Pengantar
Pada sesi ini akan mengenal fasilitas penting yang dapat digunakan yaitu program macro. Dengan
program macro akan merekam urutan perintah dan menggunakan urutan perintah tersebut, fasilitas
ini sangat berguna dalam mengerjakan suatu data dengan urutan perintah yang tetap. Sehingga
pengerjaan data tersebut dapat dilakukan secara otomasi dengan nama file yang tetap, seperti dalam
proses pengestimasian sumberdaya.
Pada latihan ini akan menghitung nilai statistik dari kadar AU berdasarkan nilai NLITH dan merekam
setiap perintah yang digunakan dalam program macro.
Latar belakang
Pada Studio 3 ada dua fasilitas untuk merekam dan menggunakan urutan perintah tersebut, yaitu:
Pada sesi ini hanya mengenalkan program macro saja. Untuk pendalaman program macro dan
program scripting akan dibahas dalam modul training yang lain.
Program macro merupakan file text yang memuat urutan perintah yang menggunakan file, field dan
parameter tertentu. Fasilitas ini dapat membatasi sebagian dari urutan perintah tertentu dan
menggunakan urutan perintah tersebut secara otomatis. Program macro dapat dibuat dalam Studio 3
seperti pada latihan ini atau bila sudah pengalaman dapat dibuat dalam software text editor seperti
Notepad.exe.
Fasilitas program macro ini terdapat pada menu Tools | Macro yaitu untuk merekam, menghentikan
rekaman dan menggunakan program macro:
Perintah Keterangan
MACST Starts macro recording
MACEND Stops macro recording
XRUN Replays macro
Nama yang dibuat pada pertanyaan MACRO NAME adalah perintah macro yang dicatat pada baris
pertama setelah !START. Setiap program macro akan diawali dengan !START Macro Name.
Biasanya namanya dengan BEGIN sehingga baris pertama program macro tersebut seperti berikut !
START BEGIN.
Nama file dibuat pada pertanyaan File name: adalah file yang akan menyimpan program macro.
Biasa nama file menggunakan huruf kecil dan diakhiri .mac misalnya test.mac. Pada layer dapat
ditentukan dimana letak drive dan folder file tersebut akan disimpan.
Untuk menghentikan rekaman urutan perintah menggunakan perintah MACEND yang diketikkan
pada command prompt atau dari menu Tools | Macro | Stop Recording. Perintah tersebut akan
mengakhiri program macro dengan !END dan menyimpannya dalam file yang ditentukan.
Bagaimana Studio 3 dapat membedakan nama file, field dan parameter dari suatu perintah dalam
program macro?
Dalam file macro, program macro menggunakan 4 simbol yang mengidentifikasi yang berbeda seperti
Symbol Keterangan
Setiap nama file, field dan parameter dipisahkan dengan tanda koma. Nama perintah dapat
dipisahkan satu atau lebih spasi.
Setiap program macro harus diawali dengan !START .... dan diakhiri dengan !
END .
Perhatikan gambar berikut yang menjelaskan pemakaian perintah MACST dan MACEND dan jawaban
dari pertanyaan untuk menentukan nama program macro dan file yang memuat program macro.
MACST
!START begin
MACEND !END
Untuk menggunakan program macro yang sudah ada jalankan perintah XRUN dari menu Tools |
!END
Macro | Run Macro atau mengetiknya seperti perintah batch command lainnya. Pertanyaan pada
perintah XRUN sama pada perintah MACST kecuali pertama-tama harus menentukan file yang
memuat program macro. Jika hanya ada satu !START dalam filet tersebut, maka program macro
tersebut akan otomatis jalan.
ECHO
Perintah ECHO untuk menampilkan pesan dalam window Command.
2. Buat nama file yang memuat program macro tersebut dengan, test1, seperti gambar berikut:
MGSORT
Files Tab
IN dholes
OUT xxtmp1
Field Tab
Key1 LODEID
4. Lihat data file output perintah tersebut dengan menggunakan Datamine Table Editor.
5. Gunakan Applications | Statistical Processes | Compute Statistics (atau mengetik STATS di
command line) dan buat pengaturan dan panel perintah tersebut seperti gambar berikut:
STATS
Files Tab
IN xxtmp1
OUT xxtmp2
Field Tab
F1 AU
KEY1 LODEID
Tekan tombol OK untuk menjalakan perintah tersebut. Anda akan menekan tombol enter atau
sebanyak 3 kali untuk menampilkan nilai statistik dari tiap zone rock pada control bar
Command.
6. Gunakan perintah Applications | File Transfer processes | Output File as Datamine Text (atau
mengetik OUTPUT di command line) untuk mengcopy file data XXTMP2 dalam file text. Gunakan
pengaturan berikut:
OUTPUT Dialog
Files Tab
IN XXTMP2
Fields Tab
F1 LODEID
F2 FIELD
F3 MEAN
F4 MINIMUM
F5 MAXIMUM
Parameters Tab
CSV 1
Perhatikan file tersebut memuat nama tiap kolom. Tutup file results.txt sebelum melanjutkan
latihan berikut.
Pada latihan ini anda akan mengedit program macro yang telah dibuat untuk menampilkan nilai
variance di tiap nilai LODEID. Pengeditan program macro dengan menggunakan text editor dan
menggunakan program macro tersebut di Studio 3.
1. Gunakan panel control bar Project Files, dan gunakan folder Macros dan double-click pada file
test1.mac.
2. Edit file test1.mac dan tambahkan text yang bercetak tebal di bawah ini. Anda harus cermat
selama mengedit program macro dan hindari pengetikan yang salah karena akan membuat
program macro tidak berfungsi. Perhatikan setiap file, field dan parameter terpisah oleh tanda
koma dan di akhir parameter tidak ada tanda koma (atau di akhir field seperti pada perintah
STATS).
!START aucalc
!MGSORT &IN(dholes),&OUT(xxtmp1),*KEY1(LODEID),@ORDER=1.0
!STATS &IN(xxtmp1),&OUT(xxtmp2),*F1(AU),*KEY1(LODEID)
!OUTPUT &IN(xxtmp2),*F1(LODEID),*F2(FIELD),*F3(MEAN),*F4(MINIMUM),
*F5(MAXIMUM),*F6(VARIANCE),@CSV=1.0,@NODD=0.0
results.txt
!END
Penambahan perintah DELETE dan ECHO serta suatu informasi dengan menggunakan tanda #
dan spasi. Tanda # dapat diganti dengan perintah !REM dilanjutkan informasi yang akan
ditambahan. Dianjurkan memberikan inforrmasi pada program macro untuk menjelaskan apa
yang akan dilakukan program macro dan perubahan yang dibuat pada program macro tersebut.
3. Simpan file macro, test1.mac, dan tutup file text tersebut.
4. Gunakan perintah Tools | Macros | Run Macro (atau mengetik XRUN di command line) dan pilih
test1.mac. Lihat field VARIANCE dibuat dan file sementara telah dihapus.
Q: Bagaimana caranya untuk menambahkan standard deviation pada file results.txt. Anda
membutuhkan Held dari STATS dan menentukan nama field dari STATS yang memuat nilai standard
deviation.
!start begin
!PROMPT
0
0 Enter a filename
0
1 Filename > $file#,a,8
!COPY &in($file#),&out(xxtmp1)
!END
Semua baris di perintah PROMPT (yang diawali tanda 1) diakhiri dengan nama variabel, dan a atau
n untuk menentukan jenis data dari variabel substitusi angka atau huruf. Terdapat pilihan nilai yang
valid atau tidak. Pada contoh di atas tanda a,8 menunjukkan jenis data dari variabel substitusi
tersebut adalah huruf yang mempunyai paling banyak 8 huruf. Nilai default dari variabel substitusi
dapat ditentukan di dalam tanda [ ].
Contoh berikut penggunakan perintah PROMPT untuk menginput nilai numerik dari variabel
substitusi $num#, dengan nilai default 1.
!START begin
!PROMPT
0
1 Enter a number [1] > $num#,n
!ECHO $num#
!END
1. Buka file macro test1.mac dengan software text editor (notepad) dan buat perubahan seperti
text berhuruf tebal pada tampilan berikut :
!PROMPT
0
0 Enter the name of the file for processing
0
1 FILENAME [dholes] > '$FILEN#',a,8
!MGSORT &IN($FILEN#),&OUT(xxtmp1),*KEY1(LODEID),@ORDER=1.0
!STATS &IN(xxtmp1),&OUT(xxtmp2),*F1(AU),*KEY1(lODEID)
!OUTPUT &IN(xxtmp2),*F1(LODEID),*F2(FIELD),*F3(MEAN),*F4(MINIMUM),
*F5(MAXIMUM),*F6(VARIANCE),@CSV=1.0,@NODD=0.0
results1.txt
!ECHO Nilai mean dan variance dari kadar AU pada file $FILEN# telah disimpan
!ECHO dalam file results.txt.
!END
2. Coba perubahan pada program macro dengan menggunakan perintah Tools | Macros | Run
Macro (atau ketik XRUN di command line) dan piih file macro test1.mac. Masukkan nama file,
dholesc, pada pertanyaan di window Command (file tersebut dibuat sesi composite bor dengan
menggunakan perintah COMPDH).
Jika nama file tersebut tidak ada di folder project, program akan dibatalkan.
3. Bandingkan nilai statistik tersebut di file, results.txt dan results1.txt, menggunakan text editor.
Latar belakang
Semua block model dibuat dengan menggunakan perintah batch command, sehingga program macro
sangat membantu dalam pembuatan block model. Window Design, Plots dan Visualizer dapat
digunakan untuk menampilkan dan mengevaluasi block model tetapi untuk mengedit hanya di
window Design. Pada sesi ini akan membahas konsep block model di Studio 3 dan perintah-perintah
batch yang sering digunakan dalam membuat block model.
Perintah-perintah batch command yang sering digunakan:
PROTOM Menentukan dimensi global 3D dari block model
TRIFIL Membuat block model yang dibatasi wireframes
ADDMOD Menggabungkan dua block model
Perintah-perintah lain yang digunakan dalam pembuatan block model
SLIMOD Mereset block model ke prototypenya, dan mengurutkan nilai IJK
PROMOD Mengotimasi penggunaan subcells
REGMOD Mengubah ukuran block model dengan ukuran prototype baru
Setiap cell block model membuat satu record di dalam file block model. Penggunakan
subcell yang terlalu banyak belum tentu akan meningkatkan keakuratan.
Titik awal block model adalah titik paling bawah dan paling kiri dari cell block model.
IJK Explicit Nomor urut dari parent cell dan indek dari subcells
Bila ada wireframe mineralisasi badan bijih, bagaimana cara membuat block model badan bijih?
Perintah TRIFIL (Models | Create Model | Fill Wireframe with Cells) untuk membuat block model
berdasarkan wireframe permukaan (DTM) atau wireframe tertutup. Perintah ini akan membuat block
model dimana titik pusatnya berada didalam/diluar/ diatas/dibawah dari wireframe yang digunakan.
Perintah ini membutuhkan file input model prototype dan file wireframe.
Tipe wireframe yang akan digunakan ditentukan dengan nilai parameter MODLTYPE:
Gambar berikut menjelaskan pembagian parent cell yang berbeda pada wireframe badan bijih yang
sama. Yaitu block model yang dihasilkan dengan nilai parameter XSUBCELL dan YSUBCELL masing-
masing 1, 2, dan 3. Perhatikan banyaknya subcell memperjelas bentuk badan bijih. Juga dengan
perubahaan pada kedua nilai parameter tersebut membuat block model pertama hanya 2 cell block
model dan 16 pada ketiga.
Buat arah seam filling dengan searah pembentukan subcell yang mengikuti bentuk
wireframe.
CATATAN: jika menggunakan resol anda akan mendapatkan bentuk yang lebih sesuai tetapi cell yang
terbentuk memiliki panjang yang berbeda sesuai dengan arah seam filling.
Perintah ADDMOD (Models | Manipulate Model | Add Two Models) untuk menggabungkan dua
block model menjadi satu block model dengan metoda menimpahkan satu block model pada block
model yang lain, sehingga dalam satu block model terdapat nama field yang ada dari kedua block
model.
Perintah ADDMOD membutuhkan block model yang dibuat dengan prototype model yang sama. Jika
salah satu tidak sama prototype harus disamakan dengan menggunakan perintah SLIMOD (Models |
Manipulation Processes | Put Model onto New Prototype).
Biasanya perintah ADDMOD digunakan untuk menggabungkan block model badan bijih yang telah
diestimasi kadarnya dengan block model waste. Prinsip dari perintah ADDMOD pada urutan block
model yang digabung. Jika kedua block model mempunyai nama field yang sama dan nilai yang
berbeda, maka nilai field pada block model yang kedua (IN2) akan dicatat pada block model
gabungan tersebut, dan nilai nama field yang lain akan ditambahkan.
Perintah ADDMOD membutuhkan block model yang terurut berdasarkan nilai IJK.
Gambar berikut menjelaskan perubahan parent cell dari perintah ADDMOD pada dua dua block
model. Titik pusat dari kedua parent cell sama, maka kedua parent cell tersebut pada lokasi yang
sama. Pada contoh ini block model 2 ditambahkan pada block model 1.
Pada latihan berikut akan membuat 2 block model yaitu block model di dalam wireframe badan bijih
dan block model topografi kemudian menggabungkan kedua block model tersebut menjadi satu block
model yang akan digunakan dalam mengestimasi kadar pada sesi berikutnya. Pada sesi ini juga akan
membahas bagaiman menampilkan block model di window Design dan Visualizer.
5. Pada control bar Loaded Data akan terbentuk file baru Combined Object. Save file tersebut
dengan nama alltr.
6. Pada control bar Project Files klik kanan pada file alltr kemudian pilih Preview.
Coordinate X Y Z
Pemilihan titik tergantung pada block model apa yang akan dibuat misal block model
untuk pengoptimasian open pit, titik yang dipilih harus menimbangkan posisi material
waste yang ada di sekitar badan bijih terutama besar slope angle yang digunakan.
8. Gunakan ukuran parent cell block model 20mx10mx10m, sehingga nilai minimum koordinat X
dibulatkan ke bawah 20 dan nilai maksimumnya dibulatkan 20 ke atas. Sedangkan untuk Y dan Z
nilai minimumnya dibulatkan ke bawah 10 terdekat dan nilai maksmumnya dibulatkan ke atas
10m.
Coordinate X Y Z
9. Hitung rentang dari koordinat X, Y dan Z dengan mengurangkan nilai maksimum dan nilai
minimumnya.
Coordinate X Y Z
Coordinate X Y Z
PROTOM
Files Tab
OUT protom
Parameters Tab
ROTMOD 0
X> 44800
Y> 18580
Z> 10
X> 20
Y> 10
Z> 10
X> 53
Y> 97
Z> 37
3. Bila perintah PROTOM selesai, buka file protom di Datamine Table Editor dan lihat nama field
yang ada di file tersebut. Perhatikan tidak ada record pada file tersebut.
TRIFIL
Files Tab
PROTO protom
WIRETR lodetr
WIREPT lodept
MODEL xxoremod
Fields Tab
ZONE LODEID
Parameters Tab
MODLTYPE 1
SPLITS 0
PLANE XZ
XSUBCELL 5
ZSUBCELL 5
RESOL 0
MGSORT
Files Tab
IN xxoremod
OUT oremod
Field Tab
Key1 IJK
3. Lihat file oremod yang terdapat di dalam folder Block Models pada panel control bar Project
Files control bar.
3. Gunakan perintah Get View lalu ketik 5 untuk menampilkan pengaturan bidang pandang N-S
section 45150mN. Window Design tidak akan menampilkan block model keseluruhan, tetapi
menampilkan block model yang perpotongan pada bidang pandang tersebut. Juga secara default
window Visualizer menampilkan block model dalam bentuk irisan pada bidang pandang.
6. Tutup panel Project Settings dan lihat tampilan di window Visualizer. Setiap cell block model
yang tidak berada di bidang pandang akan ditampilkan berupa titik-titik. Warna dari titik tersebut
sesuai legenda yang digunakan pada window Design dan titik tersebut merupakan titik tengah
dari tiap cell block model.
Jika file model ada di memory window Design, maka file tersebut tidak dapat diedit
dengan perintah batch command. File tersebut harus dikeluarkan dari memori
dengan perintah Data|Unloaded sebelum mengeditnya.
12. Gunakan perintah Data |Unload pada file block model yang ada di window Design.
1. Gunakan perintah Models | Create Model | Fill Wireframe with Cells (atau ketik TRIFIL pada
command line) dan buat pengaturan pada peritah tersebut seperti gambar berikut untuk
membuat block model dibawah wireframe topografi, topotr/topopt.
Filesmodel
Pembuatan block Tab dengan nama field ZONE yang tidak ada di file segitiga
wireframe akanPROTO
membuat nilai ZONE pada panel parameter sebagai nilai defaultnya
protom
pada block model yang dibuat.
WIRETR topotr
Penggunaan bidang yang tegak lurus XY menyebabkan block model tersebut akan
terurut berdasarkan nilai field IJK. Secara
WIREPT topopt default bidang PLANE pada perintah TRIFIL
adalah XY.
MODL topomod
OUT _model
Parameters Tab
Gunakan parameter
yang ada
COPY
Files Tab
IN _model
Retreival Tab
TOPO=1
2. Tampilkan file block model lmodel di window Design. Lihat pada pertemuan cell block model
ore.
3. Untuk membedakan warna dari block model waste dan block model ore dengan menggunakan
warna legenda pada field LODEID di panel Format Display .
Perintah PROMOD digunakan untuk mengoptimasikan penggunaan cell block model seminimum
mungkin tanpa mengurangi tingkat keakuratan. Pada latihan ini perintah PROMOD untuk:
Memeriksa cell yang overlapping dan memperbaikinya.
Menggabungkan sub-cells untuk mengurangkan penggunaan sub-cells di tiap parent cell.
1. Gunakan Models | Manipulate Models | Optimize Model, atau ketik PROMOD pada command
line.
2. Buat pengaturan pada panel perintah PROMOD seperti tabel berikut:
PROMOD Dialog
Files Tab
IN lmodel
REMENANTS
Fields Tab
KEY1 LODEID
Parameters Tab
Overlap 2
Optimize 2
3. Tampilkan file block model opmodel ke dalam window Design dan perbesar tampilan dengan
menggunakan perintah Zoom In pada pertemuan block model ore dan waste. Perhatikan
pemakaian subcel di block model ore dan waste lebih sedikit pada section N-S SECTION 45150,
seperti gambar berikut ini:
Pengantar
Setelah membuat block model ore dan waste, block model tersebut akan diestimasi nilai kadarnya.
Pada latihan berikut akan membuat block model yang tiap cell block modelnya memiliki kadar AU
dengan menggunakan metode nearest neighbor dan interpolasi inverse distance.
Latar Belakang
Perintah Model | Interpolate Grade | Interpolate Grades into Model (ESTIMA) untuk mengestimasi
satu atau lebih kadar dengan metode berikut:
Nearest Neighbor
Inverse Distance
Ordinary Kriging
Simple Kriging
Sichels T Estimator
Perintah ESTIMA membutuhkan beberapa file input dan file parameter yang ditentukan sesuai
kondisi data. Untuk memudahkan penentuan file input dan parameter gunakan perintah Model |
Interpolate Grade | Interpolate Grades from Menu (ESTIMATE).
ESTIMATE
Perintah ESTIMATE akan menggunakan menu untuk menentukan file input dan menu untuk
menentukan parameter yang akan digunakan. Di dalam menu tersebut juga dapat menggunakan
metode Indicator Kriging, yang tidak terdapat pada perintah ESTIMA. Perintah tersebut digunakan
dengan mengetik ESTIMATE pada command prompt.
Jenis file input yang diperlukan pada perintah ESTIMATE seperti berikut:
Sample File Ya file bor desurveyed yang memuat satu atau lebih kadar, atau file
yang memuat kadar pada titik yang mempunyai koordinat X,Y
dan Z
Model Ya File block model. File ini memuat satu atau lebih nilai field
Prototype ZONE.
Search Volume Ya File search parameter yang memuat minimal satu bentuk
File daerah pengaruh bor.
Variogram File Tidak File yang memuat model variogram. File parameter variogram
digunakan bila menggunakan metode Kriging.
(optional)
Sample Output Tidak File lokasi titik X, Y dan Z sampel yang digunakan dalam
File interpolasi kadar pada tiap cell block model. File ini akan
(optional)
membutuhkan memori yang besar.
Output Model Ya Nama file yang menjadi file output block model yang telah
File diestimasi.
Contoh di atas menjelaskan proses rotasi sesuai azimut dan dip, sehingga setiap rotasi harus
menentukan sudut dan sumbu putarnya dan maksimum rotasi tiga kali.
Untuk memudahkan proses rotasi, gunakan jari tangan kiri yaitu jari telunjuk ke arah ke depan
menunjukkan sumbu Y (1) atau Utara, jari jempol ke arah atas menunjukkan sumbu Z (3) dan jari
tengah ke arah kanan menunjukkan sumbu X (2) atau Timur. Cobalah kaidah tersebut untuk
mensimulasikan contoh rotasi di atas, yaitu memutar pada jari jempol kemudian pada jari telunjuk.
Bagaimana hubungan file search volume parameter dan file estimation parameter?
File Search Volume Parameter dan File Estimation Parameter memuat field yang sama yaitu
SREFNUM. Field ini untuk menentukan satu dan lebih nilai yang sama pada kedua file tersebut.
Berikut contoh bagian dari file Estimation parmeter and File Search Volume Parameter yang akan
mengestimasi kadar AU dan Cu menggunakan metode Inverse Distance. Estimasi tiap kadar tersebut
menggunakan daerah pengaruh bor yang berbeda.
1 1 65 65 70
2 2 100 50 20
1 1 AU 2 2
2 2 CU 2 2
Field SDIST memuat jarak pengaruh searah sumbu X, Y, dan Z. Nilai field VALUE_IN memuat kadar
yang akan diestimasi, sedangan field IMETHOD adalah metode estimasi yang akan digunakan. Nilai
IMETHOD=2 menunjukkkan metode Inverse Distance yang akan digunakan dengan power yang
ditentukan pada field POWER. Jika metode estimasi yang yang digunakan Nearest Neighbor
(IMETHOD=1), maka field POWER tidak digunakan.
Bagamana cara proses estimasi?
Tiap cell block model dipilih dari file input lalu memilih sampel yang ada dan mempengaruhi cell
block model tersebut. Sampel yang dipilih akan digunakan dalam estimasi kadar sesuai file Estimation
Parameter, dan hasil estimasi akan disimpan dalam file output block model.
Garis ellips menunjukkan daerah bor yang mempengaruhi cell block model A. Cell block model A
tersebut akan diestimasi menggunakan sampel yang ada daerah tersebut yaitu sampel bor waste dan
sampel sulphide samples. Bila menggunakan sampel demikian hasil estimasi tidak benar dan tidak
representatif. Untuk mengestimasi cell block model A harus menggunakan sampel yang ada di zone
supergene yang ada di daerah pengaruh.
Estimasi kadar menggunakan satu atau lebih batasan jenis batuan dan ore disebut Zone Control. Pada
contoh di atas field yang digunakan ROCK telah dibuat pada block model dengan nilai 0, 1, dan 2
untuk membedakan cell block model waste, supergene dan sulphide. Pada file drillhole juga terdapat
field ROCK yang dilog dengan nilai 0, 1 dan 2 untuk membedakan 3 tipe batuan. Sewaktu estimasi
kadar field ROCK digunakan dalam memilih cell block model dan sampel yang digunakan dalam
proses estimasi.
Ellipse Dialog
YCENTRE 19053
ZCENTRE 277
3. Gunakan tab Files dan subtab Input lalu buat pengaturan pada subtab tersebut seperti gambar
berikut:
4. Gunakan tab Files dan pilih subtab Output lalu buat di kotak Grade Model filename dengan
model.
5. Hapus tanda check pada Use Defaults, gunakan nama default yang sudah tersedia dan hapus
nama file yang ada di Variogram Model File. Tampilan menu pada subtab ini seperti gambar
berikut:
9. Untuk mengubah banyaknya sampel yang digunakan dalam estimasi kadar di tiap cell block
model, gunakan subtab Category. Gunakan nilai default yang ada seperti gambar berikut:
Fields Value:
SREFNUM 1
SMETHOD 2
SDIST1 25
SDIST2 100
SDIST3 50
11. Gunakan tombol Next untuk melajutkan pembuatan file Variogram Models. Karena pada latihan
ini tidak menggunakan metode kriging tekan tombol Next untuk melajutkan pada pembuatan
file Estimation Parameter.
12. Pada kotak Index tekan tombol Add untuk menambahkan record pada file estimation
parameter.
13. Pada subtab Attributes beri tanda check pada metode Inverse Power of Distance.
14. Pilih kadar AU pada Sample Grade di Data Fields untuk mengestimasi kadar emas. Beri tanda
check pada pilihan Same as Sample untuk membuat nama field hasil estimasi sama, AU.
15. Pada Search and Variogram Definition, pastikan pilihan 1:Search Volume 1 digunakan di Search
Volume.
16. Pada Zone Field Values pilih 1 di LODEID untuk menggunakan zone control.
19. Tekan tombol Next untuk melanjutkan pada tab Controls dan mengatur jumlah titik discret pada
cell block model. Buat tiap cell block model mempunyai 2 titik discret ke arah X, Y dan Z.
24. Pada panel control bar Sheets, tekan tombol kanan mouse pada file model dan pilih Format.
25. Pada panel Format Display gunakan tab Color dan pilih field AU di Column. Pada dialog berikut
ini tekan tombol Yes.
26. Gunakan legenda yang telah dibuat AU-Legend dengan menekan icon drop down.
`` Datamine Studio Introduction to Datamine_ ___________ _ _XXI-11
27. Gunakan tab Labels lalu tekan tombol Reset.
28. Pilih field AU lalu tekan tombol OK.
29. Gunakan tab Style dan tekan tombol AU.
30. Buat format kadar Au dengan 2 decimal dengan memilih Decimal places dengan 2 dan buat
warna labelnya dengan legenda AU-Legend. Tampilan panel tersebut seperti gambar berikut:
31. Tekan tombol OK lalu tombol Close untuk menutup panel tersebut. Lihat cell block model pada
section N-S SECTION 45150 seperti gambar berikut:
Pengantar
Pada sesi ini kita akan mengestimasi sumberdaya dari block model yang telah dibuat pada sesi
sebelumnya. Software Datamine dapat mengestimasi volume dari models atau data drillholes secara
interactive dengan menggunakan batasan string atau wireframe di window Design, atau
menggunakan perintah batch command yang dapat digunakan dalam program macro.
Latar Belakang
Menghitung volume di window Design
Perintah yang digunakan pada perhitungan volume dari block models atau drillholes di window
Design ada di menu Models seperti gambar berikut:
Pengaturan perhitungan volume pada panel Evaluation Settings yaitu untuk menentukan:
Drive linking pengaturan ini digunakan pada perhitungan volume di underground dan tidak
dibahas di sesi ini.
Data yang akan dihitung adalah Block Model atau drillhole evaluation.
Fast evaluation untuk tidak memverifikasi wireframe yang akan digunakan dasar
perhtungan.
Full cell evaluation secara default perhitungan volume berdasarkan partial cell. Yaitu
proporsi dari parent cell atau subcell yang ada di dalamnya akan dihitung volumenya. Jika
menggunakan fungsi full cell evaluation maka ukuran subcell yang >50% dari parent cell yang
ada di dalam akan masuk dalam perhitungan volume.
Bagaimana menghitung volume block model atau drillhole dengan menggunakan satu string?
Tidak mungkin menghitung volume sebuah string karena string hanya mempunyai komponen luas.
Tonase hanya didapat dari volume. Jika menggunakan perintah Models | Evaluate | Inside String
(ev1) akan ditanyakan jarak ke atas (NEAR) dan ke bawah (FAR) dari string tersebut.
Proses perhitungan volume dari string yang dipilih yaitu string tersebut akan diproyeksi pada jarak
yang ditentukan dan string yang diproyeksi tersebut dibuat wireframe tertutup, dari wireframe
tersebut akan digunakan untuk memilih block model/drillhole yang ada di dalamnya.
Biasanya perintah Models | Evaluate | Inside String (ev1) digunakan pada tambang open pit. String
yang digunakan biasa string crests dari bench/flitch dan dihitung volumenya dengan jarak ke atas
(NEAR) dengan nol dan jarak ke bawah (FAR) dengan tinggi bench/flitch (diassumsi pandangan
tampak atas (plan view)).
Perintah Models | Evaluate | All Strings (eva) untuk melakukan perhitungan volume dari beberapa
string tertutup dengan batasan NEAR dan FAR yang sama. Perintah ini dapat menjadi pengganti
perintah Models | Evaluate | Inside String (ev1).
Apa pengaruhnya nilai field attribute yang absent pada perhitungan volume?
Pada akhir perhitungan volume, akan muncul untuk menyimpan hasil perhitungan tersebut. Jika
menjawab Yes maka hasil perhitungan tersebut akan disimpan dalam suatu file . Dalam file tersebut
ada field tonnes tambahan yang digunakan untuk menghitung setiap field attribute. Field ini
digunakan untuk mengantisipasi jika ada beberapa field kadar yang mempunyai kadar absent. Field
tonnes tambahan akan bernama TONNESA, TONNESB, TONNESC. Kecuali field yang tidak ikut
ditampilkan pada window Design, sehingga field tersebut tidak ada di hasil perhitungan volume.
Pada sesi ini, akan menggunakan perintah TONGRAD (Models | Reserves | Calculate Model Tonnes
and Grade) untuk menghitung tonase dan kadar berbench dari bench RL. Perintah ini akan
menghitung tonase dan kadar hingga 10 field dan menggunakan hingga 3 field kategori atau keyfield.
Sebagai contoh block model tersebut mempunyai file kode batuan dan zone pelapukan sehingga
kedua field tersebut dapat digunakan sebagai pembatas dan disimpan terpisah dalam file hasil
penghitungan volume.
Perintah TONGRAD dapat menghitung volume per COLUMN (X), ROW (Y) atau BENCH (Z). Paremeter
tersebut menjadi dasar pemilihan parent cells dalam block model. Dalam tambang open pit situation,
jika ingin menghitung tonase dan kadar berdasarkan elevasi RL, dengan membuat parameter
BENCH=1.
Pada latihan ini akan menggunakan perintah EXTRA untuk mengubah nilai field kadar AU yang absent
menjadi LODEID=0 dan membuat field DENSITY yang nilainya berdasarkan nilai field LODEID. Block
model tersebut akan ditampilkan di window Design untuk dihitung volumenya.
Pada proses membuat nilai kadar absent menjadi nol akan merendahkan kadar dari
resource dan tidak lazim.
1. Gunakan perintah Unload pada file model untuk tidak menampilkan di window Design.
2. Gunakan perintah Edit | Transform | General (atau ketik EXTRA di command line) dan gunakan
pengaturan pada panel perintah tersebut seperti berikut:
Files tab
IN model
OUT resmodel
IF(AU==ABSENT())
AU=0
END
IF(LODEID==ABSENT())
LODEID=0
END
DENSITY=2.7
IF(LODEID>=1)
DENSITY=2.8
END
4. Tekan tombol Test untuk memvalidasi perintah yang digunakan, bila perintah yang digunakan
benar akan muncul OK pada panel Status. Jika tidak, harus perbaiki perintah yang digunakan.
Tekan tombol Execute untuk menjalankan perintah-perintah EXTRA tersebut.
5. Pada panel Project Files, perhatikan akan ada file block model resmodel.
6. Double click pada file resmodel untuk menampilkan data file block model tersebut pada
Datamine Table Editor dan lihat nilai field DENSITY dibuat sesuai dengan perintah EXTRA yang
digunakan.
7. Tampilkan block model resmodel di window Design dan aktifkan tampilan wireframe mineralisasi
lodetr/lodept.
`` Datamine Studio Introduction to Datamine_ _______ ___ _ _ _XXII-4
8. Gunakan legenda AU-Legend untuk tampilan cell block model resmodel.
9. Tekan icon perintah Get View dan ketik 5 untuk menampilkan section north-south pada
45150mE.
10. Gunakan fungsi filter (Format | Filter All Objects | Block Model) untuk menampilkan cell block
model yang hanya di dalam wireframe mineralisasi.
Pada latihan ini akan menghitung volume block model yang ada di dalam string di section 45150m E.
1. Pada panel File | Settings | Mine Design pastikan di Evaluation Control pilihan Evaluate
Block Model terpilih dan menggunakan fungsi Use Display Legend.
2. Non-aktifkan tampilan wireframe mineralisasi (lodetr/lodept) juga tampilan drillhole dholes,
dengan menggunakan panel control bar Sheet.
3. Tekan icon New Object pada Current Object String dan buat sebuah string yang
mengelilingi cell block model resmodel seperti gambar berikut.
6. Pada panel Evaluation Settings ketik 5 pada NEAR dan FAR untuk menghitung volume cell block
model yang ada 5m di arah timur dan barat dari string tersebut. Nilai Default Density adalah
rata-rata dari nilai DENSITY yang ada di block model.
7. Tekan tombol Yes untuk menyimpan hasil perhitungan volume tersebut dan tekan tombol Cancel
yang ada di pojok kiri atas window Design untuk selesai menghitung volume.
8. Pada panel control bar Loaded Data ada object baru results, yang memuat hasil perhitungan
volume block model.
9. Pada panel control bar Loaded Data tekan tombol kanan mouse pada object results dan pilih
Data | Save As. Tekan tombol Datamine .dm file dan ketik xxres1 sebagai nama file results
tersebut lalu tekan tombol Save.
10. Tampilkan data file xxres1 di Datamine Table Editor. File tersebut memuat nama field DENSITY,
VOLUME, TONNES dan AU untuk setiap kategori yang ada di field CATEGORY sesuai dengan legenda
yang digunakan pada tampilan cell block model tersebut.