Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masyarakat memiliki local wisdom yang berbeda di setiap daerah, sehingga
program-program tanggung jawab sosial perusahaan harus disesuaikan dengan
kondisi masyarakat setempat. Hal tersebut sebagai konsekuensi keberadaan
perusahaan sebagai “agent of development” di tengah-tengah masyarakat. Dengan
demikian, sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui kondisi-kondisi sosial
budaya masyarakat sekitar.
Kegiatan-kegiatan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility)
perusahaan dengan demikian membutuhkan pemahaman yang baik dan mendalam
mengenai kondisi masyarakat setempat dimana kegiatan corporate social
responsibility (CSR) perusahaan tersebut diwujudkan. Peran serta masyarakat dan
stakeholder menjadi penting untuk keterlibatan dalam pelaksanaan CSR tersebut.
Kegiatan CSR bagi masyarakat merupakan suatu proses yang bergerak dan bertalian
dengan sumber-sumber yang ada di masyarakat, yang saat ini mulai dimanfaatkan
secara maksimal oleh perusahaan.
Dalam penerapan CSR oleh perusahaan, perlu hati-hati cara yang benar agar
tidak memperkuat kondisi relasi ketergantungan dari masyarakat akan kehadiran
perusahaan. Keuntungan-keuntungan yang secara otomatis didapat dari pelaksanaan
kegiatan CSR bagi masyarakat disini adalah adanya pengurangan resiko,
meningkatkan good will, mengurangi biaya, membangun sumber daya manusia, serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, berikut adalah rumusan
masalah dari kegiatan CSR PT Kraft Heinz ABC Indonesia:
1. Bagaimana implementasi CSR di perusahaan PT Kraft Heinz ABC Indonesia?
2. Apakah kegiatan CSR oleh perusahaan sesuai dengan masyarakat?
3. Program apa saja yang diberikan oleh perusahaan?
4. Apakah ada pelatihan khusus guna mencapai pembangunan berkelanjutan?
5. Apakah ada keluhan dari masyarakat jika program yang diberikan tidak tepat
sasaran?
1
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, berikut adalah tujuan
dari penelitian:
1. Untuk mengetahui penerapan kegiatan CSR oleh perusahaan.
2. Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat guna disesuaikan oleh program CSR
yang akan diberikan.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis program CSR yang diberikan.
4. Untuk mengetahui kegiatan masyarakat yang sedang berlangsung di sekitar
perusahaan
5. Untuk memahami keluhan dari masyarakat dan mengetahui solusi yang harus
dilakukan jika program yang diberikan tidak tepat sasaran.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
pemahaman mengenai CSR dari perusahaan yang harus bertanggung jawab dalam
bentuk moral maupun social di masyarakat.

2
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan


Perusahaan ini awalnya didirikan pada tahun 1975 oleh Bapak Chu Sok Sam
dengan nama CV. Central Food Industrial Corporation di Jl. Daan Mogot km 12,
Cengkareng, Jakarta barat. memulai usaha pertamanya sebagai produsen kecap
kedelai. Berkat adanya dedikasi yang tinggi dalam melakukan perbaikan-perbaikan
terhadap produk-produk konsumen, perusahaan telah dapat banyak membawa
perkembangan dalam menciptakan produk-produk baru pada tahun pertama
didirikannya. Pada tahun 1978, status perusahaan adalah swasta nasional dan
dipimpin oleh seorang direktur bernama Kogan Mandala. Perusahaan membuat suatu
variasi dengan memproduksi squash dan sirup dan kemudian diikuti dengan
memproduksi saus sambal pada tahun 1979, saus tomat pada tahun 1980, the dan jus
buah dalam bentuk kemasan tetra packs pada tahun 1982.
Mengingat keadaan perusahaan yang semakin berkembang, maka para
pimpinan perusahaan dan pemegang saham merasa perlu merubah bentuk perusahaan
dari CV menjadi PT. Akhirnya mereka bersama-sama mendirikan perusahaan baru
dengan nama PT. Aneka Bina Cipta Central Food Industry disingkat dengan nama PT
ABC Central Food tahun 1982. Status perusahaan tetap swasta nasional dengan
direktur utama nyonya Erlina. Perusahaan mempunyai tujuan untuk memasarkan
produk-produknya dari konsumen tingkat menengah hingga konsumen tingkat atas
dengan menekankan pada kualitas yang baik. ABC FOODS menyalurkan produknya
melalui kantor pemasarannya dan mengekspor produknya ke negara-negara diseluruh
dunia seperti Amerika serikat, Kanada, Australia, Singapura, Malaysia, Brunei
Darusalam, Taiwan, Hongkong, Jepang, Republik Maldives, Saudi Arabia, UAE,
Rusai, Holland, UK. Denmark, Norway, Czech, Slovak, Yunani, dan lain-lain. Pada
tahun 2000, perusahaan mengoperasikan 3 fasilitas manufaktur termutakhir yang
dilengkapi dengan teknologi terbaru yang sesuai dengan standar internasional.
Pada awal tahun 1999, pemegang saham dari PT ABC Central Food Industry
memutuskan untuk membentuk suatu aliansi dengan H.J.Heinz dari Amerika Serikat
dengan tujuan untuk memperkuat posisinya dipasaran Asia, dimana aliansi ini
kemudian dinamakan PT Heinz ABC Indonesia. PT Heinz ABC Indonesia merupakan
salah satu perusahaan produksi makanan terbesar di Asia tenggara dan sangat terkenal
3
karena kualitasnya. Dan merk “ABC” tersebut juga merupakan salah satu merk yang
paling terkenal di Asia tenggara, Khususnya pada kategori kecap kedelai dan saus
sambal.
PT Heinz ABC Indonesia memperkerjakan lebih dari 3500 orang karyawan di
3 pabrik manufaktur diseluruh Indonesia. Pada saat ini, produk-produk yang
dihasilkannya adalah kecap kedelei, saus sambal, saus tomat, saus tiram, kecap manis,
kecap asin, bermacam teh dan jus buah dalam bentuk botol ataupun kemasan terapaks.
Untuk melayani konsumen yang ada di Indonesia dan Asia tenggara, ABC group
mengekspor produknya kelebih dari 30 negara diseluruh dunia, yang dimana produk
yang diekspor tersebut dikemas baik secara retail maupun grosir dan dikirimkan
dengan merk “ABC” dan jika dibutuhkan dengan label pribadi milik pembeli.
Seluruh produk yang diproduksi oleh perusahaan sesuai dengan standar
internasional, dimana perusahaan memperkerjakan team-team yang professional dan
berdedikasi tinggi, yang dibantu oleh karyawan-karyawan dan staff yang berkualitas,
yang bertujuan untuk memastikan bahwa hanya produk-produk yang berkualitaslah
yang diproduksi oleh perusahaan. PT Heinz ABC Indonesia dikenal oleh para
pelanggannya karena kepercayaan yang telah diberikan oleh pihak perusahaan sebagai
organisasi yang berorientasi pada kualitas dan pelayanan. Perusahaan selalu mencari
kesempatan-kesempatan baru untuk memenuhi komitmen perusahaan terhadap
pelanggannya dan perusahaan juga selalu berusaha untuk memvariasikan produk-
produknya serta memperluas jangkauan pasarnya.

2.2 Lokasi Perusahaan


PT Kraft Heinz ABC Indonesia terletardi Jalan Daan Mogot KM 12 Kelurahan
Kedaung Kaliangke, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

2.3 Visi, Misi, Serta Kebijakan Mutu Perusahaan


Visi: Menjadi perusahaan makanan dan minuman terdepan yang unggul dalam
inovasi, mutu, dan nilai.

Misi: Membangun lingkungan kerja bermotivasi tinggi dimana karyawan berjuang


dalam membentuk tim berkinerja tinggi. HAI (berlandaskan pada kepercayaan,
perdebatan yang sehat, komitmen, pertanggungjawaban, dan pencapaian hasil
keompok) yang dapat melampaui keinginan “Stakeholder”.
4
Kebijakan mutu: PT Heinz ABC Indonesia bertanggung jawab untuk menghasilkan
produk yang bermutu, aman untuk dikonsumsi, halal, sesuai dengan
peraturan yang berlaku serta dapat memenuhi kepuasan konsumen
melalui upaya peningkatan mutu, produktivitas, dan kualitas SDM
yang berkesinambungan.

2.4 Struktur Organisasi Perusahaan


Kegiatan untuk mencapai tujuan dari suatu perusahaan harus didukung oleh
manajemen dan pembagian tugas yang baik, agar kegiatan kerja berjalan seimbang dan
efektif.
PT Heinz ABC Indonesia telah menerapkan manajemen secara baik, hal ini
terlihat dari pimpinan dan anggota yang mempunyai wawasan luas serta mengerti
tentang manajemen yang baik. Perusahaan ini juga mempunyai struktur organisasi
untuk mendukung terlaksananya fungsi-fungsi manajemen tersebut. Selanjutnya
diuraikan tugas dan wewenang para petinggi yang ada di struktur organisasi sebagai
berikut:
1. Managing director, terdiri dari
a. President director, tugasnya adalah
 Menentukan kebijaksanaan perusahaan, tindakan-tindakan yang akan
diambil dalam memutuskan kebijaksanaan yang akan ditempuh.
 Melakukan negosiasi dengan pihak ekstern yang berhubungan.
 Mengadakan pengawasan – pengawasan terhadap apa yang telah
dicapainya
b. Vice president director, tugasnya adalah
 Membantu president director dalam merumuskan kebijaksanan perusahaan
 Menjalankan kegiatan operasional perusahaan, serta mengawasi prestasi
divisi dibawahnya.
2. Chief Operating Officer, tugas dan tanggung jawabnya adalah
 Membantu managing director dalam menetapkan kebijaksanaan umum
perusahaan dan kebijaksanaan yang seiring dengan kebijaksanaan pemerintah.
 Mengatur dan mengarahkan kegiatan setiap bagian dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya masing-masing.
 Membagi pekerjaan dalam beberapa bagian dimana ia juga memberikan
instruksi, menetapkan dan mempertahankan hubungan aktivitas kerja para
5
karyawan.
 Mengembangkan dan membantu karyawan perusahaan untuk memperbaiki
hasil pekerjaan berdasarkan kreatifitas karyawan masing-masing.
3. Manufacturing director, tugas dan tanggung jawabnya adalah:
 Melaksanakan order yang diterima bagian pemasaran yang telah
dikonfirmasikan sesuai dengan jadwal.
 Mengatur dan mengawasi jalannya kegiatan produksi dari proses perolehan
bahan baku sampai barang jadi.
 Menjalankan ketentuan perusahaan mengenai kesejahteraan pekerja.
4. Export Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah:
 Menjalankan kegiatan ekspor perusahaan dengan memperhatikan kebijakan
pemerintah dan negara asing yang bersangkutan.
 Menangani pemenuhan permintaan luar negeri dan administrasi.
 Melakukan negosiasi dengan konsumen luar negeri.
5. Finance Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah:
 Bertanggung jawab sepenuhnya atas keuangan perusahaan.
 Mengatur, mengolah, dan berhubungan dengan ekstern perusahaan sehingga
dapat menyajikan data atas posisi keuangan perusahaan.
6. Technical Service Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah:
 Menyiapkan rencana produksi dari unit produksi secara sentral terpadu dan
memonitoring pengendalian, persediaan dari bahan baku, mesin serta suku
cadang, dan alat-alat lainnya berdasarkan rencana promosi yang telah
ditetapkan.
 Melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan atas segala sesuatu yang
berhubungan dengan produk yang dihasilkan (diversifikasi) ataupun
sehubungan dengan produk baru yang inovatif.
 Bertanggung jawab atas kualitas kinerja perusahaan secara umum.
7. HR Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah:
 Menetapkan kebijaksanaan dalam pelaksanaan dan pengembangan produksi
sehubungan dengan sumber daya

8. Sales Director, tugas dan tanggung jawabnya adala:


 Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan penjualan.
 Memastikan bahwa catatan penjualan seperti pesanan dan laporan kunjungan
6
dipelihara dengan baik.
 Bertanggung jawab atas penetapan pekerjaan dibagian penjualan,
merencanakan program training, dan melakukan penilaian sehubungan
dengan pengenbangan dan pengendalian program.
 Mengkordinasikan distribusi penjualan melalui penetapan daerah penjulan,
kuota, dan sasaran.
9. Marketing Director, tugas dan tanggung jawabnya adalah:
 Menyusun sasaran, rencana, dan strategi pemasaran untuk diusulkan kepada
pimpinan perusahaan.
 Bertanggung jawab atas tercapainya sasaran pemasaran dan terlaksananya
rencana pemasaran.
 Melakukan supervise pemasaran termasuk kegiatan penjualan serta
administrasinya.

7
BAB III
TEORI DASAR

3.1.Pengertian Corporate Social Responsibility


CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar
dimana perusahaan itu berada. Sedangkan definisi CSR menurut World Business
Council on Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk
berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal dan masyarakat luas. Wacana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibility) yang kini menjadi isu sentral yang semakin populer
dan bahkan ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu kian banyak pula
kalangan dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini, tidak
sekedar mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan
keberlanjutan (sustainability) perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya
(cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre). Program
CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Disisi lain masyarakat mempertanyakan
apakah perusahaan yang berorientasi pada usaha memaksimalisasi keuntungan-
keuntungan ekonomis memiliki komitmen moral untuk mendistribusi keuntungan-
keuntungannya membangun masyarakat lokal, karena seiring waktu masyarakat tak
sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan,
melainkan juga menuntut untuk bertanggung jawab sosial.
Penerapan program CSR merupakan salah satu bentuk implementasi dari
konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku pelaku
bisnis mempunyai arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan seluruh
kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders) yang dapat dipenuhi secara
proporsional, mencegah kesalahan-kesalahan signifikan dalam strategi korporasi dan
memastikan kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.
Dengan pemahaman tersebut, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi atau peran
strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko khususnya
8
dalam membentuk katup pengaman sosial (social security). Selain itu melalui CSR
perusahaan juga dapat membangun reputasinya, seperti meningkatkan citra
perusahaan maupun pemegang sahamnya, posisi merek perusahaan, maupun bidang
usaha perusahaan.
Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau
sumbangan sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan
kebutuhan dan keberlanjutan program dalam jangka panjang. Sementara sumbangan
sosial lebih bersifat sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan
dapat mampu membantu menciptakan keseimbangan antara perusahaan, masyarakat
dan lingkungan. Pada dasarnya tanggung jawab sosial perusahaan ini diharapkan
dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa Indonesia khususnya, dan masyarakat
dunia dalam kebersamaan mengatasi masalah sosial dan lingkungan.
Keputusan manajemen perusahaan untuk melaksanakan program-program
CSR secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab
implementasi program-program CSR akan menimbulkan efek lingkaran emas yang
akan dinikmati oleh perusahaan dan seluruh stakeholder-nya. Melalui CSR,
kesejahteraan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal maupun masyarakat
luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran
seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi
perusahaan. Sedangkan terjaganya kelestarian lingkungan dan alam selain menjamin
kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan baku produksi
yang diambil dari alam.

3.2.Tujuan Corporate Social Responsibility


Tujuan dari CSR adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pembeda perusahaan dengan perusahaanalternatif (pesaing).
2. Menangkap sumber daya manusia yang berkualitas dan potensial.
3. Berkontribusi pada pengembangan lingkungan dan masyarakat sekitar.
4. Menjalin hubungan yang masuk akal (baik) dengan pemangku kepentingan
(stakholder) di luar seperti pemasok.
5. Mengurangi risiko perusahaan terhadap korupsi dan kerugian.

9
3.3.Bentuk-Bentuk Corporate Social Responsibility
1. Cause Promotion.
Perusahaan menyediakan dana atau menyediakan resources lainya seperti
tenaga sukarela atau mendukung kegiatan pengumpulan dana untuk
membiayai suatu program CSR. Contoh, Body Shop mendukung kampanye
untuk anti pengunaan binatang sebagai percobaan untuk produk-produk
kosmetik yang merupakan suatu bahaya yang dapat mengancam populasi
binatang itu sendiri.
2. Cause-Related Marketing.
Peresahaan mendukung suatu program CSR tertentu dengan cara
menyumbangkan dana dari hasil penjualan produk perusahaan, biasanya
dilakukan untuk jenis produk tertentu dan untuk periode tertentu saja. Contoh,
Avon and The Avon Foundation mendukung program kampanye kanker
payudara tentang penyebab dan penangulangannya yang didukung oleh
perusahaan itu sendiri.
3. Corporate Social Marketing.
Perusahaan mendukung program CSR yang sifatnya kampanye perubahan
perilaku yang tidak baik menjadi baik atau lebih baik seperti, peningkatan
kesehatan masyrakat, keselamatan kerja, kerusakan lingkungan dan lain-lain.
Bisa dilakukan sendiri atau mencarimitra yang mempunyai kepedulian yang
terhadap isu yang sama. Contoh, The Home Depot mengkampanyekan dan
memberikan petunjuk mengenai bagaimana menghemat pengunaan air melalui
brosur,pelatihan dan lain-lain.
4. Corporate Philanthropy.
Program CSR ini dilakukan dengan cara memberikan bantuan langsung, baik
dana maupun tenaga terhadap isu sosial tertentu.Contoh, Microsoft
memberikan bantuan uang tunai dan software gratis kepada sekolah-sekolah.
5. Community Voluntering.
Perusahaan memberikan bantuan untuk isu tertentu dengan cara memberikan
bantuan tenaga sukarela yang diperlukan dalam program CSR tersebut.
Contoh, IBM memberikan bantuan dengan cara memberikan pelatihan tentang
komputer kepada siswa.

10
6. Social Responsible Business Practice.
Program CSR ini dilakukan dengan melakukan untuk tujuan meningkatkan
kualitas hidup masyarakat dengan cara memilih cara-cara operasi yang sesuai
dengan kondisi masyarakat. Pemilihan cara-cara oeprasi yangs esuai dengan
etika dan moral yang berkembang dimasyarakat.Contoh, Kraft Food bekerja
sama dengan Wellness Advisory Council mencantumkan label nutrisi dalam
setiap kemasan produknya.

3.4.Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility


Pada hakikatnya CSR adalah nilai atau jiwa yang melandasi aktivitas
perusahaan secara umum, dikarenakan CSR menjadi pijakan komperhensif dalam
aspek ekonomi, sosial, kesejahteraan dan lingkungan. Tidak etis jika nilai CSR hanya
diimplementasikan untuk memberdayakan masyarakat setempat, disisi lain
kesejahteraan karyawan yang ada di dalamnya tidak terjamin, atau perusahaan tidak
disiplin dalam membayar pajak, suburnya praktik korupsi dan kolusi, atau
mempekerjakan anak.
Dalam aspek lingkungan misalnya, terdapat perusahaan-perusahaan yang
berkontribusi dalam pencemaran terhadap alam, melakukan pemborosan energi.
Bagaimanapun semua aspek dalam perusahaan, baik ekonomi, sosial, kesejahteraan
dan lingkungan tidak bisa lepas dari koridor tanggungjawab sosial perusahaan.

3.5.Manfaat Corporate Social Responsibility


Berikut adalah manfaat dari penerapan CSR oleh perusahaan untuk
masyarakat:
1. Kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan sekitar dapat meningkat.
2. Fasilitas umum yang lebih terpelihara.
3. Terjalinnya hubungan baik dengan masyarakat.
4. Tidak ada kesenjangan social masyarakat di sekitar perusahaan.
Selain bermanfaat bagi masyarakat, berikut adalah manfaat Corporate Social
Responsibility bagi perusahaan:
1. Citra perusahaan meningkat.
2. Unggul dalam hal persaingan.
3. Menjadikan contoh perusahaan yang baik.
4. Dapat memperoleh ajang penghargaan mengenai CSR.
11
5. Adanya kerjasama dengan perusahaan lain mengenai CSR.

3.6.Dasar Hukum Corporate Social Responsibility


CSR semakin menguat setelah dinyatakan dengan tegas dalam UU Perseroan
Terbatas No.40 Tahun 2007, dimana dalam pasal 74 antara lain diatur bahwa:
1. Ayat 1: Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan Sumber Daya Alam (SDA) wajib melaksanakan Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan.
2. Ayat 2: Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud ayat
(1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3. Ayat 3: Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Ayat 4: Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

12
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Penelitian dilakukan dengan metode wawancara. Narasumber terdiri dari perwakilah


perusahaan dan perwakilan dari masyarakat sekitar lokasi perusahaan. Tujuan dilakukannya
wawancara tersebut supaya akan muncul adanya sinkronisasi antara perusahaan dengan
masyarakat.
Pelaksanaan wawancara kepada PT Kraft Heinz ABC Indonesia dan masyarakat
sekitar dilaksanakan pada:
Tanggal : Kamis, 23 Mei 2019
Waktu : 09:00 – 12:00 WIB
Tempat : PT Kraft Heinz ABC Indonesia dan perumahan warga sekitar

4.1.Wawancara dengan perwakilan pihak perusahaan.


1. Q: Selamat Pagi, Bu. Perkenalkan kami mahasiswa dari Universitas Trisakti
jurusan Teknik Pertambangan. Tujuan kami di sini ingin melakukan sesi
wawancara mengenai kegiatan CSR perusahaan. Apakah ibu bersedia menjadi
narasumber kami?
A: Selamat Pagi, Baik saya bersedia.
2. Q: Terima kasih, Bu. Pertama-tama kami ingin mengetahui identitas Ibu.
Dengan siapa Bu?
A: Nama saya Yuki Gradianissa
3. Q: Usia?
A: 27 Tahun
4. Q: Maaf sebelumnya, Bu. Saya ingin menanyakan hal yang privasi. Apakah
Ibu sudah menikah?
A: Iya tidak apa-apa, saya belum.
5. Q: Kalau boleh tahu, ada berapa bersaudara ya Ibu?
A: Saya anak kedua dari tiga bersaudara.
6. Q: Bagaimana kabar orang tua Ibu?
A: Alhamdulillah masih lengkap dan sehat
7. Q: Di mana tempat tinggal Ibu?
A: Saya tinggal di daerah Jatiwarna.
8. Q: Jauh juga ya, Bu. Apakah Ibu tidak kuwalahan ketika menuju tempat kerja?
13
Biasanya Ibu menggunakan kendaraan apa untuk ke tempat kerja?
A: Iya jauh, biasa saya berangkat pagi jam lima kurang, guna menghindari
kemacetan. Saya menggunakan busway.
9. Q: Sudah berapa lama Ibu bekerja di perusahaan ini?
A: Sudah 2 tahun
10. Q: Apa jabatan Ibu di perusahaan ini?
A: Saya menjabat sebagai HRDP Supervisor PT Kraft Heinz ABC Indonesia
11. Q: Tugas yang biasa dilakukan Ibu apa ya kalau boleh tahu?
A: Biasanya saya berhubungan langsung dengan masyarakat di perusahaan
maupun di luar perusahaan. Akan tetapi selebihnya saya menetapkan
kebijaksanaan dalam pelaksanaan dan pengembangan produksi sehubungan
dengan sumber daya.
12. Q: Apakah ada kendala ketika ibu menjalankan tugas perusahaan?
A: Sejauh ini belum ada kendala.
13. Q: Kira-kira keahlian apa yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas tersebut?
A: harus menguasai bidang Human Resource dan Industrial Relation.
14. Q: Seberapa penting ya Bu keahlian tersebut?
A: Sangat penting, karena itu penengah antara perusahaan dengan masyarakat.
15. Q: Kira-kira tujuan yang biasa ditempuh Ibu dalam menjalin hubungan antara
perusahaan dengan masyarakat apa ya, Bu?
A: Tentu saja keharmonisan antara kedua belah pihak.
16. Q: Apakah di pekerjaan sebelumnya Ibu juga berpengalaman di bidang yang
sama?
A: Iya, saya lebih sering berhubungan antara perusahaan dengan masyarakat.
17. Q: Seperti apa ya, Bu? Dan Ibu bekerja di mana sebelumnya?
A: Saya harus dituntut mengerti apa keinginan masyarakat yang bersangkutan
dengan perusahaan, sehingga keahlian dalam berkomunikasi sangat
diperlukan. Saya sebelumnya bekerja di PT Modern Line.
18. Q: Begitu ya. Perusahaan tersebut berdiri di bidang apa ya, Bu?
A: Properti.
19. Q: Apa alasan Ibu memilih pindah pekerjaan ke perusahaan sekarang?
A: Karena saya memiliki kemampuan di bidangnya serta prospek yang
menjanjikan.
20. Q: Apakah ibu mencintai pekerjaan yang sekarang?
14
A: Ya, saya bertekad untuk terus menekuni pekerjaan saya sekarang ini.
21. Q: Baiklah, Bu. Kami rasa langsung saja ke topik pembicaraan. Sebelum
mengarah ke intinya, bagaimana sejarah perusahaan ini? Kemudian
perusahaan ini berjalan di bidang apa ya, Bu?
A: Perusahaan ini awalnya didirikan pada tahun 1975 oleh Bapak Chu Sok
Sam dengan nama CV. Central Food Industrial Corporation di Jl. Daan Mogot
km 12, Cengkareng, Jakarta barat. memulai usaha pertamanya sebagai
produsen kecap kedelai. Pada tahun 1978, status perusahaan adalah swasta
nasional dan dipimpin oleh seorang direktur bernama Kogan Mandala.
Perusahaan membuat suatu variasi dengan memproduksi squash dan sirup dan
kemudian diikuti dengan memproduksi saus sambal pada tahun 1979, saus
tomat pada tahun 1980, the dan jus buah dalam bentuk kemasan tetra packs
pada tahun 1982. Pada awal tahun 1999, pemegang saham dari PT ABC
Central Food Industry memutuskan untuk membentuk suatu aliansi dengan
H.J.Heinz dari Amerika Serikat dengan tujuan untuk memperkuat posisinya
dipasaran Asia, dimana aliansi ini kemudian dinamakan PT Heinz ABC
Indonesia.
22. Q: Ada berapa jumlah pekerja di pabrik ini, Bu?
A: PT Heinz ABC Indonesia memperkerjakan lebih dari 3500 orang karyawan
di 3 pabrik manufaktur diseluruh Indonesia.
23. Q: Untuk pemasarannya bagaimana, Bu?
A: Selain lokal, kami juga mengimport ke 30 negara.
24. Q: Dalam sehari, ada berapa banyak produk yang dihasilkan?
A: Tergantung mas, kalau di pabrik ini hanya diproduksi kecap dan minuman
RTD (Ready to Drink), biasanya dilihat dari stock yang tersedia di Gudang.
Jika masih mencukupi, maka produksi tidak dilakukan secara maksimal.
Namun biasanya menjelang hari raya Idul Fitri seperti sekarang ini, produksi
yang dilakukan lebih besar dari biasanya.
25. Q: Bagaimana perusahaan ini bersaing dengan perusahaan yang memiliki
produk sejenis?
A: Kami selalu menerapkan visi dan misi kami, di mana menjadi perusahaan
makanan dan minuman terdepan yang unggul dalam inovasi, mutu, dan nilai
dan juga membangun lingkungan kerja bermotivasi tinggi di mana karyawan
berjuang dalam membentuk tim berkinerja tinggi yang dapat melampaui
15
keinginan stakeholder.
26. Q: Untuk para penerimaan para pekerja, bagaimana ya Bu prosesnya?
A: Untuk para pekerja biasanya menggunakan sistem kontrak 3 bulan, 6 bulan
dan masing-masing dapat diperpanjang. Kemudian untuk jam kerja seperti
perusahaan biasanya yaitu 8 jam per-hari dengan sistem shift.
27. Q: Apakah keselamatan para pekerja sangat diperhatikan di perusahaan ini?
A: Tentu saja, ketika perusahaan memasuki area kerja, wajib menggunakan
APD sesuai standar, dan biasanya akan dilakukan medical check up pada
karyawan setahun sekali.
28. Q: Kemudian apakah ada asuransi yang diberikan kepada pekerja?
A: Kami biasa memberikan asuransi berupa BPJS.
29. Q: Bagaimana dengan hubungan baik perusahaan dengan para karyawan?
A: Hubungan kami baik dan akan terus saling memperbaiki agar tetap terjalin
harmonis.
30. Q: Apakah para pekerja pernah mengalami hal yang tidak diinginkan?
Mungkin seperti pemotongan gaji.
A: Sejauh ini tidak ada, kami sangat memperhatikan upah para pekerja. Upah
yang diberikan sesuai dengan UMR wilayah ini, dan ketika menuju hari raya
Idul Fitri, akan diberikan THR sebesar masa kerjanya di perusahaan ini.
31. Q: Baiklah, Bu kami piker sudah cukup mengenai profil perusahaan ini. Kami
akan langsung bertanya mengenai kegiatan CSR di perusahaan ini. Apakah
ada kegiatan CSR di perusahaan ini? Dan apakah tertera di struktur organisasi
mengenai CSR itu sendiri?
A: Tentu saja ada. Justru kegiatan CSR sangat kami perhatikan guna menjalin
baik hubungan dengan masyarakat sekitar. Namun kegiatan ini tidak tertera di
struktur organisasi, lebih ke inisiatif dari staff dan para pekerja di perusahaan
ini.
32. Q: Kira-kira bagaimana proses berjalannya kegiatan CSR jika tidak di bawahi
oleh pihak tertentu dari perusahaan?
A: Kami tidak semena-mena menjalankan kegiatan CSR begitu saja. Program
CSR diberikan ke masyarakat dilihat dari fenomena yang terjadi.
33. Q: Fenomena yang seperti apa ya, Bu?
A: Biasanya pekerja kami menyampaikan jika warga sedang dilanda musibah
atau ada permasalahan yang bersifat massif, kami langsung terjun ke lapangan
16
untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dan berusaha membantu
menyelesaikannya. Namun ada juga beberapa program yang bersifat rutin
harus dilakukan dan masyarakat berperan dalam program tersebut.
34. Q: Kira-kira kegiatan CSR di perusahaan ini ada berapa bidang ya, Bu?
Bidang apakah itu?
A: Ada empat bidang ditambah kegiatan pengembangan masyarakat. Ada
kesehatan, lingkungan, social dan Pendidikan.
35. Q: Untuk biaya yang biasa dikeluarkan pertahun tentang kegiatan CSR
tersebut bagaimana ya, Bu?
A: Pembiayaan kegiatan CSR tidak selalu tepat, karena setiap tahun pasti
permasalahan yang timbul di masyarakat berbeda-beda. Data yang saya miliki
ini berasal dari tahun 2015, di mana anggaran CSR di bidang kesehatan
sebesar Rp 174.000.000, di bidang lingkungan sebesar Rp 153.000.000, di
bidang social sebesar Rp 160.000.000, dan di bidang Pendidikan sebesar Rp
203.000.000.
36. Q: Untuk bidang kesehatan, program apa saja yang diberikan oleh
perusahaan?
A: Kegiatan rutin seperti mendatangi Posyandu Kedaung sebulan sekali untuk
menyediakan dokter umum, dokter anak serta dokter THT, kemudian
dilakukan kegiatan donor darah setiap tiga bulan sekali dan imunisasi setiap 6
bulan sekali.
37. Q: Bagaimana dengan program yang langsung berhubungan dengan
masyarakat mengenai permasalahan yang biasanya timbul di bidang
kesehatan?
A: Kami biasa membuka diskusi umum mengenai penyuluhan kesehatan anak
umur satu sampai lima tahun dan juga penyuluhan pencegahan DBD tentang
3M (Mengubur, Menutup, Menguras. Diskusi ini juga bertujuan agar
masyarakat lebih aktif dalam menangani masalah di lingkungan keluarganya
masing-masing. Jadi tidak terus-menerus dilakukan fogging ketika ada korban
DBD.
38. Q: Selanjutnya untuk kegiatan di bidang lingkungan, apa saja program yang
biasa dilakukan perusahaan?
A: Kami sangat memperhatikan lingkungan di sekitar pabrik, biasa kami
melakukan penanaman kembali di lahan yang gersang Kelurahan Kedaung.
17
Pernah kami membersihkan Kali Cengkareng dengan dibantu masyarakat.
Lalu ada diskusi umum mengenai pemanfaatan sampah bekas serta pembuatan
pupuk kompos. Biasa masyarakat melakukan kerja bakti setiap sebulan sekali,
dan fasilitas alat yang digunakan disediakan oleh perusahaan.
39. Q: Kegiatan di bidang sosial bagaimana, Bu?
A: Banyak sekali kalau di bidang sosial. Kalau mendekati hari besar seperti
hari kemerdekaan, dilakukan lomba antar masyarakat dan karyawan, ketika
bulan Ramadhan, biasa rutin dilakukan buka puasa dan donasi kepada anak
yatim-piatu, kemudian pembagian parcel ketika Idul Fitri, lalu ada kegiatan
rutin setahun sekali yang bernama “Family Day”, di mana kegiatan hiburan
antara karyawan dan masyarakat sekitar untuk berkunjung ke tempat wisata.
40. Q: Yang terakir di bidang pendidikan, seperti apa ya program yang diberikan?
A: Kalau di bidang ini biasa kami memberikan beasiswa bagi anak karyawan
maksimal tiga anak, dengan tingkat SD sebesar Rp 750.000, SMP sebesar Rp
1.000.000, dan SMA sebesar Rp 1.200.000. Selain itu bantuan berupa tenaga
ahli pendidikan di PAUD Seroja seperti guru berbahasa inggris dan guru
mengaji.
41. Q: Sebelumnya juga disebutkan ada kegiatan pengembangan masyarakat dari
perusahaan, pengembangan seperti apa ya, Bu?
A: Sebenarnya ada banyak, hanya saja yang lebih difokuskan dan masih
berjalan hingga saat ini berupa pelatihan berbahasa inggris bagi masyarakat di
mana akan didirikan kursus berbahasa inggris gratis, kemudian ada pembuatan
gantungan kunci akrilik dan pembuatan kripik bawang industri rumahan.
42. Q: Jika boleh tahu, apa alasan jika kegiatan pengembangan masyarakat
dihentikan?
A: Biasanya masyarakat akan mengeluh jika hasil dari pelatihan tersebut tidak
menguntungkan, dan juga peminat yang semakin berkurang.
43. Q: Langkah apa yang biasa dilakukan perusahan untuk menghindari hal
tersebut?
A: Kami selalu memaparkan dampak positif dari kegiatan yang dilakukan.
Biasanya akan berdampak di kemudian hari, karena tidak mungkin langsung
muncul dampaknya. Masyarakat hanya tidak sabar mendapatkan keuntungan.
Kami terus memotivasi untuk tetap semangat, dan juga kami akan
memberikan program yang menarik namun mudah dipahami oleh masyarakat.
18
44. Q: Apakah perusahaan pernah merasa rugi jika masyarakat tidak berminat
sama sekali dengan program yang dijalankan?
A: Tidak sama sekali, secara material pasti rugi, namun niat kami ikhlas
sehingga tidak merasa rugi.
45. Q: Jika kegiatan CSR ini tidak dibawahi oleh pihak tertentu, apakah tidak ada
kecurigaan dalam menjalankan kegiatan tersebut? Mungkin mengenai
anggaran yang bisa saja dimainkan oleh pihak tertentu.
A: Pasti ada, tapi saya pribadi menyaksikan sendiri program-program yang
telah dilakukan dan biasanya akan didokumentasikan semua hal yang
berkaitan dengan kegiatan tersebut, seperti anggaran dan lain-lain.
46. Q: Apakah perusahaan ini berencana untuk memasukan CSR ke dalam
struktur organisasi?
A: Saya tidak tahu, selama ini belum ada masalah, mungkin akan masih
seperti ini.
47. Q: Apakah pernah ada kegiatan demo dari masyarakat?
A: Selama saya bekerja di sini, belum pernah ada demo.
48. Q: Kunci dari hubungan yang bai kantar perusahaan dan masyarakat kira-kira
bagaimana ya, Bu?
A: Harus saling memahami dan saling mengerti jika terdapat suatu
permasalahan. Selain itu perusahaan tidak akan pernah berdiri di sini jika tidak
diizinkan oleh masyarakat, oleh karena ini masyarakat sekitar pabrik harus
diperlakukan dengan sangat baik seperti dijalankan program CSR dengan ikut
serta dari masyarakat.
49. Q: Menurut Ibu, apakah perusahaan ini masih akan terus memperhatikan
masyarakat tersebut?
A: Pasti akan terus diperhatikan.
50. Q: Apakah Ibu akan terrus mendukung jalannya program CSR di perusahaan
ini?
A: Pasti akan saya dukung terus dan ikut berpartisipasi.
51. Q: Baiklah, Bu. Kami sangat berterima kasih atas apa yang telah disampaikan
Ibu. Maaf sudah mengganggu waktunya, Bu.
A: Iya sama-sama. Semoga bermanfaat ya.

19
4.2.Wawancara dengan masyarakat.
1. Q: Selamat siang, Bu. Perkenalkan kami mahasiswa dari Universitas Trisakti
jurusan Teknik Pertambangan. Tujuan kami di sini ingin melakukan sesi
wawancara mengenai kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan kepada
masyarakat. Apakah ibu bersedia menjadi narasumber kami?
A: Iya bersedia.
2. Q: Pertama kali saya ingin mengetahui identitas Ibu. Siapa nama Ibu?
A: Nama saya Ibu Mahdah.
3. Q: Berapa usia Ibu?
A: 68 tahun.
4. Q: Berapa Bu anaknya?
A: Alhamdulillah 3. Dua cowok satu cewek.
5. Q: Sudah berkeluarga semua, Bu?
A: Sudah, total cucu 7.
6. Q: Masih bekerja atau istirahat di rumah, Bu?
A: Saya istirahat saja di rumah. Kerjaan di rumah dikerjain anak.
7. Q: Pekerjaan apa yang sedang dilakukan, Bu?
A: Buat kripik bawang.
8. Q: Apakah keahlian membuat kripik bawang diperoleh dari pelatihan pabrik
tersebut?
A: Ya, dulu saya dilatih bikin kripik bawang, sudah lama sekali, lalu saya
turunkan ke anak saya.
9. Q: Sudah berapa lama ibu tinggal di sini?
A: Sejak pabrik berdiri, saya sudah di sini. Bahkan lahan milik orang tua saya
dibeli oleh perusahaan untuk perluasan pabrik.
10. Q: Begitu ya, Bu. Berarti pelatihan pembuatan kripik bawang sudah berapa
tahun yang lalu ya Bu kalau boleh tahu?
A: dari tahun 1998 kalau tidak salah. Daerah sini kan penghasil kripik bawang,
makanan khas Betawi kalau dibilang.
11. Q: Begitu ya, Bu. Berapa harga jual kripiknya, Bu?
A: Rp 70.000/kg harganya
12. Q: Biasanya dijual ke mana, Bu?
A: Biasa kalo ada pesenan aja. Tapi kalo dipasok ya dijual ke bandara-bandara
di Palembang, Halim, Soekarno-Hatta, masih banyak lagi.
20
13. Q: Dari pendapatan tersebut, apakah sudah memenuhi kebutuhan Ibu sehari-
hari?
A: Sudah lebih dari cukup
14. Q: Selain pelatihan pembuatan kripik bawang, hal apa lagi ya, Bu yang
diberikan oleh perusahaan untuk masyarakat?
A: Sekarang perusahaan udah jarang ngasih bantuan ke masyarakat.
15. Q: Kenapa bisa seperti itu, Bu? Apakah masyarakat merasa dirugikan?
A: Yak arena lagi tidak ada permasalahan. Biasanya perusahaan turun buat
ngasih bantuan kalo ada masalah. Sekarang sedang tidak ada masalah. Kami
gak rugi juga karena perusahaan kalo memberikan bantuan pasti sangat
menguntungkan.
16. Q: Yang menurut ibu berkesan, seperti apa ya, Bu bantuannya?
A: Bantuan guru ngaji buat TPQ untuk cucu saya dan teman-temannya bagi
saya sangat berkesan. Selain itu guru-guru yang didatangkan di sekolah-sekolah
sekitar juga itu dari perusahaan.
17. Q: Selain bantuan guru, apa lagi ya bu?
A: Banyak, ada posyandu, donor darah, bazar, masih banyak lagi.
18. Q: Kalo penyediaan jasa dokter bagaimana, Bu?
A: Itu juga membantu sekali bagi masyarakat.
19. Q: Apakah perusahaan pernah memberikan bantuan berupa uang tunai?
A: Tidak pernah, biasa perusahaan membuat program yang menguntungkan
buat kami.
20. Q: Apakah pernah ada program yang tidak sesuai dengan masyarakat?
A: Tidak pernah, nanti perusahaan malah rugi kalau programnya gak jalan.
21. Q: Biasanya yang dilakukan apa ya Bu biar perusahaan tau kebutuhan
masyarakatnya?
A: Sebulan sekali RT sekitar keliling mengunjungi rumah warga untuk bertanya
ada permasalahan apa. Biasanya dikumpulkan permasalahannya. Tapi sekarang
lagi tidak ada masalah jadi perusahaan tidak ada memberikan bantuan atau
program baru seperti biasanya.
22. Q: Jarak rumah Ibu dan pabrik kan dekat sekali, pernah keganggu gak Bu?
A: Ya paling bau aja sebentar.
23. Q: Baunya mengganggu banget gak, Bu?
A: Tidak.
21
24. Q: Kenapa memilih tinggal di sini?
A: Karena sudah tua juga saya, mau pindah ke mana lagi.
25. Q: Apakah Ibu pernah protes ke perusahaan mengenai bau yang timbul?
A: Tidak, baunya sebentar saja paling jam 10 pagi sudah hilang. Sudah terbiasa
juga.
26. Q: Selain bau, apa lagi yang menurut Ibu merugikan akibat tinggal di samping
pabrik?
A: Paling kalo pabriknya lagi bekerja ya suaranya kadang berisik, Cuma ya
kembali lagi ke awal kan sudah biasa.
27. Q: Jika kondisi air tanahnya bagaimana, Bu?
A: Tidak pernah ada masalah kalau mengenai air tanah.
28. Q: Saya perhatikan pemukiman di sekitar pabrik sangat ramai, apakah warga
nyaman tinggal di sini?
A: Rata-rata warga membuka usaha di sekitar sini.
29. Q: Usaha seperti apa ya, Bu?
A: Usaha kontrakan, rumah makan, saya dulu punya usaha juga.
30. Q: Dulu usaha apa, Bu?
A: Warung soto ayam. Tapi udah tutup karena saya sudah tua.
31. Q: Apakah ramai pengunjung, Bu?
A: Ya ramai. Banyak buruh yang makan di sini dulu ketika jam istirahat.
32. Q: Makan sambil mencium aroma bau dari pabrik begitu memang tidak
mengganggu ya, Bu?
A: Tidak, kalau siang sudah tidak bau.
33. Q: Menjelang lebaran, biasanya perusahaan mengadakan program apa ya, Bu?
A: Biasanya pembagian parcel masing-masing rumah.
34. Q: Apakah program tersebut rutin dijalankan?
A: Ya, rutin dijalankan.
35. Q: Apakah Ibu memiliki keluarga yang kerja di perusahaan tersebut?
A: Anak saya dulu bekerja di situ, tapi sudah keluar.
36. Q: Kalau boleh tahu sebagai apa ya, Bu?
A: Anak saya dulu kerjanya sebagai pemantau kualitas kecap ABC.
37. Q: Kalau boleh tahu apa ya, Bu alasannya berhenti kerja?
A: Anak saya nikah dan melahirkan.
38. Q: Apakah bekerja di sana sangat menjanjikan?
22
A: Iya, tapi terikan kontrak. Anak saya cuma kerja satu tahun terus berhenti.
Padahal mau dikontrak 3 bulan lagi.
39. Q: Apakah ada keinginan kembali untuk anak Ibu bekerja di sana lagi?
A: Sepertinya tidak, umurnya sudah gak muda lagi.
40. Q: Produk yang Ibu pakai dari perusahaan tersebut ada tidak, Bu?
A: Saya pakai kecap ABC
41. Q: Kualitasnya dibandingkan dengan kecap lainnya, seperti apa ya, Bu?
A: Kecap ABC lebih encer, jadi bisa dipakai buat olahan apa aja.
42. Q: Perusahaan pernah memberikan kecap gitu tidak ya, Bu?
A: Tidak pernah, paling karyawannya yang keliling menjual kecap atau produk
lainnya tapi harganya diskon. Khusus untuk masyarakat sekitar pabrik.
43. Q: Menurut Ibu, apakah hal tersebut merupakan salah satu kegiatan CSR oleh
perusahaan?
A: Menurut saya bukan, karena itu biasa dilakukan kalau kelebihan stok atau
produknya diganti dengan yang lebih baru. Misalnya kemasannya diperbaharui,
maka yang lama biasa dijual dengan harga sangat murah.
44. Q: Siapa yang memberitahu hal tersebut, Bu?
A: Anak saya.
45. Q: Terakhir kapan, Bu perusahaan menjual kecap dengan harga sangat murah?
A: Mungkin lima tahun lalu, sudah lama.
46. Q: Selain itu, hal apa lagi yang menguntungkan Ibu setelah memutuskan untuk
tetap tinggal di dekat pabrik?
A: Daerah sini menjadi sangat aman, karena banyak security dari pabrik yang
berpatroli setiap malam di sini.
47. Q: Untuk pembangunan berkelanjutan, perubahan apa yang dirasakan oleh ibu
ketika sudah sangat lama tinggal di dekat pabrik?
Q: Dahulu sungai sangat kotor, banyak lahan gersang, bahkan klinik berobat
tidak ada. Sekarang saya bersyukur cucu saya bisa merasakan perubahan yang
sangat jauh daripada dahulu. Hal ini juga dilakukan oleh perusahaan dan
dukungan masyarakat.
48. Q: Kira-kira apa yang ibu inginkan dari perusahaan tersebut?
A: Tidak ada, saya sudah merasa cukup atas apa yang dilakukan perusahaan.
49. Q: Apakah hubungan yang baik sangat penting antara perusahaan dan
masyarakat?
23
A: Sangat penting.
50. Q: Apa yang ingin ibu sampaikan untuk perusahaan?
A: Tetap terus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan tidak merugikan
masyarakat sekitar.
51. Q: Baiklah, Bu. Terima kasih atas apa yang sudah Ibu sampaikan. Kami mohon
maaf bila mengganggu waktu Ibu.
A: Sama-sama.

24
BAB V
PEMBAHASAN

Kegiatan CSR harus dilakukan guna mendapatkan atau menjalin hubungan yang baik
antara perusahaan dengan masyarakat. Kondisi sekitar masyarakat sangat bergantung dengan
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Masyarakat bisa dijadikan acuan untuk menilai
jalannya suatu kegiatan industri. Jika masyarakat hidup tentram dan berkecukupan di sekitar
perusahaan, hal tersebut berarti salah satu keberhasilan dari kegiatan atau program yang
dijalankan di bidang CSR.
PT Kraft Heinz ABC Indonesia akan melakukan atau menjalankan kegiatan CSR dan
akan terus berlanjut hingga perusahaan selesai beroperasi. Respon yang didapat dari
masyarakat pun sangat beragam, namun seluruh kegiatan yang dilakukan dalam menjalankan
CSR oleh perusahaan, sangat menguntungkan bagi masyarakat. Sehingga terjalinlah
hubungan yang sangat baik antara kedua belah pihak.
Masing-masing program yang dijalankan perusahaan harus disesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Hal ini bertujuan agar permasalahan yang timbul di masyarakat dapat
diselesaikan dengan baik tanpa merugikan kedua belah pihak. Dari keempat bidang yang
dijalankan, bidang kesehatan dan bidang pendidikan merupakan hal yang paling
diprioritaskan oleh perusahaan.
Perusahaan sangat memperhatikan kondisi kesehatan dari masyarakat sekitar, hal ini
karena pabrik yang bekerja menghasilkan limbah berupa aroma udara yang tidak segar.
Sehingga kebutuhan dokter di tiap puskesmas sangat diperlukan. Selain itu tingkat
pendidikan di daerah ini masih sangat rendah, banyak anak yang putus sekolah dikarenakan
kekurangan biaya. Perusahaan memberikan bantuan berupa beasiswa, tenaga ahli mengajar,
bahkan fasilitas sekolah yang terus diperbaiki.
Warga sekitar sangat mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh perusahaan
selama ini. Ketimpangan sosial di sekitar pabrik pun bisa teratasi. Bahkan banyak warga yang
ingin membeli lahan di sekitar pabrik agar dapat didirikan kontrakan bagi para karyawan
yang bekerja di perusahaan tersebut. Dengan adanya kegiatan pabrik tersebut, tidak
menghalangi masyarakat untuk pindah dari tempat tinggal semula. Justru mendatangkan
rezeki bagi warga yang memiliki usaha di sekitar pabrik.
Kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh pabrik berdampak positif
bagi masyarakat. Banyak warga yang memiliki usaha rumahan seperti pembuatan kripik
bawang. Bahkan pemasaran produk tersebut sudah mencapai area luar Jawa. Masyarakat di
25
sekitar pabrik tersebut tidak selalu bergantung atas apa yang diberikan perusahaan selama ini.
Namun masyarakat selalu berusaha dan ikut serta menjadi bagian program kegiatan yang
dilakukan oleh PT Kraft Heinz ABC Indonesia. Hal ini menimbulkan hubungan yang sangat
baik antara masyarakat dan perusahaan berlangsung cukup lama.

26
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan
Setelah melakukan wawancara mengenai kegiatan CSR PT Kraft Heinz ABC
Indonesia terhadap masyarakat, dapat ditarik kesimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan CSR dilakukan perusahaan sesuai dengan permasalahan yang timbul
di masyarakat.
2. Kegiatan CSR yang dilakukan terdiri dari bidang kesehatan, bidang lingkungan,
bidang pendidikan dan bidang sosial.
3. Keterkaitan antara kedua belah pihak (masyarakat dan perusahaan) dalam
menjalankan kegiatan CSR sangat dibutuhkan agar tujuan dapat dicapai
4. Selain program CSR yang dijalankan perusahaan, kegiatan pengembangan
masyarakat PT Kraft Heinz ABC Indonesia sangat bermanfaat bagi masyarakat
sekitar
5. Keberhasilan kegiatan CSR perusahaan tersebut berhasil dijalankan karena
masyarakat tidak pernah mengeluh maupun berunjuk rasa.

5.2.Saran
Berikut adalah saran yang dapat dilakukan jika akan menjalankan kegiatan
wawancara kembali mengenai masalah yang serupa:
1. Penggunaan alat perekam sangat dibutuhkan agar percakapan tidak tertinggal
atau kekurangan informasi.
2. Dokumentasi dalam bentuk video atau foto sangat diperlukan
3. Pertanyaan harus disiapkan lebih banyak daripada sebelumnya

27
DAFTAR PUSTAKA

Ambadar, J. 2008. CSR Dalam Praktek di Indonesia: Wujud Kepedulian Dunia Usaha.
Jakarta: Elexmedia Komputindo.
Budi, Surya. 2018. CSR PERUSAHAAN: Pengertian, Fungsi, Contoh Program dan Strategi.
(https://thegorbalsla.com/csr-perusahaan/, diakses pada 9 Juni 2019 pukul 15:00)
Wahyudi. 2017. Profil PT Kraft Heinz ABC Indonesia.
(https://manufakturindo.com/company/detail/pt-heinz-abc-indonesia--heinz-abc-.html,
diakses pada 10 Juni 2019 pukul 20:44).

28
LAMPIRAN

Gambar 1
(Wawancara dengan Ibu Yuki Gradianissa)

Gambar 2
(Sesi Foto Bersama dengan Pihak Perusahaan)

29
Gambar 3
(Wawancara dengan Ibu Mahdah)

Gambar 4 dan 5
(Industri Rumahan Kripik Bawang Ibu Mahdah)

30
Gambar 6
(Sesi Foto Bersama dengan Masyarakat Sekitar Pabrik)

31
32
33

Anda mungkin juga menyukai