Anda di halaman 1dari 50

RESISTIVITY LOG

DAYA HANTAR LISTRIK BATUAN


Batuan Sedimen :
Matrik
Terdiri dari mineral yang tidak
Grain
menghantarkan listrik
Semen Spt : Kuarsa, silika, karbonat
Pori

Batuan akan bersifat konduktif apabila :

batuan tersebut mempunyai pori-pori yang


saling berhubungan serta diisi oleh fluida
yang dapat mengalirkan arus listrik
Beberapa mineral didalam batuan sedimen
yang bersifat konduktif :
pyrite,
magnetit
glauconit

Kebanyakan mineral-mineral tersebut berada secara


tersebar dan tidak menerus didalam batuan sehingga
pengaruhnya sangat kecil terhadap sifat daya hantar listrik
batuan.
KONDISI FORMASI DISEKITAR LUBANG BOR
KONDISI FORMASI DISEKITAR LUBANG BOR

Resistivity of zone
Resistivity of the water in the zone
Water saturation in the zone
Mud
Rm
Adjacent bed

Rs

Uninvaded
hmc Flushed zone
Rmc zone Zone of R1
transition
(Bed dh or Rw
thickness) Mudcake R annulus
xd
Sw
h Rm1

Sxo
Rs
di
dj
Adjacent bed
(Invasion diameters)
rj
dh
Hole
diameter
After Schlumberger
Akibat adanya invasi filtrat lumpur ini maka harga saturasi didaerah
flushed zone adalah :

F .Rmf
S xo
R xo
Saturasi hidrokarbon dalam daerah rembesan adalah :

S hr 1 S xo
sedangkan saturasi hidrokarbon pada daerah yang tidak terinvasi adalah

Sh 1 Sw
Sehingga volume dari hidrokarbon yang berpindah :

( S h S hr ) 1 S w 1 Sxo
S xo S w
Dari hasil logging pada Sumur PF# 01 diperoleh data-data sebagai berikut :

Temperatur permukaan (Ts) = 60 oF


Bottom-hole temperature (BHT) = 196 oF
Kedalaman BHT = 9400 ft
Resistivity mud filtrat (Rmf) @ 75 oF = 0.71 ohm-m
Resistivity air formasi (Rw) @ 75 oF = 0.25 ohm-m

Apabila lapisan A yang berada pada kedalaman 4170 ft mempunyai data :

Ro = 4 ohm-m ; Rt = 30 ohm-m ; Rxo = 25 ohm-m


m = 2 ;n = 2

Hitunglah :
Porositas ()
Saturasi air (Sw)
Residual hidrokarbon saturation (Shr)
Saturasi hidrokarbon yang dipindahkan
ALAT RESISTIVITY
LOG
Resistivity Log
Tujuan utama didalam pengukuran
dengan menggunakan resistivity
log ini adalah mencari harga Rt,
yaitu resistivity pada daerah yang
tidak terinvasi.

Untuk memperkirakan isi


kandungan fluida.

Typical resistivity log responses


Klasifikasi Resistivity Log
SELECTING THE RESISTIVITY TOOL
Prinsip Pengukuran

Lateral Log
Normal Log
Defleksi Kurva Normal Defleksi Kurva Lateral
LATEROLOG
Merupakan jenis log resitivity yang
difokuskan
Laterolog ini didesain dengan
menempatkan beberapa elektrode
dengan susunan tertentu sehingga arus
listrik akan mengalir secara lateral
melewati lumpur dan masuk kedalam
formasi.
Kelebihan dari alat ini adalah :
mampu untuk dioperasikan pada lumpur yang
sangat asin
Mampu mendefinisikan lapisan dengan lebih baik
Tidak dipengaruhi oleh resistivity dari lapisan yang
ada didekatnya.
Perbandingan Respon :
LL7, Normal Log dan Lateral log
Ada 2 type dasar dari laterolog ini yaitu :
Sistem dengan 3 elektrode yang disebut sebagai LL3.
Sistem dengan 7 s/d 9 elektrode : LL7, LL8,LL D dan LLS

32 in 12 in
80 in
DLL-MSFL
Objective : mengukur Rt (true formation resistivity)
Alat mempunyai 9 elektrode yang akan
menghasilkan pengukuran deep (LLD) dan
shallow (LLS)
Bagian bawah disambung dengan MSFL, Caliper
dan centralizer
LLD-LLS CURRENT PATTERNS
Depth of Investigation

Total Resistivity yang yang dibaca


alat adalah :

Ra Rxo .J di Rt ( 1 J di )

Jdi = Pseudogeometrical factor


Total Resistivity yang yang dibaca alat adalah

Ra Rxo .J di Rt ( 1 J di )

Jdi = Pseudogeometrical factor


Penentuan Rt
Koreksi dari LLD
untuk
memperoleh
harga Rt
digunakan
dengan Gambar
dibawah ini
The response of resistivity logs in formations with various fluids (recognition of hydrocarbon
zones).
The behaviour of the resistivity log responses for different formation water salinities.
The Dual Laterolog Tool
The dual laterolog tool makes two resistivity measurements: the laterolog deep (LLd)
and the laterolog shallow (LLs)

When to Use a
Laterolog
laterologs should be used when the following conditions exist:

There is seawater or brine mud in the hole.
The Rmf/Rw ratio is less than 3.
w

Hole size is less than 16 in.

sdm
Induction Log
Alat ini dikembangkan
untuk mengukur
resistivity pada lubang
bor yang berisi oil
base mud dan juga
air- drilled.
Pada kondisi diatas,
alat resistivity log
yang menggunakan
electrode tidak bisa
digunakan.
Induction Tool menggunakan transmitter
dan receiver coil
Prinsip kerja
Arus listrik dialirkan ke transmitter coil,
sehingga akan terbentuk medan magnet
dan memberikan arus berbentuk melingkar
ke formasi.
Arus tersebut kemudian akan kembali dan
menghasilkan medan magnet di receiver
Medan magnet tersebut akan menghasilkan
tegangan di receiver dan besarnya
sebanding dengan konduktivitas dari
material disekitarnya.
Apparent Conductivity (Ca) yang dibaca oleh
Induction Tool adalah :

Ca GmCm GxoC xo Gt Ct
Dalam bentuk Resistivity :

1 Gm G xo Gt

Ra Rm Rxo Rt

Dimana : Gm + Gxo + Gt = 1
Karena Induction Tool ini didesign untuk
menentukan Rt, maka dalam
perkembangannya alat ini difokuskan dengan
maksud meminimalkan pengaruh dari lumpur,
invaded zone dan lapisan diatas maupun
dibawahnya.
Untuk memfokuskannya dilakukan dengan
multi-coil sonde.
Induction
Tools

When to Use an Induction Log


Induction logs are recommended for
use when:
the hole to be logged is filled with
fresh water or oil-base mud
the hole to be logged was air drilled
the Rmf/Rw ratio is greater than 3
the Rt is less than 150 m2/m

sdm
Microresistivity Tools

Microresistivity tools make measurements that have a variety of


applications in well-to-well correlation, and are used to determine
the following:
flushed zone saturation, Sxo The fraction of the original oil in
residual oil saturation, (ROS) place that has moved is
hydrocarbon movability determined by
hydrocarbon density, hc (Sxo - Sw) / (1 - Sw)
invasion diameter, di
invasion corrections to deep resistivity devices sdm

Anda mungkin juga menyukai