Anda di halaman 1dari 10

1.

Paleocurrent merupakan studi mengenai struktur sedimen yang terdeposisi oleh aliran arus

purba. Indikatornya seperti cross bedding, ripple marks dan penjajaran grain yang menyatakan
suatu arah, kecepatan dan kedalaman.
Penentuan arah arus purba (paleocurrent) dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya
dengan memanfatkan keberadaan suatu fosil dalam suatu lapisan sedimen, serta ada cara lain
yaitu dengan metode AMS (Anisotropy of Magnetic Suscaptibility).
Fosil yang terdapat dalam lapisan sedimen ini sangat berguna dalam menentukan arah arus purba.
Hal ini didasarkan pada konsep dimana pada lingkungan yang berarus, baik itu lingkungan sungai,
rawa, basin biasanya hidup suatu jenis makhluk hidup, sehingga ketika makhluk hidup itu ada
mati, arus air dalam lingkungan itu akan membawa dan mengendapkan jasad maupun cangkang
atau bagian tubuh makhluk hidup yang mati tadi dengan suatu pola aliran arus tertentu. Arus itu
dapat berupa arus turbidit, arus gravity, ataupun arus pekat. Selanjutnya karena tertimbun oleh
material sedimen yang terbawa oleh arus maka bagian tubuh makhluk yang mati dapat menjadi
fosil. Sedangkan karena bagian tubuh makhluk itu terendapakan bersaamaan dengan suatu aliran
arus, sehingga fosil memiliki posisi dan penyebaran tertentu, maka bagian tubuh itu akan
menunjukkan suatu arah arus yang dulu pernah mengalir, atau dapat dikatakan sebagai arus
purba.
Lapisan yang mengandung beberapa fosil yang menjajar dapat dijadikan sebagai petunjuk arah
arus. Kemudian dilakukan penghitungan jumlah (n), radius penyebaran (r), dan arah penyebaran.
Kemudian direkonstruksi sehingga diketahui arah arus purba, dari beberapa arah arus semu yang
terukur dapat direkonstruksi dengan diagram rose sehingga didapatkan suatu arah arus purba
dominan.
Bermacam indikator arus purba dijumpai didalam suatu lapisan, adalah graptolites, ortho
cephalopoda dan trilobite cranidia. Kecenderungan dari arus purba sangat konsisiten menuruni
lembah, dengan arah 167. Bukti ini mendukung tektonik model. Lebih lanjut turun kearah timur
pada lembah, arus purba mengindikasikan perubahan arah, dan cenderung menuju north-south,
sejajar pada sisi tektonik.
Beberapa struktur sedimen bersifat vektor dan menunjukkan arah transport sedimen . Struktur
struktur ini :
a. ripple (longrested)
b. cross-stratification
c. parting lineation
d. pebble imbrication
e. flute cast
f. slump structures dan lain-lain.
Penentuan arah itu tergantung dari macam struktur sedimen :
1. Arah arus tegak lurus sumbu gejala (long-rested ripple slump structures)

2. Arah arus searah sumbu gejala (parting lineation , flute cast)


3. Arah arus tegak lurus dan searah dengan kemiringan lapisan silang-bersudut besar (high angle
planar cross stratification ,including straighterested current-ripple lamination)
4. Arah arus tegak lurus dan berbalik arah kemiringan lapisan silang bersudut kecil (low-angle
cross-stratification)
5. Arah arus searah dengan through yang terbuka (rib-and-furrow and trough shaped crossbedding)
Dalam semua ini maka arah yang didapatkan harus dikoreksi ,dengan menggunakan statistik.
Cara pengeplotan data yang didapatkan dapat dilakukan pada :
a. Rosette diagram, Histogram dan lain-lain.
b. Schmidts net, dengan mengeplot pole
Dari arah ini dapat diketahui paleo-slope dan depositional strike

Gambar dan Diagram Rose dari Paleocurrent Directions oleh Fosil Graptolites, dan Trilobite cranidia
di Mohowk River, Canada

Gambar Tektonik Model dari North America


Referensi

Sangrey, W.F., and Gildner, R.F., 1989, A test of trilobite cranidia as paleocurrent direction
indicators: GSA Abstracts with Programs, v. 21, p. 64.
2. Deposit sedimen bersifat masif atau structureless ada dua kemungkinan dimana sebelumnya
struktur ini menurut Pettijohn dan Potter, 1964 mengatakan bahwa struktur ini tidak menunjukkan
struktur dalam lapisan atau ketebalan lapisanlebh dari 120 cm (Mc. Kee and Weir,1953). Faktor
kemugkinan pembentukan struktur masif ini yaitu :
1) Saat diendapkan , sedimen tersebut memang tidaklah memiliki struktur sedimen tersebut.
2) Struktur pengendapannya telah dirusak oleh beberapa proses seperti bioturbasi, rekristalisasi,
dan pengeringan. Struktur ini dibentuk dalam keadaan yang cepat dan umumnya berupa endapat
turbidit , aliran butir (grain flow), dan aliran debris (debris flow)

Contohnya adalah massive bedding yang terbentuk tanpa adanya struktur internal seperti adanya
kandungan dari sand-stones yang deceptif.

4.

Braided dihasilkan oleh channel dengan intensitas kelokan yang kecil dan kaya akan

material pasir yang terbentuk oleh tingkat intensitas aliran air yang kecil diantara bar-bar
channel. Struktur sedimen yang terbentuk dan merefleksikan pengendapan pada saat itu
antara lain : tabular crossbedding, punggungan bar yang lurus memanjang dan pada log
menunjukkan bentuk blocky. Pada daerah ini, pengerosian terjadi dengan cepat dengan proses
pengisian sedimen yang cepat dikarenakan sungai pada sistem ini mempunyai kelebihan
material sedimen. Sikuen sedimentasi pada sistem braided ini pada umumnya didominasi

oleh material sedimen berbutir kasar dengan sedikit material sedimen berbutir halus pada
bagian atasnya.
Sungai anastomosing dipisahkan oleh pulau alluvial permanen, yang ditutupi tumbuhan
yang lebat yang distabilisasi oleh bank sungai. braiding (anyaman) juga naik dengan cepat,
fluktuasi cepat pada pemberhentian sungai, kecepatan tinggi dari pasokan sedimen kasar, dan
mudah tererosi.
Meander : Sistem ini didominasi oleh material dengan butiran halus dan memperlihatkan
distribusi butiran menghalus ke atas. Struktur sedimen yang berkembang merefleksikan
berkurangnya arus yang bekerja, yaitu through cross bedding pada bagian bawah dan paralel
laminasi pada bagian channel. Penampang log elektrik merefleksikan arah umum menghalus
ke atas yang terbagi ke dalam tiga subfasies utama yang menghasilkan pengendapan pada
tiga sublingkungan yang berbeda :
Subfasies Flood Plain
Subfasies flood plain terdiri dari endapan batupasir yang sangat halus,
batulanau dan batulempung yang diendapkan pada daerah overbank floodplain
sungai. Struktur sedimen yang berkembang adalah laminasi ripple mark dan
kadang-kadang terdapat horizon batupasir yang mengisi struktur shrinkage yang
diasumsikan terdapat pada daerah subaerial.
Subfasies Channel
Pada subfasies channel terjadi perpindahan lateral channel meander yang
mengerosi bagian luar dari tepi sungai yang cekung, menggerus dasar sungai dan
endapan sedimen pada point bar. Proses tersebut menghasilkan karakteristik sikuen
pada ukuran butir dan struktur sedimen. Pada dasar permukaan bidang erosi diisi
oleh material sedimen berbutir kasar, mud pellet dan sisa-sisa kayu. Endapan
tersebut disebut sebagai lag deposit pada dasar channel dan ditindih oleh sikuen
batupasir dengan distribusi butiran menghalus ke atas.
Subfasies Abandoned Channel
Pada subfasies abandoned channel terdapat endapan batupasir halus
berbentuk tapal kuda dan biasanya disebut oxbow lake yang terbentuk ketika sungai
meander memotong bagian lain dari permukaan di sekitar sungai tersebut. Endapan
pada subfasies ini serupa dengan endapan pada subfasies floodplain, tetapi dapat
dibedakan dari geometrinya yaitu endapan yang menindih abrasi channel lag
konglomerat tidak terdapat selang dengan sikuen batupasir point bar.

10. Mekanisme pembentukan facies turbidite, transport & sedimentasi (deskripsi Middleton, 1976)

Mekanisme pembentukan facies ini disebabkan oleh system arus pekat atau arus turbidit (turbidity
currents), biasanya hal ini bisa terjadi karena adanya campuran antara sedimen dan fluida yang
bergerak cepat pada lereng akibat pengaruh gravitasi atau runtuhan dengan perbedaan densitas
yang
cukup
tinggi
antara
massa
sedimen
dengan
fluidanya.
Biasanya produk endapan dari system arus seperti ini, menurut Middleton dibagi kedalam 4 bagian,
yaitu : Head, neck, body, n tail pada bagian Head biasanya well sorted, merupakan bagian yang
paling tebal, dan mengandung butiran yang paling kasar (coarse). Friksi yang terjadi selama proses
transportasi berlangsung menyebabkan campuran / massa fluida dan sedimen membentuk endapan
dengan anatomi di bagian hulu/ depan membentuk bagian yang paling tebal (head) karena pada
bagian ini lah erosi dan modifikasi dari komposisi endapan terjadi, kemudian menipis sampai ke
bagian
hilir
atau
tail-nya.
- Urutan facies turbidit lengkap pada bouma sequnce (terangkan, sketsa, deskripsi)
Bouma,1962..membaginya kedalam 5 unit pengendapan...yaitu (berurutan dari yang tertua sampai
yg
termuda)
sequence A biasanya massive tidak terdapat struktur sedimen, tetapi terkadang juga terbentuk
graded, terbentuk dari hasil pengendapan yang cepat dengan mekanisme suspensi
sequence B biasanya terdapat struktur pararel laminasi, terbentuk pada kondisi upper flow regime
sequence C biasanya ditandai dengan terdapatnya ripple lamination, atau convolute lamination,
terbentuk
pada
kondisi
lower
flow
regime
sequence D ditandai dengan terbentuknya upper pararel lamination, terbentuk dengan mekanisme
suspense
serta
ditandai
dengan
adanya
reworke
pada
dasar
permukaan/bed
sequence E ditandai dengan endapan mudstone, terbentuk oleh mekanisme suspense pada kondisi
air yang tenang
4

lingkungan

sedimentasi

tipikal

bagi

sedimentasi

turbidite

(turbidite

facies)

Biasanya sih terdapat di daerah deep water, seperti submarine fan, slope,continental rise dan
mungkin

untuk

beberapa

kasus

tertentu

bisa

terdapat

di

alluvial

fan

7. Typical sequence: tipikal coarsening upward, untuk prograding barriers, offshore muds tertutup
oleh shoreface silts and sand dan terakhir ditutupi oleh medium and fine grained beach sama dune
sands, untuk trangressive barriers, mud lagoon interfinger dengan endapan washover and tidal inlet
sands

trus

ditutupi

sama

dune

sands

Sedimentology : Beach sands yang terdiri dari mature quartz yang bercampur dengan beberapa lags
dari heavy mineral. Banyak terdapat laggonal muds serta bisa sebagai tempat terakumulasinya peat
dan coal. Untuk bedformnya sendiri biasanya berupa shallow-dipping tabular cross beds dan plane
beds yang biasanya terletak pada shoreface dan washover fan. Untuk Beach sand-nya sendiri
memiliki tipikal yg unik untuk cross-stratification-nya. Untuk Eolian dunes biasanya memproduksi
tabular dan trough cross-beds dalam skala besar, serta adanya burrowed.
(translate) Fayetteville Shale (Miss.) Adalah shale laut hitam yang diletakkan di atas jalan selatanpendalaman di Arkansas utara. Hal ini selaras ditindih oleh grainstones kerangka-Oolitic dari Pitkin
Kapur, dan bersama-sama, mereka membentuk suksesi shoaling-atas dari 1) "dalam" rak berlumpur,
2) rak berlumpur badai didominasi, dan 3) ooid-skeletal kawanan dan shoreface facies. Berirama
bersetubuh batugamping dari atas Fayetteville Shale dan beberapa rendah Pitkin ooid grainstones
diinterpretasikan sebagai deposito rak-badai karena stratigrafi posisi dan tempat tidur urutan mereka.
Atas Fayetteville tidur batu kapur yang transitionally diposisikan antara serpih Cephalopoda-bantalan
hitam ("dalam" shell berlumpur) di bawah dan lintas-bedded grainstones ooid (kawanan dan
shoreface) di atas. Fayetteville dan Pitkin tidur mirip dengan yang dilaporkan deposito badai rak lain
di bahwa mereka mengandung hummocky lintas stratifikasi (HCS) dan searah, naik-riak lintas
stratifikasi diduga ditetapkan oleh arus gabungan. Enam jenis utama urutan tempat tidur yang
dicatat, dalam rangka meningkatkan kedalaman air dan / atau jarak dari pantai disimpulkan: 1) crossbedded dan planar-dilaminasi tidur dengan beberapa vugs keystone - pantai; 2) unit kasar skeletalooid grainstone dinilai - shoreface; 3) planar-dilaminasi dan hummocky lintas bertingkat batugamping
- shoreface rendah; 4) hummocky lintas bertingkat batugamping dan serpih tipis - badai yang
didominasi rak berlumpur; 5) grainstones baik dengan lamina paralel di bagian bawah diikuti di atas
dengan memanjat-riak lintas stratifikasi - badai yang didominasi rak berlumpur, dan 6) mudstones
kapur structureless dan shale hitam - "dalam" rak berlumpur. Rekonstruksi rak kuno menunjukkan
bahwa kemiringan ke selatan di 0,08-0,14 derajat, dan kedalaman air pada 30 km (perkiraan lebar
shell badai yang didominasi) adalah 40 sampai 70 m. Posisi paleolatitudinal dari Arkansas Utara (5-15
derajat S) menunjukkan bahwa badai kuat tropis atau badai, daripada badai musim dingin yang
intens, yang bertanggung jawab untuk mengikis sedimen karbonat dari lingkungan yang lebih
rendah-shoreface dan deposito sebanyak 30 km lepas pantai di berlumpur rak.
Sketsa :

6.

Urutan

facies

tipikal

meandering

river

(sketsa

dan

keterangan)

Typical sequence: Finning upward dari unit channel yang terdiri dari lag gravel (biasanya dari basalt)
sampai unit sandy point bar dengan berbagai macam produk bedformnya seperti plane beds, trough
cross beds, dan ripple drift. Terdapat juga komponen fine grained dari laminated muds yang biasanya
terbentuk

9.

-Gaya

pada

oxbow

utama

lakes,

yg

natural

berlku

leeves,

pada

crevasse

model

splays

transpor

dan

partikel

floodplain.

sedimen

Ada dua gaya utama, pertama gaya fluida yg merupakan resultan dari lift component akibat Bernoulli
effect dan drag component, dan kedua gaya gravitasi.

Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada
suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan
pada aliran tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan
Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran tertutup
sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama. Bernoulli effect
adalah fenomenan penurunan tekanan internal dengan peningkatan laju aliran fluida.

8. - Fluvial Dominated Delta


Terjadi ketika delta tersebut didominasi oleh sistem sungai yang proses pasang surut
atau gelombangnya sedikit sehingga proses pengendapan lebih intens dan sedimen
terus tersuplai. Membuat delta ini berbentuk seperti kaki burung (birds foot
delta).Endapan yang terjadi adalah lempung, lanau, pasir. Model stratigrafi yang
terdapat pada delta model ini adalah coarsening upward sequence.
2.Wave Dominated Delta
Proses pengendapan pada delta ini masih terjadi namun gelombang memiliki
dominansi untuk mengerosi tepi luar struktur delta sehingga memudahkan untuk
memberikan gambaran tentang delta itu sendiri. Bentuk delta tipe ini adalah Arcuate
dan endapannya kebanyakan pasir. Contoh tipe ini adalah Delta Sungai Nil.
[Penjelasan Arcuate cari di gugel yo]. Model stratigrafi tipe ini juga
menunjukkancoarsening upward sequence tapi mungkin bedanya pada sekuensekuennya, kalo yang sebelumnya ada yang mengalami coarsening pada sekuen tebal
dan kecil/tipis akan tetapi pada tipe ini hampir di seluruhnya.
3.Tidal (Pasang Surut) Dominated Delta
Proses pengendapan delta yang didominasi oleh pasang surut. Biasa terjadi pada
suatu daerah pasang surut yang cukup luas atau kecepatan pasang surut yang tinggi.
Dengan kondisi seperti itu maka suplai sedimen lebih didukung oleh pasang surut
yang kuat dan kecenderungan membentuk delta menjadi kecil. Fitur lain yang
dihasilkan adalah bahwa ia memiliki banyak struktur linier sejajar dengan arus
pasang surut dan tegak lurus ke lepas pantai. Model stratigrafinya juga sama
yaitucoarsening upward sequence yang tersusun atas interbedded sand, lempung,
lanau, pasir halus, pasir kasar.
Pantai dan Barrier island
Biasanya terdiri dari material lepas yang terdiri dari batu, seperti pasir, grevel,
pebble maupun coble. Partikel-partikelnya terkadang memilikki provenans atau asal
dari unsur biologis seperti fragmen cangkang atau fragmen coralline alga.
Barrier Island adalah pulau yang tidak terlalu luas dan terletak sejajar dengan garis
pantai dengan kata lain dapat menjadi penyangga suatu daratan dibelakangnya.

Daerah di belakang barrier island adalah lagoon dimana memilikki energi yang
rendah dan memungkinkan pembentukan daerah terumbu seperti reef flat.
Dua daerah tersebut diperlihatkan oleh gambaran di bawah ini beserta
stratigrafinya:

Lagoon adalah suatu daerah yang relatif dangkal karena terpisah dari laut dalam
yang ditutupi oleh barrier island atau atol. Pada daerah tersebut karena tidak
terdapat pergerakan air sehingga terjadi reduksi dan hanya memilikki biota yang
sedikit. Pola sirkulasi air pada lagoon hanya sedikit dipengaruhi oleh air tawar yang
mengalir kedalam lagoon dibandingkan estuarin dan kebanyakan lagoon tidak
mengalami pergantian air. Sedimen berpasir dapat terendapkan dalam energi tidal
channel yang lebih besar di dalam lagoon. Sebaliknya sedimentasi di dalam lagoon
didominasi oleh lanau atau mud yang dipengaruhi oleh pasang surut meskipun
gelombang besar dapat mengakibatkan penyapuan sedimen dari barrier island.
Estuarine merupakan tubuh pesisir pantai yang semi-tertutup dengan satu atau lebih
sungai mengalir di dalamnya dan langsung berhubungan dengan laut terbuka.
Deposit sedimen dapat dibawa ke dalam estuarin oleh sungai maupun arus pasangsurut. Pola sedimen yang membentuk estuarin bergantung pada proses mana yang
relatif dominan. Pada estuarin dengan pengaruh sungai dan pasang-surut yang sama
besar atau pengaruh pasang-surutnya lebih besar, dikarakteristikkan oleh deposisi

pasir pada jalur pasang-surut dan point bar, tetapi sedimen lempung kemungkinan
terakumulasi pada shallow bay dan tidal marsh.
Tidal-Flat merupakan suatu sistem dataran yang terbentuk ketika tidak ada aktifitas
gelombang besar. Ketika masih ada aktifitas gelombang yang energi relatif besar
maka tidak akan terbentuk tidal-flat karena tenaga air dari gelombang akan terus
menggerus permukaan sedimen di sekitarnya, akibatnya sedimen di permukaan
tersebut tidak sempat membentuk menjadi dataran karena terus mengalami
pergerakan sesuai dengan arah gelombang membawanya. Tidal-flat dapat dibagi
kedalam tiga zona, yaitu zona subtidal, zona intertidal dan zona supratidal. Ketiga
zona ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda

Anda mungkin juga menyukai