LAPORAN
IX
Oleh
071002000024
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN………………………….………………………i
DAFTAR ISI……………………………………….………………………..ii
DAFTAR TABEL……………………………….………….……………….iii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………….………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN……………………….…………………………..1
1.1 Latar belakang……………………….……………………………...1
1.2 Tujuan Percobaan………………….………………………………..2
BAB II TEORI DASAR……………………….……...……………………..3
BAB III HASIL PENGAMATAN….………………………………….……5
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PERHITUNGAN………………………6
BAB V PEMBAHASAN…………………………………………………....8
1.1 Pembahasan…………………………………………………………8
1.2 Tugas Internet……………………………………………………….10
BAB VI KESIMPULAN…………………………………………….……….11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...……12
LAMPIRAN A TUGAS INTERNET……………………………………...…13
LAMPIRAN B TUGAS INTERNET……………………………………...…14
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
III.1 Saturasi Air Formasi……………………………………….5
iiiiiiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A TUGAS INTERNET………….…….……………………...13
B HASIL PENGAMATAN…………………………………..14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Tujuan Percobaan
1. Dapat menentukan kedalaman zona prospek
2. Dapat menentukan nilai SW dengan metode Archie
3. Dapat menentukan nilai SW dengan metode Ratio
4. Dapat menentukan nilai SW dengan metode Simandoux
5. Dapat menentukan nilai SW dengan metode Indonesia
2
BAB II
TEORI DASAR
3
perhitungan water saturation pada formasi yang mengandung low salinity
water / fresh water. Selain itu, metode ini tidak memperhitungkan cara
persebaran dan jenis shale yang ada, contohnya metode simandoux dan metode
Indonesia. Simandoux mempublikasikan persamaan saturasi yang dibuatnya,
dimana pada saat itu banyak berbagai kalangan yang menerimanya. Persamaan
saturasi yang dipublikasikannya ini berdasarkan log resisitivitas, log densitas
dan log neutron (dalam Dewan, J. T., 1983). Metode simandoux menggunakan
log densitas dan log neutron untuk menentukan porositas. Adapun fraksi
lempung dapat ditentukan dari log Gamma Ray, SP dan indikator kehadiran
shale lainnya. Akan tetapi simandoux memiliki beberapa kekurangan
diantaranya adalah bahwa metode ini hanya dapat mengcover zona linear pada
gambar skematik di bawah ini (salinitas tinggi) dan tidak memperhitungkan
cara persebaran dan jenis shale yang ada. Padahal jenis shale yang berbeda
tentu akan menyebabkan dampak yang berbeda pula pada pembacaan log.
Metode Indonesia ini memiliki kelebihan diantaranya adalah pada metode ini
kehadiran shale sudah mulai diperhitungkan. Selain itu, metode ini sangat baik
dalam melakukan perhitungan water saturation pada formasi yang mengandung
low salinity water / fresh water. Selain itu, metode ini juga dapat mengkover
zona non-linear tetapi metode ini memiliki kekurangan diantaranya adalah
bahwa metode ini hanya dapat mengcover zona non-linear dan metode ini tidak
memperhitungkan cara persebaran dan jenis shale yang ada. Padahal jenis shale
yang berbeda tentu akan menyebabkan dampak yang berbeda pula pada
pembacaan log.
4
Tabel III.1 Saturasi Air Formasi
5
BAB III
HASIL PENGAMATAN
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PERHITUNGAN
SW Archie : ((a/por)*(rw/rt))^1/n
SW Archie : ((0.65/0.0127)*(2.146/15))^1/2 = 3.662
SW Archie : ((0.65/0.0122)*(1.676/14))^1/2 = 3.190
SW Archie : ((0.65/0.0125)*(2.346/12))^1/2 = 5.084
SW Archie : ((0.65/0.0124)*(0.036/11))^1/2 = 0.087
SW Archie : ((0.65/0.0121)*(0.036/10))^1/2 = 0.098
SW Archie : ((0.65/0.0125)*(0.036/10))^1/2 = 0.094
SW Archie : ((0.65/0.0125)*(0.036/10))^1/2 = 0.094
SW Archie : ((0.65/0.0126)*(0.036/10))^1/2 = 0.094
SW Archie : ((0.65/0.0127)*(0.036/10))^1/2 = 0.093
SW Archie : ((0.65/0.0123)*(0.036/9.5))^1/2 = 0.101
SW Simandoux :
((c*rw)/por^m)*((sqrt(((5*por^m)/(rw*rt))+((vsh/rtsh)^2)))-(vsh/rtsh)
SW Simandoux:
((0.45*1.676)/0.0127^2.15)*((sqrt(((5*0.0127^2.15)/(2.146*14))+((0.35
5/10)^2)))-(0.355/10) = 2.110
SW Simandoux:
((0.45*2.146)/0.0122^2.15)*((sqrt(((5*0.0122^2.15)/(1.676*15))+((0.29
1/10)^2)))-(0.291/10) = 2.749
SW Simandoux:
((0.45*2.346)/0.0125^2.15)*((sqrt(((5*0.0125^2.15)/(2.346*15))+((0.33
6/10)^2)))-(0.336/10) = 2.779
SW Simandoux:
((0.45*0.036)/0.0124^2.15)*((sqrt(((5*0.0124^2.15)/(0.036*15))+((0.38
4/10)^2)))-(0.384/10) = 2.334
SW Simandoux:
((0.45*0.036)/0.0121^2.15)*((sqrt(((5*0.0121^2.15)/(0.036*15))+((0.4/
10)^2)))-(0.4/10) = 2.464
SW Simandoux:
((0.45*0.036)/0.0125^2.15)*((sqrt(((5*0.0125^2.15)/(0.036*15))+((0.32
7/10)^2)))-(0.327/10) = 2.83
SW Simandoux:
((0.45*0.036)/0.0125^2.15)*((sqrt(((5*0.0125^2.15)/(0.036*15))+((0.35
5/10)^2)))-(0.355/10) = 2.674
SW Simandoux:
((0.45*0.036)/0.0126^2.15)*((sqrt(((5*0.0126^2.15)/(0.036*15))+((0.23
6/10)^2)))-(0.236/10) = 3.478
SW Simandoux:
((0.45*0.036)/0.0127^2.15)*((sqrt(((5*0.0127^2.15)/(0.036*15))+((0.24
5/10)^2)))-(0.245/10) = 3.384
SW Simandoux:
((0.45*0.036)/0.0123^2.15)*((sqrt(((5*0.0126^2.15)/(0.036*15))+((0.22
7/10)^2)))-(0.227/10) = 3.733
SW Indonesia: (1/((sqrt(rt))*((vsh*(1-
(vsh/2)))/(sqrt(rtsh)))+(por^m/(sqrt(a*rw))))^2/n
SW Indonesia: (1/((sqrt(15))*((0.355*(1-
(0.355/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0127^2.15/(sqrt(0.65*2.146))))^2/2 = 3.916
SW Indonesia: (1/((sqrt(14))*((0.291*(1-
(0.291/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0122^2.15/(sqrt(0.65*1.676))))^2/2 = 5.776
SW Indonesia: (1/((sqrt(12))*((0.336*(1-
(0.336/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0125^2.15/(sqrt(0.65*2.346))))^2/2 = 5.32
SW Indonesia: (1/((sqrt(11))*((0.382*(1-
(0.382/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0124^2.15/(sqrt(0.65*0.036)))^2/2 = 4.748
SW Indonesia: (1/((sqrt(10))*((0.4*(1-
(0.4/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0121^2.15/(sqrt(0.65*0.036)))^2/2 = 4.868
SW Indonesia: (1/((sqrt(10))*((0.327*(1-
(0.327/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0125^2.15/(sqrt(0.65*0.036))))^2/2 = 6.648
SW Indonesia: (1/((sqrt(10))*((0.355*(1-
(0.355/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0125^2.15/(sqrt(0.65*0.036))))^2/2 = 5.855
SW Indonesia: (1/((sqrt(10))*((0.236*(1-
(0.236/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0126^2.15/(sqrt(0.65*0.036))))^2/2 = 11.45
SW Indonesia: (1/((sqrt(10))*((0.245*(1-
(0.245/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0127^2.15/(sqrt(0.65*0.036))))^2/2 = 10.73
SW Indonesia: (1/((sqrt(9.5))*((0.227*(1-
(0.227/2)))/(sqrrt(10)))+(0.0123^2.15/(sqrt(0.65*0.036))))^2/2 = 12.9
6 87
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan Percobaan
8
n dan mendapatkan nilai saturasi air pada masing-masing kedalaman secara
berurutan adalah 3.66, 3.18, 5.08, 0.08, 0.0942, 0.0944, 0.0938, 0.092, dan 0.1.
Kemudian hitung saturasi air dengan metode kedua yaitu metode ratio dimana
hasil perhitungannya pada kedalaman 1562, 1562.5556, 1563.11111,
1563.66667, 1564.22222, 1564.77778, 1565.33333, 1565.88889, 1566.44444,
dan 1567 adalah sama yaitu 100. Selanjutnya, hitung saturasi air menggunakan
metode ketiga yaitu metode simandoux yang secara berurutan menghasilkan
nilai 2.11, 2.75, 2.77, 2.33, 2.46, 2.83, 2.46, 2.83, 2.67, 3.47, 3.38, dan 3.73.
Kemudian cari nilai saturasi air dengan metode Indonesia yang menghasilkan
nilai secara berurutan adalah 3.91, 5.77, 5.32, 4.74, 4.86, 6.64, 5.85, 11.45,
10.72, dan 12.90. menentukan ketebalan dari suatu zona produktif dari suatu
reservoir diperlukan harga cut-off. Cut-off tersebut dapat terbagi menjadi dua
yaitu cut-off lithology dan cut-off saturasi. Yang mana pada cut-off lithology
yang menjadi batasan adalah nilai volume shale, porositas, dan permeabilitas.
Cut-off lapisan atau batasan lapisan merupakan suatu nilai yang menjadi acuan
untuk menghilangkan bagian reservoir yang dianggap tidak produktif. Nilai cut-
off dapat ditentukan dari data log, data core, data test produksi dan pengalaman
lapangan.
9 10
5.2 Tugas Internet
Waxman-Smith Method
10
BAB VI
KESIMPULAN
1. Nilai dari kedalaman zona prospek secara berurutan adalah 1562, 1562.5556,
1563.11111, 1563.66667, 1564.22222, 1564.77778, 1565.33333, 1565.88889,
1566.44444, dan 1567
2. Nilai Sw dalam metode archie secara berurutan adalah 3.66, 3.18, 5.08, 0.08,
0.0942, 0.0944, 0.0938, 0.092, dan 0.1
3. Nilai Sw dalam metode ratio pada kedalaman 1562, 1562.5556, 1563.11111,
1563.66667, 1564.22222, 1564.77778, 1565.33333, 1565.88889, 1566.44444,
dan 1567 adalah 10
4. Nilai Sw dalam metode simandoux secara berurutan adalah 2.11, 2.75, 2.77,
2.33, 2.46, 2.83, 2.46, 2.83, 2.67, 3.47, 3.38, dan 3.73
5. Nilai Sw dalam metode Indonesia secara berurutan adalah 3.91, 5.77, 5.32,
4.74, 4.86, 6.64, 5.85, 11.45, 10.72, dan 12.90
11
DAFTAR PUSTAKA
1213
LAMPIRAN A
TUGAS INTERNET
13
LAMPIRAN B
HASIL PENGAMATAN
14