072.13.113
TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Studi geologi telah banyak dipelajari untuk mendukung berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan Sumber Daya Alam. Untuk memenuhi kebutuhan yang beragam,
dibutuhkan kegiatan eksplorasi yang pada umumnya bertujuan untuk mencari dan
bukanlah kegiatan yang sederhana, maka dari itu dibutuhkan penelitian lebih lanjut
cekungan, serta gejala tektonik dan vulkanisme yang pada akhirnya akan menghasilkan
kegiatan eksplorasi yang efektif dan efisien. Sumber Daya Alam yang berguna bagi
manusia dan bersifat ekonomis jenisnya beragam, salah satu contohnya yaitu bahan
galian.
1.1 Golongan A, yaitu golongan bahan galian yang strategis. Artinya bahan galian
perekonomian negara. Contoh: semua jenis batu bara, minyak bumi, bahan
radioaktif tambang aluminium (bauksit), timah putih, mangaan, besi, dan nikel.
1.2 Golongan B, yaitu golongan galian yang vital, yang dapat menjamin hajat
hidup orang banyak. Contoh: emas, perak, magnesium, seng, wolfram, batu
1.3 Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A
maupun B.
Bahan galian pada daerah eksplorasi ini termasuk dalam bahan galian Golongan
Batuan ini merupakan salah satu bahan utama yang sering digunakan dalam
bahan baku industri terutama pendirian suatu bangunan, yaitu dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pembuatan batu bata dan genteng. Meski bahan galian ini merupakan
bahan tambang golongan C, kebutuhan akan bahan galian ini secara tidak sadar telah
dimanfaatkan oleh banyak masyaraka. Terlebih lagi batuan ini tersebar dominan pada
Blora, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. Daerah ini dapat dicapai dari kota
Blora dengan jalan aspal menggunakan kendaraan umum ke arah Utara sekitar 5 km.
ini adalah asli dari Jawa Tengah. Di sekitar daerah ini terdapat pemukiman, sawah
mineral lempung yang mempunyai ukuran butir halus (batulempung adalah batuan
sedimen yang mempunyai ukuran butir kurang dari 0,002 atau 1/256 mm).
batuan yang berstrutur masif yang komposisinya lebih banyak dari lanau. Sedangkan
menurut William dkk., 1954, batulempung adalah batuan sedimen klastik yang
diameter kurang dari 1 atau 2 mikron dan secara dominan disusun oleh silika.
Karena ukuran butirnya yang sangat halus maka sulit untuk mendeskripsi
bagian kelompok mineral lempung, yang pada umumnya berasal dari feldspar. Unsur
besi pada batu lempung hadir sebagai oksida, berupa pirit atau markasit dan siderit.
Jumlah oksida besi pada batu lempung biasanya tercermin pada warna dari batuan
tersebut. Selain mineral mineral tersebut di atas karbonat juga sering dijumpai pada
anorganik atau kombinasi dari keduanya (Ehlers dan Blatt, 1980), antara lain:
1. Residual Clay
transportasi. Ciri-ciri fisik dari batuan ini tergantung pada iklim, pengairan dan
batu induknya. Batulempung jenis ini dijumpai disekitar batu induknya dan
1. Transported Clays
Batulempung yang sudah tertransportasi dapat berasal dari tiga sumber yaitu:
mungkin dikotori oleh mineral yang berukuran halus antara lain kuarsa, oksida
daerah yang mempunyai arus lemah. Batulempung ini terbentuk pada lingkungan darat
maupun laut, contoh di daerah dataran banjir, delta, danau, lagun dan laut (Ehlers dan
Blatt, 1980). Batulempung yang terbentuk pada daerah yang berbeda mempunyai
kenampakan fisik yang berbeda pula (Dixon, 1992). Batulempung yang terbentuk di
laut pada umumnya mempunyai perlapisan yang tebal, mengandung fosil laut dalam,
atau binatang yang hidup di laut dangkal yang kemudian tenggelam setelah mati.
BAB II
Konsep eksplorasi dan metode eksplorasi ini sangat dipakai sebagai acuan
eksploitasi pada suatu daerah kuasa penambangan, dengan dasar-dasar geologi, maka
dapatlah ditentukan daerah kuasa penambangan yang memiliki bahan galian yang
ekonomis.
Pemetaan ini dimulai dengan orientasi lapangan dan eksploitasi lokasi obyek
memperoleh gambaran tentang jenis jenis sedimen yang ada dan bagaimana
hubungannya dengan batuan dasar. Data ini sangat diperlukan dalam perhitungan
- Studi Literatur
Perispan Penambangan
Produksi
BAB III
PEMBAHASAN
Tengah. Pada peta geologi ini terdapat 3 satuan batuan, dimana yang tertua diendapkan
adalah batupasir pada Kala Miosen Awal – Miosen Tengah, kemudian dilanjutkan
dengan tidak selaras batulempung gampingan pada Kala Miosen Akhir, dan selaras
kemudian terendapkan batulempung karbonatan pada Kala Miosen Akhir. Pada satuan
batulempung karbonatan ini lah yang menjadi target eksplorasi dan eksploitasi pada
memiliki kadar kandungan lempung yang sangat tinggi, begitu pula dengan penyebaran
yang sangat luas. Karena tingkat keekonomisanya, maka batulempung dijadikan
87.5 1043985.322
100 194223.8148
100 413200.1164
112.5 19226.70947
112.5 81371.40996
Dari pengukuran luas yang didapat, makan didapatkan bulk volume yang
memakai metode trapezoidal dan metode pyramidal. Perbedaan kedua metode ini
adalah apabila harga An/A(n+1) < 0,5; maka pencarian volume memakai metode
ℎ
[𝐴1 + 𝐴2 + √𝐴1𝐴2]
3
Sedangkan metode trapezoidal digunakan apabila An/A(n+1) > 0,5; dimana persamaan
ℎ
[𝐴1 + 𝐴2]
3
Nilai Kontur (m) Luas Wilayah (m2) Jenis Volume Volumetrik (m3)
TOTAL 27035387.86
disimpulkan maka volume total pada target eksplorasi ini adalah 27.035.387.86 m3.
Dari volume tersebut dapat dihitung cadangan pada daerah kuasa penambangan dengan
cara: Vb x densitas x factor y. Dengan menggunakan data yang didapat cadangan pada
85.161.471,76 ton. Bila harga 1 ton batugamping dihargai 750.000, maka dari project
CASHFLOW
Pemasukan project ini didapat dari hasil jual standar batulempung ke distributor
pengolah batulempung menjadi bata dan genteng, yang 1 ton batulempung bernilai Rp
750.000. Maka dengan volume bulk yang didapat yaitu 85.161.471,76 ton dapat
Dari perhitungan cash-out dengan cash-in, maka profit yang didapat dari
KESIMPULAN
Tambaksari dan sekitarnya, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah
dengan luas kuasa penambangan sebesar 1,179 km2. Target project “PRABA
m3 atau berat sebesar 85.161.471,76 ton yang mempunyai kandungan lempung sebesar
Rp 65.133.490.708,22 per bulan. Proses reklamasi juga dilakukan sebesar luasan kuasa
REKOMENDASI
penghabisan 62 tahun. Selain itu untuk menunjang penelitian ini, maka analisa geologi
kimia melalui stream sedimen perlu dilakukan untuk mengetahui kadar kimiawi daerah
kuasa penambangan. Selain analisan geologi kimia, survey geologi fisika dibutuhkan
metode gravity.
PENUTUP
semoga segala bentuk kegiatanya dapat dilancarkan oleh Tuhan yang Maha Esa dan
project ini dapat menunjang segala bentuk aspek di bidang ekonomi, sosial, politik, dll.
Akhir kata, dengan kerendahan hati, saya mengucapkan permohonan maaf bila
adanya kesalahan dalam bentuk teknis maupun non-teknis dari project “PRABA
EXPLORATION” ini. Terimakasih juga kepada pihak pihak yang telah berpartisipasi
ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://klastik.wordpress.com/2006/11/19/prospek-batu-lempung-dimasa-
kini/http://www.hukumpertambangan.com/izin-usaha-pertambangan/
http://www.pajak.go.id/content/seri-pbb-ketentuan-umum-pajak-bumi-dan-
bangunan-pbb
http://mekanikabatuan.blogspot.co.id/2011/05/batubara.html
http://www.alatberat.com/blog/beberapa-macam-gambar-alat-berat-dan-
fungsinya/
https://www.otomaniac.com/harga-ford-ranger/
http://www.tronikaonline.com/price-list-daftar-harga-cctv/274-price-list-
bosch-cctv
http://batubatamerah-bogor.blogspot.co.id/2014/04/tanah-merah-lempung-
clay-material-untuk.html
http://www.ihargagenset.com/daftar-harga-genset-perkins/
LAMPIRAN