VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING (VES)

(1D-RESISTIVITY)
Vertical Electrical Sounding (VES)
 Pengukuran untuk memperoleh informasi mengenai
variasi resistivitas secara vertikal
 Pengukuran pada satu titik tetap (titik sounding)
dengan spasi elektroda bervariasi
 Data: resistivitas-semu sebagai fungsi spasi
elektroda
Alur Pengukuran VES

(a) tentukan konfigurasi

(b) tentukan titik sounding
(c) ukur satu titik sounding
dengan jarak elektroda
bervariasi dari jarak
elektroda kecil ke elektroda
besar secara bertahap
(d) rekonstruksi AB/2 dan ρa
pada grafik
 Konfigurasi Elektroda untuk Sounding
 Pada prinsipnya semua konfigurasi
elektroda dapat digunakan untuk
sounding

Wenner array requires one extra electrode

separation to cover the same amount of the
sub-surface compared. When space is a
factor, this needs to be considered in the
survey design stage.
The dipole-dipole array is seldom used for vertical sounding as
large and powerful electrical generators are normally
required. Once the dipole length has been chosen - i.e. the
distance between the two current electrodes and between the
two potential electrodes – the distance between the two dipoles
is then increased progressively to produce the sounding.
 Konfigurasi Elektroda untuk Sounding
 VES (Vertical Electrical Sounding) umumnya menggunakan
konfigurasi Schlumberger
 praktis, hanya elektroda arus yg perlu dipindahkan untuk
memperbesar spasi elektroda (a = AB/2)
 tidak terganggu oleh heterogenitas dekat permukaan,
karena spasi elektroda potensial yg kecil (b = MN/2)
 Pada spasi elektroda arus yg besar (AB/2 >>), harga ΔV
menjadi sangat kecil (di bawah sensitivitas alat ukur)
 spasi elektroda potensial (MN/2) dapat diperbesar untuk
meningkatkan harga ΔV (S/N >>)
 perlu diukur data pada AB/2 sama dg MN/2 berbeda untuk
memperoleh segmen kurva sounding overlap
 kriteria MN/2 < 0.2 AB/2 harus selalu dipenuhi
 RESISTIVITY DATA SHEET (SCHLUMBERGER)
Project
Stasiun
: Research
: TSD-10
Date
Azimuth
: August 23, 2018
: N 90 E
 Koreksi pergeseran segmen
Latitude
longitude
: 9407982
: 535304
Equipment
Operator
: Naniura kurva dapat dilakukan
Elevasi : 118 Area : Depan At-Tanwir untuk memperoleh kurva yg
No MN/2 (m) AB/2 (m) K (m) I (mA) V (mV) ρa (W.m)
Correction After
factor corrected
kontinyu
1 0.5 2.0 11.8
2 0.5 2.5 18.8
Pengukuran overlap pada
 Gunakan segmen kurva yg
3 0.5 3.0 27.5
4 0.5 4.0 49.5 2 harga AB/2 (untuk overlap dimana segmen
5 0.5 5.0 77.8
MN/2 yang berbeda)
6 0.5 6.0 112.3 MN/2 kecil sebagai acuan
7 0.5 8.0 200.3
8
9
2.0
2.0
8.0
10.0
47.1
75.4  Pergeseran paralel kurva
10
11
2.0
2.0
15.0
20.0
173.6
311.0 sounding pada log – log
12
13
2.0
2.0
25.0
30.0
487.7
703.7 plot
14 2.0 50.0 1960.4
15 10.0 50.0 377.0  perkalian ρa dg suatu
16 10.0 60.0 549.8
17 10.0 80.0 989.6 konstanta k
18 10.0 100.0 1555.1
19 10.0 125.0 2438.7  pergeseran ke atas: k > 1
20 10.0 150.0 3518.6
pergeseran ke bawah: k < 1
Interpretasi Kualitatif
 Berdasarkan pada
pola kurva sounding
tiap titik ukur
→ tipe kurva utama 3
lapisan atau gabungan
tipe kurva utama (> 3
lapisan)
Interpretasi Kualitatif
 Plot data hasil pengukuran beberapa titik ukur
pada satu lintasan sebagai pseudosection
Interpretasi Kualitatif
 Plot data hasil
pengukuran beberapa
titik ukur pada satu
daerah sebagai peta
resistivitas-semu
(apparent resistivity map)
Interpretasi Kualitatif
 Penampang resistivitas 2-D dari hasil pemodelan 1-D data
VES
 korelasi resistivitas antar titik ukur
 korelasi resistivitas dengan geologi / litologi