Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Rekursif, Vol. 7 No.

1 Maret 2019, ISSN 2303-0755


http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


PEMILIHAN DESAIN RUMAH
MINIMALIS 3D DENGAN
MENGGUNAKAN ANALYTICAL
NETWORK PROCESS BERBASIS WEB
Sayyid Taqial Haidar1, Desi Andreswari2, Yudi Setiawan3
1,2,3
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu
Jl. W.R. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A INDONESIA
(telp: 0736-341022; fax: 0736-341022)
1
sayyidtaqialhaidar@gmail.com
2
desiandreswari@unib.ac.id
3
ys.teknik@unib.ac.id

Abstrak: Rumah minimalis yang mengutamakan fungsional tanpa mengesampingkan nilai estetika
memiliki rancangan yang beraneka ragam membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memilih
rancangan rumah minimalis yang sesuai dengan keinginan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem
yang dapat membantu mendukung keputusan dalam pemilihan model rumah minimalis menggunakan
metode Analytical Network Process. Pengambilan keputusan menggunakan 13 subkriteria dengan 50 data
alternatif. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa metode Analytical Network Process dapat melakukan
perangkingan dengan tingkat ketelitian mencapai empat angka dibelakang koma. Hal ini diketahui dari
hasil perangkingan data alternatif rangking pertama memiliki nilai normal 0.081600742 sedangkan
rangking kedua memiliki nilai normal 0.080977977 dengan selisih 0.00062.
Kata Kunci: Rumah, Minimalis, Analytical Network Process, Sistem Pendukung Keputusan

Abstract: Minimalist house which priority reach four numbers behind the comma. This is
function without putting aside the aesthetic known from the ranking of the first alternative
value of having a multifaceted design takes a rank data has a normal value of 0.081600742
long time to choose a minimalist home design while the second rank has a normal value of
which are desired. This study aims to create a 0.080977977 with 0.00062 difference.
system that can help to support decision in the Keywords: House, Minimalist, Analytical
Network Process, Decission Support System
selection of a minimalist home model using the
method of Analytical Network Process. Decision I. PENDAHULUAN

making uses 13 subcriteria with 50 alternative Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi

data. The results of this study obtained that the setiap manusia. seperti yang dikatakan WHO,

Analytical Network Process method can rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk

perform ranking with the level of accuracy to tempat berlindung, dimana lingkungan berguna

10
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan berupa data rumah secara keseluruhan. Mulai dari
sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan luas lahan, kenyamanan, keindahan, hingga tafsiran
individu (Krisanto, 2010). Karenanya, rumah biaya. Sistem informasi ini dapat disebut dengan
menjadi kebutuhan penting yang harus dipenuhi. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support
Namun, rumah seperti apakah yang dapat System).
memenuhi kriteria sehingga dapat mewujudkan Decission Support System atau yang lebih
fungsi dari rumah itu sendiri. Salah satunya konsep dikenal dengan Sistem Pendukung Keputusan
rumah minimalis. merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk
Konsep rumah minimalis merupakan konsep dapat mengambil alternatif terbaik dengan
rumah modern yang mengutamakan fungsi rumah memanfaatkan algoritma yang telah dirancang
tanpa mengabaikan aspek lain dari rumah tersebut. sebelumnya dan menyesuaikannya dengan kriteria
Menurut Ludwig Mies van der Rohe dan Le yang telah ditentukan. Sesuai yang dipaparkan oleh
Corbusier adalah dua tokoh yang berperan penting (McLeod & George P, 2004) yang menjelaskan
dalam mempopulerkan konsep rumah minimalis. bahwa “DSS menyediakan informasi pemecahan
Le Corbusier mengatakan bahwa dekorasi masalah maupun kemampuan komunikasi dalam
hanyalah cara untuk menutupi kekurangcermatan memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi
arsitektur(ornamen is crime) (Le Corbusier, 1887- dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan
1965). Ludwig Mies van der Rohe juga khusus, dan output dari model matematika dan
mengatakan “less is more machine for living” sistem pakar”.
(Debagus, 2010). Sesuai dengan pernyataan diatas, Suatu sistem yang menerapkan DSS memiliki
konsep rumah minimalis mengutamakan beberapa metode. Diantaranya metode ANP.
fungsional tanpa mengesampingkan nilai estetika Annalytical Network Process (ANP) merupakan
yang terdapat di dalam rumah itu sendiri. metode yang dikembangkan dari metode
Di era arsitektur modern, tidak sedikit konsep Annalytical Hierarchy Process (AHP) dengan
rumah minimalis yang ditawarkan oleh arsitek mengembangkan konsep hirarki pada AHP
terkenal. Seperti Le Corbusier dalam jurnal de menjadi network. Sehingga, Metode ANP mampu
studiu, sedikitnya 40 rancangan rumah minimalis memperbaiki kelemahan AHP berupa kemampuan
yang dipaparkan. Dengan banyaknya rancangan mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau
rumah minimalis, tentunya membutuhkan waktu alternatif (Saaty, 2004).
yang cukup lama untuk memilih rancangan rumah Rumah merupakan objek yang terdiri atas
minimalis yang sesuai dengan keinginan. Sehingga beberapa bangun ruang berdimensi tiga yang
diperlukan cara yang tepat untuk dapat memilih memiliki panjang, lebar dan tinggi (volume).
rancangan rumah minimalis tersebut. Untuk menampilkan rumah dibutuhkan sebuah
Seiring berkembangnya teknologi, sebuah sistem yang dapat menghasilkan objek rumah
sistem informasi dapat menyediakan layanan dalam bentuk 3D agar pengguna dapat melihat
visualisasi yang menampilkan rancangan rumah detail rumah secara keseluruhan. Salah satu sistem
minimalis. Tidak hanya berupa gambar rancangan, yang dapat menampilkan objek dalam bentuk 3D
detail dari rumah minimalis yang ditampilkan adalah sistem berbasis website.

11
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Dari permasalahan tersebut, peneliti tertarik 1) Rumah minimalis dibangun di atas tanah yang
untuk membuat sebuah sistem yang memanfaatkan hampir atau sama luas dengan bangunannya.
metode ANP kedalam Decission Support System 2) Tidak ada ruang terbuka luas di bagian dalam
untuk menghasilkan alternatif terbaik dari untuk memaksimalkan lahan yang terbatas.
pemilihan rancangan rumah minimalis dalam 3) Langit-langit rumah minimalis dibuat polos
bentuk website. tanpa lekuk rumit.
4) Meskipun hanya terlihat datar persegi, dengan
II. LANDASAN TEORI
pemilihan warna harmonis tidak akan
A. Rumah Minimalis mengurangi daya tarik bagian dalam rumah
Rumah minimalis sederhana biasanya minimalis.
diperuntukkan bagi keluarga baru yang hanya 5) Bagian depan rumah atau teras minimalis
memiliki tiga hingga empat anggota keluarga saja. dirancang dengan bentuk dinding lurus dan
Bangunan rumah dengan gaya minimalis memiliki tiang penyangga kotak, sudah cukup
ciri-ciri fasad antara lain menggunakan garis-garis memberikan kesan manis yang artistik
vertikal sederhana, variasi kotak, permainan bidang, 6) Sambungan bidang yangsempurna, pertemuan
serta penataan ruang yang praktis dan lapang, dinding dan atap memerlukan penanganan yang
menggunakan warna yang tidak terlalu mencolok, rapi. Mungkin ini yang menjadi pertimbangan
misalnya silver, abu-abu hitam, putih, dan pastel, biaya desain minimalis mahal.
adanya permainan pada permukaan dinding, 7) Penampilan struktur yang elegan, konstruktsi
misalnya gubahan, geometri dan penggunaan struktural tersusun sederhana dan lugas tanpa
material, mengurangi hal-hal yang sifatnya kamuflase elemen arsitektur.
ornamental dengan tujuan menyederhanakan 8) Penggunaan cahaya, sebagai elemen yang
karakter bangunan, pintu dan jendela rata, lurus mampu memberikan efek dramatis. Permainan
dan tanpa ornamen sehingga matahari leluasa cahaya buatan atau alami menghasilkan efek
masuk ke dalam rumah [1]. kedalaman ruang.
Minimalis merupakan gerakan di bidang seni 9) Atap datar, atau nyaris datar untuk bangunan di
atau desain. Ciri desain minimalis adalah iklim tropis.
menampilkan elemen yang seperlunya saja. Dalam 10) Ruang terbuka dan jendela yang lebar, ruang
bidang arsitektur gerakan ini berakar pada langgam terbuka bermanfaat untuk mengimbangi masa
modern dan merupakan transisi ke langgam post- bangunan, sedangkan jendela memberikan
modern. Gerakan ini sangat dipengaruhi oleh pandangan ke luar lebih leluasa.
budaya dan arsitektur tradisional Jepang. Moto 11) Open space, menghilangkan material dinding
arsitektur Less is more - Mies van der Rohe yang contoh dapur dan ruang makan dalam satu
menampilkan struktur elegan dan sederhana pada ruang.
karya bangunan pameran temporer, German
B. ANP (Analytical Network Process)
Pavillion, Barcelona. [1]
Metode Analytic Network Process (ANP)
Ciri- ciri desain minimalis adalah sebagai
merupakan sebuah bentuk metode yang
berikut [2]:

12
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

berdasarkan pada metode Analytical Hierarchy Pada ANP, feedback yang terjadi dalam loop
Process (AHP). Jika AHP memberikan hirarki tergantung pada dua kondisi yaitu Inner
yang jelas dan terstruktur antar kriteria, ANP Dependence dan Outer Dependence. Dengan kata
memberikan sebuah network atau jaringan yang lain, feedback dapat terjadi kapan saja ketika
memberikan keterkaitan tanpa batasan hirarki. feedback tersebut dibutuhkan. Saaty mengatakan
Sehingga, Metode ANP mampu memperbaiki dalam karya ilmiahnya The Analytic Hierarchy and
kelemahan AHP berupa kemampuan Analytic Network Measurement
mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau Processes:Applications to Decisions under Risk
alternatif [3]. Berikut gambar dari garis linear yang “To make complex risky decisions we need not
diterapkan pada metode AHP. only judgments but also structures that represent
our best understanding of the flow of
influences.”.untuk membuat suatu keputusan yang
tepat dibutuhkan lebih dari satu pertimbangan yang
mewakili dari setiap alternatif terbaik yang
berpengaruh dalam pemberian alternatif. Berikut
merupakan lima langkah pembuatan ANP [4].
1) Hirarki Keputusan
Buat suatu hirarki jaringan keputusan yang
menunjukkan hubungan antar faktor keputusan.
Gambar 1. Linear Hierarchy [3] Hirarki yang akan dibuat bertujuan untuk
Berdasarkan Gambar 1, AHP menjelaskan mengidentifikasi alternatif yang dapat diambil
tahapan hirarki terstruktur yang dimulai dari menjadi keputusan terbaik. Hirarki tersebut dapat
kriteria, subkriteria, hingga ke alternatif sampai dilihat pada Gambar 1.
mendapatkan nilai alternatif terbaik. Terdapat loop 2) Matriks Perbandingan
yang mengindikasikan setiap elemen pada sub Buat matriks perbandingan berpasangan
kriteria. Sehingga loop tergantung pada kebutuhan diantara faktor yang mempengaruhi keputusan.
subkriteria tersebut. Berbeda dengan network yang Perbandingan terhadap matriks secara berpasang-
terdapat pada ANP seperti Gambar 2. pasangan akan memberikan pengaruh terhadap
nilai alternatif.

Tabel 1. Skala saaty’s 1-9 untuk AHP [4]

Tingkat Definisi Keterangan


Kepentingan

1 Sama Kedua elemen


penting mempunyai pengaruh
yang sama
3 Sedikit Pengalaman dan
lebih penilaian sedikit
penting memihak satu elemen
dibanding pasangannya
5 Lebih Pengalaman dan
Gambar 2. Network ANP [3] penting penilaian dengan kuat
memihak satu elemen

13
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

disbanding pasangannya Nilai CI tidak akan berarti apabila terdapat


7 Sangat Satu elemen sangat
penting disukai dan secara standar untuk menyatakan apakah CI menunjukkan
praktis dominasinya matriks konsisten. Saaty memberikan patokan
terlihat
9 Mutlak Satu elemen terbukti dengan melakukan perbandingan secara acak atas
sangat mutlak lebih disukai
penting disbanding dengan 500 buah sampel. Saaty berpendapat bahwa suatu
pasangannya matriks yang dihasilkan dari perbandingan yang
2,4,6,8 Nilai Digunakan untuk
tengah mengkompromikan dilakukan secara acak merupakan suatu matriks
nilai-nilai diantara nilai
diatas
yang mutlak tidak konsisten. Dari matriks acak
3) Eigen Vector tersebut didapatkan juga nilai Consistency Index,
Setelah dilakukan matriks perbandingan yang disebut juga dengan Random Index (RI).
berpasangan, selanjutnya menentukan nilai Eigen Dengan membandingkan CI dengan RI maka
dari matriks tersebut. Perhitungan Eigen vector didapatkan patokan untuk enentukan tingkat
dengan cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari konsistensi suatu matriks, yang disebut dengan
matriks kemudian membagi setiap nilai sel kolom Consistency
dengan total kolom dan menjumlahkan nilai-nilai Ratio (CR), dengan rumus :
dari setiap baris dan dibagi n. CR = CI / RI (4)
Nilai Eigen dihitung dengan langkah-langkah Keterangan :
sebagai berikut : CR = Consistency Ratio
X = ∑( Wij / ∑Wj ) / n (1) CI = Consistency Index
Keterangan : RI = Random Index
X = eigenvector Dari 500 buah sampel matriks acak dengan
Wij = nilai sel kolom dalam satu baris ( i,j = skala perbandingan 1 – 9, untuk beberapa orde
1….n) matriks mendapatkan nilai rata-rata RI sebagai
∑Wj = jumlah total kolom berikut:
N = jumlah ordo matriks Saaty menerapkan bahwa suatu matriks
4) Memeriksa Rasio Konsistensi perbandingan adalah konsisten bila nilai CR tidak
Setelah mendapatkan nilai Eigen, selanjutnya lebih dari 10%. Apabila rasio konsistensi semakin
memeriksan rasio konsistensi. Langkah pertama mendekati ke angka nol berarti semakin baik
mencari nilai  maks dengan cara: nilainya dan menunjukkan kekonsistensian
λ maks = (nilai Eigen 1 × jumlah kolom 1) + (nilai matriks perbandingan tersebut.
Eigen 2 × jumlah kolom 2) … n (2) 5) Pembentukan supermatriks dan analisis
Setelah mendapatkan maks kemudian mencari Supermatriks pada tahapan ini merupakan
Consistency Index (CI) sebagai berikut. matriks yang disusun dari relative importance
CI = (maks - n)/(n - 1) (3) weight vectors. Selanjutnya akan dilakukan
Keterangan : normalisasi terhadap matriks sehingga tiap-tiap
CI = Consistency Index angka pada matriks berjumlah 1.

maks = nilai eigen terbesar


n = jumlah ordo matriks

14
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Tabel 2. Nilai Random Index [3]

1 1 1 1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0
R , , , , , , , , , ,
0 0 ,
I 5 1 2 3 4 4 4 5 4 5
9
8 2 4 2 1 5 9 1 8 6
dan metode perhitungan yang ada akan di
6) Menghitung bobot akhir implementasikan kedalam sistem atau aplikasi
Tahapan ini akan menghitung bobot akhir dengan untuk mengolah data - data yang ada sehingga
meningkatkan supermatkriks menjadi 2n+1, menjadi sebuah informasi yang berguna.
dimana n merupakan angka sembarang yang dapat 2) Metode Pengambilan Data
menormalisasikan supermatriks. Sehingga nilai a. Wawancara
dalam supermatriks tidak akan berubah ketika Data didapatkan dari hasil wawancara yang
dikalikan dengan dirinya sendiri (Convergen). dilakukan dengan bapak Bintaro Djojo, S.T., M.M.
Beliau merupakan mantan kepala tata kota
III. METODOLOGI
Bengkulu. Selain itu, beliau juga pernah menjabat
Langkah pengambilan data yang dilakukan
sebagai kepala BLH dan kepala BAPPEDA.
pada penelitian ini adalah:
Wawancara dilakukan dengan mengajukan
1) Jenis Penelitian
pertanyaan yang berkaitan dengan penelitan ini.
Jenis penelitian yang digunakan dalam
b. Studi Pustaka
penelitian ini adalah penelitian terapan, yang mana
Studi Pustaka dilakukan dengan cara
penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan
mempelajari teori-teori literatur dan buku-buku
informasi yang dapat digunakan untuk
yang berhubungan dengan aplikasi yang akan
memecahkan masalah. Penelitian terapan
dibangun dalam penelitian ini.
dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji,
dan mengevaluasi masalah-maslah praktis sehingga IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN
dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, A. Analisis Sistem
baik secara individual maupun kelompok. Masalah
Membangun suatu sistem perlu dilakukan
penelitian terapan ditetapkan untuk mencari solusi
analisis sistem terlebih dahulu dari sistem itu
yang dapat dimanfaatkan manusia. Penelitian
sendiri. Hal ini merupakan hal yang penting karena
terapan ini mempunyai nilai yang sama dengan
hasil dari analisis sistem tersebut akan berpengaruh
riset dasar karena peneliti harus mempunyai
pada pembangunan sistem itu sendiri. Analisis
pengetahuan dalam mengolah data secara statistik.
Sistem meliputi analisis permasalahan sistem,
Penelitian terapan ini bertujuan untuk merancang
analisis kebutuhan sistem dan analisis alur kerja
sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan
sistem.
desain rumah minimalis 3D dengan menerapkan
metode ANP. Dengan penelitian terapan maka data

15
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

B. Analisis Kebutuhan Sistem 10. Tipe Rumah : Bahan Rujukan yaitu

Dalam membuat suatu sistem diperlukan Arsitek (Pakar)

analisis kebutuhan sistem. Tujuan analisis 11. Warna : Bahan

kebutuhan sistem adalah sebagai batasan dari Rujukan yaitu Arsitek (Pakar)

sistem yang akan dibuat, menentukan kemampuan 12. Sirkulas : Bahan

dan fungsi sistem sesuai dengan kebutuhan Rujukan yaitu Arsitek (Pakar)

pengguna, dan fasilitas-fasilitas yang merupakan 13. Pencahayaan : Bahan Rujukan yaitu

nilai tambah yang ada pada sistem yang dibangun. Arsitek (Pakar)

Analisis kebutuhan sistem ini terbagi menjadi dua, 2) Kebutuhan Data Keluaran

yaitu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non Data Keluaran yang dihasilkan oleh sistem

fungsional. Kebutuhan fungsional dan non berupa desain rumah minimalis 3D dengan detail

fungsional dari sistem pendukung keputusan rumah minimalis tersebut. Rumah yang dihasilkan

pemilihan desain rumah minimalis 3D dengan pada data keluaran merupakan rumah yang telah

metode ANP sebagai berikut: melewati proses perankingan dan pencocokan dari

1) Kebutuhan Data Masukkan data masukan. Data keluaran berupa rumah

Data masukan berupa data yang diperlukan berjumlah 50 rumah.

sistem untuk mengurutkan rumah berdasarkan C. Analisis Alur Kerja Sistem


perangkingan dalam metode ANP. Data masukan
Sistem yang dibangun adalah sebuah sistem
dalam sistem adalah sebagai berikut.
pendukung keputusan yang membantu untuk dapat
1. Luas Lahan : Bahan Rujukan yaitu
memilih desain rumah minimalis 3D menggunakan
Arsitek (Pakar)
metode ANP. Sistem, dimulai dengan menginput
2. Atap : Bahan Rujukan yaitu
data sub kriteria dan data rumah. Setelah data
Arsitek (Pakar)
diinputkan, maka dilakukan pembobotan pada
3. Halaman : Bahan Rujukan yaitu
masing-masing kriteria tersebut. Tahap selanjutnya
Arsitek (Pakar)
adalah menginputkan data lainnya seperti data
4. Pintu : Bahan Rujukan yaitu
eigen faktor sub kriteria, dan data eigen faktor
Arsitek (Pakar)
rumah. Dari data tersebut, dibentuklah matriks
5. Jendela : Bahan
perbandingan. Setelah didapatkan matriks
Rujukan yaitu Arsitek (Pakar)
perbandingan, kembali diinputkan bobot sub
6. Pagar : Bahan
kriteria rumah, dan dihitung nilai eigen. Lalu
Rujukan yaitu Arsitek (Pakar)
dibentuk data super matriks tak terbobot, matriks
7. Lantai : Bahan
terbobot, pembentukan limit super matriks, dan
Rujukan yaitu Arsitek (Pakar)
didapatkan data limit super matriks. Setelah itu,
8. Ruang : Bahan
dilakukan normalisasi limir super matriks sehingga
Rujukan yaitu Arsitek (Pakar)
didapatkan data akhir yaitu hasil perankingan.
9. Tingkat : Bahan
Rujukan yaitu Arsitek (Pakar)

16
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Gambar 3. Flowchart Diagram

Admin harus melakukan login terlebih dahulu


D. Perancangan Sistem
untuk dapat mengakses sistem. Admin memiliki
Setelah melakukan analisis sistem, yang harus
lima hak akses pada sistem yaitu memanajemen
dilakukan selanjutnya adalah perancangan sistem.
data rumah, manajemen data kriteria, manajemen
Perancangan sistem merupakan tahapan yang
sub kriteria, manajemen kategori, dan manajemen
bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas
ANP. Dimana, pada masing-maisng manajemen ini,
dan lengkap tentang rancang bangun dan
admin dapat melakukan proses tambah, ubah, dan
implementasi dari sistem yang akan dibuat.
hapus. Pada menu manajemen rumah, juga terdapat
Gambar 4 merupakan usecase diagram dari
proses detail rumah. Sedangkan pada user,
sistem. Usecase diagram menggambarkan aktivitas
memiliki dua hak akses yaitu melakukan pencarian
masing-masing pengguna/ hak akses masing-
rumah dan daftar rumah.
masing pengguna terhadap sistem.
Pada Gambar 4, dapat dilihat bahwa ada dua
pengguna dalam sistem ini yaitu admin dan user.

Gambar 4. Usecase Diagram

17
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

tiap sub kriteria. Sehingga user hanya dapat


V. PEMBAHASAN
memilih satu dari beberapa pilihan kategori yang
G. Implementasi Sistem
ada pada sub kriteria. Nilai input ini akan diproses
Setelah melakukan perancangan, maka oleh sistem untuk menghasilkan keputusan nilai
selanjutnya adalah implementasi sistem. Pada alternatif terbaik berupa rumah minimalis.
sistem ini, terdapat menu-menu untuk pencarian
rumah minimalis dan fungsi-fungsi lainnya yang
mendukung.
1. Halaman utama sistem

Gambar 6. Halaman pencarian rumah

3. Halaman Pemilihan Rumah

Gambar 5. Halaman Utama sistem

Gambar 5 merupakan halaman utama dari


sistem. Halaman in berisi menu pencarian rumah
yang dapat diakses oleh user. Menu pencarian
rumah berfungsi untuk membantu pengguna
menemukan desain rumah minimlis dalam bentuk
3D sesuai dengan input yang dimasukkan oleh
pengguna. Menu pencarian rumah ini dapat diakses
dengan mengklik tombol pencarian rumah
minimalis yang berwarna oranye.
Pada bagian konten, sistem menampilkan Gambar 7. Halaman pemilihan rumah

informasi umum mengenai rumah minimalis. Gambar 7 merupakan tampilan dari halaman

Informasi yang ditampilkan berupa pengertian pemilihan rumah. Halaman ini menampilkan

rumah minimalis secara umum, bagaimana rumah-rumah rekomendasi yang telah diproses

memilih rumah minimalis, dan beberapa gambar oleh sistem berdasarkan hasil input yang dilakukan

contoh desain rumah minimalis. user pada halaman pencarian rumah. Rumah yang

2. Halaman Pencarian Rumah ditampilkan pada halaman ini dalam bentuk kolom

Gambar 6 merupakan tampilan dari halaman yang berisi gambar rumah tampak depan dengan

pencarian rumah. Halaman ini menampilkan keterangan berupa sub kriteria dan kategori dari

Kriteria dan sub kriteria dengan kategori sebagai rumah tersebut. Sub kriteria dan kategori yang

nilai input user. Halaman ini akan memberikan ditampilkan pada kolom keterangan merupakan

user pilihan dalam bentuk radio button pada tiap- sub kriteria dengan nilai kategori yang sama

18
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

dengan hasil input user pada halaman pencarian 5. Halaman Utama Admin
rumah. Setiap nilai sub kriteria yang sama akan
diambil kemudia di tampilkan pada label
kecocokan dalam bentuk persen.
4. Halaman detail rumah

Gambar 8. Halaman utama admin

Gambar 8 di atas merupakan halaman utama


admin. Halaman ini menampilkan data rumah,
kriteria, sub kriteria, dan kategori yang dapat
ditampilkan dengan mengakses tab sesuai dengan
konten yang diinginkan. Pada bagian Sidebar,
terdapat tiga menu yang dapat diakses oleh admin
Gambar 7. Detail rumah minimalis
yaitu Dashboard, Manajemen Data, dan
Gambar 7 merupakan tampilan dari halaman
Manajemen ANP. Menu Dashboard akan
pemilihan rumah. Halaman ini menampilkan
membawa admin pada halaman utama admin.
Desain 3D dari rumah minimalis yang telah dipilih
Menu Manajemen Data merupakan menu yang
dan detail dari rumah minimalis tersebut. Desain
digunakan untuk memanajemen semua data terkait
3D dari rumah minimalis berada pada bagian
dengan sistem. Menu ini berisikan sub menu Data
kanan sistem. Desain 3D rumah yang ditampilkan
Rumah, Data Kriteria, Data Sub Kriteria, dan Data
dapat berotasi 360 derajat dengan melakukan klik
Kategori. Menu Manajemen ANP merupakan
kiri, kemudian drag pada model 3D rumah. Selain
menu yang berfungsi untuk memudahkan admin
itu, model 3D rumah dapat di zoom dengan
dalam menerapkan metode ANP. Menu ini berisi
menggunakan scrool pada mouse. Sehingga
sub menu ANP Sub kriteria terhadap rumah, ANp
pengguna dapat melihat model rumah yang telah
Rumah terhadap Sub Kriteria, dan Perangkingan.
dipilih secara utuh. Pada bagian kiri sistem
bersebelahan dengan model rumah, terdapat H. Pengujian Sistem

informasi dari model rumah yang ditampilkan. 1. Pengujian Blackbox


Informasi yang ditampilkan berupa 4 kriteria yang Dari pengujian black box yang dilakukan
berisi 14 sub kriteria rumah minimalis. Tanda didapatkan bahwa total yang di uji sebanyak 28
centang yang terdapat pada bagian kanan sub skenario dengan 28 skenario berhasil. Sehingga
kriteria merupakan tanda yang ditampilkan jika tingkat keberhasilan fungsionalitas nya =
subkriteria rumah yang dipilih sama dengan sub =
kriteria yang telah dimasukkan pengguna pada
halaman sebelumnya.

19
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Hasil pengujian dengan menggunakan metode perangkingan data alternatif dengan selisih
blackbox bahwa pada aplikasi sistem pakar bisa antara rangking pertama dan rangking kedua
berjalan dengan baik dan bisa menghasilkan output sebesar 0.00062 dan selisih antara rangking
yang diharapkan serta bisa dipakai pada tahap pertama dan rangking ke-10 sebesar 0.00403.
konsultasi.
VII. SARAN
2. Pengujian ANP(Analytical Network Process)
Berdasarkan analisis perancangan sistem,
Berdasarkan pengujian ini, seluruh proses yang
implementasi, dan pengujian aplikasi, maka untuk
ada dalam sistem sudah sesuai dengan proses yang
pengembangan penelitian selanjutnya diharapkan:
seharusnya dilakukan pada metode ANP. Hasil dari
1) Dapat melakukan percobaan menggunakan
pengujian ini adalah Selisih nilai normal antara
desain 3D dengan format yang berbeda
rangking pertama dengan rangking kedua
seperti .obj, .mtl, dan json.
berjumlah 0.00062. Sedangkan Selisih nilai
2) Pada penelitian selanjutnya sebaiknya
normal antara rangking pertama dengan rangking
menggunakan rendering objek yang dapat
ke-10 berjumlah 0.00403.
mengoptimalisasi penggunaan RAM pada web.

VI. KESIMPULAN Sehingga dapat diakses lancar pada perangkat


Berdasarkan analisis perancangan sistem, yang memiliki spesifikasi minimum.
implementasi, dan pengujian aplikasi, maka dapat 3) Dapat menampilkan isi rumah dalam bentuk
disimpulkan Virtual Reality sehingga pengguna dapat
1) Sistem Pendukung Keputusan pemilihan melihat rumah beserta isinya dalam bentuk real.
perancangan rumah minimalis 3D dengan
REFERENSI
menggunakan metode Anaalytical Network
[1] M. Arifin, “Karakteristik Fasad Rumah Minimalis Di
Process berbasis web berhasil dibangun. Surakarta,” Skripsi, pp. 3-5, 2013.
[2] N. Debagus, “PERSEPSI TREN ARSITEKTUR
2) Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun BANGUNAN MINIMALIS PADA DESAIN
ARSITEKTURAL PERUMAHAN,” Skripsi, pp. 10-13,
dengan mengimplementasikan metode 2010.
analytical network process dapat memberikan [3] Saaty, Fundamental of the analyitic network process
dependence and feedback in decision-making with a
alternatif pemilihan rumah minimalis sebanyak single network, Pitssburgh: RWS Publication, 2004.
[4] L. M. Maede dan A. Presley, “R&D Project Selection
50 desain rumah. Using the Analytic Network Process,” Karya Ilmiah,
3) Model rumah sebagai alternatif pemilihan pp. 59-66, 2002.
[5] W. Krisanto, “Laporan Komisi WHO,” dalam
rumah minimalis pada sistem pendukung Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Jakarta, 2010.
keputusan yang dibangun berupa model rumah [6] R. McLeod dan S. George P, “Management Information
3D. System,” University of Virginia, 2004.
[7] A. F. K. Sibero, Kitab Suci Web Programming,
4) Berdasarkan pengujian Black Box, sistem ini Yogyakarta: Mediakom, 2011.
[8] A. S. Rosa dan M. Shalahuddin, Rekayasa Perangkat
dapat melakukan perangkingan rumah dan Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, Bandung:
melakukan pengambilan keputusan dalam Informatika, 2013.
[9] D. A. B. Haley, T. dan D. , System Analysis and Design
pemilihan desain rumah dengan tingkat with UML Version 2.0 : An Object-Oriented Approach,
USA: Jhon Wiley & Sons, Inc., 2005.
pengujian fungsionalitas sebesar 100%. [10] Pressman, Software Engineering : A Practitioner’s
5) Berdasarkan pengujian metode Analytical Approach (5th Edition), New York: McGraw-Hill series
in computer science, 2001.
Network Proccess, sistem ini dapat melakukan

20
Jurnal Rekursif, Vol. 7 No. 1 Maret 2019, ISSN 2303-0755
http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

[11] Nugroho, Rekayasa Perangkat Lunak dengan UML dan


Java, Yogyakarta: Andi, 2010.
[12] P. Astuti, “Pemilihan Alternatif Pengelolaan Sampah
Dengan Metode Anp Dan Bocr Di Dinas Kebersihan
Propinsi Dki Jakarta,” Skripsi, 2011.
[13] Ignatius, “Penerapan Metode Analytic Network Process
(Anp) Untuk Pemilihan Supplier Bahan Baku Pada Cv
Tx,” Skripsi, 2013.
[14] P. T. Pungkasanti, “Penerapan Analytic Network
Process (ANP) Sebagai Sistem Pendukung Keputusan
Dalam Pemberian Reward Dosen,” Skripsi, 2013.
[15] M. Edni, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Analytic
Network Process (ANP),” Skripsi, 2013.
[16] E. T. dan G. S. , Step by Step Desain Proyek
menggunakan UML, Andi, 2012.

21

Anda mungkin juga menyukai