Anda di halaman 1dari 79

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/347442380

MODUL LATIHAN QGIS

Method · September 2019


DOI: 10.13140/RG.2.2.15274.64962

CITATIONS READS

0 511

2 authors:

Veronika Widi Prabawasari Pancawati Dewi


Universitas Gunadarma Universitas Gunadarma
16 PUBLICATIONS   1 CITATION    58 PUBLICATIONS   21 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Perapian Nusantara View project

MEMBANGUN ECOCITY DI DALAM SERVICE CITY BAGI KOTA JAKARTA. STUDI KASUS : KAWASAN GROGOL PETAMBURAN, JAKARTA BARAT View project

All content following this page was uploaded by Pancawati Dewi on 18 December 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MODUL
LATIHAN QGIS

Dr. Veronika Widi ST., MT.


Dr. Ir. Pancawati Dewi., MT.

PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR


UNIVERSITAS GUNADARMA
TAHUN 2019
Modul 1

TOPIK
a. Membuka QGIS
1. Membuka aplikasi QGIS dari start menu. Pilih QGIS Desktop 3.xx

2. Tampilan depan QGIS yang masih belum pernah menyimpan project sebelumnya akan
seperti berikut:

Menu bar
Tool bar

Browser panel

Halaman utama

Layer panel

Menu merupakan sekumpulan perintah berbasis teks/ kata untuk melakukan tugas-tugas tertentu
pada QGIS. ( File, Edit, View,Layer, Setting, Plugins, Vector, Raster, Database, Web,Help).

Layer panel (Daftar Isi) memuat layer-layer yang digunakan dalam project. Layer panel bisa berisi
berbagai macam format data.

Toolbar Sekumpulan perintah berbasis ikon/ tombol untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Simbol Nama Fungsi


Pan map Digunakan untuk menggeser
peta atau menggerakannya
ini dilakukan dengan cara
menahan tombol mouse
sebelah kiri, lalu gerakkan
mouse anda maka seketika
peta anda juga akan
bergerak.
Zoom in Digunakan untuk melakukan
perbesaran pada peta,
dengan cara membuat
membuat kotak di area yang
ingin di perbesar.
Zoom out Berguna untuk memperkecil
tampilan peta, klik pada peta
untuk memperkecil.
Zoom full Digunakan untuk zoom ke
semua tampilan Layer. Ini
sangat berguna saat kita
‘tersesat
Zoom to layer Digunakan untuk melakukan
perbesaran pada Layer yang
diaktifkan.

Fungsi lengkap dari tiap-tiap toolbar bisa merujuk ke halaman ini

https://docs.qgis.org/3.10/en/docs/user_manual/introduction/qgis_gui.html

b. Memasukkan layer/data

Pilih menu layer > Add layer> Add vector layer

Pada menu data source manager, klik browser > cari lokasi penyimpanan data spasial yang akan
dimasukkan. Dalam hal ini sebagai contoh yang bernama “ne_110m_admin_0_countries” berformat
“.shp”, kemudian klik add.
c. Mengelola layer

ON/OFF layer

Cukup dengan mencentang atau mengilangkan centang pada kotak di samping layer

Mengubah susunan layer

Drag (klik + tahan) nama layer kemudian pindahkan posisi ke atas atau ke bawah layer yang lain.
Posisi atas akan menjadikan layer tersebut berada pada posisi di paling depan di halaman utama

Mengubah nama layer

Klik kanan nama layer yang kan diubah Namanya, pilih RENAME

Memeriksa fitur layer

Cara 1, klik tombol identify feature pada toolbar kemudian klik salah feature pada halaman
utama
Cara 2, klik kanan nama layer, pilih Open attribute.
d. Mengelola table atribut

Memilih feature berdasarkan nama atribut dalam table

1. Klik tombol “Select features using an expression”

2. Pilih Field and Values,


3. double klik ADMIN
Ketik tanda “=”
4. Pada kolom values, ketik “Ind”
5. Double klik “Indonesia”
6. Select feature

5
3

6
Maka yang terseleksi hanya peta Indonesia

Query data atribut

Bertujuan untuk memilih area tertentu berdasarkan kriteria tertentu. Menggunakan operator sepert
(<,>, =, …)

Sebagai contoh,

Pada tabel atribut yang aktif, pilih “select feature using an expression”

a. Misalkan kita akan melihat negara-negara dengan populasi penduduk di atas 100 juta jiwa.
b. Negara-negara dengan populasi di atas 100 juta jiwa di asia
c. Negara dengan populasi antara 50 juta – 100 juta jiwa di asia
d. Negara dengan awalan ‘In’

(a) Pada kolom ekspresi,

1. Pilih field and values


2. Pilih POP_EST
3. Ketik >100000000
4. Pilih Select feature
3

Maka hasilnya sbb:


(b) pada kolom ekspresi

1. Pilih field and values


2. Pilih POP_EST
3. Ketik >100000000
4. Ketik “and”
5. Pilih REGION_UN di field and values
6. Pada kolom values, klik “All Units”
7. Double klik “Asia”
8. Select feature

Maka hasilnya sbb:


(c) pada kolom ekspresi

1. Pilih field and values


2. Pilih POP_EST
3. Ketik >500000000 (50 juta)
4. Ketik “and”
5. Pilih POP_EST
6. Ketik >100000000 (100 juta)
7. Ketik “and”
8. Pilih REGION_UN di field and values
9. Pada kolom values, klik “All Units”
10. Double klik “Asia”
11. Select feature

Maka hasilnya sbb:


(d) pada kolom ekspesi

1. Pilih field and values


2. Pilih ADMIN
3. Ketik like
4. Ketik ‘%In%’ (case sensitive)
5. Pilih POP_EST
6. Select feature

3 dan 4

5
Latihan 1!

Lakukan sendiri dengan menambahkan latar salah satu basemap yang telah terinstal.

a. Pilih negara dengan populasi antara 20 juta – 50 juta jiwa


b. Pilih negara di asia dengan populasi di bawah 20 juta jiwa
c. Pilih negara berawalan kata ch
Modul 2

TOPIK
Styling-symbology dan labelling
A. Membuat Folder Favorite (Untuk memudahkan mengakses data-data yang dibutuhkan)
1. Pada Browser panel, pilih drive penyimpanan data spasialnya. Klik kanan nama foldernya >
Pilih “Add as a Favorite”.

Maka nama foldernya aka nada di bagian favorite browser panel.

2. Masukkan data spasial dengan memilih file berekstensi .shp. dalam Latihan ini akan
digunakan file bernama
i) ne_10m_admin_0_map_units.shp
ii) ne_10m_admin_1_states_provinces.shp
iii) ne_10m_populated_places.shp
B. Melihat informasi di tiap data yang dimasukkan
Dengan identify feature
1. Klik tombol Identify features pada bagian toolbar,
2. klik salah satu polygon atau titik di halaman utama.
3. Perhatikan panel identify result-nya di kanan halaman utama. Jika tidak bisa di-klik, klik
kanan dulu kemudain pilih nama layernya
1

2
Dengan melihat table attribute

1. klik kanan nama layer


2. pilih open attribute table Table atribut data spasial

Table atribut ini penting untuk melihat informasi-informasi apa yang dimiliki data tersebut. Selain
itu, juga sangat penting dalam menentukan pilihan symbol dan label.

C. Query builder
Query builder dilakukan jika satu layer memiliki data yang sangat banyak, sementara kita hanya ingin
melihat satu atau beberapa jenis data saja berdasarkan atributnya. Query builder bekerja persis
sama dengan ekspresi dan fungsi pada modul sebelumnya.

1. Klik kanan layer ne_10m_admin_1_states_provinces.shp > Properties (fungsi klik kanan


untuk properties, kedepannya cukup klik dua kali nama layer tersebut)
2. Pilih tab source
3. Query builder

3
4. Pada halaman ekspresi, masukkan ("admin" = 'Indonesia')
5. OK 2 kali

6. Hal serupa juga dilakukan untuk layer titik “ne_10m_populated_places.shp” dengan


ekspresi "ADM0NAME" = 'Indonesia'

Catatan, untuk valuenya tidak harus ‘Indonesia’, boleh memilih negara lain sebagai Latihan. Jika
masih belum yakin dengan karakter yang dimasukkan di value, setelah tanda sama dengan (=) klik
“All” pada bagian kolom values di atas.

Boleh mengganti “Field” yang lain di bagian ekspresi, misalnya POP_EST atau yang lainnya serta
operator berbeda untuk mengetahui lebih jauh penggunaan ekspresi tersebut. Prinsip kerjanya sama
dengan Ekspresi dan Fungsi pada modul sebelumnya.

D. Memberi warna (Symbology)

Tampilan styling terdapat dalam properties masing-masing layer, dengan mengklik kanan/klik 2 kali
nama layernya kemudian pilih symbology.
Cara cepat melihat hasil perubahan symbology, bisa dengan mengaktifkan panel Layer styling

1. Klik kanan bagian kosong di sebelah atas dekat toolbar


2. Pilih layer styling panel
3. Hasilnya akan tampak di samping kanan.

Mengganti warna layer Dunia (ne_10m_admin_0_map_units.shp)

1. Bagian paling atas, pilih nama layernya dengan mengklik langsung


2. Pada drop-down yang tertulis single symbol, biarkan saja
3. Bagian color, klik panah ke bawah, di sini kita pilih abu-abu
4. Otomatis berubah jika Live Update nya di centang
1
2

Mengubah warna Provinsi (ne_10m_admin_1_states_provinces.shp)

1. Pilih nama layer ne_10m_admin_1_states_provinces.shp di drop down atas


2. Pilih categorized pada bagian symbol
3. Klik panah bawah pada kolom value, pilih (name)  sesuai dengan nama pada table atribut
4. Klik classify
1
2
3

5. Warna pada tiap-tiap polygon dapat diatur secara manual dengan mengklik dua kali symbol
warnanya atau
6. memilih warna berbeda pada kolom Color Ramp

Memberi warna pada titik Kota (ne_10m_populated_places.shp)

1. pilih layer 7. Klik 2x simbol Admin-0- Capital


ne_10m_populated_places.shp 8. Klik simple marker
2. Pilih categorized pada bagian symbol 9. Pilih simbol kotak
3. Klik panah bawah pada kolom value, 10. Ubah size menjadi 7
pilih (name)  sesuai dengan nama 11. Satuannya point
pada table atribut 12. Fill color transparent dengan
4. Klik classify mengklik panah ke bawahnya
5. Blok simbol Populated place dan all 13. Stroke color merah
other value 14. Stroke width 1
6. Klik delete
1
2
3
8

7
5
10 11
12
12
13

14

4 6

15. Klik symbol + pada bagian marker


16. Ganti simbolnya dengan bulatan
17. Masukkan pengaturan nilai dan warna sesuai gambar berikut
18
15

16

18. Hal serupa juga dilakukan pada symbol Admin-1- Capital dengan mengganti marker segitiga.
Memberi label

1. Klik tab label


2. Pilih layer ne_10m_populated_places.shp
3. Pilih single label
4. Ganti value menjadi NAME (Sesuai dengan tabel atribut)
5. Atur jenis dan ukuran font
6. Centang Draw Text Buffer
7. Centang Draw drop shadow

Beberapa pilihan customisasi dapat dilakukan secara manual. Silahkan berkreasi dengan pengaturan-
pengaturan yang ada pada layer styling.

3
3
1 4
6
5

Simpan hasil pekerjaan dengan menklik Menu Project > Save > pilih tempat penyimpanan dan beri
nama.
Latihan 2!

Lakukan sendiri dengan memasukkan peta raster yang tersimpan dalam folder Natural Earth >
50m_Raster > NE1_50M_SR_W > NE1_50M_SR_W.tif

1. Peta Indonesia sebagai latar belakang berwarna Abu-abu, Pulau Kalimantan diberi warna
sesuai Provinsinya
2. Masukkan titik kota-kota di Kalimantan dengan symbol berdasarkan Jumlah Penduduk
(Petunjuk > Gunakan simbologi Graduated, Value POP_MAX, Method pilih Size, Warna
Merah, Kelasnya 5)
3. Beri label nama kota di pulau kalimantan dengan warna hitam, text buffer kuning.
Modul 3
LAYOUT PETA

TOPIK
Layout Peta

Proses layout merupakan kombinasi ilmu kartografi, seni dan kebutuhan. Peta yang akan
ditampilkan harus jelas dan dapat dibedakan masing-masing isinya, mudah dipahami, serta padu dan
berurutan.

Unsur utama peta:

a. Judul peta
b. Legenda
c. System koordinat/grid koordinat
d. Pembuat
e. Tahun pembuatan
f. Peta inset
g. Skala
h. Panah utara
i. Dan beberapa tambahan lain yang dianggap perlu terutama pada peta tematik atau peta
dengan tujuan tertentu

Layout di QGIS

Layer peta yang telah diedit, diberi symbol, serta label, maka akan masuk ke tahapan layout.

a. Buka menu project > new print layout (cara cepat, ketik ctrl+P)
b. Akan muncul halaman pemberitahuan untuk memberi nama layout, boleh dikosongkan
karena akan diisi otomatis oleh system jika kosong.
c. Pada halaman layout, akan nampak menu bar, toolbar, toolbox, serta menu properties

Menu bar
Tool bar

Halaman utama

Item properties

Toolbox

1. Menambahkan peta
a. Untuk menambahkan peta, klik menu Add item > Add Map

b. Drag kursor pada halaman peta dari satu sisi dengan menahan tombol klik kiri mouse,
kemudian lepaskan pada sisi lainnya
d. Peta akan muncul sama seperti pada halaman utama QGIS

2. Mengatur ukuran kertas


a. Sebelum mengedit lebih lanjut, pastikn ukuran kertas atau halaman cetak sudah sesuai. Klik
kanan pada halaman utama > page properties.
b. Pada bagian kanan layar, atau pada menu properties, terdapat pilihan untuk memilih ukuran
kertas sesuai keinginan

3. Menggeser, meperbesar/memperkecil peta


a. Peta yang tidak mencakupi halaman kertas atau ingin mengubah tampilan skalanya,
menggunakan tool Move content
b. Klik menu edit > move content (Pada toolbox bernama Move item content)
c. Mengembalikan kursor ke mode memilih, klik menu edit > Select/move item
4. Mengatur margin kertas
a. Ruler atau skala kertas terletak pada sisi atas dan samping kiri layer dengan satuan mm.
b. Klik dan tahan (drag) mouse dari salah satu sisi ruler ke arah margin kertas, kemudian
lepaskan.
c. Untuk mengedit jarak margin, drag penanda berbentuk panah merah di bagian ruler

Ruler yang bisa digeser

5. Mengatur skala peta


a. Klik peta dengan setelah tombol select/move item diaktifkan. Menu item properties akan
aktif.

b. Atur nilai skala sesuai yang diinginkan, misalnya menjadi 18000000 (18 juta)
c. Klik pilihan CRS untuk mengganti jenis system koordinat yang akan ditampilkan. Secara
default, layout akan mengikuti system koordinat yang telah di atur pada saat mengedit data
peta. Untuk Latihan ini, pilih CRS WGS 84 EPSG 4326.

6. Menambahkan Teks Judul/teks lainnya


a. Klik menu add item > Add Label
b. Drag pada bagian yang diinginkan di halaman utama layout. Ukuran kotaknya bisa dibuat
bebas, nanti akan diatur lagi setelah mengetikkan teksnya.
c. Masukkan teks pada kolom main properties.
d. Atur font pada kolom menu appearance
e. Pilih perataan/alignment
f. Centang frame dan backround jika diinginkan
g. Atur kembali posisi teks serta ukuran kotaknya

7. Menambahkan legenda
a. Klik menu add items > Add Legend
b. Drag kotak pada area yang diinginkan
c. Isi judul legenda pada bagian kolom title
d. Hilangkan ceklis Auto update
e. Pilih layer yang tidak ingin ditampilkan di legend item, kemudian klik tanda (-)
f. Ganti sub-judul atau keterangan legenda dengan mengklik 2 kali teksnya
g. Atur jenis dan ukuran font untuk masing-masing item legenda pada menu Fonts and Text
Formatting
h. Posisikan legenda pada bagian yang diinginkan
c

d
f

8. Menambahkan Panah Utara


a. Klik menu Add Items > Add North Arrow
b. Drag pada area yang diinginkan, atur ukurannya agar proporsional dengan ukuran peta
c. Pilih jenis panah yang lain dengan mengklik menu search directory.
d. Bisa juga menambahkan jenis panah yang lain dengan memasukkan memilih foldernya
setelah mengklik tombol Add. File simbol yang dapat dibaca dan diedit oleh QGIS adalah
yang berformat .svg.
e. Ganti Fill color (warna isi) atau stroke color (warna garis pinggir) sesuai kebutuhan
f. Beri warna latar atau garis pinggir dengan mencentang tombol Frame dan Backround
c

9. Menambahkan skala
a. Klik menu Add Items > Add scale bar
b. Kolom map isikan nama layer peta yang akan diberi skala
c. Style untuk memilih jenis skala yang akan digunakan
d. Atur satuan yang digunakan pada scale units
e. Label unit multiplier secara default bernilai 1. Jika diubah, maka nilai tampilan akan
menunjukkan hasil perkalian antara skala sebenarnya dengan nilai ubahan
f. Label per unit secara defult akan mengikuti satuan yang digunakan.
g. Segment menunjukkan berapa kotak/titik angka skala ke arah kiri atau kanan angka 0
h. Fixed width adalah panjang satu kotak/titik skala
i. Fixed segment width 1 adalah panjang satu kotak/titik dalam ukuran kertas, Fixed segment
width 2 adalah panjang total dari batang skala
j. Atur penempatan teks skala pada menu display
c

10. Menambahkan grid


a. Aktifkan layer peta dengan mengklik tombol select/move items
b. Pada bagian item propertis > grid > klik tombol + > klik Grid 1 > Modify
c. Jika ingin menambahkan lebih dari 1 grid, klik tombol +

d. Pilih grid type sesuai kebutuhan


e. Pilih CRS > secara default akan mengikuti aturan system koordinat yang sama dengan
pengaturan no. 1 di atas. Jika memiliki grid yang lain, ganti CRS ke jenis yang berbeda
f. Jarak antar grid diatur pada kolom interval. Secara default adalah Map Unit > CRS yang
digunakan
g. Atur panjang interval yang dibutuhkan dengan mengganti nilai pada kolom X dan Y
h. Jenis grid dapat diatur pada kolom Frame style

e
f
g

i. Centang Draw coordinate untuk menampilkan keterangan koordinat


j. Atur format untuk menampilkan jenis-jenis tampilan koordinat grid serta arah terhadap
lintang dan bujur sesuai kebutuhan
k. Atur posisi serta orientasi teks koordinat untuk masing-masing sisi, misalkan akan
menampilkan teks secara vertical maka pilih Vertical ascending/descending
l. Atur ukuran serta jenis font sesuai kebutuhan
i

11. Menambahkan peta inset atau peta tunjuk lokasi


a. Kunci halaman peta 1 yang telah diedit agar tidak bergeser Ketika memasukkan peta kedua
b. Aktifkan layer peta setelah mengklik tombol select/move item
c. Centang kolom Lock Layers dan Lock styles for layers

c
d. Pindah ke halaman editing QGIS, zoom out peta untuk menampilkan daerah utama lebih
kecil terhadap daerah-daerah lainnya

e. Kembali lagi ke halaman layout, klik menu Add Items > Add Map
f. Drag pada bagian halaman utama layout untuk menampilkan peta inset. Ukurannya lebih
kecil dari peta utama.
g. Atur posisi dan skalanya dengan tombol move content

h. Beri warna garis pinggir dengan mencentang tombol frame


i. Menampilkan posisi peta utama dalam peta inset > klik overview > klik tombol + > klik
overview 1
j. Centang Draw “Overview 1” overview
k. Isikan Map frame dengan layer peta utama/peta 1
l. Ganti warna frame style
i

j
k
l

12. Mengekspor layout peta


a. Simpan layout terlebih dahulu, klik menu Layout > Save Project (ctrl+S)
b. Klik menu layout > save as *.jpg, *.svg, atau *.pdf
c. Pilih folder penyimpanan dan beri nama
d. Atur resolusi output. Standard reslousi untuk cetak di atas 280 dpi.
e. Khusus eksport ke pdf, ada pilihan untuk membuat GeoPDF. Outputnya terdiri dari layer-
layer yang bisa diaktifkan atau nonaktifkan.

e
Latihan 3!

Lakukan sendiri dengan membuat layout peta sesuai dengan output dari Latihan 2.

Tugas tidak perlu dikumpulkan.


Modul 4
Mendownload data spasial Gratis
dan Legal

TOPIK
Jenis data spasial

Data vector (.shp, .dwg, .gpkg, .kml)


- Batas Wilayah
- Transortasi (Jalan)
- Hidrografi (Danau, garis pantai, Irigasi, rawa, Waduk,
Sungai)
- Hipsografi (Garis Kontur, Titik tinggi)
- Titik penting (Bank, pasar, RS, bandara)

Data raster (.tif, .jpg, .asc, .dem)


- Peta topografi
- Peta tematik lainnya
- Data DEM (Digital Elevation Model)
- Data citra satelit (Landsat, Sentinel)

Download data spasial gratis dan legal

1. GADM
a. Buka halaman https://gadm.org/
b. Buka menu DATA
c. Silahkan membeuka menu lainnya jika ingin membaca informasi yang disampaikan

d. Terdapat pilihan mendownload data berdasarkan negara atau seluruh dunia


e. Disarankan mendownload pernegara
f. Klik country
g. Ketik nama negara atau scroll ke bawah untuk memilih negara yang dituju

h. Terdapat pilihan jenis data yang dapat di-download


i. Jika shapefile  data akan dikompresi dalam bentuk zip / rar
j. Jika Geopackage  data terkompresi atau terarsipkan sebagai database. Jenis ini lebih mudah
dan sederhana
k. Terdapat level-level data dari level-0 hingga level-4
l. Level 0 adalah batas negara, level-1 adalah batas provinsi, level-2 adalah batas
kabupaten/kota, level-3 kecamatan, dan level-4 adalah desa/kelurahan
m. Pilih saja salah satu antara Geopackage / Shapefile untuk mendownload seluruh level data
n. Data akan otomatis terdownload
2. geoBoundaries
a. masukkan link https://www.geoboundaries.org/
b. klik get data
c. terdapat pilihan mndownload data simplified, global country boundaries, dan full precision
country boundaries

d. klik get full precision data

e. Pilih tab high Precision Globally Standardized


f. Pada kolom ISO 3, masukkan kode negara (mis, Indonesia = IDN)
g. Terdapat pilihan mendownload data berdasarkan level
h. Jika mendownload level 2 (ADM2), otomatis mendownload level di atasnya
i. Terdapat keterangan sumber dan lisensi data
j. Klik tombol download pada sisi kiri table
3. Natural Earth Data
a. Masukkan https://www.naturalearthdata.com/
b. Pada tab download, terdapat pilihan mendownload datanya dalam bentuk quick start kit, SHP,
SQLite, dan GeoPackage
c. Bagi pengguna QGIS, untuk mudahnya, boleh mendownload dalam bentuk Quick Start Kit atau
GeoPackage

d. Terdapat pula pilihan mendownload data per file pada masing-masing jenis skala
4. Tanah air Geoportal
a. Masuk ke halaman https://tanahair.indonesia.go.id/portal-web
b. Lakukan registrasi pada menu Masuk/Daftar

c. Pada halaman register, masukkan informasi nama lengkap, termasuk email dan username
yang akan digunakan.
d. Klik SIGNUP

e. Tunggu konfirmasi email serta password yang akan diberikan


f. Setelah berhasil terdaftar, silahkan LOGIN pada menu MASUK/DAFTAR
g. Klik menu download

h. Terdapat beberapa pilihan mendownload data, berdasarkan area of intereset (AOI), Per
Wilayah (Per Kabupaten/Kota), DEM Nasional, serta Rupa Bumi Indonesia
i. Khusus untuk DEM Nasional, masih harus mendaftarkan diri lagi karena menggunakan
halaman yang berbeda.
5. Earth Explorer
a. Masuk ke halaman https://earthexplorer.usgs.gov/
b. Lakukan registrasi jika belum memiliki akun
c. Masukkan data-data secara lengkap
d. Setelah registrasi, lakukan LOGIN atau SIGNIN
e. Zoom ke area yang akan dicari datanya
f. Buat polygon pada area tersebut dengan melakukan klik pada tiap-tiap sisinya. Minimal 3 titik

g. Secara otomatis, titik koordinat tiap titik tersebut akan keluar pada panel di sebelah kiri
h. Klik Data Sets
i. Pilih jenis data yang akan di download
j. DEM SRTM  buka kolom Digital elevation > SRTM > Pilih SRTM 1-arc second global atau
SRTM Void filled.
DEM NASA  buka kolom NASA LPDAAC Collections > NASA SRTM 3 > Pilih NASA SRTM 3
SRTMGL 1 atau SRTMGL 3 untuk data beresolusi 30 m, atau SRTMGL 30 untuk resolusi yang
lebih rendah tapi cakupan area luas)
k. Klik tombol RESULT untuk melihat data yang akan di download
l. Klik tombol download untuk mendownload datanya
6. OpenStreetMap
a. Buka halaman https://download.geofabrik.de/

b. Klik link salah satu benua

c. Pilih nama negara untuk melihat data yang terseda atau langsung mengklik quick link dengan
format .shp
d. Cara kedua dengan mengunjungi https://export.hotosm.org/id/v3/
e. Lakukan registrasi dengan mengklik menu SIGNUP
f. Jika sudah LOGIN, klik START EXPORTING

g. Pada halaman download, zoom ke wilayah yang akan didownload datanya


h. Gunakan tools box untuk membuat area of interest
i. Klik dan pilih areanya
j. Masukkan nama untuk file yang akan dibuat
k. Isikan kolom deskripsi terhadap file yang akan dibuat
l. Klik NEXT
m. Pilih format output file (disarankan GeoPackage atau Shapefile) > Klik NEXT

n. Pilih data-data yang akan didownload (Utama: Transportation, Building, Coomercial,


Education, Emergency, Financial, Government, Healthcare, Public, Water) > Klik NEXT

o. Centang baris publish this export, kemudian klik Create EXPORT. Link download akan diberikan
pada halaman tersebut atau via email secara otomatis.
Latihan 4!

Download data OpenStreetMap untuk area yang diinginkan (bebas area mana saja). Lebih
disarankan jika data kampung halaman atau kota terdekat karena lebih dikenali.

Lakukan layout pada data tersebut, contoh bisa melihat pada video 05_Mendownload Data Spasial
Gratis dan Legal pada menit ke 38:30 sampai selesai. Bentuk LAYOUT sangat bebas selama
memasukkan unsur-unsur petanya. Silahkan menggunakan kombinasi data dari sumber-sumber yang
telah disebutkan. (Perhatian, ukuran data cukup besar untuk masing-masing penyedia data)

Unsur Utama PETA:

a. Judul Peta
b. Petunjuk arah
c. Legenda
d. Skala
e. Inset
f. Garis tepi
g. Grid koordinat
h. Sumber data
Modul 5
Georeference, Digitasi dan JOIN

TOPIK
A. GEOREFERENCE

Merupakan proses memberi informasi referensi spasial pada peta raster. Tujuan georeference agar
meudahkan peta raster/gambar dapat ditampilkan pada koodinat spasial yang sesuai.

1. Mengaktifkan Georeferencer Plugin


a. Klik menu plugin > manage and install plugin > pada kolom pencarian, ketik georefrencer

b. Centang kolom isiannya

2. Memulai georeferenced
a. Klik menu raster > Georeferencer
b. Pada halaman georeferencer, klik Menu file > Open raster
c. Pilih lokasi penyimpanan file. Pilih data yang berformat raster (jpg, .tif, .dll)
d. Pada Latihan ini, data peta topografi dari Tanah Air Geoportal yang digunakan
e. Zoom in ke salah satu pojok data, perhatikan perpotongan garis gridnya.
f. Angka yng berwarna hitam adalah system koordinat proyeksi UTM, sedang angka berwarna
biru adalah system koordinat Geografis (Derajat, Menit) dengan orientasi posisi lintang dan
bujur (BT dan S/Selatan)

g. Klik menu Edit > Add Point, kemudian klik pada perpotongan gridnya
h. Masukkan nilai lintang (X) dan bujurnya (Y). Boleh menggunakan salah satu jenis koordinat.
Pada laithan ini menggunakan koordinat derajat
i. Pada keterangan gridnya, X = 119045’ T, bisa langsung memasukkan angka 119 45 pada
kolom isian X. bisa juga dengan mengubahnya ke bentuk derajat decimal menjadi 119,750.
Perhitungannya, Derajat + (Menit/60) + (Detik/3600)
j. Cara serupa juga dilakukan untuk koordinat Y
k. Lakukan minimal 4 titik
l. Hasilnya akan berbentuk seperti berikut

m. Klik menu Setting > Transformation setting

n. Transformation type terdapat pilihan


Linear: algoritma secara sederhana membentuk file transformasi meskipun sebenarnya tidak
melakukan transformasi. Opsi ini tidak cocok untuk gambar scan/ dapat digunakan pada
gambar yang telah memiliki system koordinat tetapi kekurangan informasi transformasi.
Butuh minimal 2 titik.
Helmert: membuat penskalaan sederhana dan transformasi rotasional. Opsi ini hanya cocok
jika transformasinya membentuk perubahan dari satu CRS ke CRS lain.
Polynomial 1, 2 dan 3: sangat umum digunakan. Semakin tinggi ordenya, semakin kompleks
distorsi peta yang dapat diperbaiki. Terutama untuk peta yang melengkung akibat scan
Thin plate spline: mengahsilkan bentuk yang sama dengan polynomial orde tinggi. Cocok
untuk gambar scan.
o. Resampling method
Nearest neighbour: cocok untuk data diskrit seperti peta scan
p. Target CRS: sesuiakan dengan jenis titik koordinat yang sebelumnya digunakan. Latihan ini
menggunakan WGS 84 4326
q. Berinama output
r. OK

B. DIGITASI
1. Digitasi peta
a. Klik menu layer > create layer > New shapefile layer
b. Klik tombol browse untuk menentukan lokasi file
c. Geometry type (Point, multipoint, Polyline, dan Polygon)
d. CRS pilih sesui yang diinginkan. Misalnya UTM sesuai zona wilayah
e. Pada kolom new field, isikan nama field (Nama tebel di table atribut)
f. Type (Text, Whole number – angka bulat tanpa koma, decimal number – bilangan bulat
dengan angka di belakang koma)
g. Length masukkan sesuai panjang karakter, untuk angka  terbatas 10 karakter
h. OK

2. Memulai digitasi
a. Aktifkan layer yang akan didigitasi dengan mengklik satu kali
b. Klik tombol toggle editing pada toolbar editing (symbol pensil berwarna kuning)
c. Klik tombol add point/polygon feature (sesuai dengan type geometry)
d. Lakukan digitasi dengan mengklik setiap titik/area. Untuk berhenti, klik kanan
e. Akan muncul kolomisian setiap berhentimendigit satu fetaure untuk mengisi informasi
atributnya. Bisa langsung diisi atau setelah semua selesai didigit.

3. Menambah/mengedit informasi kolom atribut


a. Klik kanan nama layer > open atribut table
b. Aktifkan toggle editing pada pojok kiri atas kolom atribut atau pada editing toolbar.
c. Klik table yang akan diedit

4. Menambah/menghapus kolom atribut


a. Aktifkan toggle editing
b. Klik add field untuk menambah dan delete field untuk menghapus satu kolom
5. Menghitung geometri
a. Buka kolom atribut
b. Klik tombol open field calculator
c. Terdapat pilihan Create a new field jika akan menambah kolom baru atau Update existing field
jika akan mengubah isi suatu field
d. Jika create a new field, maka diminta untuk mengisin ama field, type data, dan panjang
karakter
e. Pada kolom ekspresi, untuk menghitung
Luas => $Area
Keliling => $Perimeter
Panjang => $ Length
Koordinat X => $X
Koordinat Y => $Y
Satuan dimensi masing-masing parameter sesuai dengan system koordinat yang digunakan
6. Menambah data koordinat dari Excel
a. Buat data dengan informasi kolom X, dan Y di excel
b. Save as CSV untuk datanya
c. Buka datanya dengan notepad, perhatikan pemisah antar kolom
d. Klik menu Layer > add layer > add delimited layer

e. Klik menu browse untuk mencari lokasi penyimpanan data CSV


f. File format, klik Regular expression dan isikan kolomnya dengan karakter pemisah antar kolom
sesuai dengan tampilan 8.c
g. Pada kolom geometry definition, pilih point coordinate, isikan X field / Y field dengan kolom X
/ Y dari data CSV
h. ADD

7. Menambah data excel ke QGIS tanpa koordinat


a. Lakukan hal yang sama pada bagian 8.a-8.f. yang mebedakan hanya kolom excelnya tidak
memiliki informasi koordinat kecuali kolom yang memiliki informasi karakter yang sama
dengan salah satu kolom atribut suatu data shapefile
b. Pada kolom geometry definition, pilih No geometry
c. ADD

C. JOIN
1. JOIN
a. Pastikan data shapefile dan excel telah ditambahkan di panel layer
b. Pastikan salah satu kolom pada atribut shapefile memiliki informasi yang sama (karakter
sama, case sensitive) pada kolom excel
c. Klik kanan layer shapefile > properties > JOIN
d. Klik tombol (+) di bagian bawah menu
e. Pada menu ADD Vector JOIN,
Join layer = Isikan layer yang akan digabung
Join field = nama kolom pada data excel
Target field = nama kolom pada shapefile yang memiliki informasi yang sama dengan excel
f. Centang custom field name prefix dan hapus semua isi kolomnya
g. OK > OK

Latihan 5! Tidak wajib dikerjakan atau dikumpulkan.

1. Membuat georeference peta topografi sesuai daerah yang dipakai pada Latihan 4.
Download peta topografi dari Tanah air Geoportal, tidak perlu melakukan login untuk
mendownload. Atau alternatifnya bisa memakai peta yang telah dibagikan.
2. Melakukan join table atribut pada kecamatan di Latihan 4. Bisa menggunakan file Latihan
jika kesulitan mendapatkan data. Cara mendapatkan contoh data berupa data penduduk
dari BPS, dapat dilihat pada video 6 Digitasi Part 2 menit ke 02:45.
3. Layout peta dengan tema bebas.
Modul 6
GEOPROCESSING

TOPIK
Geoprocessing

1. CLIP

Menentukan areal pada input yang berada di dalam areal CLIP FEATURE. Tidak ada atribut yang
berpindah dari clip feature ke output.

a. Buka menu vector > geoprocessing tools > Clip

b. Input layer adalah area yang akan dipotong


c. Overlay layer adalah polygon pemotongnya
d. Clipped, untuk menyimpan datanya
e. Run
INPUT

PERHATIKAN JUMLAH FEATURENYA

OVERLAY

OUTPUT
2. Intersect

Menentukan areal yang overlapping antara fitur input. Output yang dihasilkan adalah fitur yang ada di
kedua input masing-masing.

a. Buka menu vector > geoprocessing tools > intersections


b. Input layernya adalah layer yang akan dipotong
c. Overlay layer adalah layer pemotongnya
d. Intersections > adalah untuk menyimpan filenya
e. Run

Inputnya hasil clip, overlay batas kecamatan = kolom atribut bertambah


3. Union

Menentukan areal yang berada pada salah satu layer saja atau kedua/beberapa layer. Semua fitur yang
ada pada layer input akan menjadi output. Union dapat dilakukan pada dua atau lebih layer.

a. Buka menu vector > geoprocessing tools > Union


b. Input layernya adalah layer yang akan satukan
c. Overlay layer adalah layer pemotongnya
d. Union > adalah untuk menyimpan filenya
e. Run
Inputnya hasil clip, overlay batas kecamatan = kolom atribut bertambah serta area yang tidak
bertampalan juga dimasukkan (kolom building ada yang menjadi null)

4. Dissolve

Menggabungkan fitur yang memiliki kesamaan atribut tertentu.


a. Buka menu vector > geoprocessing tools > Dissolve
b. Input layernya adalah layer yang akan didissolve
c. Dissolve field adalah kolom atribut yang akan disatukan fiturnya
d. dissolved > adalah untuk menyimpan filenya
e. Run

Semua fitur yang memiliki nama yang sama akan digabungkan (Kolom building)
Latihan 6! Tidak wajib dikerjakan atau dikumpulkan.

Melakukan proses geoprocessing pada data Latihan 5

- Perhatikan tabel atribut untuk masing-masing output geoprocessing dan simpulkan.


Modul 7
ANALISIS DATA RASTER (DEM)

TOPIK
Data Elevation Model (DEM)

DEM adalah data Raster yang memiliki informasi elevasi / ketinggian pada tiap pikselnya

DEM global yang bisa diperoleh secara gratis saat ini yang popular adalah SRTM (Shuttle Radar
Topography Mission) dengan resolusi spasial ~90 m dan ~30 m.

Hal yang perlu diperhatikan adalah luasan area yang akan diteliti, jika luasnya lebih dari satu
kabupaten, disarankan menggunakan DEM dengan resolusi rendah untuk mengurangi beban waktu
dan kerja pada perangkat anda

Latihan ini menggunakan DEM dari DEMNAS

Memasukkan data raster DEM ke QGIS

a. Klik menu layer > add layer > raster layer


b. Klik tombol browse untuk mencari lokasi file yang akan diinput
c. Cara lain, blok semua data raster yang akan dimasukkan dari halaman windows explorer,
kemudian drag dan lepaskan pada halaman QGIS
d. Perhatikan jika terdapat tanda tanay (?) di bagian kanan layer, itu menunjukkan CRS
layernya belum terdefinisi. Klik tanda tanyanya, keluar halaman pilihan CRS > pilih CRS.
Untuk data raster DEMNAS menggunakan CRS 4326 WGS 84
e. Klik properties layer > double klik > pilih information untuk melihat data dasar raster seperti
CRS dan tipe data (DEMNAS memiliki tipe Float 32)

Menggabung data Raster

a. Klik menu raster > miscellaneous > merge


b. Klik tombol browse (titik tiga) pada bagian Input layer> pilih semua layer raster yang akan
digabungkan
c. Output data type menyesuaikan tipe data raster (Float 32)
d. Biarkan pilihan lainnya default
e. Klik tombol browse untuk memilih lokasi penyimpanan data
Memotong data raster

a. Siapkan layer vector sebagai area pemotongnya


b. Dapat berupa batas wilayah, atau hasil digitasi on-screen
c. Klik menu raster > extraction > clip raster by mask layer
d. Input parameter adalah raster DEM yang akan dipotong
e. Mask layer adalah vector pemotongnya
f. Isikan source CRS sesuai dengan CRS inputan DEM
g. Target CRS adalah CRS yang akan dituju, misalnya UTM Projected
h. Biarkan pilihan lainnya sebagai default
i. Simpan DEM setelah dipotong
j. Run

Membuat Hillshade

Membuat efek 3D dengan menggunakan kombinasi bayangan dari arah datang dan sudut cahaya

Parameter pengaruh = Z factor, Perlu diubah jika CRS masih Geografis

L = Lintang, dalam satuan derajat

Perlu diubah ke radian (1 der × π/180 )

Jika CRS telah dalam UTM/projected, nilai Z adalah 1


a. Buka menu raster > analysis > Hillshade
b. Input layer dari data DEM (bisa dari hasil clip sebelumnya)
c. Band number 1
d. Z factor berisi 1 jika CRS nya UTM/projected
e. Azimuth of the light = sudut dating cahaya
f. Altitude of the light = sudut posisi sumber cahaya terhadap bidang horizontal
g. Biarkan yang lain menjadi default
h. run

Styling hillshade

a. klik menu symbology layer Hillsahde yang baru dibuat


b. render type adalah Singleband gray
c. blending mode = multiply
d. brightness 10
e. contrast 10
f. OK
Membuat slope

Sudut kelerengan (lereng) / kemiringan permukaan bumi

Dihitung dalam satuan derajat (0) atau persen (%)


Jarak di Peta
A B Derajat Persen
𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖
𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 tan 𝛼 =
tan 𝛼 = 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑡𝑎
Elevasi Lereng 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑡𝑎
𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖
𝛼 (𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡)= arc Tan α 𝛼 (𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛)= 𝑥 100
α B 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑡𝑎

a. Buka menu raster > analysis > Slope


b. Input layer adalah data DEM yang telah dipotong
c. Pada isian Slope expressed as percent instead of degrees, jika dicentang maka sataun
slopenya adalah persen.
d. Isikan lokasi penyimpanan
e. Run
Membuat kontur

Garis kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik berketinggian sama

a. Klik menu raster > extraction > contour


b. Input layernya adalah data DEM
c. Interval kontur diisikan sesuai dengan skala peta

1/2000 : skala peta

Misal: skala peta adalah 1/50000

Maka 1/2000:1/5000 = 25 m

Artinya, kontur tersebut akan dibuat per 25 m.


d. Run

Styling kontur

Kontur yang telah dibuat perlu diatur ketebalan serta labelnya agar lebih rapih. Diperlukan kontur
indeks untuk diberi lbel dan memudahkan dalam membaca garis nya

membuat kontur indeks

a. Buka tabl atribut kontur


b. Pilih create new field
c. Output file name Kontur_line
d. Output type = Text (string)
e. Expression isikan
case
when "ELEV" %100 then 'Biasa'
else 'Indeks'
end
f. OK

g. Atur symbology-nya dengan memilih symbol categorized,


h. Value Kontur_line
i. Classify
j. Atur warna ketebalan masing – masing tipe kontur (biasa 0.26 mm, indeks 0.4 mm)
Memberi label kontur

a. Klik menu label


b. Pilih Rule-based Labelling
c. Doble klik Rule label yang terbentuk di bawah

d. Isikan menu filter dengan mengkilk tombol ε

e. Masukkan ekspresinya

"kontur" = 'indeks'
f. OK

g. Pada bagian label, klik tombol ε


h. Masukkan ekspresi berikut

ELEV || ' m'

i. OK
j. Apply

Hasilnya sperti berikut


Latihan 7! Tidak wajib dikerjakan atau dikumpulkan.

1. Membuat hillshade serta pewarnaan pada data raster yang dibagikan pada file Latihan
2. Membuat garis kontur dari data no 1 beserta labelnya

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai