Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR TEKNOLOGI MINERAL

Disusun Oleh :

RAHMA IZATI
(20137045)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan

inayahnya kepada kita semua. Sehingga penulis bisa menjalani kehidupan ini sesuai dengan

ridhonya. Syukur Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan

rencana. Makalah yang membahas tentang EKSPLORASI LANGSUNG DAN TIDAK

LANGSUNG dengan tujuan untuk mengetahui bagaimanakah sebenarnya bagian dari eksplorasi

tersebut.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad

SAW. Karena beliau  adalah  salah satu figur umat yang mampu memberikan syafa’at kelak di

Yaumil Akhir.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan,

baik dalam hal isi maupun sestematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya

semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.

PEKANBARU, 20 SEPTEMBER 2020

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam ( kekayaan alam ) yang dapat

dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Sumber daya

alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati.

Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu semua yang

terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan sumber daya alam

non hayati atau sumber daya alam abiotic adalah semua kekayaan alam yang dapat

dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati. Indonesia merupakan negara yang kaya

dengan sumber daya alamnya, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam

non hayati. Kekayaan alam Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi,

di laut, dan di udara. Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua

kelompok besar yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam

yang tidak dapat diperbarui.


BAB II

PEMBAHASAN

Eksplorasi endapan bahan galian adalah penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan

suatu keterangan mengenai cadangan, bentuk, letak, sifat-sifat, mutu sertanilai ekonomi

dari suatu bahan galian, (J. Rainir Dhadar, 1986). Sedangkan menurutNurhakim,

eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan

ukuran, bentuk, letak (posisi), kadar rata-rata dan jumlah cadangan dari endapan mineral

berharga (Nurhakim, 2006). Secara garis besar metode eksplorasi dapat kita bedakan

menjadi dua kelompok besar yaitu metode eksplorasi tak langsung dan metode eksplorasi

langsung (Notosiswoyo Sudarso dkk, 2000).

 Metode Ekplorasi Tak Langsung

Metode eksplorasi tak langsung adalah eksplorasi yang kegiatan pengamatannya tidak

berhubungan langsung dengan objek yang di eksplorasi. Informasi keterdapatan bahan

galian diperoleh dengan memanfaatkan perbedaan sifat-sifat fisik atau kimia dari endapan

yang dapat diketahui melalui anomali-anomali yang diperoleh dari hasil

pengamatan/pengukuran. Metode-metode yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi  tak

langsung adalah penginderaan jarak jauh, survei geokimia dan survei geofisika.

a) Penginderaan Jarak Jauh

Penginderaan jarak jauh merupakan suatu teknologi dengan memanfaatkan sarana

angkasa (luar angkasa) untuk dapat melakukan observasi pada permukaan bumi.
Penginderaaan jarak jauh ini juga akan sangat membantu dalam melakukan

interpretasi bawah permukaan tanah terutama pada daerah-daerah yang ditutupi

oleh vegetasi atau lapukan kuarter. Penginderaan jarak  jauh terutama foto udara

dapat membantu juga dalam pembuatan peta-peta topografi maupun peta-peta

tematik dengan cepat dan akurat.      

b) Cara Geokimia

Prospeksi geokomia dilakukan berdasarkan pengetahuan bahwa mineralisasi

primer lebih banyak terjadi di sekitar endapan mineral. Selain itu diprediksi

bahwa suatu pola dispersi sekunder dari              unsur-unsur kimia sering

terbentuk selama pelapukan dan erosi endapan primer. Dalam pengertian yang

lebih sempit eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara sistematis satu atau

lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen sungai aktif, vegetasi, air atau gas

untuk mendapatkan anomaly geokimia yaitu konsentrasi abnormal dari unsur

tertentu yang kontras terhadap lingkungan.

c) Cara Geofisika

Eksplorasi geofisika dilakukan berdasarkan kontras atau perbedaan sifat fisik dari

batuan, mineral, dan bijih dari endapan yang diukur. Cara geofisika dapat

dilakukan dengan air born  menggunakan pesawat terbang, car

born menggunakan mobil dan jalan kaki. Secara umum metode geofisika dibagi

menjadi dua, yaitu:


1. Metode aktif meliputi metode geolistrik, elektromagnetik, dan seismik

yang dilakukan dengan memberikan gangguan berupa listrik ataupun

getaran ke bawah permukaan bumi.

2. Metode pasif meliputi metode magnetik, gaya berat, dan radioaktif yang

dilakukan dengan mendeteksi anomali-anomali yang terdapat di alam.

 Metode Eksplorasi Langsung

Metode eksplorasi langsung mempunyai pengertian bahwa pengamatan dapat dilakukan

dengan kontak visual dan fisik dengan kondisi permukaan/bawah permukaan dari

endapan yang dicari. Kegiatan eksplorasi langsung memungkinkan dapat dilakukan

deskripsi megaskopis/mikroskopis, pengukuran dan sampling terhadap objek yang di

eksplorasi. Interpretasi yang dilakukan dapat berhubungan langsung dengan fakta-fakta

dari hasil pengamatan lapangan. Metode eksplorasi langsung ini dapat diterapkan pada

sepanjang kegiatan eksplorasi (tahap awal sampai detail). Beberapa metode yang

sehubungan dengan metode eksplorasi langsung adalah sebagai berikut:

a) Pemetaan Geologi

Pemetaan Geologi merupakan suatu kegiatan pendataan informasi-informasi

geologi permukaan. Pemetaan geologi akan menghasilkan suatu bentuk laporan

berupa peta geologi yang dapat memberikan gambaran mengenai penyebaran dan

susunan batuan (lapisan batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur

geologi yang mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah

tersebut.  

b) Tracing Float, Paritan dan Sumur Uji.


Penyusuran (pencarian) endapan bijih dalam kegiatan eksplorasi dapat dilakukan

dengan kegiatan tracing float,  pembuatan paritan atau sumur uji. Uraian dari

kegiatan tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1) Float  adalah fragmen-fragmen/potongan-potongan ore yang berasal dari

penghancuran outcrop oleh erosi, (Totok Darijanto, 1990). Tracing

Float adalah penjejakan fragmen-fragmen atau pecahan-pecahan

(potongan-potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi, akibat

adanya gaya gravitasi dan aliran air.

2) Trenching (Pembuatan Paritan) merupakan salah satu cara dalam

observasi singkapan atau dalam pencarian sumber (badan) bijih/endapan.

3) Test Pit (sumur uji) adalah sumuran yang digali memakai peralatan

sederhana seperti cangkul, sekop, linggis untuk memperoleh gambaran

secara langsung susunan lapisan batuan yang ada dan mengambil conto

(sampel) endapan elluvial atau alluvial, (Partanto Projosoemarto,

dkk, 1998). Sumur uji  merupakan salah satu cara dalam pencarian

endapan atau pemastian kemenerusan lapisan dalam arah vertikal.

Pembuatan sumur uji ini dilakukan jika dibutuhkan kedalaman yang lebih

dari (>2,5 m). Pada umumnya suatu deretan (series) sumur uji dibuat

searah jurus, sehingga pola endapan dapat dikorelasikan dalam arah

vertikal dan horisontal.  Sumur uji ini umumnya dilakukan pada eksplorasi

endapan-endapan yang berhubungan dengan pelapukan dan endapan-

endapan berlapis.
4) Pada endapan berlapis, pembuatan sumur uji ditujukan untuk

mendapatkan kemenerusan lapisan dalam arah kemiringan, variasi litologi

atap dan lantai, ketebalan lapisan, dan karaktersitik variasi endapan secara

vertical. Sumur uji dapat juga digunakan sebagai lokasi sampling.

Biasanya sumur uji dibuat dengan kedalaman sampai menembus lapisan

batuan yang dicari yaitu zona mineralisasi. Sketsa Sumur Uji dapat lihat

pada Gambar 3.1.

5) Pada endapan yang berhubungan dengan pelapukan (laterik atau residual),

pembuatan sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas-batas zona

lapisan (zona tanah, zona residual, zona laterik), ketebalan masing-masing

zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta pada deretan sumur uji

dapat dilakukan permodelan.


BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudahpenyelidikan umum itu secara

positif menemukan tanda-tanda adanyaletakan bahan galian, tetapi pengertian eksplorasi

itu merujuk kepadaseluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari :

 Peninjauan (reconnaissance atau prospeksi atau penyelidikan

umum)dengan tujuan mencari prospek,

 Penilaian ekonomi prospek yang telah diketemukan, dan

 Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang

Setiap tahapan/proses eksplorasi harus dapat memenuhi strategi pengelolaan suatu

proyek/pekerjaan eksplorasi
DAFTAR PUSTAKA

http://pertambangan-geologi.blogspot.com/2012/04/metode-eksplorasi

https://infotambangg.blogspot.com/2016/10/metode-eksplorasi.html

http://miningforce.blogspot.com/2018/03/konsep-dan-tahapan-eksplorasi.html

Anda mungkin juga menyukai