0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
278 tayangan17 halaman
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan sejarah pendirian PT Kraft Heinz ABC Indonesia. Perusahaan didirikan pada tahun 1975 dengan nama CV Central Food Industrial Corporation dan berubah menjadi PT ABC Central Food Industry pada tahun 1982. Pada tahun 1999, perusahaan membentuk aliansi dengan H.J. Heinz dari Amerika Serikat menjadi PT Heinz ABC Indonesia. Dokumen juga menjelaskan visi, misi, struktur organisasi, dan lokasi perusahaan di Jak
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan sejarah pendirian PT Kraft Heinz ABC Indonesia. Perusahaan didirikan pada tahun 1975 dengan nama CV Central Food Industrial Corporation dan berubah menjadi PT ABC Central Food Industry pada tahun 1982. Pada tahun 1999, perusahaan membentuk aliansi dengan H.J. Heinz dari Amerika Serikat menjadi PT Heinz ABC Indonesia. Dokumen juga menjelaskan visi, misi, struktur organisasi, dan lokasi perusahaan di Jak
Dokumen tersebut membahas latar belakang dan sejarah pendirian PT Kraft Heinz ABC Indonesia. Perusahaan didirikan pada tahun 1975 dengan nama CV Central Food Industrial Corporation dan berubah menjadi PT ABC Central Food Industry pada tahun 1982. Pada tahun 1999, perusahaan membentuk aliansi dengan H.J. Heinz dari Amerika Serikat menjadi PT Heinz ABC Indonesia. Dokumen juga menjelaskan visi, misi, struktur organisasi, dan lokasi perusahaan di Jak
Masyarakat memiliki local wisdom yang berbeda di setiap daerah, sehingga program-program tanggung jawab sosial perusahaan harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat setempat. Hal tersebut sebagai konsekuensi keberadaan perusahaan sebagai “agent of development” di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian, sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi-kondisi sosial budaya masyarakat sekitar. Kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) perusahaan dengan demikian membutuhkan pemahaman yang baik dan mendalam mengenai kondisi masyarakat setempat dimana kegiatan corporate social responsibility (CSR) perusahaan tersebut diwujudkan. Peran serta masyarakat dan stakeholder menjadi penting untuk keterlibatan dalam pelaksanaan CSR tersebut. Kegiatan CSR bagi masyarakat merupakan suatu proses yang bergerak dan bertalian dengan sumber-sumber yang ada di masyarakat, yang saat ini mulai dimanfaatkan secara maksimal oleh perusahaan. Dalam penerapan CSR oleh perusahaan, perlu hati-hati cara yang benar agar tidak memperkuat kondisi relasi ketergantungan dari masyarakat akan kehadiran perusahaan. Keuntungan-keuntungan yang secara otomatis didapat dari pelaksanaan kegiatan CSR bagi masyarakat disini adalah adanya pengurangan resiko, meningkatkan good will, mengurangi biaya, membangun sumber daya manusia, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, berikut adalah rumusan masalah dari kegiatan CSR PT Kraft Heinz ABC Indonesia: 1. Bagaimana implementasi CSR di perusahaan PT Kraft Heinz ABC Indonesia? 2. Apakah kegiatan CSR oleh perusahaan sesuai dengan masyarakat? 3. Program apa saja yang diberikan oleh perusahaan? 4. Apakah ada pelatihan khusus guna mencapai pembangunan berkelanjutan? 5. Apakah ada keluhan dari masyarakat jika program yang diberikan tidak tepat sasaran? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, berikut adalah tujuan dari penelitian: 1. Untuk mengetahui penerapan kegiatan CSR oleh perusahaan. 2. Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat guna disesuaikan oleh program CSR yang akan diberikan. 3. Untuk mengetahui jenis-jenis program CSR yang diberikan. 4. Untuk mengetahui kegiatan masyarakat yang sedang berlangsung di sekitar perusahaan 5. Untuk memahami keluhan dari masyarakat dan mengetahui solusi yang harus dilakukan jika program yang diberikan tidak tepat sasaran.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pemahaman mengenai CSR dari perusahaan yang harus bertanggung jawab dalam bentuk moral maupun social di masyarakat. BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan ini awalnya didirikan pada tahun 1975 oleh Bapak Chu Sok Sam dengan nama CV. Central Food Industrial Corporation di Jl. Daan Mogot km 12, Cengkareng, Jakarta barat. memulai usaha pertamanya sebagai produsen kecap kedelai. Berkat adanya dedikasi yang tinggi dalam melakukan perbaikan-perbaikan terhadap produk-produk konsumen, perusahaan telah dapat banyak membawa perkembangan dalam menciptakan produk-produk baru pada tahun pertama didirikannya. Pada tahun 1978, status perusahaan adalah swasta nasional dan dipimpin oleh seorang direktur bernama Kogan Mandala. Perusahaan membuat suatu variasi dengan memproduksi squash dan sirup dan kemudian diikuti dengan memproduksi saus sambal pada tahun 1979, saus tomat pada tahun 1980, the dan jus buah dalam bentuk kemasan tetra packs pada tahun 1982. Mengingat keadaan perusahaan yang semakin berkembang, maka para pimpinan perusahaan dan pemegang saham merasa perlu merubah bentuk perusahaan dari CV menjadi PT. Akhirnya mereka bersama-sama mendirikan perusahaan baru dengan nama PT. Aneka Bina Cipta Central Food Industry disingkat dengan nama PT ABC Central Food tahun 1982. Status perusahaan tetap swasta nasional dengan direktur utama nyonya Erlina. Perusahaan mempunyai tujuan untuk memasarkan produk-produknya dari konsumen tingkat menengah hingga konsumen tingkat atas dengan menekankan pada kualitas yang baik. ABC FOODS menyalurkan produknya melalui kantor pemasarannya dan mengekspor produknya ke negara-negara diseluruh dunia seperti Amerika serikat, Kanada, Australia, Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, Taiwan, Hongkong, Jepang, Republik Maldives, Saudi Arabia, UAE, Rusai, Holland, UK. Denmark, Norway, Czech, Slovak, Yunani, dan lain-lain. Pada tahun 2000, perusahaan mengoperasikan 3 fasilitas manufaktur termutakhir yang dilengkapi dengan teknologi terbaru yang sesuai dengan standar internasional. Pada awal tahun 1999, pemegang saham dari PT ABC Central Food Industry memutuskan untuk membentuk suatu aliansi dengan H.J.Heinz dari Amerika Serikat dengan tujuan untuk memperkuat posisinya dipasaran Asia, dimana aliansi ini kemudian dinamakan PT Heinz ABC Indonesia. PT Heinz ABC Indonesia merupakan salah satu perusahaan produksi makanan terbesar di Asia tenggara dan sangat terkenal karena kualitasnya. Dan merk “ABC” tersebut juga merupakan salah satu merk yang paling terkenal di Asia tenggara, Khususnya pada kategori kecap kedelai dan saus sambal. PT Heinz ABC Indonesia memperkerjakan lebih dari 3500 orang karyawan di 3 pabrik manufaktur diseluruh Indonesia. Pada saat ini, produk-produk yang dihasilkannya adalah kecap kedelei, saus sambal, saus tomat, saus tiram, kecap manis, kecap asin, bermacam teh dan jus buah dalam bentuk botol ataupun kemasan terapaks. Untuk melayani konsumen yang ada di Indonesia dan Asia tenggara, ABC group mengekspor produknya kelebih dari 30 negara diseluruh dunia, yang dimana produk yang diekspor tersebut dikemas baik secara retail maupun grosir dan dikirimkan dengan merk “ABC” dan jika dibutuhkan dengan label pribadi milik pembeli. Seluruh produk yang diproduksi oleh perusahaan sesuai dengan standar internasional, dimana perusahaan memperkerjakan team-team yang professional dan berdedikasi tinggi, yang dibantu oleh karyawan-karyawan dan staff yang berkualitas, yang bertujuan untuk memastikan bahwa hanya produk-produk yang berkualitaslah yang diproduksi oleh perusahaan. PT Heinz ABC Indonesia dikenal oleh para pelanggannya karena kepercayaan yang telah diberikan oleh pihak perusahaan sebagai organisasi yang berorientasi pada kualitas dan pelayanan. Perusahaan selalu mencari kesempatan-kesempatan baru untuk memenuhi komitmen perusahaan terhadap pelanggannya dan perusahaan juga selalu berusaha untuk memvariasikan produk-produknya serta memperluas jangkauan pasarnya.
2.2 Lokasi Perusahaan
PT Kraft Heinz ABC Indonesia terletardi Jalan Daan Mogot KM 12 Kelurahan Kedaung Kaliangke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
2.3 Visi, Misi, Serta Kebijakan Mutu Perusahaan
Visi: Menjadi perusahaan makanan dan minuman terdepan yang unggul dalam inovasi, mutu, dan nilai.
Misi: Membangun lingkungan kerja bermotivasi tinggi dimana karyawan berjuang
dalam membentuk tim berkinerja tinggi. HAI (berlandaskan pada kepercayaan, perdebatan yang sehat, komitmen, pertanggungjawaban, dan pencapaian hasil keompok) yang dapat melampaui keinginan “Stakeholder”. Kebijakan mutu: PT Heinz ABC Indonesia bertanggung jawab untuk menghasilkan produk yang bermutu, aman untuk dikonsumsi, halal, sesuai dengan peraturan yang berlaku serta dapat memenuhi kepuasan konsumen melalui upaya peningkatan mutu, produktivitas, dan kualitas SDM yang berkesinambungan.
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Kegiatan untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan harus didukung oleh manajemen dan pembagian tugas yang baik, agar kegiatan kerja berjalan seimbang dan efektif. PT Heinz ABC Indonesia telah menerapkan manajemen secara baik, hal ini terlihat dari pimpinan dan anggota yang mempunyai wawasan luas serta mengerti tentang manajemen yang baik. Perusahaan ini juga mempunyai struktur organisasi untuk mendukung terlaksananya fungsi-fungsi manajemen tersebut. Selanjutnya diuraikan tugas dan wewenang para petinggi yang ada di struktur organisasi sebagai berikut: 1. Managing director, terdiri dari a. President director, tugasnya adalah Menentukan kebijaksanaan perusahaan, tindakan-tindakan yang akan diambil dalam memutuskan kebijaksanaan yang akan ditempuh. Melakukan negosiasi dengan pihak ekstern yang berhubungan. Mengadakan pengawasan – pengawasan terhadap apa yang telah dicapainya b. Vice president director, tugasnya adalah Membantu president director dalam merumuskan kebijaksanan perusahaan Menjalankan kegiatan operasional perusahaan, serta mengawasi prestasi divisi dibawahnya. 2. Chief Operating Officer, tugas dan tanggung jawabnya adalah Membantu managing director dalam menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan dan kebijaksanaan yang seiring dengan kebijaksanaan pemerintah. Mengatur dan mengarahkan kegiatan setiap bagian dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Membagi pekerjaan dalam beberapa bagian dimana ia juga memberikan instruksi, menetapkan dan mempertahankan hubungan aktivitas kerja para karyawan. Mengembangkan dan membantu karyawan perusahaan untuk memperbaiki hasil pekerjaan berdasarkan kreatifitas karyawan masing- masing. 3. Manufacturing director, tugas dan tanggung jawabnya adalah: Melaksanakan order yang diterima bagian pemasaran yang telah dikonfirmasikan sesuai dengan jadwal. Mengatur dan mengawasi jalannya kegiatan produksi dari proses perolehan bahan baku sampai barang jadi. Menjalankan ketentuan perusahaan mengenai kesejahteraan pekerja. 4. Export Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah: Menjalankan kegiatan ekspor perusahaan dengan memperhatikan kebijakan pemerintah dan negara asing yang bersangkutan. Menangani pemenuhan permintaan luar negeri dan administrasi. Melakukan negosiasi dengan konsumen luar negeri. 5. Finance Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah: Bertanggung jawab sepenuhnya atas keuangan perusahaan. Mengatur, mengolah, dan berhubungan dengan ekstern perusahaan sehingga dapat menyajikan data atas posisi keuangan perusahaan. 6. Technical Service Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah: Menyiapkan rencana produksi dari unit produksi secara sentral terpadu dan memonitoring pengendalian, persediaan dari bahan baku, mesin serta suku cadang, dan alat-alat lainnya berdasarkan rencana promosi yang telah ditetapkan. Melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan atas segala sesuatu yang berhubungan dengan produk yang dihasilkan (diversifikasi) ataupun sehubungan dengan produk baru yang inovatif. Bertanggung jawab atas kualitas kinerja perusahaan secara umum. 7. HR Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah: Menetapkan kebijaksanaan dalam pelaksanaan dan pengembangan produksi sehubungan dengan sumber daya 8. Sales Director, tugas dan tanggung jawabnya adala: Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan penjualan. Memastikan bahwa catatan penjualan seperti pesanan dan laporan kunjungan dipelihara dengan baik. Bertanggung jawab atas penetapan pekerjaan dibagian penjualan, merencanakan program training, dan melakukan penilaian sehubungan dengan pengenbangan dan pengendalian program. Mengkordinasikan distribusi penjualan melalui penetapan daerah penjulan, kuota, dan sasaran. 9. Marketing Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah: Menyusun sasaran, rencana, dan strategi pemasaran untuk diusulkan kepada pimpinan perusahaan. Bertanggung jawab atas tercapainya sasaran pemasaran dan terlaksananya rencana pemasaran. Melakukan supervise pemasaran termasuk kegiatan penjualan serta administrasinya. BAB III TEORI DASAR
3.1.Pengertian Corporate Social Responsibility
CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Sedangkan definisi CSR menurut World Business Council on Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Wacana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang kini menjadi isu sentral yang semakin populer dan bahkan ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu kian banyak pula kalangan dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini, tidak sekedar mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya. Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Disisi lain masyarakat mempertanyakan apakah perusahaan yang berorientasi pada usaha memaksimalisasi keuntungan-keuntungan ekonomis memiliki komitmen moral untuk mendistribusi keuntungan-keuntungannya membangun masyarakat lokal, karena seiring waktu masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk bertanggung jawab sosial. Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku pelaku bisnis mempunyai arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan seluruh kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi secara proporsional, mencegah kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan memastikan kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera. Dengan pemahaman tersebut, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi atau peran strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko khususnya dalam membentuk katup pengaman sosial (social security). Selain itu melalui CSR perusahaan juga dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra perusahaan maupun pemegang sahamnya, posisi merek perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan. Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau sumbangan sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan kebutuhan dan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan sosial lebih bersifat sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan dapat mampu membantu menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Pada dasarnya tanggung jawab sosial perusahaan ini diharapkan dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa Indonesia khususnya, dan masyarakat dunia dalam kebersamaan mengatasi masalah sosial dan lingkungan. Keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program CSR secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab implementasi program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang akan dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR, kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam selain menjamin kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan baku produksi yang diambil dari alam.
3.2.Tujuan Corporate Social Responsibility
Tujuan dari CSR adalah sebagai berikut: 1. Sebagai pembeda perusahaan dengan perusahaanalternatif (pesaing). 2. Menangkap sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial. 3. Berkontribusi pada pengembangan lingkungan dan masyarakat sekitar. 4. Menjalin hubungan yang masuk akal (baik) dengan pemangku kepentingan (stakholder) di luar seperti pemasok. 5. Mengurangi risiko perusahaan terhadap korupsi dan kerugian. 3.3.Bentuk-Bentuk Corporate Social Responsibility 1. Cause Promotion. Perusahaan menyediakan dana atau menyediakan resources lainya seperti tenaga sukarela atau mendukung kegiatan pengumpulan dana untuk membiayai suatu program CSR. Contoh, Body Shop mendukung kampanye untuk anti pengunaan binatang sebagai percobaan untuk produk-produk kosmetik yang merupakan suatu bahaya yang dapat mengancam populasi binatang itu sendiri. 2. Cause-Related Marketing. Peresahaan mendukung suatu program CSR tertentu dengan cara menyumbangkan dana dari hasil penjualan produk perusahaan, biasanya dilakukan untuk jenis produk tertentu dan untuk periode tertentu saja. Contoh, Avon and The Avon Foundation mendukung program kampanye kanker payudara tentang penyebab dan penangulangannya yang didukung oleh perusahaan itu sendiri. 3. Corporate Social Marketing. Perusahaan mendukung program CSR yang sifatnya kampanye perubahan perilaku yang tidak baik menjadi baik atau lebih baik seperti, peningkatan kesehatan masyrakat, keselamatan kerja, kerusakan lingkungan dan lain- lain. Bisa dilakukan sendiri atau mencarimitra yang mempunyai kepedulian yang terhadap isu yang sama. Contoh, The Home Depot mengkampanyekan dan memberikan petunjuk mengenai bagaimana menghemat pengunaan air melalui brosur,pelatihan dan lain-lain. 4. Corporate Philanthropy. Program CSR ini dilakukan dengan cara memberikan bantuan langsung, baik dana maupun tenaga terhadap isu sosial tertentu.Contoh, Microsoft memberikan bantuan uang tunai dan software gratis kepada sekolah- sekolah. 5. Community Voluntering. Perusahaan memberikan bantuan untuk isu tertentu dengan cara memberikan bantuan tenaga sukarela yang diperlukan dalam program CSR tersebut. Contoh, IBM memberikan bantuan dengan cara memberikan pelatihan tentang komputer kepada siswa. 6. Social Responsible Business Practice. Program CSR ini dilakukan dengan melakukan untuk tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara memilih cara-cara operasi yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Pemilihan cara-cara oeprasi yangs esuai dengan etika dan moral yang berkembang dimasyarakat.Contoh, Kraft Food bekerja sama dengan Wellness Advisory Council mencantumkan label nutrisi dalam setiap kemasan produknya.
3.4.Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility
Pada hakikatnya CSR adalah nilai atau jiwa yang melandasi aktivitas perusahaan secara umum, dikarenakan CSR menjadi pijakan komperhensif dalam aspek ekonomi, sosial, kesejahteraan dan lingkungan. Tidak etis jika nilai CSR hanya diimplementasikan untuk memberdayakan masyarakat setempat, disisi lain kesejahteraan karyawan yang ada di dalamnya tidak terjamin, atau perusahaan tidak disiplin dalam membayar pajak, suburnya praktik korupsi dan kolusi, atau mempekerjakan anak. Dalam aspek lingkungan misalnya, terdapat perusahaan-perusahaan yang berkontribusi dalam pencemaran terhadap alam, melakukan pemborosan energi. Bagaimanapun semua aspek dalam perusahaan, baik ekonomi, sosial, kesejahteraan dan lingkungan tidak bisa lepas dari koridor tanggungjawab sosial perusahaan.
3.5.Manfaat Corporate Social Responsibility
Berikut adalah manfaat dari penerapan CSR oleh perusahaan untuk masyarakat: 1. Kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan sekitar dapat meningkat. 2. Fasilitas umum yang lebih terpelihara. 3. Terjalinnya hubungan baik dengan masyarakat. 4. Tidak ada kesenjangan social masyarakat di sekitar perusahaan. Selain bermanfaat bagi masyarakat, berikut adalah manfaat Corporate Social Responsibility bagi perusahaan: 1. Citra perusahaan meningkat. 2. Unggul dalam hal persaingan. 3. Menjadikan contoh perusahaan yang baik. 4. Dapat memperoleh ajang penghargaan mengenai CSR. 5. Adanya kerjasama dengan perusahaan lain mengenai CSR.
3.6.Dasar Hukum Corporate Social Responsibility
CSR semakin menguat setelah dinyatakan dengan tegas dalam UU Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007, dimana dalam pasal 74 antara lain diatur bahwa: 1. Ayat 1: Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan Sumber Daya Alam (SDA) wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. 2. Ayat 2: Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. 3. Ayat 3: Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Ayat 4: Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah. BAB IV HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan metode wawancara. Narasumber terdiri dari
perwakilah perusahaan dan perwakilan dari masyarakat sekitar lokasi perusahaan. Tujuan dilakukannya wawancara tersebut supaya akan muncul adanya sinkronisasi antara perusahaan dengan masyarakat. Pelaksanaan wawancara kepada PT Kraft Heinz ABC Indonesia dan masyarakat sekitar dilaksanakan pada: Tanggal : Kamis, 23 Mei 2019 Waktu : 09:00 – 12:00 WIB Tempat : PT Kraft Heinz ABC Indonesia dan perumahan warga sekitar
4.1.Wawancara Dengan Perwakilan Pihak Perusahaan
1. Q: Selamat Pagi, Bu. Perkenalkan kami mahasiswa dari Universitas Trisakti jurusan Teknik Pertambangan. Tujuan kami di sini ingin melakukan sesi wawancara mengenai kegiatan CSR perusahaan. Apakah ibu bersedia menjadi narasumber kami? A: Selamat Pagi, Baik saya bersedia. 2. Q: Terima kasih, Bu. Pertama-tama kami ingin mengetahui identitas Ibu. Dengan siapa Bu? A: Nama saya Yuki Gradianissa 3. Q: Usia? A: 27 Tahun 4. Q: Maaf sebelumnya, Bu. Saya ingin menanyakan hal yang privasi. Apakah Ibu sudah menikah? A: Iya tidak apa-apa, saya belum. 5. Q: Kalau boleh tahu, ada berapa bersaudara ya Ibu? A: Saya anak kedua dari tiga bersaudara. 6. Q: Bagaimana kabar orang tua Ibu? A: Alhamdulillah masih lengkap dan sehat 7. Q: Di mana tempat tinggal Ibu? A: Saya tinggal di daerah Jatiwarna. 8. Q: Jauh juga ya, Bu. Apakah Ibu tidak kuwalahan ketika menuju tempat kerja? Biasanya Ibu menggunakan kendaraan apa untuk ke tempat kerja? A: Iya jauh, biasa saya berangkat pagi jam lima kurang, guna menghindari kemacetan. Saya menggunakan busway. 9. Q: Sudah berapa lama Ibu bekerja di perusahaan ini? A: Sudah 2 tahun 10. Q: Apa jabatan Ibu di perusahaan ini? A: Saya menjabat sebagai HRDP Supervisor PT Kraft Heinz ABC Indonesia 11. Q: Tugas yang biasa dilakukan Ibu apa ya kalau boleh tahu? A: Biasanya saya berhubungan langsung dengan masyarakat di perusahaan maupun di luar perusahaan. Akan tetapi selebihnya saya menetapkan kebijaksanaan dalam pelaksanaan dan pengembangan produksi sehubungan dengan sumber daya. 12. Q: Apakah ada kendala ketika ibu menjalankan tugas perusahaan? A: Sejauh ini belum ada kendala. 13. Q: Kira-kira keahlian apa yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas tersebut? A: harus menguasai bidang Human Resource dan Industrial Relation. 14. Q: Seberapa penting ya Bu keahlian tersebut? A: Sangat penting, karena itu penengah antara perusahaan dengan masyarakat. 15. Q: Kira-kira tujuan yang biasa ditempuh Ibu dalam menjalin hubungan antara perusahaan dengan masyarakat apa ya, Bu? A: Tentu saja keharmonisan antara kedua belah pihak. 16. Q: Apakah dipekerjaan sebelumnya Ibu juga berpengalaman di bidang yang sama? A: Iya, saya lebih sering berhubungan antara perusahaan dengan masyarakat. 17. Q: Seperti apa ya, Bu? Dan Ibu bekerja di mana sebelumnya? A: Saya harus dituntut mengerti apa keinginan masyarakat yang bersangkutan dengan perusahaan, sehingga keahlian dalam berkomunikasi sangat diperlukan. Saya sebelumnya bekerja di PT Modern Line. 18. Q: Begitu ya. Perusahaan tersebut berdiri di bidang apa ya, Bu? A: Properti. 19. Q: Apa alasan Ibu memilih pindah pekerjaan ke perusahaan sekarang? A: Karena saya memiliki kemampuan di bidangnya serta prospek yang menjanjikan. 20. Q: Apakah ibu mencintai pekerjaan yang sekarang? A: Ya, saya bertekad untuk terus menekuni pekerjaan saya sekarang ini. 21.