net/publication/326827448
CITATION READS
1 465
2 authors, including:
Budijanto Widjaja
Universitas Katolik Parahyangan
121 PUBLICATIONS 148 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Budijanto Widjaja on 04 August 2018.
2
Budijanto Widjaja 1, Nessia na Yovita
1
~Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik. Universitas Katolik Parahyangan
JI. Ciumbuleuit 94Bandung40141 Telp 0222033691 Ext 445
Email: geotek.gw@gmail.com
Abstrak
Mudflow sebagai salah satu bentuk pergerakan tanah per/11 dikaji lebih lanjut terutama
pe11e11111a11parameter tanahnya. Komposisi 11/ama mudflow umumnya berupa tanah berbutir ha/us
yang 111ampubergerak dengan kecepatan tinggi. Kadar air mudflow secara kualitatif berada pada
level sama atau lebihtinggi dari batas caimya. Untuk itu diperlukan penerapan ilmu reologi yang
berkaitan dengan masalahaliran material tertentu. Mudflow dapat dikategorikan sebagai material
11011 Newtonian di mana parameteryang dibutuhkan adalah viskositas dan yield stress. Namun, ha/ ini
sangm sulit diperoleh denganpenggunaan viskometer konvensional. O/eh karena itu, flow box test
dikembangkan untuk mengatasikelemahan dari viskometer tersebut. Salah satu keunt11ngan flow box
test adafah mamp11 memberikaninformasi parameter reologi pada kondisi p/astis dan kondisi cairan
kemal. Ke111111111ga11 ini dimaks11dka111111111k menjelaskan /ebih lanj11t karakteristik mudflow
berdasarkan variasi kadar air. Dengan me11gg11nakanst11di kasus mudjlow di Sukaresmi yang te,jadi
pada 18 Ja1111ari 2013, parameter reologi diperoleh dari ujiflow box test. Hubungan antara viskositas
dan indeks kecairan memperlihatkan bahwa mudflow dapatterjadi pada saat kadar air sama ata11
lebih tinggi dari batas cairnya. Jika kadar air berada di bawah batascair dapat diklasifikasikan
sebagai longsoran tanah. O/eh karena it11, kontribusi maka/ah ini adalah unt11kmemberikan info rmasi
tentang karakteristik mudflow berdasarkan variasi kadar air berdasarkan hasilflowbox test.
Kata kunci:caira11 ke11ta/;jlmv box test; i11deks kecaira11; koll(/isi plastis,· viskositas; yieldstress
Pendahuluan
M11dflo1v sebagai salah satu bentuk pergerakan tanah yang sering terjadi dan acapkali menelan korban harta
jiwa dan manusia. Salah satu 1-..asus di Indonesia adalah kasus mudflow di Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat yang
terjadi pada tanggal 18 Januari 2013. Bencana a lam ini dapat bergerak dengan kecepatan relatif cepat lebih dari 5
cm 1det. Karena sifatnya yang mendadak dan kecepatan pergerakan yang cepat tersebut, material tanah bergerak dan
menghantam serta merusak penghalang di depannya (misalnya, bangunan rumah tinggal) melalui jalur permukaan
tanah yang dilaluinya. Material m11dflow didominasi oleh tanah lempungjenuh air. Kadar air sewaktu kejadian dapat
mencapai atau lebih besar dari batas cair (LL). Karena sifat tersebut, mudjlow berada dalam kondisi berupa cairan
kental. Untuk itu, pendekatan reologi dengan menggunakan model Bingham dibutuhkan untuk menjelaskan
parameter reologi mudjlow.
Studi ini bertujuan untuk memaparkan uji flow box yang dikembangkan oleh Widjaja (2012) dan Widjaja
and Lee (2013). Uj i ini digunakan untuk memperoleh parameter viskositas pada beberapa variasi kadar air (w).
Dengan kedua nilai tersebut, selanjutnya dapat disimulasikan dengan menggunakan program Flo2d. Pembahasan
makalah ini dibatasi pada penentuan parameter reologi.
G-325
Seminar Nasional Ill Teknik Sipi/ 20 I 3
Universi1as Jvfuhammadiyah Surakarta
Model reologi yang umum digunakan untuk menjelaskan perilaku mudflow adalah model Bingham. Model
ini menyederhanakan perilaku mudflow dengan mengangap perubahan regangan terjadi pada saat material memiliki
viskositas (17) konstan (Gambar 2). Pada saat tegangan geser lebih rendah dari y ield stress (dalam ha! ini sama
dengan kohesi), material tidak bergerak. Namun, pada saat tegangan geser lebih tinggi daripada kohesi, material
bergerak dan perilaku pergerakan mudjlow ditentukan oleh nilai 17.
ri= 00
i-
-~ 1lu0-----"B:;..;i.:..;n;.;;i..;.;
h"' a'-
m'-'.;;.
s .:..;m.:..;o:;..;d:;..;e:;..;1_ _
(J
(I)
>
Shear strain rate (s.1 )
Gambar 2. Hubungan antara viskositas dan shear strain rate model Bingham (Widjaja and Lee, 2013)
A lat untuk mengukur viskositas ( 17) disebut viskometer. Namun, a lat ini memiliki keterbatasan hanya mampu
mengukur '7 pada keadaan cairan kental (viscous liquid) atau pada saat kadar air di atas batas cair (LL).
Kenyataannya, mud flow dapat terjadi pada saat kadar air di sekitar LL atau lebih tinggi dari LL sehingga viskometer
konvensional tersebut tidak dapat digunakan untuk mengetahui perilaku 11111djlow. Oleh karena itu, Widjaja and Lee
(2013) membuat viskometer yang berhubungan erat dengan perilaku mudjlow yang disebut dengan Flow Box Test
(FBT). Alat ini memiliki kelebihan untuk mengukur '7 baik pada keadan plastis (plastic state) maupun cairan kental
(viscous liquid state). Dasar pengembangan a lat ini adalah menggunakan kombinasi teori trap door (Terzaghi, 1943)
dan model reologi Bingham. Umumnya teori trap door ini dipakai untuk menjelaskan fenomena arching effect pada
tanah. Namun, dalam hal ini kombinasi tersebut mampu mereplika kondisi mudjlow yang diturunkan dari hubungan
kecepatan terhadap waktu. Setelah itu, dengan integrasi kurva kecepatan terhadap waktu ini, dapat diperoleh kurva
hubungan pergerakan terhadap waJ...'tu. Kurva inilah yang akhimya menjadi data awal untuk menentukan viskositas
di laboratorium menggunakan FBT (Gambar 3).
Keluaran dari FBT adalah hubungan antara pergerakan terhadap waktu untuk kadar air tertentu yakni data
tersebut dicatat dengan menggunakan bantuan LVDT (Gambar 4). Kurva hasil FBT ini kemudian dilakukan upaya
penyesuaian dengan kurva yang diturunkan dari teori trap door dan model Bingham yakni menggunakan modifikasi
dari model Herschel-Bulkley. Jika sudah mengalami penyesuaian, nilai viskositas kemudian dapat dihitung dengan
rnengarnbil nilai kohesi adalah konstan. Pada awalnya nilai viskositas ini merupakan fungsi waktu. Narnun, pada
akhirnya digunakan satu nilai viskositas konstan yakni pada saat waktu t=O (Garnbar 4). Selanjutnya, dibuat variasi
kadar air yang lain sehingga diperoleh satu set data lengkap yang mewakili keadaan plastis dan cairan kental. Detail
lengkap berupa prosedur uji ini dapat dilihat pada Widjaja (20 12) dan Widjaja and Lee (2013).
G - 326
Seminar Nasional Ill Teknik Sipil 20/ 3
Unil·ersitas Muhammadiyah Surakarta
~ Acrylic
Flexible
Plastic Bag
Top v·,ew Trap door
(water inside)
A Flexible Flexible
),----'-- - - ' ~Plastic Bag ,.,,,,- Plastic Bag
.'SJ.. Settlement
Water Soil sample
Water
Acrylic -'-""""'=-""'=~Spring
Soil sample Piston
....,.,..,__ Trap door
Spring
...,.-.Ht--P1ston
LVDT
(a) (b)
4
Kodorair(w) 1.E+0S ,------=::::::;::::~--;::::--,
0.09
3.5 - - ~ - - - - - - . .- - - - 87% 'ii, 0.22
ni 1.E+04
E
3 -i::
a.
1.E+03
.S 2.5 ~ .. •- . Ill
_lg
C:
"' 2
.c
"' 1.5
"C
I
'iii
>
0
.:,,!
Ill
1.E+02
==---- - - - - - - - 0.9 4
l . )c
..
C:
·c.
a,
0..
·- - -- - - - - - - - - - - 64%
c,:J
'iii
1.E+01
1.E+OO
/ __, ...-----·-
- - - - 2 1~
liquidity Index,
0.5 ·c
0 1.E-01 -1-..-~--~~~~-~--~-rl
0.0 0.2 0.4 0.6 0.6 1.0
0 0.2 0.4 0.6 0.8
Waktu (Jam)
Waktu (Jam)
Gambar 4. Hubungan perpindahan dan waktu untuk mudjlow Sukaresmi (gambar kiri); Penentuan viskositas
terhadap waktu (gambar kanan)
Material tanah dari mudtlow yang terjadi di Sukaresmi ini digunakan sebagai studi kasus. Makalah ini
bertujuan adalah untuk mengumpulkan database kejadian mudjlow dengan menggunakan keluaran dari hasil FBT di
laboratorium. Lebih jauh lagi, simulasi komputer misalnya dengan program Flo2d dapat menggunakan parameter
reologi FBT tersebut untuk mempelajari perilaku mudjlow dengan lebih detail (Gambar 5). Beberapa studi kasus
menggunakan parameter yang diturunkan dari FBT dapat dilihat pada Lee and Widjaja (2013).
G-327
Seminar Nasional Ill Teknik Sipil 2013
Universitas Muhammadiyah Surakarta
50
Garnbar 5. Sirnulasi tipikal mudflow Sukaresmi dengan program Flo2d
Mudflow mulai terjadi pada saat kadar air mendekati batas c2ir (LL) atau pada saat indeks kecairan sebesar 1.
Indeks kecairan (LI) didefinisikan sebagai berikut:
Hasil uji viskositas untuk lokasi mudjlow Sukaresmi dengan menggunakan Flow Box Test (FBT) dapat
dilihat pada Gambar 6. Kadar air dibuat bervariasi yaitu 49%, 51 %, 55%, 64%, dan 87% sehingga rentang LI berada
antara 0.09 - 2.14. Pada saat LI=! , kadar air adalah sama dengan batas cair. Jadi, FBT dalam hal ini dapat
memberikan informasi nilai viskositas pada dua keadaan yaitu kondisi plastis (LI< I) dan kondisi cairan kental
(LI~ I). Pada kondisi plastis, nilai viskositas (17) relatif tinggi yaitu antara 2.75 Pa•s- 3400 Pa•s. Sedangkan untuk
G - 328
Seminar Nasional Ill Teknik Sipil 2013
Uni\'ersiras M11hammadiyah Surakarta
kondisi cairan kental, nilai 17 berada dalam rentang 0.35 Pa•s- 2.75 Pa•s. Sebagai garnbaran, air merniliki 17 sebesar
I mPa•s.
Karaksteristik urnum perilaku 11111djloll" dapat digambarkan sebagai berikut berdasarkan Gambar 6. Pada
mulanya. material tanah akan bergerak dengan nilai viskositas tinggi di kondisi plastis. Seiring dengan peningkatan
kadar air secara perlahan. nilai viskositas tanah mengalarni reduksi hingga suatu saat kadar air sama dengan batas
cair (LI=!). Dcngan peningkatan kadar air ini. viskositas akan turun dan tanah akan bergerak relatif cepat dan
mudjlow dapat terjadi pada kondisi ini.
104 . . . . - - -- -----,---------------.
Viscous liquid state
-~ 102
-~
( /)
0
(.)
101
(/)
'> 0
-ro 1 o
C
10·1 ~...........--'--!_,__,......._.'-+--.._.__......._+-'-...........-'-+-....................-+-'-~~
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0
Liquidity Index (LI)
Garnbar 6. Hubungan antara lndeks Kecairan (LI) dan viskositas untuk 11111djlow Sukaresrni
Kcsimpulan
Flow Box Test dirancang oleh penulis untuk rnenentukan nilai viskositas dari material mudtlow. Salah satu
keuntungan penggunaan alat ini adalah marnpu rnemberikan inforrnasi viskositas pada dua kondisi yaitu kondisi
plastis (saat kadar air lebih rendah dari batas cair) dan kondisi cairan kental (viscous liquid state, saat kadar air sarna
atau lebih tinggi dari batas cair). Pada kondisi cairan kental, tanah dalarn keadaan mengalir dan dianggap rnudtlow
terjadi. Pada kondisi plastis. rentang viskositas berada pada 2.75 Pa•s - 3400 Pa•s sedangkan pada kondisi cairan
kental rentang viskositas berada pada 0.35 Pa•s - 2.75 Pa•s. Semakin kecil nilai viskositas suatu tanah, semakin
besar kecepatan 11111djlow saat mengalir. Perubahan nilai viskositas dari kondisi plastis ke kondisi cairan kental yang
sangat drastis menyebabkan mudtlow terjadi. Karakteristik perilaku mudtlow dapat diturunkan dari hubungan
viskositas dan indeks kecairan. Mudjlow berdasarkan hubungan ini terjadi pada saat terjadi reduksi viskositas akibat
peningkatan kadar air. Pada saat kadar air sama dengan batas cair, mudjlow dapat terjadi dan bergerak dengan
kecepatan relatif tinggi. Peningkatan kadar air dapat terus berlangsung dan menyebabkan viskositas semakin rendah
namun dengan pengurangan nilai yang landai.
Daftar Notasi
c = kohesi, kPa
FBT = flow box test
G, = berat jenis
G-329
Seminar Nasional Ill Teknik Sipil 20/ 3
Universitas Muhammadiyah Surakarta
IP = indeks plastisitas
LL = batas cair
LI = indeks kecairan
LVDT = linear variable d[lferemia/ transformer
Pl = batas plastis
uses = Unified Soil Classification System
w = kadar air, %
'l = viskositas, Pa•s
'lj, = yield stress, kPa
Daftar Pustaka
Lee, S.H.H. and Widjaja, B. (20 I 3), " Phase Concept for mud flow based on the influence of viscosity·· Soils and
Foundations, Vol. 53 ( I) pp. 77-90.
Lorenzini, G. and Mazza, N. (2004), "Debris Flow Phenomology and Rheolog ical Modeling'·, WIT Press
O' Brien, J.S. and Julien, P.Y. ( 1988), "Laboratory Analys is of Mudtlow Properties" J. Hydraul. Eng., Yo. I I 4(8),
pp. 877-887.
Widjaja, B. (2012), " Viscosity Determination ofSoil in Plastic and Viscous liquid States for Elucidating Mudjlow
Behm1ior ", PhD Thesis, Department of Construction Engineering, Taipei, Nat ional Taiwan University of
Science and Technilogy, Taiwan
Widjaja, B.andLee, S.H.H., (2013 ), "Flow Box Test for Viscosity of Soil in Plastic and Viscous Liquid" Soils and
Foundations, Vol. 53 ( I) pp. 35-46.
G - 330
IDENTIFIKASI KERI<..NTANAN AIRTANAH
(GROUNDWATER VULNERABILITY) CEKUNGAN AIRT A'.'IAH PALL
MELALUI PENENTUAN KUALITAS RELATIF DAN TIPE HIDROKIMIA
DENGAN PENDEKATAN GEO\-1ORFOLOGI DA:\ GEOLOGI
Ze/litni
xiv
KAT A PEN GANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkatNya
kami telah meyelenggarakan dengan baik acara Seminar nasional ke -111 Teknik Sipil
Universitas Muhammad,yah Surakarta (UMS).
Seminar Nasional ke-111 Teknik Sipil UMS merupakan agenda pertemuan ilmiah tahunan
Teknik Sipil UMS yang di selenggarakan sebagai sarana komunikasi antar peneliti, perguruan
tinggi, lembaga penelitian, indus tri dan pemerintah untuk berbagi pengalaman. Pada kegiatan
tahun ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap peningkatan kualitas teknologi
Ramah Lingkungan dengan berprins ip " memen uhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan
pemenuhan kebutuhan generasi m asa depan··_ Pan1tia telah menerima ~5 abstrak darr
berbagai ko ta di Indonesia d engan lima bidang kajian struktur, transportas,, geotc:kn1k,
manajemen konstruksi dan keairan. Lima puluh empat m akalah tersele ks i dipresentas ikan
pada kegiatan ini.
Semoga apa yang kita lakukan hari ini bermanfaat bagi kemajuan kita di masa de pan. Amin.
Sampai jumpa lagi pada Seminar Nasional kami tahun mcndatang.
Surakarta, Mei 20 13
Ketua Panitia
Semi nar Nasional Ill Teknik Sipil Ut--1S
iii