Oleh:
Johannes Kevin Simanjuntak 119120045
Asisten :
Nugroho Prasetyo, S.T.
Rizki Wulandari, S.T.
Wisnu Prayudha, S.T.
Irma G Pangaribuan 118120119
Muhammad Ichsan 12117143
dimana g(x, t) adalah fungsi yang diberikan yang biasanya disebut data
batas.
𝜕𝑢
2. Syarat batas Neumann, yaitu jika turunan normal diketahui. Syarat
𝜕𝑁
batas Neumann dapat ditulis:
𝜕𝑢
(𝑥, 𝑡) = 𝑔(𝑥, 𝑡)
𝜕𝑁
𝜕𝑢
3. Syarat batas Robin, yaitu jika 𝜕𝑁 + 𝑎𝑢 diketahui. Syarat batas Robin ditulis
menjadi persamaan:
𝜕𝑢
(𝑥, 𝑡) + 𝑎𝑢(𝑥, 𝑡) = 𝑔(𝑥, 𝑡)
𝜕𝑁
Bentuk umum persamaan differensial parsial orde 2 dengan dua variable
bebas adalah:
𝐴𝑢𝑥𝑥 + 2𝐵𝑢𝑥𝑦 + 𝐶𝑢𝑦𝑦 + 𝐷𝑢𝑥 + 𝐸𝑢𝑦 + 𝐹𝑢 = 𝑆
mulai
Melakukan pemodelan
terhadap model dimensi,
parameter elastic, dan
parameter lame
Melakukan
pencacahan waktu
Memformulasikan
sumber
Menentukan syarat
batas
Megalokasikan
medan gelombang
Membuat koefisien
untuk turunan
Memformulasikan loop
over time
Output hasil
penjalaran gelombang
selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
𝑘+1
Demikian pula, 𝑇𝑥𝑥 diperoleh dari Persamaan sebelumnya
𝑘+0.5 (
𝑇𝑥𝑥 𝑖, 𝑗 − 0.5)
𝑘(
= 𝑇𝑥𝑥 𝑖, 𝑗 − 0.5)
Δ𝑡 𝑘+0.5
+ (𝜆 + 2𝜇) (𝑉 (𝑖 + 0.5, 𝑗 − 0.5)
Δ𝑥 𝑥
− 𝑉𝑥𝑘+0.5 (𝑖 − 0.5, 𝑗 − 0.5))
Δ𝑡 𝑘+0.5
+𝜆 (𝑉 (𝑖, 𝑗) − 𝑉𝑧𝑘+0.5 (𝑖, 𝑗 − 1))
Δ𝑧 𝑧
Dengan cara yang sama persamaan diskrit dapat diperoleh untuk semua
komponen bidang.. Perhatikan bahwa komponen kecepatan dan komponen
tegangan tidak diketahui pada posisi yang sama dalam ruang dan waktu, tetapi
Δ𝑡 Δ𝑥 Δ𝑧
diimbangi oleh dalam waktu dan oleh dan dalam ruang. Ini mengarah pada
2 2 2
pengenalan grid stranggere dan yang disebut algoritma leapfrog. Dalam algoritma
leapfrog, komponen medan diperbarui secara berurutan pada saat komponen
kecepatan dihitung terlebih dahulu, kemudian komponen tegangan dari komponen
kecepatan, komponen kecepatan kembali menggunakan komponen tegangan dan
seterusnya. Jadi, mengetahui komponen medan di seluruh ruang pada waktu 𝑡0 dan
𝑡0 + 0.5Δ𝑡, masing-masing, komponen medan dapat ditentukan untuk semua waktu
kemudian 𝑡 > 𝑡0 .
Empat batas luar muncul di empat tepi bingkai luar. Di tepi atasnya, separuh
ruang dibatasi oleh permukaan bebas. Karena kontinuitas tegangan normal,
komponen tegangan normal lenyap pada permukaan bebas. Untuk memenuhi
kondisi ini, baris tambahan harus disisipkan ke dalam kisi beda hingga satu langkah
di luar batas permukaan bebas. Adapun hasil finite-difference pad gelombang
elastic sebagai berikut:
dari gambar di atas, untuk medium isotropi menunjukkan bentuk slowness
surface yang bulat simetri, artinya kecepatan untuk tiap arah sama atau dengan kata
kecepatan tidak bergantung pada arah pengukuran dan medium ini disebut medium
isotropi karena parameter anisotropinya sama dengan nol.
LINK: https://colab.research.google.com/drive/1lut9Bu-
TnWD6r9YEXPuFtOu-hmaFK8O3?usp=sharing
BAB V
SIMPULAN
Sun, Y. C., Zhang, W., Xu, J. K., & Chen, X. (2017). Numerical Simulation of 2-D Seismic
Wave Propagation in the Presence of A Topographic Fluid-Solid Interface at The
Sea Bottom By The Curveliniear Grid Finite-Difference Method. Geopysical
Journal International, 1721-1738.