Anda di halaman 1dari 29

Gambar: Faktor pembentuk Sikuen Stratigrafi

Gambar 1.2. Tingkatan unit stratigrafi

Apa sih maksud gambar di atas ? Yap, itu diagram sederhana dari suatu tingkatan kecil
Sikuen yang dimulai berupa lamina sampai sequence. Tapi, yang dibahas untuk saat ini
batasannya hanya sampai sequence aja ya. Pembagian tingkatan stratigrafi ini
dipengaruhi oleh perubahan ruang yang terjadi selama waktu geologi yang meliputi
proses tektonik (penurunan dan pengangkatan), dan perubahan muka air global
(eustacy).
Gambar 1.3. Perbedaan konsep stratigrafi tradisional dengan modern

SIKUEN STRATIGRAFI secara sederhana dapat diartikan sebagai cabang stratigrafi


yang mempelajari paket-paket sedimen yang dibatasi oleh bidang ketidakselarasan
tersebut. Suatu sikuen diendapkan selama satu siklus perubahan muka laut, yaitu
terbentuk pada saat kecepatan turunnya permukaan laut yang paling besar sampai
kecepatan turunnya permukaan laut yang paling besar berikutnya. Analisis sikuen
stratigrafi akan menghasilkan kerangka kronostratigrafi dari endapan yang dianalisa.

Gambar 1.4. Perbedaan litostratigrafi dengan kronostratigrafi

Gambar yang kedua diatas adalah adalah perbedaan mendasar dan kunci dari sebuah
korelasi. Kita anggap garis vertikal adalah log. Yang pertama korelasi menggunakan
kesamaan litologi atau batuan, yaa diliat dari kesamaan karakteristik si batuan itu. Yang
kedua ? Nah ! itu yang kita pakai sebagai dasar dalam dunia Sikuen Stratigrafi.
Singkatnya Chronostratigraphy adalah korelasi menggunakan waktu. Tiap satu layer
sedimen dalam suatu paket sikuen akan terdiri dari beberapa litologi, berbeda kontras
dengan gambar pertama yang memiliki kesamaan litologi dalam satu layer. Trus,
gimana caranya buat korelasiin waktu ? Yap, jawaban yang tersingkat dan termudahnya
adalah dengan bantuan Biostratigrafi untuk validitas data. Tapi, itu cara terakhir loh,
cuma untuk validitas data, tapi kalau ingin detil pengaplikasiannya yuk mari kita bahas
bareng sampe tuntas.

Parasikuen (Parasequence Set)

Parasikuen merupakan beberapa lapisan dan kumpulan lapisan batuan


yang relatif selaras, terbentuk oleh suatu proses pengendapan dan yang dibatasi oleh
permukaan genang laut atau permukaan yang setara (Wagoner, 1990). Parasikuen ini
dibatasi di atas dan di bawahnya oleh bidang permukaan marine flooding yaitu bidang
batas yang memisahkan lapisan muda dan tua yang dihasilkan oleh bertambahnya
kedalaman air laut secara tiba-tiba dan pelamparannya ke arah lateral.

Ada 2 macam mekanisme yang dapat membentuk parasikuen yaitu:

Pertambahan kedalaman laut secara relatif cepat,


Kenaikan muka air laut secara cepat

Tadi mengenai Parasikuen, lalu selanjutnya ada Parasikuen set, yang merupakan
gabungan parasikuen-parasikuen yang berkerabat secara genetik membentuk pola
susunan (stacking pattern) yang jelas.

Gambar 1.5. Tipe Parasikuen Set


Gambar 1.6. Faktor-faktor pembentuk Sikuen Stratigrafi

Wah.. bahasa apalagi itu ? Sebenernya simpel kok, hanya permainan pemahaman dari
4 kata yang berupa eustacy, subsidence, akomodasi (ruang pasokan), suplai sedimen.
Kalau pengertian dari masing-masing ketiga parasikuen tersebut adalah ;

Progradasi : Suplai sedimen > Akomodasi

Aggradasi : Suplai Sedimen = Akomodasi

Retrogradasi : Suplai Sedimen < Akomodasi

Proses eustacy yang terjadi selama masing-masing parasikuen set berbeda-


beda, dilihat dari sedimen yang diendapkan. Coba kita lihat parasikuen set Progradasi
yang dibentuk akibat penurunan muka air laut, yang bisa dilihat dari kehadiran
batupasir, batupasir-shale transisi, dan shale yang cenderung berarah menuju
cekungan. Berlaku pula untuk Retrogradasi set fase air laut yang terjadi selama
pembentukan cenderung transgresi, bisa dilihat dari kehadiran batupasir telah tererosi.
Otomatis pada Retrogradasi set pola yang dibentuk adalah fining upward atau
menghalus ke atas. Berbeda dengan Aggradasi set fase air laut yang dibentuk
cenderung konstan.

Oke.. Setelah kita memahami mengenai sikuen secara umum, parasikuen


beserta parasikuen setnya, bahasan yang selanjutnya kita bahas adalah mengenai
elektrofasies, yang menyangkut mengenai pola-pola log.. Yuk ..

Elektrofasies
Gambar 1.7. Jenis-jenis umum karakteristik respon log GR

Waah gambar apalagi tuh ? hehe itu adalah gambar dari log yang membentuk suatu
pola-pola yang nantinya merupakan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan
parasikuen set yang tadi inyong jelaskan di bab sebelumnya hehe..

Yuk kita bahas per masing-masing pola untuk kita masuk ke bahasan selanjutnya hihi..

Cylindrical

Bentuk log ini merupakan bentuk dengan karakter GR yang relatif stabil. Fase air laut
yang terjadi stabil dan parasikuen set yang dibentuk adalah aggradasi. Bentuk seperti
ini diasosiasikan dengan endapan sedimen fluvial channel, braided channel, estuarine.

Funnel

Menunjukan dominasi yang berubah misalnya dari shale ke arah sand (mengkasar
keatas). Fase air laut yang terjadi berupa regresi dan parasikuen set yang dibentuk
adalah progradasi. Lingkungan pengendapannya meliputi estuarine shelf, delta front.

Bell

Menunjukkan perubahan dominasi besar butiran misalnya dari batupasir ke shale atau
merupakan aspek penghalusan keatas. Fase air laut yang terjadi berupa transgresi dan
parasikuen set yang dibentuk adalah retrogradasi Daerah dengan dominasi
meandering, tidal channel, fluvial point bar.

Symmetrical

Bentuk karakteristik dari kurva GR ini menunjukkan adanya penurunan kadar shale
dilanjutkan kenaikan kembali. Karakter ini juga mengindikasikan adanya perubahan
yang cepat dalam lapisan itu. Perubahan yang terjadi yang terekam dalam karakter ini
adalah adanya progradasi serta retrogradasi yang sinergis dan cepat.

Serrated

Bentuk kurva pada jenis ini memperlihatkan adanya agradasi dari shale dan lanau.
Fase air laut yang terjadi berupa konstan dan parasikuen set yang dibentuk adalah
aggradasi. Bentuk kurva ini merepresentasikan area pengendapan yang beragam
seperti fluvial floodplain, alluvial plain, shelf .

Oke.. pembahasan mengenai elektrofasies cukup, kita masuk ke bahasan


selanjutnya yaitu bidang sikuen dan system tract. Tapi yang kita bahas terlebih dulu
bidang sikuen dulu ya, supaya ga loncat-loncat dan kita semua lebih mudah paham.

Bidang Sikuen (Sequence Boundary/SB)

Apa sih bidang sikuen ? Nih penjelasannya.. check this out !

Suatu bidang keselarasan dan keselarasan padanannya yang terjadi selama jangka
waktu penurunan relatif permukaan laut. Menurut Wagoner, 1990 Ada dua tipe batas
sikuen, yaitu tipe 1 dan tipe 2 antara lain :

1. Batas sikuen tipe 1 ditandai oleh perolehan fluvial dan peremajaan aliran, shelf
sedimentary bypass, pergeseran fasies dan coastal onlap kearah cekungan.
Batas cekungan tersebut terbentuk ketika kecepatan eustasi lebih besar dari
kecepatan subsiden pada depositional shoreline break, sehingga menghasilkan
muka laut relatif turun.
2. Batas sikuen tipe 2 ditandai oleh pergeseran coastal onlap ke arah cekungan
dan erosi subaerial yang meluas, tatapi tanpa peremajaan aliran dan pergeseran
fasies kearah cekungan. Batas sekuen ini terbentuk ketika kecepatan eustasi
lebih kecil dari kecepatan subsiden pada depositional shoreline break, tetapi
tanpa perubahan muka laut relatif turun pada posisi tersebut.

Bingung ? wajaar.. belajar sikuen secara menyeluruh memang butuh waktu


untuk bersemedi, merenung, dan belajar tentang sikuen hihi.. Biar ga bingung aku coba
kasih gambar aja buat mempermudah dalam pemahaman kita, tapi gambarnya dibawah
setelah penjelasan MFS dan TS yaa you know lah seorang geos itu hampir 60 persen
itu pemahamannya melalui gambar.

Bidang Banjir Maksimum (Maximum flooding surface/MFS)

Dikenal keberadaannya sebagai bidang utama yang memisahkan endapan


transgresi (retrogradational parasequence sets) dari endapan regresi (progradational
parasequence sets) yang terletak diatasnya. Di daerah proksimal, maximum flooding
surface mungkin terletak di atas aggradational parasequence sets, sedangkan di
daerah distal bidang ini dapat diwakili oleh condensed section. Condensed section
sendiri dapat dicirikan oleh log facies atau litofasies yang khas seperti horizon yang
kaya akan glaukonit, lapisan rijang, lapisan batugamping, atau lapisan serpih dengan
kadar radioaktif tinggi atau berkecepatan seismik rendah.

Simpelnya adalah Bidang genang laut maksimal yang terbentuk pada saat fase
genang laut maksimum. MFS terbentuk pada bagian atas Transgressive System Tract
(TST) dan memisahkan back stepping parasequences yang terletak di atasnya.

Bidang Transgresi (Transgressive Surface/TS)

Bidang transgresi (transgressive surface) adalah marine flooding surface


pertama yang penting artinya dan melampar melalui paparan dan terletak di dalam
suatu sekuen (Van Wagoner dkk, 1988). Bidang itu menandai puncak lowstand systems
tract dan dasar dari highstand systems tract. Bidang transgresi umumnya berimpit
dengan batas sekuen yang pada daerah-antar-lembah-torehan yang telah dijelaskan di
atas. Bidang transgresi juga akan menindih endapan pengisi lembah torehan.

Simpelnya aja deh yaa.. TS adalah Bidang genang laut (flooding surface) yang
terbentuk setelah terjadi suatu fase regresi maksimum atau akhir dari pembentukan
Lowstand System Tract (LST).

Gambar 1.8. Skema pembentukan Sikuen Stratigrafi

Tuh gambar diatas gambar yang tadi di janjiin buat permudah pembayangan bidang
sikuen hihi..
Bisa di lihat kan bagaimana SB 1 memisahkan bagian bawah yang merupakan
batas dari paket sikuen (conformity) dan SB 2 yang sebagai batas atas dari paket
sikuen (unconformity). Kita lihat juga MFS yang berfungsi sebagai batas maksimal dari
bidang genang laut dan juga sebagai batas atas maksimal dari TST. Dan TS sebagai
batas regresi maksimum atau batas akhir dari pembentukan LST. Daritadi kita nyebutin
TST, LST, dan temennya satu yang belum kesebut yaitu HST.. Siapa sih sebenernya
mereka itu ? Yap.. mereka adalah satu kelompok yang di awal udah dibilang sebagai
System Track yang bakal kita bahas juga disini, tepatnya setelah penjelasan Bidang
Sikuen, karena bahasan System Track ya bisa dibilang bahasan terpanjang dibanding
bahasan lain hihi..

System Tract

Waaah bahasa rumit apalagi ini ?? Hadeeh.. dari kata-katanya aja udah
menyeramkan begitu.. hihi tenang, semua bisa dipelajari asal ada niat, motivasi, jangan
pernah takut mengambil apa yang dikatakan orang susah, sebab, itulah nilai plus kita
mengambil apa yang tidak bisa dilakukan orang lain.. hihi..

Istilah systems tract pertama kali didefinisikan oleh Brown & Fisher (1977) sebagai
suatu paket sistem pengendapan. Sistem pengendapan sendiri didefinisikan oleh Fisher
&McGowen, 1967 sebagai kumpulan tiga dimensional dari berbagai litofasies yang
secara genetik dihubungkan satu sama lain oleh proses-proses atau lingkungan
pengendapannya (Emery, et al., 1996).

Dalam satu siklus perubahan muka air laut relatif, dikenal adanya tiga systems
tract utama, masing-masing mencirikan tahap perubahan muka air laut relatif yang
berbeda-beda. Berturut-turut urutan dari yang terbawah meliputi :

1. Lowstand System Tract (LST)


2. Transgressive System Tract (TST)
3. Highstand System Tract (HST)

Eit eits.. opo maning kiye ??? haha.. yuk kita bahas satu persatu secara rinci dan
mendetail.

Lowstand System Tract (LST)


Gambar 1.9. System track terbawah (lowstand system track) kala awal pembentukan

Gambar 1.10. System track terbawah (lowstand system track) kala akhir pembentukan

Systems tract paling bawah. Systems tract ini diendapkan pada perioda antara
penurunan muka air laut relatif dengan penaikan mukaair laut relatif yang terjadi
kemudian. Tuh simpel kan ? hihi sebenernya kalo secara definisi resminya, itu panjang
banget, jadi kita bermain yang simpel dan mudah dipahami, inget.. dipahami loh bukan
hanya dihafal supaya gampang pengaplikasiannya nanti.

Ohiya.. LST sendiri terbagi menjadi 3 loh, makin seru dan rumit ya, hiks.. nih ketiganya :

1. Kipas Dasar Cekungan (LST Basin Floor Fan)

Kipas dasar cekungan disusun oleh endapan kipas bawah laut yang terletak pada
lereng bawah atau dasar cekungan. Proses pembentukan kipas berasosiasi dengan
erosi ngarai bawah laut dan penorehan paparan oleh sungai. Sedimen silisiklastik tidak
diendapkan di paparan atau lereng, melainkan langsung diangkut menuju bagian
cekungan yang lebih dalam melalui lembah torehan dan ngarai bawahlaut, untuk
kemudian membentuk kipas dasar cekungan. Alas dari kipas dasar cekungan, yang
berimpit dengan batas bawah lowstand systems tract, berkorelasi dengan batas sekuen
tipe-1. Pengendapan kipas dasar cekungan, pembentukan ngarai, dan erosi lembah
torehan ditafsirkan terjadi selama penurunan muka air laut relatif.

2. Kipas Lereng (LST Slope Fan Complex)

Kipas lereng dicirikan oleh turbidit dan endapan aliran gravitasi di bagian tengah atau
bagian bawah dari lereng. Pengendapan kipas lereng dapat terjadi pada waktu yang
bersamaan dengan pembentukan kipas dasar cekungan atau dengan waktu
pembentukan bagian bawah dari Lowstand Prograding Wedge. Kipas lereng biasanya
disusun oleh kompleks alur-tepi alur.

3. LST Prograding Wedge

Lowstand prograding wedge adalah sistem topset-clinoform yang diendapkan selama


naiknya muka air laut relatif. Sistem ini dipisahkan dari transgressive system tract, yang
terletak diatasnya. Bidang itu menandai terjadinya perubahan geometri tumpukan
parasekuen dari geometri progradasional pada lowstand wedge menjadi geometri
retrogradasional pada transgressive systems tract. Pada awalnya pengendapan
lowstand prograding wedge hanya terbatas di sekitar muara lembah torehan. Hanya
sedikit, jika ada, akomodasi topset pada waktu itu; seluruh sedimen di-bypass melewati
topset kemudian diendapkan pada lereng klinoform. Pada waktu itu, lereng
kemungkinan tidak stabil dan pengendapan kipas terjadi sewaktu-waktu. Bagian bawah
lowstand prograding wedge. Ketika muka air laut relatif naik sedikit demi sedikit, lembah
torehan mulai terisi oleh endapan fluvial dan estuarium, dan topset dari prograding
wedge mulai terbentuk. Peningkatan laju penaikan muka air laut relatif menghasilkan
asosiasi fasies yang mengindikasikan pertambahan volume akomodasi, misalnya
bertambah banyaknya batubara, serpih dataran limpah banjir, fasies laguna. Karena
sering terletak di atas highstand systems tract sebelumnya, yang bagian atasnya kaya
akan shale, dan kemudian ditutupi oleh shale transgressive system tract, lowstand
wedge dapat berperan sebagai jebakan stratigrafi.

Simpel bukan ? Yap, karena terlalu simpel jadi gaperlu pake gambar yaa ? hihi.. Yuk
kita lanjut ke system tract selanjutnya, yakni..

Transgressive System Tract (TST)


Gambar 1.11. System track tengah (transgressive system track)

Systems tract yang berada di tengah-tengah. Sistem ini diendapkan pada suatu bagian
dari fasa penaikan muka air laut relatif, pada saat laju pertambahan volume akomodasi
lebih tinggi dibanding laju pemasokan sedimen (Retrogradasi). Sistem ini diendapkan
pada suatu bagian dari fasa penaikan muka air laut relatif, pada saat mana laju
pertambahan volume akomodasi topset lebih tinggi dibanding laju pemasokan sedimen.
Sistem ini sebagian besar berupa topset, dengan sedikit klinoform, dan seluruhnya
memiliki geometri retrogradasional. Sistem-sistem pengendapan yang aktif pada saat
terbentuknya systems tract adalah sistem-sistem pengendapan topset seperti aluvial,
paralik, dataran pantai, delta paparan, dan paparan. Jenis sedimen yang sering
ditemukan antara lain batubara serta endapan limpah banjir, laguna, dan lakustrin.
Sistem-sistem itu mengindikasikan rendahnya pasokan sedimen. Sistem-sistem
pengaliran mungkin ditutupi oleh air laut sedemikian rupa sehingga membentuk
estuarium. Luasnya paparan dan endapan yang dipengaruhi oleh pasut merupakan
sebagian dari ciri transgressive systems tract. Ke arah cekungan, transgressive
systems tract dapat berkorespondensi dengan condensed section yang
mengindikasikan laju pengendapan yang sangat lambat. Condensed section dapat
berupa serpih glaukonitan, serpih organik, serpih fosfatik, maupun karbonat pelagik.
Laju penaikan muka air laut tertinggi terjadi pada fasa pembentukan transgressive
systems tract. Systems tract ini berakhir ketika laju pertumbuhan volume akomodasi
topset menurun hingga satu kondisi dimana laju pertumbuhan tersebut sebanding
dengan laju pemasokan sedimen. Produk kondisi itu disebut marine flooding surface.
Pada saat laju pertumbuhan dengan laju pemasokan sedimen mencapai
kesetimbangan, pola endapan akan berubah dari pola retrogradasi menjadi progradasi.

Highstand System Tract (HST)


Gambar 1.12. System track teratas (highstand system track)

Systems tract termuda. Sistem ini terletak diantara maximum flooding surface dan batas
sekuen. Sistem ini terbentuk pada saat laju penaikan muka air laut mulai menurun,
setelah melalui masa puncak, pada saat mana laju pembentukan akomodasi lebih kecil
dibanding laju pemasokan sedimen (Prograde). Sistem ini merupakan sistem topset-
clinoform yang terletak diantara maximum flooding surface dan batas sekuen.
Penurunan laju penaikan muka air laut pada mulanya menyebabkan terbentuknya
geometri aggradasi, namun sedikit demi sedikit kemudian berubah menjadi geometri
progradasi. Sistem-sistem pengendapan yang ada pada tahap awal pembentukan
highstand systems tract mungkin sama dengan sistem-sistem pengendapan yang ada
pada tahap akhir pembentukan transgressive systems tract. Namun, menurunnya laju
penaikan muka air laut serta terisinya wilayah paparan melalui proses progradasi,
menyebabkan berkurangnya volume batubara, serpih limpah banjir, endapan laguna,
dan endapan lakustrin yang diendapkan pada waktu itu. Tubuh-tubuh pasir endapan
alur makin lama makin banyak diendapkan dan sifatnya menerus.
PENDAHULUAN

APA ITU SIKUEN STRATIGRAFI?


Stratigrafi adalah definisi dari ilmu lapisan batuan. Ini menyangkut tidak hanya dari urutan alami dan
hubungan umur dari lapisan batuan tetapi juga dari bentuk, distribusi, komposisi batuan, kandungan
fosil, geofisik dan geokimia yang tentu saja memiliki semua karakter dan sifat dari batuan sebagai lapisan
(Bates and Jakcson, 1987).
Sikuen Stratigrafi adalah ilmu tentang hubungan batuan dalam sebuah kerangka kronostratigrafi dimana
urutan batuan adalah siklus dan tersusun secara genetic yang berhubungan dalam unit-unit lapisan
(urutan dan system bidang) (Posamentier, et al.,1988). Rangkaian/urutan adalah unit dasar dari sikuen
stratigrafi, dan terdiri secara relative dengan urutan yang berhubungan secara genetic dan dibatasi pada
lapisan atas dan bawahnya oleh ketidakselarasan dan keselarasan yang korelatif (Vail, et al.,1977). Suatu
urutan tersusun dari beberapa seri yang secara genetic berhubungan dengan system pengendapan
(system bidang) dan setelah pengendapan antara titik perubahan estatik muka air laut (Posamentier, et
al.,1988). Perkembanga hubungan dari batas ketidakselarasan urutan sedimentasi dan peristiwa estatik
keseluruhan, bentuk dasar kerangka kronostratigrafi dari sikuen stratigrafi (tengah cekungan dan korelasi
regional tengah dari urutan pengendapan spesifik selam selang waktu tertentu) dan pengembangan dari
kurva muka air laut (Haq, et al.,1988).

GAMBARAN SEJARAH
L.L. Sloss menyatakan pada tahun 1963 Konsep sikuen bukanlah hal yang baru dan telah ada sejak lama
ketika disebutkan penulis dan perguruan tingginya pada tahun 1958 (Sloss,1963) Pada tulisan-tulisan
awal Sloss menggunakan ketidakselarasan antar daerah secara keseluruhan untuk membagi merekam
batuan pada craton di Amerika Utara kedalam seri dari unit genetic skala besar yang disusun dari urutan
masa. Batasan dari urutan tersebut tidak sesuai dengan system klasikal dasra di Eropa dan Sloss
mengaplikasikan masa Amerika asli seperti Zuni ke dalam unit dasar untuk menitikberatkan keaslian
Amerika Utara (Gambar 1). Sloss beranggapan bahwa menggolongkan ketidakselarasan antar daerah ke
dalam sebuah grup dari hubungan batuan secara genetic bahwa ada keunikan didalam tatanan ruang
dan waktu, dengan mengikuti hubungan antar daerah dan analisis sedimentologi (khususnya fasies
batuan daerah dari rencana pemetaan (Sloss, et al.,1960)).
Dalam waktu yang sama< Frank Lozo dari Shell Development Company di Houston membagi Cretaceous
bagian bawah di Texas bagian tengah kedalam seri dari batasan ketidakselarasan, urutan yang
berhubungan secara genetic, yang dikemukakan dia dan rekan sekerjanya pada masa di divisi Shell
(Stricklin and Amsbury,1974);(Moore,1964)) (Gambar 2). Divisi Lozo tidak bermaksud menjadikan bidang
antar daerah seperti sikuen Sloss, tetapi digunakan pada hubungan tengah cekungan, oleh sebab itu Lozo
memilih bagian masa yang mengandung artian lebih kecil, kurang signifikan dari sikuen Sloss. Saat ini
dirasa bahwa unit bagian Lozo secara langsung sama dengan pemakaian sikuen Vailian pada saat ini.
Sebagai tulisan dari Sloss (Sloss,1988) konsep sikuen stratigrafi tidak berpegangan, tetapi telah hilang
dari perangsangan selama dua decade yang ditempati oleh komunitas sedimentasi sebelumnya dengan
pengembangan dari pengendapan dan model fasies.
Pada waktu zaman ini, bagaimanapun juga, teknik pemantulan seismic modern yang secara cepat
dikembangkan dan sebuah kelompok Carter Oil Research Lab di Tulsa, dan sudah pasti oleh murid Sloss,
Peter Vail, yang berisi penggabungan stratigrafi dari core, log, dan singkapan dari rekaman seismic.
Sebagai perekaman dan perbaikan teknik pemrosesan, kelompok ini telah menemukan persamaan dari
berbagai rekaman seismic untuk bagian persilangan stratigrafi. Bentuk reflector, terutama pada bagian
didalam ketidakselarasan, mengikuti kelompok Vail untuk membagi bagian seismic ke dalam bentuk
genetic-batasan ketidakselarasan yang dibungkus pada masa urutan. Ini seharusnya menjadi catatan
bahwa sikuen-sikuen tersebut lebih kecil dalam skala dari pada keaslian dari Sikuen Sloss, telah
disebutkan diatas. Bagian waktu seismic dengan mengubah pada bagian kedalaman dengan
penambahan dari informasi kecepatan interval, mengikuti ketepatan hubungan antar sumur dan dengan
menegaskan secara langsung penanggalan dari batasan sikuen ketidakselarasan oleh masa purba, proses
magnetic, dan teknik isotop. Penemuan bahwa berbagai ketidakselarasan tersebut dalam bidang antar
daerah, dan bahwa mereka termasuk urutan yang secara jelas berhubungan antara cekungan, dengan
pasti disimpulkan bahwa pengamatan secara berulang-ulang hal ini dikontrol oleh proses estatik.
Pada 1965, Vail dan kelompoknya menggantikan laboratorium Esso (kelak menjadi Exxon) di Houston dan
mengaplikasikan teknik stratigrafi seismic dengan sukses untuk geologi kompleks di Laut Utara.
Penyusunan ajaran dasar dari seismic stratigrafi dalam Exxon, pembangunan dengan mengikuti grafik
muka air laut keseluruhan, pemuncakan pada tahun 1977 dengan dipublikasikan oleh AAPG Memoir 26,
Seismic Stratigraphy, diedit oleh Payton (Gambar 3 dan 4). Berbicara dengan Sloss, 1991 (Sloss,1991)
untuk pemikiran dan kesenanagan pemandangan sejarah dari peningkatan sikuen stratigrafi selama
pendiskusiannya dari factor tektonik pada perubahan level air laut.
Akhir tahun 70an dan 80an terlihat ledakan dari sikuen stratigrafi, terisi oleh struktur dengan
kenampakan yang indah dan keunggulan logika seismic Vail/ skema sikuen stratigrafi dimasukkan tentang
tanggapan sedimentologi dari sedimentasi untuk rangkaian estatik. Vail meninggalkan Exxon, mengambil
posisi di Rice University. Keberangkatan Vail menyediakan peluang untuk mengangkat lembah dari
kerahasiaan industri dengan menyelubungi usaha Exxon. Tulisan yang terburu-buru dari Vail dan
kelompoknya telah menetapkan secara detail kepada komunitas geologi untuk meluaskan kerangka
konseptual yang kompleks bahwa telah dibuktikan selama kurang lebih 15 tahun sebelumnya ( lihat
AAPG Memoir 42,1988, dan AAPG Methods in Exploration #7, 1991). Selama periode ini, grafik level
muka air laut secara global Exxon telah diasah, rangkaian frekuensi lebih tinggi telah dialamatkan oleh
perancang dan teknikal computer dan juga telah mengalami pengembangan untuk mempertinggi
interpretasi sikuen stratigrafi dari singkapan-data sumur oleh model-model pembidangan parasikuen
(Van Wagoner, et al.,1991).
Selama pemasukan dari skema stratigrafi dibolehkan untuk diaplikasikan dalam sikuen stratigrafi untuk
urutan batuan di seluruh dunia, hal ini juga meningkat pertanyaan serius dalam perhatian khususnya; 1.
kepercayaan dari sikuen stratigrafi Vailian pada rangkaian estatik glacial untuk formasi dari sikuen; 2.
kelangsungan hidup, sebaik ketepatan dari kurva level air laut global dan akhirnya; 3. aplikasi secara
detail dari sikuen stratigrafi untuk karbonat.

SEMINAR
Dalam kursus yang diikuti, kita akan mengembangkan level air laut-model akomodasi sediment bahwa
konsep utama dalam sikuen stratigrafi; khusus pengembangan dari parasikuen sisiliklastik dan system
bidang bahwa bentuk dipengaruhi oleh perubahan muka air laut; diskusi formasi dari karbonat dan
campuran system bidang karbonat-sisiliklastik; melihat pentingnya dari model pembidangan parasikuen;
dan kita akan belajar untuk mengaplikasikan teknik ini dalam log sebenarnya-inti batuan-singkapan-data
seismik dari kumpulan-kumpulan latihan analisis sikuen stratigrafi. Pada point ini, kita akan menghadapi
permasalahan dari estatik versus proses secara tektonik mengontrol perubahan muka air laut dan
mengusahakan bahwa tempat tektonik regional level muka air laut pada sikuen-kerangka kronostratigrafi
dasar. Detil sejarah yang sebenarnya akan digunakan untuk menggambarkan aplikasi pada sikuen
stratigrafi untuk mengexplorasi dari, mengexploitasi dari, sumber hidrokarbon.

LEVEL AIR LAUT-MODEL AKOMODASI SEDIMEN


KONSEP DARI AKOMODASI SEDIMEN
Tujuan pertama dari seminar ini adalah untuk menyediakan kerangka dalam pemahaman dari hubungan
antara level air laut relative dan menghasilkan pola-pola dari sedimentasi sepanjang tepi cekunagn
(termasuk pola perlapisan yang biasa digunakan pada seismic stratigrafi, seperti onlap, offlap, downlap
dan top lap). Beberapa perubahan dalam level air laut relative akan mengubah jumlah dari penyediaan
ruang untuk pengendapan sediment-rueng ini dinamakan ruang akomodasi (Gambar 5) dan mendetil
hubungan dari level air laut untuk akomodasi ruang adalah konsep inti batuan dari sikuen stratigrafi
(Jervey,1988).
Kita harus mengingat bahwa ruang akomodasi dikontrol oleh level muka air laut relative, yang terdiri dari
dua komponen estatik, dan relasi tektonik penunjaman dan/atau pengangkatan. Estatik menunjukkan
ukuran muka air laut global dari datum seperti pusat bumi. Muka air relative menunjukkan posisi dari
muka air laut relatif pada datum (lantai dasar) atau dekat lantai samudra, dan karena itu
menggabungkan penunjaman atau pengangkatan local (Gambar 5).

LEVEL AIR LAUT 1 DIMENSI-MODEL AKOMODASI SEDIMEN


Pada beberapa titik di tepi paparan, jumlah ruang yang tersedia untuk sediment adalah fungsi dari angka
perubahan level air laut dikurangi angka penunjaman (Gambar 6).
Misalnya: Jika level air laut global mengalami penurunan, tetapi angka penunjaman lebih cepat dari
angka estatik, maka ruangan akan bertambah untuk sedimen karena paparan akan mengalami kenaikan
level air laut relative, bahkan saat muka estatik menyurut.

LEVEL AIR LAUT 2 DIMENSI-MODEL AKOMODASI SEDIMEN


Sebagian passive margine, seperti Teluk Mexico, bagaimanapun juga, penunjaman secara berangsur naik
dari paparan ke cekungan. Akibat dari lereng penunjaman ini pada potensi akomodasi ditunjukkan pada
Gambar 7. Pada paparan dalam, potensi pengakomodasian rendah, dan tentu saja ada interval ketika
tidak ada ruang penambahan akomodasi, dan kita mungkin menganggap sebuah periode dari erosi.
Potensi akomodasi tertinggi dapat ditemukan disepanjang tepi paparan dibawah kondisi dari laju
penunjaman.
Pusat equilibrium adalah titik pada paparan dimana penurunan level air laut estatik sama dengan angka
dari penunjaman. Titik ini yang mengarah ke laut lebih baik dari angka penurunan estatik, ruang
akomodasi bertambah, dan kecenderungan dari salah satu kenaikan level air laut relative. Titik yang
menuju ke darat, angka penurunan estatik lebih baik dari angka penunjaman, tidak ada penambahan
ruang akomodasi, dan cenderung penurunan level air laut relative.
Jika satu aplikasi sebuah kenaikan angka penurunan level air laut estatik menuju ke atas lereng
penunjaman melewati sebuah paparan, maka titik equilibrium berpindah menuju laut, sepanjang
dengan zona dari tidak adanya ruang akomodasi. Titik equilibrium yang dicapai pada posisi yang
mengarah ke laut pada waktu penurunan laju estatik, perubahan titik F dan sebagian besar paparan tidak
mempunyai ruang akomodasi dan akan mengalami penurunan level air laut relative. EP akan berpindah
menuju ke darat sebagai penurunan dari jatuhnya angka estatik dan paparan yang mengarah ke laut akan
mengalami peningkatan level air laut relative (Gambar 8).
Angka dari penunjaman akan mempengaruhi secara jelas jumlah dari penambahan ruang pada paparan.
Pada dua cekungan dipengaruhi oleh proses estatik yang sama, cekungan dengan angka penunjaman
paling cepat akan mendapat ruang baru yang lebih (Gambar 9).
Garis teluk adalah pembatasan antara fluvial dan lingkungan lahan delta. Pada lingkungan fluvial sungai
berusaha untuk membentuk kesetimbangan dimana kelerengan sungai menyesuaikan dari jalan sungai,
muatan sediment, ukuran butir dan pemberhentian. Profil ini, ketika tercapai, pada umumnya
melengkung ke atas dan tetap stabil selama seluruh parameter yang sama tetap. Point dimana profil
menyesuaikan level air laut, yang pada keadaan nyata adalah garis teluk, seperti definisi diatas (Gambar
10).
Pada awal dari penurunan estatik, dimana angka penunjaman masih lebih baik dari angka penurunan
estatik garis teluk berpindah ke arah darat. Dibawah kondisi ini, angka hasil tersebut melebihi ruang
sedimentasi dan mulut dari system fluvial secara efektif tenggelam, profil kesetimbangan sungai tinggal
tetap-sebab itu sedikit sedimentasi alluvial terendap dan kita secara mendasar telah melewati (Gambar
11 dan 12).
Sebagai kenaikan angka dari jatuhnya estatik, dan akhirnya melebihi angka penunjaman, garis teluk
mulai bermigrasi menuju laut, atau cekungan (Waktu ke-5 Gambar 12). Ini menempatkan titik dimana
profil kesetimbangan fluvial yang telah disesuaikan menjadi hancur, dan sebuah sungai baru harus
dibangun oleh sedimentasi. Sedimentasi fluvial akan berlanjut sampai F(menjatuhkan) perubahan titik
(Gambar 5) yang dicapai, dan garis teluk mencapai perpindahan menuju posisi cekungan (Waktu ke-6
Gambar 12). Pada titik ini, kita boleh menghasilkan sebuah ketidakselarasan Type 2 ( pembukaan sub
aerial (udara) mengarah ke pantai dari perubahan paparan, dengan angka penurunan estatik lebih sedikit
dari penunjaman pada perubahan paparan, Van Waggoner et al. 1988; kita akan berbicara lebih
mengenai ketidakselarasan dan tipe sikuen berikutnya). Selama level air laut estatik melewati titik
perubahan F penunjaman sekali lagi menjadi lebih baik dari penurunan estatik; dan garis teluk berpindah
menuju daratan, pembanjiran mulut sungai pada garis teluk, menghasilkan sebuah kemajuan, dan
mematikan sedimentasi fluvial (Waktu ke-7 dan 8 Gambar 12). Perpindahan siklus ini dari garis teluk
termasuk tanggapan terhadap perubahan level air laut relative masa Coastal Onlap (lihat kurva coastal
onlap kecil diatas pada Gambar 12). Siklus migrasi ini pada garis teluk memberikan respon terhadap
perubahan level air laut relative saat Coastal Onlap ( lihat kurva kecil coastal onlap pada bagaian atas
Gambar 12)
Kurva Coastal Onlap menunjukkan pada grafik level air laut global yang merepresentasikan batas
maksimum kearah darat dari pengendapan terrigen dan terdiri dari salah satu sediment non marine atan
sediment marine (Gambar 13). Ini menunjukkan berbagai waktu spesifik telah disimpulkan oleh Haq et al
((Haq, et al.,1988)) dengan pengamatan dari angka cekungan dengan menggunakan model akomodasi di
atas. Kurva hipotetis yang ditunjukkan pada Gambar 13 memperlihatkan hubungan yang detail antara
titik kesetimbangan, posisi garis teluk, dan estatik sebagai diskusi detil di atas. Ditambahkan juga, kami
memperkenalkan konsep tentang condensed section dan maximum flooding, atau downlap surface.
Condensed section adalah interval stratigrafi marine yang tipis yang ditunjukkan oleh angka
pengendapan yang sangat pelan dan terdapat ke arah laut yang mengarah dari batasan laut dari
pengendapan sediment terrigen yang berarti. Condensed section terdapat paling depan dari lepas pantai
pada titik perbahan F pada kurva estatik, dan paling depan dalam pantai secara pendek setelah point
perubahan R pada kurva estatik (Gambar 5) pada waktu maximum flooding. Waktu yang
direpresentasikan oleh penurunan condensed section mengarah ke pantai, dan menjadi minimum
sepanjang maximum flooding surface. Permukaan ini dinamakan downlap surface ketika berhubungan
dengan seismic sections, atau singkapan skala seismic seperti lereng/tebing gunung yang curam
bernama Capitan di New Mexico.

MODEL SIKUEN SILISIKLASTIK


PERKENALAN
Sebagai indikasi dari segmen perkenalan dari kertas tulis ini, dan diskusi di atas, sikuen adalah sebuah
unit batasan ketidakselarasan yang secara genetic dihubungkan dengan lapisan yang diendapkan sebagai
respon terhadap perubahan akomodasi sediment yang diatur oleh rangkaian level air laut periodic.
Sikuen dapat dibagi ke dalam system bidang yang dijelaskan oleh posisinya dalam sikuen dan pola
tumpukan dari parasikuen dan kumpulan parasikuen. Parasikuen adalah unit dasar dari sikuen dan
dibatasi oleh marine flooding surface.
Dengan mengikuti paragraph, kita pertama-tama berdiskusi tentang alam dan pentingnya parasikuen,
lalu biasanya dijelaskan pola pembidangan kumpulan parasikuen sebagai pengontrol oleh siklus level air
laut, dan akhirnya membangun empat model system bidang kita, low stand (LST), transgressive (TST),
highstand (HST), dan shelf margin (SMW). Karena dasar perbedaan sedimentologi dan mineralogy antara
silisiklastik dan karbonat, parasikuen karbonat dan system bidang akan dibahas secara terpisah di bagian
berikutnya. Akhirnya, kita akan berdiskusi tentang pengembangan, arti dan mengenal dari permukaan
batasan sikuen, ketidakselarasan.

PARASIKUEN SILISIKLASTIK SHALLOW MARINE


Sebuah parasikuen didefinisikan secara relative sesuai dengan, secara genetic berurutan dengan urutan
lapisan atau batasan kumpulan lapisan oleh marine flooding surface, atau permukaan korelatifnya (Van
Wagoner, et al.,1991). Marine flooding surface adalah permukaan yang memisahkan jarak lapisan yang
lebih muda dari lapisan yang lebih tua yang ditunjukkan dari kenaikan kedalaman air yang mendadak.
Mungkin ada beberapa ruang kosong kecil yang berkembang pada permukaan sebagai indikasi dari erosi
submarine minor dan penggalian pada rezim silisiklastik, atau dari perkembangan pantai yang berdasar
kasar dan jenuh pada situasi karbonat. Flooding surface ini dapat dikorelasikan dari perubahan
pengendapan garis pantai yang mengarah ke pantai atas dataran pesisir dan mengarah ke laut atas
kemiringan, dan karena itu bentuk pemecahan dasarnya digunakan kerangka kronostratigrafi untuk
analisis fasies.
Kebanyakan parasikuen silisiklastik ditunjukkan secara jelas cenderung mengarah ke atas pada off shore
sebagai hasil dari sifat progradasi. Dua tipe dasar dapat membedakan, pengkasaran ke atas, dan
penghalusan ke atas (Gambar 14 dan 15).
Parasikuen pengkasaran ke atas adalah serupa meskipun keasliannya pada dua perbedaan lingkungan
pengendapan secara nyata; sebuah pengkasaran pantai (Gambar 14A), dan pengkasaran delta dominasi
pasir (Gambar 14B). Parasikuen pantai secara umum dan secara berarti lebih tipis dibanding delta, dan
pada biasanya sering ditunjukkan oleh pemilahan, pembundaran yang lebih baik dan pada kumpulan
batuan menghalus ke atas. Parasikuen pantai dapat ditumpuk dimana angka pengendapan sama dengan
angka formasi dari akomodasi sedimen (Gambar 15A).
Parasikuen penghalusan ke atas (Gambar 15B) berbentuk pada umumnya sebagai hasil dari perpindahan
saluran lateral pada daerah marine dan lingkungan tepi marine. Disana mungkin dapat ditemukan
asosiasi dengan parasikuen pantai barrier yang mengkasar ke atas pada gelombang pasiran atau garis
pantai dominasi fluvial, atau dibelakang pulau-pulau penghalang urutan pada tidal flat dominasi lumpur.
Karakteristik sedimentologinya secara umum berlawanan bahwa ditemukan pada sikuen pengkasaran ke
atas dengan kumpulan batuan pada bagian atasnya didominasi oleh batubara dan peat pada fasies rawa
yang menutupinya.
Hubungan fasies vertikal dari parasikuen pengkasaran ke atas dan parasikuen penghalusan ke atas
memberi kesan penurunan secara bertahap pada kenaikan kedalaman air, dengan fasies terminal sering
mengindikasikan pembukaan subaerial (depan pesisir pada pantai, dan rawa pada sikuen saluran tidal).
Kita jarang melihat hubungan fasies vertikal dalam parasikuen yang memberi kesan kenaikan secara
bertahap pada kedalaman air. Kebanyakan bagian kedalaman ada asosiasi fasies ke atas mungkin
menggambarkan sebuah langkah mundur kumpulan parasikuen (kumpulan parasikuen retrogradasi) dari
pada bagian kedalaman parasikuen tersendiri.
Sebenarnya parasikuen pada e-logs didukung dari inti batuan yang diambil dari bermacam-macam are
dan umur ditunjukkan pada Gambar 16.
BATASAN PARASIKUEN SILISIKLASTIK SHALLOW MARINE
Gambar 17 mengilustrasikan perkembangan dari batasan parasikuen bukan berasosiasi dengan batasan
sikuen. Pada kasus ini tanda-tanda batasan sebuah kenaikan yang jelas pada kedalaman air antara sikuen
B dan sikuen A. Permukaan mungkin ditandai oleh karbonat tipis (didapat dari paparan organisme yang
tertinggal) glaukonit, marl-marl kaya organik atau abu vulkanik. Batasan parasikuen sering serupa dengan
batasan sikuen, dan pada kasus ini, mereka pada umumnya adalah ketidakselarasan, atau permukaan
dari pengendapan lambat, atau tanpa pengendapan.
Batasan parasikuen adalah permukaan yang paling baik untuk digunakan korelasi lokal dari waktu dan
fasies dari data log dan core dan untuk merancang peta geografi purba. Marine flooding surface penting
karena: permukaannya mudah dikenali bahwa terpisah antara lapisan-lapisan yang tua dan lapisan-
lapisan yang muda; permukaan berbentuk jarang; batasan permukaan secara genetik kumpulan yang
berhubungan dari menetapkan fasies sebuah kerangka kronostratigrafi untuk interpretasi fasies dan
korelasi pada sumur-sumur log cross-section dalam kerangka dari sikuen; cukup luas untuk korelasi lokal;
tetapi secara normal tidak untuk digunakan secara regional, korelasi cekungan luas (Van Wagoner et al.,
1991).
HUBUNGAN FASIES LATERAL PADA PARASIKUEN SILISIKLASTIK SHALLOW MARINE
Prediksi hubungan fasies lateral untu parasikuen pantai ditunjukkan secara skematik pada Gambar 18.
Jika salah satu mengikuti kumpulan lapisan tersendiri dari garis pantai ke paparan, lapisan merubah
karakteristik fasies dari coarse laminated sand ke hummocky cross bedded sand ke burrowed fine sand,
dan secara tegas menjadi burrowed silty mudstone pada paparan. Perubahan fasies lateral ini mungkin
dapat diprediksikan oleh sikuen vertikal yang ditunjukkan pada sumur A dan sumur B. Parasikuen
berakhir pada sisi daerah yang mengarah ke pantai oleh lumpur-lumpur tidal flat yang lain, tidal channel
yang kompleks, oleh alluvial channel parasequnces, atau dari onlap. Pada arah yang menuju ke laut
parasikuen berangsur kedalam lumpur paparan dan pengendapan shelf storm.
Hubungan fasies lateral untuk beberapa parasikuen yang berangsur seperti pengkasaran keatas pada
delta, dan penghalusan keatas pada tadal channel parasikuen mungkin dikonsepkan dengan cara yang
sama dengan menggunakan profil log vertikal untuk memprediksikan hubungan lateral pada arah
menuju ke laut-ke darat.
MEKANISME FORMASI DARI PARASIKUEN SILISIKLASTIK SHALLOW MARINE
Parasikuen silisiklastik yang berangsur pada shallow marine berbentuk mendekati, atau dari garis pantai
ketika angka sedimentasi lebih baik dari angka formasi dari ruang akomodasi sedimen. Sebuah
parasikuen diakhiri oleh marine flooding surface, saat angka sedimentasi lebih rendah dari angka formasi
dari ruang akomodasi sedimen yang baru. Pada permukaan jurang silisiklastik mungkin dibentuk sebagai
mundurnya garis pantai, meninggalkan dibelakang yang mewakili marine flooding surface dan
menghancurkan bagian paling akhir dari parasikuen yang terbentuk. Tiga mekanisme dapat bertanggung
jawab dalam marine flooding surface (batasan parasikuen).
Mekanisme pertama adalah sedimentologi, dimana sumber sedimen ditutup oleh penggantian channel
atau perubahan iklim dan kompaksi/angka penunjaman melebihi sedimentasi dan parasikuen diakhiri
oleh marine flooding. Delta lobe switching, kombinasi dengan kompaksi lempung pro-delta sebagai
deskripsi pada delta Mississippi modern adalah contoh biasa (Gambar 19).
Mekanisme kedua adalah kerusakan terlepas dari garis pantai oleh sesar regional/gempa bumi, dekat
kubah garam atau pertumbuhan sesar dimana parasikuen terlepas kearah bawah dan banjir secara
subsekuen oleh air marine yang lebih dalam. Gempa bumi yang berhubungan dengan pensesaran di
Alaska dan Chili adalah beberapa contoh (Van Wagoner et al.,1991).
Mekanisme ketiga adalah perubahan potensial akomodasi yang dikontrol oleh estatik/penurunan
sebagai hal detil pada diskusi kita dari model akomodasi seperti yang diatas. Vail et al. (Vail, et al.,1991)
mengidentifikasikan 5 orde dari siklus level air laut estatik-glasial (Gambar 20). Dapat dilihat bahwa siklus
frekuensi tertinggi (orde 4-orde 6) bertanggung jawab terhadap parasikuen dan kumpulan parasikuen.
Kisaran siklus frekuensi tinggi dalam kurun waktu dari 20.000 sampai 500.000 tahun. Siklus frekuensi
paling tinggi (20,41 dan 100 ka) menghubungkan siklus orbital Milankovitch dan pengaruh estatik sampai
perubahan iklim yang mungkin mengontrol volume penutup es, dan mempengaruhi volume total air
samudra.
KUMPULAN-KUMPULAN PARASIKUEN SILISIKLASTIK
Kumpulan-kumpulan parasikuen adalah urutan yang secara genetik berhubungan dengan parasikuen
yang membentuk batasan pola pembidangan secara jelas oleh marine-flooding surfaces mayor dan
permukaan korelatifnya (Van Wagoner et al.,1991).
POLA PEMBIDANGAN PARASIKUEN DALAM KUMPULAN-KUMPULAN PARASIKUEN
Ada tiga pola pembidangan yang jelas dari parasikuen dalam kumpulan parasikuen (Gambar 21); 1.
Kumpulan parasikuen progradasi. Perurutan parasikuen yang termuda diendapkan lebih jauh menuju
cekungan dan angka pengendapan sedimen lebih baik dari angka formasi dari ruang akomodasi sedimen
baru. Dalam kumpulan parasikuen progradasi parasikuen termuda cenderung lebih tebal, lebih muda
menyerap, dan parasikuen paling muda dapat banyak terdiri sepenuhnya pada fasies coastal plain.
2. Pada kumpulan parasikuen retrogradasi setiap perurutan parasikuen termuda diendapkan lebih jauh
kearah darat pada pola sebelumnya (Gambar 21). Meski setiap parasikuen progradasi, kumpulan
parasikuen mendalam ke atas, sebagai transgresi. Pada kumpulan parasikuen retrogradasi angka
sedimentasi lebih rendah dari angka formasi dari ruang akomodasi sedimen baru. Pada pola
pembidangan ini parasikuen termuda lebih tipis, terdiri kebanyakan lempung dan batuan lumpur dan
menggambarkan fasies air terdalam (paparan menuju cekungan) dari parasikuen tertua dibawah.
3. Pada fasies kumpulan parasikuen agradasi, ketebalan dan rasio batupasir/batulempung tidak berubah
secara berarti dari paling tua ke paling muda (Gambar 21). Pola pembidangan ini adalah hasil angka
sedimentasi menjadi seimbang dengan angka formasi dari ruang akomodasi sedimen baru.
Gambar 22 mengilustrasikan seri log-log sumur sebenarnya yang mengambarkan pola pembidangan
parasikuen biasa.
KORELASI MENGGUNAKAN BATASAN KUMPULAN PARASIKUEN SEBAGAI DATUM
Gambar 23 dan 24 mengambarkan konsekuensi dengan menggunakan batasan kumpulan parasikuen
sebagai korelasi datum, dari pada perubahan litologi biasa. Pada kasus pertama, kumpulan parasikuen
progradasi, jika batasan kumpulan parasikuen digunakan sebagai datum, shallow marine-shoreline sands
bergerak ke atas dan menuju cekungan. Reservoar potensial menunjukkan penggolongan vertikal pada
arah menuju laut, dan potensial yang baik sebagai perangkap stratigrafi menuju darat pada bagian tebal
yang menjadi satu (Gambar 23A). Jika datum dipilih dalam cara yang biasa pada bagian atas dari major
marine sand (Gambar 23B), kemenerusan dari reservoar terlebih pada pasir yang tidak mempunyai relasi
dihubungkan bersama dan potensi marine sands diprediksikan berubah fasies kedalam lempung dengan
kenaikan dip.
Pada Gambar 24A kita menghubungkan bagian dengan menggunakan batasan kumpulan parasikuen
sebagai datum. Setiap perurutan parasikuen mengarah kembali ke arah darat, meninggalkan potensial
marine sands yang ditutupi lempung dan mudstone yang berarti untuk memisahkan kontak minyak-air.
Pada Gambar 24B kita menggunakan lapisan atas paling muda, berarti batupasir shallow-marine pada
setiap sumur sebagai datum untuk merancang cross-section. Kelebihan ini adalah kemenerusan dari
marine sands, jaringan tubuh pasir tidak berhubungan dengan kontak minyak-air biasa.
Contoh ini menegaskan pentingnya dalam memilih datum jika mencoba untuk merekonstruksi distribusi
lokal dari fasies pada bawah permukaan ketika area luas, point tertutup (sumur). Pilihan dari marine
flooding surface mayor (batasan kumpulan parasikuen) memperbolehkan geologist untuk
menghubungkan fasies menjadi lebih tepat dan cara yang realistik, memastikan untuk tingkat prediksi
tertinggi dari karakter cairan produksi.
SIKUEN
Sikuen adalah pengendapan antara titik perubahan jatuhan dari orde ke-3 (.5-3my) rangkaian level air
laut (Gambar 5 dan 20). Pembatasan ketidakselarasan dari sikuen disebabkan karena titik perubahan
jatuhan dari rangkaian (Vail, et al.,1984). Bates dan Jackson (1987) mendefinisikan ketidakselarasan
sebagai hubungan struktural antara kontak urutan batuan, karakteristik dari kurangnya kemenerusan
pada pengendapan, dan sesuai untuk waktu dari non-pengendapan, pelapukan, atau khususnya erosi
(salah satu dari subaerial atau subaqueous) terlebih dahulu dari pengendapan lapisan termuda, dan
sering (tapi tidak selalu) ditandai oleh ketidakhadiran dari kesejajaran antara lapisan. Vail et al., (1984)
menggunakan kondisi permukaan untuk menjelaskan pentingnya selang waktu dengan perpotongan
erosi (subaerial atau subaqueous) dan/atau pembukaan subaerial. Permukaan marine dengan hiatus
yang penting tapi tanpa bukti dari erosi bukanlah ketidakselarasan, sesuai dengan penggunaannya.
Permukaan marine tersebut mungkin cocok untuk marine flooding surfaces dari parasikuen (Van
Wagoner, et al., 1991).
Ketidakselarasan global adalah ketidakselarasan yang menunjukkan pada suatu tempat atau yang lainnya
dalam semua cekungan sedimen dengan level dasar sea level pada waktu pengendapan, dan menjadi
sesuai pada titi yang sama dalam waktu geologi. Meskipun ketidakselarasan global mungkin ditunjukkan
dalam cekungan, hal ini bisa saja dicirikan oleh daerah luas yang sesuai pada cekungan dengan baik (Vail,
et al., 1984). Ada dua dasar tipe ketidakselarasan sebagai karakteristik dari pola dan kesederhanaan dari
erosi pada pengendapan sedimen sebelumnya sebagai level air laut yang mencapai angka maximum dari
sea level fall ( sebagai pendekatan sea level perubahan titik F pada kurva estatik, Gambar 5).
Ketidakselarasan Type 1 (dicirikan oleh subaerial sebaik erosi submarine) adal jenis tipe yang mengarah
ke bawah (menuju cekungan) kumpulan dari pengakhiran coastal onlap di bawah tepi paparan, secara
tipikal menghasilkan subaerial besar pada paparan, lembah parit, dan permulaan dari perpotongan
canyon sepanjang tepi paparan. Sedimen fluvial dan delta lowstand biasanya mengisi parit lembah, dan
kipas-kipas submarine dan kemiringan-bidang akumulasi pengendapan pada air terdalam dari lereng dan
pembidangan cekungan. Bentuk ketidakselarasan tersebut dimana angka dari estatik sea level fall
melebihi angka penunjaman pada tepi paparan (Vail et al., 1984).
Ketidakselarasan Type 2 (dicirikan hanya oleh erosi subaerial dan luasan) adalah jenis tipe dari kelompok
yang mengarah ke bawah dari coastal onlap menuju tempat pada atau menuju darat dari tepi paparan,
luasan subaerial pada bagian yang menuju darat dari paparan, dan tidak ada bukti dari perpotongan
canyon. Bentuk ketidakselarasan tipe 2 jika angka penunjaman melebihi angka estatik fall pada tepi
paparan (Vail et al., 1984).
Pentingnya kronostratigrafi dari ketidakselarasan adalah bahwa semua batuan dibawah ketidakselarasan
lebih tua dari batuan diatasnya Umur perlapisan dengan segera diatas dan dibawah ketidakselarasan
berbeda secara geografik menurut luas daerah dari erosi atau tanpa pengendapan. Lamanya hiatus
berasosiasi dengan perbedaan ketidakselarasan yang sesuai, tetapi ketidakselarasan itu sendiri adalah
batasan kronostratigrafi karena terpisah oleh batuan yang berbeda umur, dan tidak ada permukaan
kronostratigrafi melewatinya. Untuk alasan tersebut, ketidakselarasan bukan ada dua waktu tetapi
batasan waktu yang mungkin memberikan umur geologi spesifik, penanggalan dalam area tersebut
dimana hiatus paling sedikit dan atau dimana batuan diatas dan dibawah menjadi kesesuaian. Sebuah
sikuen, kemudian, adalah interval kronostratigrafi karena terdiri dari semua pengendapan batuan selama
adanya interval dari batasan waktu geologi oleh umur dari sikuen membatasi ketidakselarasan dimana
terjadi kesesuaian (Vail et al., 1984).
Sikuen tipe 1 dibatasi oleh ketidakselarasan tipe 1, sedangkan sikuen tipe 2 dibatasi paling tidak oleh
ketidakselarasan tipe 2 (Vail et al., 1984).
Kita akan mendiskusikan geometri perlapisan dan karakteristik kerangka pengendapan dari sikuen
silisiklastik sebagai fungsi dari rangkaian level air laut single, dari sebuah titik jatuhan perubahan menuju
titik jatuhan perubahan berikutnya pada kurva level air laut.
SISTEM TRACTS SILISIKLASTIK
PENDAHULUAN: Sistem Deposisional adalah kumpulan tiga dimensi dari litofasies, secara genetik
berhubungan secara aktif (modern) atau proses berkesimpulan (kuno) dan lingkungan (delta, sungai,
pulau barrier dan sebagainya) (Brown dan Fisher, 1977). Sistem Tract adalah hubungan dari sistem
deposisional sementara (Brown dan Fisher, 1977). Setiap definisi secara objektif dari geometri perlapisan
pada batasan permukaan (onlap, downlap atau offlap), posisi dalam sikuen (dasar, atas, atau cekungan),
dan pola-pola stacking parasikuen bagian dalam (progradasi, retrogradasi, dan agradasi). Setiap sistem
tract adalah pemikiran yang berasosiasi dengan bagian spesifik dari kurva estatik (i.e., estatik lowstand-
wedge lowstand; kenaikan estatik-sistem tract transgresif dan sebagainya). Meskipun hubungan level air
laut-sistem tract adalah alat interpretasi utama dalam analisa sikuen, sistem tract tidak semata-mata
didefinisikan pada dasar dari hubungan ini, tetapi pada skema kriteria objektif diatas. Ada 4 sistem tract
silisiklastik; the low stand systems tract (LSST); transgressive systems tract (TST); highstand systems tract
(HST) dan shelf margin wedge (SMW) hanya dijumpai dalam asosiasi dengan tipe 2 sikuen.
SISTEM TRACTS SILISIKLASTIK DALAM SIKUEN TIPE 1: Bentuk cekungan berpengaruh dalam pola
perlapisan dalam sistem tract silisiklastik dari sikuen tipe 1. Dua bentuk dasar akan dipertimbangkan, dan
dibandingkan; tepi perubahan paparan dan tepi lerengan.
Kita pertama akan melihat pada pengembangan sistem tract dalam asosiasi dengan tepi perubahan
paparan. Sebuah cekungan dengan tepi perubahan paparan mengikuti karakter (Van Wagoner, et al.,
1991):
1. sumur-penegasan paparan, slope, dan cekungan-topografi lantai;
2. dip paparan kurang dari 0,5, dip slope dari 3 sampai 6 dengan dip 10 sepanjang dinding canyon
submarine (Shepard, 1973);
3. perubahan paparan mendadak relatif memisahkan pengendapan paparan dengan sudut kecil dari
pemasukan pengendapan slope secara lebih curam (Heezen, et al., 1959);
4. peralihan mendadak relatif dari air dangkal kedalam air lebih dalam;
5. pola oblique clinoform
6. torehan dalam respon terhadap sea level fall mengikuti pengendapan-patahan garis pantai jika bentuk
canyon submarin; dan
7. kemungkinan pengendapan dari lantai dasar kipas submarine dan kipas slope.
Ditambahkan pengendapan dalam cekungan dengan perubahan paparan, mengikuti penambahan
kondisi harus tersedia:
1. ukuran sistem fluvial yang cukup untuk memotong canyon dan mengirim sedimen ke cekungan;
2. ruang akomodasi yang cukup untuk menjaga kumpulan-kumpulan parasikuen;
3. turunan relatif dalam air laut dari nilai dan besar yang cukup untuk mengedapkan sistem tract
lowstand pada atau hanya diluar patahan paparan.
Gambar 25 mengilustrasikan secara skematik pengembangan sikuen tipe 1 yang ideal dalam cekungan
patahan paparan. Sistem pengendapan dan kumpulan parasikuen menjelaskan berbagai hal umum yang
biasa dialami dalam setiap sistem tract. Variasi keberadaan bawah kondisi dari perbedaan pasokan
sedimen dan pengaruh tektonik. Kita akan mendiskusikan setiap sistem tract secara tersendiri, lalu
membandingkan pola tersebut untuk mengharapkan pengaturan jalur yang melandai.
SISTEM TRACT LOWSTAND: Sistem tract lowstand diendapkan selama selang waktu dari turunnya level
air laut relatif (i.e., angka estatik fall melebihi angka penunjaman pada tepi cekungan) dan subsekuen
lambat kenaikan level air laut relatif (Gambar 26). Sistem tract lowstand dapat dibagi kedalam tiga sistem
pengendapan yang jelas dimana semuanya tidak sama (tidak diendapkan pada waktu yang sama); basin
floor fan (kipas low stand), slope fan diikuti dengan lowstand wedge.
Low stand fan (Gambar 26A) didominasi oleh pengendapan dari kipas submarine pada waktu dimana
sedimen melewati terus paparan secara aktif memotong lembah. Secara tipikal low stan fan didominasi
oleh pasir, terdiri atas Tab, Tac dan dipotong Ta sikuen Bouma. Mereka menampilkan persamaan dari tipe
I dan tipe II kipas-kipas dari Mutti (1985)(Mutti, 1985). Basin floor fan mungkin diendapkan pada mulut
canyon, meskipun hal ini bisa saja terjadi melebar dipisahkan dari mulut canyon, dengan canyon bukan
sebagai bukti (Van Wagoner, et al., 1991). Tidak ada paparan yang ekivalen untuk basin floor fan.
Tipikal sistem pengendapan lainnya dari sistem tract low stand adalah slope fan, yang terdapat pada
bagian terendah dari slope dan bagian bawah permukaan teratas dari basin floor fan dan berbelok
dibagian bawah dari pembebanan lowstand wedge. Slope fan menunjukkan persamaan untuk tipe III
kipas dari Mutti (1985).
Akhirnya, lowstand wedge terdiri dari satu atau lebih kumpulan parasikuen progradasi yang membaji dan
dibatasi patahan paparan yang menuju kelaut dan slope onlap tersebut mendahului sikuen. Bagian yang
menuju ke darat yang membaji terdiri dari bedelan lembah-lembah aluvial pada tepi paparan, atau pada
bagian teratas dari slope (Van Wagoner, et al., 1991). Bagian yang menuju ke laut yang membaji tersusun
dengan tebal, kebanyakan lempung yang mudah terlepas dan dibentuk membaji pada downlap diatas
slope fan, atau slope yang mendahului sikuen jika kipas tidak ada.
Lembah-lembah bedelan disebutkan diatas adalah sistem parit aluvial yang berakhir pada saluran yang
menuju ke laut dan terbawa mendasari lapisan sebagai respon dari turunnya level air laut relatif. Pada
paparan, lembah bedelan dibatasi dibawah sikuen boundary, dan diatasnya oleh marine flooding surface
yang dinamakan permukaan transgresif. Sumur log skematik melalui lembah bedelan ditunjukkan pada
sisi kiri Gambar 25. Pola sumur log yang diblok, mencirikan endapan braided stream, kontak tajam
dengan paparan batulempung. Asosiasi fasies vertikal yang tidak normal (endapan aluvial braided stream
mendasari marine shelf mudstones) adalah disaat perubahan yang menuju ke laut dalam fasies.
Perubahan fasies seperti ini terjadi ketika pantai dangkal menjadi nonmarine strata, diendapkan diatas
sikuen boundary, secara tidak langsung pada lapisan terdalam, seperti dari tengah keluar shelf
mudstones dan batupasir tipis dibawah sikuen boundary, dengan tidak menghalangi pengendapan
batuan pada lingkungan pengendapan intermediet. Perubahan yang menuju kelaut dalam fasies adalah
hasil lainnya dari erosi yang menghalangi gradasi fasies sebagai respon terhadap jatuhnya level air laut
relatif, atau dari bukan pengendapan karena perubahan deras dalam asosiasi fasies dengan perubahan
delta lobe seperti yang didiskusikan diatas [Moore, 1989 #868].
SISTEM TRACT TRANSGRESIF: Sistem tract transgresif dibatasi dibawah permukaan transgresif, dan diatas
maximum flooding surface, atau downlap surface (Gambar 27). Sistem tract transgresif dicirikan oleh
retrograsi kumpulan parasikuen. Ditempat lainnya, kumpulan parasikuen akan memperdalam keatas,
seperti setiap perurutan parasikuen dari belakang kearah garis pantai. Maximum flooding surface, atau
downlap surface bertepatan dengan parasikuen paling muda dalam sistem tract. Bentuk permukaan dari
downlap surface berlangsung dimana ujung dari progading clinoforms pada perurutan tepi sistem tract
hingstand dan tipis. Lapisan tipis ini menempati transisi antara transgresif dan sistem tract highstand
yang diistilahkan dengan condensed zone (Van Wagoner, et al., 1991). Condensed zone adalah zona yang
jarang pengendapan sedimen hemipelagik atau pelagik sebagai kumpulan parasikuen yang mengarah ke
darat dan sebagai paparan yang terendap secara progresif. Condensed zone menunjukkan perbedaan
fauna paling tinggi, dan menggambarkan waktu penurunan sedimen, karena itu mungkin mewakili
periode waktu lama yang relatif dimana jumlah biozone bergabung. Condensed zone adalah luasan
selam waktu dari transgresi regional maksimum pada garis pantai dan dibentuk secara singkat setelah
kenaikan titik infleksi pada kurve estatik (Loutit, et al., 1988).

HIGHSTAND SYSTEMS TRACT: Bentuk-bentuk highstand sistem tract sebagai kenaikan estatik yang
lambat, sampai pada perhentian dan bergerak lagi secara pelan sampai jatuh (Gambar 28). Dalam
Highstan Sistem Tract, angka pengendapan lebih baik dari angka kenaikan level air laut, dan kumpulan
parasikuen menunjukkan agradasi pertama, kemudian pola pembidangan progradasi dan sering
menunjukkan oblique clinoforms. Parasikuen downlap diatas maximum flooding surface ditandai dari
top sistem tract transgresif. Biasanya sistem pengendapan ditemukan di sistem tract highstand termasuk
delta yang kompleks dengan delta front sand, prodelta clays, distributary channels, overbank,
interdistributary bays, pulau penghalang yang kompleks termasuk tidal channel, tidal delta, dan
progading spits. Pengendapan aluvial dimulai ketika titik keseimbangan mencapai garis teluk pada saat
mulainya slow relative fall (lihat diskusi diatas dan Gambar 12 dan 13).
Highstand sistem tract berakhir saat penurunan titik infleksi pada kurva estatik yang dicapai dan sikuen
membatasi ketidakselarasan dibentuk (Gambar 29). Jika pembatasan ketidakselarasan adalah tipe 1,
bagian penting dari highstand sistem tract mungkin hilang oleh erosi secara berangsur dimana sebagian
besar sistem aluvial teah dipotong sepanjang tepi cekungan. Dalam kasus ini, highstand sistem tract akan
menunjukkan secara jelas pola distribusi yang tidak berkelanjutan.
PENGEMBANGAN SYSTEM TRACT DALAM SIKUEN TYPE I PADA TEPI LERENGAN
Gambar 30 menggambarkan pengembangan sikuen type I cekungan dengan tepi model lerengan.
Pengendapan pada tepi lerengan dicirikan oleh (Van Wagoner et al., 1991);
1. uniform, dip dengan sudut rendah kurang dari 1, dengan dip kurang dari 0,5;
2. shingled sampai sigmoidal clinoforms (Mitchem, et al., 1977);
3. tidak ada perubahan pengkasaran pada kemiringan yang memisahkan secara relatif low dips dari dip
yang lebih curam;
4. tidak ada perubahan pengkasaran pada kedalaman air dari air dangkal ke air yang lebih dalam;
5. memotong, tetapi tidak dibawah, lowstand shoreline sebagai respon atas jatuhan relatif dalam level
air laut; dan
6. pengendapan dari delta lowstand dan batupasir pada garis pantai lainnya sebagai respon terhadap sea
level fall (cekungan dasar kipas submarine dan kipas-kipas slope tidak seperti yang diendapkan pada
tepiu lerengan).
Transgresif dan highstand system tracts pada lerengan dan keadaan patahan paparan adalah sama.
Perbedaan utama antara kedua kondisi tersebut dapat ditemukan dalam lowstand system tract.
Baji [posisi/letak] yang rendah [mudah mendapat; tertiarap], kipas;penggemar keserongan, dan pantai
pasir lantai kolom/dok/bak adalah kolom/dok/bak garis tepi lereng sebab depositional mencelupkan
pada [atas] lereng adalah rendah dan seragam. Sebagai ganti(nya), bidang sistem [posisi/letak] yang
rendah di pengaturan lereng ditandai oleh membatasi untuk menumpang digores/diukir lembah diisi
dengan deltaic terkait dengan pasang surut dan sedimen berkenaan dengan sungai.Delta-front turbidit
umumnya lereng yang menentukan dan dapat dipengaruhi oleh kipas pinggir pantai.

PERKEMBANGAN SISTEM BIDANG DI DALAM 2 SEQUENCE

Distribusi dari parasequence menetapkan dan bidang sistem brown mengetik 2 urutan di (dalam)
pertunjukan di (dalam) figur 31. Brown mengetik 2 urutan [musim] gugur tingkat tarip yang eustatic
adalah kurang dari tingkat subsidence ( tingkat [musim] gugur yang eustatic adalah secara relatif rendah)
di garis tepi rak dan batu basal [yang] membatasi erosi pertunjukan yang [kecil/sedikit] tidak
penyesuaian menuju ke laut dari rak garis tepi itu.
Pada kenyataannya, kemudian, kita adalah berhadapan dengan suatu permukaan laut sanak keluarga
naik di garis tepi rak yang membentuk [ruang;spasi] pemondokan untuk depositional dari tunggal, atau
beberapa aggradational yang wedges-shaped ke progradational parasequence menetapkan ( tergantung
pada tingkat persediaan sedimen). Ini adalah disebut bidang sistem baji garis tepi rak [itu] dan [itu]
adalah unik [bagi/kepada] jenis 2 urutan. [Itu] secara umum terdiri dari angkatan laut yang
[dangkal/picik], deltaic atau sedimen garis pantai yang onlap ke urutan yang terdahulu brown shoreward
arah, dan downlaps ke terdahulu keserongan urutan brown menuju ke laut arah. Ada secara umum suatu
menuju ke laut pergeseran dari facies antar[a] baji garis tepi rak dan urutan yang terdahulu. Baji garis
tepi rak membentuk sepanjang [bertahan/berlangsung] bagian dari [musim] gugur yang eustatic setelah
jatuh titik modulasi suara/pembengkokan dicapai ( di mana jenis 2 unconfotmas telah dibentuk). Ketika
kita menjangkau rendah eustatic, dan mulai berhasil/ menggantikan kenaikan ( menggambarkan 32), baji
garis tepi rak diakhiri oleh suatu angkatan laut yang utama yang menggenangi permukaan ( transgressive
permukaan), dan transgressive bidang sistem dari mengetik 2 urutan diaktipkan. Transgressive bidang
sistem dan highstand bidang sistem adalah yang serupa diset dicetak 1 dan type2 urutan.

APLIKASI EXPLORASI DARI STRATIGRAPHY URUTAN SILISICLASTIC

Konsep urutan yang stratigraphic ini mempunyai aplikasi yang yang sehat ke explorasi dan produksi.
Tentu saja, pertanda dari urutan stratigraphy, stratigraphy yang seismic telah meningkatkan ke dalam
salah satu dari perkakas paling bermanfaat [kita/kami] untuk evaluasi dari kolom/dok/bak perbatasan.
Masuk dari muncul ke permukaan bumi dan studi urutan yang stratigraphic yang well/core-based telah
disatukan ke dalam model yang stratigraphic seismic dengan sukses yang mahabesar ( Vail et al 1991).

Pada [atas] suatu scale,these konsep secara relatif kecil menyediakan technicque bermanfaat untuk
korelasi chronostratigraphic sediakala membukukan yang mengakibatkan; pemetaan lebih tepat dan
facies korelasi; chronostratigraphy resolusi yang lebih tinggi untuk permainan yang ditingkatkan definisi,
evaluasi yang ditingkatkan tentang batupasir kesinambungan; ramalan yang ditingkatkan tentang sumber
dan reservoir facies [men]jauh dari baik mengandung; dan alternarive konsep explorasi.

Pada [atas] suatu skala yang lebih besar di konteks kolom dewasa konsep ini mengakibatkan; definisi dari
jenis permainan yang baru; pengasingan dari pakaian yang stratigraphic; re-evaluation purbakala bidang
sehubungan dengan produksi yang diawali dan akhirnya [itu] menyediakan suatu kerangka yang
intergrated untuk pengembangan dari permainan yang baru.

Gambar 33 meringkas stratigraphic potensial dan structural/stratigraphic-play jenis kombinasi


berhubungan dengan urutan dan parasequence di dua pengaturan yang berbeda; suatu garis tepi rak
dengan suatu break,paparani- tepi paparan) dan suatu lereng tepi.

MODEL URUTAN KARBONAT

PENGENALAN

Sedimentasi karbonat berbeda dengan sedimentasi siliciclastic jumlah jalan yang pokok. Kita akan
mendiskusikan dengan singkat perbedaan yang berdampak pada cara yang karbonat bereaksi terhadap
perubahan di dalam permukaan laut, dan karenanya adalah bagi pemahaman kita dari bagaimana
stratigraphy urutan mungkin digunakan di (dalam) karbonat dan dicampur karbonat yang siliciclastic dan
unit yang evaporitic. Kita akan kemudian menggunakan diskusi ini sebagai basis untuk pengembangan
dari bidang urutan karbonat model.

POKOK DARI KARBONAT SEDIMENTASI-DIAGENESIS STRATIGRAFI URUTAN DAMPAK.

KECEPATAN DARI PRODUKSI KARBONAT: Kebanyakan karbonat dari tumbuhan dibentuk di (dalam)
perairan laut oleh biologi dan proses kimia. Sejak proses ini adalah betul-betul dipengaruhi oleh
iklim,terutama temperatur. Sedimentasi karbonat terutama sekali dipengaruhi iklim kebanyakan
karbonat terjadi pada letak antara 30 N dan 30 S garis lintang , gambar 34). Bagian dari karbonat yang
manapun dari dalam tumbuhan yang photosintesis mempunyai simbiosis photosintesis ( corals), atau
diikat ke distribusi dari tumbuhan yang berphotosintesis sebagai sumber makanan. Karenanya produksi
sedimen karbonat adalah betul-betul di/terpengaruh. Dan dikendalikan dengan intensitas cahaya di
lingkungan dari pemecatan. Ini dapat diterjemahkan ke dalam kedalaman air dan kekeruhan air.
Kenyataan dari situasi adalah bahwa produksi karbonat dimaksimalkan di (dalam) laut tropis
[dangkal/picik] dari permukaan ditaburkan ke sekitar 30 m di mana [itu] rapidily ber/kurang
[bagi/kepada] dekat nol ( menggambarkan 35). Tingkat produksi karbonat di (dalam) kondisi angkatan
laut tropis [dangkal/picik] dapat sangat puasa seperti di dilihat di figur 36. Schlager (1992)
memperkirakan jangka waktu potensial pertumbuhan antara Pleistocene-Holocene dengan tenggang
waktu antara 300-1000m/Ma. Ia terus untuk menyarankan, bahwa dengan fakta bahwa [panjang/lama] -
memasukkan, subsidence mantap dan pertunjukan siklus permukaan laut urutan ketiga naik menyerupai
10-100m/Ma, platform karbonat yang sehat yang [itu] tidak bisa ditenggelamkan di bawah keadaan yang
biasa.

KENDALI BIOLOGI PADA PRODUKSI KARBONAT: Kebanyakan populasi dari organisma dan karenanya
kebanyakan sistem karbonat) mengikuti hukum dari sigmoidal pertumbuhan
( menggambarkan 37) ( Schlager,1992). Disertasi ini menyatakan bahwa organisma bereaksi terhadap
pembukaan dari ruang hidup yang baru di tiga langkah-langkah. pertumbuhan pertama di belakang
ciptaan dari ruang hidup, pertumbuhan populasi yang kedua melebihi ruang tingkat perubahan ,
pertumbuhan populasi dibatasi dengan tingkat pembentukan ruang hidup yang baru ( yaitu. permukaan
laut).
Kecepatan tentang produksi karbonat yang dikombinasikan dengan hukum dari sigmoidal pertumbuhan
akan lebih lanjut mendikte karbonat rak laut yang dangkal itu akan secara umum terdiri dari banyak yg
tidak simetris, tipis/encer parasequen sering memperlihatkan ekspose, dan aggradasi ke progradasil
parasequence menetapkan. Sebagai tambahan, faktor ini akan juga cenderung untuk menyebabkan
kebanyakan platform karbonat untuk meningkatkan ke dalam rak atau platform yang tipis
( Schlager,1992).

BATU KARANG DAN SEMENTASI MARINE: Beberapa karang dan lain tertentu kelompok organisma laut
mempunyai kemampuan untuk membangun suatu kerangka yang kaku, adalah menghubungkan suatu
batu karang, itu dapat dibangun di atas melingkupi dasar laut, sampai ke permukaan laut, dan dirawat
pada kondisi energi yang tinggi, ditemui pada garis tepi di bawah kondisi energi yang tinggi adalah salah
satu dari lokasi yang utama untuk timbulnya dari semen karbonat laut ( Moore,1989). Generasi kerangka,
yang dikombinasikan dengan sementasi laut yang raksasa (masive) dan sedimentasi internal
mengakibatkan batu karang yang kaku - mengayun-ayun massa yang terjadi ketika tinggi bathymetric
sepanjang garis tepi papran yang arahnya asal angin. platform yang terikat oleh karena itu cenderung
untuk kembangkan suatu velk yang diangkat ( platform) itu adalah sering ditingkatkan selama
penguburan oleh kompaksi diferensial kaku, karenanya membalas compaction selagi yang berlumpur
menuju ke darat danau di pinggir laut, ( Moore,1989). Kecepatan dari produksi karbonat, yang
dikombinasikan dengan garis tepi pantai yang diangkat kaku melingkari, cenderung untuk menghasilkan
yang garis tepi batu karang yang terikat[an], sebab yang kaku, substrate yang diangkat dari garis tepi
terdahulu membentuk suatu pengaturan yang ideal untuk penetapan dari batu karang baru kompleks
selama menggantikan siklus permukaan laut. Ini tumpukan dari batu karang selama siklus permukaan
laut yang berurutan mengkombinasikan dengan kemampuan mereka, dan kecenderungan untuk
menetapkan dan untuk memelihara curam ( vertikal menjalar) menuju ke laut seperti halnya urutan
karbonat yang masa lampau ( Schlager,1992). Aktivitas yang berlanjut dari bioeroders dengan diam-diam
kerangka batu karang yang kaku ke laut. Batu karang bagian depan menuju ke arah dari bekas
peninggalan batu karang sangat kasar yang pada akhirnya membentuk satu rangkaian kerucut lereng
yang curam terdiri atas kasar breccias acuan/matriks pasir yang berlumpur di dasar dari garis tepi
paparan batu karang yang terikat yang curam
( Moore, et.al.,1976). Sementasi laut yang luas ( selama permukaan laut yang rendah berdiri) membantu
keserongan curam ini untuk dirawat. Reef-Bound garis tepi paparan curam sering menuju ke laut (di) atas
deposit yang berlumpur serta mendorong ke arah kegagalan garis tepi paparan yang karena akibat
dengan serentak pemberhentian dari megabreccias dengan pelan-pelan yang lebih dalam menuju ke laut
( Crevello dan Schlager,1980) ( Playford, et,al.,1989) ( Gambar 38) Ini megabreccias dapat membentuk
selama permukaan laut tinggi seperti halnya permukaan laut rendah, maka kejadian mereka harus ada
bersama kepedulian ketika berusaha untuk mengikat suatu peristiwa, persis sama benar pada tahap
tertentu dari suatu siklus permukaan laut. Kita akan mendiskusikan titik ini lebih lanjut ketika kita
menetapkan bidang urutan posisi/letak karbonat yang rendah.
POLA DARI PENYEBARAN SEDIMEN KARBONAT: Ketika dibentuk, sedimen karbonat dipindahkan ke
seberang alas, dan melalui kolom air seperti siliciclastic. Satu perkecualian, tentu saja, adalah karbonat
secara organis diikat ke dalam kerangka batu karang. Batu karang ini menstabilkan, dan menyertakan di
dalam kerangka mereka sebagai sedimen internal, suatu penting persen dari kasar seperti halnya
sedimen karbonat yang bagus di (dalam) pemindahan ke seberang tepi paparan. Sebagai tambahan,
pantai pasir itu tidak terjerat di dalam bingkai batu karang cenderung untuk disimpan di (dalam) saluran
antara dan di belakang penopang dinding/penunjang batu karang di tepi paparan ( Gambar 39). Badai
yang besar, seperti angin topan yang modern cenderung untuk mengosongkan batu karang ini- sedimen
yang dihubungkan yang memegang area, yang catastrophically membuang volume yang besar dari
sedimen yang kasar (di) atas tepi paparan untuk disimpan ketika deposito arus butir channalized dengan
lantai cekungan ( Hubbard, et al,. 1991). Seperti dicatat volume yang mahabesar tentang pasir, seperti
halnya bekas peninggalan yang kasar untuk diangkut ke lantai cekungan menjatuhkan di bawah ( Crevello
dan Schlager, 1980) ( Gambar 40). Tepi karbonat, dan platform,menjauh dari batu karang, cenderung
terutama sekali peka terhadap badai yang karena proses oleh karena batimetri yang dangkal dikaitkan
dengan produksi yang tinggi tentang karbonat. Pada atas suatu paparan, menghubungkan benar benua
yang besar, atau suatu benua, badai akan memberikan pengaruh dari paparan karbonat yang berjaring
halus ke pada penurunan. Bagian dari lumpur ini pada akhirnya terdampar pada diatas garis pantai yang
pasang surut, menghasilkan hal penting pada progradation dari lingkungan ini di atas paparan yang
dangkal, dengan subaerial aggradation yang terbatas ( supratidal zone). Sisa dari lumpur disebarkan
mulai paparan, dan pada akhirnya disimpan ketika peri-platform mengeluarkan, dengan kemiringan
platform.

Pada diatas platform yang terisolasi seperti Bahama Bank yang besar , volume yang besar dari material
yang kasar, seperti ooid dan pasir yang bioclastic disebarkan kearah tempat yang di bawah angin selama
peristiwa badai yang besar, pembentukan yang tebal tentang pasir terpasang, dan di dasar dari platform
itu. Arus sekeliling paparan yang dalam dapat modifas pasir ini ke dalam pasir yang mahabesar
mengapung seperti yang yang dilaporkan oleh Mullins et al. ( 1980(Mullins dan al., 1980)) dengan diam-
diam garis tepi yang barat dari Bahama platform ( Gambar 41).

HIGHSTAND MENUMPAHKAN: Sedimentasi karbonat menjawab permukaan laut adalah sungguh


berbeda dibanding yang dilihat dengan siliciclastics. Di dunia yang siliciclastic,
Sedimen dari platform sebab platform diarahkan, dan highstand belokkan sebelumnya menyimpan dan
rendah deposito [posisi/letak] diperoleh dari baji [posisi/letak] yang rendah, jika menyajikan, adalah
dengan cepat disemen [oleh/dengan] semen perairan ( pada umumnya, aragonit, atau radiaxial kalsit).
Sepanjang pengendapan yang berikut, memperdalam dari perairan di atas satand deposito yang rendah
akan secara berangsur-angsur proses sementasi penutupan.

pengeluaran dari paparan, dan garis tepi rak selama permukaan laut yang relatif lowstands
menyingkapkan sedimen karbonat laut yang yang metastable ke volume yang besar dari dibawah
kejenuhan air A yang sangat cepat jumlah proocesses adalah aktip, memusat di sekitar pemutusan dari
tahap mineral yang yang tidak stabil( aragonit, yang magnesian, kalsit) timbulnya dari tahap yang yang
stabil ( kalsit dan dolomit) ( Moore, 1989). Sementasi dan stabilisasi adalah cepat, lengkap, sisa-sisa yang
atau tidak (ada) sedimen yang tersedia untuk mengangkut ke dalam kejenuhan.pengeluaran dari laut
yang bersebelahan adalah cukup panjang, dan jika iklim adalah cukup lembab, karst air muka akan
membentuk diatas platform yang diarahkan, dengan pengembangan dari pengeringan internal, gua yang
kompleks dan dihubungkan roboh air muka. Kereaktifan bahan kimia yang tinggi dari karbonat
memastikan bahwa ketika permukaan laut, diunjukkan ke air yang sangat cepat, bahwa geolog akan
mampu mengenali permukaan itu, dan menghubungkan peristiwa permukaan laut beredar

Kereaktifan yang kimia tentang karbonat meneliti cairan sepanjang siklus permukaan laut tidaklah hanya
stratigraphi penting, tetapi adalah juga secara ekonomis penting oleh karena dampak nya pada poroas
dan evolusi dapat menyerap air atau gas dari karbonat mengayun-ayun urutan sebelum penguburan.
Selama pengembangan dari carbonate sequance model di tahat bagian itu mengikuti, yang diharapkan
selama masing-masing bagian dari cyclewill permukaan laut yang dibahas.

DEPOSITIONAL SISTEM KARBONAT: Carbanate depositional sistem dan facies cenderung untuk yang
serupa melalui/sampai tim, pokok-pokok dari fauna dan cimposition berhubungan dengan bunga
ber;ubah melalui/sampai tekanan yang evolusiner. Wilson ( 1975) yang dirumuskan suatu platform
umum bermanfaat model ( Gambar 44) yang mana adalah diringkas di bawah dengan beberapa catatan
tambahan.

1A) Laut Dalam


penentuan: di bawah melambaikan dasar dan di bawah zona yang euphotic bagian dari laut dalam, yaitu.
reachongthough reachongthough thermocline ke dalam dunia dari air yang mendalam berhubungan
laut.
Sedimen: Keseluruhan suiteof laut- sedimen seperti tanah liat yang pelagic, dan karbonat yang
mengandung kerikil lumpur., lumpur yang hemipelagic mencakup turbidites: bersebelahan ke platform
temukan campuran dari pelagic dan bahan-bahan, bakal-bakal platform yang diperoleh format dari peri-
platform mengeluarkan.
Biota: sebagian besar palnkton, asosiasi yang berhubungan laut khas. Di dalam peri-platform sedimen
sampai ke 75% shallow-water benthos.

2B) Cekungan kedalaman kratonic


penentuan: di bawah melambaikan dasar dan di bawah zone eupphotic tetapi secara normal tidak
menghubungkan dengan yang berhubungan laut dalam.
Sedimen: Suatu di (dalam) Mesozois- Cenozoic jarang pernah lumpur pelagicclayhemipelagic yang sangat
umum; adakalanya anhydritic; beberapa chert; commo kondisi-kondisi yang anoxic ( ketiadaan
bioturbation, isi yang organik tinggi).
Biota: Sebagian Besar nekton dan plankton, coquinas dari kerang berkulit ganda yang thin-shelled
( Posidonia jenis), spons/bunga-karang spicules.

2) Kedalaman paparan
Pengaturan: Di bawah cuaca terang hanyalah dalam jangkauan ombak, di dalam bawah zone yang
euphotic; membentuk dataran tinggi antar[a] platform yang aktip dan cekungan ( dataran tinggi ini
adalah biasanya dibentuk/mapan di atas sekali dari ditenggelamkan platform).
Sediments : Kebanyakan karbonat ( wackstone, beberapa grainstone) dan tanah bahan semen, beberapa
tanah kerikil; bioturbated baik,
Biota sumur yang badded: Berbeda shelly fauna imdicating laut normal kondisi-kondisi. Plankton yang
kecil
3) Toe-Of-Kemiringan celemek
Synonyms: kemiringan yang lebih rendah, garis tepi yang Pengaturan: di bawah cuaca terang , di bawah
zone yang euphotic; celemek bekas peninggalan yang dibentuk oleh gaya berat sedimen mengangkut di
toe-of-slope di (dalam) suatu kolom/dok/bak cratonic atau berhubungan laut atau dengan diam-diam
proximal bagian dari laut rak. Sediments:Lime lumpur, sedikit banyak siliseous, dengan intercalations dari
bekas peninggalan mengalir dan turbidites dalam wujud microbreccias dan tempat tidur/alas yang dinilai
tentang limerubble, sdand dan slib. Biota: Kebanyakan yang re-deposited shallow-water benthos
beberapa plankton dan deep-watewr benthos.

4) Kemiringan (slope)
Sinonim : foreslope dari platform
Pengaturan: Dasar laut yang betul-betul ditundukkan ( over1-4) menuju ke laut dari platform garis tepi
itu. Sediments: Mostlypure karbonat, jarang intercalations dari lumpur yang yang berasal dari tanah.
Butir ukuran sangat variabel dari lumpur ke ber;akhir; anggota adalah kemiringan yang berlumpur
lembut dengan banyak merosot dan keserongan pasir dengan sreep, planar foresets) Biota: Kebanyakan
menyimpan kembali shallow-water benthos, beberapa deep-water benthos dan plankton.

5) Batu karang Dari garis tepi platform ( gambar 45)


Pengaturan: ( I) Gundukan tanah lumpur yang secara organis distabilkan padakemiringan yang bagian
atas atau ( II) lereng dari batu karang bukit kecil dan ketika pasir atau ( III) wave-resistsnt batu karang
penghalang yang melingkari
Sedimen platform : Hampir karbonat yang murni dari seluruh ukuran butir variabel. paling diagnostik
Adalah massa atau tambalan dari boundstone dari framestone, rongga yang internal dengan pengisian;
tambalan dari semen atau sedimen, berbagai generasi dari contruction, encrutation dan membosankan
dan pembinasaan.
Biota: Hampir eksklusif benthos. Jajahan dari framebuilders, encrusters, gurdi/bor bersama dengan
volume yang besar dari lepas seperti puing dan pasir.

6) Kawanan pasir dari garis tepi platform ( Gambar 45) Pengaturan: Memperpanjang kawanan dan
pasang surut, sekali waktu dengan eolianite pulau; di atas wavebase cuaca terang dan di dalam zone
yang euphotic, betul-betul yang dipengaruhi oleh sekarang pasang surut.
Sediments: Pasir-Kapur yang bersih, adakalanya dengan kwarsa; sebagian dengan crossbedding,
bioturbated yang sebagian awet
Biota: yang dikenakan dan biota yang terkelupas dari batu karang dan lingkungan yang dihubungkan,
low-siversas in-fauna yang disesuaikan ke substate yang sangat gesit.

7) Interior-Normal laut platform


Pengaturan : puncak platform di dalam zone euphotic dan secara normal di atas cuaca terang dasar;
danau di pinggir laut ketika yang dilindungi oleh kawanan pasir, pulau dan batu karang dari garis tepi
platform; cukup dihubungkan dengan membuka laut untuk memelihara sanilas dan temperatur. dekat
samudra yang bersebelahan. Sediments: kapur perekat lumpur, pasir atau pasir yang berlumpur,
tergantung pada ukuran butir dari produksi sedimen lokal dan efisiensi dari memisahkan oleh ombak
pasang surut; patvhes dari bioherms dan biostromes. lumpur dan Pasir yang yang berasal dari tanah
mungkin umumnya di dalam platform dihubungkan dengan daratan, absen di (dalam) platform yang
dilepaskan seperti pulau karang yang berhubungan laut.
Biota: Shallow-Water benthos dengan kerang berkulit ganda, gastropods, sponges,arthropods,
foraminifers dan ganggang yang terutama sekali umum

8) Platform bagian dalam


Pengaturan: Perihal facies 7, tetapi lebih sedikit sumur yang dihubungkan dengan membuka samudra
sedemikian sehingga variasi yang besar tentang temperatur dan berkadar garam
Sediment: Kebanyakan lumpur dan pasir yang berlumpur, beberapa membersihkan pasir; awal sementasi
yang diagenetic umum; umum yang yang berasal dari tanah. Biota: Shallow-Water biota dari keaneka
ragaman yang dikurangi, tetapi biasanya dengan angka-angka yang sangat besar tentang individu; khas
adalah cerithid gastropods, miliolid foraminifers.
9)Platform bagian dalam
Pengaturan yang evaporitic: Seperti di facies 7 dan 8, namun dengan penerangan yang hanya kadang-
kadang dari perairan laut normal dan suatu iklim yang kering sedemikian sehingga gips, anhidrit atau
halit mungkin disimpan di samping karbonat. Sabkhas, menggarami rawa dan rawa garam dan kolam
garam adalah
Sediments air muka khas: Limau/Kapur Perekat

Anda mungkin juga menyukai