Stratigrafi Analisis

Struktur Sedimen
2015

Herning Dyah Kusuma W

Setyo Pambudi
 STRUKTUR SEDIMEN
Struktur Sedimen : Konfigurasi yang didapatkan pada
perlapisan karena interaksi dan proses yang berlangsung.

Merupakan indikator yang sangat penting pada proses

pengendapan di lingkungan sedimentasi:
• Mekanisme transportasi sedimen
• Arah arus purba
• Kecepatan arus relatif
• Kedalaman air relatif
• Identifikasi top/bottom perlapisan

Tidak ada satu struktur sedimen yang dapat langsung

menunjukkan suatu lingkungan pengendapan.
 STRUKTUR SEDIMEN

KELOMPOK CONTOH ASAL

PRE-DEPOSITIONAL Channels
Flute marks
Groove marks EROSIONAL
Tool marks

SYN-DEPOSITIONAL Cross bedding

Flat bedding DEPOSITIONAL
Cross lamination
Ripple marks

Slumps
POST-DEPOSITIONAL DEFORMATIONAL
Slides
Load cast
 BOGGS (1987) MEMBEDAKAN JENIS STRUKTUR SEDIMEN
MENJADI 4, YAITU :

◦ STRUKTUR DEPOSISIONAL : TERBENTUK PADA SAAT

SEDIMENTASI/DEPOSISI BERLANGSUNG =
SYNDEPOSITIONAL (SELLEY, 1985) = HYDRODYNAMIC
MOLDING (MIALL, 1999)

◦ STRUKTUR EROSIONAL : TERJADI EROSI TERLEBIH DAHULU

KEMUDIAN DIIKUTI OLEH DEPOSISI = PRE-DEPOSITIONAL
= HYDRODYNAMIC EROSION

◦ STRUKTUR DEFORMASI : TERJADI DEPOSISI DIIKUTI OLEH

DEFORMASI SEDIMEN LUNAK SECARA FISIK = POST –
DEPOSITIONAL= LIQUEFACTION, LOAD AND FLUID-LOSS

◦ STRUKTUR BIOGENIK : TERDAPAT MODIFIKASI STRUKTUR AKIBAT

DARI AKTIVITAS ORGANISME
 JENIS STRUKTUR SEDIMEN
 Stratification and  Dish and pillar structure
bedform  Channels
◦ Planar bedding and lamination  Scour and fill
 Laminated bedding  Mottled bedding
 Graded bedding  Stromatolites
 Massive bedding
◦ Bedform
 Bedding plane markings
 Ripples  Groove cast
 Dunes  Flute cast
 Antidunes  Parting lineation
◦ Cross-stratification  Load cast
 Cross bedding  Track, trail and burrow
 Ripple cross lamination  Mudcrack
 Flaser and lenticular bedding  Pits and small impressions
 Hummocky cross-stratification  Rill and swash mark
◦ Irregular  Other sedimentary


Convolute
Flame structure
structures
 Sedimentary sills and dikes
 Ball and pillow
 Syn-sedimentary folds and
faults Deposisional
Erosional
Deformasi
Biogenik
Boggs, 1987
REVIEW : Sedimentologi
Transportasi Media :

 Gravitasi, contoh : Rock falls

 Air
 Angin
 Es
 Pencampuran sedimen densitas
tinggi dengan air, contoh: Debris
flow
Perilaku Fluida dan Sedimen : Tipe Aliran
Aliran Laminar : Aliran fluida yang bersifat linear /tidak terjadi ulakan, Kecepatan
sangat rendah, densitas tinggi. Seluruh molekul/ butiran dalam
fluida bergerak paralel satu sama lain. Pada penampang yang
relatif rata.
Aliran Turbulen : Aliran fluida yang terjadi ulakan. Ketika terjadi penambahan
kecepatan atau pengurangan kekentalan maka aliran menjadi
tidak stabil dan bergerak secara acak.Molekul/butiran
bergerak ke sagala arah namun arah utama pergerakan tetap
sama. Pada penampang yang tidak rata. (Banyak dijumpai di
alam)

Pergerakan aliran turbulen :

Memperlambat jatuhnya partikel

atau mengurangi settling
velocitynya.

Meningkatkan efektivitas erosi .

Boggs, 2006
Perilaku Fluida dan Sedimen : Tipe Aliran
• Reynolds number (Re), a
dimensionless quantity that
indicates the extent to which a flow
is laminar or turbulent.
• the velocity of flow (v),
• the ratio between the density of
the fluid and viscosity of the
fluid (ʋ – the fluid kinematic
viscosity)
• length (l – the diameter of a
pipe or depth of flow in an open
channel).
Re : < 500 , laminar
Re: > 2000, turbulen

Laminar flow : Low velocity, High density  Debris flow, moving ice and lava flows
and all of which have high kinematic viscosities
Turbulent flow : High velocity, Low density, low kinematic viscosity  air, angin.

Note : Aliran air bergerak secara laminar pada kecepatan yang rendah atau pada
kedalaman air yang sangat dangkal.
 TRANSPORTASI SEDIMEN OLEH FLUIDA

• Bed load transport

• Suspensded load transport

• Wash load
Perilaku Fluida dan Sedimen : Diagram Hjȕlstrom

(Nichols, 2009)
After Allen and Chambers, 1998
 STRUKTUR SEDIMEN
 Stratification and bedform
◦ Planar bedding and lamination
 Laminated bedding
 Graded bedding
 Massive bedding
◦ Bedform
 Ripples
 Dunes
 Antidunes
◦ Cross-stratification
 Cross bedding
 Ripple cross lamination
 Flaser and lenticular bedding
 Hummocky cross-stratification
 PERLAPISAN / LAMINASI PLANAR
 Struktur sedimen paling sering dijumpai, umumnya
terbentuk dari aktivitas arus

 Terbagi menjadi 3, yaitu :

◦ Masif : ketebalan > 110 cm
◦ Berlapis: ketebalan > 1 - < 110 cm
◦ Laminasi : ketebalan < 1cm; sedimentasi berlangsung lebih
cepat dan fluktuatif dari perlapisan masif
◦ Gradasi : perubahan ukuran butir secara vertikal; terjadi
perubahan arus secara gradual sehingga ukuran
butir yang terendapkan akan berbeda secara
gradual.
 Gradasi Normal : suksesi ke atas, butiran akan semakin halus
 Gradasi Terbalik : suksesi ke atas, butiran akan semakin kasar

Boggs, 1987
 PERLAPISAN / LAMINASI PLANAR

Normal graded bedding

Planar bedding

Planar lamination

Reverse graded bedding

 BEDFORM

Bedform: Penampakan morfologi yang dibentuk oleh

interaksi antara aliran dan sedimen pada dasar
pengendapan. Contoh : Ripple pada pasir di aliran sungai
dan sand dunes (gumuk pasir) di padang pasir.

Blatt et. al. (1980) menjelaskan bahwa bedform memiliki

suksesi tertentu berdasarkan peningkatan kecepatan arus
(Rezim Aliran)

Boggs (1987)
membagi kriteria bedform menjadi 3, yaitu :
1. Ripple
2. Dune
3. Antidune

16
 FLOW REGIME/ REZIM ALIRAN
based on Simons et al. (1965 ) and Allen (1968a )

Note :
a. straight-crested ripples
b. undulatory ripples
c. linguoid ripples
d. lunate ripples
 RIPPLE

 Merupakan bentukan seperti riak; secara umum terbagi menjadi 2

yaitu :
◦ Ripple asimetris (current) : akibat dari aktivitas arus satu arah
◦ Ripple simetris (oscillation) : akibat dari arus atau gelombang dari
dua arah secara bergantian
18 Tucker, 1981
 BEDFORM

19

Karakteristik bedform berdasarkan Harms et. al. (1982)

Bedform

Current Ripple,
Akibat arus 1 arah

(Nichols, 2009)
Bedform
Wave Ripple,
Karena gelombang/
arus 2 arah

Pembentukan wave ripple pada sedimen akibat

adanya gerakan oscillatory pada kolom air
akibat riak geombang dipermukaan air. Pada
Symmetrical Wave Ripple,
kolom air yang dalam wave ripple tidak straight crest
terbentuk
 Model 3 Dimensi, Tabular &Trough
Crossstratification dari Ripple dan Dune