Anda di halaman 1dari 3

Tugas Geologi Struktur

Oleh
Cici Purnawati (1107045026)
TEORI TEKTONIK LEMPENG
Dalam teori ini, dinyatakan bahwa gaya utama yang bekerja di Bumi adalah gaya horizontal (tangential) di
dalam kerak , bukan gaya vertikal yang diterapkan pada teori geosinklin.yang berhubungan dengan isostasi.
Karena pada dasarnya teori ini menganggap bahwa adanya lempeng litosfer yang padat dan kaku terapung di
atas selubung bagian atas (astenosfer) yang bersifat plastis. Dalam astenosfer tersebut, terdapat adanya arus
konveksi yang akan mengontrol pergerakan lempeng tersebut, dimana arus konveksi merupakan daya penggerak
tektonik lempeng.

Gambar 1. Arus konveksi


Gambar 2. Dinamika Tektonik Lempeng
Gejala-gejala yang dijumpai pada kawasan lempeng yang menunggang yang membedakan penunjaman tipe
Chili dan penunjaman tipe Mariana :
TIPE CHILI

TIPE MARIANA

(TIPE CONTINENTAL ARC)

(TIPE ISLAND ARC)

Menghasilkan continental arc

Menghasilkan island arc

Tegasan tektonik kompresi (high stress), apabila


tidak terjadi gerak membuka di belakang busur

Tegasan tektonik regangan (low stress) akibat


pemekaran di belakang busur (back arc
spreading)

Kegempaan sangat kuat

Kegempaan kurang

Topografi rangkaian pegunungan dengan kerak


benua yang tebal

Topografi menurun dengan kerak tipis, terdiri


dari batuan thoelit sampai intermedier.

Kecepatan pengangkatan beberapa mm/tahun

Kecepatan pengangkatan jauh lebih rendah

Erupsi sedikit vulkanisme andesitan-dasitis

Erupsi banyak lava tholeit dalam banyak kasus


dari gunung api bawah laut

Magma bersuhu rendah melalui proses yang


rumit (diferensiasi + kontaminasi) sebelum
erupsi, secara eksplosif dari gunung-gunung
yang tinggi

Magma dengan suhu tinggi akanmudah naik pada


rezim regangan

Pertemuan dua lempeng pada sistem konvergen dapat menghasilkan melange (model subduksi) dan kelompok
batuan ofiolit (model obduksi). Perbedaan kedua kelompok batuan tersebut adalah :
MELANGE (MODEL SUBDUKSI)
Berasal dari hasil ineraksi konvergen antara kerak benua dengan kerak samudera dimana kerak samudera
menyusup di bawah kerak benua. Batuan melange bersifat campuran antara material dari kerak samudera
dan material dari kerak benua. Model ini terlihat jelas di Karangsambung, dimana terdapat batuan-batuan
dari kerak samudera berupa basalt dengan tekstur lava bantal dan batuan dari kerak benua seperti
batugamping yang merupakan bongkah sangat besar dengan skala ratusan meter.

Gambar 3. Melange
Gambar 4. Skema subduksi
OFIOLIT (MODEL OBDUKSI)
Berasal dari hasil ineraksi konvergen antara kerak benua dengan kerak samudera dimana kerak samudera
yang harusnya menyusup di bawah kerak benua, namun menjadi naik dan berada di atas kerak benua.
Model ini terlihat jelas di daerah Lengan Sulawesi Timur.

Gambar 5. Model Obduksi yang menyebabkan terangkatnya ofiolit pada kerak benua
Kerak samudera mempunyai umur yang jauh lebih muda dibandingkan dengan kerak benua. Hal tersebut terjadi
karena kerak samudera yang tua akan melebur di dalam zona subduksi.

Gambar 6. Pelelehan kerak


samudera di zona subduksi

ACTIVE CONTINENTAL MARGIN :


Merupakan batas kontinen yang berhubungan dengan rezim tektonik konvergen, dimana kerak samudera
menyusup di bawah kerak kontinen (subduksi). Batas kontinen merupakan lajur tunjaman pinggiran benua
akibat pergerakan berlawanan anatara lemepeng benua dan lempeng samudera, dimana lempeng benua
menunggang lempeng samudera.Pada batas kontinen ini, terdapat adanya melange, yang merupakan campuran
yang kacau (chaotic) pecahan berbagia batuan dan teranjakkan (thrusted), sehingga membentuk prisma akrasi,
seperti terdapat di Pulau Nias. Saat terjadi zona subduksi, terbentuklah palung lantai samudera, dan sedimen
terakumulasi di dalamnya. Penunjaman lempeng samudera menarik akumulasi sedimen ini ke bawah, di bawah
lempeng benua. Active continental margin ini terdapat di Sumatera dan Jawa (Subduksi Sunda), Amerika
Selatan (Chillian Type), Jepang, dan tempat lainnya.

Gambar 7. Batas kontinen aktif

Gambar 8. Subduksi Sunda dimana kerak


samudera Lempeng Indo-Australia menunjam di
bawah kerak benua Lempeng Eurasia

PASSIVE CONTINENTAL MARGIN :


Merupakan batas kontinen yang berhubungan dengan rezim tektonik divergen kerak samudera. Terdapat dalam
lempeng yang stabil, jauh dari batas lempeng, dan berkembang akibat terbentuknya cekungan samudera baru
oleh pemekaran kerak benua, dan merupakan tempat-tempat dimana terakumulasi sedimen khas serta sangat
tebal. Pada batas ini tidak terbentuk lajur tunjaman, karena kerak samudera dan kerak benua secara bersama
bergerak ke arah yang sama. Contohnya terdapat di Laut Merah, Samudera Atlantik, dan Celah Afrika Timur.

Gambar 9. Batas kontinen pasif


Gambar 10. Pemekaran lantai
samudera yang terjadi di Laut Merah,
dimana tanda panah menandakan arah
pergerakan lempeng

Anda mungkin juga menyukai