A. Data Proyek
Nama Bangunan/gedung : Mjøstårnet (menara danau Mjøsa)
Fungsi bangunan : Gedung serbaguna
Jumlah Lantai 18
Tinggi Bangunan : 85,4 m
Lokasi Proyek : Brumunddal, Central Norway
Tanggal selesai proyek : Maret 2019
B. Sistem Konstruksi
Keseluruhan sistem konstruksi vertikal dan horizontal pada bangunan ini
menggunakan kayu dengan jenis glulam pada kolom, balok, dan diagonal
beban utamanya. Terdapat CLT (cross lamimated timber) sebagai peruntukan
pada balkon, shaft elevator, dan tangga serta plat lantai dengan konsep Trä8.
Konsep ini didevlop oleh salah satu grup di Scandinavia, yakni plat tersebut di
bangun didalam sistem dek dengan perpaduan glulam dan flanger yang
diproduksi langsung oleh grup lokal tadi. Bagian atas dari plat tersebut di lem
dengan balok, lalu ditambah insolasi dari produk Rockwool yagn ditempatkan
dengan braket dari baja untuk membantu struktur tersebut tahan terhadap
kebakaran. Plat tersebut mampu digunakan pada bentang 7,5 m. Namun,
dengan sistem yang terpasang mampu membuat bentang dari plat tersebut
bertambah hingga hampir 10 m.
Gambar disamping merupakan sistem struktur
yang digunakan pada Mjøstårnet dimana dari
lantai 2 hingga 11 menggunakan kayu pre-
fabrikasi mengikuti Trä8 building system.
Tinggi Bangunan : 45 m
D. Sistem Konstruksi
Sebuah bangunan yang difungsikan sebagai perkantoran dengan struktur pada
lantai dasar hingga basementnya menggunakan stuktur beton karena memiliki
potensi lembab dan juga berbagai macam hama lainnya bila. Namun dari lantai
dasar hingga keatas menggunakan
struktur kayu timber dimulai dari
kolom hingga pembalokannya.
Tantangan dalam merancang struktur pada bangunan ini adalah tidak hanya pada
efisiensi dari bentang struktur, namun juga dimensi balok yang tepat. Dengan
dimensi yang bisa dicapai tidak terlalu besar, ini membuat setiap dari bagiannya
dapat diproduksi dengan mudah dan juga memungkinkan proses pengiriman dari
temapt produksi ke site menjadi lebih mudah. Salah satu cara untuk
memaksimalkan hal ini dengan menggunakan grid 6x8 meter.
Pada kolom dan balok tentu menggunakan kayu rekayasa berjenis glulam agar
kekuatan pada struktur tidak hanya menjadi lebih baik, namun juga memeratakan
beban dan diterima oleh kolom dan balok serta bisa didapat bentangan yang cukup
lebar pada sebuah struktur kayu. Sedangkan untuk plat lantai, bangunan ini
menggunakan rekayasa kayu berjenis kayu
laminasi silang (CLT)
Untuk memaksimalkan fleksibilitas pelat lantai,
rongga utilitas dibiarkan terbuka di bawah struktur
kayu, dengan area tersebut dipasang di zona yang
dirancang khusus dengan bentang yang lebih
pendek dan pengurangan kedalaman struktural
yang berdekatan dengan inti dan fasad.
Pada beberapa celah grid, diberikan pula stuktur
kolom dengan bentukan menyerupai “V” dengan
fungsi utama sebagai bracing sehingga mampu
menahan gaya secara lateral dengan lebih besar. Ini
disambung menuju kolom utama dan juga balok
induk melalui sambungan kayu dengan pengaku
plat baja