SKRIPSI
Oleh:
ANTONIUS SETYO HARTANTO
NIM: 023114015
Thesis
by:
ANTONIUS SETYO HARTANTO
Student Number: 023114015
MATHEMATICS DEPARTEMENT
SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2008
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Semoga orang-orang lain lebih banyak memperoleh penghargaan dari pada aku,
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada ALLAH Yang Maha Rahim, atas segala
skripsi ini. Setelah sekian lama, akhirnya berkat doa dan dukungan dari semua
pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu menulis
1. Ibu Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi
2. Bapak Y.G Hartono, S. Si. M.Sc. atas segala masukan dan nasehat selama
3. Bapak St. Eko Hari Permadi, S.Si., M.Kom. dan Bapak Herry Pribawanto,
S.Si., M.Si. selaku tim penguji, atas segala masukan bagi penulis dalam
4. Romo Ir. Gregorius Heliarko, S.J., S.S., BST., M.A., M.Sc. selaku Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi, yang telah memberi dukungan kepada penulis.
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu kepada penulis.
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . i
HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS . ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING . iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK . vii
ABSTRACT ... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............ ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI .. xi
DAFTAR GAMBAR . xiii
DAFTAR LAMPIRAN . xvi
BAB I. Pendahuluan 1
A. Latar Belakang Masalah . 2
B. Perumusan Masalah 2
C. Pembatasan Masalah .. 2
D. Tujuan Masalah .. 3
E. Metode Penulisan ... 3
F. Manfaat Penulisan .. 3
G. Sistematika Penulisan . 3
BAB II. Persamaan Diferensial Parsial dan Metode Gauss-Seidel 5
A. Persamaan Diferensial Parsial 5
B. Persamaan Laplace dan Persamaan Poisson .. 12
C. Penyelesaian Persamaan Laplace Secara Eksak . 20
D. Penyelesaian Persamaan Poisson Secara Eksak . 39
E. Metode Iterasi Gauss-Seidel ... 53
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.1 Vektor normal di setiap titik pada batas C ..................... 9
Gambar 2.2.1 Aliran panas dua-dimensi tetap dalam pelat persegi panjang 13
Gambar 2.2.2 Domain penyelesaian persamaan Laplace dan persamaan
Poisson dalam pelat persegi panjang .................................. 16
Gambar 2.2.3 Aliran panas dua-dimensi tetap dalam pelat cakram .............. 17
Gambar 2.2.4 Koordinat kutub ...... 18
Gambar 2.2.5 Domain penyelesaian persamaan Laplace dan persamaan
Poisson dalam pelat cakram ............................................... 20
Gambar 2.3.1 Persamaan Laplace dalam pelat persegi panjang dengan
syarat batas Dirichlet ............................................................. 22
Gambar 2.3.2 Persamaan Laplace dalam pelat persegi panjang dengan
syarat batas Neumann ............................................................. 26
Gambar 2.3.3 Persamaan Laplace dalam pelat cakram dengan syarat batas
Dirichlet .................................................................................. 31
Gambar 2.3.4 Persamaan Laplace dalam pelat cakram dengan syarat batas
Neumann ................................................................................ 37
Gambar 2.4.1 Persamaan Poisson dalam pelat persegi panjang dengan
syarat batas Dirichlet .............................................................. 40
Gambar 2.4.2 Persamaan Poisson dalam pelat persegi panjang dengan
syarat batas Neumann ............................................................. 47
Gambar 3.1.1 Grid beda hingga pada domain persegi panjang ..................... 58
Gambar 3.1.2 Stensil beda hingga di titik dalam ui , j untuk persamaan
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 3.1.8 Stensil beda hingga di titik dalam U 1, j dan titik pada batas
Gambar 3.1.9 Grid berukuran 4 8 dimana r = 0, 5 dan = untuk
4
persamaan Laplace dengan syarat batas Dirichlet .......... 77
Gambar 3.1.10 Grid berukuran 4 8 dimana r = 0, 5 dan =
4
untuk persamaan Laplace dengan syarat batas Neumann ... 79
Gambar 3.1.11 Pendekatan beda hingga di titik dalam ui , j untuk
Gambar 3.1.15 Grid berukuran 4 8 dimana r = 1 dan = untuk
4
persamaan Poisson dengan syarat batas Dirichlet ............... 87
Gambar 3.1.16 Grid berukuran 4 8 dimana r = 1 dan = untuk
4
persamaan Poisson dengan syarat batas Neumann .............. 89
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 2.5.1 Program untuk menyelesaikan sistem persamaan linear
dengan metode iterasi Gauss-Seidel . 122
Lampiran 3.2.1 Program untuk menyelesaikan persamaan Laplace dalam
124
pelat persegi panjang dengan syarat batas Dirichlet .
Lampiran 3.2.2 Program untuk menyelesaikan persamaan Laplace dalam
126
pelat persegi panjang dengan syarat batas Neumann
Lampiran 3.2.3 Program untuk menyelesaikan persamaan Laplace dalam
130
pelat cakram dengan syarat batas Dirichlet ......
Lampiran 3.2.4 Program untuk menyelesaikan persamaan Laplace dalam
132
pelat cakram dengan syarat batas Neumann .
Lampiran 3.3.1 Program untuk menyelesaikan persamaan Poisson dalam
pelat persegi panjang dengan syarat batas Dirichlet pada
Contoh 3.3.1 .. 135
Lampiran 3.3.2 Program untuk menyelesaikan persamaan Poisson dalam
pelat persegi panjang dengan syarat batas Neumann pada
Contoh 3.3.2 .. 137
Lampiran 3.3.3 Program untuk menyelesaikan persamaan Poisson dalam
pelat cakram dengan syarat batas Dirichlet pada
Contoh 3.3.3 .. 141
Lampiran 3.3.4 Program untuk menyelesaikan persamaan Poisson dalam
pelat cakram dengan syarat batas Neumann pada
Contoh 3.3.4 .. 143
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
atau lebih turunan parsial. Persamaan diferensial parsial dapat timbul pada masalah-
masalah fisis, contohnya adalah persamaan Laplace dan persamaan Poisson yang
timbul pada masalah aliran panas dua-dimensi dalam zat padat, seperti dalam pelat
Sebagai ilustrasi kasus tadi, pelat akan dipanaskan secara konstan pada tepi
batasnya dengan suhu tertentu dan disekat sempurna pada kedua sisi permukaaannya
agar tidak terpengaruh oleh suhu dari luar. Sehingga akan muncul permasalahan
bagaimana perambatan panas di titik-titik dalam pada pelat tersebut pada saat
mencapai kesetimbangan?
persamaan Poisson dapat diselesaikan dengan cara membagi ke dalam dua masalah,
yaitu persamaan Laplace dengan syarat batas nonhomogen dan persamaan Poisson
Poisson dapat diselesaikan secara numerik dengan metode Beda-Hingga, yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
1. Landasan teori apa saja yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan Laplace
dan persamaan Poisson dalam pelat persegi panjang dan pelat cakram secara
numerik?
dalam pelat persegi panjang dan pelat cakram secara numerik dengan metode
C. Pembatasan Masalah
Dalam skripsi ini penulis hanya akan membahas persamaan Laplace dan
persamaan Poisson yang timbul pada masalah aliran panas dua-dimensi dalam pelat
persegi panjang dan pelat cakram. Syarat batas yang digunakan adalah syarat batas
Dirichlet dan Neumann. Metode iterasi yang digunakan dalam skripsi ini adalah
metode iterasi Gauss-Seidel. Landasan teori yang berkaitan dengan Aljabar Linear
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Masalah
dan persamaan Poisson yang timbul pada masalah aliran panas dua-dimensi dalam
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode studi pustaka, yaitu dengan
F. Manfaat Penulisan
Laplace dan persamaan Poisson yang timbul pada masalah aliran panas dua-dimensi
dalam pelat persegi panjang dan pelat cakram secara numerik dengan metode Beda-
G. Sistematika Penulisan
Bab I. Pendahuluan
B. Perumusan Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Tujuan Penulisan
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Metode Penulisan
F. Manfaat Penulisan
G. Sistematika Penulisan
Bab III. Penyelesaian Persamaan Laplace dan persamaan Poisson Secara Numerik
A. Metode Beda-Hingga
A. Kesimpulan
B. Saran
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
satu atau lebih turunan parsial. Persamaan itu harus melibatkan paling sedikit dua
variabel bebas. Orde persamaan diferensial parsial adalah tingkat turunan tertinggi
Definisi 2.1.1
adalah fungsi yang tidak diketahui, maka bentuk umum persamaan diferensial parsial
u u u 2u
f ( x1 , x2 , ..., xn , u , , , ..., , ,
x1 x2 xn x12
(2.1.1)
2u 2u 2u 2u nu
, , , , ..., ) = 0.
x2 x1 x2 x2 x1 x3 xn
2
Definisi 2.1.2
Definisi 2.1.3
Lu = 0 (2.1.3)
disebut linear, jika L adalah operator linear. Persamaan (2.1.3) disebut persamaan
Lu = g , (2.1.4)
Contoh 2.1.1
variabel terikatnya adalah u(x, y), karena untuk (u1 + u 2 ) x = (u1 ) x + (u 2 ) x dan
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah konstanta sebarang, maka kombinasi linear c1u1 + c2u2 + L + cnun adalah juga
Bukti:
homogen, maka ini berarti bahwa L(u1 ) = 0 , L(u2 ) = 0 , ..., L(un ) = 0 . Selanjutnya
L(c1u1 + c2u 2 + L + cn u n ) = c1 0 + c2 0 + L + cn 0 = 0 .
Jadi terbukti bahwa c1u1 + c2u2 + L + cnun memenuhi persamaan linear homogen
seperti dalam masalah aliran panas, penyebaran zat, dan getaran senar.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
banyak penyelesaian, maka akan dipilih satu penyelesaian dengan menetapkan syarat-
tunggal. Syarat-syarat ini terjadi secara fisis dalam dua peubah, yaitu syarat awal dan
syarat batas.
syarat awal adalah u(x, t 0 ) = (x), dimana x = (x, y) dan (x) = (x, y) adalah
fungsi yang diberikan. Sebagai contoh untuk masalah aliran panas (x) adalah suhu
awal, dan untuk masalah penyebaran zat (x) adalah konsentrasi awal. Untuk
masalah getaran senar terdapat sepasang syarat awal, yaitu u(x, t 0 ) = (x) dan
u
(x, t 0 ) = (x), dimana (x) adalah posisi awal dan (x) adalah kecepatan awal.
t
mempunyai domain D. Sebagai contoh untuk masalah aliran panas, D adalah daerah
bidang dengan batas D adalah kurva tertutup, Untuk masalah peyebaran zat, D adalah
lubang wadah zat cair dengan batas D adalah permukaan wadah, jadi batasnya adalah
permukaan S yang disebut bdy D. Sedangkan untuk masalah getaran senar, D adalah
interval 0 < x < l dengan batas D adalah dua titik ujung yaitu x = 0 dan x = l.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Syarat batas Dirichlet, yaitu jika u diketahui. Syarat batas Dirichlet dapat
ditulis sebagai
dimana g(x, t) adalah fungsi yang diberikan yang biasanya disebut data batas.
u
2. Syarat batas Neumann, yaitu jika turunan normal diketahui. Syarat batas
n
u
(x, t) = g(x, t),
n
menotasikan vektor normal satuan dalam bdy D di setiap titik pada batas C.
u ( x, y )
Sedangkan = n u ( x, y ) menotasikan turunan berarah dari u ( x, y )
n
n n n
batas C
n D n
n n n
Gambar 2.1.1 Vektor normal di setiap titik pada batas C
u
3. Syarat batas Robin, yaitu jika + au diketahui, dimana a adalah fungsi
n
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u
(x, t) + au(x, t) = g(x, t),
n
dimana g(x, t) adalah fungsi yang diberikan dan a adalah fungsi dalam x, y, t
yang diberikan.
Masing-masing berlaku pada semua t dan x = (x, y) yang berada dalam bdy D.
Definisi 2.1.4
Bentuk umum persamaan diferensial parsial linear orde-2 dengan dua variabel bebas
adalah:
A u xx + 2 B u xy + C u yy + D u x + E u y + F u = S , (2.1.5)
sehingga u xy = u yx .
persamaan diferensial parsial linear orde-2 dengan dua variabel bebas dapat
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh 2.2.2
diberikan contoh PDP yang timbul dalam masalah-masalah fisis berikut ini:
dengan variabel bebas x, t, variabel terikat u(x, t), dan k adalah koefisien difusi
senar, dengan variabel bebas x, t, variabel terikat u(x, t), dan c adalah
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
( )
B 2 4 AC = 0 2 4 (c 2 ) 1 = c 2 > 0. Jadi persamaan ini merupakan PDP
hiperbolik.
Dalam skripsi ini, penulis hanya akan membahas persamaan Laplace dan
persamaan Poisson.
masalah fisis, seperti pada aliran panas dalam zat padat, difusi massa, aliran gas ideal,
dan elektrostatika. Dalam skripsi ini penulis hanya akan membahas persamaan
Laplace dan persamaan Poisson yang timbul pada masalah aliran panas dua-dimensi
dalam zat padat, yaitu dalam pelat persegi panjang dan pelat cakram.
Misalkan suatu pelat baja persegi panjang dengan panjang p, lebar l, dan tebal
, dipanaskan dan suhunya dijaga konstan pada bagian-bagian tepinya. Pada kedua
sisi permukaan pelat disekat sempurna, sehingga tidak ada aliran panas ke arah
ketebalan .
Jadi diasumsikan bahwa didapatkan suatu bidang pelat (x, y) dengan aliran panas ke
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Q( y + y) Q( y)
D C
p Q(x) Q( x + x)
y
Q( x + x)
x Q(x) penyekat penyekat
A B
Q( y) Q( y + y)
l x
Gambar 2.2.1 Aliran panas dua-dimensi tetap dalam pelat persegi panjang
Dari Gambar 2.2.1, tampak bahwa elemen segi empat ABCD berukuran x y dan
laju aliran panas dalam arah x dan y secara berturut-turut adalah Q( x) dan Q( y )
melintasi tepi-tepi elemen dalam arah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.1.
Pada saat terjadi kesetimbangan, aliran panas yang masuk ke elemen pelat dalam
selang waktu t harus sama dengan aliran panas yang keluar dari elemen pelat yaitu
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
Dengan mengalikan persamaan (2.2.1) dengan dan menyusunnya
xy t
Q( x) Q( x + x) Q( y ) Q( y + y )
+ = 0 . (2.2.2)
x y
Dengan mengambil limitnya dan memandang turunan pertama fungsi dengan satu
Q ( x ) Q ( y )
= 0. (2.2.3)
x y
Berdasarkan hukum konduksi panas Fourier bahwa laju aliran panas Q(x)
u ( x, y, t )
temperatur , maka diperoleh
x
u
Q( x) = kC , (2.2.4)
x
dimana k adalah koefisien difusi panas (cm 2 s ) , adalah kerapatan massa (gr cm 3 ) ,
u
Q ( y ) = kC . (2.2.5)
y
maka dihasilkan
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2u 2u
+ 2 = 0, (2.2.6)
x 2 y
waktu. Persamaan (2.2.6) disebut persamaan Laplace dalam bentuk dua dimensi.
Jika ada sumber panas yang timbul dalam pelat (seperti: pertukaran panas),
dimana k adalah koefisien difusi panas, adalah kerapatan massa, dan C adalah
kapasitas panas dari massa. Analog dengan cara diperolehnya persamaan Laplace,
maka akan diperoleh persamaan Poisson dalam bentuk dua dimensi berikut:
2 u ( x, y ) 2 u ( x , y )
+ = f ( x, y ) . (2.2.7)
x 2 y 2
Persamaan Laplace (2.2.6) dan Poisson (2.2.7) dapat ditulis dalam bentuk:
2 u = 0 dan 2 u = f ( x, y ) ,
dimana 2 u = u xx + u yy .
kesetimbangan yaitu dalam keadaan fisis tidak dipengaruhi oleh waktu t. Dalam
bergantung pada penyelesaian di semua titik yang lain dalam domain itu, yang
u ( x, y ) akan mempengaruhi titik yang lain dalam domain itu, yang disebut range
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
fungsi ini harus memenuhi syarat batas yang ditentukan. Dua tipe syarat batas yang
dimana g ( x, y ) adalah suhu yang ditentukan. Pada tipe syarat batas ini, suhu
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u ( x, y )
2 u = 0 dalam domain D dan = g ( x, y ) pada batas C, dan
n
u ( x, y )
2 u = f ( x, y ) dalam domain D dan = g ( x, y ) pada batas C.
n
Pada tipe syarat batas ini, ada suhu di titik pada batas yang tidak diketahui.
Misalkan suatu pelat baja cakram dengan jari-jari lingkarannya r dan tebal ,
dipanaskan dan suhunya dijaga konstan pada tepi batasnya. Pada kedua sisi
permukaan pelat disekat sempurna, sehingga tidak ada aliran panas ke arah ketebalan
dengan aliran panas ke arah r dan saja, yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.3.
Q( )
C
Q( + )
Q(r + r )
Q( r )
D
Q(r )
r
0o
Q(r + r ) A
B penyekat penyekat
Q ( ) Q( + )
(r , )
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
U (r , )
r
sin cos
dr = cos dx + sin dy dan d = dx + dy .
r r
r r
dr = dx + dy , d = dx + dy ,
x y x y
dimana
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
r r sin cos
= cos , = sin , = , = ,
x y x r y r
dan
u u r u sin
= + = cos u,
x r x x r r
u u r u cos
= + = sin + u.
y r y y r r
Kemudian,
2u 2 U
2
sin cos 2U sin2 2U sin2 U sin cos U
= cos 2 + 2 + +2 , (2.2.9)
x 2
r 2
r r r 2
r r r2
2u 2 U
2
sin cos 2U cos2 2U cos2 U sin cos U
= sin + 2 + 2 + 2 . (2.2.10)
y 2
r 2
r r r 2
r r r2
(2.2.6), akan didapatkan persamaan Laplace dalam bentuk kutub dua dimensi berikut:
1 U 2U 1 2U
+ + = 0,
r r r 2 r 2 2
Jika ada sumber panas yang timbul dalam pelat cakram (seperti: pertukaran
1 U 2U 1 2U
+ + 2 = f (r , ).
r r r 2 r 2
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0o
Q
Penyelesaian persamaan Laplace dan persamaan Poisson dalam pelat cakram adalah
fungsi U (r , ) , fungsi ini harus memenuhi syarat batas yang ditentukan. Syarat
batas yang digunakan serupa dengan yang digunakan dalam pelat persegi panjang.
Persamaan Laplace dalam pelat persegi panjang dan pelat cakram dapat
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persamaan Laplace dalam bentuk siku adalah linear dan homogen, sehingga
Contoh 2.3.1
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
y
u = g (x)
b
u = 0 u xx + u yy = 0 u=0
0 u=0 a x
Gambar 2.3.1 Persamaan Laplace dalam pelat persegi panjang
dengan syarat batas Dirichlet
Penyelesaian:
u ( x, y ) = X ( x)Y ( y ) , (2.3.4)
Turunan parsial tingkat dua persamaan (2.3.4) terhadap x dan y secara berturut-turut
menjadi
Y " ( y) X " ( x)
= .
Y ( y) X ( x)
Y "( y) X " ( x)
= = .
Y ( y) X ( x)
X " ( x) + X ( x) = 0, (2.3.5)
Y " ( y ) Y ( y ) = 0 , (2.3.6)
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x x
X ( x) = c1e i + c2 e i . (2.3.7)
( )
X ( x) = d1 cos x + d 2 sin x , ( )
dimana d1 = c1 + c 2 dan d 2 = i (c1 c2 ) .
( )
Karena X(0) = 0, maka didapatkan d1 cos 0 + d 2 sin 0 = 0 atau d1 = 0 . ( )
Karena X(a) = 0 dan telah didapatkan d1 = 0 , maka akan didapatkan
( ) n
2
Nilai n disebut nilai eigen yaitu nilai yang membuat penyelesaian tak trivial.
n x
X n ( x) = sin , dengan n = 1, 2, 3,K . (2.3.8)
a
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n
2
Yn " ( y ) Yn ( y ) = 0. (2.3.9)
a
n y n y
Yn ( y ) = C n e a
+ Dn e a
, (2.3.10)
Dengan syarat batas u(x, 0) = 0, maka dari persamaan (2.3.4) diperoleh Yn (0) = 0.
n y
n y
Yn ( y ) = C n e a e a ,
e x e x
dengan memandang sinh ( x) = , maka dapat ditulis menjadi bentuk
2
n y
Yn ( y ) = 2Cn sinh . (2.3.11)
a
n x n y
u n ( x, y ) = An sin sinh , dimana An = 2Cn .
a a
Persamaan (2.3.1) adalah linear dan homogen, maka menurut prinsip superposisi
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n x n y
u ( x, y ) = u n ( x, y ) =
n =1
A
n =1
n sin
a
sinh
a
, (2.3.12)
(2.3.12) menjadi
n x n b
u ( x, b ) = b
n =1
n sin
a
= g ( x), dimana bn = An sinh
a
. (2.2.13)
n x
a
2
bn =
a0 g ( x) sin
a
dx.
n x
a
bn 2
An =
n b
=
n b 0
g ( x) sin
a
dx. (2.3.14)
sinh a sinh
a a
n x n y
u ( x, y ) = A
n =1
n sin
a
sinh
a
,
dengan
n x
a
2
An =
n b 0
g ( x) sin
a
dx .
a sinh
a
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh 2.3.2
Penyelesaian:
u ( x, y ) = X ( x)Y ( y ) . (2.3.18)
Secara analog dengan persamaan Laplace (2.3.1), maka akan diperoleh dua
Y " ( y ) Y ( y ) = 0 . (2.3.20)
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari syarat batas (2.3.16), akan diperoleh u y ( x, 0) = X ( x)Y ' (0) = 0 atau Y ' (0) = 0 ,
Dari syarat batas (2.3.17), akan diperoleh u x (0, y ) = X ' (0)Y ( y ) = 0 atau X ' (0) = 0 .
( )
Y ( y ) = d1 cos y + d 2 sin y ,( ) (2.3.21)
( ) (
Y ' ( y ) = d1 sin y + d 2 cos y . )
Karena Y ' (0) = 0 , maka diperoleh Y ' (0) = d1 sin (0) + d2 cos(0) = 0 atau d2 = 0.
( ) (
Karena Y ' (b) = 0 dan d 2 = 0 , maka d 2 sin b = 0 atau sin b = 0 , )
sehingga akan diperoleh
n n
2
(2.3.20) berikut
n y
Yn ( y ) = cos , dengan n = 0, 1, 2, 3,K . (2.3.22)
b
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n
2
X n " ( x) X n ( x) = 0. (2.3.23)
b
n x n x
X n ( x ) = Cn e b
+ Dn e b
, (2.3.24)
n x n x
n n
X n ( x) =
'
Cn e b
Dn e b
.
b b
n n
Karena X ' (0) = 0 , maka didapatkan Xn (0) = Cne0 Dne0 = 0 atau Cn = Dn .
'
b b
n b x
n x
X n ( x) = Cn e + e b ,
e x + e x
dengan memandang cosh ( x) = , maka dapat ditulis menjadi bentuk
2
n x
X n ( x) = 2Cn cosh . (2.3.25)
b
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n x n y
un ( x, y ) = An cosh cos , dimana An = 2Cn .
b b
n x n y
u ( x, y ) = u ( x, y ) = A
n=0
n 0 + A cosh
n =1
n cos
b b
, (2.3.26)
n
n x n y
u x ( x, y ) =
n =1 b
An sinh cos
b b
.
n n a n y
u x ( a, y ) =
n =1 b
An sinh cos
b b
= g ( y) ,
n y n n a
a
n =1
n cos
b
= g ( y ), dimana an =
b
An sinh
b
. (2.2.27)
n y
b
2
an = g ( y ) cos dy .
b0 b
n y
b
b an 2
An =
n a
=
n a 0
g ( y ) cos
b
dy. (2.2.28)
n sinh n sinh
b b
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n x n y
u ( x, y ) = A0 + A
n =1
n cosh cos
b b
, (2.2.29)
dimana
n y
b
2
A0 adalah kostanta sisa, dan An =
n a 0
g ( y ) cos
b
dy .
n sinh
b
1 U 2U 1 2U
+ + = 0, (2.3.30)
r r r 2 r 2 2
1 1
U r + U rr + 2 U = 0. (2.3.31)
r r
1
(r U r ) r + U = 0 . (2.3.32)
r
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persamaan Laplace dalam bentuk kutub adalah linear dan homogen, sehingga dapat
Contoh 3.2.3
1
(r U r ) r + U = 0 dalam 0 < r < A dan 0 < 2 , (2.3.33)
r
r
U = g ( ) 0o
1 x
( r U r ) r + U = 0
r
Penyelesaian:
U (r , ) = R(r )( ) , (2.3.35)
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
" ( ) r (r R (r ) ' )
'
= .
( ) R(r )
= = .
( ) R(r )
( ) = c1e i
+ c2 e i
. (2.3.38)
( )
( ) = d1 cos + d 2 sin , ( ) (2.3.39)
( )
' ( ) = d1 sin + d 2 cos . ( ) (2.3.40)
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
( ) ( ) (
d1 cos + d 2 sin = d1 cos + d 2 sin , dan ) ( )
( ) ( )
d1 sin + d 2 cos = d1 sin + d 2 cos .( ) ( )
Dengan memandang bahwa kosinus adalah fungsi genap yaitu cos( x) = cos( x) dan
( )
2 sin = 0 atau = n 2 , dengan n = 0, 1, 2, 3, K .
r 2 Rn ( r ) + r R n ( r ) n 2 Rn ( r ) = 0
" '
(2.3.43)
a 2 x 2 y " + a 1 xy ' + a 0 y = 0 ,
dipetakan dengan x = e t .
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.. .
a 2 y + (a 1 a 2 ) y + a 0 y = 0 ,
..
Rn n 2 Rn = 0 . (2.3.44)
Rn (t ) = c n e n t + d n e n t .
1
Rn (r ) = cn r n + d n ,
rn
(2.3.43) berikut
Rn (r ) = r n . (2.3.45)
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a 0 jika n = 0,
U n (r , ) = n
r ( An cos( n ) + Bn sin( n ) ) jika n = 1, 2, 3, K.
Karena persamaan (2.3.33) adalah linear dan homogen, maka menurut prinsip
superposisi
U (r , ) = U n (r, ) = a0 +
n=0
r (a
n =1
n
n cos(n ) + bn sin(n ) ) , (2.3.46)
(2.3.46) menjadi
(A a )
g ( ) = a0 + n
n cos(n ) + Anbn sin(n ) . (2.3.47)
n =1
Dengan mengintegralkan ruas kiri dan kanan persamaan (2.3.47) dengan batas bawah
2 2 n 2 2
g ( ) d = a0 d +
n = 1
A a n cos( n ) d + A n
bn sin( n ) d ,
0 0 0 0
yang menghasilkan
2
g ( ) d = a0 [2 ] + A a n [sin(2n )] + A b n [1 cos(2n )] ,
1 n 1 n
n n
0 n =1
2
1
a0 =
2 g ( ) d .
0
(2.3.48)
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan mengalikan persamaan (2.2.47) dengan cos(n ) , maka analog dengan cara
2
1
an =
An g ( ) cos(n ) d ,
0
n = 1, 2, 3, ... . (2.3.49)
Dengan mengalikan persamaan (2.2.47) dengan sin (n ) , maka analog dengan cara
2
1
bn =
An g ( ) sin(n ) d ,
0
n = 1, 2, 3, ... . (2.3.50)
Sehingga diperoleh penyelesaian dari persamaan (2.3.33) dengan syarat batas (2.3.34)
berikut
U (r , ) = a0 + r (a
n =1
n
n cos(n ) + bn sin(n ) ) ,
dengan
2 2
1 1
a0 =
2 0 g ( ) d , an = An g ( ) cos(n ) d , dan
0
2
1
bn = n
A g ( ) sin(n ) d .
0
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh 2.3.4
1
(r U r ) r + U = 0 dalam 0 < r < A dan < , (2.3.51)
r
U r = g ( )
0o x
1
( r U r ) r + U = 0
r
Penyelesaian:
U (r , ) = R(r )( ) . (2.3.53)
Secara analog dengan persamaan Laplace dalam bentuk kutub (2.3.33), maka
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
U (r , ) = U
n=0
n (r , ) = a0 + r (a
n =1
n
n cos(n ) + bn sin(n ) ) . (2.3.56)
U r (r , ) = n r (a
n =1
n 1
n cos(n ) + bn sin(n ) ) .
g ( ) = n A (a
n =1
n 1
n cos(n ) + bn sin(n ) ) . (2.3.57)
kiri dan kanan dengan batas bawah dan batas atas , maka akan diperoleh
n 1
g ( ) cos(n ) d =
n = 1
n A a n cos 2
( n ) d + n A n 1
bn sin( n ) cos( n ) d ,
yang menghasilkan
n 1 1
1 1 2
g ( ) cos(n ) d = n= 1 n A an 2n [n ] + n A bn n 2 sin (n ) .
n 1
1
n An 1
an = g ( ) cos(n ) d , n = 1, 2, 3, ... . (2.3.58)
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan mengalikan persamaan (2.2.58) dengan sin (n ) , maka analog dengan cara
1
n An 1
bn = g ( ) sin( n ) d , n = 1, 2, 3, ... . (2.3.59)
(2.3.52) berikut
U (r , ) = a0 + r (a
n =1
n
n cos(n ) + bn sin(n ) ) ,
dimana
1 1
n 1
n An 1
a0 adalah kostanta sisa, an = g( ) cos(n ) d , dan bn = g()sin(n) d .
n A
Jika dalam pelat terdapat sumber panas yang diketahui, maka persamaan
2u = f ( x , y ) , (2.4.1)
dimana f(x, y) adalah fungsi yang mendiskripsikan sumber panas tersebut. Persamaan
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah tadi.
Contoh 2.4.1
0 u=0 a x
Gambar 2.4.1 Persamaan Poisson dalam pelat persegi panjang
dengan syarat batas Dirichlet
Penyelesaian:
Cara penyelesaiannya adalah dengan membagi masalah (2.4.2) menjadi dua masalah:
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u (0, y ) = u (a, y ) = u ( x, 0) = u ( x, b) = 0 ,
u ( x, y ) = uL ( x, y) + uP ( x, y ) . (2.4.5)
(2.3.1) dengan syarat batas (2.3.2) dan (2.3.3), sehingga penyelesaiannya adalah
n x n y
u L ( x, y ) = A sin
n =1
n
a
sinh
a
, (2.4.6)
dengan
n x
a
2
An =
n b 0
g ( x) sin
a
dx .
a sinh
a
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(0, y ) = (a, y ) = ( x, 0) = ( x, b) = 0 .
( x, y ) = X ( x)Y ( y ) . (2.4.8)
Persamaan (2.4.8) dicari turunan parsial tingkat dua terhadap x dan y, kemudian
X " ( x) Y " ( y)
= .
X ( x) Y ( y)
X " ( x) Y " ( y)
= =
X ( x) Y ( y)
m
2
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m x
X m ( x) = Am sin , dimana m = 1, 2, 3,K . (2.4.11)
a
n
2
n m = , dengan n = 1, 2, 3,K ,
b
n y
Yn ( x) = An sin , dimana n = 1, 2, 3, K . (2.4.12)
b
m n
2 2
= mn = + , m = n = 1, 2, 3,K . (2.4.13)
a b
m x n y
mn ( x, y ) = Amn sin sin , dimana Amn = Am An .
a b
m x n y
mn ( x, y ) = A
m = 1n = 1
mn sin sin
a b
(2.4.14)
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m x n y
u P ( x, y ) = mn ( x, y ) = A
m = 1n = 1
mn sin sin
a b
. (2.4.15)
m =1n =1
2
mn ( x, y ) = f ( x, y ) ,
m = 1n = 1
( x, y ) = f ( x , y ) ,
mn mn
m x n y
A
m = 1n = 1
mn mn sin sin
a b
= f ( x, y ) . (2.4.16)
Misalkan
n y
Em ( y ) = B
n =1
mn sin
b
, dengan Bmn = Amn mn . (2.4.17)
m x
E
m =1
m ( y ) sin
a
= f ( x, y ) . (2.4.18)
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persamaan (2.4.18) merupakan deret sinus Fourier yang serupa dengan persamaan
m x
a
2
Em ( y ) =
a0 f ( x, y ) sin
a
dx,
m = 1, 2, 3, K . (2.4.19)
Persamaan (2.4.19) juga merupakan deret sinus Fourier yang serupa dengan
diperoleh
n y
b
2
Bmn = Em ( y ) sin dy, n = 1, 2, 3, K ,
b0 b
n y
b
Bmn 2
Amn =
mn
=
bmn E
0
m ( y ) sin
b
dy . (2.4.20)
m x n y
b a
4
Amn = f ( x, y ) sin sin dx dy . (2.4.21)
m n2 2 2 2
a b
ab 2 + 2 0 0
a b
m x n y
u P ( x, y ) = A
m = 1n = 1
mn sin sin
a b
, (2.4.22)
dimana
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m x n y
b a
4
Amn = f ( x, y ) sin sin dx dy .
m 2 2 n 2 2 a b
ab 2 + 2 0 0
a b
Sehingga dari penyelesaian (2.4.6) dan (2.4.22) akan diperoleh penyelesaian lengkap
u ( x, y ) = uL ( x, y) + uP ( x, y )
n x n y
m x n y
= A sin
n =1
n sinh
a a
+ A
m = 1n = 1
mn sin sin
a b
, (2.2.23)
dimana
n x
a
2
An =
n b 0
g ( x) sin
a
dx , dan
a sinh
a
m x n y
b a
4
Amn = f ( x, y ) sin sin dx dy .
m
2
n2 2 2
a b
ab 2 + 2 0 0
a b
Contoh 2.4.1
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
y
uy = 0
b
ux = 0 u xx + u yy = f ( x, y) u x = g ( y)
0 uy = 0 a x
Gambar 2.4.2 Persamaan Poisson dalam pelat persegi panjang
dengan syarat batas Neumann
Penyelesaian:
Cara penyelesaiannya adalah dengan membagi masalah (2.4.24) menjadi dua masalah
berikut:
1. Persamaan 2u ( x, y ) = 0 , dalam 0 < x < a dan 0 < y < b , dengan syarat batas
batas (2.4.26)
u y ( x, 0) = u y ( x, b) = 0 pada 0 x a , dan
Masalah (2.4.25) serupa dengan persamaan (2.3.15) dengan syarat batas (2.3.16) dan
n x n y
u L ( x, y ) = A0 + A
n =1
n cosh cos
b b
, (2.4.27)
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan
n y
b
2
A0 adalah kostanta sisa, dan An =
n a 0
g ( y ) cos
b
dy .
n sinh
b
u y ( x, 0) = u y ( x, b) = 0 pada 0 x a , dan
diferensial biasa
m
2
akan diperoleh = , m = 0, 1, 2, K ,
a
m x
X ( x) = Am cos . (2.4.30)
a
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n
2
n m = , dengan n = 0, 1, 2,K ,
b
n y
Yn ( y ) = An cos . (2.4.31)
b
m n
2 2
= mn = + , m = n = 0, 1, 2, K . (2.4.32)
a b
m x n y
mn ( x, y ) = Amn cos cos .
a b
m x n y
mn ( x, y ) = A00 + A
m = 1n = 1
mn cos
a
cos
b
(2.3.33)
m x n y
u P ( x, y ) = mn ( x, y ) = A00 + A
m = 1n = 1
mn cos cos
a b
(2.4.34)
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
m =1n =1
2
mn ( x, y ) = f ( x, y ) ,
m = 1n = 1
( x, y ) = f ( x , y ) ,
mn mn
m x n y
A00 + A
m = 1n = 1
mn mn cos cos
a b
= f ( x, y ) .
m x n y
A00 + B
m = 1n = 1
mn cos cos
a b
= f ( x, y ) . (2.4.35)
Dengan mengintegralkan rangkap ruas kiri dan kanan persamaan (2.4.35) dengan
b a
m x n y
b a b a
A00 dx dy +
m = 1n = 1 0 0
Bmn cos cos
a b
dx dy = f ( x, y) dx dy ,
0 0 0 0
yang menghasilkan
ab
b a
A00 [ab] + Bmn sin(m ) sin(n ) = f ( x, y) dx dy ,
mn
2
m = 1n = 1 0 0
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dihasilkan
b a
1
ab 0 0
A00 = f ( x, y ) dx dy . (2.4.36)
m x n y
Dengan mangalikan persamaan (2.4.35) dengan cos cos dan
a b
mengintegralkan rangkap ruas kiri dan kanan dengan batas bawah 0 dan batas atas a
m x n y m x n y
b a b a
0 0
f ( x, y ) cos cos
a b
dx dy = A00 cos
0 0
cos
a b
dx dy
b a
m x 2 n y
+ Bmn cos 2 cos dx dy ,
m = 1n = 1 0 0 a b
yang menghasilkan
m x n y ab
ab
b a
f ( x, y) cos
cos
a b
dx dy = A00
mn
2
sin(m ) sin(n ) + Bmn ,
m = 1n = 1 4
0 0
m x n y
b a
4
Bmn =
ab 0 0
f ( x, y ) cos cos
a b
dx dy .
m x n y
b a
Bmn 4
Amn =
mn
=
abmn f ( x, y) cos
0 0
cos
a b
dx dy . (2.4.37)
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diperoleh
m x n y
b a
4
Amn = f ( x, y ) cos cos dx dy . (2.4.38)
m 2 2
n2 2
a b
ab 2 + 2 0 0
a b
m x n y
u P ( x, y ) = A00 + A
m = 1n = 1
mn cos cos
a b
, (2.4.39)
dimana
m x n y
ba b a
1 4
ab
A00 = f (x, y) dxdy, Amn = f (x, y) cos cos dxdy .
m 2
n 2 2 2
a b
00
ab 2 + 2 0 0
a b
Sehingga dari penyelesaian (2.4.27) dan (2.4.39) akan diperoleh penyelesaian lengkap
n x n y
m x n y
u ( x, y ) = A0 + An cosh cos + A00 + Amn cos cos ,
n =1 b b m =1 n =1 a b
dimana
n y
b
2
A0 adalah kostanta sisa, An =
n a 0
g ( y ) cos
b
dy ,
n sinh
b
m x n y
ba b a
1 4
ab
A00 = f (x, y) dxdy, Amn = f (x, y) cos cos dxdy .
m 2
n 2 2 2
a b
00
ab 2 + 2 0 0
a b
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode iterasi adalah metode hampiran berurutan yang dimulai dari hampiran
awal yang dipilih sembarang, biasanya hampiran awalnya adalah nol. Hampiran ke-k
c 2 a 21 x1 a 23 x3 ... a 2 n x n
x2 = , (2.5.3)
a 22
c n a n1 x1 a n 3 x3 ... a nn 1 x n 1
xn = , (2.5.5)
a nn
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Proses iterasinya dapat dimulai dengan nilai awal bagi x1( 0 ) , x 2( 0 ) , ... , x n( 0) sama
dengan nol. Nilai awal nol ini disubstitusikan ke persamaan (2.5.2) untuk
c1
mendapatkan nilai baru x1(1) = . Nilai baru x1(1) disubstitusikan ke persamaan
a11
(2.5.3) bersama nilai awal lain x3( 0 ) = x 4( 0 ) = ... = x n( 0 ) = 0 untuk mendapatkan nilai
baru x 2(1) . Demikian seterusnya hingga mendapatkan nilai baru x n(1) . Prosedur tadi
pada iterasi sekarang, xi( k 1) adalah nilai xi pada iterasi sebelumnya, dan s adalah
Definisi 2.5.1
Sistem persamaan linear n n disebut dominan secara diagonal, jika nilai mutlak
dari koefisien diagonal pada setiap persamaan lebih besar atau sama dengan nilai
mutlak dari jumlah koefisien lainnya dalam persamaan atau dapat ditulis dalam
bentuk:
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
n
ai , i a
j =1; j i
i, j ,
Seidel
dan j = 1, 2, K, n hitung: x(i, 1) = A(i, 1), x(i, 1) = x(i, 1) +[ A(i, j +1) x(i, 1)],
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah 8. Stop.
Contoh 2.5.1
4 x1 + 2 x2 + 1x3 = 5 , 2 x1 + 3 x2 2 x3 = 21 , dan x1 2 x2 + 5 x3 = 30 .
Penyelesaian:
Menyusun kembali tiga persamaan linear diatas menjadi bentuk penyelesaian berikut:
5 2 x2 x3 21 2 x1 + 2 x3 30 x1 + 2 x2
x1 = , x2 = , dan x3 = .
4 3 5
Dengan bantuan program Matlab pada Lampiran 2.5.1, maka diperoleh penyelesaian:
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
Dalam bab ini akan dibahas tentang penyelesaian persamaan Laplace dan
persamaan Poisson dalam pelat persegi panjang dan pelat cakram secara numerik
persamaan Poisson.
A. Metode Beda-Hingga
Metode beda hingga terdiri dari grid beda hingga diskrit untuk menunjukkan
dahulu akan dibahas beberapa karakteristik umum grid-grid beda hingga dan
Domain penyelesaian ditutup dengan garis-garis kisi seragam, yang disebut grid
beda hingga. Titik-titik potong dari garis-garis grid ini disebut titik-titik grid, di titik-
titik inilah penyelesaian pendekatan untuk PDP akan diperoleh. Jarak dari dua titik
yang sejajar sumbu x dan sumbu y, secara berturut-turut dinotasikan dengan x dan
mempunyai nilai x dan y yang seragam, dengan x dan y tidak harus sama.
padanan garis untuk nilai konstan x dan y. Jumlah garis-garis grid x dan y secara
y
m
batas
j +1
domain D ( x, y )
j
j 1
x y
1 2 i 1 i i +1 n x
u ( xi , y j ) = u i , j , (3.1.1)
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dinotasikan oleh:
u ( xi , y j ) u 2 u ( xi , y j ) 2u
= = ux , = 2 = u xx
x x i, j
i, j
x 2 x i, j
i, j
dan
u ( xi , y j ) u 2u ( xi , y j ) 2u
= = uy , = 2 = u yy .
y y i , j i, j y 2 y i , j i, j
Penyelesaian eksak ditunjukkan dengan garis di atas simbol variabel terikat (contoh:
dapat didekati dengan nilai suku-suku u (i, j ) pada titik grid (i, j) itu sendiri dan pada
berturut-turut adalah
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(x) n + 1 n + 1u ( )
Rn + 1 = ,
(n + 1) ! x n + 1
dimana n = 1, 2, 3, , , xi + xi + 1 , dan xi 1 xi .
Jika deret Taylor tak hingga dipenggal setelah turunan ke-n untuk
pemenggalan.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam banyak kasus, perlu diperhatikan orde dari galat pemenggalan yaitu
laju galat pemenggalan mendekati nol atau x 0 . Akibat dari x 0 adalah galat
pemenggalan mendekati nol selama (x) n + 1 , karena suku sisa tergantung pada
(x) n + 1 . Kemudian orde dari pendekatan deret Taylor terpenggal dari u x dan u xx
persamaan (3.1.4) dengan persamaan (3.1.5) dan menyusun kembali persamaan yang
ui + 1, j ui 1, j 2( x ) 2 2(x) 4
u x i, j = u xxx i , j u xxxxx + . (3.1.8)
2x 3! 5! i, j
ui + 1, j ui 1, j 2( x ) 2 2( x ) 4 Rn + 2
u x i, j = u xxx i , j u xxxxx + + ,
2x 3! 5! i, j
x
ui + 1, j ui 1, j 2( x ) 2 2( x ) 4
u x i, j = u xxx i , j u xxxxx + + O ( x n ) , (3.1.9)
2 x 3! 5! i, j
dimana
Rn + 2 1 n + 2u ( ) (x) n + 2
= n+2
= O(x n ) ,
(x) (n + 2) ! x (x)
dengan xi 1 xi + 1 .
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika deret Taylor dipenggal setelah suku turunan pertama, maka persamaan
ui + 1, j ui 1, j (x) 2
u x i, j = u xxx ( ) ,
2x 3
u x i, j =
ui + 1, j ui 1, j
2x
(
+ E u x i, j = ) ui + 1, j ui 1, j
2 x
+ O ( x 2 ) , (3.1.10)
( )
dimana suku sisa E u x i , j diberikan oleh E u x i , j = ( ) ( x ) 2
3
u xxx ( ) = O (x 2 ) .
Notasi O(x 2 ) adalah suku galat pemenggalan, dibaca sebagai orde x 2 , yang
dapat diperoleh dari persamaan (3.1.10) dengan mengabaikan suku sisanya berikut ini
ui + 1, j ui 1, j
u x i, j . (3.1.11)
2 x
Persamaan (3.1.11) adalah pendekatan beda-pusat orde-2 dari u x di titik grid (i, j),
(3.1.4) dan (3.1.5) dan menyusun kembali persamaan yang didapatkan, maka akan
ui + 1, j 2 ui , j + ui 1, j 2 ( x ) 2 2(x) 4
u xx i , j = u xxxx i , j u xxxxxx + . (3.1.12)
(x) 2 4! 6! i, j
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ui + 1, j 2 ui , j + ui 1, j 2( x) 2 2( x) 4 Rn + 2
u xx i , j = u xxxx i , j u xxxxxx + + ,
( x) 2 4! 6! i, j
( x ) 2
ui + 1, j 2 ui , j + ui 1, j 2(x) 2 2(x) 4
u xx i , j = u xxxx i , j u xxxxxx + + O(x n ), (3.1.13)
(x) 2 4! 6! i, j
dimana
Rn + 2 1 n + 2u ( ) (x) n + 2
= n+2
= O(x n ) ,
(x) 2
(n + 2) ! x (x) 2
dengan xi 1 xi + 1 .
Jika deret Taylor dipenggal setelah suku turunan kedua, maka persamaan
ui + 1, j 2 ui , j + ui 1, j (x) 2
u xx i , j = u xxxx ( ) ,
(x) 2 12
uxx i , j =
ui + 1, j 2 ui, j + ui 1, j
(x) 2
( )
+ E uxx i , j =
ui + 1, j 2ui, j + ui 1, j
(x) 2
+ O(x2 ) , (3.1.14)
( )
dimana suku sisa E u xx i , j diberikan oleh E u xx i , j = ( ) ( x ) 2
12
u xxxx ( ) = O (x 2 ) .
dapat diperoleh dari persamaan (3.1.14) dengan mengabaikan suku sisanya berikut ini
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ui + 1, j 2 ui , j + ui 1, j
u xx i , j . (3.1.15)
(x) 2
Persamaan (3.1.15) adalah pendekatan beda-pusat orde-2 dari u xx di titik grid (i, j),
analog dalam arah y, maka akan diperoleh pendekatan beda hingga dari u y dan
i, j
ui , j + 1 ui , j 1
uy , (3.1.16)
i, j 2y
ui , j + 1 2 ui , j + ui , j 1
u yy , (3.1.17)
i, j (y ) 2
turunan parsial eksak ke dalam persamaan Laplace dan persamaan Poisson, dengan
galat global yang terdiri dari galat pemenggalan dari pendekatan beda-pusat orde-2
dari turunan-turanan yang digunakan. Pendekatan beda hingga itu akan menghasilkan
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u xx + u yy = 0 . (3.1.18)
Domain dari persamaan Laplace dalam pelat persegi panjang adalah berbentuk
a b
ditutup dengan grid seragam dengan jarak x = dan y = dimana
(n 1) (m 1)
ukuran grid tersebut adalah n m , yang telah ditunjukkan pada Gambar 3.1.1.
akan dihasilkan
x
Misalkan didefinisikan = . (3.1.20)
y
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u i + 1, j + u i 1, j + u i , j +1 + ui, j 1 4u i , j = 0 . (3.1.22)
dengan stensil beda hingga, yang merupakan gambar dari bagian-bagian grid beda
memuat faktor koefisien dari fungsi u ( x, y ) pada titik-titik grid yang berdekatan.
Pada Gambar 3.1.2 secara berturut-turut mengilustrasikan stensil beda hingga untuk
ui, j +1 ui, j + 1
2 1
u i 1, j u i + 1, j
u i 1, j u i + 1, j
1 2(1 + ) 2
1 1 4 1
ui, j
ui, j
ui, j 1 2 ui, j 1 1
x y x = y
Gambar 3.1.2 Stensil beda hingga di titik dalam ui , j untuk persamaan Laplace
dalam pelat persegi panjang
Jika yang dipakai adalah kondisi batas Neumann, maka perlu ditentukan
pendekatan beda hingga di titik-titik pada tepi batas yang nilainya tidak diketahui.
Syarat batas Neumann menentukan turunan berarah dari u(x, y) normal untuk tepi
u ( x, y )
batas. Sebagai ilustrasi, digunakan syarat turunan normal nol = 0 . Untuk
n
penerapan dalam luasan dari aliran panas, tepi disekat secara termal dan laju
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u ( xn , y j )
digunakan sepanjang tepi ini adalah = u x ( xn , y j ) = 0 .
n
titik ( x n , y j ) , yaitu
u n + 1, j + u n 1, j + 2 u n , j +1 + 2 u n, j 1 2(1 + 2 )u n , j = 0 . (3.1.23)
Nilai u n + 1, j tidak diketahui, karena titik ini terletak di luar daerah D(x, y). Tetapi
u n + 1, j u n 1,
u x ( x n , y j ) = 0 , yang menghasilkan pendekatan
j
akan diperoleh
2 x
u n + 1, j u n 1, j , (3.1.24)
diperoleh
2u n 1, j + 2 u n , j +1 + 2 u n, j 1 2(1 + 2 )u n , j = 0 .
pada tepi batas lainnya yang nilainya tidak diketahui, yaitu sebagai berikut
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Stensil beda hingga untuk persamaan (3.1.25) sampai dengan (3.2.28) diilustrasikan
pada Gambar 3.1.3.
2 u n, j +1 2 u1, j +1
u n 1, j
2(1 + 2 ) u n ,
u1, j 2(1 + 2 )
2 j
2
u 2, j
2 u n, j 1 2 u1, j 1
u i 1, m u i + 1, m ui, 1
u i 1, 1 u i + 1, 1
ui, m 1 1 2(1 + ) 2
1
2 2
Misalkan ada dua tepi batas yang nilainya tidak diketahui saling tegak lurus,
yaitu tepi kiri dan bawah. Syarat batas normal yang digunakan di dua tepi ini adalah
u ( x1 , y j ) u ( xi , y1 )
= u x ( x1 , y j ) = 0 dan = u y ( xi , y1 ) = 0 .
n n
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u2, j u0, j ui , 2 ui , 0
(3.1.11) dan (3.1.16) diperoleh ux ( x1 , y j ) = 0 dan uy (xi , y1) = 0 ,
2x 2x
Kemudian dari persamaan (3.1.21) akan diperoleh pendekatan beda hingga di titik
siku ( x1 , y1 ) , yaitu
Nilai u0, 1 dan u1, 0 tidak diketahui, karena dua titik ini terletak di luar daerah D(x, y).
Akan tetapi, dari pendekatan (3.1.29) akan diperoleh pendekatan di titik siku
( x1 , y1 ) berikut
Dengan prosedur analog akan didapatkan pendekatan beda hingga di titik siku lainnya
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh 3.1.1
Penyelesaian:
Misalkan domain persegi panjang tersebut dibagi dengan grid berukuran 5 5 yang
ditunjukkan pada pada Gambar 3.1.4. Karena domain dibagi dengan grid berukuran
4 4 1
5 5 , maka diperoleh x = = 1 , y = = 1 , dan = = 1 .
(5 1) (5 1) 1
u 2, 5 =180 u 4, 5 =180
u1, 5 = 80 u3, 5
=180 u 5, 5 = 0
u1, 4 = 80 u 2, 4 u3, 4 u 4, 4 u5 , 4 = 0
u1, 3 = 80 u 2, 3 u 3, 3 u 4, 3 u5 , 3 = 0
u1, 2 = 80 u 2, 2 u 3, 2 u 4, 2 u5 , 2 = 0
u3, 1 = 20
u 4, u 5, 1 = 0
u1,1 = 80
u 2, 1= 20 1 = 20
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u1, 2 = 80 dan u2, 1 = 20 diperoleh persamaan beda hingga di titik u2, 2 berikut:
Dengan analog akan diperoleh persamaan beda hingga di titik dalam lainnya berikut:
Contoh 3.1.2
u( x, 4) = 180, uy (x, 0) = 0 untuk 0 < x < 4 dan u(0, y) = 80 , u(4, y) = 0 untuk 0 < y < 4.
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyelesaian:
u2, 4 u 3, 4 u4, 4
u1, 4 = 80 u 5, 4 =0
u2, 3 u 3, 3 u4, 3
u1, 3 = 80 u 5, 3 =0
u2, 2 u 3, 2 u4, 2
u1, 2 = 80 u 5, 2 =0
u 2,1 u 3, 1 u 4,1
u1,1 = 80 u 5, 1 = 0
Dari Gambar 3.1.5 terdapat 12 titik yang nilainya tidak diketahui, maka dengan
1 1
U r + U rr + 2 U = 0. (3.1.36)
r r
Domain dari persamaan Laplace dalam pelat cakram adalah berbentuk lingkaran
{ }
D = ( x, y ) x 2 + y 2 = r 2 . Domain lingkaran tersebut akan ditutup dengan grid beda
72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hingga berbentuk garis-garis jari-jari grid dan lingkaran-lingkaran grid dengan jarak
r j=2
j =1
M 0oi = 1 i = 2 i = 3 i = n
x
j=m
j = m 1
Titik-titik potong dari garis jari-jari grid dengan lingkaran grid disebut titik-
titik grid, di titik-titik inilah penyelesaian pendekatan untuk persamaan Laplace akan
diperoleh. Jumlah garis jari-jari grid r dan jumlah lingkaran grid ditunjukkan
Jarak dari dua titik yang searah garis jari-jari r dan jarak dari dua titik yang searah
r 2
lingkaran , dinotasikan dengan r dan dengan r = dan = .
n m
Didefinisikan titik grid (i, j), dengan i dan j menunjukkan padanan garis jari-
jari untuk nilai konstan r dan padanan lingkaran untuk nilai konstan . Serupa
U (ri , j ) = U i , j .
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
U i + 1, j U i 1, j
Ur , (3.1.37)
i, j
2 r
U i + 1, j 2 U i , j + U i 1, j
U rr , dan (3.1.38)
i, j
(r ) 2
U i, j +1 2U i , j + U i , j 1
U , (3.1.39)
i, j
( ) 2
r
Misalkan didefinisikan = . (3.1.41)
r
1 1 1 1 1
1+ Ui + 1, j +1 Ui 1, j + 2 U +
2 i, j + 1 2
U
2 i, j 1
21+ 2 U = 0. (3.1.42)
2 i, j
2 2 () () ()
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Stensil beda hingga untuk persamaan (3.1.42) diilustrasikan pada Gambar 3.1.7.
U i + 1, j
1
1+
U i, j +1 r
2
1
2 ( ) 2
21 + 2
1
2
U i, j
( )
U i 1, j 1
1
2
1
2 ( ) 2
U i, j 1
0o
Jika kondisi batas yang digunakan adalah kondisi batas Neumann, maka
analog dengan cara mendapatkan pendekatan beda hingga di titik-titik pada tepi batas
dalam domain persegi panjang akan diperoleh pendekatan beda hingga di titik batas
1 1 1
2U n 1, j + 2 U
2 n, j + 1
+ 2 U
2 n, j 1
21 + 2 U = 0. (3.1.43)
2 n, j
( ) ( ) ( )
Stensil beda hingga untuk persamaan (3.1.43) diilustrasikan dalam Gambar 3.1.8.
Dengan prosedur analog juga, maka akan diperoleh pendekatan beda hingga
1 1 1
2U 2, j + 2 U
2 1, j + 1
+ 2 U
2 1, j 1
21 + 2 U = 0. (3.1.44)
2 1, j
( ) ( ) ( )
Stensil beda hingga persamaan (3.1.44) juga diilustrasikan dalam Gambar 3.1.8.
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
U n, j +1 1
2 ( ) 2
U 1, j +1
1
2 ( ) 2
U n, j U 1, j
r U 2, j
o
1
21 + 2 1
2
( ) 2 21 + 2
2
( )
2
U n 1, j
1
0 2 ( ) 2
U 1, j 1
U n, j 1
1
2 ( ) 2
Gambar 3.1.8 Stensil beda hingga di titik dalam U1, j dan titik pada batas U n , j
untuk persamaan Laplace dalam pelat cakram
Contoh 3.1.3
1
r r
1
ur + u rr + 2 u = 0 dalam pelat cakram D = (x, y) x2 + y2 = 4 , { }
dengan syarat batas
Penyelesaian:
Misalkan domain lingkaran dibagi dengan grid berukuran 4 garis jari-jari grid 8
2 2 2
lingkaran grid, maka diperoleh r = = 0, 5 , = = , dan = = 4.
4 8 4 0,5
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
U 4, 3 = 100
U3, 3
U 4, 4 = 100 U4, 2 = 100
U3, 4
U3, 2
U
2, 3
U 2, 4
U1, 3
U 2, 2
U1, 4
U
U3, 5 U 2, 5 U1, 5 1, 2
U 4, 5 = 100 o U U U 4, 1 = 100
U1, 6 U 0, j 1, 1
U1, 8 2, 1 U 3, 1
U1, 7
U 2, 6
U 2, 8
U 2,
U3, 6 7
U3, 8
U 4, 8 = 100
U 4, 6 = 100
U3, 7
U 4, 7 = 100
Gambar 3.1.9 Grid berukuran 4 8 dimana r = 0, 5 dan =
4
untuk persamaan Laplace dengan syarat batas dirichlet
2, 2 U1, 1 + 0, 1 U 1, 2 + 0, 1U1, 8 + 2 U 2, 1 = 0 ,
0, 1U 1, 1 2, 2 U 1, 2 + 0, 1 U 1, 3 + 2 U 2, 2 = 0 ,
0, 1U 1, 2 2, 2 U 1, 3 + 0, 1 U 1, 4 + 2 U 2, 3 = 0 ,
0, 1U 1, 4 2, 2 U 1, 5 + 0, 1 U 1, 6 + 2 U 2, 5 = 0 ,
0, 1U1, 5 2, 2 U 1, 6 + 0, 1 U 1, 7 + 2 U 2, 6 = 0
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0, 875U 1, 1 2, 2 U 2, 1 + 0, 1 U 2, 2 + 0, 1U 2, 8 + 1, 125U 3, 1 = 0 ,
0, 875U 1, 2 + 0, 1U 2, 1 2, 2 U 2, 2 + 0, 1 U 2, 3 + 1, 125U 3, 2 = 0 ,
0, 875U 1, 3 + 0, 1U 2, 2 2, 2 U 2, 3 + 0, 1 U 2, 4 + 1, 125U 3, 3 = 0 ,
0, 875U 1, 4 + 0, 1U 2, 3 2, 2 U 2, 4 + 0, 1 U 2, 5 + 1, 125U 3, 4 = 0 ,
0, 875U 1, 5 + 0, 1U 2, 4 2, 2 U 2, 5 + 0, 1 U 2, 6 + 1, 125U 3, 5 = 0 ,
0, 875U 1, 6 + 0, 1U 2, 5 2, 2 U 2, 6 + 0, 1 U 2, 7 + 1, 125U 3, 6 = 0
0, 875U 1, 7 + 0, 1U 2, 6 2, 2 U 2, 7 + 0, 1 U 2, 8 + 1, 125U 3, 7 = 0 ,
0, 875U 1, 8 + 0, 1U 2, 1 + 0, 1U 2, 7 2, 2 U 2, 8 + 1, 125U 3, 8 = 0 ,
0, 875U 2, 1 2, 2 U 3, 1 + 0, 1 U 3, 2 + 0, 1U 3, 8 = 112, 5 ,
0, 875U 2, 2 + 0, 1U 3, 1 2, 2 U 3, 2 + 0, 1 U 3, 3 = 112, 5 ,
0, 875U 2, 3 + 0, 1U 3, 2 2, 2 U 3, 3 + 0, 1 U 3, 4 = 112, 5 ,
0, 875U 2, 4 + 0, 1U 3, 3 2, 2 U 3, 4 + 0, 1 U 3, 5 = 112, 5 ,
0, 875U 2, 5 + 0, 1U 3, 4 2, 2 U 3, 5 + 0, 1 U 3, 6 = 112, 5 ,
0, 875U 2, 6 + 0, 1U 3, 5 2, 2 U 3, 6 + 0, 1 U 3, 7 = 112, 5
0, 875U 2, 7 + 0, 1U 3, 6 2, 2 U 3, 7 + 0, 1 U 3, 8 = 112, 5 ,
0, 875U 2, 8 + 0, 1U 3, 1 + 0, 1U 3, 7 2, 2 U 3, 8 = 112, 5 .
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh 3.1.4
Carilah pendekatan beda hingga untuk persamaan Laplace dalam pelat cakram
{ }
D = ( x, y ) x 2 + y 2 = 4 , dengan syarat batas
Penyelesaian:
Misalkan domain lingkaran dibagi dengan grid berukuran 4 garis jari-jari grid 8
lingkaran grid, dengan nilai batas 0 < tidak diketahui.
U 4, 3
U3, 3 U 4, 2
U 4, 4
U3, 4
U3, 2
U
2, 3
U 2, 4
U1, 3
U 2, 2
U1, 4
U
U3, 5 U 2, 5 U1, 5 1, 2
U 4, 5 = 100 o U U U 4, 1
0, j U1, 8
U1, 6 U 1, 1 2, 1 U 3, 1
U1, 7
U 2, 6
U 2, 8
U 2,
U3, 6 7
U3, 8
U 4, 8 = 100
U3, 7
U 4, 6 = 100
U 4, 7 = 100
Gambar 3.1.10 Grid berukuran 4 8 dimana r = 0, 5 dan =
4
untuk persamaan Laplace dengan syarat batas Neumann
Dari Gambar 3.1.10 terdapat 28 titik yang nilainya tidak diketahui, maka dengan
menggunakan pendekatan beda hingga (3.1.42), (3.1.43) dan (3.1.44) akan diperoleh
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u xx + u yy = f ( x, y ) . (3.1.45)
Domain dari persamaan Poisson dalam pelat persegi panjang adalah berbentuk
seragam dengan jarak x dan y , yang telah ditunjukkan pada Gambar 3.1.1.
u i + 1, j 2 u i , j + u i 1, j ui , j + 1 2 ui , j + ui , j 1
+ = fi, j , (3.1.46)
( x ) 2 (y ) 2
Pendekatan beda hingga di titik dalam ui , j untuk persamaan Poisson dalam domain
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
y
b
ui , j + 1
o
y
ui , j
yj o o o o ui + 1, j
ui 1, j x
ou
i, j 1
0 o
xi a x
Gambar 3.1.11 Pendekatan beda hingga di titik dalam ui , j untuk persamaan Poisson
dalam pelat persegi panjang
Jika kondisi batas yang digunakan adalah kondisi batas Neumann, maka
analog dengan pada persamaan Laplace dalam domain persegi panjang akan
diperoleh pendekatan beda hingga untuk persamaan Poisson di titik pada tepi-tepi
2u 2, j + 2u1, j + 1 + 2u1, j 1 2(1 + 2 )u1, j = (x) 2 f1, j (di tepi kiri), (3.1.50)
Jika ada dua tepi batas yang nilainya tidak diketahui saling tegak lurus, maka
analog dengan pada persamaan Laplace dalam domain persegi panjang akan
2 2u1, 2 + 2u2, 1 2(1 + 2 )u1, 1 = (x) 2 f1, 1 (di titik siku u1, 1 ), (3.1.53)
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2u1, m 1 + 2u 2, m 2(1 + 2 )u1, m = (x) 2 f1, m (di titik siku u1, m ), (3.1.54)
Contoh 3.1.5
u(0, y) = u(4, y) = 0 pada 0 < y < 4 , dan u ( x , 0 ) = 0 , u(x, 4) = 80 pada 0 < x < 4.
Penyelesaian:
u 2, 5 = 80 u 4, 5 = 80
u1, 5 = 0 = 80
u 3, 5 u 5, 5 = 0
u1, 4 = 0 u 2, 4 u 3, 4 u
y4 = 3 4 , 4 u 5, 4 = 0
u1, 3 = 0 u 2, 3 u 3, 3 u4, 3
y3 = 2 u 5, 3 = 0
u1, 2 = 0 u 2, 2 u 3, 2 u4, 2
y 2 = 1 u 5, 2 = 0
u 2 , 1 = 0 u 3, 1 = 0 u 4 , 1 = 0
u1,1 = 0 u 5,1 = 0
x 2 = 1 x3 = 2 x 4 = 3
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4u 2, 2 + u2, 3 + u3, 2 = 1 .
Dengan analog akan diperoleh persamaan beda hingga di titik dalam lainnya berikut:
u 2, 2 4u 2, 3 + u 2, 4 + u3, 3 = 2 ,
u 2, 3 4u 2, 4 + u3, 4 = 3 80 = 83 ,
u 2, 2 4u3, 2 + u3, 3 + u 4, 2 = 2 ,
u 2, 4 + u3, 3 4u3, 4 + u 4, 4 = 6 80 = 68 ,
u3, 2 4u 4, 2 + u 4, 3 = 3 ,
u3, 3 + u 4, 2 4u4, 3 + u 4, 4 = 6 ,
u3, 4 + u 4, 3 4u 4, 4 = 9 80 = 89 .
Contoh 3.1.6
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyelesaian:
u1, 5 = 80 u 3, 5 = 80
y 5 = 4 u = 80 u = 80
2, 5 4, 5
u1, 4 u2, 4 u 3, 4 u
y4 = 3 4 , 4 u 5, 4 = 0
u1, 3 u2, 3 u 3, 3 u4, 3
y3 = 2 u 5, 3 = 0
u1, 2 u2, 2 u 3, 2 u4, 2
y2 = 1 u 5, 2 = 0
u1,1 u u u 4,1
x1 = y1 = 0 2 , 1 3, 1
x 2 = 1 x3 = 2 x 4 = 3
u 5,1 = 0
Dari Gambar 3.1.13 terdapat 16 titik yang nilainya tidak diketahui, maka dengan
menggunakan pendekatan beda hingga (3.1.48), (3.150) dan (3.1.52) akan diperoleh
1 1
U r + U rr + 2 U = f (r , ) . (3.1.57)
r r
Domain dari persamaan Poisson dalam pelat cakram adalah berbentuk lingkaran
{ }
D = ( x, y ) x 2 + y 2 = r 2 , yang akan ditutup dengan grid beda hingga dengan jarak
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 U i + 1, j U i 1, j U i + 1, j 2 U i , j + U i 1, j 1 U i , j + 1 2 U i , j + U i , j 1
+ + 2 = f i , j , (3.1.58)
r 2r (r ) 2 r ( ) 2
1 1 1 1 1
1+ Ui +1, j +1 Ui 1, j + 2 2 Ui, j +1 + 2 2 Ui, j 1 21+ 2 2 Ui, j = (r) fi, j. (3.1.59)
2
2 2 () () ()
o
j
U i + 1, j
U i, j +1
r o
o oU i, j
U i 1,oj oU i , j 1
0
o rio
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika kondisi batas yang digunakan adalah kondisi batas Neumann, maka
analog dengan pada persamaan Laplace dalam domain lingkaran akan diperoleh
pendekatan beda hingga di titik-titik pada batas yang nilainya tidak diketahui berikut
1 1 1
2Un 1, j + 2 U
2 n, j + 1
+ 2 U
2 n, j 1
21 + 2 U = (r)2 fi, j . (3.1.60)
2 n, j
( ) ( ) ( )
1 1 1
2U2, j + 2 U
2 1, j + 1
+ 2 U
2 1, j 1
21 + 2 U = (r)2 fi, j .
2 1, j
(3.1.61)
( ) ( ) ( )
Contoh 3.1.7
1
r r
1
{
u r + u rr + 2 u = sin( ) dalam pelat cakram D = ( x, y ) x 2 + y 2 = 16 , }
dengan syarat batas
Penyelesaian:
Misalkan domain lingkaran dibagi dengan grid berukuran 4 garis jari-jari grid 8
4 2 4
r = = 1 , = = , dan = = 4 .
4 8 4 1
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 =
2
U 4, 3 = 50
3 2 =
4 = U3, 3
4 4
U 4, 2 = 50
U 4, 4 = 50
U3, 4
U3, 2
U
2, 3
U 2, 4
U1, 3
U 2, 2
U1, 4
U1, 2
5 = U3, 5 U 2, 5 U1, 5 r =2 r3 = 3 r4 = 4
U 4, 5 = 0
o r1 = 1 2 U 1 = 0
U1, 6 U 0, j U 1, 1 U 3, 1 U 4, 1 = 50
U1, 8 2, 1
U1, 7
U 2, 6
U 2, 8
U 2,
U3, 6 7
U3, 8
8 = 4
U 4, 8 = 0
U 4, 6 = 0 U3, 7
3
6 =
4 U 4, 7 = 0
7 =
2
2, 2 U1, 1 + 0, 1 U 1, 2 + 0, 1U1, 8 + 2 U 2, 1 = 0 .
0, 1U1, 1 2, 2 U 1, 2 + 0, 1 U 1, 3 + 2 U 2, 2 = 0, 7 ,
0, 1U 1, 4 2, 2 U 1, 5 + 0, 1 U 1, 6 + 2 U 2, 5 = 0 ,
0, 1U1, 5 2, 2 U1, 6 + 0, 1 U 1, 7 + 2 U 2, 6 = 0, 7
0, 1U1, 6 2, 2 U1, 7 + 0, 1 U 1, 8 + 2 U 2, 7 = 1 ,
0, 1U 1, 1 + 0, 1U1, 7 2, 2 U 1, 8 + 2 U 2, 8 = 0, 7 ,
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0, 875U 1, 1 2, 2 U 2, 1 + 0, 1 U 2, 2 + 0, 1U 2, 8 + 1, 125U 3, 1 = 0
0, 875U 1, 2 + 0, 1U 2, 1 2, 2 U 2, 2 + 0, 1 U 2, 3 + 1, 125U 3, 2 = 0, 7 ,
0, 875U 1, 3 + 0, 1U 2, 2 2, 2 U 2, 3 + 0, 1 U 2, 4 + 1, 125U 3, 3 = 1 ,
0, 875U 1, 4 + 0, 1U 2, 3 2, 2 U 2, 4 + 0, 1 U 2, 5 + 1, 125U 3, 4 = 0, 7 ,
0, 875U 1, 5 + 0, 1U 2, 4 2, 2 U 2, 5 + 0, 1 U 2, 6 + 1, 125U 3, 5 = 0 ,
0, 875U1, 6 + 0, 1U 2, 5 2, 2 U 2, 6 + 0, 1 U 2, 7 + 1, 125U 3, 6 = 0, 7
0, 875U 1, 7 + 0, 1U 2, 6 2, 2 U 2, 7 + 0, 1 U 2, 8 + 1, 125U 3, 7 = 1 ,
0, 875U 1, 8 + 0, 1U 2, 1 + 0, 1U 2, 7 2, 2 U 2, 8 + 1, 125U 3, 8 = 0, 7 ,
0, 875U 2, 5 + 0, 1U 3, 4 2, 2 U 3, 5 + 0, 1 U 3, 6 = 0 ,
0, 875U 2, 6 + 0, 1U 3, 5 2, 2 U 3, 6 + 0, 1 U 3, 7 = 0, 7
0, 875U 2, 7 + 0, 1U 3, 6 2, 2 U 3, 7 + 0, 1 U 3, 8 = 1 ,
0, 875U 2, 8 + 0, 1U 3, 1 + 0, 1U 3, 7 2, 2 U 3, 8 = 0, 7 .
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh 3.1.8
1 1
Carilah pendekatan beda hingga untuk persamaan Poisson ur + urr + 2 u = sin()
r r
{
dalam pelat cakram D = ( x, y ) x 2 + y 2 = 16 , dengan syarat batas }
U r (4, ) = 0 pada 0 < dan U (4, ) = 50 pada < 0.
2 2
Penyelesaian:
Misalkan domain lingkaran dibagi dengan grid berukuran 4 garis jari-jari grid 8
lingkaran grid, dengan r = 1 , = , = 4 , dan nilai pada batas 0 <
4 2
tidak diketahui.
U 4, 3 = 50
3 =
2
3 2 =
4 = U3, 3
4 U 4, 42
U 4, 4 = 50
U3, 4
U3, 2
U
2, 3
U 2, 4
U1, 3
U 2, 2
U1, 2
U1, 4
5 = U3, 5 U 2, 5 U1, 5 r =2 r3 = 3 r4 = 4
U 4, 5 = 0
o r1 =U1 2 U 1 = 0
0, j U1, 8
U1, 6 U 1, 1 2, 1 U 3, 1 U 4, 1
U1, 7
U 2, 6
U 2, 8
U 2,
U3, 6 7
U3, 8
8 = 4
U 4, 8 = 0
U 4, 6 = 0 U3, 7
3
6 =
4 U 4, 7 = 0
7 =
2
Gambar 3.1.16 Grid berukuran 4 8 dimana r = 1 dan =
4
untuk persamaan Poisson dengan syarat batas Neumann
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari Gambar 3.1.16 terdapat 26 titik yang nilainya tidak diketahui, maka dengan
menggunakan pendekatan beda hingga (3.1.59), (3.1.60), dan (3.1.61) akan diperoleh
Ada tiga sifat penting yang harus diperhatikan dari pendekatan beda hingga
untuk persamaan Laplace dan Poisson sebelum perhitungan numeriknya dibuat. Tiga
a. Kekonsistenan
Definisi 3.1.1
Persamaan beda hingga disebut konsisten dengan persamaan diferensial parsial, jika
bentuk dari persamaan beda hingga mendekati persamaan diferensial parsial, untuk
x 0 dan y 0 .
Bila galat pemenggalan dari pendekatan beda hingga diketahui, maka bukti
pendekatan beda hingga tidak diketahui, maka persamaan beda hingganya harus
dianalisis kekonsistenannya.
Langkah ini dapat ditempuh dengan menyatakan setiap suku dalam persamaan beda
hingga yaitu u(x, y) ke dalam bentuk ekspansi deret Taylor di sekitar titik grid (i, j),
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PDT tersebut akan disederhanakan untuk menghasilkan bentuk eksak dari galat
Semua nilai dari u(x, y) dalam persamaan beda hingga dapat diperluas dalam
ekspansi deret Taylor dari fungsi u(x, y) di titik grid (i, j) berikut ini
Contoh 3.1.9
Penyelesaian:
Pandang pendekatan beda hingga untuk persamaan Laplace dalam domain persegi
u i + 1, j + u i 1, j + 2 u i , j +1 + 2ui, j 1 2(1 + 2 )u i , j = 0 ,
x
dimana = , yang dapat ditulis menjadi
y
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(x) 2 (x) 2
(u i + 1, j + ui 1, j ) + (u
2 i, j + 1
+ ui , j 1 ) 21 + ui , j = 0 . (3.1.64)
(y ) 2
(y )
1
Dengan mengalikan persamaan (3.1.65) dengan dan menyusun kembali
(x) 2
Contoh 3.1.10
Penyelesaian:
Analog dengan cara mendapatkan PDT untuk persamaan Laplace dalam domain
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 1 (r ) 2 (r ) 4
U r + U rr + 2 U = 2 U rrrr 2 U rrrrrr
r r 4! 6!
(r ) 2 (r ) 4
U rrr U rrrrr L (3.1.67)
(3!)r (5!)r
( ) 2 ( ) 4
2 U 2 U L.
(4 !)r 2 (6 ! ) r 2
1 1
Laplace U r + U rr + 2 U = 0 . Sehingga pendekatan beda hingga (3.1.42) adalah
r r
Contoh 3.1.11
Penyelesaian:
Analog dengan cara mendapatkan PDT untuk persamaan Laplace dalam domain
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh 3.1.12
Penyelesaian:
Analog dengan cara mendapatkan PDT untuk persamaan Laplace dalam domain
1 1 (r ) 2 (r ) 4
U r + U rr + 2 U = f (r , ) 2 U rrrr 2 U rrrrrr
r r 4! 6!
(r ) 2 (r ) 4
U rrr U rrrrr L (3.1.69)
(3!)r (5!)r
( ) 2 ( ) 4
2 U 2 U L
(4 !)r 2 (6 ! ) r 2
1 1
Poisson U r + U rr + 2 U = f (r , ) . Sehingga pendekatan beda hingga (3.1.59)
r r
b. Orde
Definisi 3.1.2
Orde pendekatan beda hingga dari persamaan diferensial parsial adalah laju pada
galat global dari penyelesaian beda hingga yang mendekati nol, untuk x 0 dan
y 0 .
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Definisi 3.1.3
Orde global dari persamaan beda hingga adalah orde dari suku galat
dalam PDP.
persamaan (3.1.10) dan (3.1.14), maka orde dari persamaan beda hingga jelas dapat
langsung diketahui. Sedangkan, bila galat pemenggalan dari pendekatan beda hingga
tidak diketahui, maka orde persamaan beda hingga dapat ditentukan dari persamaan
diferensial termodifikasi.
dalam domain persegi panjang, yaitu persamaan (3.1.21) dan (3.1.47). Dari
persamaan (3.1.21) dan (3.1.47) adalah pendekatan dari persamaan Laplace dan
Poisson orde O (x 2 ) + O (y 2 ) .
Poisson dalam domain lingkaran, yaitu persamaan (3.1.42) dan (3.1.59). Dari
persamaan (3.1.42) dan (3.1.59) adalah pendekatan dari persamaan Laplace dan
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Kekonvergenan
Definisi 3.1.4
y 0 .
ui , j ui , j = ei , j 0 , untuk x 0 dan y 0 .
Pendekatan beda hingga dari persamaan Laplace dan Poisson dalam domain
persegi panjang dan lingkaran akan menghasilkan sistem persamaan linear yang
dominan secara diagonal, karena nilai mutlak koefisien diagonal dari persamaan beda
hingga yaitu koefisien ui , j lebih besar atau sama dengan nilai mutlak dari jumlah
empat koefisien lainnya dalam persamaan atau dapat ditulis dalam bentuk:
ai , j ai + 1, j + ai 1, j + ai , j + 1 + ai , j 1 ,
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perambatan panas di titik-titik dalam dan tepi batas pelat yang suhunya tidak
beda hingga persamaan (3.1.21) untuk titik-titik dalam, persamaan (3.1.25) sampai
dengan (3.1.28) untuk titik-titik pada tepi batas pelat yang suhunya tidak diketahui,
dan persamaan (3.1.32) sampai dengan (3.1.35) untuk titik-titik siku yang suhunya
tidak diketahui. Pendekatan beda hingga tersebut akan menghasilkan suatu sistem
Langkah 1. Masukkan suhu tepi bawah (G1), tepi atas (G2), tepi kiri (G3), dan tepi
kanan (G4), panjang pelat (a), lebar pelat (b), jumlah garis grid pada
sumbu x (n), jumlah garis grid pada sumbu y (m), dan toleransi (TOL).
Langkah 3. Tentukan suhu di titik-titik pada tepi batas dan rata-rata suhunya (ave).
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hitung ave = [u(1, j) + u(n, j) + u(i, 1) + u(i, m)] / [jumlah titik pada
batas (p)].
Langkah 9. Stop.
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah 1. Masukkan G1, G2, G3, G4, a, b, n, m, dan TOL. Untuk tepi batas yang
Langkah 3. Tentukan suhu di titik-titik batas yang tidak sama dengan ' ' dan
Hitung ave = [u(1, j) + u(n, j) + u(i, 1) + u(i, m)] / [jumlah titik pada
Langkah 5. Tentukan suhu awal di titik-titik batas yang suhunya sama dengan ' ' .
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah 6. Tentukan suhu awal di titik siku yang suhunya sama dengan ' ' .
Jika G1 = ' ' dan G 4 = '' , maka hitung u (n, 1) = wn1 = ave .
Langkah 7. Hitung pendekatan beda hingga, kesalahan relatif, dan simpan hasil
Jika G1 = '' dan G3 = '' , maka tentukan di titik siku u(1, 1):
2B2u(1, 2) + 2u(2, 1)
u(1, 1) = , C11 = abs(u(1, 1) w11), w11 = u (1, 1).
2(1 + B2 )
Jika G 2 = '' dan G3 = '' , maka tentukan di titik siku u(1, m):
2B2u(1, m 1) + 2u(2, m)
u(1, m) = , C1m = abs(u(1, m) w1m), w1m = u(1, m).
2(1 + B2 )
Jika G1 = ' ' dan G 4 = '' , maka tentukan titik siku u(n, 1):
2u(n 1, 1) + 2B2u(n, 2)
u(n, 1) = , Cn1 = abs(u(n, 1) wn1), wn1 = u (n, 1).
2(1 + B2 )
Jika G 2 = '' dan G 4 = '' , maka tentukan di titik siku u(n, m):
Langkah 8. Hitung pendekatan beda hingga, kesalahan relatif, dan simpan hasil
pendekatan di titik-titik pada tepi batas yang suhunya sama dengan ' ' .
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
u (i + 1, m) + u (i 1, m) + 2 B 2u (i, m 1)
u (i, m) = ,
2(1 + B 2 )
2u (n 1, j ) + B 2u (n, j + 1) + B 2u (n, j 1)
u (n, j ) = ,
2(1 + B 2 )
Langkah 9. Hitung pendekatan beda hingga, kesalahan relatif, dan simpan hasil
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
M = maks [(maks C) (maks C1) (maks C2) (maks C3) (maks C4)
Langkah 11. Analisislah kekonvergenan. Jika M < TOL, maka lanjutkan ke langkah
Contoh 3.2.1
Suatu pelat baja persegi panjang dengan panjang 4 cm, lebar 4 cm, dan tebal 1 cm,
dengan suhu pada tepi-tepi batas pelat diilustrasikan pada Gambar 3.2.1. Carilah suhu
y
180o C
4
80o C uxx + u yy = 0 0o C
0 20o C 4 x
Penyelesaian:
Misalkan domain persegi panjang dalam Gambar 3.2.1 dibagi dengan grid berukuran
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masalah diatas dapat diselesaikan dengan bantuan program Matlab dalam Lampiran
>> LaplaceSikuDirichlet(20,180,80,0,4,4,5,5,0.00001)
Penyelesaian di titik-titik dalam pelat disertai dengan suhu batas:
uij =
80.0000 180.0000 180.0000 180.0000 0
80.0000 112.8571 111.7857 84.2857 0
80.0000 79.6429 70.0000 45.3571 0
80.0000 55.7143 43.2143 27.1429 0
80.0000 20.0000 20.0000 20.0000 0
Contoh 3.2.2
Suatu pelat baja persegi panjang dengan panjang 4 cm, lebar 4 cm, dan tebal 1 cm,
yang diilustrasikan pada Gambar 3.2.2. Carilah suhu di titik-titik dalam dan tepi
y
180o C
4
80o C uxx + u yy = 0 0o C
0 u = 0o C 4 x
y
Penyelesaian:
Misalkan domain persegi panjang dalam Gambar 3.2.2 dibagi dengan grid berukuran
5 5 dimana x = y = 1 , dengan suhu pada tepi bawah tidak diketahui yang dapat
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Masalah diatas dapat diselesaikan dengan bantuan program Matlab dalam Lampiran
>> LaplaceSikuNeumann('-',180,80,0,4,4,5,5,0.00001)
Penyelesaian di titik-titik dalam:
uij =
115.6276 115.1468 86.3492
87.3636 78.6103 50.2502
75.2165 61.6806 36.0413
Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas bawah:
ui1 =
71.8218 56.8543 32.2342
Perambatan panas di titik-titik dalam dan tepi batas pelat cakram yang
dengan pendekatan beda hingga persamaan (3.1.44) dan (3.1.42) untuk titik-titik
dalam dan persamaan (3.1.43) untuk titik-titik pada tepi batas pelat yang suhunya
tidak diketahui. Pendekatan beda hingga tersebut akan menghasilkan suatu sistem
batas Dirichlet
Langkah 1. Masukkan suhu batas 0 < (G1), batas < (G2), batas
2 2
< (G3), dan batas < 0 (G4), jari-jari pelat (r),
2 2
jumlah lingkaran grid (n), jumlah garis grid (m), dan toleransi (TOL).
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah 3. Tantukan suhu pada titik-titik batas dan hitung rata-rata suhunya (ave).
Hitung ave =
[u(n, j) + u(n, (m 4) + j) + u(n, (2m 4) + j) + u(n, (3m 4) + j)] .
m
U (i, j ) = [(1 + (1 2 A) )U (i + 1, j ) + (1 (1 2 A) )U (i 1, j ) +
(1 A2 k 2 ) U (i, j + 1) + (1 A2 k 2 ) U (i, j 1)] / [2(1 + A2 k 2 )].
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
batas Neumann
Untuk tepi batas yang suhuya tidak diketahui, masukkan tanda ' ' .
Langkah 3. Tentukan suhu pada titik-titik batas dan hitung rata-rata suhunya (ave).
Untuk j = 1, 2, K, (m 4) :
Hitung
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah 5. Tentukan suhu awal di titik pada batas yang suhunya sama dengan ' ' .
Untuk j = 1, 2, K, (m 4) :
Langkah 6. Hitung pendekatan beda hingga, kesalahan relatif, dan hasil pendekatan
U (n, (m 4) + j ) = [2 U (n 1, (m 4) + j ) + (1 A 2 k 2 ) U (n, (m 4) + j + 1) +
(1 A 2 k 2 ) U (n, (m 4) + j 1)] / [2(1 + A2 k 2 )],
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika G 4 = '' , maka untuk j =1, 2, K, (m 4) dan U(n, m+1) = U(n, 1) hitung
C4(1, j) = abs(U (n, (3m 4) + j ) w4(1, j)) , dan W 4(1, j) = U(n, (3m 4) + j ) .
Langkah 7. Hitung pendekatan beda hingga, kesalahan relatif, dan hasil pendekatan
Langkah 8. Hitung pendekatan beda hingga, kesalahan relatif, dan hasil pendekatan
U (i, j ) = [(1 + (1 2 A) )U (i + 1, j ) + (1 (1 2 A) )U (i 1, j ) +
(1 A2 k 2 ) U (i, j + 1) + (1 A2 k 2 ) U (i, j 1)] / [2(1 + A2 k 2 )],
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Langkah 10. Analisilah kekonvergenan. Jika M < TOL, maka dilanjutkan ke langkah
Contoh 3.2.3
Suatu pelat baja berbentuk cakram dengan jari-jari 2 cm dan tebal 1 cm, dengan
syarat batas pada tepi lingkaran pelat adalah U (2, ) = 100 pada 0 2 ,
yang diilustrasikan pada Gambar 3.2.3. Carilah suhu di titik-titik dalam pelat tersebut
pada saat mancapai kesetimbangan.
100o C 2 cm 0
1 U U 1 U
+ 2 + 2 =0
r r r r 2
Gambar 3.2.3 Persamaan Laplace dalam pelat cakram dengan syarat batas Dirichlet
Penyelesaian:
Misalkan domain lingkaran dalam Gambar 3.2.3 dibagi dengan grid berukuran 4 garis
jari-jari grid 8 lingkaran grid yang dapat dilihat pada Gambar 3.1.9.
Masalah diatas dapat diselesaikan dengan bantuan program Matlab dalam Lampiran
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
>> LaplaceKutubDirichlet(100,100,100,100,2,4,8,0.00001)
Penyelesaian pendekatan di titik-titik dalam disertai dengan suhu pada batas:
Uij =
0.1772 1.9197 13.8407 100.0000
0.1772 1.9197 13.8407 100.0000
0.1772 1.9197 13.8407 100.0000
0.1772 1.9197 13.8407 100.0000
0.1772 1.9197 13.8407 100.0000
0.1772 1.9197 13.8407 100.0000
0.1772 1.9197 13.8407 100.0000
0.1772 1.9197 13.8407 100.0000
Contoh 3.2.4
Suatu pelat baja berbentuk cakram dengan jari-jari 2 cm dan tebal 1 cm, dengan
yang diilustrasikan pada Gambar 3.2.4. Carilah suhu di titik-titik dalam dan titik-titik
U r = 0o C
4 cm
0
1 U U 1 U
+ 2 + 2 =0
r r r r 2
100o C
Gambar 3.2.4 Persamaan Laplace dalam pelat cakram dengan syarat batas Neumann
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyelesaian:
Misalkan domain lingkaran dalam Gambar 3.2.4 dibagi dengan grid berukuran 4 garis
jari-jari grid 8 lingkaran grid yang dapat dilihat pada Gambar 3.1.10.
Masalah diatas dapat diselesaikan dengan bantuan program Matlab dalam Lampiran
>> LaplaceKutubNeumann('-','-',100,100,2,4,8,0.00001)
Penyelesaian pendekatan di titik-titik dalam dan batas disertai dengan suhu yang
diketahui pada batas:
Uij =
0.1753 1.9022 13.7774 100.0000
0.1772 1.9196 13.8404 100.0000
0.1772 1.9196 13.8404 100.0000
0.1753 1.9022 13.7774 100.0000
0.0022 0.0210 0.0888 0.1855
0.0000 0.0002 0.0005 0.0004
0.0000 0.0002 0.0005 0.0004
0.0022 0.0210 0.0888 0.1855
Laplace dalam pelat persegi panjang dengan syarat batas Dirichlet, yaitu dengan
persamaan Laplace dalam pelat persegi panjang dengan syarat batas Neumann, yaitu
dengan mengganti pendekatan beda hingga di titik batas dengan persamaan (3.1.49)
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sampai dengan (3.1.52), di titik siku dengan persamaan (3.1.53) sampai dengan
Contoh 3.3.1
Suatu pelat baja persegi panjang dengan panjang 4 cm, lebar 4 cm, dan tebal 0, 5 cm,
dengan syarat batas pada tepi-tepi pelat diilustrasikan pada Gambar 3.3.1. Di dalam
80o C
4
0o C uxx + uyy = xy 0o C
0 0o C 4 x
Gambar 3.3.1 Persamaan Poisson dalam pelat persegi panjang
dengan syarat batas Dirichlet
Penyelesaian:
Misalkan domain persegi panjang dalam Gambar 3.3.1 dibagi dengan grid berukuran
Masalah diatas dapat diselesaikan dengan bantuan program Matlab dalam Lampiran
>> Contoh331(0,80,0,0,4,4,5,5,0.00001)
Penyelesaian pendekatan di titik-titik dalam disertai dengan suhu-suhu batas
uij =
0 80.0000 80.0000 80.0000 0
0 36.7857 46.5000 38.7143 0
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh 3.3.2
Suatu pelat baja persegi panjang dengan panjang 4 cm, lebar 4 cm, dan tebal 0, 5 cm,
dengan syarat batas pada tepi-tepi pelat diilustrasikan pada Gambar 3.3.2. Di dalam
titik pada tepi batas bawah dan kiri pelat tersebut pada saat mancapai kesetimbangan.
y
80o C
4
u x = 0o C uxx + uyy = xy 0o C
0 u y = 0o C 4 x
Gambar 3.3.2 Persamaan Poisson dalam pelat persegi panjang
dengan syarat batas Neumann
Penyelesaian:
Misalkan domain persegi panjang dalam Gambar 3.3.2 dibagi dengan grid berukuran
Masalah diatas dapat diselesaikan dengan bantuan program Matlab dalam Lampiran
>> Contoh332('-',80,'-',0,4,4,5,5,0.00001)
Penyelesaian di titik-titik dalam:
uij =
66.7022 61.3162 45.1875
54.9632 47.3750 30.4338
47.0625 38.7867 23.1728
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
batas Dirichlet analog dengan algoritma penyelesaian persamaan Laplace dalam pelat
cakram dengan syarat batas Dirichlet, yaitu dengan mengganti pendekatan beda
Laplace dalam pelat cakram dengan syarat batas Neumann, yaitu dengan mengganti
pendekatan beda hingga di titik batas dengan persamaan (3.1.60) dan di titik dalam
Contoh 3.3.3
Suatu pelat baja berbentuk cakram dengan jari-jari lingkarannya 4 cm dan tebal 1 cm,
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang diilustrasikan pada Gambar 3.3.3. Di dalam pelat terdapat sumber panas
f (r , ) = sin( ) . Carilah suhu di titik-titik dalam pelat tersebut pada saat mancapai
kesetimbangan.
50o C
4 cm 0
1 U U 1 U
+ 2 + 2 = sin( )
r r r r 2
0o C
Gambar 3.3.3 Persamaan Poisson dalam pelat cakram
dengan syarat batas Dirichlet
Penyelesaian:
Misalkan domain lingkaran dalam Gambar 3.3.3 dibagi dengan grid berukuran 4 garis
jari-jari grid 8 lingkaran grid dimana r = 1 dan = , yang dapat dilihat pada
4
Gambar 3.1.15. Masalah diatas dapat diselesaikan dengan bantuan program Matlab
>> Contoh333(50,50,0,0,4,4,8,0.00001)
Penyelesaian pendekatan di titik-titik dalam disertai dengan suhu pada batas:
Uij =
0.0368 0.0442 0.0628 0
0.0507 0.0501 0.0441 0
0.0359 0.0355 0.0312 0
0.0010 0.0088 0.0317 0
0.0518 0.9157 6.8575 50.0000
0.0379 0.9097 6.8762 50.0000
0.0527 0.9244 6.8891 50.0000
0.0877 0.9511 6.8886 50.0000
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Contoh 3.3.4
Suatu pelat baja berbentuk cakram dengan jari-jari lingkarannya 4 cm dan tebal 1 cm,
50 , < ,
U r (4, ) = 0 ,0 < , dan U (4, ) = 2
2 0 , < 0,
yang diilustrasikan pada Gambar 3.3.4. Di dalam pelat terdapat sumber atau muara
panas f (r , ) = sin( ) . Carilah suhu di titik-titik dalam pelat tersebut pada saat
mancapai kesetimbangan.
50o C U r = 0o C
2
4 cm
0
1 U U 1 U
+ 2 + 2 = sin( )
r r r r 2
0o C
Penyelesaian:
Misalkan domain lingkaran dalam Gambar 3.3.4 dibagi dengan grid berukuran 4 garis
jari-jari grid 8 lingkaran grid dimana r = 1 dan = , yang dapat dilihat pada
4
Gambar 3.1.16. Masalah diatas dapat diselesaikan dengan bantuan program Matlab
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
>> Contoh334('-',50,0,0,4,4,8,0.00001)
Penyelesaian pendekatan di titik-titik dalam dan batas disertai dengan suhu yang
diketahui pada batas:
Uij =
0.0359 0.0354 0.0311 0
0.0507 0.0501 0.0440 0
0.0359 0.0355 0.0312 0
0.0010 0.0088 0.0317 0
0.0518 0.9156 6.8574 50.0000
0.0369 0.9010 6.8445 50.0000
-0.0348 -0.0256 0.0084 0.0569
0.0000 0.0001 0.0002 0.0001
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persamaan Laplace dan persamaan Poisson yang timbul pada aliran panas
dua-dimensi tetap dalam pelat persegi panjang dan pelat cakram dengan syarat batas
Dirichlet dan Neumann dapat diselesaikan secara numerik dengan metode Beda-
1. Menutup permukaan pelat dengan grid beda hingga, sehingga diperoleh titik-
2. Menentukan pendekatan beda hingga di titik-titik dalam pada pelat dan titik-
titik pada batas yang suhunya tidak diketahui (jika syarat batasnya Neumann);
iterasi Gauss-Seidel.
Sehingga akan diperoleh penyelesaian numerik di titik-titik dalam pada pelat dan
titik-titik pada tepi batas pelat yang suhunya tidak diketahui, yaitu suhu pendekatan di
titik-titik itu.
khususnya apabila suhu pada tepi-tepi batas tidak sama dengan nol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dengan penyelesaian secara numerik dapat diperoleh suhu pendekatan di titik dalam
yang rapat, yaitu dengan cara membagi permukaan pelat dengan ukuran grid yang
besar.
B. Saran
yang timbul pada aliran panas dua-dimensi dalam pelat persegi panjang dan pelat
persamaan Poisson yang timbul pada aliran panas tiga-dimensi dalam zat padat
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
function GaussSeidel(A,n,TOL)
%A = [c1 a13 a13 . . . a1n;c2 a21 a23 . . . a2n;c3 a31 a32 . . .
a3n; . . . ;cn an1 an2 . . . an(n-1)];
%n adalah jumlah variabel;
%TOL = toleransi = 0.00001;
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
function LaplaceSikuDirichlet(G1,G2,G3,G4,a,b,n,m,TOL)
%G1 = tepi batas bawah, G2 = tepi batas atas,
%G3 = tepi batas kiri, G4 = tepi batas kanan;
%0<= x <=a dan 0 <= y <= b; Ukuran grid n*m; TOL=toleransi= 0.00001;
%Input adalah konstanta;
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
end
end
end
%Meletakkan penyelesaian sesuai dengan letak pada grid:
for i = 1 : (n-2),
for j = 1 : (m-2),
uij(j, i) = u(i+1, m-j);
end
end
%- Menambahkan suhu pada tepi bawah&atas dalam penyelesaian:
Bwh = G1*ones(1, (n-2));
Ats = G2*ones(1, (n-2));
uij = [Ats;uij;Bwh];
%- Menambahkan suhu pada tepi kiri&kanan dalam penyelesaian:
Kri = G3*ones(1, m);
Knn = G4*ones(1, m);
uij=[Kri;uij';Knn]';
%#Diperoleh penyelesaian pendekatan sesuai dengan letak grid:
disp('Penyelesaian di titik-titik dalam pelat disertai dengan suhu
batas:');
uij
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
function LaplaceSikuNeumann(G1,G2,G3,G4,a,b,n,m,TOL)
%Untuk tepi batas yang suhunya tidak diketahui masukkan '-';
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
if (G1 == '-')
for i = 2 : (n-1),
u(i, 1) = (u(i+1, 1) + u(i-1, 1) +
(2*B^2*u(i, 2)))/(2*(1+B^2));
C1(i-1, 1) = abs(u(i,1) - w1(i-1, 1));
w1(i-1, 1) = u(i, 1);
end
end
if (G2 == '-')
for i = 2 : (n-1),
u(i, m) = (u(i+1, m) + u(i-1, m) +
(2*B^2*u(i, m-1)))/(2*(1+B^2));
C2(i-1, 1) = abs(u(i,m) - w2(i-1, 1));
w2(i-1, 1) = u(i, m);
end
end
if (G3 == '-')
for j = 2 : (m-1),
u(1, j) = (2*u(2, j) + (B^2*u(1, j+1)) +
(B^2*u(1, j-1)))/(2*(1+B^2));
C3(1, j-1) = abs(u(1,j) - w3(1, j-1));
w3(1, j-1) = u(1, j);
end
end
if (G4 == '-')
for j = 2 : (m-1),
u(n, j) = (2*u(n-1, j) + (B^2*u(n, j+1)) +
(B^2*u(n, j-1)))/(2*(1+B^2));
C4(1, j-1) = abs(u(n,j) - w4(1, j-1));
w4(1, j-1) = u(n, j);
end
end
%Menentukan pendekatan beda hingga, kesalahan relatif dan
menyimpan hasil pendekatan di titik-titik dalam:
for i = 2 : (n-1),
for j = 2 : (m-1),
u(i, j) = (u(i+1, j) + u(i-1, j) + (B^2*u(i, j+1)) +
(B^2*u(i, j-1)))/(2*(1+B^2));
C(i-1, j-1) = abs(u(i,j) - w(i-1, j-1));
w(i-1, j-1) = u(i, j);
end
end
%Mencari beda relatif tertinggi:
maks = [max(max(C)) max(C1) max(C2) max(C3) max(C4) C11 C1m Cn1
Cnm];
M = max(maks);
end
%Meletakkan penyelesaian sesuai dengan letak pada grid:
for i = 1 : (n-2),
for j = 1 : (m-2),
uij(j, i) = u(i+1, m-j);
end
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
end
disp('Penyelesaian di titik-titik dalam:');
uij
%Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas yang tidak diketahui:
if (G1=='-')
for i =2 : (n-1),
u1(1, i-1) = u(i, 1);
end
disp('Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas bawah:');
u1
end
if (G2=='-')
for i =2 : (n-1),
u2(1, i-1) = u(i, m);
end
disp('Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas atas:');
u2
end
if (G3=='-')
for j =2 : (m-1),
u3(j-1, 1) = u(1, (m+1)-j);
end
disp('Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas kiri:');
u3
end
if (G4=='-')
for j = 2 : (m-1),
u4(j-1, 1) = u(n, (m+1)-j);
end
disp('Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas kanan:');
u4
end
if (G1 == '-' && G3 == '-')
disp('Penyelesaian di titik siku tepi bawah & kiri:');
u(1, 1)
end
if (G2 == '-' && G3 == '-')
disp('Penyelesaian di titik siku tepi kiri & atas:');
u(1, m)
end
if (G1 == '-' && G4 == '-')
disp('Penyelesaian di titik siku tepi bawah & kanan:');
u(n, 1)
end
if (G2 == '-' && G4 == '-')
disp('Penyelesaian di titik siku tepi atas & kanan:');
u(n, m)
end
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
function LaplaceKutubDirichlet(G1,G2,G3,G4,r,n,m,TOL)
%Diasumsikan:
%- G1 = tepi batas 0 <= tetha < pi/2;
%- G2 = tepi batas pi/2 <= tetha < pi;
%- G3 = tepi batas -pi <= tetha < -pi/2;
%- G4 = tepi batas -pi/2 <= tetha <0;
%Ukuran grid n*m, dimana n >= 3 & m= 4, 8, 12, ...;
%TOL = toleransi = 0.00001;
%Input adalah konstanta;
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
U(i, j) = ((1+(1/2*A))*U(i+1, j) +
(1-(1/2*A))*U(i-1, j) + (1/(A^2*k^2))*U(i, j+1) +
(1/(A^2*k^2))*U(i, j-1))/(2*(1+(A^2*k^2)));
end
U(i, m) = ((1+(1/2*A))*U(i+1, m) +
(1-(1/2*A))*U(i-1, m) + (1/(A^2*k^2))*U(i, 1) +
(1/(A^2*k^2))*U(i, m-1))/(2*(1+(A^2*k^2)));
end
%Mencari beda relatif:
for i = 1 : (n-1),
for j = 1 : m,
C(i, j) = abs(U(i, j) - W(i, j));
end
end
%Mencari beda relatif tertinggi:
M = max(max(C));
%Menyimpan hasil pendekatan beda hingga ke dalam matriks W:
for i = 1 : (n-1),
for j = 1 : m,
W(i, j) = U(i, j);
end
end
end
%Meletakkan penyelesaian sesuai dengan letak pada grid:
for i = 1 : (n-1),
for j = 1 : m,
Uij(j, i) = U(i, (m+1)-j);
end
end
%Memasukkan suhu di titik batas pada penyelesaian;
Bts=zeros(0,0);
for j = 1 : m,
Bts = [Bts U(n, (m+1)-j)];
end
Uij=[Uij';Bts]';
disp('Penyelesaian pendekatan di titik-titik dalam disertai dengan
suhu pada batas:');
Uij
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
function LaplaceKutubNeumann(G1,G2,G3,G4,r,n,m,TOL)
%Tepi batas yang tidak diketahui masukkan '-';
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
function Contoh331(G1,G2,G3,G4,a,b,n,m,TOL)
%G1 = tepi batas bawah, G2 = tepi batas atas,
%G3 = tepi batas kiri, G4 = tepi batas kanan;
%0<= x <=a dan 0 <= y <= b; Ukuran grid n*m; TOL=toleransi= 0.00001;
%Input adalah konstanta;
%Masukkan fungsi F((i-1)h, (j-1)k) ke dalam fungsi f(x, y) = -xy
dari persamaan Poisson.
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
function Contoh332(G1,G2,G3,G4,a,b,n,m,TOL)
%Nilai tepi batas yang tidak diketahui, masukkan '-';
%Masukkan fungsi F((i-1)h, (j-1)k) ke dalam fungsi f(x, y) = -xy
dari persamaan Poisson.
end
end
if (G2 ~= '-')
C2 = zeros(0,0);
for i = 1 : n,
u(i, m) = G2; Sum = Sum + u(i, m); p = p + 1;
end
end
if (G3 ~= '-')
C3 = zeros(0,0);
for j = 1 : m,
u(1, j) = G3; Sum = Sum + u(1, j); p = p + 1;
end
end
if (G4 ~= '-')
C4 = zeros(0,0);
for j = 1 : m,
u(n, j) = G4; Sum = Sum + u(n, j); p = p + 1;
end
end
%Rata-rata suhu di titik-titik batas:
ave = Sum/p;
%Menentukan suhu awal di titik-titik dalam:
for i = 2 : (n-1),
for j = 2 : (m-1),
u(i, j) = ave; w(i-1, j-1) = ave;
end
end
%Menentukan suhu awal di titik siku:
if (G1 == '-' && G3 == '-')
u(1, 1) = ave; w11 = ave;
end
if (G2 == '-' && G3 == '-')
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
for i = 1 : (n-2),
for j = 1 : (m-2),
uij(j, i) = u(i+1, m-j);
end
end
disp('Penyelesaian di titik-titik dalam:');
uij
%Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas yang tidak diketahui:
if (G1=='-')
for i =2 : (n-1),
ui1(1, i-1) = u(i, 1);
end
disp('Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas bawah:');
ui1
end
if (G2=='-')
for i =2 : (n-1),
uim(1, i-1) = u(i, m);
end
disp('Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas atas:');
uim
end
if (G3=='-')
for j =2 : (m-1),
u1j(j-1, 1) = u(1, (m+1)-j);
end
disp('Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas kiri:');
u1j
end
if (G4=='-')
for j =2 : (m-1),
unj(j-1, 1) = u(n, (m+1)-j);
end
disp('Penyelesaian di titik-titik pada tepi batas kanan:');
unj
end
if (G1 == '-' && G3 == '-')
disp('Penyelesaian di titik siku tepi bawah & kiri:');
u11 = u(1, 1)
end
if (G2 == '-' && G3 == '-')
disp('Penyelesaian di titik siku tepi kiri & atas:');
u1m = u(1, m)
end
if (G1 == '-' && G4 == '-')
disp('Penyelesaian di titik siku tepi bawah & kanan:');
un1 = u(n, 1)
end
if (G2 == '-' && G4 == '-')
disp('Penyelesaian di titik siku tepi atas & kanan:');
unm = u(n, m)
end
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
function Contoh333(G1,G2,G3,G4,r,n,m,TOL)
%Diasumsikan:
%- G1 = tepi batas 0 <= tetha < pi/2;
%- G2 = tepi batas pi/2 <= tetha < pi;
%- G3 = tepi batas -pi <= tetha < -pi/2;
%- G4 = tepi batas -pi/2 <= tetha <0;
%Ukuran grid n*m, dimana n >= 3 & m= 4, 8, 12, ...;
%TOL = toleransi = 0.00001;
%Input adalah konstanta;
%Memasukkan F(h*i, k*(j-1)) ke dalam fungsi f(x, y) = sin(tetha)
dari persamaan Poisson.
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
function Contoh334(G1,G2,G3,G4,r,n,m,TOL)
%Tepi batas yang tidak diketahui masukkan '-';
%Memasukkan F(h*i, k*(j-1)) ke dalam fungsi f(x, y) = sin(tetha)
dari persamaan Poisson.
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
M = ave;
%Menganalisis kekonvergenan:
while (M >= TOL)
%Menentukan pendekatan beda hingga, kesalahan relatif&simpan
hasil pendekatan di titik batas U(n,j):
C1 = zeros(0); C2 = zeros(0); C3 = zeros(0); C4 = zeros(0);
if (G1 == '-')
U(n, 1) = (2*U(n-1, 1) + (1/(A^2)*(k^2))*U(n, 2) +
(1/(A^2)*(k^2))*U(n, m) -
(h^2*sin(k*(1-1))))/(2*(1+(A^2*k^2)));
C1(1, 1) = abs(U(n, 1) - W1(1, 1)); W1(1, 1) = U(n, 1);
for j = 2 : (m/4),
U(n, j) = (2*U(n-1, j) + (1/(A^2)*(k^2))*U(n, j+1) +
(1/(A^2)*(k^2))*U(n, j-1)
(h^2*sin(k*(j-1))))/(2*(1+(A^2*k^2)));
C1(1, j)=abs(U(n, j) - W1(1, j)); W1(1, j) =U(n, j);
end
end
if (G2 == '-')
for j = 1 : (m/4),
U(n, (m/4)+j) = (2*U(n-1, (m/4)+j) +
(1/(A^2)*(k^2))*U(n, (m/4)+j+1) +
(1/(A^2)*(k^2))*U(n, (m/4)+j-1) -
(h^2*sin(k*(m/4+j-1))))/(2*(1+(A^2*k^2)));
C2(1,j)=abs(U(n,(m/4)+j)-W2(1,j)); W2(1,j)=U(n,(m/4)+j);
end
end
if(G3 == '-')
for j = 1 : (m/4),
U(n,(2*m/4)+j)=(2*U(n-1, (2*m/4)+j)+
(1/(A^2)*(k^2))*U(n, (2*m/4)+j+1)+
(1/(A^2)*(k^2))*U(n, (2*m/4)+j-1)-
(h^2*sin(k*(2*m/4+j-1))))/(2*(1+(A^2*k^2)));
C3(1,j)=abs(U(n,(2*m/4)+j)-W3(1,j));
W3(1,j)=U(n,(2*m/4)+j);
end
end
if (G4 == '-')
for j = 1 : (m/4)-1,
U(n, (3*m/4)+j)=(2*U(n-1, (3*m/4)+j)+
(1/(A^2)*(k^2))*U(n, (3*m/4)+j+1)+
(1/(A^2)*(k^2))*U(n, (3*m/4)+j-1)-
(h^2*sin(k*(3*m/4+j-1))))/(2*(1+(A^2*k^2)));
C4(1, j) = abs(U(n, (3*m/4)+j) - W4(1, j));
W4(1, j) = U(n, (3*m/4)+j);
end
U(n, m) = (2*U(n-1, m) + (1/(A^2)*(k^2))*U(n, 1) +
(1/(A^2)*(k^2))*U(n, m-1)
(h^2*sin(k*(m-1))))/(2*(1+(A^2*k^2)));
C4(1, m/4)=abs(U(n, m) - W4(1, m/4)); W4(1, m/4) = U(n, m);
end
%Menentukan pendekatan beda hingga, kesalahan relatif dan
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145