Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SISTEM UTILITAS II

BANGUNAN HOTEL BERLANTAI 10

KELOMPOK 3:

EKA PUTRA CAHYO F 221 18 025


LISET MARINI F 221 18 081
MUSFIRAH ATIFAH I. F 221 18 106
IKRAR AGUSTO BUDE F 221 18 126
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta hinayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
UTILITAS II tentang “SISTEM KELISTRIKAN pada BANGUNAN HOTEL
BERLANTAI 10”.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
sumber sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari segala hal
tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini tentang “SISTEM KELISTRIKAN
pada BANGUNAN HOTEL BERLANTAI 10”dan semoga ini bisa memberikan
manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

PENULIS
KELOMPOK 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1. LATAR BELAKANG
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha
akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan
dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu
diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel
tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang
dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi
hotel seperti tersebut di bawah ini :
a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan
bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman
serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil
(Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987)
b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas
penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :
1) Jasa penginapan
2) Pelayanan makanan dan minuman
3) Pelayanan barang bawaan
4) Pencucian pakaian
5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.
(Endar Sri,1996:8)
c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan
pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi
dengan syarat pembayaran (Lawson, 1976:27)
1.2. RUMUSAN MASALAH
 Apa yang dimaksud dengan sistem kelistrikan pada bangunan?
 Bagaimana sistem distribusi listrik pada bangunan hotel?
 Bagaimana penerapan sistem energi terbarukan pada bangunan?

1.3. TUJUAN DAN MANFAAT


 Agar mahasiswa mengetahui tentang sistem kelistrikan pada bangunan
 Agar mahasiswa mengetahui tentang penerapan kelistrikan pada bangunan
 Agar mahasiswa mengetahui tentang sistem distribusi pada hotel
 Agar mahasiswa menegtahui tentang penerapan sistem energi terbarukan pada
bangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
Distribusi Listrik Bangunan Gedung Hotel

Distribusi listrik pada bangunan gedung seperti hotel sangatlah berbeda


dengan rumah tinggal pada umumnya. Bangunan gedung hotel memiliki peralatan
listrik yang sangat kompleks. Semakin kompleks peralatan listrik yang digunakan
semakin besar juga daya listrik  yang dibutuhkan. Hotel adalah pelanggan listrik
dengan golongan Bisnis yaitu dengan batas daya diatas 200 kVA dan golongan tarif
Tegangan Menengah yaitu 20 kV (sesuai dengan Permen ESDM No. 28 tahun 2016).

Bangunan gedung hotel mengambil listrik dari tegangan menengah PLN yaitu SUTM
dengan tegangan 20 kV. Beda dengan jaringan PLN yang kerumah kita yaitu dari
Tegangan Rendah 40-1000 volt. PLN akan menempatkan sebuah gardu TM/ shelter
di area aman Hotel. Sampai disini pekerjaan PLN selesai. Selanjutnya dari gardu TM/
shelter bertegangan 20 kV akan masuk ke jaringan distribusi didalam gedung hotel.
Seperti yang kita ketahui peralatan listrik di Indonesia bekerja pada tegangan listrik
380/220 volt, sedangkan jaringan listrik digardu masih 20kV , bagaimana selanjutnya
agar energi listrik bisa sampai keperalatan listrik?

Komponen Listrik Bangunan Gedung Hotel

Merubah tegangan dari 20kV menjadi 380 V memerlukan komponen listrik yang
kompleks, tidak hanya itu agar listrik bisa sampai kekamar hotel dan digunakan pada
peralatan listrik juga memerlukan komponen pada jaringan listrik yang kompleks.
Secara garis besar tampak seperti gambar alur distribusi listrik diatas. Hal mendasar
yang ada pada pada jaringan listrik bangunan gedung hotel adalah sebagai berikut.

1. MVDP (Medium Voltage Distribution Panel)

Panel Distribusi Tegangan Menengah atau sering disebut Panel TM ini menerima
listrik dengan tegangan 20 KV dari Gardu TM. Panel ini juga berfungsi sebagai
pemutus, pelindung komponen dari tegangan berlebih semisal dari sambaran petir.

2. TSD (Step Down Transformer)

Tentu saja Tegangan 20 KV tidak bisa langsung digunakan oleh peralatan listrik,
maka dari itu tegangan harus diturunkan sesuai dengan tegangan kerja yaitu 380 Volt
(3 Phase), dan itu adalah tugas dari Trafo Step Down.

3. LVDP (Low Voltage Distribution Panel)

Panel Distribusi Tegangan Kecil ini menerima Tegangan yang sudah disesuaikan
yaitu 380 Volt, dari Trafo Step Down sebelumnya. Didalam panel tersebut sudah
dibuatkan zona pembagian. Ada beberapa Bangunan yang memiliki lebih dari satu
LVDP, disesuaikan dengan penggunaan. Misalkan terdapat dua LVDP salah satu
digunakan sebagai zona untuk pendistribusian penerangan saja, atau hanya melayani
kebutuhan kamar dan yang satu lagi untuk zona penggunaan alat-alat/ equipment
besar. Setelah melakukan pendistribusian ke LVDP barulah power atau listrik di
distribusikan ke MDP.

4. GENERATOR SET

Genset selalu ada pada setiap bangunan gedung yang berfungsi untuk membackup
energi listrik ketika sumber utama dari PLN terputus. Genset merupakan diesel
engine yang memerlukan perawatan berkala. energi yang dihasilkan dari genset
terlebih dahulu masuk ke CPGS setelah itu masuk ke bagian incoming dari LVDP,
secara sederhana saat listrik dari PLN terputus maka ATS (automatic transfer switch)
didalam CPGS akan memindahkan energi dari PLN ke Genset begitu juga sebaliknya
saat PLN hidup maka energi dari PLN akan mengambil alih kembali dan genset
secara perlahan akan mati.

5. MDP (Main Distribution Panel)

Panel Distribusi Utama ini biasanya ditempatkan pada masing-masing zona, misalkan
terdapat bangunan gedung hotel dengan empat lantai maka MDP akan berada pada
salah satu lantai mungkin paling bawah atau paling atas tergantung efisiensi jalur
kabel dari lokasi LVDP. Pada MDP hanya terdapat MCCB untuk pembatas arus, dan
power yang diditribusikan tidak langsung ke perangkat listrik, karena sifatnya adalah
panel utama maka power akan didistribusaikan terlebih dulu ke DP/SDP (
Distribution Panel )

6. DP (Distribution Panel)/ SDP (Subdistribution Panel)

Jika pada empat lantai gedung terdapat satu MDP, maka DP/SDP terdapat pada
masing-masing lantai. Satu DP/SDP akan melayani satu lantai begitulah sistem
kerjanya. Jika satu lantai terdapat 20 kamar hotel maka didalam Panel DP akan
terdapat 20 MCB sebagai pembatas arus dan pastinya diberi spare atau cadangan. 

7. PB (Panel Box)

Terakhir adalah panel box yang biasanya terdapat pada setiap kamar hotel, pada panel
tersebut juga terdapat MCB untuk pembatas arus, jumlahnya sesuai dengan group
yang dibutuhkan. Pada panel ini listrik langsung digunakan oleh peralatan listrik
seperti lampu, stop kontak dan lain-lain.

PANEL SURYA PADA BANGUNAN

PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) merupakan teknologi ramah lingkungan yang
memanfaatkan energi sel surya photovoltaik dan dapat mengkonversi energi cahaya yang
dipancarkan oleh matahari menjadi energi listrik. Potensi pengembangan PLTS di Indonesia
sangat menjanjikan dilihat dari letak geografis Indonesia yang berada pada garis
khatulistiwa. Posisi ini menyebabkan ketersediaan sinar matahari hampir sepanjang tahun di
seluruh wilayah Indonesia kecuali pada musim hujan dan saat awan tebal menghalangi sinar
matahari.

METODE PENERAPAN
Panel surya merupakan alat konversi energi yang dapat merubah
intensitas cahaya matahari menjadi elektron yang bergerak atau yang
disebut dengan arus listrik.

Panel surya, terdiri dari silikon, silikon mengubah intensitas sinar


matahari menjadi energi listrik, saat intensitas cahaya
Berkurang (berawan, hujan, mendung) energi listrik yang dihasilkan juga
akan berkurang. Dengan menambah s panel surya (memperluas) berarti
menambah konversi tenaga surya.

Baterai
Baterai adalah obyek kimia penyimpan arus listrik. Dalam sistem panel
surya, energi listrik dalam baterai digunakan pada malam hari dan hari
mendung. Karena intensitas sinar matahari bervariasi sepanjang hari,
baterai memberikan energi yang konstan.

PV Controller
PV (Photovoltaic) Controller bekerja seperti alat pengatur tegangan.
Fungsi utama dari PV controller ini adalah untuk menghindari baterai dari
pengisian ulang yang berlebihan (overcharged) dari panel surya.
Beberapa PV controller juga melindungi baterai dari kehabisan dini
(overdrain) oleh beban (alat listrik). Overcharge dan overdrain mengurangi
umur baterai.

Inverter
Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus
listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter
mengkonversi DC dari perangkat seperti baterai, panel
surya menjadi AC. Penggunaan inverter dari dalam Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS) adalah untuk perangkat yang menggunakan AC
(Alternating Current).
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN

Distribusi listrik pada bangunan gedung seperti hotel sangatlah berbeda dengan
rumah tinggal pada umumnya. Bangunan gedung hotel memiliki peralatan listrik
yang sangat kompleks. Semakin kompleks peralatan listrik yang digunakan semakin
besar juga daya listrik  yang dibutuhkan. Bangunan gedung hotel mengambil listrik
dari tegangan menengah PLN yaitu SUTM dengan tegangan 20 kV. Beda dengan
jaringan PLN yang kerumah kita yaitu dari Tegangan Rendah 40-1000 volt.
Panel surya merupakan alat konversi energi yang dapat merubah
intensitas cahaya matahari menjadi elektron yang bergerak atau yang
disebut dengan arus listrik. Panel surya, terdiri dari silikon, silikon
mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik, saat intensitas
cahaya Berkurang (berawan, hujan, mendung) energi listrik yang
dihasilkan juga akan berkurang. Dengan menambah s panel surya
(memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/pengantar-perhotelan-definisi-hotel.html
https://ojs.unud.ac.id/index.php/jem/article/view/14207/11824

http://autodidak.net/2019/11/16/sistem-distribusi-listrik-pada-bangunan-gedung/

Anda mungkin juga menyukai