Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak dan gas bumi merupakan penyumbang energi terbesar saat ini

dibandingkan dengan sumber daya energi lain. Minyak dan gas bumi merupakan

kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan dikalangan masyarakat yang terus

meningkat dari tahun ke tahun. Namun, peningkatan kebutuhan pokok tersebut tidak

diimbangi dengan produksi minyak dan gas bumi. Sehingga, dibutuhkannya eksplorasi

untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan

pokok masyarakat.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah agar dapat menginterpretasi horizon dan

struktur, mengidentifikasikan batas OWC serta membuat suatu peta struktur

kedalaman dan peta isopach

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung cadangan volumetrik

hidrokarbon dan merekomendasikan titik untuk pengeboran.

1.3 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan berasal dari well log, data seismik dan data

isopach. Dimana data log dan data seismik akan meghasilkan peta struktur kedalaman.

Sementara isopach digunakan untuk menentukan ketebalan dari reservoir dan zona

prospek hidrokarbon, serta menghitung volumetrik cadangan hidrokarbon.


BAB II

TEORI DASAR

2.1 Depth Structure Map

Peta struktur atau Depth Structure Map adalah peta dengan garis-garis

kedalaman yang dikonstruksikan pada permukaan sebuah lapisan tertentu yang

berada di bawah permukaan.

2.2 Peta Isopach

Peta isopach, yaitu peta yang menggambarkan garis-garis yang

menghubungkan titik-titik suatu formasi atau lapisan dengan ketebalan yang sama.

Dalam peta ini tidak ditemukan konfigurasi struktural.

2.3 Volume Bulk

Volume bulk ditentukan dengan pembuatan peta kontur bawah

permukaan dan peta isopach. Peta kontur bawah permukaan adalah peta yang

menghubungkan titik-titik yang memiliki kedalaman puncak formasi yang sama. Peta

isopach adalah peta yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketebalan yang

sama dari formasi produktif.


Gambar 3.3 Peta Isopach : (a) total net sand, (b) net oil sand (c) completed isopach

map

Setelah peta isopach dibuat, luas daerah dari setiap garis isopach dapat

dihitung dengan menggunakan planimeter dan diplot di kertas, yaitu luas lapisan

produktif vs kedalaman.

Perhitungan volume bulk dari peta isopach dapat dilakukan dengan

menggunakan metode :

 Metode Pyramidal

Metode ini digunakan apabila perbandingan antara luas garis isopach yang

berurutan < 0,5 yang secara matematis dituliskan:


 Metode Trapezoidal

Metode ini digunakan apabila perbandingan antara luas garis isopach yang

berurutan > 0,5 yang secara matematis dituliskan:

2.4 Data Log

Berdasarkan data log pada well TR#01, di dapatkan zona prospek yaitu Top

Sand B berada pada kedalaman 1630 m. Fluid contact dalam hal ini adalah OWC

berada pada kedalaman 1628 m dengan nilai KB 62. Pada interval tersebut, properti

dari porositas (∅) rata-ratanya sekitar 0,2 dan nilai rata-rata SW 0,7.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Well Seismic Tie

Well seismic tie dilakukan bertujuan untuk mengikat antara data sumur dalam

domain waktu terhadap data sumur dalam domain depth agar diketahui kedalaman

sebenarnya dimana data sumur dalam satuan depth (ft atau m) sedangkan data seismic

dalam satuan waktu (ms atau s).

Gambar 3.1 Well Tie seismik dengan menggunakan synthetic seismogram pada

SP 370

3.2 Analisa Struktur

Analisa struktur merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui daerah

– daerah dibawah permukaan yang telah mengalami deformasi melalui keanehan –

keanehan yang ditampilkan oleh amplitudo. Analisa struktur geologi ini sendiri dalam

kegiatan eksplorasi mineral baik itu hidrokarbon maupun mineral ekonomis lainnya
sangat diperlukan. Pada daerah mengandung hidrokarbon analisa struktur digunakan

untuk mengetahui jalur migrasi hidrokarbon ataupun perangkap yang menjebak

pergerakan hidrokarbon nantinya. Pada daerah penelitian struktur dominan

dipengaruhi oleh gaya tensional. (Gambar ada di lampiran, Figure 3)

3.3 Picking Horizon

Setelah melakukan interpretasi well seismik tie dan struktur, hal yang

dilakukan selanjutnya adalah menganalisa penyebaran lapisan yaitu picking horizon

dari tiap marker stratigrafi yang telah dikorelasi sebelumnya yaitu top sand A, Sand B,

Sand C dan Sand D. (Gambar ada di lampiran, Figure 3)

3.4 Depth Struckture Map

Setelah melakukan picking horizon langkah berikutnya adalah pembuatan

peta dalam struktur kedalaman dalam domain waktu dan domain kedalaman. Peta

domain waktu masing-masing zona didapat berdasarkan atas picking horizon yang

didapat, metoda yang digunakan konversi time ke depth dengan menggunakan

synthetic seismogram pada SP 370 dan SP 500. Kemudian melakukan ploting structure

dan melakukan konturing pada kedalaman yang sama dengan I.K 20 m pada top Sand

B. (Gambar ada di lampiran, Figure 4)


3.5 Peta Isopach

Setelah melakukan langkah – langkah diatas, langkah berikutnya adalah

membuat peta isopach. Peta isopach digunakan untuk mengetahui ketebalan sand pada

reservoir, yaitu dengan melakukan konturing dengan I.K 10 bentuk dari kontur

disesuaikan juga dengan lingkungan pengendapannya yaitu Riverbank and channel

Facies: Cross-bedded, coarse-grained channel sandstone and conglomerate dengan

arah relative utara - selatan. (Gambar ada di lampiran, Figure 6)

3.6 Volumetrik Depth Structure Map

Untuk menghitung volume hidrocarbon pada depth structure maps, maka

dilakukannya pemberian marker OWC (oil water contact) pada log. Pemberian marker

dengan melihat separasi antara RHOB dan NPHI, nilai log PhiT, PhiE, dan SW. Maka,

didapatkan marker OWC pada kedalaman 1690 MD. Dengan nilai KB pada daerah

lapangan yaitu 62. Maka, marker OWC dari surface sampai batas OWC yaitu :
3.1 Tabel data SP 370 3.2 Tabel data 500

TWT (ms) Velocity RMS (M/s)


TWT (ms) Velocity RMS (M/S)
0 1800 0 1750
200 1850 188 1800
220 1980 390 1990
230 2055 790 2000
500 2125 985 2125
900 2220 1250 2400
1500 2304 1500 2435
1780 2390 1700 2550
2200 2475 2015 2675
2403 2600 2270 2790
2900 2650 2550 2900
3000 2800 2780 3030
3100 2900 3050 3060

Velocity RMS
SP TWT (ms) SEPTH (m)
(m/s)

200 1250 2282,08 1426

220 1280 2293,88 1468

240 1430 2352,86 1682

260 1605 2421,68 1943

280 1695 2457,08 2082

300 1700 2459,04 2090

320 1685 2453,14 2067

340 1680 2451,18 2059

360 1405 2343,03 1646

380 1395 2339,10 1632


400 1308 2301,74 1496

420 1360 2325,34 1581

440 1405 2343,03 1646

460 1550 2400,06 1860

480 1610 2423,65 1951

500 1650 2439,38 2012

520 1700 2459,94 2090

540 1700 2459,04 2090

555 1730 2470,84 2137


3.3 Tabel data LINE X-121 horizon sand B

3.1

Grafik Velocitys vs TWT

 OWC = 1690 – 62 = -1628


Berikut hasil perhitungan volumetrik depth structure maps :

 Kontur – 1628 (OWC)

Luas = 39 kotak x 500m x 500m

= 9750000 m2

 Kontur -1600

Luas = 23 kotak x 500m x 500m

= 5750000 m2

 Kontur -1580

Luas = 14 kotak x 500m x 500m

= 3500000 m2

 Kontur -1560

Luas = 8 kotak x 500m x 500m

= 2000000 m2

 Kontur -1540

Luas = 2 kotak x 500m x 500m

= 500000 m2

Volumetrik -1628 dan -1600,

𝐴 (𝑛+1)
> 0,5 sehingga, volume pada depth structure yaitu :
𝐴𝑛


 𝑥 ((𝐴(𝑛 + 1)) + 𝐴𝑛)
2

28 / 2 (9750000+ 5750000)

217000000 m3

Volumetrik -1600 dan -1580,


𝐴 (𝑛+1)
> 0,5 sehingga, volume pada depth structure yaitu :
𝐴𝑛


 𝑥 ((𝐴(𝑛 + 1)) + 𝐴𝑛)
2

20/ 2 (5750000 + 3500000)

92500000 m3

Volumetrik -1580 dan -1560,

𝐴 (𝑛+1)
> 0,5 sehingga, volume pada depth structure yaitu :
𝐴𝑛


 𝑥 ((𝐴(𝑛 + 1)) + 𝐴𝑛)
2

20/ 2 (3500000 + 2000000)

55000000 m3

Volumetrik -1560 dan -1540,

𝐴 (𝑛+1)
< 0,5 sehingga, volume pada depth structure yaitu :
𝐴𝑛

20
 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑥 (2000000 + 500000 + (√2000000 x 500000)
3

35000000 m3

Volumetrik total = 217000000 m3 + 92500000 m3 + 55000000 m3 +

35000000 m3

= 399500000 m3 = 1310695580 ft3

3.7 Volumetrik peta isopach


 Isopach 100 – 80 (Piramidal)

Luas isopach 100 = 3 kotak x 500m x 500m

= 750000 m2

Luas isopach 80 = 12 kotak x 500m x 500m

= 3000000 m2

750000
< 0.5
3000000
20
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 = 𝑥 (750000 + 3000000 + (√750000 x 3000000)
3

= 35000000 m3

 Isopach 80 – 60 (Trapesoidal)

Luas isopach 80 = 12 kotak x 500m x 500m

= 3000000 m2

Luas isopach 60 = 13 kotak x 500m x 500m

= 3250000 m2

2250000
> 0.5
3250000
20
Volume = 𝑥 (2250000 + 3250000)
2

= 55000000 m3

 Isopach 60 – 40 (Trapesoidal)
Luas isopach 60 = 13 kotak x 500m x 500m

= 3250000 m2

Luas isopach 40 = 24 kotak x 500m x 500m

= 6000000 m2

3250000
> 0.5
6000000
20
Volume = 𝑥 (3250000 + 6000000)
2

= 61666666.67 m3

 Isopach 40 – 20 (Trapesoidal)

Luas isopach 40 = 24 kotak x 500m x 500m

= 6000000 m2

Luas isopach 20 = 27 kotak x 500m x 500m

= 6750000 m2

6000000
> 0.5
6750000
20
Volume = 𝑥 (6000000 + 6750000)
2

= 127500000 m3

Total volumetrik = 35000000 + 55000000 + 61666666.67 + 127500000

= 279166666.7 m3 = 915893908,4 ft3

3.8 Cadangan Hidrokarbon


Nb : Nilai Boi 1,25 (P. Anastasya, 2015, Analisis Penentuan Zona Produktif

dan Perhitungan Cadangan Minyak Awal dengan Menggunakan Data

Logging pada Lapangan APR, Seminar Nasional Cendikiawan; Jakarta.)

 Depth Structure Map


1−0,7
𝑁𝑖=7758 𝑥 1310695580 x 0,2 x
1,25

= 488082062900 STB

 Isopach Map
1−0,7
𝑁𝑖=7758 𝑥 915893908,4 x 0,2 x 1,25

= 341064237200 STB
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa lapangan TRISAKTI maka, dapat diperoleh

kesimpulan bahwa :

 Berdasarkan pada data synthetic seismogram (Sp 370 Line xx121) pada well

TR#01 memperlihatkan horizon sand dengan kedalaman, yaitu :

a. Sand D kedalaman -8400 m

b. Sand C kedalaman -1170 m

c. Sand B kedalaman -1350 m

d. Sand A kedalaman -1650 m

 Hasil dari petrofisika melaluii data log menunjukan :

1. Top sand B berada pada kedalaman -1350m

2. Bottom sand B berada pada kedalaman – 1670 m

3. Nilai SW yaitu 0,7

4. Porositas bernilai 0,2 atau 20%

5. OWC berada pada kedalaman -1628 m

 Fasies channel yan diperoleh melalui interpretasi peta isopach dengan arah

pengendapan sedimen berarah utara – selatan.

 Menurut rezimnya, daerah Trisakti Oil Field mempunyai dua rezim yaitu
ekstensional. Sehingga pada depth structure map terlihat sesar utama yaitu
sesar turun yang memiliki arah turun yang bersamaan.
Hasil Perhitungan OOIP yang ada pada lapanga TRISAKTI adalah

341064237200 STB
\

LAMPIRAN
GEOLOGI EKSPLORASI

ANALISIS PERHITUNGAN CADANGAN

HIDROKARBON DI LAPANGAN

“TRISAKTI”

OLEH:

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2017

Anda mungkin juga menyukai