Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HIDROMETALURGI

METODE HEAP LEACHING PADA


PROSES HIDROMETALURGI

Disusun Oleh:
Syahdati Putri Anugrah (116.17.0008)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK METALURGI


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah dengan judul “Metode Heap
Leaching dalam Proses Hidrometalurgi” ini dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun sebagai salah satu pemenuhan tugas pada mata kuliah Hidro-
elektrometalurgi di Program Studi Sarjana Teknik Metalurgi, Jurusan Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Yogyakarta. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampuh, orang tua, teman-teman, serta semua pihak yang ikut
serta membantu dalam penyusunan makalah ini
Demikian makalah yang dapat saya sampaikan. Penulis menyadari bahwa
ada banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
sangat penulis harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 21 September 2019


Penyusun,

( Syahdati Putri Anugrah )


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................... iv
BAB
I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................ 2
1.3. Tujuan .......................................................................... 2
II ISI
2.1. Pengertian Heap Leaching ........................................... 3
2.2. Tahapan Heap Leaching .............................................. 4
2.3. Tipe-tipe Leach Pad metode Heap Leaching .............. 6
2.4. Kelebihan dan kekurangan dari metode Heap Leaching 9
2.5. Pengaplikasian metode Heap Leaching pada dunia industri 10
III PENUTUP
Kesimpulan ....................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 12
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada proses Hidrometalurgi memiliki 3 tahapan utama , yaitu : Leaching
(pelindian), recovery, dan pemurnian.
Leaching (Pelindian) adalah proses pelarutan selektif logam-logam
berharga yang diinginkan dari bijih atau konsentrat dan memisahkannya dari
mineral-mineral menggunakan larutan aqueous, baik asam, basa, maupun garam.
Leaching banyak digunakan dalam dunia industri termasuk dalam
pemrosesan logam. Biasanya logam yang bermanfaat berada dalam campuran
dengan jumlah konstituen tak diinginkan yang cukup besar. Leaching dipakai
untuk memisahkan logam sebagai garam yang terlarut.
Pada proses Leaching, mekanismenya adalah solven ditransfer menuju
permukaan solid, kemudian solven berdifusi atau masuk kedalam solid. Lalu solut
yang ada dalam solid berdifusi ke solven. Solut yang sudah terlarut dalam solven
berdifusi menuju permukaan lalu ditransfer ke pelarut. Umumnya mekanisme
proses ekstraksi dibagi menjadi 3 bagian :
 Perubahan fase solut untuk larut kedalam pelarut, misalnya dari padat
menuju cair.
 Difusi melalui pelarut dilam pori-pori untuk selanjutnya keluar dari
partikel.
 Akhirnya perpindahan solut ini dari sekitar partikel kedalam larutan
keseluruhannya.
Jadi proses Leaching dapat dilakukan dalam 3 macam :
1. Pelarutan solute.
2. Pemisahan larutan terhadap ampas padat.
3. Pencucian ampas padat.
Metode Leaching pada Hidrometalurgi terdapat beberapa metode, yaitu Heap
Leaching, Agitation Leaching, High Pressure Leaching, dan Vat Leaching.
Metode yang akan dibahas pada makalah ini adalah metode berdasarkan tempat
dilakukannya proses Leaching tersebut, yaitu metode Heap Leaching.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latarbelakang penelitian ini dapat diidentifikasikan beberapa masalah:


1. Apa itu Heap Leaching ?
2. Bagaimana tahapan Heap Leaching ?
3. Bagaimana Tipe-tipe Leach Pad (pondasi pelindian) metode Heap
Leaching?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari metode Heap Leaching?
5. Bagaimana pengaplikasian metode Heap Leaching pada dunia
industri?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Heap Leaching.
2. Mengetahui tahapan Heap Leaching.
3. Mengetahui tipe-tipe Leach Pad (bantalan pelindian) metode Heap
Leaching.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode Heap
Leaching.
5. Mengetahui pengaplikasian metode Heap Leaching pada dunia
industri.
BAB II
ISI

2.1. Pengertian Heap Leaching


Heap Leaching adalah proses penambangan industri yang digunakan untuk
mengekstraksi logam mulia, tembaga, uranium, dan senyawa lainnya dari bijih
menggunakan serangkaian reaksi kimia yang menyerap mineral tertentu dan
memisahkannya kembali setelah pembagiannya dari bahan-bahan bumi
lainnya. Mirip dengan penambangan In Situ, penambangan Heap Leaching
berbeda karena bijih ditempatkan di liner, kemudian menambahkan bahan
kimia melalui sistem tetes ke bijih, sedangkan penambangan in situ tidak
memiliki liner tetapi menarik larutan kaya untuk mendapatkan mineral.
Sebagian besar perusahaan pertambangan menggunakan Heap Leaching,
mengingat Heap Leaching adalah alternatif yang lebih baik daripada metode
pemrosesan konvensional seperti flotasi, agitasi, dan Vat Leaching.
Recovery Heap Leaching berkisar 60% sampai dengan 80%. Dalam skala
besar pertama kali diterapkan di tambang emas Carlin, Nevada pada tahun
1970. (Diantoro, 2010).
Fondasi pelindian (Leach Pad) bisa dibuat secara permanen menggunakan
lantai beton atau dengan pengerasan pondasi dan dilapisi Geo Membrane
(High Density Polyethylene) Pelindian memerlukan beberapa minggu
tergantung jenis dan ukuran batuan. (Diantoro, 2010)
Heap Leaching diperkenalkan pada tahun 1970-an untuk menurunkan
biaya recovery emas secara signifikan. Proses ini banyak digunakan oleh
tambang untuk mengambil sumber geologi kelas rendah dan mengubahnya
menjadi bijih yang bernilai tinggi. (Eugene&Mujumdar, 2009)
Gambar 2.1 Heap Leaching

Heap Leaching dilakukan dengan cara meletakkan bijih (ore) yang telah
di-crush pada suatu pada suatu tumpukan yang dibangun di atas suatu
impervious liner. Larutan sianida diberikian dengan cara di-spray pada bagian
atas tumpukan dan larutan akan meresap ke bawah melalui tumpukan dan
akan me-leaching bijih logam. Larutan kaya (Pregnant Solution) akan
mengalir dari dasar tumpukan dan dikumpulkan untuk proses recovery.
Sementara sisanya akan di-recycle kembali ke tumpukan.
(Eugene&Mujumdar, 2009)
Parameter pada metode Heap Leaching yaitu : (1) ukuran butir, (2) ukuran
lubang pengeluaran larutan kaya (Pregnant Solution), (3) kemiringan pondasi
pelindian 1- 3 derajat, (4) sistem pengairan, (5) waktu penyiraman, (6)
konsentrasi reagen.

2.2. Tahapan Heap Leaching


Proses Leaching dengan menggunakan metode Heap Leaching secara
umum dapat dijelaskan melalui bagan berikut :
Gambar 2.2 Diagram proses metode Heap Leaching
Secara umum, ada 7 tahapan proses yang harus dilalui dengan
menggunakan metode Heap Leaching, yaitu (1) Crushing, (2) Aglomeration (jika
dibutuhkan), (3) Heap Leaching Method, (4) Elution, (5) Electrowinning, (6)
Smelting, (7) Refinning.
Tahapan metode Heap Leaching secara singkat dapat dijelaskan melalui
penjelasan sebagai berikut :
1. Bijih dicrush dalam gyratory crusher hingga ukuran tertentu.
2. Bijih yang telah dicrush kemudian dilakukan tahap Secondary Crushing
menggunakan Cone Crusher dan dilakukan Tertiary Crushing
menggunakan Cone Crusher.
3. Screen dan Cyclone digunakan untuk memisahkan ukuran butir, yang
kasar pada screen akan masuk ke Cone Crusher kembali dan yang kasar
pada Cyclone akan masuk ke Heap Leaching sedangkan yang halus akan
masuk ke proses flotasi.
4. Bijih diolah dengan sodium sianida (NaCN) dengan menggunakan metode
Heap Leaching. NaCN ini akan melarutkan partikel emas & perak, yang
memungkinkan terjadinya reaksi berikut :
5. Larutan hasil sianidasi (Pregnant Solution) akan diolah menggunakan
solvent extraction.
6. Melalui proses electrowinning emas akan mengendap di katoda dan air
akan mengalami oksidasi membentuk oksigen di anoda.
7. Perak akan dipisahkan melalui pemurnian (refining) dengan elektrolisis
dan emas murni akan diperoleh. (Chatterjee, 2007).

2.3. Tipe-tipe Leach Pad (pondasi pelindian) metode Heap Leaching


Karakteristik bijih yang sesuai untuk metode Heap Leaching adalah
berdasarkan tipe pondasi pelindian (Leach Pad). Pondasi pelindian
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : sifat bijih, keseimbangan air, ketersedian
dan kemiringan lahan.
Berikut adalah tipe-tipe Leach Pad (pondasi pelindian) pada metode
Heap Leaching :
1. Single Use Pad

Gambar 2.3.1 Single Use Pad


Tipe pondasi Leaching seperti ini cocok untuk jenis bijih yang
variabel, dengan siklus waktu pelindian yang lama. Tipe Single Use
Pad ini membutuhkan lahan yang luas dengan kemiringan yang cukup
landai.

2. Reusable Pad

Gambar 2.3.2 Reusable Pad

Leach Pad tipe ini dirancang dengan memiliki bantalan kedap air
yang besar di mana bijih ditempatkan dan dilakukannya proses
Leaching. Tipe bantalan ini dapat digunakan rata-rata 10 sampai
dengan 20 tahun, karenanya cocok untuk bijih dengan siklus pelindian
yang pendek karena dapat digunakan berulang kali. Tipe ini dapat
digunakan dalam iklim yang bervariasi. Bijih biasanya ditumpuk di
pad dengan ketebalan sekitar 10 m (Thiel dan Smith, 2003).
3. Valley Fill Pad

Gambar 2.3.3 Valley Fill Pad

Metode Leach Fill Valley mengambil keuntungan dari topografi


suatu lokasi dengan menempati sebuah lembah alami, atau bendungan
yang dibangun di bagian bawah lembah dengan kemiringan yang
curam, biasanya hingga 40 derajat. Dikarenakan dibangun dilahan
yang miring, tipe ini membutuhkan sistem penahan.
4. Conventional Leach Pad

Gambar 2.3.4 Conventional Leach Pad

Tipe Leach Pad konvensional, merupakan tipe paling umum dari


tipe Heap Leaching lainnya. Beberapa operasi yang menggunakan tipe
ini menggunakan tumpukan bijih dengan ketebalan lebih dari 150 m
(Thiel dan Smith, 2003). Pada tipe ini sangat memikirkan tentang
iklim.

2.4. Kelebihan dan kekurangan dari metode Heap Leaching


Heap Leaching dalam penggunaannya memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan ari penggunaan Heap Leaching adalah :
1. Desain yang lebih sederhana dari metode Leaching lainnya.
2. Biaya operasi yang murah dibandingkan dengan Agitated Leaching
karena tidak memerlukan tangki, pengaduk dan peralatan lainnya.
3. Investasi lebih sedikit.
4. Pada metode ini tidak diperlukan Grinding atau Milling.
5. Lebih hemat energi.
6. Tidak memerlukan pemisahan antara solids-liquid.
Adapun kekurangan pada proses Heap Leaching adalah :
1. Recovery yang rendah.
2. Membutuhkan waktu Leaching yang lama.
3. Membutuhkan laha yang luas untuk menaruh bijih.
4. Bijih yang ditumpuk harus memungkinkan supaya larutan sianida
mampu menetes melewatinya. Bijih dengan kandungan clay yang
tinggi dapat menghambat aliran sianida.
5. Curah hujan yang tingggi dapat mengganggu keseimbangan pada
kandungan larutan sehingga membutuhkan perlakuan dan pembuangan
air.
6. Tidak coccok pada tempat yang sangat dingin, karena pembekuan
tumpukan dapat menyebabkan recovery yang rendah.
7. Adanya tumpukan es dan salju dapat menyebabkan akumulasi larutan
Leaching yang berlebihan.

2.5 Pengaplikasian metode Heap Leaching pada dunia industri


Berikut adalah pengaplikasian metode Heap Leaching pada dunia industri:
1. Cripple Creek & Victor Gold Mining Co. di Cripple Creek, Colorado,
menggunakan metode Heap Leaching dengan tipe Valley Fill Pad
dengan ketenalan mencapai 200 meter (Thiel and Smith, 2003; Larry
Newcomer, Vice President, Cripple Creek & Victor Gold Mining Co.,
oral commun., February, 1, 2012)
2. PT Bumi Suksesindo (BSI) anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold
melakukan pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu,
Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka menggunakan metode Heap Leach
(Pelindihan) yang diklaim merupakan metode paling ramah
lingkungan.
3. Talvivaara Mining Company Plc. Proyek Bioheapleach Talvivaara -
yang pertama di dunia untuk nikel - berpusat pada dua endapan
polimetalik, Kuusilampi dan Kolmisoppi, sekitar 30 km barat daya
Sotkamo, Finlandia timur.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Heap Leaching adalah proses penambangan industri yang digunakan untuk
mengekstraksi logam mulia, tembaga, uranium, dan senyawa lainnya dari bijih
menggunakan serangkaian reaksi kimia yang menyerap mineral tertentu dan
memisahkannya kembali setelah pembagiannya dari bahan-bahan bumi lainnya.
Leaching banyak digunakan dalam dunia industri termasuk dalam
pemrosesan logam. Biasanya logam yang bermanfaat berada dalam campuran
dengan jumlah konstituen tak diinginkan yang cukup besar. Leaching dipakai
untuk memisahkan logam sebagai garam yang terlarut.
Ada 7 tahapan proses yang harus dilalui dengan menggunakan metode
Heap Leaching, yaitu (1) Crushing, (2) Aglomeration (jika dibutuhkan), (3) Heap
Leaching Method, (4) Elution, (5) Electrowinning, (6) Smelting, (7) Refinning.
Parameter pada metode Heap Leaching yaitu : (1) ukuran butir, (2) ukuran
lubang pengeluaran larutan kaya (Pregnant Solution), (3) kemiringan pondasi
pelindian 1- 3 derajat, (4) sistem pengairan, (5) waktu penyiraman, (6) konsentrasi
reagen.
Pondasi pelindian dipengaruhi beberapa faktor, yaitu : sifat bijih,
keseimbangan air, ketersedian dan kemiringan lahan. Tipe-tipe bantalan pelindian
metode Heap Leaching yaitu : (1) Single Use Pad, (2) Reusable Pad, (3) Valley
Fill Pad, (4) Conventional Leach Pad.
DAFTAR PUSTAKA

Chatterjee, K.K. 2017. Use of Metals and Metallic Minerals.New Age


International Ltd., Publisher, New Delhi.
Diantoro, Yimi. 2010. Emas: Investasi & Pengolahanny. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Eugene, Wong Wai Leong dan Arun S. Mujumdar. 2009. Gold Extraction
and Recovery Processes. Mineral, Metals, and Materials Technology Centre
(M3TC) Faculty of Engineering, National University of Singapore.
https://jatim.tribunnews.com/2018/04/15/pelindihan-diklaim-pt-bsi-
sebagai-metode-menambang-emas-yang-ramah-lingkungan
https://pubs.usgs.gov/of/2012/1085/pdf/ofr2012-1085_v1-1.pdf
https://www.mining-technology.com/projects/talvivaara/#

Anda mungkin juga menyukai