Anda di halaman 1dari 43

SEISMIK STRATIGRAFI

ANALISIS SEKUEN DAN FASIES


SEISMIK
Dasar Seismik Stratigrafi
Seismik Stratigrafi

Seismik stratigrafi penafsiran stratigrafi dari data seismik (Vail


dan Mitchum, 1977)
Ahli seismik stratigrafi :
1. Seismik fisika, Acquisition, Processing
2. Prinsip-prinsip stratigrafi/struktur dan proses-proses sedimentasi
3. Pengukuran-pengukuran sumur bor dan analisis well-log
Refleksi primer gelombang seismik terjadi akibat perbedaan AI
permukaan batuan berupa permukaan lapisan (pola perlapisan
batuan) dan ketidak selarasan (unconformity).
Semua lapisan batuan yang terletak di atas suatu lapisan di
bawahnya sehingga penampang seismik refleksi merupakan
kronostratigrafi (time-stratigraphy) dari pola struktur dan
pengendapan dan bukan merupakan rekaman litostratigrafi
(rock-stratigraphy)
Prosedur seismik stratigrafi (Brown, 1994)

1. Analisis sekuen seismik tempat dilakukannya identifikasi


satuan stratigrafi utama yang disebut sekuen pengendapan

a depositional sequence is a stratigraphy unit composed of a relatively conformable


of genetically related strata and bounded at its top and bottom by unconformities or
their correlative conformities

Berdasarkan pada permukaan hiatus internal, sekuen pengendapan dibagi lagi


menjadi system tracts yang didefinisikan (Brown dan Fisher, 1977)
System tract is linkage of contemporaneous depositional system each associated with
a specific segment of the eustatic curve (eustatic lowstand lowstand wedge; eustatic
rise transgressive; rapid eustatic fall lowstand fan, etc)

Sebelum melakukan proses analisis sekuen dilakukan proses Well-Seismic


Tie
Prosedur seismik stratigrafi (Brown, 1994)

2. Analisis Fasies Seismik


delineasi dan interpretasi geometri, kontinuitas, amplitudo, frekuensi, kecepatan interval, dan
bentuk eksternal pola refleksi, sekaligus asosiasi fasies seismik dalam kerangka sekuen pengendapan.
3. Analisis Karakter Refleksi dari masing-masing individu refleksi dapat
membantu analisis lebih lanjut mengenai bentuk, amplitudo, frekuensi
gelombang.
4. Interpretasi Geologi merupakan integrasi dari data interpretasi sekuen
seismik, system tracts dan komponen fasies seismik lainnya untuk
memahami paleogeografi dan sejarah geologi. Peta dan penampang
umumnya dikonversi dari skala waktu menjadi kedalaman pada tahapan ini.
5. Evaluasi Konsep dan Prospek (play and prospect evaluation)
mendefinisikan, memetakan, dan mengevaluasi potensi reservoar, batuan
induk dan tutupan dari perangkap struktur dan stratigrafi. Urutan skenario
geologi yang didapatkan (pengendapan, flooding events, erosi bawah laut,
erosi permukaan, perkembangan struktur, dll) untuk setiap sekuen dan
system tract merupakan alat untuk mendelineasi potensi prospek dan
mengevaluasi konsep eksplorasi atau eksploitasi.
SEKUEN PENGENDAPAN
Sekuen Pengendapan

a depositional sequence is a stratigraphic unit composed of a relatively conformable


succesion of genetically related strata and bounded at its top and base by unconformities or
their correlative conformities (Mitchum, 1977)
Sekuen pengendapan sebuah satuan stratigrafi yang terdiri atas urutan yang relatif
selaras dari lapisan batuan yang secara genetik berhubungan dan dibatasi di bagian atas dan
bawah oleh bidang ketidakselarasan atau korelasi bidang selarasnya.
Sebuah sekuen pengendapan mempunyai arti kronostratigrafi yang penting karena
diendapkan selama interval waktu geologi tertentu yang dibatasi oleh umur dari batas
sekuen tersebut.
Terdapat 2 jenis permukaan kronostratigrafi yang berhubungan dengan sekuen:
Bidang ketidakselarasan atau bidang keselarasan yang setara, yang membentuk batas sekuen
Bidang perlapisan dalam sekuen itu sendiri
Ketidakselarasan sebagai batas sekuen bisa mencerminkan bidang erosi atau masa tanpa
pengendapan.
SECHRON (Sequence dan CHRON) total waktu geologi dimana satu sekuen diendapkan.
Ketidakselarasan mencerminkan hiatus total interval waktu geologi dimana tidak ada
representasi lapisan geologinya, bisa akibat fenomena erosi atau masa tanpa pengendapan.
Hiatus yang besar umumnya berhubungan dengan erosi. Besar hiatus dapat dihitung
dengan: metode radiometri, biostratigrafi, paleomagnetik.
Arbitrary
Chronostratigr
aphic Chart
Genetic breakdown of
depositional sequences
along a seismic section
and the construction of
a chronostratigraphic
chart with an arbitrary
time scale (after
Mitchum et al. 1977,
reprint from AAPG
whose permission is
required for further
use).
Chronostratigr
aphic Chart
Construction of a
chronostratigraphic
chart with a geologic
time scale, enhancing
the relative time
importance captured in
the different
unconformities (after
Vail et al. 1977, reprint
from AAPG whose
permission is required
for further use).
Kriteria-kriteria Untuk Membedakan Tipe Terminasi Refleksi
yang Berasosiasi :

1. Batas-batas satuan :
(toplap, onlap, offlap, downlap, truncation, internal
convergence)
2. Gambaran pola refleksi di dalam satuan :
(paralel, subparalel, chaotic, sigmoidal, oblique, divergent)
3. Bentuk luar / bentuk geometris dari satuan-
satuannya :
(sheet, wedge, lens, mound, bank)
Batas Sekuen (Sequence Boundary, SB)

Kriteria utama untuk pengenalan batas sekuen dari data


refleksi seismik adalah terminasi pola refleksi.
Terminasi (reflection terminations) batas dari benda-
benda geologi.
Pemetaan reflection terminations merupakan kunci dalam
analisis fasies seismik.
Umumnya terminasi tesebut memiliki karakter refleksi yang
kuat (amplitudo refleksi yang cukup dominan).
Terdapat dua jenis batas benda geologi: batas atas dan
batas bawah, selanjutnya istilah batas benda geologi
tersebut dikenal dengan batas sekuen seismik (sequence
seismic boundary)
Batas Sekuen (Sequence Boundary, SB)

Pembagian terminasi lapisan terhadap batas sekuen menurut


Mitchum dkk, (1977), Allen (1999) adalah sbb :
1. Lapout terminasi (pemberhentian terakhir) secara lateral,
lapisan pada batas pengendapan aslinya.
2. Truncation terminasi lateral lapisan, akibat terpotong dari
batas pengendapan aslinya.
3. Baselap istilah hubungan base dengan lapisan di atasnya
dalam bentuk menyudut, atau baselap adalah lapisan dasar/
penyangga pada batas, bagian bawah suatu urutan
pengendapan. Umum digunakan apabila onlap tidak dapat
dibedakan dengan downlap, terutama disebabkan oleh deformasi
setelah pengedapan. Onlap dan downlap lebih mencerminkan
non-depositional hiatus daripada erotional hiatus
Batas Sekuen (Sequence Boundary, SB)

4. Toplap menunjukan tidak adanya peristiwa sedimentasi dan tidak


ada peristiwa erosi. Toplap biasanya terjadi pada top (atas) suatu
nondepositional hiatus dan menunjukan adanya suatu batas sekuen (SB)
5. Erosional truncation unconformity (ketidakselarasan) diakibatkan oleh
peristiwa erosi karena terekspos ke permukaan. Biasanya dijumpai pada top
depositional sequences dan mencerminkan bidang erosi serta adanya suatu
batas sekuen (SB)
6. Offlap suatu hubungan top - diskordan dimana lapisan yang lebih tua
menujukan terminasi terhadap lapisan yang lebih muda. Toplap dan
erosional truncation merupakan contoh bentuk offlap. Dengan kata lain
offlap merupakan kebalikan dari onlap
Batas Atas SB
Batas Sekuen (Sequence Boundary, SB)

7. Onlap terjadi dimana sedimen muda lewat secara


progresif satu sama lain. Onlap biasanya terlihat pada
base dari depositional sequence dan menunjukan
adanya suatu SB.
Marine onlap terminasi progresif strata marine pada strata
miring lebih tua ke daratan atau ke suatu tinggian topografi di
dalam cekungan
Coastal onlap terminasi progresif endapan pantai (litoral atau
non marine) ke arah daratan.
Proximal onlap onlap pada arah sumber sedimen dan distal
downlap adalah downlap pada arah yang berlawanan dari sumber
sedimen, umumnya merupakan indikasi permulaan dan akhir
lateral pengendapan lapisan sedimen.
Batas Sekuen (Sequence Boundary, SB)

8. Downlap terminasi strata lebih muda yang kedudukan


mula miring ke bawah kemiringan di atas strata yang
lebih tua. Downlap diakibatkan oleh sedimentasi yang
cukup intensif dan menunjukan adanya suatu SB.
9. Concordance terjadi jika sedimen atasnya
menunjukkan deformasi yang sama dengan pemisahan
antarmuka dan unit yang mendasari.
Batas Bawah
SB

Basement high

Seabottom multiple
Terminasi reflector seismik (modifikasi Allen, 1999)
Muka Air Laut Relatif

Muka air laut relatif (relative sea-level) diukur


dari muka air laut hingga suatu datum lokal yang
dapat berubah-ubah posisinya, misalnya batas atas
batuan dasar (basement) atau sebuah bidang di
dalam tumpukan sedimen dasar laut (Posamentier
dkk, 1988).
Muka Air Laut relatif

muka air laut relatif naik karena:


Subsidence (Subsidence adalah gerakan permukaan (biasanya,
permukaan bumi) karena bergeser ke bawah relatif terhadap
datum seperti permukaan laut. Kebalikan dari penurunan yang
mengangkat, yang menghasilkan peningkatan elevasi)
Eustatic sea-level rise
muka air laut turun karena: Tectonic uplift
Eustatic sea-level fall
Muka Air Laut relatif
Bila m.a.l naik dan suplai sedimen
relatif kecil dibandingkan
dengan kenaikan tersebut maka
akan terjadi transgresi yang
ditunjukan oleh migrasi endapan
litoral ke arah daratan.
Bila m.a.l naik dan suplai sedimen
relatif lebih besar dibandingkan
dengan kenaikan tersebut maka
akan terjadi regresi yang
ditunjukan oleh migrasi endapan
litoral ke arah barat laut.
Bila suplai sedimen relatif sama
dengan besar kenaikan, maka
terjadi stationary shoreline.
SEKUEN DAN FASIES
SEISMIK
Sekuen seismik sekuen pengendapan yang
diidentifikasi dari penampang seismik (Mitchum,
1977).
Analisis fasies seismik deskripsi dan interpretasi
geologi dari parameter refleksi yang meliputi
konfigurasi, kontinuitas, amplitudo, frekuensi,
kecepatan interval
Internal
reflection
configuration
Tekstur Utama

Parallel: disebabkan oleh pengendapan sedimen dengan rate yang seragam (uniform rate), atau pada
paparan (shelf) dengan subsiden yang uniform atau sedimentasi pada stable basin plain.

Subparallel: terbentuk pada zona pengisian, atau pada situasi yang terganggu oleh arus laut.

Subparallel between parallel: terbentuk pada lingkungan tektonik yang stabil, atau mungkin fluvial
plain dengan endapan berbutir sedang.

Wavy parallel: terbentuk akibat lipatan kompresi dari lapisan parallel di atas permukaan detachment atau
diapir atau sheet drape dengan endapan berbutir halus.
Tekstur Utama

Divergent: terbentuk akibat permukaan yang miring secara progresif selama proses
sedimentasi.

Chaotic: pengendapan dengan energi tinggi (mounding, cut and fill channel) atau deformasi
setelah proses sedimentasi (sesar, gerakan overpressure shale, dll)

Reflection free: batuan beku, kubah garam, interior reef tunggal.

Local chaotic: slump (biasanya laut dalam) yang diakibatkan oleh gempabumi atau
ketidakstabilan gravitasi, pengendapan terjadi dengan cepat.
Tekstur yang terprogradasi

Sigmoid: tekstur ini dapat terbentuk dengan suplai sedimen yang


cukup, kenaikan muka laut relatif cepat, rejim pengendapan energi
rendah, seperti slope, umumnya sediment butir halus.

Oblique tangential: suplai sedimen yang cukup sampai besar, muka


laut yang konstan seperti delta, sedimen butir kasar pada delta plain,
channel dan bars.

Oblique parallel: oblique tangensial varian, sedimen terpilah lebih


baik.
Tekstur yang terprogradasi

Complex: lidah delta dengan energi tinggi dengan slope


terprogradasi dalam energi rendah.

Shingled: terbentuk pada zona dangkal dengan energi


rendah.

Hummocky: terbentuk pada daerah dangkal tipikal antar


delta dengan energi sedang.
Hummocky
reflection
configuration
Tekstur Pengisian Channel

Onlap Fill: sedimentasi pada channel dengan energi relatif rendah.

Mounded Onlap Fill: sedimentasi dengan energi tinggi. Setidaknya


terdapat dua tahap sedimentasi.

Divergent Fill: shale prone yang terkompaksi dengan sedimentasi


energi rendah, juga sebagai tipikal tahap akhir dari pengisian graben.
Tekstur Pengisian Channel

Prograded Fill: transport sedimen dari ujung atau pada


lengkungan channel.

Chaotic Fill: sedimentasi pada channel dengan energi yang


sangat tinggi.

Complex Fill: terdapat perubahan arah sedimentasi atau


perubahan aliran air.
Erosive fills

Erosive channel fill on a


GPR section. The
unconformity is outlined
by reflection termination
mapping, just like on
normal reflection seismic
data. Ground penetrating
radar uses electro-
magnetic waves that are
reflected at permitivity
interfaces. It is
a high-resolution method
with a maximum
penetration depth of
about 50 metres under
favourable conditions
(dry rocks, no shales).
Tekstur Karbonat

Reflection free Mound: patch reef atau pinnacle reef; strata menunjukkan sedimen miring yang
lebih terkompaksi (mungkin shale).

Pinnacle with Velocity Pull-Up: patch reef atau pinnacle reef, dengan pertumbuhan beberapa tahap
(multi stage), mungkin cukup poros.

Bank-Edge with Velocity Sag: Shelf edge reef dengan porositas yang sangat bagus, sediment
penutupnya mungkin carbonate prone.

Bank-Edge Prograding Slope: shelf edge reef yang bertumpuk, tertutup oleh klastik, mengalami
perubahan suplai sediment.
Tekstur Mounded

Fan Complex: penampang lateral dari kipas (fan) yang dekat dengan
sumber sediment

Volcanic Mound: margin konvergen pada tahap awal; pusat aktivitas


rifting pada rift basin

Compound Fan Complex: superposisi dari berbagai kipas.

Migrating wave: diakibatkan oleh arus laut, laut dalam.


Bentuk Eksternal

Sheet-drape (low energy): seragam, pengendapan laut dalam yang tidak tergantung pada relief
dasar laut, litologi seragam, tidak ada pasir.

Slope Front Fill: kipas laut dalam, lempung dan silts (energi rendah)

Onlap-Fill (low energy): pengendapan dengan kontrol gravitasi (arus turbidit kecepatan rendah)

Fan-Complex (high energy): diendapkan sebagai kipas, mound dan slump, meskipun energi
tinggi, mungkin masih mengandung batupasir sebagai reservoar .
Bentuk Eksternal

Contourite (variable energy): biasanya sedimen butir halus, tidak menarik unutk
eksplorasi, bentuk tidak simetris, arus tak berarah.

Mounded Onlap-Fill (High Energy): fasies peralihan antara chaotic dan onlap fill,
control gravitasi, reflector tidak menerus, semakin menebal kearah topografi
rendah yang menandakan endapan energi tinggi.

Chaotic Fill (variable energy): mounded, terdapat pada topografi rendah, slump,
creep dan turbidit energi tinggi, komposisi material tergantung pada sumber
biasanya sedikit pasir.

Anda mungkin juga menyukai