LAMINATED
TIMBER
(CLT)
KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK
1. Arneta Feby Valentina Aurellia (22/494814/KT/09826)
2. Adira Hasna Maritza (22/494856/KT/09829)
3. Aisah Fitri Amini (22/494936/KT/09837)
4. Agian Wahyu Ningrum (22/494937/KT/09838)
5. Agban Nur Urbani (22/494951/KT/09839)
6. Ahmad Danuri (22/496490/KT/09847)
7. Annisa Hamidatur Rosyidah (22/496497/KT/09849)
PENGERTIAN
Cross Laminated Timber (CLT) adalah
kayu laminasi yang tersusun dari minimum
3 lapis plywood dengan arah serat kayu
yang berbeda antar lapisannya. Kelebihan
CLT yaitu mempunyai dimensi yang stabil
karena minimalnya kembang susut yang
berasal dari lapisan kayu yang saling
bersilangan, dan biasanya terdiri dari
lapisan berjumlah ganjil, sehingga mampu Gambar Penampang CLT
menahan beban tanpa berubah bentuk
(Brandner et al., 2016).
PROSES PEMBUATAN CLT
1. Pemotongan log kayu menjadi bilah papan
2. Pengeringan kayu secara terkontrol (kadar air pada kayu 12±3%)
3. Pemilahan kualitas (grading) dari papan kayu kering berdasarkan ukuran dan
kualitas (grade)
4. Penyambungan papan secara finger point untuk mendapatkan panjang yang
diharapkan dan direkatkan menjadi satu lembaran papan lamina
5. Lembaran papan lamina diukur dan dipotong kemudian diberikan perekat dan
disusun secara saling silang 90° dengan jumlah lapisan biasanya ganjil
6. Pengepresan menggunakan kempa yang dapat berupa kempa hidrolis,
vacuum, dan kompresi
7. Pengamplasan lapisan luar panel untuk memperhalus permukaan
8. Papan CLT siap untuk dipotong sesuai kebutuhan
ILUSTRASI PEMBUATAN CLT
PERBEDAAN CLT DENGAN
PRODUK KOMPOSIT LAIN
CLT memiliki sifat struktural dan kuat tekan yang hampir setara
dengan beton. Kinerja CLT sebanding dengan bahan kayu utuh
namun beratnya hanya seperenam dari berat beton, sehingga
proses instalasi lebih cepat tiga kali lipat dari beton serta lebih
hemat tenaga kerja dan biaya produksi (Lestari, 2017).
PERBEDAAN CLT DENGAN
PRODUK KOMPOSIT LAIN
Perbandingan Harga CLT dengan produk lain
Ramage, M. H., et. al.,. 2017. The Wood From The Trees: The Use of Timber in
Construction. Renewable and Sustainable Energy Reviews. Vol. 68(1): 333-359
TERIMA KASIH