Oleh:
Kelompok 2
Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi
Universitas Trisakti
2019
I.1 Pendahuluan
Feasibility study (uij kelayakan) adalah hal mendasar dan merupakan kunci
penting dalam proses pengembangan proyek tambang. Ia berperan menentukan proyek
itu dalam hal skala, kualitas, biaya, dan penjadwalan, hingga kepemilikan, pembiayaan,
dan segala aspek legal lainnya.
Feasibility study dilakukan apabila seorang pemilik tambang sudah percaya
bahwa proyek tambangnya cukup meyakinkan untuk kemudia dilakukan uji kelayakan
lebih lanjut.
Feasibility study tersebut hendaknya menghasilkan segala data yang diperlukan
dari aspek teknis hingga ekonomi serta bahaya yang pada akhirnya digunakan untuk
menentukan keuangan, design, konstruksi, dan penjualan dari produk akhir tambang
tersebut.
Belakangan banyak terjadi kerugian investasi karena capital cost yang lebih
besar dari perkiraan, cadangan bijih yang lebih sedikit atau gradenya lebih rendah dari
perkiraan, hasil pengolahan yang tidak memuaskan, dan operating cost yang lebih
tinggi dari perkiraan.
Sudah pada dasarnya bahwa suatu proyek tambang memiliki resiko tinggi, akan
tetapi apakah resiko itu sudah dapat dilihat dari hasil uji kelayakan? Di Canada,
National Instrument 43-101 mengartikan uji kelayakan sebagai studi yang
komprehensif terhadap suatu deposit dimana aspek geologi, keteknisan, operasi,
ekonomi, dan semua aspek yang relevan dipertimbangkan secara detail sehingga dapat
dijadikan dasar untuk menentukan keputusan finansial oleh suatu institusi keuangan
dalam membiayai pengembangan proyek tambang tersebut hingga pada nantinya
menghasilkan produk tambang. Dari pengertian itu maka uji kelayakan yang kini
dilakukan harusnya lebih baik lagi dari segi penyediaan informasi sehingga dapat
mengingkatkan kepercayaan dalam evaluasi dan pelaporan cadangan dan pada akhirnya
secara ekonomi memberikan investasi yang lebih aman kepada publik.