VISKOSITAS
NAMA
: AYU APRILIANI
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM
ASISTEN
ABSTRAK
praktikum ini yaitu membuat larutan uji yang sesuai dengan konsentrasi tertentu
dan menentukan viskositas sampel dengan viscometer Brookfield dan viskometer
Rion.
Metode
yang
digunakan
dalam
praktikum
ini
adalah
dengan
ABSTRACT
I.
Tujuan Percobaam
1. Membuat larutan uji yang sesuai dengan konsentrasi tertentu
2. Menentukan viskositas sampel dengan viscometer Brookfield dan
viskometer Rion.
II.
Prinsip Percobaan
1. Viskositas
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang
diberikan oleh suatu cairan (Dudgale. 1986)
Rumus:
(Rumushitung,
2013)
dibawahnya akan bergerak dengan suatu kecepatan yang berbanding lurus dengan
jarak dari lapisan dasar yang diam.
Aliran Non Newton:
Terdapat pada emulsi, suspensi lap. Lendir (Muchilago) pekat (Martin,2008)
3. Viskometer Brookfield
Merupakan salah satu viskometer yang menggunakan gasing atau kumparan yang
dicelupkan ke dlaam zat uji dan mengukur tahanan gerak dari bagian yang
berputar (Polban,2013).
4. Rheologi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran cairan dan deformasi
(Kosman,2005)
III.
Reaksi
-
IV.
Teori Dasar
lapisannya. Salah satu akibat dari adanya aktivitas ini adalah timbulnya gesekan
internal antara bagian-bagian tersebut, yang dapat digambarkan sebagai gaya
luncur diantara lapisan-lapisan fluida tadi. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan
kecepatan bergerak lapisan-lapisan fluida tersebut. Bila pengamatan dilakukan
terhadap aliran fluida makin mengecil ditempat-tempat yang jaraknya terhadap
dinding pipa semakin kecil, dan praktis tidak bergerak pada tempat di dinding
pipa. Sedangkan kecepatan terbesar terdapat ditengah-tengah pipa aliran.
Viskositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahanan
dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viskositas rendah,
misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil
dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viskositas yang lebih besar (USU,
2011).
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan
gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan
yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan
sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang
tinggi. Pada hukum aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara gayagaya mekanika dari suatu aliran viskos sebagai: Geseran dalam (viskositas) fluida
adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk
fluida Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan geser (s) dengan
kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas.
Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi
fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang
tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h, sejajar dengan suatu bidang permukaan
atas yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti tidak
memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya, maka tidak ada gaya tekan
yang bekerja pada lapisan fluida. (Burhanudin, 2008).
Koefisien viskositas secara umum diukur dengan dua metode :
Metode Viskometer Ostwald
(Dogra,2009)
Metode Bola jatuh
Metode bolajatuh menyangkut gaya gravitasi yang seimbang dengan gerakan
aliran pekat, dan hubungannya adalah :
(Dogra,2009)
Faktor yang mempengaruhi viskositas antara lain:
1. Gaya Intermolekular
Viskositas juga dihubungkan dengan gaya intermolekuler pada cairan. Jika
gaya intermolekular kuat , viskositasnya tinggi. Sebagai contoh air mempunyai
viskositas yang lebih tinggi daripada metanol, karena air mempunyai gaya
intermolekuler lebih besar daripada metanol.
2. Temperature
Kenaikan temperature menyebabkan penurunan viskositas. Hal ini
menyebabkan kenaikan energi kinetik rata-rata. Maka dari itu gaya
intermolekular dapat ditahan.
3. Ikatan Hidrogen
V.
Bahan
1. Viskometer Brookfield LV
2. Viskometer Rion
Gambar Alat
Viskometer Brookfield LV
VI.
Viskometer Rion
Prosedur
Dibuat larutan uji berisi suspending agent berupa Na-CMC, tilosa, akasia
dan tragakan dengan cara dikembangkan menggunakan pelarut yang
sesuai. Ditentukan viskositas cairan uji dengan viskometer Brookfield dan
viskometer Rion. Pengukuran dengan viskometer Brookfield LV diatur
kecepatan pada rpm 3;6;12;30;60. Ditentukan spindel yang sesuai. Dibaca
dan dihitung viskositasnya dan dibuat reogram plot antara viskositas
dengan rpm. Untuk pengukuran dengan viskometer Rion pertama
ditentukan rotor yang sesuai dan dibaca nilai viskositasnya.
VII.
Data Pengamatan
Konsentrasi
5%
Rotor
Viskositas (dPa.s)
240
10 %
600
Perhitungan
NaCMC konsentrasi 5%
x 300= 15 gram
VIII.
Pembahasan
Dalam praktikum kali ini menentukan viskositas dari beberapa suspending
agent yang sering digunakan dalam dunia farmasi. Suspending merupakan bahan
tambahan yang penting dalam pembuatan suspensi. Suspending agent digunakan
untuk meningkatkan viskositas, mencegah penurunan partikel dan mencegah
penggumpalan resin dan bahan berlemak. Pemilihan suspensing agent harus tepat,
tunggal atau kombinasi dan pada konsentrasi yang tepat pula. Meskipun secara
kimia sesuai, tidak menutup kemungkinan suspensing agent dan obat dapat
berinteraksi.
Suspending bekerja dengan meningkatkan kekentalan. Sehingga sebaiknya
penambahan suspending agent perlu diatur. Kekentalan yang berlebih
menyebabkan suspensi sulit terkonstitusi dengan pengocokan, dan sulitnya untuk
dituang. Suspensi yang baik memiliki viskositas yang sedang serta tidak
mengandung bahan bergumpal. Suspending agent yang dipakai dalam praktikum
ini adalah Na- CMC, akasia, tragakan dan tilosa.
IX.
Kesimpulan
1. Larutan uji dapat dibuat yaitu Na-CMC, Tragakan , Tilosa dan Akasia
dengan konsentrasi masing masing yaitu 5% dan 10 %.
2. Viskositas dari larutan uji dapat ditetukan dengan menggunakan
Viskometer Brookfield dan Viskometer Rion. Nilai viskositas tertinggi
dimiliki oleh NaCMC, dimana untukNa-CMC 5% adalah 240 dPa.s dan
Na-CMC 10 % adalah 600 dPa.s
Daftar Pustaka
Budianto, A. 2008. Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair dengan
Menggunakan Regresi Linier Hukum Stokes. Available at
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/12/12-anwar157166.pdf (Diakses pada 29 April 2015).
Dogra, S. K. 2009. Kima Fisik dan Soal-soal. Jakarta: UI Press.
Dudgale. 1986. Mekanika Fluida Edisi 3. Jakarta : Erlangga.
Kosman, R. 2005. Farmasi Fisika. Makassar : Universitas Muslim Indonesia.
Martin, A. 2008. Kimia Fisika Edisi ke-3. Jakarata : UI Press.
Moechtar. 1990. Farmasi Fisik. Yogyakarta : UGM-press.
Polban, Himka. 2013.Viskositas.Available at
https://himka1polban.com/laporan/kimia-instrumen/laporan-penentuanviskositas/ (Diakses pada 29 April 2015).
Rumus Hitung. 2013. Rumus Viskositas. Available at
http://rumushitung.com/2013/10/03/rumus-definisi-viskositas/ (Diakses
pada 29 April 2015).
Takeuchi, Y. 2008. Larutan. Available at http://www.chem-istry.org/materi_kimia/kimia_dasar/cairan_dan_larutan/larutan/ (Diakses
pada 29 April 2015).
USU, 2011. Viskositas. Available at
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29343/4/Chapter%20II.pdf
(Diakses pada 29 April 2015).
Winarto, D. (2013). Teori Viskositas Cairan. Available at
http://www.ilmukimia.org/2013/02/teori-viskositas-cairan.html (Diakses
pada 29 April 2015).
Lampiran