Anda di halaman 1dari 2

Bellawan Kusuma Aji

111.150.063
Mekanika Tanah Kelas A

Karakteristik Tanah Lempung Cipularang Km 91-92

Pada ruas sepanjang jalan tol Cipularang banyak terdapat masalah, antara lain stabilitas
lereng. Salah satu masalahnya adalah parameter kekuatan geser tanah yang dapat berubah.
Sebagai contoh, karakteristik parameter kekuatan geser yang dapat berubah apabila kondisi
lapisannya telah terbuka terhadap udara, apalagi jika terjadi ketergangguan secara fisik pada
waktu tanah dibuka.
Berdasarkan hasil penelitian uji laboratorium yang dilakukan terhadap tanah lempung
Pasir Honje pada lokasi di ruas Jalan Tol Cipularang dan analisisnya, dapat disimpulkan
bahwa:

1. Kandungan utama mineral tanah lempung Pasir Honje adalah halloysite.


2. Ada pembagian tiga tipe tanah dengan zonasi dimana nilai kuat geser rata-rata dari
data percobaan geser langsung adalah kering dengan c = 0.23 a 0.30 kg/cm2 dan
= 20 32o dan basah dengan c = 0.08 a 0.26 kg/cm2 dan = 11 19.5o. Sedang
triaxial rata-rata tipe zona 1 dengan c = 0.2 a 0.4 kg/cm2 dan = 15 25o. Tipe
zona 2 dengan c = 0.4 a 0.8 kg/cm2 dan = 15 25o. Tipe zona 3 dengan c = 0.4
a 0.6 kg/cm2 dan = 10 20o
3. Dari hasil percobaan geser langsung dengan pemeraman 2, 5 dan 10 hari untuk
kondisi kering kuat geser pada lokasi A dan B naik dengan bentuk kurva hampir
sama, sedang untuk kondisi basah untuk lokasi A dan B terjadi penurunan kuat
geser yang cukup tajam. Ini mengindikasikan tanah lempung tersebut jika terkena
air cepat menjadi lemah dan kekuatan geser tanah menurun.
4. Dari korelasi hasil triaxial persentase butir halus berpengaruh terhadap besar sudut
geser dalam. Sedangkan pada percobaan geser langsung sudut geser tanahnya dapat
berubah pada fraksi halus butir yang tetap.
5. Sudut geser dalam rata-rata berubah naik jika plastisitas naik. Namun pada tipe
tanah zona 2 parameter sudut geser menurun jika plastisitasnya naik. Hal ini
mengindikasikan tipe tanah tidak seperti tanah umum yang proporsional. Maka
dianggap tipe tanah zona 2 akan melemah jika kadar air plastisitasnya meningkat

Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Godong Purwodadi Km 50 Menggunakan Proses


Elektrokinetik Dengan Stabilisator Accu Zuur Dan Kapur

Elektrokinetik merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar
air pada tanah lempung ekspansif, dengan cara menempatkan katoda dan anoda yang dialiri
listrik ke dalam tanah dengan jarak dan waktu tertentu. Pada penelitian ini digunakan accu zuur
Bellawan Kusuma Aji
111.150.063
Mekanika Tanah Kelas A

sebagai stabilizer yang akan membantu proses pemecahan partikel air dan mengalirkan air dari
anoda menuju katoda sebagai manifestasi gejala elektroosmosis.Hasil penelitian menunjukkan
kondisi optimum terjadi pada sampel dengan 20% kadar accu zuur dan 6% kadar kapur, waktu
elektrokinetik 48 jam, jarak elektroda 12,5 cm dan pemadatan 56x. Pada kondisi ini terjadi
peningkatan kuat geser maksimum sebesar 3,557 kg/cm3 dari kuat geser tanah asli sebesar
1,799 kg/cm3. Nilai potensi mengembang mengalami penurunan menjadi 0,46% dengan
tekanan mengembang 0 kPa, sehingga disimpulkan accu zuur berfungsi sebagai pereduksi air
pada tanah lempung ekspansif dan kapur mengikat partikel tanah lempung ekspansif melalui
proses sementasi sehingga swelling yang terjadi semakin kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Karakteristik Lempung Cipularang. http://gpakonstruksi.com/karakteristik-


tanah-lempung-cipularang-km-91-92. Diakses pada 17 September 2017.

Permadi, Wisnu, dkk. 2016. Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif Godong Purwodadi Km 50
Menggunakan Proses Elektrokinetik Dengan Stabilisator Accu Zuur Dan Kapur dalam
Jurnal Teknik Sipil Universitas Diponegoro Volume 5 No 2 h. 138-147.

Anda mungkin juga menyukai