Anda di halaman 1dari 49

Kelompok V

PROGRAM STUDI GEOFISIKA JURUSAN FISIKA FMIPA UH 2014

NAMA KELOMPOK
TRI NURHIDAYAH WA ODE AULIA KAHAR WULAN SALLE KARURUNG SATIA R. USMAN ANNISA HARDIYANTI YUNUS FEBRIANA SARI FITRIANI ARYANI AGUSTIWATI

OUTLINE MATERI :

Pendahuluan Zona interaksi antar lempeng litosfer Gerak relatif lempeng Pengaruh gerak lempeng terhadap batas lempeng Tegasan pada interaksi lempeng litosfer Tegasan yang terdapat pada batas lempeng

Pendahuluan

Apa sih litosfer? litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua. Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer.

terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempenglempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu: Lempeng Afrika, Lempeng Antarktika, Lempeng Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan Lempeng Pasifik,

Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia

Zona interaksi Lempeng


Interaksi lempeng terjadi pada dua zona, yaitu : 1. Zona menunjam/penekukan (subduction) 2. Zona anjakan (obduction)

Subduksi
Subduksi adalah batas antar lempeng, dimana kerak samodera menunjam di bawah kerak benua ataupun kerak samodera. Batas subduksi adalah batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana salah satu empeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat ke permukaan .Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi adalah Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari lempeng benua Asia Tenggara dengan lempeng samudra HindiaAustralia di sebelah selatan Sumatra-JawaNTB dan NTT

Obduksi
Batas lempeng yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua dengan lempeng benua, membentuk suatu rangkaian pegunungan. Contohnya yaitu pegunungan himalaya yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua India dan benua Eurasia.

Jenis Interaksi Lempeng


Dalam pergerakan lempeng-lempeng litosfera dikenal tiga jenis interaksi lempeng yaitu 1. Konvergen 2. Divergen 3. Transform fault

DENGANPRODUK INTERAKSI

KONVERGEN

Kegiatan magma

DIVERGEN

Pola struktur batuan

MENDATAR

Pembentukan cekungan

Konvergen (convergent),

Konvergen (convergent),apabila dua lempeng saling mendekat. Gerak konvergensi ditunjukkan dengan adanya penunjaman (subduction) lempeng samudera dibawah lempeng benua dan pertumbukan (collision) antara lempeng benua dengan lempeng benua atau lempeng benua dengan busur kepulauan

Terdapat tiga tipe utama interaksi lempeng konvergen: (a) konvergensi antara dua lempeng samudera, (b) konvergensi antara lempeng benua dan lempeng samudera, dan (c) benturan (collision/obduction) dua lempeng benua. Konvergensi (a) dan (b) akan menyebabkan penunjaman (subduction) lempeng samudera ke dalam mantel/ astenosfer.

Konvergen lempeng benuasamudra (OceanicContinental)


Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).

Konvergen lempeng samudrasamudra (OceanicOceanic)


Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut.

Konvergen lempeng benuabenua (ContinentalContinental)


Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh.

Contoh kasus konvergensi : Pegunungan Himalaya Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.

Divergensi (divergent)
Divergen (divergent): apabila dua lempeng bergerak saling memisah dan menjauh Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya tarik (tensional force) yang mengakibatkan naiknya magma kepermukaan dan membentuk material baru berupa lava yang kemudian berdampak pada lempeng yang saling menjauh

Zona pemekaran samudera

Fenomena yang terjadi pada interaksi lempeng divergensi, sebagai berikut: Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya. Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat perenggangan lempenglempeng tersebut. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan Aktivitas gempa.

Contoh: Di Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub Utara sampai mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan Afrika.

Mendatar (transform)

Sesar mendatar : apabila dua lempeng bergerak saling berpapasan pada lantai samudera.

Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahanbentuk (transform fault).

Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut.

Arah-arah pergerakan lempeng litosfer dilihat dari permukaan bumi

Batas lempeng dilihat dari satelit

Batas antar lempeng Bumi

Konsep interaksi gerak lempeng

Salah satu akibat dari gerak relatif yang terjadi pada batas interaksi lempeng, adalah bahwa batas lempeng tersebut dapat berangsur-angsur mengalami perbeseran juga (berpindah) antara yang satu terhadap lainnya

Penyebab Gerakan Lempeng


para ilmuwan sepakat bahwa gaya /penyebab pergerakan lempeng adalah karena adanya pergerakan lambat dari mantel (astenosfer). Pergerakan di mantel sendiri menurut hipotesa adalah karena adanya arus konveksi.

PENGARUH TERHADAP BATAS LEMPENG


Pada kedudukan yang konvergen akan terjadi : a. Sesar naik ( dip-slip thrust) b. Sesar naik menyerong kekiri c. Sesar naik menyerong kekanan

Pada kedudukan yang divergen : a. Sesar- normal (dip-slip normal) b. Sesar turun menyerong ke kiri atau c. Sesar turun menyerong ke kanan Pada sesar mendatar (transform) , gerak relatif antar lempeng sejajar dengan sesarnya.

Tegasan pada batas Lempeng


Tegasan adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu benda. Tegasan juga dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi yang terjadi pada batuan sebagai respon dari gaya-gaya yang berasal dari luar. Tegasan (P)= Daya (F) / luas (A).

Tegasan yang bekerja pada salah satu permukaan yang mempunyai komponen tegasan prinsipal atau tegasan utama, yaitu terdiri daripada 3 komponen, yaitu: P, Q dan R.

Perlu diperhatikan pula bahwa arah-arah gerak relatif pada interaksi lempeng dapat juga berarah menyerong(oblique). Dengan demikian, pada interaksi yang sifatnya konvergen akan menimbulkan suatu gejala tegasan sederhana (simple shear).

Pada sebagian besar daerah subduksi, di jumpai adanya komponen utama yang menunjam, baik yang bersifat kompresip maupun tarikan dengan arah sejajar dengan kemiringan daripada lempeng yang menyusup. Pada umumnya arah dari tegasan maksimum horisontal pada jalur subduksi adalah paralel dengan arah dari konvergensi

Pola tegasan pada batas lempeng yang membangun (constructive boundary), seperti punggung tengah samudera dan daerah utama regangan di benua, dari data gempa umumnya memperlihatkan gerak-gerak melalui sesar normal, dengan tegasan utama horisontal searah dengan gerak relatif dari lempeng.

Sesar / Patahan Normal yang disebabkan oleh gaya tegasan tensional horisontal, dimana hangingwall bergerah kebagian bawah dari footwall

Rangkaian patahan normal sebagai hasil dari gaya tegasan tensional horisontal yang membentuk Horst dan Graben.

Berbagai jenis patahan normal sebagai hasil dari gaya tegasan tensional horisontal .

Reverse Fault sebagai hasil dari gaya tegasan kompresional, dimana bagian hangingwall bergerak relatif kebagian atas dibandingakan footwallnya

Dampak dari gerak Lempeng


Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng.

Hal-Hal Negatif karena Gerak Lempeng : 1. gempa 2. tsunami Lokasi pusat gempa di laut dan Gempa yang menyebabkan tsunami bila episentrum/pusat gempa yang dangkal <40 km 3. Terbentuknya Jalur Sesar(rekahan di permukaan bumi) yang beresiko longsor bila digoncang gempa.

Hal-Hal Positif akibat Gerak Lempeng# 1) Akumulasi Bahan Tambang seperti Emas, Nikel dll 2) Akumulasi Minyak Bumi di bagian belakang dari tabrakan lempeng (back arc 3) Terbentuknya Gunung Api yang letusan dari abu vulkanisnya dapat menyuburkan tanah sebagai lahan pertanian

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai