0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
75 tayangan39 halaman
Dokumen tersebut membahas pandangan fenomenologi dalam arsitektur, terutama konsep-konsep kunci dari Christian Norbert Schulz, Louis Kahn, Mario Botta, dan Steven Holl tentang "tempat", "order", dan "hening". Juga diberikan contoh karya arsitektur fenomenologis dari Tadao Ando dan Emilio Ambasz.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
P 6 - SAK - Fenomenologi Arsitektur (Alvin Hadiwono)
Dokumen tersebut membahas pandangan fenomenologi dalam arsitektur, terutama konsep-konsep kunci dari Christian Norbert Schulz, Louis Kahn, Mario Botta, dan Steven Holl tentang "tempat", "order", dan "hening". Juga diberikan contoh karya arsitektur fenomenologis dari Tadao Ando dan Emilio Ambasz.
Dokumen tersebut membahas pandangan fenomenologi dalam arsitektur, terutama konsep-konsep kunci dari Christian Norbert Schulz, Louis Kahn, Mario Botta, dan Steven Holl tentang "tempat", "order", dan "hening". Juga diberikan contoh karya arsitektur fenomenologis dari Tadao Ando dan Emilio Ambasz.
o/ alvin hadiwono Pandangan Fenomenologi à Eksistensialisme adalah salah satu idealisme filsafat yang mengkritik tentang dasar-dasar modernitas.
à Salah satu cabang idealisme eksistensialisme
yang kemudian bangkit dan menyebar adalah fenomenologi.
à Idelisme fenomenologi adalah sebuah cara *Edmund Husserl *Martin
pandang dunia dengan mereduksi objektifitas, Heidegger subjektifitas dan tradisi yang ada di dalam diri manusia.
à “Fenomen” yang sebenarnya dari segala sesuatu
dapat tampil keluar apa ada-nya : kehidupan dikatakan kembali pada eksistensi-nya masing- masing.
à Meresap ke dalam berbagai bidang kehidupan
manusia, dimulai dari perihal seni, sosial, ekonomi, *Jean Paul sejarah, politik, fisika, psilkologi, literatur, hingga *Maurice dunia arsitektur. Sartre Merleau Ponty à Secara garis besar model fenomenologi dalam penerapannya ke arsitektur dapat dikelompokkan ke dalam 3 bagian besar : à A. Fenomenologi Christian Norbert Schulz B. Fenomenologi Kahn-Botta C. Model fenomenologi Steven Holl. Fenomenologi Arsitektur A. Fenomenologi Christian Norbert Schulz àChrisian Norbert Schulz adalah penulis fenomenologi dalam arsitektur yang intens.
à Beberapa bukunya adalah “Existence, Space
and Architecture”, “Genius Loci : Toward A Phenomenology of Architecture” dan “Intention in Architecture”. Beberapa ide sentral : persoalan “tempat”.
“Tempat” bukanlah sebuah area / wadah yang
sekedar memiliki ukuran panjang dan lebar. “Tempat” juga tidak dapat dianalisis dari kacamata sains. “Tempat” adalah sesuatu yang lebih dari sekedar sebuah lokasi. “Tempat” adalah kumpulan secara total segala sesuatu yang konkret meliputi : material, wujud, tekstur, dan warna yang berpadu jadi satu dan menghadirkan “karakter lingkungan”. “Tempat” harus diartikan dan dialami sebagai dimensi eksistensial. Setiap “tempat” selalu memiliki “jiwa dari tempat itu sendiri” (Spirit of Place”).
Christian menyebut spirit of place ini dengan istilah
khusus, yaitu : “Genius Loci”.
Sebagai contoh : jika kita datang ke sebuah tempat
secara fisik, kita mengalami tempat tersebut karena memiliki dimensi, kita dapat melihat karena adanya warna, kita dapat merabanya karena memiliki tektsur, lalu ada aktivitas juga di dalamnya. Bagi Christian, tempat yang dialami seperti ini tidaklah eksistensial. Itu pengalaman yang terlalu inderawi. Tempat tersebut seharusnya dialami sebagai “tempat” dalam artian secara total karena kita dapat merasakan Genius Loci dari tempat itu. Segala unsur inderawi dan non–inderawi berpadu jadi satu menciptakan makna eksistensial bagi diri kita yang mengalaminya. Makna dari tempat tersebut yang tidak sekedar persepsi inderawi, namun makna yang menyatukan semuanya. B. Fenomenologi Louis I. Kahn & Mario Botta Konsep sentral fenomenologi arsitek Louis I. Kahn adalah tentang “order”. Konsep fenomenolgi “order” melihat bahwa di dalam segala sesuatunya telah terekam atau tertanam tentang bagaimana segala sesuatu itu harus berada selanjutnya.
à Ber-arsitektur yang fenomenologis adalah
selalu mengajukan pertanyaan tentang “apa yang diinginkan oleh sesuatu itu?” Jika kita mendatangi lahan yang akan dibangun : maka ajukan pertanyaan “apa yang diinginkan oleh lahan itu?”, Jika kita berhadapan dengan setumpuk batu-bata, maka ajukan pertanyaan : “apa yang diinginkan oleh batu-bata itu?”. Maka lahan dan batu-bata tadi akan menampilkan eksistensinya, seiring sang arsitek mereduksi segala macam nilai yang ada di dalam pikirannya. Intinya : temukan rekaman (order) dari segala sesuatunya, maka kreasi arsitektural yang sesuangguhnya dapat terjadi. Rekaman tersebut ada di dalam tataran intuisi manusia. Dengan menemukan rekaman itu, maka proses kreasi arsitektur menjadi sebuah “proses partisipasi” dalam penciptaan alam semesta yang sedang berjalan pada setiap momen. Between Silence and Light à Louis I. Kahn
The wall and the column
Karya-karya Arsitektur Louis I. Kahn 1. Salk Institute for Biological Study 2. Bangladesh National Parliament by Louis I. Kahn 3. Karya-karya bangunan Louis I. Kahn Lainnya
*Kimbell Art Museum (1966-75)
*Philips Exeter Academy Library by Louis I. Kahn
Berikut beberapa karya arsitektur dari Mario Botta. By Botta By Botta *Residential by Botta *Public Building by Botta C. Fenomenologi Steven Holl Steven Holl menampilkan idelisme fenomenologis versinya sendiri.
Bersama dengan Alberto Perez Gomez dan Juhanni Pallasma, ia
menerbitkan sebuah buku berjudul “Question of Perception” yang menjelaskan pendalaman persepsi manusia tentang dunia fenomena ruang dan arsitektur.
Ide penting : manusia membutuhkan kondisi “hening” agar dapat
menembus dimensi fenomena ruang di sekitarnya. Jika hal tersebut tercapai maka eksistensi segala sesuatunya, telah kembali pada dirinya masing-masing.
Agar kondisi “hening” tadi dapat tercapai maka persepsi manusia
harus direduksi (dihilangkan sementara) dengan cara membuat tampilan-tampilan arsitektural yang tanpa / sesedikit mungkin dapat memancing persepsi manusia. Dengan demikian ruang eksistensi, baik pada manusia yang mengamati dan tempat / ruang dimana ia berada dapat menampilkan “fenomen” yang sebenarnya (menurut eksistensinya). Beberapa karya dari arsitek Steven Holl :
*Pool House and Sculpture Stzudio
*D.E. Shaw Office Interior by Steven Holl *Chapel of St. Ignatius by Steven Holl. D. Penerapan Konsep Fenomenologi Pada Karya Arsitek Lainnya
*Church on the Water
by Tadao Ando *The Temple by Ando *Church of the Light by Tadao Ando *Church of the Light by Ando Iwasa House – Tadao Ando *Ruang Interior Fenomenologis o/ Ando Museum Hyogo – Tadao Ando Museum Hyogo – Tadao Ando *Concept of Underground Church by Emilio Ambasz