Gambar yang kedua diatas adalah adalah perbedaan mendasar dan kunci dari
sebuah korelasi. Kita anggap garis vertikal adalah log. Yang pertama korelasi
menggunakan kesamaan litologi atau batuan, yaa diliat dari kesamaan
karakteristik si batuan itu. Yang kedua ? Nah ! itu yang kita pakai sebagai dasar
dalam dunia Sikuen Stratigrafi. Singkatnya Chronostratigraphy adalah korelasi
menggunakan waktu. Tiap satu layer sedimen dalam suatu paket sikuen akan
terdiri dari beberapa litologi, berbeda kontras dengan gambar pertama yang
memiliki kesamaan litologi dalam satu layer.
Gambar 2. Tipe Parasikuen Set
Cylindrical
Bentuk log ini merupakan bentuk dengan karakter GR yang relatif stabil. Fase air
laut yang terjadi stabil dan parasikuen set yang dibentuk adalah aggradasi. Bentuk
seperti ini diasosiasikan dengan endapan sedimen fluvial channel, braided
channel, estuarine.
Funnel
Menunjukan dominasi yang berubah misalnya dari shale ke arah sand (mengkasar
keatas). Fase air laut yang terjadi berupa regresi dan parasikuen set yang dibentuk
adalah progradasi. Lingkungan pengendapannya meliputi estuarine shelf, delta
front.
Bell
Menunjukkan perubahan dominasi besar butiran misalnya dari batupasir
ke shale atau merupakan aspek penghalusan keatas. Fase air laut yang terjadi
berupa transgresi dan parasikuen set yang dibentuk adalah retrogradasi Daerah
dengan dominasi meandering, tidal channel, fluvial point bar.
Symmetrical
Bentuk karakteristik dari kurva GR ini menunjukkan adanya penurunan
kadar shale dilanjutkan kenaikan kembali. Karakter ini juga mengindikasikan
adanya perubahan yang cepat dalam lapisan itu. Perubahan yang terjadi yang
terekam dalam karakter ini adalah adanya progradasi serta retrogradasi yang
sinergis dan cepat.
Serrated
Bentuk kurva pada jenis ini memperlihatkan adanya agradasi dari shale dan
lanau. Fase air laut yang terjadi berupa konstan dan parasikuen set yang dibentuk
adalah aggradasi. Bentuk kurva ini merepresentasikan area pengendapan yang
beragam seperti fluvial floodplain, alluvial plain, shelf .