Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW),

Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT GESER TANAH DI SEKITAR


BATAS PLASTIS

Budijanto Widjaja dan Ronny Santoso


Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
E-mail: geotek.gw@gmail.com

Abstrak
Perubahan kuat geser tanah umumnya sangat tergantung pada kadar
airnya. Semakin tinggi kadar air dapat menyebabkan semakin rendahnya kuat
geser tanah. Untuk tanah berbutir halus, batas-batas Atterberg yaitu batas
plastis dan batas cair dapat menjadi petunjuk perubahan kuat geser tanah.
Namun, yang menarik adalah terdapat beberapa penelitian seperti Baver et al.
(1972) dan Rajapakse (2008) yang menunjukkan bahwa nilai kuat geser tanah
meningkat seiring dengan meningkatnya kadar air menuju batas plastis.
Kemudian, kuat geser tanah akan menurun jika kadar air lebih tinggi dari
batas plastis. Dengan demikian, kekuatan tanah pada saat kadar air sama
dengan batas plastis merupakan nilai tertinggi. Pada penelitian ini dilakukan
studi eksperimental di laboratorium dengan menggunakan sampel kaolin dan
tanah longsoran di Parakan Muncang, Jawa Barat. Sampel tanah dipadatkan
dengan metode kompaksi standar untuk delapan variasi kadar air di sekitar
batas plastis dan kemudian dilakukan uji kuat tekan bebas untuk mengetahui
kuat geser tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat kadar air
berada di batas plastis, kuat geser tanah mencapai nilai terbesar yang diuji
dengan uji kuat tekan bebas. Pada saat kadar air lebih rendah atau lebih tinggi
daripada batas plastis, kuat geser tanah mengalami reduksi. Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian dari Rajapakse (2008), Hilf (1975), Huder (1964),
dan Baver et al. (1972). Reduksi kuat geser tersebut dapat disebabkan oleh
perubahan struktur tanah misalnya dalam keadaan terflokulasi atau dipersif,
termasuk mineralogi dan jenis tanah. Kontribusi penelitian ini adalah untuk
menjelaskan fenomena perubahan kekuatan tanah pada tanah berbutir halus di
sekitar batas plastis.
Kata kunci: batas plastis, kuat geser tanah, dan uji kuat tekan bebas.

1. Pendahuluan menuju suatu nilai maksimum di batas


Batas plastis (PL) mengindikasikan atas kondisi semi solid (dalam hal ini
suatu batas kadar air terbawah dari PL) dan kemudian mengalami penuru-
keplastisitisan tanah. Ketika kadar air nan sampai pada suatu nilai terendah
berada di bawah PL, kekuatan tanah pada kondisi plastis.
dapat tereduksi di bawah PL (Rajapak- Pembatasan masalah dilakukan untuk
se, 2008). menganalisis penurunan kuat geser ta-
Nilai kekuatan geser meningkat se- nah yang terjadi pada zona saat kadar air
iring dengan meningkatnya kadar air berada di sekitar PL dengan menggu-

Manajemen dan Rekayasa Geoteknik D - 11


Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW),
Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752

nakan uji kuat tekan bebas. Oleh karena Untuk tanah lempung, pendekatan yang
itu, tujuan penelitian ini adalah untuk digunakan dalam hal ini total stress
memverifikasi tren tentang terjadinya analysis.
kehilangan kohesi dan kekuatan geser di
bawah PL seperti hasil penelitian yang 4. Uji Unconfined Compression Test
ditunjukkan oleh Rajapakse (2008) dan Uji kuat tekan bebas adalah uji
Baver et al. (1972). khusus dari uji triaksial Unconsolidated
Undrained yaitu dengan memberikan
2. Plastisitas dan Batas Plastis tegangan keliling (σ3) sebesar nol.
Plastisitas adalah suatu sifat yang Tegangan aksial dilakukan terhadap
memungkinkan tanah lempung untuk benda uji relatif secara cepat hingga
berubah bentuk tanpa terjadi keruntuhan sampel tanah mencapai keruntuhan.
ketika mengalami deformasi yang Pada titik keruntuhan, harga tegangan
mengindikasikan besarnya serapan air. prinsipal utama minor adalah nol dan
Untuk itu plastisitas digambarkan da- tegangan utama mayor adalah σ1. Oleh
lam hubungan batas-batas Atterberg karena itu, untuk memperoleh kohesi
dalam rentang batas plastis (plastic tak teralir dapat diturunkan dari rumus
limit, PL) dan batas cair (liquid limit, berikut:
LL). PL adalah kadar air terendah di
τf = σ1/2 = qu/2 = cu [2]
mana tanah mulai bersifat plastis. Seca-
ra definitif, nilai PL ditentukan berda- dimana:
sarkan kondisi kadar air tertentu di τf = kuat geser
mana tanah yang digulung dengan σ1 = tegangan utama
diameter 3 mm mulai mengalami retak. qu = kuat tekan bebas
Pada kadar air tersebut, tanah mempu- cu = kohesi tak teralir
nyai kuat geser yang tertinggi jika
dibandingkan dengan LL. LL sendiri 5. Reduksi kuat geser
merupakan kadar air yang merupakan Seperti ditunjukkan pada gambar 1,
batas teratas dari kondisi plastis. penurunan kuat geser dapat terjadi pada
saat kadar air tidak hanya di atas batas
3. Kuat Geser Tanah cair. Namun, penurunan kuat geser
Kekuatan geser tanah ditentukan un- dapat juga terjadi pada saat kadar air di
tuk mengukur kemampuan tanah mena- bawah batas plastis (Rajapakse, 2008).
han tegangan geser tanpa terjadi kerun- Berdasarkan hasil penelitian Baver
tuhan. Tanah dapat mengalami penyusu- et al. (1972), pada saat tanah berada
tan volume jika menerima beban. Apa- pada kondisi semi-solid (yaitu berada di
bila menerima tegangan geser, tanah bawah PL), nilai kuat geser dapat
akan mengalami deformasi dan apabila meningkat seiring dengan meningkatnya
deformasi yang terjadi cukup besar, kadar air menuju PL. Kemudian, kuat
maka partikel-partikel tanah akan berge- geser tanah akan menurun pada saat
ser satu partikel dengan partikel lainnya kadar air lebih tinggi dari PL seperti
dan tanah dapat mencapai keruntuhan. ditunjukkan pada gambar 2. Tanah yang

Manajemen dan Rekayasa Geoteknik D - 12


Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW),
Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752

diuji oleh Baver et al. (1972) memiliki kompaksi standar untuk delapan variasi
PL dan LL masing-masing sebesar 13 kadar air.
dan 17 (ICE, 1976).

Gambar 1. Penurunan kuat geser tanah Gambar 2. Kurva normalisasi kuat geser
terjadisaat kadar air di bawah batas plastis terhadap kadar air (after Baver, 1972; ICE,
dan di atas batas cair (Rajapakse, 2008). 1976).

6. Parameter tanah kaolin dan Sampel yang diuji adalah tanah kao-
Parakan Muncang lin dan tanah Parakan Muncang. Setelah
Dari pengujian batas-batas Atterberg sampel disiapkan, selanjutnya sampel
untuk tanah kaolin diperoleh batas cair diuji menggunakan uji kuat tekan bebas
(LL) sebesar 59 dan batas plastis (PL) dan diuji hingga sampel mengalami
sebesar 38.45 dengan indeks plastisitas keruntuhan. Hasil yang diperoleh dari
(IP) sebesar 20.55. Sedangkan untuk uji ini adalah hubungan antara kuat
tanah Parakan Muncang didapat besar- tekan bebas dengan regangan tanah uji
nya LL sebesar 66.64 dan PL sebesar serta hubungan antara kadar air dengan
29.28. Berdasarkan klasifikasi tanah kuat geser tanah uji.
dengan menggunakan Unifield Soil
Classification System (USCS), tanah 7. Hasil Analisis dan Diskusi
kaolin digolongkan sebagai tanah lanau Pada prinsipnya, hasil pengujian dila-
dengan plastisitas tinggi (MH), sedang- kukan pada dua keadaan yaitu kondisi
kan tanah longsoran Parakan Muncang semi-solid (w < PL) dan plastis
digolongkan sebagai tanah lempung (PL<w<LL). Dalam hal ini, kadar air
dengan plastisitas tinggi (CH). divariasikan di sekitar PL untuk memve-
rifikasi hasil penelitian dari Baver et al.
7. Hasil Uji Kuat Tekan bebas pada (1972) menggunakan dua jenis tanah
Kaolin dan Tanah Parakan yaitu kaolin dan Parakan Muncang.
Muncang Untuk tanah kaolin, berdasarkan kur-
Pada pengujian ini, sampel tanah de- va normalisasi qu/qu,max gambar 3 (data
ngan kadar air tertentu disiapkan dengan lingkaran), besarnya kuat tekan bebas
cara dikompaksi dengan menggunakan maksimum (qu,max) kaolin adalah 1.93
energi yang sama. Dalam hal ini, prose- kg/cm2 untuk kadar air sebesar 36.45%.
dur penyiapan sampel menggunakan Nilai ini mendekati PL kaolin sebesar
38.45.

Manajemen dan Rekayasa Geoteknik D - 13


Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW),
Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752

Untuk tanah Parakan Muncang sekitar PL. Setelah melewati nilai PL,
(Gambar 3, data segitiga), nilai qu,max peningkatan w diikuti oleh reduksi kuat
adalah sebesar 8.29 kg/cm2 dengan ka- geser tanah.
dar air sebesar 28.34% yang mendekati Tren tersebut sesuai dengan Rajapak-
PL sebesar 29.28. se (2008) dan Baver et al. (1972) yang
Berdasarkan nilai qu,max, kaolin me- menyatakan terjadi reduksi kuat geser
miliki konsistensi stiff, sedangkan untuk tanah pada saat kadar air berada di
tanah Parakan Muncang memiliki kon- bawah PL.
sistensi hard pada saat qu,max dan dapat Hal ini serupa dengan penelitian dari
ditunjukkan kedua jenis tanah uji memi- Johnson and Sallberg (1962), untuk
liki nilai qu,max pada saat kadar air tanah yang dikompaksi kadar air opti-
mendekati PL. Hal ini cukup konsisten mum berada sedikit lebih rendah dari
dengan karakteristik kuat geser tanah PL. Namun, pada titik tertentu ternyata
berdasarkan jenis tanah (kaolin adalah kuat geser tanah dapat mengalami
MH dan Parakan Muncang adalah CH) reduksi seperti ditunjukkan pada gambar
di mana karakteristik kuat geser untuk 3.
CH relatif lebih tinggi dibandingkan Hilf (1975) dan Huder (1964) me-
MH. nunjukkan bahwa penurunan (settle-
ment) tanah pada saat PL (setara dengan
kadar air optimum), penurunan tanah
yang terjadi adalah yang paling rendah.
Jika kadar air lebih rendah atau lebih
tinggi dari PL, maka penurunan yang
terjadi menjadi lebih besar (gambar 4).
Penurunan memiliki hubungan de-
ngan kekakuan tanah dan kekakuan ta-
Gambar 3. Kurva Hubungan Kekuatan nah berhubungan erat dengan kuat geser
Tanah dengan Kadar Air untuk Tanah tanah. Jadi, kuat geser tanah terbesar
Kaolin, Parakan Muncang, dan Baver et adalah di PL. Jika kadar air lebih rendah
al.(1972) atau lebih tinggi dari PL, maka kuat
geser tanah akan mengalami penurunan
Dari hasil percobaan dapat diketahui seperti ditunjukkan pada gambar 4.
terjadi penurunan kuat geser tanah di
bawah nilai batas plastis (PL) (gambar 8. Kesimpulan
3). Baik tanah kaolin dan Parakan Berdasarkan hasil penelitian ini,
Muncang menunjukkan perilaku yang dapat diambil beberapa kesimpulan
serupa. sebagai berikut:
Karakteristik umum hasil penelitian  Hasil penelitian menunjukkan bah-
ini adalah pada zona di bawah PL, wa pada saat kadar air berada di
peningkatan kadar air (w) diikuti oleh batas plastis, kuat geser tanah
peningkatan kuat geser di mana nilai mencapai nilai terbesar yang diuji
maksimuk kuat geser terjadi pada saat dengan uji kuat tekan bebas. Pada

Manajemen dan Rekayasa Geoteknik D - 14


Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW),
Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752

saat kadar air lebih rendah atau lebih Ucapan Terima Kasih
tinggi daripada batas plastis, kuat Penulis mengucapkan terima kasih
geser tanah mengalami reduksi. kepada Lembaga Penelitian dan Pengab-
Hasil penelitian ini sesuai dengan dian kepada Masyarakat Universitas
hasil penelitian dari Rajapakse Katolik Parahyangan yang telah mem-
(2008), Hilf (1975), Huder (1964), berikan bantuan financial untuk menye-
dan Baver et al. (1972). lesaikan penelitian ini.

Daftar Pustaka
Baver, L. D., Gardner, W.H. and Gard-
ner, W.R. (1972). Soil Physics, 4th
ed., John Wiley & Sons, New York.
Hilf, J.W. (1975). Compacted Fill.
Chapter 7 in Winterkon, H.F., and
Fang, H.Y., Foundation Enginee-
ring Handbook, Van Nostrand
Reinhold, pp. 244-311
Huder, J. (1964). Die Zusammen-druck-
barkeit des Bodens und deren
Bestimmung (The compressibility of
Gambar 4. Hubungan antara penurunan the soil and their determination),
tanah akibat beban terhadap kadar air untuk Schwezeriche Bauzeitung, Heft 41
tanah yang dikompaksi (Huder, 1964). ICE (1976). Manual of Applied Geology
for Engineers, ICE, Great Britain,
 Reduksi kuat geser tersebut dapat UK.
disebabkan oleh perubahan struktur Johnson, A.W. and Sallberg, J.R.
tanah misalnya dalam keadaan (1962). Factor affecting compaction
terflokulasi atau dipersif, termasuk results, Highway Research Board,
juga mineralogi dan jenis tanah. Bulletin, 319, Nat. Academy of
Tanah Parakan Muncang (lempung Sci., Nat. Res. Council, Washing-
berplastisitas tinggi) memiliki kuat ton, D.C.
geser yang lebih tinggi disbanding- Rajapakse, R., (2008). Geotechnical
kan kaolin (lanau berplastisitas ren- engineering calculations and rules
dah). of thumb. Butterworth Heinemann,
 Berdasarkan nilai kuat geser yang Maryland, USA.
diperoleh dari uji kuat tekan beban,
kaolin dan Parakan Muncang ma-
sing-masing dikategorikan sebagai
tanah stiff dan hard.

Manajemen dan Rekayasa Geoteknik D - 15


Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah (ATPW),
Surabaya, 18 Juni 2014, ISSN 2301-6752

Halaman ini sengaja dikosongkan

Manajemen dan Rekayasa Geoteknik D - 16

Anda mungkin juga menyukai