iℏ
∂
∂t |
ψ (r ,t ) ⟩ =Ĥ| ψ (r , t) ⟩ (1)
∇=operator ∇ divergensi
i=satuanimajiner
h
ℏ=konstanta Planck tereduksi , ℏ=
2π
Persamaan Schrödinger tak tergantung-waktu (umum):
Ĥ|ψ ⟩= E| ψ ⟩
√
2 2
Dengan ψ n ¿
2 nπx (n = 1,2,3,…..) dan E ¿ n ℏ , (n = 1,2,3)
sin , n 2
l L 8mL
Persamaan Schrödinger tak tergantung-waktu (partikel tunggal nonrelativistik):
[ ]
2
−ℏ 2
∇ +V ( s ) ψ ( r )=Eψ (r )
2μ
III. Alat dan Bahan
Komputer yang sudah terinstalasi program Maxima
IV. Cara Kerja
Pertama, Folder instalasi Maxima dibuka dan bisa dipilih menggunakan wxMaxima ataupun
aplikasi yang ada di dalam folder “bin”. Double click pada icon maxima.bat (xommand prompt) atau
xmaxima.bat. Lalu, Syntax pada maxima diperhatikan bahwa syntax selalu diakhiri dengan karakter
titk koma (;) untuk dapat dieksekusi. Kemudian, fungsi spherical harmonics dimuat pada command
prompt maxima. Syntax yang digunakan yaitu command: load(orthopoly). y adalah fungsi spherical
harmonics dengan l = 0 dan m = 0, fungsi angular untuk orbital s, rentang θ yang akan diplot (
0 ≤ θ ≤ π rad ), rentang φ yang akan diplot yaitu (0 ≤ θ ≤2 π rad ). Fungsi spherical harmonics lain
diplot dengan nilai l dan m yang berbeda, dan plot orbital-orbital lain, seperti p x, dxy, fxyz, dan lain-lain.
V. Data Pengamatan
No Orbital l ml Gambar
1. s 0 0
2. pz 1 0
3. px 1
4. py
5. dz2
6. dzy
7. dxy
8. d(x2-y2)
9. d(z2-x2)
10. fz3
11. fz(x2-y2)
12. fyz2
13. fy(x2-3y2)
14. fxz2
15. fxyz
16. fx(x2-3y2)