Anda di halaman 1dari 6

Note : Kenapa Lempeng bergerak ?

Lapisan paling atas bumi, kerak bumi (litosfir), merupakan batuan


yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat
dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih
panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya
sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat
bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita
kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan
bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak
satu sama lainnya.
Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif
terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling
menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser
(transform).

Gerak gerak pada kulit bumi, terjadi akibat adanya gaya. Terdapat
beberapa macam gaya, antara lain:
1. KOMPRESI (GAYA TEKAN)
2. TENSI (GAYA TARIK)
3. TORSI (GAYA PUTAR)
perbedaan tegangan yang disebabkan gaya tersebut, menyebabkan
terjadinya deformasi, hingga akhirnya terbentuk struktur geologi seperti;
1. kekar (fracture)
2. perlipatan (fold)
3. sesar (patahan)

disusun oleh : KAVIN ZAIN MAULANA


kelompok : 1
npm
Macam-Macam Bentuk Pergerakan Lempeng Bumi

a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik.
Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng
benua dengan benua atau antara lempeng benua dengan lempeng dasar
samudera. Zone atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik
benua dengan benua disebut Zone Konvergen. Contohnya tumbukan antara
lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya
pegunungan lipatan muda Himalaya yang merupakan pegunungan tertinggi di
dunia dengan puncak tertingginya, yaitu Mount Everest. Contoh lainnya,
tumbukan lempeng Italia dengan Benua Eropa yang menghasilkan terbentuknya
Pegunungan Alpen.

Zone berupa jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar


samudera, disebut Zone Subduksi atau zone tunjam, contohnya tumbukan
antara lempeng benua Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik yang
menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes.
Fenomana yang dihasilkannya:

1) lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua;


2) terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3) pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4) terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5) daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6) penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7) timbunan sedimen campuran atau melange.

Gambar 2.9 Daerah tumbukan dua lempeng


b. Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya
gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan.
Zone berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone
Divergen (zone sebar pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:

1) Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.


2) Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang
tempat perenggangan lempeng-lempeng tersebut.
3) Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur
bantal (lava bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan
4) Aktivitas gempa.

Gambar 2.10 Dua lempeng saling menjauh

c. Sesar mendatar
Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah)
antarlempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik
dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya
Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San
Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa
jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar
Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan
atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat menimbulkan gempa
bumi. Contoh: Sesar Sam Andreas di California.
Tenaga endogen yang telah mengakibatkan adanya variasi bentuk muka bumi,
tidak hanya terjadi di daratan melainkan juga di dasar laut.
2. Lempeng-lempeng Utama
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
Lempeng Afrika, meliputi Afrika
Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika
Lempeng Indo-Australia, meliputi Australia dan Indonesia
Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa
Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia
Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan
Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India,
Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos,
Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua
seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang
mencakup hampir semua atau semua benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan
terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua
benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang
lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain
yang disebut Pangaea yang pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang
menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua
sisanya)

pengertian lempeng tektonik, batas konvergen, divergen, dan transform


1. Lempeng Tektonik adalah setruktur dan bentuk bumi khususnya
susunan batuan yang membentuk benua, pulau ataupun gunung. Pulau atau
benua pada dasarnya ditopang oleh sebuah plat atau landasan yang kuat ke
dasar bumi yang sebagian besar tertutup oleh lautan.
Tiap pulau atapun benua memiliki pelat atau landasan yang masing-masing
berdiri sendiri atau bersamaan, dan pelat ini setiap saat bergeser sedikit demi
sedikit kearah tertentu. Kalau seandainya ribuan tahun silam permukaan bumi
telah digambarkan pada atlas atau peta, maka gambaran pada atlas tersebut
tidaklah sama dengan keadaan permukaan bumi saat ini.
Menurut teori Lempeng Tektonik, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu
lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap
yang lain.
2. 1. Batas Divergen
divergenTerjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai
(break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis
dan terbelah, membentuk batas divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor
spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan
terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua
lempeng yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh
divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang
Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
2. Batas Konvergen
konvergenTerjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah
kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu
sama lain (one slip beneath another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua
atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones).
Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic
ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
3. Batas Transform
transformTerjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide
each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak
saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal
sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault).
3. Bumi berguncang, menggucang semua yang ada di dalamnya, itulah
gempa bumi. Gempa bumi, bisa di definisikan sebagai suatu energi yang berasal
dari dasar atau permukaan bumi yang yang dapat menggetarkan bagian
permukaan bumi. Energi vibrasi tersebut berasal dari pusat getaran dan
merambat sampai ke seluruh permukaan bumi.
Dahulu, orang kesulitan untuk mengetahui dari mana gempa itu berasal, berapa
kekuatan gempa bumi tersebut, dan bagaiana cara menghitung kekuatannya.
Tapi, studi tentang gempa bumi atau sering dikenal dengan istilah seismologi
membuat para ahli akhirnya menemukan sebuah alat pendeteksi atau sensor
yang dapat mendeteksi, merekam, dan mengetahui berapa kekuatan gempa
bumi tersebut dan juga dapat mengetahui dari mana gempa bumi itu berasal.
Alat tersebut dinamakan seismometer atau seismograf.

Anda mungkin juga menyukai