Anda di halaman 1dari 156

i

Penulis
Djoko Adi Susilo

Desain Cover dan Penata Isi


Tim MNC Publishing

Cetakan I, Juli 2017

Diterbitkan oleh:
Media Nusa Creative
Anggota IKAPI (162/JTI/2015)
Bukit Cemara Tidar H5 No. 34, Malang
Email: mnc.publishing.malang@gmail.com
Website: www.mncpublishing.com

ISBN : 978-602-6743-17-8

Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau


memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ke dalam bentuk apapun,
secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotokopi, merekam, atau
dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Hak Cipta, Bab XII
Ketentuan Pidana, Pasal 72, Ayat (1), (2), dan (6)

ii
S
ebagai matakuliah dasar pada program studi pendidikan
matematika, matakuliah Matematika Dasar I merupakan
pondasi untuk mempelajari matakuliah-matakuliah lain
dalam bidang matematika. Materi aljabar ini sebenarnya sudah
diajarkan mulai tingkat dasar (SD), namun demikian masih banyak
mahasiswa yang masih kurang memahami tentang konsep-konsep
aljabar, sehingga dengan buku ini diharapkan dapat membantu
mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah tersebut. Selain
mahasiswa, buku ini mudah-mudahan dapat membantu guru dan
pelajar yang ingin mempelajari materi aljabar sesuai dengan
jenjang pendidikannya.
Penulis berusaha untuk menyajikan materi yang penulis
anggap sesuai dengan daya tangkap mahasiswa dan anak didik
dalam kondisi dan situasinyang dimilkinya. Dalam buku ini
diberikan contoh-contoh soal yang cukup variatif dan dilengkapai
dengan contoh dan soal yang berhubungan dengan kehidupan
sehari-hari. Kebanyakan contoh itu dibicarakan secara rinci,
walaupun kadang-kadang dimasukkan beberapa langkah yang
kurang mendasar yang maksudnya mengajak mahasiswa /
pembaca ingin tahu dan mencari pembenaran, sehingga mampu
melihat kembali pengertian-pengertian yang sangat mendasar.
Kepada teman sejawat dan para pengajar yang
menggunakan buku ini, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun, karena dari hasil pengalaman para pengajar
buku ini akan dapat disempurnakan.
Kepada mahasiswa yang menggunakan buku ini,
diharapkan untuk menyalurkan segala kemampuan dengan penuh

iii
ketekunan dan rasa tangung jawab bagi hari depan dunia
pendidikan kita.
Sebagai akhir dari kata pengantar ini, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak, yang membantu hingga
tersusunnya buku ini baik dari pihak penerbit maupun pihak
manapun juga.

Malang, Juli 2017

Djoko Adi Susilo

iv
KATA PENGANTAR .................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................. v

PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV)


A. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel ............... 1
B. Sifat-Sifat PLSV ................................................................ 2
C. Penyelesaian dan Bukan Penyelesaian ......................... 2
D. Permasalahan Yang Sering Dihadapi Siswa ................ 4
E. Penerapan Persamaan Linier Dengan Satu Variabel 5

PERTIDAKSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (Pt LSV)


A. Bentuk Umum Pt LSV ..................................................... 9
B. Penyelesaian Pt LSV ........................................................ 9
C. Penerapan Pt L S V .......................................................... 12

PERSAMAAN KUADRAT
A. Pengertaian Persamaan Kuadrat .................................. 15
B. Menentukan akar-akar persamaan kuadrat ................. 16
C. Diskriminan Persamaan Kuadrat .................................. 19
D. Penerapan Persamaan Kuadrat .................................... 20
E. Pengembangan dari rumus kuadrat (rumus abc) ....... 24

PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
A. Bentuk Umum Pertidaksamaan Kuadrat ..................... 33
B. Cara cepat mencari himpunan penyelesaian
pertidaksamaan Kuadrat ................................................ 35
C. Penerapan Pertidaksamaan dalam menyelesaikan soal
persamaan kuadrat .......................................................... 38

v
FUNGSI KUADRAT
A. Bentuk Umum dan Sifat Parabola ................................. 45
B. Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat / Parabola .................... 46
C. Mencari Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola ......... 47
D. Penerapan Fungsi Kuadrat ............................................. 50

PERSAMAAN PANGKAT TINGGI (POLINUM) Dan DALIL


SISA
A. Persamaan Pangkat Tinggi (polinum) .......................... 53
B. Dalil Sisa ............................................................................ 60
C. Pembagian Istimewa ....................................................... 63

PERTIDAKSAMAAN SUKU BANYAK


A. Bentuk umum pertidaksamaan suku banyak .............. 69
B. Cara cepat mencari Himpunan Penyelesaian
pertidaksamaan suku banyak ........................................ 69

PERTIDAKSAMAAN PECAHAN (RASIONAL)


A. Bentuk Umum Pertidaksamaan pecahan ..................... 73
B. Mencari penyelesaian pertidaksamaan pecahan ........ 73
C. Menyelesaiakan pertidaksamaan pecahan jika ruas
kanan ≠ 0 .......................................................................... 75
D. Cara cepat mencari himpunan penyelesain
pertidaksamaan pecahan ................................................ 77

PERSAMAAN BENTUK AKAR (IRASIONAL)


A. Bentuk umum persamaan irasional .............................. 81
B. Penyelesaian persamaan Irasional ................................. 81

PERTIDAKSAMAAN IRASIONAL
A. Pengertian Pertidaksamaan Irasional .......................... 85
B. Mencari Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan
Irasional ............................................................................. 85

vi
PERSAMAAN LOGARITMA
A. Pengertian Persamaan Logarima ................................... 89
B. Sifat-sifat Logaritma ........................................................ 89
C. Penyelesaian persamaan logaritma ............................... 90

PERSAMAAN EKSPONEN
A. Pengertian Persaman Eksponen .................................... 93
B. Bentuk-bentuk persamaan Eksponen ........................... 93

PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN dan LOGARITMA


A. Yang Berhibungan Dengan Fungsi Eksponen ............. 99
B. Yang Berhubungan dengan Fungsi Logaritma ............ 101

PERSAMAAN HARGA MUTLAK


A. Pengertian harga mutlak ................................................ 105
B. Persamaan harga mutlak ................................................ 105

PERTIDAKSAMAAN HARGA MUTLAK


A. Bentuk Umum Persamaan Harga Mutlak .................... 109
B. Penyelesaian Pertidaksamaan Harga Mutlak .............. 109

BARISAN DAN DERET ARITMETIKA


A. Pengertian Barisan dan Deret ........................................ 113
B. Barisan dan Deret Aritmatika ....................................... 113
C. Sisipan pada deret Aritmatika ....................................... 119
D. Hubungan Deret Aritmatika Dengan Fungsi .............. 123
E. Deret Arimatika Bertingkat ............................................ 127

BARISAN DAN DERET GEOMETRI


A. Bentuk Umum Barisan Geometri .................................. 135
B. Rumus Umum pada Deret Geometri ............................ 135
C. Sisipan ............................................................................... 140

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 145

vii
viii
Kata kunci
❶ Pengertian Persamaan Linier Satu Variabel
❷ Sifat-sifat Persamaan Linier Satu Variabel
❸ Penyelesaian dan bukan penyelesaian
Persamaan Linier Satu Variabel
❹ Permasalahan yang sering dihadapi siswa
❺ Penerapan Persamaan Linier Satu Variabel
❻ Soal Latihan

A. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel


Perhatikan kalimat-kalimat terbuka di bawah ini.

a. 2x + 3 = -5
b. m + 5 = 8
5
c. p7
9

Kalimat-kalimat terbuka di atas menggunakan tanda


hubung " = " (sama dengan). Kalimat-kalimat seperti ini
disebut persamaan.
Persamaan-persamaan tersebut mempunyai satu variabel
(peubah), yaitu x, m, dan p di mana derajat dari masing-

1
masing variabel adalah 1, maka persamaan seperti itu
disebut persamaan linear satu variabel (PLSV).
Bentuk umum PLSV : ax + b = 0, dengan a≠0, dan a, b 
(anggota) bilangan Real

B. Sifat-Sifat PLSV
Misalkan a = b adalah persamaan linear dengan variabel x
dan c adalah konstanta bukan nol. Persamaan a = b
ekuivalen dengan persamaan-persamaan berikut :
1. a + c = b + c
2. a – c = b – c
3. a x c = b x c
4. a : b = b : c, c ≠ 0

C. Penyelesaian dan Bukan Penyelesaian


Kalau kita menjumpai persamaan 3x – 3 = 6, dengan
variable x adalah 1,3, dan 5. Untuk menyelesaikan
persamaan ini, kita pilih penganti x, yaitu :
x = 3, maka 3.1 – 3 = 6 adalah pernyataan yang salah
x = 3, maka 3.3 – 3 = 6 adalah pernyataan yang benar
x = 5, maka 3.5 – 3 = 6 adalah pernyataan yang salah

Untuk x = 3, kalimat diatas menjadi benar, maka bilangan 3


disebut penyelesaian (jawaban/akar) dari persamaan
tersebut. Jadi ditulis akar dari persamaan tersebut x=3.
Bilangan pengganti x yang membuat pernyataan salah,
bukan merupakan penyelesaiannya seperti untuk x = 1 dan
5 bukan merupakan akar persamaan tersebut.
Cara menentukan penyelesaian di atas disebut cara
substitusi.
Untuk menentukan penyelesaian suatu persamaan, selain
dengan cara substitusi dapat juga dengan cara menjumlah,

2
mengurangi, mengali, atau membagi kedua ruas
persamaan dengan bilangan yang sama.
a. Penjumlahan atau Pengurangan
Menambah dan mengurangi kedua ruas persamaan
Contoh
1. Tentukan penyelesaian dari x + 7 = 6
Penyelesaian:
x+7=6
 x + 7 – 7 = 6 – 7 (kedua ruas dikurangi 7)
 x = -1
Jadi penyelesaian persamaan tersebut adalah -1

2. Selesaikanlah persamaan 4x – 3 = 3x + 7.
Penyelesaian:
 4x – 3 = 3x + 7
 4x – 3 + 3 = 3x + 7 + 3 (kedua ruas ditambahkan 3)
4x = 3x + 10
 4x + (–3x) = 3x + 10 + (–3x) (kedua ruas
ditambahkan –3x)
 x = 10
Jadi, penyelesaiannya dari 4x – 3 = 3x + 7 adalah 10.

b. Perkalian atau Pembagian


Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan
dengan bilangan yang sama.
Contoh:
Tentukan penyelesaian dari persamaan :
2
 x  16 ?
3
3
  ( x)   .16 (kedua ruas dikalikan - 2 )
3 2 3
2 3 2
 x  24

Jadi penyelesaiannya x = -24

3
Catatan :
Untuk menentukan penyelesaian PLSV dapat juga
dilakukan dengan cara berikut :
ax + b = cd + d
 ax – cx = d – b (apabila suku pindah ruas, maka tanda
tambah berubah dari + (positip)
menjadi − (negatip) dan sebaliknya)
 (a-c) x = d – b
d b
 x=
ac

D. Permasalahan Yang Sering Dihadapi Siswa


Beberapa permasalahan yang sering kita jumpai , kita lebih
mudah menyelesaiakan penjumlahan, penjumlahan,
perkalian dan pembagian bilangan bulat dibandingkan
dengan bilangan pecahan.
Contoh :
Manakah yang menurut anda yang lebih mudah dari 2 soal
dibawah ini :
1. 1023 + 452 x 108 = . . .
3 1 1
2. 2  1 x  ...
5 3 2

Dari sebagian besar siswa/mahasiswa, bahkan mungkin


setiap siswa/mahasiswa akan mengatakan soal nomer 1
lebih mudah dari pada soal nomer 2.

Untuk memudahkan kita menyelesaikan soal yang


berhubungan dengan pecahan dapat dikalikan dengan
KPK dari penyebut masing-masing sukunya.

4
Contoh :
Tentukan penyelesaian dari soal dibawah ini :
3 2 1 3
(2 x  )  5 x  1 ?
5 3 2 4
Untuk menyelesaikan persamaan tersebut, adalah sebagai
berikut:
3 8 1 7
 ( x  )  5x 
5 3 2 4
24 3 7
 x   5x  Kedua ruas dikalikan KPK (4,10,15)= 60
15 10 4
 96x + 9 = 300x - 105 Semua suku menjadi bilangan bulat
 96x – 300x = -105 – 9
164
 -204x = -164  x=
204

E. Penerapan Persamaan Linier Dengan Satu Variabel


1) Budi membeli 20 permen di warung yang ada di dekat
rumahnya. Ketika sudah di rumah, adik-adiknya
(Iwan, Wayan, dan Wati) meminta permen tersebut
sehingga permen Budi tersisa 11 biji. Berapa banyak
permen yang diminta oleh ketiga adiknya Budi?
Jawab :
Misal permen yang diminta ketiga adik Budi adalah x,
maka:
20 – x = 11
Sehingga nilai x dari persmaan tersebut adalah:
20-x = 11
 20-20-x=11-20
 -x = -9
x=9
Jadi permen yang diberikan kepada ketiga adik Budi = 9

5
2) Jumlah tiga bilangan genap yang berurutan adalah 108.
Tentukan bilangan- bilangan itu ?
Jawab :
Perhatikan : setiap bilangan genab dapat ditulis 2n
Missal ketiga bilangan genab yang berurutan tersebut
adalah : 2n, 3n, dan 4n
Maka :
2n+3n+4n = 108
↔ 9n = 108
↔ n = 12
Jadi bilang tersebut adalah : 24 , 36, dan 48
3) Suatu kolam renang berbentuk persegi panjang
memiliki lebar 7 kurangnya dari panjangnya dan
keliling 86 m. Tentukanlah ukuran panjang dan
lebarnya?
Jawab :
Misal panjang kolam = y, maka lebar = y-7
Keliling = 2 (p + l)
 86 = 2(y + y-7)
 86 = 4y -14
 86+14 = 4y
 100 = 4y
 y = 25
Jadi panjang nya = 25 dan lebarnya = 25-7 = 18

SOAL LATIHAN:
1. Tentukan penyelesaian dari soal dibawah ini :
3 1 3
1). 3x – 5 = 7x – 2 2). x   5x  3
5 2 6
1 1 1 3 2 2 1 3
3). (3 x  )  5( x  1 ) 4). ( x  )  5 x  1
5 4 3 4 3 7 3 4

6
2. Selesaikan soal dibawah ini:
1) Setiap hari Fitri menyisihkan uang jajannya untuk
ditabung di rumah. Setelah 11 hari uang Fitri menjadi Rp
154.000,00. Berapa rupiahkah Fitri menyisihkan uangnya
setiap hari?
2) Sebuah persegi panjang mempunyai ukuran panjang
(3x−43x−4) cm dan lebar (x+1x+1) cm.
a. Tulislah rumus kelilingnya dan nyatakan dalam
bentuk yang paling sederhana ?
b. Jika kelilingnya 34 cm, tentukan luas persegi panjang
tersebut?
3) Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk
persegi panjang. Lebar tanah tersebut 6 m lebih pendek
daripada panjangnya. Jika keliling tanah 60 m, tentukan
luas tanah petani tersebut?
4) Umur ibu 3 kali umur anaknya. Selisih umur mereka
adalah 26 tahun. Tentukanlah umur masing-masing?
5) Jumlah 3 bilangan ganjil positif yang berurutan adalah 21.
Tentukanlah ketiga bilangan tersebut?

7
8
Kata kunci
❶ Bentuk Pertidaksamaan Linier Satu Variabel
❷ Penyelesaian Pertidaksmaan Linier Satu
Variabel
❸ Penerapan Pertidaksamaan Linier Satu
Variabel
❹ Penerapan Pertidaksamaan Linier Satu
Variabel

A. Bentuk Umum Pt LSV


Bentuk umum dari pertidaksamaan linier adalah : ax + b *
0, dimana tanda (*) bisa diganti dengan ˂, ≤, ≥, atau ˃

B. Penyelesaian Pt LSV
Bagaimana menyelesaikan pertidaksamaan ini ?
Perhatikan contoh dibawah ini :
Tentukan himpunan jawab (himpunan penyelesaian) dari :
1. 2x ˃ 4
2. 2x ≥ - 6
3. -2x ≤ 8

9
Jawab :
1. 2x ˃ 4
4
x˃
2
 x˃2
Himpunan penyelesaiannya : x  2 

2. 2x ≥ - 6
6
 x≥
2
 x ≥ -3
Himpunan penyelesaiannya : x  3 

3. -2x ≤ 8
8
x ≤
2
 x ≤ -4
Himpunan penyelesaiannya : x  4 

Apakah himpunan penyelesaian dari soal nomor 3 ini


benar?

Perhatikan :
jika ambil beberapa bilangan yang memenuhi x ≤ -4,
misanya x = -5, maka setelah kita subtitusikan kedalam
pertidaksamaan:
-2 (-5) ≤ 8 ↔ 10 ≤ 8
10 ≤ 8 adalah pernyataan yang salah.
Sehingga Himpunan penyelesaian tersebut salah.
Agar Himpunan penyelesaian menjadi benar, maka kedua
ruas dikalikan dengan bilangan negatip yang
mengakibatkan tanda pertidaksamaannya berubah.

10
-2x ≤ 8 (dikalikan dengan – 1, menjadi )
 2x ≥ -8
 x ≥ -4
Sehingga Himpunan penyelesaiannya x  4 
Mungkin ada yang bertanya: “Mengapa suatu pertidaksamaan jika
dikalikan bilangan negatip berubah tanda pertidaksamaan ? “
Mari kita perhatikan beberapa kejadian berikut ini :
a. 5 > 3, maka jika dikalikan -1, akan menjadi -5….. -3, ternyata -5 < -3
b. -6 < 8, maka jika dikalikan -1, akan menjadi 6…… -8, ternyata 6 > -8
c. 7 ≥ -9, maka jika dikalikan -1, akan menjadi -7…….9, ternyata -7 ≤ 9
Dari beberapa contoh diatas, terlihat ada perubahan tanda setelah
dikalikan -1

Contoh lain :
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari soal dibawah ini:
1) 3x – 5 ≤ 7x – 2
3 1 3
2) x   5x  3
5 2 6
Jawab :
1) 3x – 5 ≤ 7x – 2
 3x – 5+ 5 ≤ 7x – 2 + 5
 3x ≤ 7x + 3
 3x -7x ≤ 7x – 7x +3
 -4x ≤ 3 ……….dikalikan - 1
 4x ≥ -3
 x ≥ -3/4
Jadi himpunan penyelesaiannya = x   3 4 
3 1 3
2) x   5x  3
5 2 6
3 1 21
 x   5x  Dikalikan KPK (2,5,6) = 30
5 2 6
 18 x  15  150 x  105
 18 x  15  15  150 x  105  15
11
 18 x  150 x  120
 18 x  150 x  150 x  150 x  120
  132 x  120 Dikalikan -1/132
 x  120 / 132
Jadi Himpunan penyelesaiannya = x  120 
132

C. Penerapan Pt L S V
Beberapa penerapan Pt LSV :
Contoh :
Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan
ukuran panjang (x+ 5) cm, lebar (x– 2) cm, dan tinggi x cm.
a. Tentukan model matematika dari persamaan panjang
kawat yang diperlukan dalam x ?
b. Jika panjang kawat yang digunakan seluruhnya tidak
lebih dari 132 cm, tentukan ukuran maksimum balok
tersebut?
Jawab :
a. Panjang kawat = panjang ruisuk balok
= 4 (panjang + lebar + tinggi)
= 4 ( x  5)  ( x  2)  x
= 4 (3x+3)
= 12 x + 12
b. Panjang kawat tidak lebih dari 132, berarti
12x ≤ 132
 x ≤ 11
Jadi panjang kawat tidak lebih dari 132 cm untuk nilai
x ≤ 11

12
SOAL LATIHAN
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari soal dibawah ini :
1 1 1 3
1) (3 x  )  5( x  1 )
5 4 3 4
2 2 1 3
2) ( x  )  5 x  1
3 7 3 4

2. Selesaikan soal berikut ini :


1) Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan x – 3 < 2
dimana x € bilangan bulat
2) Tentukkan Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
2m + 4 > 4m + 10, dengan m € bilangan bulat negatif ?
3) Tentukan Bentuk himpunan penyelesaian dari
pertidaksamaan 3x-5 > x+9, dengan x € bilangan cacah?
4) Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
4x – 2 > 3x + 5 dengan x € variabel pada himpunan
bilangan cacah?
5) Untuk x € { himpunan cacah }, Tentukkan himpunan
penyelesaian dari 3x – 5 > x + 3 ?
6) Tentukan Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
5(2y +1) – 2(4y-2) ≤ 3 (y+2) dengan y € bilangan prima
yang kurang dari 20?
7) Tentukkan Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
2(3r + 2 ) > 2(r – 4) dengan r € bilangan bulat negatif ?

3. Selesaikan soal dibawah ini :


1) Permukaan sebuah meja berbentuk persegi panjang
dengan panjang 16x cm dan lebar 10x cm. Jika luasnya
tidak kurang dari 40 dm2, tentukan ukuran minimum
permukaan meja tersebut ?
2) Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan
ukuran panjang (y + 8) cm, lebar y cm, dan tinggi (y – 5)
cm. a). Tentukan model matematika dari persamaan

13
panjang kawat yang diperlukan dalam y. b). Jika panjang
kawat yang digunakan seluruhnya tidak lebih dari 156
cm, tentukan ukuran maksimum balok tersebut ?
3) Persegi panjang mempunyai panjang (x + 7) cm dan lebar
(x – 2) cm. Jika kelilingnya tidak lebih dari 50 cm,
tentukan luas maksimum persegi panjang tersebut?

14
Kata kunci
❶ Pengertian Persamaan kuadrat
❷ Menentukan akar-akar persamaan kuadrat
❸ Diskriminan Persamaan kuadrat
❹ Pengembangan Rumus Kuadrat
❺ Penerapan Persamaan Kuadrat

A. Pengertian Persamaan Kuadrat


Persamaan berbentuk ax2 + bx + c = 0, dengan a, b , c € Real
dan a ≠ 0 dinamakan persamaan kuadrat dalam peubah
(variable) x. Dalam persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 , a
adalah koefisien dari x2, b adalah koefisien dari x, dan c
adalah suatu tetapan ( konstanta).
Jenis- jenis persamaan kuadrat ditentukan oleh nilai dari a,
b , dan c.
1) Persamaan kuadrat lengkap
Bentuk : ax2 + bx + c = 0; a, b, c ≠ 0
Contoh : 2x2 + 4x – 9 = 0
2) Persamaan kuadrat tak lengkap ( Jika c = 0)
Bentuk : ax2 + bx = 0; a, b ≠ 0
Contoh : 5x2 + 7x = 0
3) Persamaan kuadrat biasa ( jika b, c = 0)
Bentuk : ax2 = 0; a ≠0
Contoh : 3x2 = 0
4) Persamaan kuadrat asli (murni)
Bentuk : ax2 + c = 0; a ≠0, c ≠0
Contoh : 2x2 – 7 = 0

15
B. Menentukan akar-akar persamaan kuadrat
a. Faktorisasi
Pedomannya : Tentukan bilangan yang jumlahnya = b
dan hasil kalinya = c
Contoh :
Carilah akar-akar persamaan kuadrat : x2 – 5x + 6 = 0
Pembahasan :
Dua buah bilangan yang jumlahnya = -5 dan hasil
kalinya = 6 adalah -3 dan -2
Sehingga :
x2 – 5x + 6 = 0
 (x – 3) ( x - 2) = 0
 x1 = 3 dan x2 = 2
Jadi akar-akarnya adalah 3 dan 2

b. Melengkapi kuadrat sempurna


Langkah-langkah penyelesaian :
1) Pindahkan konstanta ke ruas kanan
2) Bagi kedua ruas dengan koefisien x2 (atau dibagi
dengan a)
1
3) Tambahkan kedua ruas dengan kuadrat dari
2
koefisien x
1 b b
( .  )
2 a 2a
b 2
4) Ubahlah ruas kiri ke bentuk : (ax  )
2a
Contoh :
Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat : 2x2 + 5x
+6=0

16
Pembahasan :
2x2 + 5x - 6 = 0  2x2 + 5x = 6 (langkah 1)
5 6
 x2  x (langkah 2)
2 2
5 1 5 6 1 5
 x 2  x  ( . ) 2   ( . ) 2 (langkah 3)
2 2 2 2 2 2
5 5 48  25
 x2  x  ( )2 
2 4 16 (langkah 4)
5 48  25 5 73
 (x  )2   (x  )2 
4 16 4 16
5 73 5 1
 x   x  73
4 16 4 4
5 1 5 1
x1    73 x2    73
4 4 4 4
5 1
Jadi akar-akarnya : x1 = -  73 dan
4 4
5 1
x2 = -  73
4 4

c. Formula (Rumus ) Kuadrat


Bentuk umum persamaaan kuadrat :
ax2 + bx + c = 0, dengan a, b, c € Real dan a ≠ 0
Untuk mencari rumus kuadrat (yang dikenal di
Indonesia dengan Rumus abc), kita ikuti langkah-
langkah pada mencari akar-akar persamaan kuadrat
dengan melengkapi kuadrat sempurna.
ax2 + bx + c = 0  ax2 + bx = - c
(langkah 1)
b c
 x2  x
a a

17
(langkah 2)
b 1 b c 1 b
 x2  x  ( . )2    ( . )2
a 2 a a 2 a
(langkah 3)
b b c b
 x2  x  ( )2   ( )2
a 2a a 2a
(langkah 4)
b 2  4ac  b 2
 (x  ) 
2a 4a 2
b  4ac  b 2
 (x  )
2a 4a 2
b 1
 (x  )   b 2  4ac
2a 2a
b 1
 x  b 2  4ac
2a 2a
 b  b 2  4ac
 x
2a

Inilah yang disebut rumus kuadrat ( Rumus abc)


b2 – 4ac , dinamakan Diskrininan (sering disingkat D)
sehingga rumus kuadrat diatas, bisa ditulis :
b D
x
2a
Contoh :
Tentukan akar-akar dari persmaan kuadrat : 2x2 + 5x -
6=0
Pembahasan :
2x2 + 5x + 6 = 0
Dari soal ini diperoleh : a = 2, b = 5 dan c =- 6, sehingga
dengan rumus kuadrat kita dapatkan :

18
 5  5 2  4.2.(6)
x
2.2
 5  25  48  5  73
x  x
4 4
5 1
Jadi akar-akarnya : x1 = -  73 dan x2 = -
4 4
5 1
 73
4 4

C. Diskriminan Persamaan Kuadrat


Jenis akar persamaan kuadrat : ax2 + bx + c = 0, ditunjukkan
oleh nilai dari diskriminannya, yaitu :
a. D > 0 , persamaan kuadrat mempunyai 2 akar Real yang
berbeda.
Untuk D > 0, terdapat 2 kemungkinan :
1) Jika D merupakan kuadrat sempurna maka
persamaan kuadrat tersebut mempunyai 2 akar yang
berbeda dan Rasional
2) Jika D bukan merupakan kuadrat sempurna maka
persmaan kuadrta tersebut mempunyai 2 akar yang
berbeda dan Irasional
b. D = 0, persamaan kuadrat mempunyai 2 akar Real yang
sama ( kembar)
c. D < 0, persmaan kuadrat mempunyai 2 akar yang tidak
nyata ( Imajiner/khayal)
Contoh :
Tentukan jenis-jenis akar persamaan berikut ini?
1) x  3x  7  0
2

2) x 2  4 x  4  0
3) x 2  4 x  7  0

19
Jawab :
1) x 2  3x  7  0
Dari soal tersebut : a = 1, b = 3 dan c = -7
D  b 2  4ac  32  4.1.(7)  9  28  37
Karena D = 37, berarti D>0, maka persmaan kuadrat
tersebut
mempunyai 2 akar real berbeda.
2) x 2  4x  4  0
Dari soal tersebut : a = 1, b = 4 dan c = 4
D  b 2  4ac  4 2  4.1.(4)  16  16  0
Karena D = 0, maka persmaan kuadrat tersebut
mempunyai 2 akar Real yang sama
3) x 2  4x  7  0
Dari soal tersebut : a = 1, b = 4 dan c = 7
D  b 2  4ac  4 2  4.1.(7)  16  28  12
Karena D = -12, berarti D < 0, maka persamaan
kuadrat tersebut mempunyai 2 akar yang tidak
nyata (Imajiner)

D. Penerapan Persamaan Kuadrat


Contoh :
1) Kuadrat suatu bilangan dikurangi empat kali bilangan
itu sama dengan -3. Tentukan model matematika dari
permasalahan tersebut?
Jawab :
Misalkan bilangan tersebut y, maka Model
matematikanya adalah :
y 2  4 y  3
2) Jumlah dua bilangan sama dengan 40. jika hasil kali
kedua bilangan itu sama dengan 300, maka tentukan
model matematika dari permasalahan tersebut?

20
Jawab :
Misalkan bilangan tersebut m dan n, maka Model
matematikanya adalah
m + n = 40
m x n = 300
3) Lebar sebuah kolam renang yang berbentuk persegi
panjang = 26 cm lebih pendek dari pada panjangnya. Jika
luas kolam 1200 m2, tentukan panjang dan lebar kolam
tersebut ?
Jawab :
Misalkan panjang kolam renang = k, maka lebarnya = k-
0,26
Luasnya = L = panjang x lebar
 1200 = k (k-0,26)
 1200 = k2 – 0,26 k
 k2 - 26 k – 1200 = 0
 (k - 50)(k + 24) = 0
k1 = 50 dan k2 = -24 (tak memenuhi)
Jadi panjang kolam tersebut adalah 50 dan lebarnya = 24
4) Jika diketahui persamaan permintaan adalah Qd = 6 – P2
dan persamaan penawaran Qs = -8 + 2P2, pada tingkat
harga dan jumlah berapakah keseimbangan pasar
terjadi?
Diketahui : Fungsi permintaan : Qd = 6 – P2
Fungsi penawaran : Qs = -8 + 2P2
Tentukan : tingkat harga dan jumlah berapakah
keseimbangan pasar ?
Jawab :
Formula keseimbangan :
Qd = Qs
 16 – P 2 = -8 + 2P2
 2P2 + P2 = 16 + 8
 3P2 = 24

21
 P2 = 24 / 3 = 8
 P2 = √8 = 2,83

Substitusi Pe = 2,83 ke salah satu persamaan :


Qd = 16-
P2
 Qd  16  (2,83) 2
 Qd  16  8,01
 Qd  7,99
Jadi, keseimbangan pasar tercipta pada harga Rp. 2,83
dan jumlah 7,99 unit barang.

SOAL LATIHAN :
1. Tentukan akar-akar persamaan dibawah ini dengan 3 cara
yaitu pemfaktoran, melengkapkan kuadrat sempurna dan
rumus kuadrat?
a. x 2  9 x  20  0
b. 3x  2 x  8  0
2

c. 6 x  11x  4  0
2

2. Kuadrat suatu bilangan ditambah lima kali bilangan itu


dikurangi enam sama dengan nol. Tentukan model
matematika dari permasalahan tersebut ?
3. Jumlah dua buah bilangan sama dengan 20. Jika hasil
kali kedua bilangan itu sama dengan 75. Tentukan
model matematika dari permasalahan tersebut?
4. Selembar karton berbentuk persegi panjang akan dibuat
kotak tanpa tutup dengan cara membuang persegi
seluas 3 x 3 cm2 di masing-masing pojoknya. Panjang
kotak 2 cm lebih dari lebarnya dan volum kotak itu

22
adalah 105 cm3. Tentukan model matematika dari
permasalahan tersebut?
5. Selembar kertas karton berbentuk persegi akan dibuat
kotak tanpa tutup dengan cara membuang bujur
sangkar seluas 2 x 2 cm2 di masing-masing pojoknya.
Panjang kotak 4 cm lebih besar dari lebarnya dan volume
kotak itu 90 cm3. Tentukan model matematika dari
permasalahan tersebut?
6. Jumlah panjang sisi depan dan sisi samping suatu
segitiga siku-siku = 8 cm. Jika luas dari segitiga siku-siku
tersebut dinyatakan dengan L, Tentukan model
matematika yang sesuai dengan soal tersebut ?
7. Jumlah dua kali sisi samping denagn sisi depan suatu
segitiga siku-siku = 24 cm. Tentukan model matematika
luas dari segitiga tersebut ?
8. Keliling sebuah persegi panjang = 28 cm dan luasnya =
40 cm2
Tentukan panjang dan lebar dari persegi panjang
tersebut ?
9. Panjang sisi sebuah pesegi panjang lebih 4 cm dari lebar
sisinya. Jika luas persegi panjang tersebut = 60 cm2,
tentakan panjang dan lebarnya
10. Seorang murid ingin membuat persegi panjang dari
seutas tali yang panjangnya 30 cm. Tentukan luas
terbesar persegi panjang yang bisa dibuat oleh murid
tersebut ?
11. Jumlah dua bilangan = 2 dan jumlah kuadratnya = 52.
Tentukan bilangan-bilangan tersebut ?
12. Selisih dua kali suatu bilangan dengan bilangan lain = 20
Tentukan dsalah satu dari bilangan tersebut ?
13. Jika diketahui fungsi penerimaan dinyatakan dalam
persamaan R = -Q2 + 10Q dan fungsi biaya dinyatakan

23
dalam persamaan C = – 3Q2 + 5Q +10. Pada tingkat
produksi berapa unit terjadi titik pulang pokok?
14. Jika diketahui fungsi penerimaan dinyatakan dalam
persamaan R = -Q2 + 10Q dan fungsi biaya dinyatakan
dalam persamaan C = – 3Q2 + 5Q +10, tentukanlah
persamaan keuntungannya!. Berapakah keuntungan/
kerugian maksimum/minimum?

E. Pengembangan dari rumus kuadrat (rumus abc)


Bentuk rumus kuadrat :
 b  b 2  4ac
x
2a
b2-4ac disebut dengan Diskriminan (disingkat D)
D = b2-4ac
Sehingga rumus kuadrat bisa juga ditulis :

b D
x
2a

b D
x1 
2a
atau
b D
x2 
2a
1) Jumlah, selisih dan hasil kali akar persamaan kuadrat

 b  D  b  D  2b  b
x1  x2    
2a 2a 2a a
b
x1 + x2 =
a
(disebut “Jumlah akar-akar opersmaan kuadrat”)

24
b D b D 2 D D
x1  x2    
2a 2a 2a a

D
x1 – x2 = ,
a
(disebut dengan selisih akar-akar persamaan kuadrat)
 b  D  b  D b 2  D b 2  (b 2  4ac) 4ac c
x1 .x2  .    2 
2a 2a 4a 2 4a 2 4a a

c
x1 .x 2 
a
(disebut hasil kali akar-akar persamaan kuadrat)

2) Jumlah kuadrat dan jumlah pangkat tiga akar-akar


persamaan kuadrat
( x1  x2 ) 2  x1  2 x1 x2  x2
2 2

x1  x2  ( x1  x2 ) 2  2 x1 x2 ,
2 2

(disebut jumlah kuadrat akar-akar persamaan


Kuadrat)

( x1  x2 ) 3  x1  3x1 x2  3x1 x2  x2
3 2 2 3

x1  x2  ( x1  x2 )3  3x1 x2 ( x1  x2 ) ,
3 3

(disebut jumlah akar pangkat tiga persamaan kuadrat)

Contoh :

Diketahui : x2 – 4x – 8 = 0, mempunyai akar x1 dan x2.


Tentukan :
a. Jumlah akarnya
b. Selisih akar-akarnya
c. Hasil kali akar-akanya
d. Jumlah kuadrat akar-akarnya
e. Jumlah pangkat tiga akar-akarnya

25
x1 x2
f. 
x2 x1
x2 x1
g. 2
 2
x1 x2

Pembahasan :
 b  (4)
a. x1 + x2 = = =4
a 1

D b 2  4ac (4) 2  4.1.(8)


b. x1 – x2 = = = =
a a 1
16  32
= 58
1
c 8
c. x1.x2 = = =-8
a 1
x1  x2  ( x1  x2 ) 2  2 x1 x2
2 2
d.
= (4)2 – 2 . (-8)( 58 )
= 16 + 16 58

x1  x2  ( x1  x2 )3  3x1 x2 ( x1  x2 )
3 3
e.
= (4)3 – 3.(-8)( 58 )
= 64 +24 58
x1 x2 x1  x2 16  16 58
2 2
f.  =   2  2 58
x2 x1 x1 x2 8
x1  x2 64  24 58
3 3
x2 x1 3
g. 2
 2
= 2
  1 58
x1 x2 ( x1 x2 ) 64 8

26
3) Menentukan persamaan kuadrat jika diketahui akar-
akarnya
Diatas telah dibahas :
b b
x1 + x2 =   ( x1  x 2 )
a a
c c
dan x1.x2 =   x1 .x 2
a a
Persamaan umum persamaan kuadrat adalah :
ax2 + bx + c = 0, dengan a, b , c € Real dan a ≠ 0
1
ax2 + bx + c = 0 ….(dikalikan dengan )
2
b c
 x2  x   0 ………dengan mengganti
a a
b c
 ( x1  x 2 ) dan  x1 .x 2
a a
 x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
 ( x  x1 )(x  x2 )  0

x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
Inilah persamaan kuadrat yang diketahui akar-karnya
x1 dan x2
Contoh :
1. Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya :
a. -3 dan 7
b. 2  3 dan 2  3
2 3 2 3
c. dan
5 5
Jawab :
a. x1  3 dan x1  7
x1 + x2 = -3 + 7 = 4

27
x1.x2 = -3 . 7 = 21
jadi persamaan kuadrat yang dimaksud adalah :
x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
x 2  4x  7  0
b. 2  3 dan 2  3
x1 + x2 = 2  3 + 2  3 = 4
x1.x2 = ( 2  3 )( 2  3 )= 4-3 = 1
jadi persamaan kuadrat yang dimaksud adalah :
x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
x 2  4x  1  0
2 3 2 3
c. dan
5 5
2 3 2 3 4
x1 + x2 = + =
5 5 5
2 3 2 3 4
x1.x2 = ( )( )=
5 5 25
jadi persamaan kuadrat yang dimaksud adalah :
x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
4 4
x2  x 0
5 25
 25x 2  20x  4  0

4) Membentuk persamaan kuadrat baru dari persamaan


kuadrat yang Diketahui
Contoh :
Diketahui Persamaan kuadrat x 2  3x  5  0 ,
mempunyai akar  dan 
Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya
a. 2 kali akar-akar persamaan kuadrat tersebut ?

28
b. 5 lebihnya dari akar-akar persamaan kuadrat
tersebut?
c. saling berkebalikan dengan akar-akar persamaan
kuadrat tersebut?
d.  2 dan  2
1 1
e. dan
 2
2
Jawab :
b 3
    3
a 1
c 5
 .    5
a 3
Misal akar persamaan yang kita cari adalah x1 dan x2
a. x1  2 dan x2  2
x1  x 2  2  2  2(   )  2.3  6
x1 .x 2  2 .2  4( )  4.(5)  20
Jadi persamaan kuadrat yang dimaksud adalah :
x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
x 2  6x  20  0
b. x1    5 dan x2    5
x1  x 2    5    5  (   )  10  3  10  13
x1 .x 2  (  5)(  5)  ( )  5(   )  25  5  5.3  25  35
Jadi persamaan kuadrat yang dimaksud adalah :
x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
x 2  13x  35  0

29
1 1
c. x1  dan x 2 
 
1 1   3
x1  x 2    
   5
1 1 1 1
x1 .x 2  .  
    5
Jadi persamaan kuadrat yang dimaksud adalah :
x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
3 1
x 2  ( ) x   0
5 5
5 x  3x  1  0
2

d. x1   2 dan x 2   2
x1  x2   2   2  (   ) 2  2  (3) 2  2(5)  19
x1 .x2   2 . 2  ( ) 2  (5) 2  25
Jadi persamaan kuadrat yang dimaksud adalah :
x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
x 2  19 x  25  0
1 1
e. x  2 dan x 2  2
 
1 1  2   2 19
x1  x 2    
2 2 ( ) 2 25
1 1 1 1
x1 .x 2  .  
 2
 2
( ) 2
25
Jadi persamaan kuadrat yang dimaksud adalah :
x 2  ( x1  x2 ) x  x1 x2  0
19 1
x2  x 0
25 25
25x 2  19 x  1  0

30
SOAL LATIHAN

Diketahui Persamaan kuadrat x 2  3x  5  0 , mempunyai akar


p dan q . Tentukan persamaan kuadrat yang akar-akarnya :
a. kuadrat dari akar-akar persamaan kuadrat tersebut ?
b. 9 kurangnya dari akar-akar persamaan kuadrat tersebut ?
c. pangkat tiga dari akar-akar persamaan kuadrat tersebut ?
p2 q2
d. dan
( p  q) 2 ( p  q) 2
p q
e. dan
pq pq

31
32
Kata kunci
❶ Bentuk Umum Pertidaksamaan kuadrat
❷ Cara Cepat menentukan himpunan
penyelesaian pertidaksamaan kuadrat
❸ Penerapan Pertidaksamaan kuadrat dalam
menyelesaikan soal persamaan kuadrat
❹ Penerapan Persamaan Kuadrat

A. Bentuk Umum Pertidaksamaan Kuadrat :


ax2 + bx + c * 0, dimana tanda * dapat diganti ( >, <, ≤,
atau ≥ )
Ada beberapa bentuk pertidaksamaan :
a. Jika a . b ≤ 0, maka a ≤ 0 dan b ≥ 0 atau a ≥ 0 dan b ≤ 0
b. Jika a . b ≥ 0, maka a ≤ 0 dan b ≤ 0 atau a ≥ 0 dan b ≥ 0
c. Jika a . b < 0, maka a < 0 dan b > 0 atau a > 0 dan b < 0
d. Jika a . b > 0, maka a < 0 dan b < 0 atau a > 0 dan b > 0
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari :
1) x2 – x – 6 < 0
(x – 3)(x + 2) < 0
x – 3 < 0 → x < 3 dan x + 2 > 0 → x > -2
x < 3 di iriskan x > -2 , maka -2 < x < 3………(1)
atau
x – 3 > 0 → x > 3 dan x + 2 < 0 → x < -2

33
x > 3 di iriskan x< -2, maka hasilnya himpunan
kosong…….(2)

Jika (1) dan (2) di gabungkan , maka


Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan tersebut
adalah -2 < x < 3

2) x2 – 4x + 4 > 0
(x – 2)(x – 2) > 0
x – 2 > 0 → x > 2 dan x – 2 > 0 → x >2
x > 2 di iriskan dengan x > 2, maka hasilnya x >
2…………..(1)
atau
x – 2 < 0 → x < 2 dan x – 2 < 0 → x < 2………………(2)
Jika (1) dan (2) , jika di gabungkan maka :
Himpunan pertidaksamaan tersebut adalah x < 2 atau x
> 2 atau juga bisa ditulis x ≠ 2.

Permasalahan diatas berlaku jika pertidaksamaan


tersebut mempunyai akar Real.
Bagaimana jika akarnya tidak Real ?

Contoh :
1) x2 + 3x + 8 > 0
disini :
x2 + 3x + 8 mempunyai akar yang tidak Real, karena :
D = b2 – 4ac = 32 – 4.1.8 = - 23
Berarti D < 0.
Kalau kita gunakan cara sebelumnya maka hal ini
tidaklah bisa dilakukan. Kita mencoba memasukkan
bilangan Real sebarang kedalam pertidaksamaan
tersebut ternyata untuk setiap x  Real maka x2 + 3x
+ 8 selalu lebih dari 0.

34
Jadi kesimpulannya himpunan penyelesaiannya
adalah x semua bilangan Real.

Catatan : permasalahan seperti tersebut diatas


berlaku pula jika tanda pertidaksamannya “ ≥ “.

2) x2 – 4x + 10 < 0
Pada soal ini, didapatkan D < 0, artinya tidak
mempunyai akar Real. Tetapi kalau kita memasukkan
sebarang bilangan Real, maka x2 – 4x + 10 selalu
positip, sehingga tidak mungkin x2 – 4x + 10 < 0.
Jadi kesimpulannya himpunan penyelesaiannya
adalah x = {}

Catatan : permasalahan seperti tersebut diatas


berlaku pula jika tanda pertidaksamannya “ ≤ “.

B. Cara cepat mencari himpunan penyelesaian


pertidaksamaan Kuadrat
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari :
a. x2 + 8x + 15 ≤ 0
b. x2 + x – 6 ≥ 0
c. x2 -6x + 9 ≥ 0
d. x2 + 8x + 16 ≤ 0
e. x2 – 4x + 4 > 0
f. x2 + 4x + 4 < 0
g. x2 + 3x + 7 > 0
h. x2 – 2x + 6 < 0
i. x2 + x + 3 ≤ 0
j. x2 + 3x + 6 ≥ 0

35
Pembahasan :
Perhatikan dari 10 soal tersebut !!
♫ : no a) dan b), mempunyai 2 akar Real berbeda, karena
D>0
♫ : no c) s/d no. f), mempunyai 2 akar kembar (sama)
♫ : no. g) s/d no. j), mempunyai akar imajiner

Cara cepat menyelesaikan pertidaksamaan tersebut


adalah sebagai berikut :
a. Pada soal nomer a), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai 2 akar berbeda karena D > 0, maka
himpinan penyelesaiannya :
x1 ≤ x ≤ x2, jika x1 > x2 atau x2 ≤ x ≤ x1, jika x2 > x1
Himpunan penyelesaiannya : -5 ≤ x ≤ -3
b. Pada soal nemer b ), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai 2 akar real berbeda karena D > 0, sehingga
cara himpunan penyelesaiannya seperti soal nomer a).
Himpunan penyelesaiannya : x ≤ -3 atau x ≥ 2
c. Pada soal c), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai akar kembar yaitu x1 = x2 = 3 dan tanda
pertidaksamaannya “ ≥”
Maka himpunan penyelesaiannya : x € Real
d. Pada soal d), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai akar kembar yaitu x1 = x2 = -4 dan tanda
pertidaksamaannya “ ≤”
Maka himpunan penyelesaiannya : x = -4
e. Pada soal e), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai akar kembar yaitu x1 = x2 = 2 dan tanda
pertidaksamaannya “ >”
Maka himpunan penyelesaiannya : x ≠ 2, x € Real
f. Pada soal f), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai akar kembar yaitu x1 = x2 = - 2 dan tanda
pertidaksamaannya “ <”

36
Maka himpunan penyelesaiannya : x = {}
g. Pada soal g), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai akar imajiner (tidak mempunyai akar real),
karena tanda pertidaksamaan “ > “ maka himpunan
penyelesaian x € Real
h. Pada soal h), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai akar imajiner (tidak mempunyai akar real),
karena tanda pertidaksamaan “ < “ maka himpunan
penyelesaian x = {}
i. Pada soal i), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai akar imajiner (tidak mempunyai akar real),
karena tanda pertidaksamaan “≤ “ maka himpunan
penyelesaian x = {}
j. Pada soal j), persamaan kuadrat pada ruas kiri
mempunyai akar imajiner (tidak mempunyai akar real),
karena tanda pertidaksamaan “`≥ “ maka himpunan
penyelesaian x € Real

SOAL LATIHAN
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari :
a. x2 + 7x + 12 ≤ 0
b. 2x2 + 5x – 1 ≥ 0
c. x2 -10x + 25 ≥ 0
d. x2 + 14x + 49 ≤ 0
e. x2 – 8x + 16 > 0
f. x2 - 19x + 64 < 0
g. x2 - 3x + 7 > 0
h. x2 + 2x + 8 < 0
i. x2 - x + 7 ≤ 0
j. x2 + 3x + 9 ≥ 0

37
2. Selesaikan soal dibawah ini
a. Sepasang kawat yang panjangnya x cm hendak dibentuk
kerangka berbentuk persegi. Agaer luasnya lebih besar
dari pada kelilingnya . Tentukan nilai x yang memenuhi?
b. Sebuah batu dilemparkan tegak lurus keatas dengan
kecepatan 20 m/detik. Sedangkan tinggi batu itu adalah
h setelah t detik ditentukan oleh rumus h = 20t – 5t2.
Tentukan selang t, jika h > 15 ?
c. Keliling persegi panjang = 20 cm. Jika luas persegi
panjang itu tidak kurang dari 21 cm, tentukan batas-batas
nilai panjang dari persegi panjang tersebut ?
d. Sebuah peluru ditembakkan ke atas. Ketingian peluru
yang dicapai (dinyatakan dalam meter) diberikan sebagai
h(t) = 30t – t2. Berapa lamakah peluru itu berada pada
ketinggian tidak kurang dari 221 meter ?

C. Penerapan Pertidaksamaan dalam menyelesaikan soal


persamaan kuadrat
1) Jenis akar-akar persamaan kuadrat
Akar-akar persmaaan kuadrat ax2 + bx + c = 0 adalah x1
dan x2, dimana :

b D b D
x1  x2 
2a 2a

D = b2 – 4ac adalah diskriminan.

a. Jika D > 0, maka terdapat dua akar real yang berbeda


( x1 ≠ x2)
b. Jika D = 0, maka akar-akarnya sama atau kembar
dan Real ( x1 = x2)
c. Jika D < 0, maka kedua akarnya tidak Real (tidak
mempunyai akar Real)
d. Jika D ≥ 0, maka mempunyai akar Real

38
e. Mempunyai 2 akar positip ( x1 positip dan x2
positip), maka :
D ≥ 0 , (x1 + x2) > 0, dan (x1 . x 2) > 0
f. Mempunyai 2 akar negatip ( x1 negatip dan x2
negatip), maka :
D ≥ 0 , (x1 + x2) < 0, dan (x1 . x 2) > 0
g. Mempunyai 2 akar satu positip dan yang lain
negatip, maka :
D ≥ 0 , dan (x1 . x 2) < 0

Contoh :
Tentukan m supaya kedua akar persamaan : x2 + mx + m =
0 mempunyai :
a. Dua akar Real dan berlainan ?
b. akar-akar sama atau kembar dan Real ?
c. kedua akarnya tidak Real (tidak mempunyai akar
Real)?
d. akar Real ?
e. 2 akar positif ( x1 positip dan x2 positif)?
f. 2 akar negatif ( x1 negatip dan x2 negatif)?
g. 2 akar satu positif dan yang lain negatif ?

Jawab :
a. Syarat mempunyai 2 akar real berlainan adalah D > 0,
sehingga:
b2 – 4ac > 0
m2 – 4 . 1 . m > 0
m(m – 4 ) > 0
m1 = 0
m–4=0

m2 = 4

39
○ ○
0 4
Himpunan penyelesaiannya : { m < 0 atau m > 4}
b. Syarat mempunyai 2 akar kembar : D = 0
b2 – 4ac = 0
m2 – 4 . 1 . m = 0
m(m – 4 ) = 0
m1 = 0
m – 4 = 0  m2 = 4
Himpunan penyelesaiannya : {2 , 4}
c. Syarat mempunyai akar imajiner
b2 – 4ac < 0
m2 – 4 . 1 . m < 0
m(m – 4 ) < 0
m1 = 0
m – 4 = 0  m2 = 4

○ ○
0 4

Himpunan penyelesaiannya : {2 < m < 4}


d. Syarat mempunyai akar Real :
D≥ 0
b2 – 4ac ≥ 0
m2 – 4 . 1 . m ≥ 0
m(m – 4 ) ≥ 0
m1 = 0
m–4=0

m2 = 4

40
● ●
0 4
Himpunan penyelesaiannya : { m ≤ 0 atau m ≥ 4}
e. Syarat mempunyai 2 akar positif :
b
x1 + x2 = >0
a
-m > 0 → m < 0………..(1)

c
x1 . x2 = >0
a
m > 0…………………….(2)
D ≥ 0 →{m ≤ 0 atau m ≥ 4}………………….(3)
Maka: (1) irisan (2) irisan (3) = { }
Jadi tidak ada nilai m yang memenuhi persamaan
tersebut.
f. Syarat mempunyai 2 akar negatif:
b
x1 + x2 = <0
a
-m < 0 → m > 0………..(1)

c
x1 . x2 = >0
a
m > 0…………………….(2)
D ≥ 0 →{m ≤ 0 atau m ≥ 4}………………….(3)
Maka: (1) irisan (2) irisan (3) = {x ≥ 4 }
Jadi nilai m yang memenuhi persamaan = {x ≥ 4 }
g. Syarat mempunyai akar yang satu positif dan yang lain
negatif :
c
x1 . x2 = <0
a
m < 0…………………….(1)
D ≥ 0 →{m ≤ 0 atau m ≥ 4}………………….(2)
41
Jika (1) di iriskan dengan (2), maka Himpunan
penyelesaiannya adalah
x={m<0}

SOAL LATIHAN
1. Persamaan : 2x2 - 2px + 3p + 3 = 0 mempunyai dua akar Real
yang sama, tentukan p ?
2. Untuk harga-harga m yang manakah akar-akar persamaan :
m+3)x2 + 2(m-7)x + m – 3 = 0 kedua akarnya positif ?
3. Ditentukan persamaan : mx2 – 2x – 4m – 1 = 0, (m ≠ 0).
a. Buktikan bahwa persamaan ini untuk setiap nilai m Real
mempunyai dua buah akar Real yang berlainan?
b. Hitunglah m, supaya jumlah kuadrat akar-akarnya
ditambah jumlah akar itu = 11 ?
c. Tentukan nilai m agar akar persamaan yang satu > 1 dan
akar yang lain < 1 ?
4. Persamaan : ax2 + (a-1)x – 3, akar-akarnya α dan β Real,
sedangkan :
1
α2 + β2 < 3 . Hitunglah a ?
4
5. Ditentukan persamaan kuadrat : (m-3)x2 +(2m-3)x + m – 1 = 0
Ditanyakan :
a. Berapakah harga m supaya salah satu akarnya = 0 ?
b. Untuk harga-harga m yang mana akar-akarnya tandanya
berlawanan
c. Untuk harga-harga m yang mana akar-akarnya
berlawanan ?
d. Tentukan harga-harga m, agar akar-akarnya saling
berkebalikan ?
6. Ditentukan persamaan : 2x2 – 2px -2x +3p+3 =0, mempunyai
dua akar yang sama, tentukan nilai p?
7. Untuk harga-harga m bulat yang manakah akar-0akar
persamaan (m+3)x2 + 2(m-7)x+m-3=0 keduanya positip ?

42
8. Ditentukan persamaan : mx2 – 2x – 4m -1 = 0 (m ± 0)
a) Buktikan bahwa persamaan ini untuk setiap nilai m yang
nyata mempunyai dua buah akar nyata yang berlainan ?
b) Hitunglah m, supaya jumlah kuadrat akar-akarnya
ditambah jumlah akar-akar itu = 11 ?
9. Persamaan : ax2+(a-1)x-3=0 mempunayi akar-akar x1 dan x2
1
nyata, sedangkan x12 + x22 < 3 . Hitunglah nilai a ?
4

43
44
A. Bentuk Umum dan Sifat Parabola

Kurva fungsi kuadrat y = f( x ) = ax2 + bx + c, a ≠ 0,


berbentuk parabola.

Jika nilai a > 0 , maka parabola terbuka ke atas dan


mempunyai nilai ekstrem minimum

Jika nilai a < 0 , maka parabola terbuka ke bawah dan


mempunyai nilai ekstrem maksimum

Koordinat titik puncak / titik ekstrem / titik stationer / titik


balik parabola adalah :
b D
( xp ,yp ) , dimana xp = , sedangkan yp =
2a  4a
dan D = b2 – 4ac

xp = absis ( x ) titik puncak = sumbu simetri = absis ( x ) saat


mencapai nilai maksimum/minimum

yp = ordinat ( y ) titik puncak = nilai ekstrem/nilai


stationer/nilai maksimum/nilai minimum

45
B. Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat / Parabola

Langkah-langkah dalam membuat sketsa grafik fungsi


kuadrat/parabola :

y = ax2 + bx + c

1. menentukan titik potong grafik dengan sumbu


x→y=0
ax2 + bx + c = 0

Jika D = 0 , maka fungsi tersebut memotong sumbu x di


satu titik ( menyingung sumbu x)

jika D > 0 maka fungsi tersebut mempunyai 2 akar Real


sehingga bisa dicari titik potong dengan sumbu x.

jika D < 0 maka fungsi tersebut memang tidak


mempunyai akar-akar Real sehingga sketsa grafik
fungsi kuadrat tidak memotong sumbu x

setelah kita mendapatkan nilai x1 dan x2 maka titik


potong grafik fungsi kuadrat dengan sumbu x :
( x1 , 0 ) dan ( x2 , 0 )

46
2. menentukan titik potong grafik dengan sumbu y → x
= 0, karena x = 0 maka y = c dan titik potong dengan
sumbu y = ( 0 , c )

3. menentukan sumbu simetri ( xp ) dan titik ekstrem (


yp )
dari penentuan sumbu simetri (xp) dan nilai
eksterm (yp) diperoleh titik puncak grafik fungsi
kuadrat/parabola : ( xp , yp )

Sketsa Grafik Fungsi Kuadrat ( fungsi Parabola)

C. Mencari Persamaan Fungsi Kuadrat / Parabola

1. Diketahui tiga titik sembarang

Rumus : y = ax2 + bx + c
nilai a, b dan c ditentukan dengan eliminasi.

47
2. Parabola memotong sumbu x di dua titik ( x1 , 0 )dan
( x2 , 0 ) dan melalui satu titik sembarang.

Rumus : y = a ( x - x1 ).( x - x2 )

nilai a ditentukan dengan memasukkan titik


sembarang tersebut ke x dan y.

3. Parabola menyinggung sumbu x di satu titik ( x1 , 0


) dan melalui satu titik sembarang.

Rumus : y = a ( x - x1 )2
nilai a ditentukan dengan memasukkan titik
sembarang tersebut ke x dan y.

4. Parabola melalui titik puncak ( xp , yp ) dan melalui


satu titik sembarang.

Rumus : y = a ( x - xp )2 + yp

48
nilai a ditentukan dengan memasukkan titik
sembarang tersebut ke x dan y.

Contoh soal :
1. Tentukan titik potong Grafik fungsi y = x2 – 4x – 8
terhadap sumbu y?

Pembahasan:
Diketahui y = x2 – 4x – 8
Titik potong dengan sumbu y diperoleh jika x = 0.
y = x2 – 4x – 8
=0–0–8
= -8
Jadi grafik fungsi y = x2 – 4x – 8 memotong sumbu
y di titik (0, -8)

2. Tentukan pembuat nol dari fungsi kuadrat y = x2 – x


– 12?

Pembahasan:
Diketahui y = x2 – x – 12
Pembuat nol fungsi kuadrat diperoleh jika y = 0
x2 – x – 12 = 0
(x + 3)(x – 4) = 0
x = -3 x = 4

3. Tentukan Persamaan sumbu simetri dari parabola y


= 8 – 2x – x2 ?

Pembahasan:
y = 8 – 2x – x2 → a = -1, -2, c = 8
Persamaan sumbu simetri: x = -b/2a = 2/-2 = -1

49
4. Suatu fungsi kuadrat memotong sumbu x di R (1,0)
dan S (2,0).
Jika fungsi tersebut melalui titik (0,6), tentukan
persamaan fungsi kuadrat tersebut ?

Pembahasan :
Jika grafik fungsi kuadrat memotong sumbu x ditik
(x1, 0) dan (x2 , 0 ), serta melalui titik tertentu , maka
fungsi kuadrat tersebut dapat dinyatakan dengan :
y = f(x) = a (x – x1)(x – x2)
= a(x – 1)( x – 2)
f(x), melalui titik (0,6), maka dengan cara substitusi
diperoleh :
6 = a(0 – 1)(0 – 2)

6 = 2a
a=3
Jadi fungsi kuadrat tersebut adalah :
y = f(x) = 3(x – 1)(x – 2) = 3x2-9x+6

D. Penerapan Fungsi Kuadrat :

Contoh :

1. Penerapan dalam Fisika


Seorang anak berdiri di atas tebing yang memiliki
ketinggian 5 m dari permukaan tanah, melempar bola
ke atas dengan kecepatan awal 20 m/s (anggap bola
dilepaskan ketika berada 1 m di atas permukaan tebing
di mana anak tersebut berdiri). Tentukan (a) tinggi bola
setelah 3 detik, dan (b) waktu yang dibutuhkan agar
bola tersebut sampai di permukaan tanah.

50
Pembahasan :
Dengan menggunakan informasi yang diberikan soal,
kita memperoleh h = –5t2 + 20t + 6. Untuk menentukan
tinggi bola setelah 3 detik, substitusikan t = 3 ke dalam
persamaan tersebut.

Apabila bola sampai di permukaan tanah, maka


ketinggian bola tersebut adalah 0 meter. Sehingga
dengan mensubstitusi h = 0 diperoleh,

Karena waktu tidak pernah negatif, maka waktu yang


diperlukan agar bola tersebut sampai di permukaan
tanah adalah 4,28 detik.

2. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari

Dari tahun 1995 sampai 2002, banyaknya pelanggan


telepon genggam N (dalam juta orang) dapat
dimodelkan oleh persamaan N = 17,4 x  36,1x  83,3
2

51
, dengan x = 0 merepresentasikan tahun 1995 [Sumber:
Data dari 2005 Statistical Abstract of the United States,
Tabel 1.372, hal. 870]. Pada tahun berapa banyaknya
pelanggan telepon genggam mencapai angka 3.750
juta?

Pembahasan :
Dari soal diketahui bahwa N = 17,4 x 2  36,1x  83,3
dan kita diminta untuk menentukan tahun ketika
banyaknya pelanggan telepon genggam mencapai
3.750 juta. Dengan kata lain, kita diminta untuk
menentukan nilai x ketika N = 3.750.
3750  17,4 x 2  36,1x  83,3
17,4 x 2  36,1x  3666,7  0
 b  b 2  4ac  36,1  256505,53
x 
2a 34,8
x1  13,52
x 2  15,59
Karena waktu tidak pernah negatif, maka kita
simpulkan bahwa 13,52 tahun setelah tahun 1995, yaitu
tahun 2008, banyaknya pelanggan telepon genggam
mencapai angka 3.750 juta.

52
A. Persamaan Pangkat Tinggi (polinum)

Sistem persamaan Polinum (suku banyak) adalah sistem


persamaan dengan pangkat > 2.
Bentuk umum polinum:
a o x n  a1 x n 1  a 2 x n  2  ...  a n 1 x  a n
Istilah pada polinum :
1) Derajat (n), adalah pangkat tertinggi dalam suatu sulu
banyak
2) Variabel (x), adalah bilangan yang dimisalkan dengan
huruf, misal x
3) Koefisien (a), adalah bilangan yang mengikuti variabel

Sistem Polinum
1.
Substitusi Polinum dilakukan untuk mendapatkan
a.
nilai polinum
b. Substitusi F(x) dengan x = p dapat dilakukan dengan:
1) Metode substitusi normal.
Mengganti seluruh variabel x sistem persamaan
polinum dengan k
2) Metode horner
Bentuk bagan Horner untuk substitusi :

53
an an-1 an-2 an-3 . . . . . a1 ao

k ●
an = Fk)

Letakkan seleuruh koefisien dari derajat


a.
tertinggi samapai nol dibagian atas
b. Letakkan substitusi disamping kiri
c. Hasil akhir adalah nilai polinum

Aturan penggunaan Metode Horner :


1 3 -3

1 0 1 4 dst +

1 4 1 = F(k)

Perkalian dengan substitusi, penjumlahan


a.
kebawah.
b. Ulang tahab diatas samapai mencapai nilai
F(k)

Contoh :
Diketahui F ( x)  5 x 5  8 x 4  x 2  3x  2
Tentukan nilai dari F(2) ?
Jawab :
Metode substitusi normal :
a.
F (2)  5(2) 5  8(5) 4  (5) 2  3(5)  2  32

54
b. Metode Horner :

5 -8 5 -3 2

2 0 10 4 18 30 +
5 5 9 15 32=F(2)

Mencari Akar Persamaan Polinum


2.
Untuk mencari akar suatu polinum kita dapat
menggunakan cara normal dan cara cara Horner.
Contoh :
1) Tentukan akar-akar dari : x4 - 5x2 + 4 = 0 ?
Jawab :
Cara biasa:
a.
x4-5x2+4 = 0
(x2-1)(x2-4)= 0
x2 – 1 = 0 dan x2 – 4 = 0
(x-1)(x+1) = 0
x1 = 1 dan x2= -1
x2-4 = 0
(x-2)(x+2) = 0
x3= 2 dan x4 = -2
Jadi akar –akar persamaan tersebut adalah : {1 ,
- 1, 2 , -2}
b. Cara Horner
Perhatikan persamaan : x4 - 5x2 + 4 = 0
Koefisien suku terakir adalah 4.
Faktor dari 4 adalah : ± 1, ± 2, dan ± 4
Dengan mencoba-coba kita pilih salah satu
faktor tersebut sehingga sisanya = 0
Misalkan kita pilih : 1
x4 - 5x2 + 4 = x4 + 0x3 - 5x2 +0x + 4

55
1 0 -5 0 4
1 0 1 1 -4 -4 +
1 1 -4 -4 0
-1 0 -1 0 4 +
Akar
1 0 -4 0 Harus= 0
2 0 2 4 +
1 2 0
-2 0 -2 +
1 0
Jadi akar –akar persamaan tersebut adalah : {1 , - 1,
2 , -2}

2) Salah satu akar Persamaan : x3 - 6x2 + 11x + p = 0,


adalah 1.
Tentukan p dan akar-akar yang lain?

Jawab :
F(1) = (1)3 - 6(1)2 + 11(1) + p = 0
p = -6
sehingga persamaan tersebut adalah : x3 - 6x2 +
11x - 6 = 0
x3 - 6x2 + 11x - 6 = (x-1) ( x2 + ax +6)
= x3 – (1-a)x2 + (6-a)x -6
Diperoleh:
-(1-a) = -6
a = -5
jadi : x3 - 6x2 + 11x - 6 = (x-1) ( x2 -5x +6)
= (x-1) (x-6)(x+1)
Jadi akar-akarnya adalah : {1 , - 1, 6 }

3) Persamaan : x3 + 5x2 + 8x + q = 0, mempunyai


sepasang akar kembar. Tentukan q, dan akar-akar
tersebut ?

56
Jawab :
Misal akar-akarnya : a , a , dan b
x3 + 5x2 + 8x + q = (x-a)(x-a)(x-b)
= x3 –(2a+b)x2 + (a2+2ab)x – a2b
-(2a+b) = 5↔ b = -2a - 5 ………….(1)
a2+2ab = 8 ↔ a2 + 2a(-2a-5) = 8
↔ -3a2-10a-8 = 0
↔ 3a2+10a+8 = 0
↔ (a+2)(3a+4)= 0
a1 = -2 dan a2= -4/3
Untuk a1 = -2 diperoleh b = -1, dan p = 4
4 1 4
Untuk a2= - 3 diperoleh b = -2 3 , dan p = 4 27

p x1=x2 x3
1
4 -2 -2 3
4 4
4 27 -3 -1

Sifat-sifat akar-akar Polinum


3.
1) Persamaan kuadrat
Bentuk Umum :
ax2 + bx + c = 0
dengan akar-akar x1 dan x2
b c
x1  x 2  x1 .x 2 
a a
2) Persamaan pangkat tiga
Bentuk Umum :
1
ax3 + bx2 + cx + d = 0 (kita kalikan a , diperoleh)

57
b 2 c d
x3  x  x   0..............................(1)
a a a
Sedangkan persamaan pangkat tiga yang akar-
akarnya x1, x2 , dan x3 adalah sebagai berikut :

( x  x1 )( x  x 2 )( x  x3 )  0
x 2

 ( x1  x 2 ) x  x1 x 2 ( x  x3 )  0
x  x x3  ( x1  x 2 ) x  ( x1 x3  x 2 x3 ) x  x1 x 2 x  x1 x 2 x3  0
3 2 2

x 3  ( x1  x 2  x3 ) x 2  ( x1 x 2  x 2 x3  x3 x1 ) x  x1 x 2 x3  0.............(2)

Karena (1) dan (2) sama dengan 0, maka :


b 2 c d
x3  x  x 
a a a
x  ( x1  x 2  x3 ) x  ( x1 x 2  x1 x3  x 2 x3 ) x  x1 x 2 x3
3

Maka :
b
x1  x 2  x3  
a
c
x1 x 2  x1 x3  x 2 x3 
a
d
x1 x 2 x 3 
a

3) Persamaan pangkat empat


Bentuk umum :
ax 4  bx 3  cx 2  dx  e  0

Sedangkan persamaan empat dengan akar-akar :


x1, x2, x3, dan x4 adalah :

( x  x1 )( x  x2 )( x  x3 )( x  x4 )  0

58
Dengan cara yang sama (seperti persamaan
pangkat tiga diatas) kita peroleh :
b
x1  x 2  x3  x 4 
a
b
x1 x 2  x1 x3  x1 x 4  x 2 x3  x 2 x 4  x3 x 4 
a
d
x1 x 2 x3  x1 x 2 x 4  x1 x3 x 4  x 2 x3 x 4 
a
e
x1 x 2 x3 x 4 
a

Soal latihan
Tentukan akar-akar persamaan berikut :
1.
a) .x 3  x 2  10 x  8  0
b) 2.x 4  x 3  9 x 2  13x  5  0
c). x 4  2 x 3  13x 2  14 x  24  0
d ). x 4  6 x 3  12 x 2  10 x  3  0
Persamaan : x3 –7x2 + px -12 = 0, mempunyai akar x =2.
2.
Tentukan p dan akar-akar yang lain ?
Persamaan : x3 - 3x2 + px + q= 0, mempunyai sebuah akar
3.
kembar, sedangkan akar yang ketiga berlawanan dengan
akar kembar itu. Tentukan : P, q, dan akar-akar yang lain ?
Persamaan : x3 - 8x2 +px + 10 p = 0, mempunyai akar = -2.
4.
Tentukan p dan akar-kar yang lain ?
Persamaan : x4 + px3 + 21x2 - 4px + 10p = 0, mempunyai
5.
sebuah akar kembar, sedangakn akar-akar yang sepasang
lagi berlawanan. Tentukan p dan akar-akarnya ?
Persamaan : x3 – 12x2 + px + q = 0 mempunyai akar-akar
6.
yang membentuk deret aritmatika dengan beda = 2.
Tentukan p, q dan akar-akarnya ?

59
B. Dalil Sisa:

Sebuah suku banyak mempunyai bentuk umum :


F(x) = a o x n  a1 x n 1  a 2 x n  2  ...  a n 1 x  a n
( ao  0; a0 , a1 , a 2 ,...dan seterusnya merupakan bilangan
tetap )

ao  a1  a 2  ...  a n1  a n
F(1) =
Jika F(x) = 3x 4  5x 3  4 x 2  7 x  6 , kita bagi dengan f(x) =
x-3
3x 3  4x 2  16 x  55
x-3 3x 4  5x 3  4 x 2  7 x  6
3x 4  9 x 3
4x 3  4x 2
4 x 3  12 x 2
16 x 2  7 x
16 x 2  48x
55 x  6
55 x  165
159

Jadi : 3x 4  5x 3  4 x 2  7 x  6 : x-3 =
3x 3  4x 2  16 x  55 dengan sisa 159

Bentuk ini dapat ditulis :


3x 4  5x 3  4x 2  7 x  6 = (x-3) . ( 3x 3  4x 2  16 x  55 )+159
Atau : F(x) = f(x) . Q(x) + Sisa

60
Identitas ini berlaku untuk setiap harga x, sehingga jika :
F(x) = (x-3) . Q(x) + sisa dan x diambil = 3, maka :
F(3) = (3-3) . Q(x) + sisa
F(3) = 0 . Q(x) + sisa
Jadi sisa = F(3)

Dalil Sisa : Sisa pembagian F(x) oleh (x-a) adalah F(a)


F(x) = (x-a). Q(x) + Sisa
Dalil sisa : Sisa = F(a)

Catatan :
1) Derajat suku banyak dalam x ditentukan oleh
pangkat yang terbesar
2) Derajat hasil bagi Q(x) = selisih derajat F(x) dengan
f(x)
3) Sisa mempunyai derajat maksimal satu lebih rendah
dari derajat f(x)
Contoh:
1) Tentukan sisa pembagian-pembagian berikut :
a. ( 3x  2 x  5 x  6) : (x-2)
4 2

b. ( 2 x  5 x  x  4) : (2 x  5)
4 3 2

Jawab :
a. Sisa = F(2) = 3(2)  2(2)  5(2)  6)  44
4 2

5 5 5 5 1
b. Sisa = F( ) = 2( )  5( )  ( )  4  116
4 3 2

2 2 2 2 2
2) Tentukan sisa pembagian-pembagian berikut :
a) ( x  3x  5 x  x  6) : ( x  x  2)
4 3 2 2

b).(3x 6  4 x 4  2 x  1) : ( x  1)( x  2)( x  2)

61
Jawab :
a) F(x) =(x+1)(x-2).Q(x)+(ax+b)

F (1)  (1) 4  3(1) 3  5(1) 2  (1)  6  a  b
 a  b  8............(1)
 
F (2)  (2) 4  3(2) 3  5(2) 2  ()  6  2a  b
2a  b  32...........(2)
 a  b  8...............(1)
2a  b  32...........(2)
3a  24  a  8
2a  b  32  b  2a  32.  2(8)  32  16
Jadi sisa = -8x-16

b).F ( x)  ( x  1)( x  2)( x  2).Q( x)  (ax 2  bx  c)


F (1)  3(1) 6  4(1) 4  2(1)  1)  a  b  c
a  b  c  7...........(1)
F (2)  3(2)  4(2)  2(2)  1)  4a  2b  c
6 4

4a  2b  c  251...........(2)
F (2)  3(2) 6  4(2) 4  2(2)  1)  4a  2b  c
4a  2b  c  259...........(3)
Dari (1),(2), dan (3), diperolah : a= 82,b=-2 dan c= -
73
Jadi sisa = 82x2-2x-73

3) Sebuah suku banyak apabila dibagi (x-1) mempunyai


sisa 10 dan apabila dibagi (x-2) sisanya 11. Berapa
sisanya jika dibagi (x-1)(x-2) ?

62
Jawab :
F(x) = (x-1)(x-2).Q(x) = (ax+b)
F(1)= a + b = 10
F(2)=2a+b = 11
a = 1 dan b= 9
Jadi Jika dibagi (x-1)(x-2), maka sisa = x + 9

4. F(x) dibagi (x-1) bersisa 12, dibagi (x+1) bersisa 4,


dibagi (x-3) bersisa 16. Berapa sisanya jika dbagi (x2-
1)(x-3) ?
Jawab :
F(x) = (x2-1)(x-3). Q(x) + ax2+bx+c
F(1) = a + b + c = 12……….(1)
F(-1)= a –b + c = 4 ………..(2)
F(3) = 9a +3b + c = 16 ………(3)
Dari (1) – (2) , diperoleh 2b = 8  b= 4
Dari (3) – (1) , diperoleh 8a +2b = 4, untuk b = 4,
diperoleh
1
a= -
2
1 1
a = - dan b = 4, maka c = 8
2 2
1 1
Jadi sisa = - x2 + 4x + 8
2 2

C. Pembagian Istimewa

Berdasarkan dalil sisa diatas, kita dapatkan dalil-dalil


sebagai berikut :
1) Apabila F(a) = 0, maka F(x) habis dibagi (x-a)
2) Apabila F(x) habis dibagi (x-a) , maka F(a) = 0
3) Apabila F(a)=0 dan F(b) = 0, sedangkan a ≠ b, maka
F(x) habis dibagi (x-a)(x- b), dan sebaliknya.

63
Contoh :
1) Buktikan bahwa :
a. (4 x  x  4 x  1) habis dibagi (x-1) ?
5 3 2

b. (a  b  c  2b c  2c a  2a b ) habis dibagi
4 4 4 2 2 2 2 2 2

(a  b  c) ?
Bukti :
a. Sisa = F(1) = (4(1)  (1)  4(1)  1)  0
5 3 2

b. Sisa =
F (b-c) =
 (b  c) 4  b 4  c 4  2b 2 c 2  2c 2 (b  c) 2  2(b  c) 2 b 2 
 b 4  4b 3 c  6b 2 c 2  4bc 3  c 4  b 4  c 4  2b 2 c 2  2c 2 (b 2  2bc  c 2 )
2b 2 (b 2  2bc  c 2 )
 2b 4  4b 3 c  4b 2 c 2  4bc 3  2c 4  2b 2 c 2  4bc 3  2c 4  2b 2 c 2  4bc 3
2c 4  2b 4  4b 3 c  2b 2 c 2
0

2) Hitung nilai p dan q , supaya ( px  5 x  22 x  q)


3 2

habis dibagi x2 – 4x – 5 ?
Jawab :
x2 – 4x – 5 = (x+1)(x-5)
F (1)  0  p(1) 3  5(1) 2  22(1)  q  0

 p  q  17.........(1)
F (5)  0  p(5)  5(5)  22(5)  q  0
3 2

125 p  q  235.........(2)
Dari persamaan (1) dan (2), diperoleh :
P = 2 dan q = -15

64
3) Buktikan :
a. an – bn habis dibagi a – b
b. a2n+1 + b2n+1 habis dibagi a + b
Bukti :
a. F(b) = bn – bn = 0, karena F(b)= 0, maka habis dibagi
b. F(-b) = (-b)2n+1 + b2n+1 = 0, karena F(-b) = 0, maka habis
dibagi

4) Mengingat bahwa (a2n+1 + b2n+1 )habis dibagi a + b


Buktikan bahwa :
a. (22n+1 + 1) habis dibagi 3
b. (9n+1 + 3) habid dibagi 12
Bukti :
a. (22n+1 + 1) = (22n+1 + 12n+1 ) habis dibagi 2+1 = 3
b. (9n+1 + 3) = ((32)n+1 + 3)= 32n+2 + 3)= 3(32n+1 +1)
c. Karena (32n+1 +1)= (32n+1 +12n+1) habis dibagi 4.
maka3(32n+1 +1)
Habis dibagi 12.

5) Tentukan p dan q, agar ( x  px  qx  8) habis dibagi


4 2

(x-1)2
Jawab :
( x 4  px 2  qx  8)  ( x 2  2 x  1)( x 2  ax  8)

 x 4  (a  2) x 3  (2a  7) x 2  (a  16) x  8

Jadi : a  2  0  a  2
 2a  7   p  p  11
a  16  q  q  18

65
SOAL LATIHAN
1. Carilah sisanya tanpa melakukan pembagain terlebih dahulu:
a. (x + 5x -4) : (x + 1)
4

b. (x3 – 2x2 + 3x – 5 ) : ( 2x – 3)
c. (x6 + 3x5 – 2xx – 4x2 + 1) : ( x – 3)
d. (2x4 -3x2 + 5x – 2) : (x2 –x -2)
e. (100x6 – 1) : (4x2 -1)
f. (a2 – 5ab – 3b2 ) : (a – b)
g. (a3 – 4a2b + 3ab2 – b2) : (a – 2b)
h. (a2 – 3ab + 2b2 + 3a -3b + 4) : (a – b + 1)

2. Sebuah suku banyak dibagi (x-2) memberikan sisa 5, dibagi


(x + 2) memberikan sisa 10. Baraoakah sisanya jika dibagi (x-
2)(x+2)?

3. F(x) dibagi (x-1) bersisa 12, dibagi (x+1) bersisa 4, dibagi (x-
3) bersisa 16. Berapa sisanay jika dibagi (x2-1)(x-3) ?

4. F(x) dibagi (x-a) bersisa 10 a, dibagi (x – 2a) bersisa 20 a.


Tentukan sisanya jika dibagi (x-a)(x-2a)?

5. Buktikan :
a. (14x +11x -5x – 2) habis dibagi (x + 1) ?
3 2

b. (a+b+c)2n+1-a2n+1-b2n+1-c2n+1 habis dibagi (a+b)(b+c)(c+a) ?

6. Tentukan nilai p dan q agar (x + 5x +px -22x + q) habis


4 3 2

dibagi (x-2)(x+3) ?

7. Apabila θ =1 dan β= 3 merupakan akar-akar persamaan :


x4 -2x3 + px2 + qx – 24 = 0, Tentukan p, q, dan akar-akarnya ?

8. Tentukan hasil bagi dari :


a. (a – b ) : (a + b)
5 5

66
b. (a6b6 - 1 ) : (ab – 1)

9. Mengingat bahwa (an – bn) habis dibagi (a – b), buktikan :


a. (3 – 1) habis dibagi oleh 2
n

b. (8n – 1) habis dibagi 7

10. Tentukan A, B, dan C dari :


a. A(x-1) -B(x+4)+C = 2x – 5x – 7
2 2

3x 2  5 x  8 A( x  3) B( x  5) 4C
b.   
x  5x  6
2
x3 x2 ( x  2)( x  3)

67
68
A. Bentuk umum pertidaksamaan suku banyak:

a o x n  a1 x n 1  a 2 x n  2  ...  a n 1 x  a n  0

Yang mana tanda * bisa diganti dengan tanda : <, ≤, >, atau

B. Cara cepat mencari Himpunan Penyelesaian


petidaksamaan suku banyak

Contoh :
1. Tentukan himpunan penyelesaian dari :
x4 +4x3 – x2 – 16x -12 ≥ 0
Jawab:
Yang pertama kita pembuat nol , yaitu :
x4 +4x3 – x2 – 16x -12= 0
Kemudian kita cari akar-akarnya bisa cara Horner

1 4 -1 -16 -12
2 0 2 12 22 12 +
1 6 11 6 0
-3 0 -3 -9 -6 +
1 3 2 0

x2 + 3x + 2 = (x+2)(x+1)
sehingga pembuat nol nya :
x1 = 2, x2 = -3, x3 = -2, dan x4 = -1
kemudian kita gambag dalam garis bilangan :

69
++++ ------- ++ ------ ++++++
-3 -2 -1 2
Karena tanda pertidaksamaan adalah : ≥, maka yang
memenuhi adalah daerah yang bertanda positif :
Jadi Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
tersebut adalah :
{x/x≤ -3 atau -2≤ x ≤ -1atau x≥ 2, x ε Real}

2. Tentukan himpunan penyelesaian dari :


(x-1)2(x+3)(x-4) ≤ 0
Jawab :
Pembuat nolo :
(x-1)2(x+3)(x-4) = 0
x1 = 1, x2 = 1, x3 = -3 dan x4 = 4
Pada soal no 2 ini, pembuat nol ada yang sama (kembar) ,
yaitu x1 = x2.
Jika ada akar yang kembar perhatikan gambar berikut ini :

++++ --------- ------------ +++++++++++


-3 1 4
Karena tanda pertidaksamaannya ≤ , maka daerah yang
memenuhi adalah yang bertanda negatif.
Tentukan himpunan penyelesaian dari :
-x4 -4x3 + x2 + 16x +12 > 0
Jawab :
Perhatikan, koefisien dari x4 adalah -1 (berarti negatip),
maka
Kita tidak boleh langsung mencari pembuat nol jika
menggunakan cara cepat ini.
Sebelum kita mencari pembuat nol, kita kalikan dulu
pertidaksamaan tersebut dengan (-1), dan dengan
merubah tanda pertidaksamaannya.

70
-x4 -4x3 + x2 + 16x +12 > 0 dikalikan (-1)
x4 +4x3 - x2 -16x -12 < 0
(x-2)(x+2)(x+3)(x+1) = 0
x1 = 2, x2 = -3, x3 = -2, dan x4 = -1

++++++ -------- ++++++++ --------- ++++++++

-3 -2 -1 2
Himpunan penyelesaian = {x/-3<x<-2 atau -1<x<2, x ε
Real}

3. Tentukan himpunan penyelesaian dari :


(x-2)2(x+3)(x2+4x+7) > 0
Jawab :
Perhatikan soal tersebut.
Pembuat nol nya mempunyai akar kembar dan juga akar
imajiner.
(x-2)2(x+3)(x2+4x+7) = 0
x1 = 2, x2 = 2, x3 = -3 dan
x2+4x+7= 0 mempunyai akar imajiner, dan merupakan
definit positif sehingga bisa diabaikan :

------ +++++++++ ++++++++++


-3 2
Himpunan penyelesaian = {x/ x > -3, x ≠ 2, x ε Real}

SOAL LATIHAN
Tentukan himpunan penbyelesian dari soal berikut ini :
1. x - x – 7x + x -6 ≥ 0
4 3 2

2. x – 10x + 9 < 0
4 2

3. x - 4x – x + 4 ≤ 0
5 4

4. -x + 5x - 4 > 0
4 2

5. (x+2) (x-1) (x+4)(x-5) ≤ 0


2 2

6. –(x+3)(x-2) (x+1)(x -2x + 9) < 0


2 2

71
72
A. Bentuk Umum Persamaan pecahan

Bentuk Umum Pecahan pecahan :


A( x)
* 0, B( x)  0
B( x)
Tanda bintang bisa diganti tanda pertidaksamaan: < , ≤ , >, ≥

B. Mencari penyelesaian persamaan pecahan


A( x)
1. Jika B( x)
0

Maka :
Syarat : B(x) ≠ 0
A(x) > 0 dan B(x) > 0 atau A(x) < 0 dan B(x) < 0
Contoh :
Tentukan Himpunan penyelesaian dari :
(4 x  3)
0
(2 x  6)

Jawab :
Syarat : 2x – 6 ≠ 0 ↔ x ≠ 3
4x + 3 > 0↔ x >-3/4 dan 2x – 6 > 0 ↔ x > 3

-3/4 3
{x/x>3}

73
Atau :
4x + 3 < 0 ↔x < -3/4 dan 2x – 6 < 0 ↔ x < 3

-3/4 3
{x/x<-3/4}
Jadi Himpunan penyelesaian :
{x/ x < -3/4 atau x > 3}

A( x)
2. Jika B( x)
0

Maka :
Syarat : B(x) ≠ 0
A(x) < 0 dan B(x) > 0 atau A(x) > 0 dan B(x) < 0
Contoh :

Tentukan Himpunan penyelesaian dari :


( x  3)
0
(2 x  10)

Jawab :
Syarat : 2x + 10 ≠ 0 ↔ x ≠ -5

x – 3< 0↔ x < 3 dan 2x + 10 > 0 ↔ x > 5

3 5
{x/x = himopunan kosong} = {}

Atau :

74
x – 3> 0↔ x > 3 dan 2x + 10 < 0 ↔ x < 5

3 5
{x/3 < x < 5}
Jadi Himpunan penyelesaian :
{x / 3 < x < 5}

C. Menyelesaiakan pertidaksamaan pecahan jika ruas kanan


≠ 0

Langkah pertama adalah menjadikan ruas kanan menjadi


nol, untuk selanjutnya sama dengan cara sebelumnya.
Contoh :
Tentukan himpunan penyelesaian dari :
x 1
4
1. x  2
1 x 1
 
2. x  1 x  2 2
Jawab :
x 1
4
1. x  2
Jawab :
x 1
40
x2
( x  1)  4( x  2)
0
x2
 3x  9
 0  (3x  9)(x  2)  0
x2
Pembaut nol :
x1 = 3 dan x2 = 2

75
syarat x ≠ 2 . (disini syarat tidak beroengaruh karena
tanda pertidak smaan > / tidak sama dengannya)

++++++ ------------ ++++++


2 3
Himpunan penyelesain : { x / x <2 atau x > 3 }
1 x 1
2.  
x 1 x  2 2
Jawab :
1 x 1
  0
x 1 x  2 2
2( x  2)  x.2( x  1)  ( x  1)( x  2)
0
2( x  1)( x  2)
2 x  4  2 x 2  2 x  x 2  3x  2
0
2( x  1)( x  2)
 3x 2  3x  2
0
2( x  1)( x  2)
 2(3x 2  3x  2)( x  1)( x  2)  0 (dikalikan -1)
2(3x  3x  2)( x  1)( x  2)  0
2

x1 =-1 dan x2 = -2
3x2 + 3x + 2 = 0, mempunyai akar imajiner dan definit
positif
Syarat : (x+1)(x+2) ≠ 0

++++++ ----------- +++++++


-2 -1
Himpunan penyelesaian = { x / x < -2 atau x > -1}

76
D. Cara cepat mencari himpunan penyelesain pertidakmaan
pecahan

Perhatikan contoh-contoh berikut ini :


Tentukan himpunan penyelesaian dari :
( x  3)( x  1)
a. 0
( x  2)( x  5)
(2 x  3)( x  1)( x  4) 2
b. 0
( x  2)( x  5)
( x  3) 2 ( x  1)( x 2  4)
c. 0
( x  2)( x  5)
Jawab :
( x  3)( x  1)
a. 0
( x  2)( x  5)
( x  3)( x  1)
 0 , bentuk ini bisa diubah menjadi
( x  2)( x  5)
bentuk :
( x  3)(x  1)(x  2)(x  5)  0 ,
Tanpa mengubah tanda pertidaksamaan.
Pembuat nol :
x1 = 3, x2 = 1, x3 = -2, dan x4 = 5
syarat (x+2)(x-5) ≠ 0, artinya x ≠ -2 , x ≠ 5

+++++++ ------- +++++ -------- +++++++++


-2 1 3 5
Himpunan penyelesaian :
{ x / x < -2 atau 1 ≤ x ≤ 3 atau x> 5}

77
(2 x  3)( x  1)( x  4) 2
b. 0
( x  2)( x  5)
(2 x  3)( x  1)( x  4) 2
 0 , bentuk ini bisa dijadikan
( x  2)( x  5)
bentuk :
(2x+3)(x+1)(x+4)2(x-2)(x-5) ≤ 0
Pembuat nol :
x1 = -3/2, x2 =- 1, x3 = -4, x4 = -4, x5 = 2, x6 = 5
syarat :
(x-2)(x-5)≠ 0, artinya x ≠ 2 , x ≠ 5

+++++ +++++ -------- ++++++ -------- ++++++

-4 -3/2 -1 2 5
Himpunan penyelesaian :
{x / x = -4 atau -3/2 ≤ x ≤ -1 atau 2 < x < 5}

( x  3) 2 ( x  1)( x 2  4)
c. 0
( x  2)( x  5)
( x  3) 2 ( x  1)( x 2  4)
 0 , bentuk ini bisa dijadikan:
( x  2)( x  5)
(x+3)2(x+1)(x2+4)(x+2)(x-5) ≥ 0
Pembuat nol :
x1 = -3, x2 =- 3, x3 = -1, x4 = -2, x5 = 5, x2+4 (diabaikan
karena akarnya imajiner)
syarat : x ≠ -2 , x ≠ 5

---------- ------ +++++ ----- +++++


-3 -2 -1 5
Himpunan penyelesaian :
{x / x = -3 atau -2 < x ≤ -1 atau x > 5 }

78
SOAL LATIHAN
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut ini :
x2  4
1.
3
x
3x 2  x  8
2.
2
x2  x  2
2 1

3. x2 x
( x  3) 3 ( x  2)
0
4. ( x  1) 2
( x 2  4 x  7)( x 2  4 x  4)
5.
0
x 2  6x  9

79
80
A. Bentuk umum persamaan irasional

Persamaan Irrasional yaitu persamaan yang mengandung


variabel di dalam tanda akar.
Bentuk umum persamaan irasional :
f ( x)  g ( x) untuk f(x) ≥ 0 atau
f ( x)  g ( x) Untuk f(x) ≥ 0 dan g(x) ≥ 0

B. Penyelesaian persamaan Irasional

Untuk mencari penyelesaian persamaan irasional


perhatikan contoh dibawah ini :
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan berikut ini :
1. x  2  x  14
Jawab :
x  2  14  x
untuk menyelesaikan soal seperti ini, yang diperhatikan:
► x– 2 ≥ 0↔ x ≥ 2……….(1)
► 14 – x ≥ 0↔ x ≤ 14………(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh

2 14

Sehingga syaratnya 2 ≤ x ≤ 14
Langkah berikutnya kedua ruas dikuadratkan:

81
( x  2 ) 2  (14  x) 2
↔ x – 2 = 196 – 28x + x2
↔ x2 – 29x + 198 = 0
↔ ( x – 11 ) ( x – 18 ) = 0
x = 11 , x = 18
Sesuai syarat yang ada maka x adalah 11

2. 3x  2  x  7  x  8
Jawab:
3x  2  x  7  x  8 , kita ubah dulu menjadi :
3x  2  x  7  x  8
Syarat akar akar-akar nya Real:
3x-2 ≥ 0 ↔ x ≥ 2/3
x + 7 ≥ 0 ↔ x ≥ -7
x–8≥0 ↔ x ≥ 8

-7 2/3 8
Jadi syarat : { x ≥ 8 }…….(1)
( 3x  2 ) 2  ( x  7  x  8 ) 2
3x  2  x  7  x  8  2 x  7 . x  8
x  1  2 x  7. x  8
( x  1) 2  (2 x  7 . x  8 ) 2 , syarat : x-1≥ 0 ↔ x ≥
1…..(2)
x2 - 2x + 1 = 4(x+7)(x-8)
3x2 - 2x + 225 = 0
(3x + 25)(x - 9) = 0
x = - 25/3 dan x = 9
Sesuai dengan syarat x ≥ 8 atau x ≥ 1 maka :
x={9}

82
SOAL LATIHAN

Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan berikut ini :


x 3 1
1.

2.
x 2  2x  8  2x
x5  x7
3.
2x  3  x  1  5
4.
x  4  x  2  2x  6
5.
x2  x  6
6.
x  x6 
2

83
84
A. Pengertian Pertidaksamaan Irasional

Pertidaksamaan irrasional adalah pertidaksamaan yang


variabelnya terletak di bawah tanda akar.
Ada dua bentuk umum pertidaksamaan bentuk akar, yaitu
:

B. Mencari Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan


Irasional

Perhatian langkah-langkah penyelesaian soal berikut ini :

85
Contoh 1:
Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan :
2 x  6  3x  12
Jawab :
Langkah-langkah yang harus dilakukan :
► Tanda akar harus dihilangkan dengan mengkuadratkan
kedua ruas:
( 2 x  6) 2  ( 3x  12 ) 2
2x – 6 < 3x – 12
-x < -6 ↔ x > 6……….(1)
► mencari syarat-sayarat yang harus dipenuhi :
2x - 6 ≥ 0 ↔ x ≥ 3 ……..(1)
3x - 12 ≥ 0 ↔ x ≥ 4……..(2)
►Ditentukan himpunan penyelesaiannya :
x ≥ 3 ……..(1)
x ≥ 4……..(2)
x > 6.…….(1)
Dari (1), (2) , dan (3) :

3 4 6
Himpunan penyelesaian :
{x / x > 6, x ε Real}

Contoh 2 :
Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan :
x 2  2x  8  2x
Jawab :
Langkah-langkah yang harus dilakukan :
► Tanda akar harus dihilangkan dengan mengkuadratkan
kedua ruas:

86
( x 2  2x  8) 2  ( 2x ) 2
x2 + 2x – 8 > 2x
x2 – 8 > 0
( x  8 )( x  8 )  0

-V8 V8
{x<-V8 atau x > V8 }…………(1)

► Syarat akar akarnya Real :


x 2  2x  8  0
( x  4)( x  2)  0
x1  4 , x  2

-4 2
x  4 atau 
x  2 .................(2)
2x  0
x  0.................(3)
► mencari syarat-sayarat yang harus dipenuhi :
x   8 atau x  8..............(1)
x  4 
atau x  2 ...................(2)
x  0.........................................(3)

-4 -V8 0 2 V8
Jadi himpunan penyelesiaan :
x / x  8 , x  Re al 

87
SOAL LATIHAN
Tentukan batas-batas x, yang meemnuhi pertidaksamaan
dibawah ini :
x 3 1
1.

2.
x 2  2x  8  2x
x5  x7
3.
2x  3  x  1  5
4.
x  4  x  2  2x  6
5.
x2  x  6
6.
x2  x  6 
8

88
A. Pengertian Persamaan Logarima :

Persamaan logaritma adalah persamaan yang didalamnya


terdapat logaritma-logaritma yang numerusnya atau
bilangan pokoknya berbentuk suatu fungsi dalam x
Persamaan logaritma yang paling sederhana telah kita
jumpai yaitu waktu kita mencari penyelesaian :
log x= 2,3677↔ x = 233.2
log x = -1,77305 = 0,22695 - 2 ↔ x = 0,01686

B. Sifat-sifat Logaritma

syarat alog b, memiliki nilai:


b > 0, a > 0 dan a ≠ 0
Keterangan :
a : bilangan pokok atau basis logaritma
b : hasil pmangkatan atau bilangan yang dilogaritma
c : biulangan pangkat atau hasil logaritma

Sifat-sifat logaritma :
1 a log b  x  a x  b; a  0, b  0, dan a  1

2 a
log a  1 dan a
log 1  0
3 1 n
log b
a
log b  b
 n
; n  0 dan n  1
log a log a
4
b
a
log b
a
5 a
log( b.c) a log b a log c

89
6 b c
a
log( ) a log b  a log c  a log( )
c b
7 ma
log b m  m.a log b  a log b m 
n
a
. log b
n
8 a
log b.b log c.c log d  a log d

C. Penyelesaian persamaan logaritma

Beberapa contoh soal berikut akan memudahkan kita


mengenal persamaan logaritma.

Contoh 1:
Tentukan nilai x yang memnuhi persaman :
log 30 5 log 3
( 5 log x) 2  5 5 log x 6  25
5 5
log 5

Jawab :
log 30 5 log 3
( 5 log x) 2  5  5 log x 6  25
5 5
log 5

1
log x  5  6. log x  25
5
5 2 l 0 g 10 5 2

5
log x  10  6.5 log x  5
2

5
log 2 x  6.5 log x  5  0
misalkan : 5 log x  p
p 2  6 p  5  0  ( p  1)( p  5)  0
p1  1
5
log x  1  x  5
p2  5
log x  5  x  5  3125
5
5

Jadi penyelesai annya : 5,3125

90
Contoh 2 :
Tentukan nilai x yang memnuhi persaman :
x
log 0,0110 x log 0,01  3

Jawab:
x
log 0,0110 x log 0,01  3
log 0,01 log 0,01
 3
log x log 10 x
2 2
 3
log x log 10  log x
2 2
 3
log x 1  log x
misal : log x  p
2 2
 3
p 1 p
 2(1  p)  2( p)
3
p(1  p)
 2  2 p  2 p  3 p(1  p)
3 p2  7 p  2  0
(3 p  1)( p  2)  0
1
1 1 1
p1    log x   x  10 3  3 100
3 3 10
1
p2  2  log x  2  x  10 2 
100
1 1 
Jadi penyelesai annya :  3 100 , 
10 100 

91
Contoh 3:
Tentukan nilai x yang memnuhi persaman :
2
log. 2 log x 2 log(10  2.2 log x)  1
Jawab:
2
log. 2 log x  2 log(10  2.2 log x)  1
2
log. 2 log x  2 log(10  2.2 log x) 2 log 2
2
log. 2 log x  2 log 2(10  2.2 log x)
2
log x  2(10  2.2 log x 52 log x  20  x  16

SOAL LATIHAN
Tentukan nilai x dari persaman berikut ini :
1. x log 2,73  1,425
2. x 0, 4775  0,02383 0, 6985
3. 2 log 2 x  4.2 log x  21  0
4. log log( x  3)  log 2  log log 16 x
5. x 2 log x  8 x
7
6. log 7
log x   7
1
7. 100 x
log 10 x log 0,01 
0
3
8. x  2 3 log( 3 x  2) 9 log 49
x3
9. 7 log(log x 5  15) 7 log(log )
10
1
1
10. ( ) log x  10  11x log x
2 4

92
A. Pengertian Persaman Eksponen

Persamaan Eksponen adalah persamaan yang di dalamnya


terdapat pangkat (eksponen) yang berbentuk suatu fungsi
dalam x.

B. Bentuk-bentuk persamaan Eksponen

1. Bentuk :
a  a , maka f(x) = g(x)
f ( x) g ( x)

Contoh :
Tentukan nilai x`dari persamaan :
3 x 5
 5 2 x 1
2
5x
Jawab :
x 2  3x  5  2 x  1
x 2  5x  6  0
( x  3)( x  2)  0
x1  3
x 2  2

2. Bentuk :
a  b ,maka f(x) = 0, sebab a0 = b0
f ( x) f ( x)

Contoh :
Tentukan nilai x`dari persamaan :

3 x  2 3 x  2
 3x
2 2
5x

93
Jawab :
x 2  3x  2  0
( x  1)( x  2)  0
x1  1
x2  2

3. Bentuk :
a b
f ( x) g ( x)

Contoh :
Tentukan nilai x`dari persamaan :

53 x 1  32 x 1
Jawab :
Cara 1 :

53 x 1  32 x 1
1 2 x
Kedua ruas dikalikan dengan : 5  3 agar
pangkat x terdapat hanya dalam satu ruas saja

53 x.32 x  51.31
(52.32 ) x  15
125 x
( )  15
9
125
x log( )  log 15
9
x(log 125  log 9)  log 15
log 15 1,17609 1,17609
x  
log 125  log 9 2,09691  0,95424 1,14267
log x  log 1,17609  log 1,14267  0,07044  0,01252  0,0152
x  1,029

94
Cara 2 :
Langsung dengan menggunakan logaritma
53 x1  32 x1
(3 x  1) log 5  (2 x  1) log 3
(3 x  1).0,69897  (2 x  1).0,47712
2,09691x  0,95424 x  0,47712  0,69897
1,14267 x  1,17609
1,17609
x  1,029
1,14267

h( x) f ( x )  h( x)b g ( x )
4. Bentuk:
5. Untuk menyelesesaikan persamaan tersebut ada
beberapa kemungkinan :
a. Eksponen (pangkat ) sama : f(x) = g(x)
b. Bilanangan pokok = h(x) = 1, sebab 1f(x)=1g(x)
c. Bilangan pokok h(x)=-1, asalkan f(x) dan g(x) setelah
nilai x diketahui menjadi :
(-1)f(x)=(-1)g(x)= +1 (misalnya kedua ekspoenenya itu
genap) Atau
(-1)fx=(-1)g(x) = -1 (misalnya kedua eksponennya itu
ganjil
d. Bilangan pokok = h(x)= 0, asalkan f(x) dan g(x)
keduanya positip, karena 0f(x) = 0g(x)=0
Contoh:
Tentukan nilai x`dari persamaan :
( x 2  5 x  5) 2 x 3  ( x 2  5 x  5) 3 x 2
Jawab :
a. 2x + 3 = 3x – 2
x1 = 5
b. X2 - 5x + 5 = 1

95
X2 - 5x + 4 =0
(x-1)(x-4) = 0
x2 = 1 dan x3 = 4
c. x2 - 5x + 5 = -1
X2 - 5x + 6 = 0
(x-2)(x-3) = 0
x = 2 dan x = 3
Untuk x = 2 dan x = 3 kita masukkan kedalam
persamaan :
f(2) = 2x + 3 = 2.2 +3 = 7
g(2) = 3x – 2 = 3.2 -2 = 4
sehingga :
(-1)f(2) = (-1)g(2)
(-1)7 = (-1) 4
-1 = 1 (salah)
Sehingga x = 2 (tidak memenuhi)
f(3) = 2x + 3 = 2.3 +3 = 9
g(3) = 3x – 2 = 3.3 -2 = 7
sehingga :
(-1)f(3) = (-1)g(3)
(-1)9 = (-1) 7
-1 = - 1 (Benar)
x4 = 3
d. x2 - 5x + 5 = 0
 (5)  (5) 2  4.1.5 5  5
x 
2 2
5 5
x5  ......(positip )
2
5 5
x6  ........(positip )
2

96
Jadi penyelesain dari soal tersebut Adela:
5 5 5 5
{5 , 1 , 4, 3, , }
2 2

SOAL LATIHAN
Hitunglah x dari persamaan berikut ini :
1. a 3 4  a 3 x 5

b x .6 b 2 x  b x .b 3
3 4
2.
5 x  4
 c  2 x 3
2
3. c x
c 33 c 2x
4. 
c 4 3 c 2 x4 4
c x 3
1
5. 32  x  4 2
x

1 1 1
1 1
6. (27) x  2 .( ) x 1  ( ) 3 2 x
3 81
x 1 x 1
7. 4  5.2  6
8. 5 x 1  3.5  x  2  0
9. (5 x  2) x 5  (5 x  2) 2 x 1

10. 2 x 2  5 x  3) 2 x 3  (2 x 2  5 x  3)  x 3 

97
98
A. Yang Berhubungan Dengan Fungsi Eksponen
Contoh :
1. Tentukan x yang memenuhi :
2 2 x1  5.2 x1  8  0
Jawab :
Misalkan 2x = a, maka
2 2 x1  5.2 x1  8  0
Menjadi :
2a2 - 10a + 8 ≥ 0
a2 - 5a + 4 ≥ 0
(a -1)(a -4) ≥ 0
a=1 ,a=4

1 4
a ≤ 1 atau a ≥ 4
2x ≤ 1 2x ≥ 4
x≤0 x ≥2
Jadi himpunan penyelesaian : {x / x ≤ 0 atau x ≥ 2}

2. Tentukan harga-harga x yang yang memenuhi :


7 x  3.71x  4

99
Jawab :
7 x  3.71x  4
Dikalikan dengan 7x karena 7x selalu positip, maka
tidak merubah tanda pertidaksamaan, sehingga
menjadi:
7 2 x  3.7  4.7 x
7 2 x  4.7 x  21  0, dengan memisalkan 7 x  p, maka :
p 2  4 p  21  0
( p  3)( p  7)  0
p  3, p  7

-3 7
-3 < p < 7
-3 < 7x < 7
7x > -3, maka x ε Real
7x < 7 ↔ x < 1
Jadi himpunan penyelesaian : {x < 7, xε Real}

Catatan :
1) 2  2,2  4,2  8,.dan seterusnya
1 2 3

Ternyata semakin besar eksponennya, makin besar


pula hasil perpangkatannya, sehingga :
Untuk g > 1, maka :
g f ( x )  g h ( x )  f ( x)  g ( x)
g f ( x )  g h ( x )  f ( x)  g ( x)
1 1 1 2 1 1 3 1
2). ( )  , ( )  , ( )  , dan seterusnya
1

2 2 2 4 2 8
Ternyata semakin besar pangkatnya, makin kecil
perpangkatannya,

100
sehingga :
untuk : 0 < g < 1, maka :
g f ( x )  g h ( x )  f ( x)  g ( x)
g f ( x )  g h ( x )  f ( x )  g ( x)

B. Yang Berhubungan dengan Fungsi Logaritma :

Contoh :
1. Tentukan batas-batas x yang memenuhi
pertidaksamaan:
2
log( x  3)  1
Jawab :

2
log( x  3)  1  x  3  21  x  5........(1)
syarat :
x  3  0  x  3.......(2)

Dari (1) dan (2) :


Diperoleh Himpunan penyelesaiannya :
{x/ 3 < x < 5}

2. Tentukan batas-batas nilai x yang memenuhi :


x 2
log(8  x)  2
Jawab :
Kita periksa kemungkinan-kemungkinannya :

a. 1).
x  2  1  x  3................(1)

101
x2
2). log( 8  x)  2 x 2 log( 8  x) x  2 log( x  2) 2
 8  x  ( x  2) 2
 8  x  x 2  4x  4
 x 2  3x  4  0
 ( x  1)( x  4)  0
 1  x  4..........................(2)
3). 8  x  0  x  8....................(3)

-1 3 4 8

Himpunan penyelesaiannya : {3 < x < 4}………(4)


b. 1). 0  x  2  1  2  x  3................(1)
x 2
2). log( 8  x)  2  8  x  ( x  2) 2
 x 2  3x  4  0
 ( x  1)( x  4)  0
 x  1 atau x  4....................................(2)
3). 8  x  0  x  8....................(3)
Dari (1),(2),(3) jika di iriskan hasilnya himpunan
kosong.

Jadi himpunan pertidaksaman tersebut adalah :


{x / 3 < x < 4}

3. Tentukan batas-batas nilai x dari persamaan :


5
log( 5 x  7) 5 log 18  2  x

102
Jawab :
5
log( 5 x  7) 5 log 18  2  x
5x  7
5
log  log 5 2 x
18
5 7
x
 5 2 x
18
5  7  18.5 2 x (dikalikan 5 x , maka :)
x

5 2 x  7.5 x  18.5 2
misal : 5 x  p
p 2  7 p  18.25  0
( p  18)( p  25)  0
p  18 atau x  25
5 x  8 (tidak mungkin)
5 x  25
x2

Jadi Himpunan penyelesaian = {x / x > 2, x ε real}

Catatan :
Untuk : g > 0
g
log f ( x)  p  f ( x)  g p
g
log f ( x)  p  f ( x)  g p
Untuk : 0 < g < 1 Perhatikan
g
log f ( x)  p  f ( x)  g p contoh 2 diatas.
g
log f ( x)  p  f ( x)  g p

103
SOAL LATIHAN
Tentukan batas-batas nilai x yang memenuhi :
1. 2 x  5  1 11. lox 2 x  1
1 1
2. ( ) 3 x  2  12. log log x  1
2 256
3. x log x
 10000 13. 6 log( x 2  x  6)  1
4. 3 2 x  4.3 x 1  27  0 14. 5 log( 5 x  30)  ( x  3)  0
1
x2 15. 5 log( 2 x  1) 2 x 1 log 625  0
5. 2  2
x 2
 32
1
6. 2 x 3  4 x 1  480 16. 4 log( x  4) 2 log( x  2)  0
1 x 1
log 3  0
7. 2 x  2  x  8 17.
8 2 x 1
x 1 x 1 18. log( x 2  1)  1
8. (5  2)(5  4)  3
x2
9. 2 log(10  x)  1 19. log( x 2  x  6)  2
x4
10. 3 log( 2 x  4)  0 20. log( 2 x 2  6 x  8)  2

104
A. Pengertian harga mutlak
Harga mutlak suatu bilangan x ditulis x , bernilai x jika x
 0 dan bernilai –x, jika x<0
Secara matematis :
 x, x  0
x 
 x , x  0
x  x2
Contoh sederhana :
 3  3,
3 3

B. Persamaan harga mutlak

Untuk lebih memahami persamaan harga mutlak, pelajari


contoh-contoh dibawah ini :

Contoh 1:
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan :
3x  4  5

105
Jawab :
3x  4  5
(3x  4) 2  5
( (3x  4) 2 ) 2  5 2
(3x  4) 2  25
3x  4   25  5
3x  4  5  x1  3
1
3x  4  5  x 2  
3

Contoh 2:
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan :
x 2  x  11  1
Jawab :
x 2  x  11  1

( x 2  x  11) 2  1
( x 2  x  11) 2  1
x 2  x  11  1
x 2  x  11  1  x 2  x  12  0  ( x  4)( x  3)  0
x1  4
x 2  3
x 2  x  11  1  x 2  x  10  0
 (1)  (1) 2  4.1.(10) 1  41
x 
2 2
1  41
x3 
2
1  41
x4 
2

106
Contoh 3:
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan :
2 2 x  3  20 2 x  3  32  0
2

Jawab:
Misal : 2 x  3  p
2 2 x  3  20 2 x  3  32  0
2

2 p 2  20 p  32  0
p 2  10 p  16  0
( p  2)( p  8)  0
p2
p8
2x  3  2
2x  3  8
(2 x  3) 2  4
(2 x  3) 2  64
3 2
2 x  3  2  x  38
2 2 x  3  8  x 
2
1 5
x1  dan x 2  5  11
2 2 x3  dan x 4 
2 2

SOAL LATIHAN
Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan :
1. 3  4x  7
2. 3x 2  1  4
3.  6x  4  4
4. x 2  x  1  1
3
5. 1
2x  1
6. 3x  4  10 3x  4  8  50
2

107
7. 2 x  7  7 x  7  4  0
2

8. 6 6  x  11 6  x  10  0
2

11. x  5  5 x  5  4  0
4 2

12. x  2  2 x  2  7 x  2  8 x  2  12  0
4 3 2

108
A. Bentuk Umum Pertidaksamaan Harga Mutlak :

1. │F(x)│ < a
2. │F(x)│ ≤ a dengan a > 0
3. │F(x)│ > a
4. │F(x)│ ≥ a

Ada 2 teorema yang sering digunakan didalam


menyelesaiakn pertidaksamaan harga mutlak .

Teorema 1:
Jika x ε R, a ε R, a > 0, maka │x│ < a, jika dan hanya jika –a
<x<a

Teorema 2:
Jika x ε R, a ε R, a > 0, maka │x│ > a, jika dan hanya jika x<-
a atau x > a

B. Penyelesaian Pertidaksamaan Harga Mutlak

Perhatikan beberapa contoh berikut ini :


Contoh 1:
Tentukan batas-batas x yang memenuhi pertidaksamaan :
│3x - 4│≥ 5

109
Jawab :
│3x - 4│≥ 5, menurut teorema yang kedua, maka:
(3x-4) ≤ - 5 atau (3x-4) ≥ 5
3x – 4 ≤ -5 ↔ 3x ≤ -1 ↔ x ≤ -1/3
3x – 4 ≥ 5 ↔ 3x ≥ 9 ↔ x ≥ 3
Jadi Himpunan penyelesaian :
{x / x ≤ -1/3 atau x ≥ 3 , x ε R}

Contoh 2 :
Tentukan batas-batas x yang memenuhi pertidaksamaan :
2│3x+1│2 + 7│3x+1│- 4 < 0
Jawab :
Misal : │3x+1│= m, maka :
2 m2 + 7m – 4 < 0
(2m – 1) (m + 4) < 0↔ - 4 < m < ½
Dengan mengganti m = │3x+1│,
-4 < │3x+1│ < ½, berarti :
│3x+1│ > -4 dan │3x+1│ < ½
xεR -1/2 < 3x+1 < ½
-3/2 < 3x < -1/2
-1/2 < x < -1/6
Jadi himpunan penyelesaian :
{ x / -1/2 < x < -1/6, x ε R }

Contoh 3 :
Tentukan batas-batas x yang memenuhi pertidaksamaan :
│2x2-8x-1│≤ 1

Jawab :
│2x2-8x-1│≤ 1, menurut teorema 1 :
-1 ≤ 2x2-8x-1 ≤ 1, bentuk ini sama dengan:
2x2-8x-1 ≥ -1 dan 2x2-8x-1 ≤ 1

110
Untuk :
2x2-8x-1 ≥ -1 ↔ 2x2-8x ≥ 0 ↔ 2x(x-8) ≥ 0 ↔ x ≤ 0 atau x ≥
8 ……(1)

Untuk :
2x2-8x-1 ≤ 1 ↔ 2x2-8x-2 ≤ 0 ↔ x2-4x-1 ≤ 0
x2-4x-1 = 0
 (4)  (4) 2  4.1.(1) 4  20
x   2 5
2 2
Sehingga : x2-4x-1 ≤ 0 ↔ 2  5  x  2  5 ……..(2)
Jika (1) dan (2) , diiriskan , maka

2 5 0 2 5 8
Jadi Himpunan penyelesaian :
{ x / 2  5 ≤ x ≤ 0, x ε R}

SOAL LATIHAN
Tentukan batas-batas x yang meemnuhi :
1. 3  4x  7
2. 3x 2  1  4
3.  6x  4  4
4. x 2  x  1  1
3
5. 1
2x  1
6. 3x  4  10 3x  4  8  50
2

7. 2 x  7  7 x  7  4  0
2

111
8. 6 6  x  11 6  x  10  0
2

11. x  5  5 x  5  4  0
4 2

12. x  2  2 x  2  7 x  2  8 x  2  12  0
4 3 2

112
A. Pengertian Barisan dan Deret :

Sebuah barisan ialah susunan bilangan-bilangan yang


dibentuk berdasarkan syarat-syarat tertentu

Misal :
U1 U2 U3 U4 ……………………. Un
1 3 5 7 ……………………. 2n-1
1 ½ 1/3 ¼ ……………………. 1/n
2 2.3 2.32 2.33 ……………………. 2.3n-1
1 2x 3x2 4x3 ……………………. nxn-1

B. Barisan dan Deret Aritmatika

U1 U2 U3 U4 ……………………. Un
a a+b a+2b a+3b ……………………. a+(n-1)b

Keterangan :
Suku pertama : U1 = a
Selisih = beda = b
Suku ke-n = Un
Jumlah n suku pertama = Sn

113
RUMUS-RUMUS BARISAN DAN DERET GEOMETRI

Un – Un-1 = b ………………………………………………………………(1)

Un = a + (n-1) b ……………………………………………………………(2)

n(U 1 U n)  n2a  (n  1)b………………………………(3)


1 1
Sn =
2 2

Keterangan :
Sn = U1 + U2 + U3 + ……………………………………+ Un
Bukti Rumus (3)
Sn = a + (a+b) + (a+2b)+….. . +{a+(n-2)b}+{a+(n-1)b}
Sn = {a+(n-1)b}+{a+(n-2)b} +{a+(n-3)b …+ (a+b) +a +

2Sn = {2a+(n-b)}+ {2a+(n-b)}+ {2a+(n-b)}…+ {2a+(n-b)}+{2a+(n-b)}


2Sn = n. {2a+(n-b)}
n 1 1
Sn = {2a+(n-b)}= n{a+ a+(n-b)}= n(a+Un)
2 2 2

UNTUK DERET ARITMATIKA YANG BANYAK SUKUNYA GANJIL


(misal banyak sukunya = 2n + 1)
Suku tengah = Ut = Un+1= a+nb…………………………………………..(4)
1
St= (u1 + U2n+1)…………………….........................................(5)
2
1
S2n+1= (2n+1)(u1+U2n+1)=(2n+1)Ut………………………….(6)
2

UNTUK DERET ARITMATIKA YANG BANYAKNYA SUKU GENAB


(banyanya suku = 2n)

U1 + U2n = U2-U2n-1=……..=Un + Un+1…………………………………(7)

114
UNTUK SETIAP DERET BERLAKU

Sn –Sn-1 = Un……………………………………(8)

Bukti Rumus (8)


Sn = U1 + U2 + U3+ ……………………………+Un-2 + Un-1 + Un
Sn-1 = U1 + U2 + U3+……………………………+Un-2+Un-1 _

Sn - Sn-1 = Un

CATATAN:
Jika 3 buah bilangan a , b , dan c merupakan deret aritmatika, maka:
1
b= (a+c)
2
b disebut pembanding tengah deret tersebut

Contoh Soal :
1. Diketahui deret aritmatika :
4 , 9 , 14, . . . . . . . . . . . ,Un
Tentukan :
U5 , U12, Un, dan Sn ?
Jawab :
a = 4 , b = 14 – 9 = 9 – 4 = 5
U5 = a + 4b = 4 + 20 = 24
U12 = a + 11b = 4 + 55 = 59
Un = a + (n-1)b = 4 + (n-1)5 = 5n -1
n n n
Sn = {2a+(n-b)}= {2.4+(n-5)}= (5n+3)
2 2 2

2. Dari deret aritmatika , diketahui : U3 = 11, Ut = 14 dan


suku akhir = 23.
Tentukan banyak suku-sukunya dan jumlah suku-
sukunya ?

115
Jawab :
Ut = Un+1 = a + nb = 14 ↔ 2a + 2nb = 28
Suku akhir = U2n+1 = 23 ↔ a + 2nb = 23 -
a =5
U3 = a +2b =11 ↔ 5 + 2b = 11↔ b =3
Ut = a + nb = 14 ↔ 5 +n.3 = 14 ↔ n = 3
Jadi : Banyak suku = 2n + 1 = 2.3 + 1 = 7
1
Jumlah suku-sukunya = s2n+1 = (2n+1)(u1+U2n+1)
2
1
= (2.3+1)(5 +23) = 98
2

3. Lima buah bilangan membentuk deret aritmatika,


jumlah bilangan-bilangan itu = 25 dan hasil kali
bergandanya = 945. Bilangan-bilangan manakah itu ?
Jawab:
Karena banyak bilangan ganjil yaitu 5 buah, maka:
Kita misalkan bilangan-bilangan itu :
Ut-2b, Ut-b, Ut, Ut+b , Ut+2b
Jumlahnya = Ut -2b + Ut-b + Ut +Ut+b + Ut+2b
25 =5 Ut
Ut = 5
Hasil kalinya = (Ut-2b)(Ut-b)(ut)(Ut+b)(Ut+2b)
945 =(5-2b)(5-b)(5)(5+b)(5+2b)
189 = (25-4b2)(25- b2)
Misalkan b2 = y
(25 - 4y) (25 - y) = 189
4y2 - 125y + 146 = 0
125  15625  6976 125  93
y 
8 8
125  93 1 125  93
y1   27 dan y 2  4
8 4 8

116
Jadi :
1 1
b 2  y1  27
 b   109
4 2
b y2 4  b   2
2

Jadi bilangan-bilangan tersebut Adela :


1
Untuk nilai b = 109 , maka :
2
1 1
5- 109 , 5 - 109 , 5, 5+ 109 , 5 + 109
2 2
1
Untuk nilai b =- 109 , maka :
2
1 1
5 + 109 ,5+ 109 ,5, 5 - 109 ,5- 109
2 2
Untuk nilai b = 2, maka:
1 , 3 , 5 , 7,9
Untuk nilai b = -1 , maka :
9 , 7 , 5 , 3, 1

4. Empat buah bilangan merupakan deret aritmatika.


Jumlah bilangan-bilangan tersebut = 26 dan hasil kali
bergandanya = 880. Tentukan bilangan-bilangan itu ?
Jawab :
Karena banyak bilangan = 4 ( berarti genab), maka:
Dimisalkan :
(p-3m), (p-m), (p+m), (p+3m)
Jumlahnya = (p-3m)+ (p-m)+ (p+m)+ (p+3m)
1
26 = 4p ↔ p = 6
2
Hasil kalinya = (p-3m). (p-m). (p+m). (p+3m)
1 1 1 1
880 = (6 -3m)( 6 -m)( 6 +m)( 6 +3m)
2 2 2 2

117
1 1
9m4 -422 m2 + 905 = 0
2 16
Apabila dicari dengan rumus kuadrat (rumus abc)
diperoleh :
1
m=± 1609 dan m = ± 1
2
Jadi bilangan-bilangan tersebut :

1 1 1 1
(6 -3m) , ( 6 -m) , ( 6 +m) , ( 6 +3m)
2 2 2 2

1 1 1 1
(6 -3 1609 ) , ( 6 - 1609 ) , ( 6 + 1609 ) , ( 6 +3 1609 )
2 2 2 2
Atau

1 1 1 1
(6 +3 1609 ) , ( 6 + 1609 ) , ( 6 - 1609 ) , ( 6 -3
2 2 2 2
1609 )
atau
2 , 5 , 8 , 11
atau
11 , 8 , 5 , 2

SOAL LATIHAN

1. Hitung jumlah bilangan-bilangan bulat antara 250 dan


1000 yang habis dibagi 7 ?
2. Seorang pegawai menabung pada sebua bank.
Tahun pertama ia menabung tiab-tiap bulan Rp.
500.000,-. Tahun kedua menabung tiap-tiab bulan Rp.
750.000,-

118
Tahun ketiga menabung tiap-tiab bulan Rp. 1.000.000,-
Dan seterusnya tiap-tiap tahun tabungannya bertambah
Rp. 250.000,-. Berapa besar uang tabungan pegawai itu
setelah 20 tahun ?
3. Sebuah deret aritmatika diketahui : U7 = 10 dan U13 =-2
Tentukan : Un dan Sn ?
4. Empat bilangan merupakan deret aritmatika. Hasil kali
kedua suku pinggirnya = 46 dan hasil kali kedua suku
tengahnya = 144. Tentukan bilangan-bilangan itu ?
5. Tiga buah bilangan merupakan deret aritmatika.
Jumlahnya ketiga bilangan itu = 15 dan jumlah
kuadratnya = 83. Tentukan bilangan-bilangan tersebut?
6. Lima buah bilangan membentuk deret aritmatika.
Jumlah kedua suku pinggirnya = 6 dan hasil kali ketiga
suku tengahnya = 24. Tentukan bilangan-bilangan itu ?

C. Sisipan pada deret Aritmatika

Jika diantara tiap-tiap suku suatu deret aritmatika


disisipkan beberapa suku baru, sehingga keseluruhannya
membentuk deret aritmatika baru, maka kita jumpai hal-hal
sebagai berikut :
1. Apabila deret semula merupakan deret aritmatika naik,
maka deret yang baru juga merupakan deret aritmatika
naik, begitu juga jika deret semula merupakan deret
aritmatika turun, maka deret yang baru juga merupakan
deret aritmatika turun.
2. Antara beda yang lama ( = b) dan beda baru ( = b’)
terdapat hubungan :
(jika k : banyaknya suku yang disisipkan), maka :
Deret aritmatika lama : U1 = a disisipka k suku U2 = a+b
Deret aritmatika baru : U1’ = U1 = a

119
U2’= a+ b’, . . . .,U’k+2=U2=a+(k+1)b
Ternyata : s’k+2 = S2
a + (k+1)b’ = a + b
(k+1)b’ = b
Jadi:
b
b=
k 1
3. Suku pertama deret semula = suku pertama deret baru
setelah ada sisipan (U1 = U1’ = a)
Suku terakhir deret semula = suku terakhir deret baru
setelah ada sisipan ( Un = Un’, n’ = banyaknya suku
setelah disisipkan)
4. Apabila banyaknya suku deret semula ganjil, maka suku
tengah deret semula tetap menjadi suku tengah deret
setelah ada sisipan :
1 1
Ut = (U 1  U 2)  (U 1'Un' )
2 2
5. Suku-suku sisipan terletak dalam ruang diantara tiap-
tiap dua suku. Apabila banyaknya suku semula = n,
maka banyaknya ruangan = n-1. Tiap-tiap ruangan diisi
oleh k suku sisipan, sehingga banyaknya suku yang
disipkan (n-1)k suku. Jadi banyaknya suku deret
aritmatika baru setelah ada sisipan :
n’ = n + (n-1)k
6. Mengingat no. 3, maka jumlah suku-suku setelah ada
sisipan :
1
S’n’ = n' (U 1'Un )
2
S ' n' n' n  (n  1)k
 
Sn n n

120
Contoh:
1. Dari deret aritmatika diketahui : Ut = 10 dan Sn = 50.
Berapa suku harus disisipkan antara tiap-tiap dua suku
supaya jumlah deret aritmatika yang baru menjadi = 170?
Jawab :
Sn =
1 1 1
n(U 1  Un)  .n.2Ut  .n.2.10  50  n  5
2 2 2
S ' n' n' 170 n'
    n'  17
Sn n 50 5
n'  n  (n  1)k  17  5  4k  k  3

2. Suatu deret aritmatika diketahui suku Ut = 11 dan Sn =


140. Kita susun dua buah deret aritmatika baru yaitu
deret yang pertama dengan menyisipkan diantara tiap
dua suku 3 suku baru dan yang kedua menyisipkan
diantara tiap dua suku 5 suku baru. Jika jumlah deret
baru berbanding sebagai 25 : 37. Tentukan banyaknya
suku dan beda dari deret semula ?
Jawab :
1 1
Sn = n(Ut  Un)  140  n(11  Un)
2 2
280  11n
Sn = ............(1)
n
1
n' (U 1  Un)
S ' n' 25
 2 
S " n" 1 37
n" (U 1  Un)
2
n  (n  1).3 25 4n  3 25
   n7
n  (n  1).5 37 6n  5 37

121
280  77
Disisipkan pada (1) : Un   29
7

Un = a + (n-1)b  29  11  6b  b  3

3. Pada malam pertunjukan untuk amal, ruangan temapt


duduk untuk para penonton dibagi atas kelompok-
kelompok yangmasing-masing kelompok terdiri atas 200
tempat duduk. Harga karcis kelompok terdepan Rp.
150.000,- seorang dan harga karcis kelompok terbelakang
Rp. 50.000,-. Harga karcis ini untuk tiap tempat duduk
merupakan deret aritmatika.
Apabila semua karcis habis terjual, maka panitia
mengharapkan uang masuk Rp. 120.000.000,-.
Tentukan harga karcis untuk masing-masing kelompok?
Jawab :
U1 = 200 x 150.000 = 30.000.000
U2 = 200 x 50.000 = 10.000.000
1 1
S ' n'  n' (U 1  U 2)  120.000.000 n' (30.000.000  10.000.000)  n'  6
2 =2
Banyaknya kelompok yang disipkan = 6-2 = 4
b = 10.000.000 – 30.000.000 = -20.000.000
b  20.000.000
b’ =   4.000.000
k 1 5
Hasil kelompok :
Rp. 30.000.000,- ; Rp. 26.000.000,-; Rp. 22.000.000,-; Rp.
18.000.000,- ; Rp. 14.000.000, - dan Rp. 10.000.000,-
Harga karcis tiap kelompok :
Rp. 150.000,- ; Rp. 130.000,- ; Rp. 110.000; Rp. 90.000,-;
Rp. 70.000,- ; Rp. 50.000,-

122
SOAL LATIHAN
1. Suatu deret aritmatika diketahui U1 = 1 , b = 12 dan
banyaknya suku = n. Diantara tiap-tiap dua suku disisipkan
n suku baru, sehingga terjadi deret aritmatika baru yang
jumalhnya = 5n3. Tentukan deret aritmatika semula?
2. Seorang hendak menyisipkan beberapa bilangan antara 7
dan 43 sehingga merupakan deret aritmatika, tetapi
membuat kekeliruan yang disisipkan 2 bilangan lebih
banyak dari pada seharusnya, maka jumlahnya menjadi 50
lebih banyak dari pada seharusnya. Deret aritmatika yang
mana seharusnya ia buat?
3. Dari deret aritmatika diketahui : U1 = x2 – x + 1, Sn = x3.
Diantara tiap-tiap dua suku disisipkan x suku, sehingga
deret itu menjadi deret aritmatika pula. Suku ke (-6x2 + 54x +
61) deret baru = 1800. Tentukan x dan deret aritmatika
semula ?
4. Ditentukan deret-deret sebagai berikut :
2 , 7 , 11 , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.(1)
1 ,3,5,7,9,......................
(2)
Diantara tiap suku deret (1) disisipkan k suku, sehingga
menjadi deret aritmatika baru. Diantara tiap-tiap dua suku
deret (2) disisipkan (n2 – 2n + 5) suku, sehingga terbentuk
deret aritmatika baru. Hitunglah k yang sekecil-kecilnya agar
jumlah masing-masing deret aritmatika baru itu sama besar.
Hitung pula beda masing-masing deret baru tersebut ?

D. Hubungan Deret Aritmatika Dengan Fungsi


1. Tiap-tiap deret aritmatika :
a. Suku ke n berbentuk fungsi linier dalam n.
Un = a + (n-1) b ↔ Un = bn + (a – b)

123
b. Jumlah n suku pertama berbentuk fungsi kuadrat
dalam n

n2a  (n  1)b  S n  bn 2  (a  b)n


1 1 1
Sn =
2 2 2
2. Sebuah deret merupakan deret aritmatika, jika suku
yang ke n merupakan fungsi linier dalam n
Diketuhi : Un = An + B
Buktikan : deret itu deret aritmatika ?
Bukti :
Un = An + B
Un-1 = A(n-1) + B ↔ Un-1 = An – A + B -

Un – Un-1= A
Untuk setiap nilai n selisih dua suku yang berurutan
bilangan tetap A, jadi deret itu deret aritmatika.
3. Sebuah deret merupakan deret aritmatika, jika jumlah n
suku pertama merupakan fungsi kuadrat dalam n tanpa
suku tetap.
Diketahui : Sn = An2 + Bn
Buktikan : deret itu deret aritmatika ?
Bukti :
Sn = An2 + Bn
Sn-1 = A(n-1)2+B(n-1)↔ Sn-1 = An2 – (2A – B)n + (A – B) -
Sn – Sn-1 = 2An – (A-B)
Sn – Sn-1 = Un ↔ Un = 2An – (A-B)
Jadi Un merupakan fungsi linier di dalam n, menurut 2,
merupakan deret aritmatika

Contoh :
1. Dari suatu deret diketahui : pn = 3n2 + 4n + 5
Buktikan, bahwa selisih diantara setiap suku-
sukunya yang berurutan dari deret itu merupakan
deret aritmatika ?

124
Bukti :
U1 = p2 – p1 ; U2 = p3 – p2; …………….Un = P(n+1) – Pn
Un = p(n+1) – pn
 
= 3(n  1)  4(n  1)  5  (3n  4n  5)
3 2

= 6n + 7
Karena Un berbentuk fungsi linier, maka berbentuk
deret aritmatika

2. Seorang pemilik kebun semenjak pohon mangganya


berbuah tiap-tiap hari mencatat banyaknya buah
yang masak dan berkesimpulan, bahwa hasilnya
tiap-tiap hari mengandung rumus = (-30n +270).
Berapa jumlah seluruh mangga yang dihasilkan ?
Jawab :
Un = (-30n + 270), merupakan fungsi linier, jadi
merupakan deret aritmatika.
Buah tersebut dipetik pada hari pertama hingga
tidak ada hasilnya lagi yaitu :
Un = 0.
-30n +270 = 0 ↔ n = 9.
Jadi hasilnya yang terakhir dipetik pada hari ke 8.
U1 = -30+270 = 240
Un = -240 + 270 = 30
Seluruh dasil mangga = S8 =
1
.8(240  30)  1080 buah
2

3. Dari suatu deret diketahui : Sn = 3n2 – 15n


Tentukan :
a. Suku ke berapa = 0 ?
b. U5, U10 dan U12 ?
c. Jumlah n suku yang kedua ?

125
d. Jumlah ke enam suku yang pertama dan
keenam suku yang kedua

Jawab :
a. Un = Sn – Sn-1
Un = 3n2 – 15n – {3(n-1)2-15(n-1)}
= 6n -18
Un = 0
6n – 18 = 0 ↔ n = 3
Jadi U3 = 0
b. U5 = 6.5 -18 = 12
U10 = 6.10 -18 = 42
U12 = 6. 12 – 18 = 54
c. Jumlah n suku yang kedua = S2n – Sn
={3(2n)2 – 15(2n)}- 3n2 – 15n = 9n2 -15n
d. Jumlah ke enam suku yang pertama = S6 = 3(6)2 -
15.6 = 18
Jumlah ke enam suku yang kedua = S12 – S6
= 9(6)2 -15(6) = 234

SOAL LATIHAN
1. Buktikan bahwa bagi tiap-tiap deret aritmatika, berlaku :
a. Sn – 2Sn-1 + Sn-2 = b
b. Un+2 – 3 Un+1 + 3Un – Un+1 = 0
c. Sn+5 – 2Sn+4 + Sn+3 – Sn+2 + 2 Sn+1 – Sn = 0
d. Sn+2 + Sn+1 – 2Sn = Un+2 + Un+1
e. U3n = 2U2n – Un
1
f. S2n – Sn = .S 3 n
3
1
2. Dari suatu deret diketahui : Sn = ( 4 x  63 x  n)
3 2

6
a. Tentukan Un ?

126
b. Suku-suku mana dari deret tersebut merupakan bilangan
positip?
c. Suku mana = 0 ?
d. Suku yang ke berapa mempunyai nilai yang terkecil ?
e. Kita bentuk deret baru yang terdiri atas selisih suku-suku
deret diatas sebagai berikut :
(U2-U1), (U4 – U3), U6 – U5), . . . . . . .
Buktikan bahwa deret ini merupakan deret aritmatika
dan hitunglah jumlah n suku pertamanya ?
3. Dalam mata pelajaran fisika kita jumpai rumus : pt = po(1 +
 t).
Jika panjang sebatang besi pada 0o Celcius = 30 cm dan
koefisien muai panjang besi = 12 . 10-6, maka rumus panjang
besi itu menjadi :
Pt = 30(1 + 12 . 10-6t).
a. Merupakan deret apakah panjang batang besi tersebut,
jika temperaturnya tiap-tiap kali dinaikkan satu derajat ?
b. Tentukan panjangnya pada suhu 100o Celcius ?

E. Deret Arimatika Bertingkat

1. Sebuah deret aritmetika bertingkat x adalah sebuah deret


aritmetika , yang deret bilangan-bilangan bedanya yang ke x
terdiri dari bilangan-bilangan yang sama;
Perhatikan barisan berikut ini :
3 5 7 9 11 . . . . Deret aritmetika tingkat 1

2 2 2 2 beda = b

5 6 10 17 27 . . . . Deret aritmetika tingkat 2

1 4 7 10 beda pertama

3 3 3 beda ke dua

127
2. Mencari rumus suku ke n ( Un) deret bertingkat :

A (A+B) (A+2B+C) (A+3B+3C+D) (A+4B+6C+4D+E)

B (B+C) (B+2C+D) (B+3C+3D+E

C (D+E) (D+2E+F)

Dari gambar tersebut , kita peroleh :


U1 = A
U2 = (A+B)
U3 = (A+2B+C)
U4 =(A+3B+3C+D)
U5 = (A+4B+6C+4D+E)
.
.
Un =
A (n  1) B (n  1)(n  2)C (n  1)(n  2)(n  3) D
    .....
0! 1! 2! 3!

Bagaimana dengan Sn ?
S1 = U1 = A
S2 = U1 + U2 = A+(A+B) =2A + B
S3 = U1+U2+U3 = 2A+B+A+2B+C = 3A + 3B + C
S4 = U1+U2+U3+U4= 3A+3B+C+A+3B+3C+D = 4A+6B+4C+D
.
.
.
Sn =
nA n(n  1) B n(n  1)(n  2)C n(n  1)(n  2)(n  3) D
    ....
1! 2! 3! 4!

128
Contoh 1 :
Diketahui deret :
5 6 10 17 27 . . . .
Tentukan :
a. Un
b. Sn
c. U100
d. S75
Jawab :

5 6 10 17 27 . . . .

1 4 7 10

3 3 3
A= 5
B = 1
C = 3

A (n  1) B (n  1)(n  2)C
a. Un =  
0! 1! 2!
5 (n  1)1 (n  1)(n  2)3
=  
0! 1! 2!
5 n  1 3(n 2  3n  2)
=  
1 1 2
10  2n  2  3n  9n  6
2
=
1
3n 2  7n  14
=
2

129
nA n(n  1) B n(n  1)(n  2)C
b.Sn =  
1! 2! 3!
n.5 n(n  1).1 n(n  1)(n  2).3
=  
1! 2! 3!
n.5 n 2  n 3(n 3  3n 2  2n)
=  
1 2 6
30n 3n  3n 3(n  3n 2  2n)
2 3
=  
6 6 6
3n  6n  33n
3 2
=
6
3n 2  7n  14
c. Un =
2
3(100) 2  7(100)  14
U100 = = 14.657
2
3n 3  6n 2  33n
d. Sn =
6
3(75)  6(75) 2  33(75)
3
S75 = = 205.725
6

Contoh 2 :
Suatu deret terdiri atas bilangan-bilangan yang
berkelompok-kelompok sebagai berikut :
(1) (4,7,10), (13,16,19,22,25), . . . .
Tentukan :
a. Banyak bilangan pada kelompok ke 50 ?
b. Bilangan pertama pada kelompok ke 60 ?
c. Bilangan terakhir pada kelompo ke 45 ?
d. Jumlah bilangan-bilangan pada kelompok ke 40 ?
e. Banyak bilangan pada kelompok ke n ?
f. Bilangan pertama pada kelompok ke n?
g. Bilangan terakhir pada kelompo ke n ?
h. Jumlah bilangan-bilangan pada kelompok ke n?
130
Jawab :
a. Banyak bilangan masing-masing kelompok
membantuk deret :
1,3,5,...
Merupakan barisan aritmetika dengan a = 1 dan b =
2, sehingga
U50 = 1+ (50-1) 2 = 1 + 49.2 = 99
Jadi banyak bilangan-bilangan pada kelompok ke 50
= 99 bilangan.
b. Bilangan pertama pada masing- masing kelompok
memntuk deret :
1 , 4 , 13 , 28 , . . .

3 9 15

6 6
Merupakan barisan aritmetika bertingkat 2 :
A=1 , B=3 ,C=6
A (n  1) B (n  1)(n  2)C
Un =  
0! 1! 2!
1 (60  1)3 (60  1)(60  2)6
U 60   
0! 1! 2!
1 177 20532
U 60     10444
1 1 2
Jadi bilangan pertama pada kelompok ke 60 = 10444

c. Bilangan terakhir pada masing-masing kelompok


membentuk deret :
1 , 10 , 25 , . . . .

9 15

131
Merupakan deret aritmetika bertingkat 2:
A=1 , B=9 ,C=6
1 (45  1)9 (45  1)(45  2)6
U 45   
0! 1! 2!
1 396 11352
U 45     6073
1 1 2
d. Jumlah bilangan pada kelompok ke 40 :
Bilangan pertama pada kelompok ke 40 =
A=1 , B=3 ,C=6
1 (40  1)3 (40  1)(40  2)6
U 40   
0! 1! 2!
1 117 8892
U 40     4564
1 1 2
Banyaknya bilangan pada kelompok ke 40 :
U40 = 1+ (40-1) 2 = 79
Bilangan terakhir pada kelompok ke 40 :

A=1 , B=9 ,C=6

1 (40  1)9 (40  1)(40  2)6


U 40   
0! 1! 2!
1 351 8892
U 45     4798
1 1 2

Dari data diatas , kita peroleh :


a = 4564
n = 79
Un = 4798
n 79
Sn = (a  Un )  (4564  4798)  369799
2 2
Jadi jumlah bilangan pada kelompok ke 40 = 369799

132
e. Banyak bilangan pada kelompok ke n :
Un = 1+ (n-1) 2 = 2n -1
Jadi N = 2n – 1
f. Bilangan pertama pada kelompk ke n :
A=1 , B=3 ,C=6

1 (n  1)3 (n  1)(n  2)6


Un   
0! 1! 2!
1 3n  3 6n 2  18n  12 6n 2  12n  8
U 40    
1 1 2 2
6n 2  12n  8
A
2
g. Bilangan terakhir pada kelompok ke n :
A=1 , B=9 ,C=6
1 (n  1)9 (n  1)(n  2)6
Un   
0! 1! 2!
1 9n  9 6n 2  18n  12
Un   
1 1 2
6n  4
2
Un   3n 2  2
2
UN = 3n2 -2

h. Dari soal no. e , f , dan g :


Banyak suku = N = 2n -1
6n 2  12n  8
Suku pertama  A 
2
Suku terakhir = UN = 3n2 -2
Jadi Jumlah bilangan pada kelompok ke n =
n 2n  1 6n 2  12n  8
Sn = (a  Un)  (  3n 2  2)
2 2 2

133
2n  1 12n 2  12n  4
 ( )
2 2
(2n  1)(12n 2  12n  4)

4

SOAL LATIHAN
Ditentukan Barisan bilangan sebagai berikut :
1. 10 , 15 , 23 , 36, 56 , 85 , . . .

Ditanyakan :
Suku ke 100 ?
a.
b. Suku ke 120 ?
c. Rumus suku ke-n ?
d. Jumlah 100 suku pertama?
e. Rumus jumlah n suku pertama ?
Sebuah deret terdiri dari bilangan-bilangan yang
2. berkelompok-kelompok sebagai berikut :

(1,3,5),(7,9,11,13,15),(17,19,21,23,25,27,29), . . .
Ditanyakan :
a. Banyak bilangan pada kelompok ke 50 ?
b. Bilangan pertama pada kelompok ke 60 ?
c. Bilangan terakhir pada kelompo ke 45 ?
d. Jumlah bilangan-bilangan pada kelompok ke 40 ?
e. Banyak bilangan pada kelompok ke n ?
f. Bilangan pertama pada kelompok ke n?
g. Bilangan terakhir pada kelompo ke n ?
h. Jumlah bilangan-bilangan pada kelompok ke n?

134
A. Bentuk Umum Barisan Geometri

Bentuk umum dari barisan geometri :


a , ar , ar2 , ar3 , ar4 , . . . , arn-1
Keterangan :
a : suku pertama
Sn : Jumlah n suku pertama

B. Rumus-Rumus pada Deret Geometri


U2 U3 U4 U
r    ....  n .................(1)
U1 U 2 U 3 U n1
U n  a.r n1 ..................................................(2)
U n  S n  S n1 .............................................(3)
a(r n  1) a(1  r n )
Sn   ............................(4)
r 1 1 r

Untuk deret yang banyak sukunya ganjil ( dimisalkan =


2n+1 suku)
Maka :
U t  U n1  ar n ...........................................................(5)
U 1U 2 n1  U 2U 2 n  U 3U 2 n1  ........ U 2 t ..................(6)
Untuk deret yang banyak sukunya genap (dimisalkan = 2n),

135
Maka :
U 1U 2 n  U 2U 2 n1  ......  U nU n1 .....................................(7)
Hasil kali n suku pertama :
1
n ( n 1)
Hn  a r n 2
...................................(8)

Contoh 1:
Diketahui deret :
1 , 3 , 9, 27 , 81 , . . .
Tentukan :
a. Suku ke 30 ?
b. Jumlah 30 suku pertama ?
c. Rumus suku ke-n ?
d. Rumus jumlah n suku peertama ?

Jawab :
1 , 3 , 9, 27 , 81 , . . .
Dari deret tersebut :
Suku pertama = a = 1
U2 U3
Rasio = r =  3
U1 U 2
a. U 30  a.r 29  1.329  329
a(r 30  1) 1(330  1) 330  1
b. S 30   
r 1 2 2
n 1 n 1 n 1
c. U n  ar  1.3  3
a(r n  1) 1(3n  1) 3n  1
d. Sn   
r 1 2 2
Contoh 2 :
Dari suatu deret diketahui : Sn = 3.2n – 1
a. Buktikan deret itu merupakan deret geometri ?
b. Tentukan : U1 , r dan U5

136
c. Tentukan hasil kali berganda 5 suku yang pertama ?
Jawab :
a. U n  S n  S n 1  3.2 n  1  (3.2 n 1  1)  3.2 n 1 (2  1)  3.2 n 1
Un 3.2 n 1
 2 , merupakan bilangan tetap,
U n 1 3.2.n  2
sehingga r = 2, merupakan deret geometri
b. U n  3.2 n 1  U 1  3.2 11  3 dan U 5  3.2 51  58
1 1
n ( n 1) .5.4
c. Hn  anr 2  H 5  35.2 2  35.210  (3.2 2 ) 5  12 5

Contoh 2 :
Tiga buah bilangan merupakan deret geometri. Jumlahnya
= 26. Jika suku tengahnya ditambah 4, maka terdapat deret
aritmetika.
Tentukan bilangan-bilangan itu ?
Jawab :
Ut
Misalkan bilangan itu : ,Ut ,U t .r
r
Ut
Jumlahnya =  Ut  U t .r  26
r
Ut
(1  r  r 2 )  26...........................................(1)
r
U
Karena : t ,Ut  4,U t .r , merupakan deret geometri, maka
r
berlaku :
Ut U
2(U t  4)   U t .r  U t  4  t (1  r 2 )........................(2)
r 2r
Dari (1) dan (2):
Ut
(1  r  r 2 )  26...........................................(1)
r

137
Ut U
(1  r  r 2 )  26  t .2(1  r 2 )  U t  26
r 2r
2(U t  4)  U t  26  3U t  18  U t  6
sehingga :
Ut
(1  r  r 2 )  26
r
6
(1  r  r 2 )  26  6r 2  20r  6  0  (r  3)(3r  1)  0
r
r1  3 dan U t  6  2 , 6 , 18
1
r2  dan U t  6  18 , 6 , 2
3
Jadi bilangan-bilangan tersebut : 2 , 6 , dan 18

Catatan :
Untuk memudahkan perhitungan seringkali digunakan
pemisalan :
1. Jika 3 bilangan meruapakan deret geometri , maka di
misalkan
Ut
, Ut  4 , U t .r
r
Jika 5 bilangan merupakan deret geometri, maka
2. dimisalkan :

Ut Ut
2
, , Ut  4 , U t .r , Ut.r 2
r r
3. Jika 4 bilangan merupakan deret geometri, maka
dimisalkan :
k k
3
, , km , km2
m m

138
SOAL LATIHAN
1. Dari soal berikut ini tentukan suku ke-10 dan Jumlah 5
suku pertama ?
1 1
a. 1 , , ,...
2 4
1
b. 3 , -1 , , . . . .
3
c. (1,05) , (1,05)2 , (1,05)3 , . . . .
100 100
d. 100 , , ,...
(1,05) (1,05) 2
1
10
2. Suatu deret geometri diketahui : U5 = 64 dan U8 = 2 . 2

Hitung S6 ?
3. Dari deret geometri diketahui : U4 = ½ , U2 = 2 dan Ut= 1.
Tentukan deret tersebut ?
4. Tiga buah bialngan meruoakan deret geometri.
Jumlahnya = 93 dan hasil kali berganda suku-sukunya =
3375. Tentukan bilangan-bilangan itu ?
5. Empat buah bilangan merupakan deret geometri dengan
hasil kali bilangan-bilangannya = 24.36 dan jumlah
1
kedua bilangan-bilangan pinggirnya = 2 kali jumlah
3
bilangan-bilangan tengahnya. Tentukan bilangan-
bilangan itu ?
6. Dari suatu deret diketahui : Sn = 3n – 1
a. Buktikan bahwa deret itu deret geometri ?
b. Hitung : Un , U4 dan U2n
1
7. Ditentukan deret geometri : 1 , 2 ½ , 6 ,...
4
Tentukan batas-batas dari n, agar memenuhi :
3 83
25  x  805 ?
8 128

139
8. Dari persamaan kuadrat : x2 – (2a+4)x + (3a+4) = 0, yang
akar-akarnya x1 and x2 diketahui : x1 , a, dan x2
merupakan suku-suku yang berurutan dari deret
geometri.
Tentukan nilai a dan akar-akarnya ?

C. SISIPAN

Jika diantara tiap-tiap suku suatu deret geometri disisipkan


beberapa suku baru, sehingga keseluruhannya berbentuk
deret geometri baru, maka akan kita jumpai hal-hal sebagi
berikut :
1. Apabila k = banyaknya suku yang disisipkan diantara
tiap-tiap suku, r = rasio yang lama dan r’ = rasio deret
yang baru,maka :
Deret geometri awal :
U1 = a ..(disisipkan k suku)…U2 = ar
Deret geometri baru:
U1’ = U1 = a , U2’ = ar’ , U3’=a(r’)2, . . . .; U’k+2 = U2
Ternyata :
U’k+2=U2
a(r’)k+1 = ar ↔ (r’)k+1 = r

k 1
r’ = r
2. Sebelum dan sesuadah sisipan yang tidak berubah ialah
: U1’ = U1 = a dan U’n’ = Un = arn-1 , apabila banyaknya
suku ganjil juga U’t = Ut
3. Seperti pada deret aritmetika rumus mengenai
banyaknya suku setelah ada sisipan ialah :
n’ = n + (n-1) k

140
Contoh 1 :
Sisipkan antara 2 dan 486 empat bilangan sehingga merupakan
deret geometri ?

Jawab :
486
r=  243  35
2
r '  k 1 r  5 35  3
Jadi deret geometri tersebut :
2 , 6 , 18 , 54 ,, 162 , 486

Contoh 2 :
Dari sebuah deret geometri diketahui : Ut = 192, hasil kali
suku-sukunya = 35.230 dan jumlah ketiga suku pertama = 219.
Diantara tiap-tiap dua suku disisipkan k suku baru sehingga
terbentuk deret geometri baru.
a. Tentukan deret geometri semula ?
b. Tentukan k agar jumlah kedua suku yang dimuka dan
belakang suku tengahnya= 480 ?
Jawab :
Misalkan banyak suku = (2n +1)
Ut = Un+1 = arn =
192…………………………………………….(1)
H2n+1 = (Ut)2n+1 = (192)2n+1 = 35.230
(192)2n+1 = 35.230  (192)2n+1 = (3.26)5  (192)2n+1 = (192)5  n = 2
Disisipkan pada (1), menjadi :
192
ar2 =192  a =
r2
192 3
(r  1)
a(r 3  1) 2
S3 =  219  r  219  64(r 3  1)  73r 2 (r  1)
r 1 r 1
 64(r  1)(r 2  r  1)  73r 2 (r  1)  0

141
 (r  1)(64r 2  64r  64  73r 2 )  0
 (r  1)  0 dan (64r 2  64r  64  73r 2 )  0
 r ≠ 1 dan (r-8)(-9r-8) = 0
Jadi :
r1 = 8  ar2 = 192  a1 = 3
8
r2 = -  ar 2  192  a 2  243
9
a. Jadi deret tersebut adalah : 3 , 24 , 192 , 1536 , 12288 atau
12288 , 1536 , 192 , 24 , 3
192 2
b.  192r '  480   2r '  5  2(r ' ) 2  5r '2  0
r' r'
 (r '2)(2r '1)  0
1
r1  2 atau r2 
' '

2
r '  k 1 r  r  (r ' ) k 1
8  2 k 1  k  2
1
8  ( ) k 1  k  4 (tidak berlaku )
2
Jadi k = 2

SOAL LATIHAN
1. Sisipkan :
1 4
a. 3 bilangan antara dan , agar menjadi deret
4 81
geometri ?
a b2
b. 2 bilangan antara dan 2 , agar menjadi deret
b a
geometri ?
2. Berapa bilangankah yang harus disisipkan agar deret
geometri yang terbentuk :

142
a. Mempunyai hasil kali bergandanya suku-sukunya =
64 (disipkan atara 1 dan 8)
3
b. Hasil kali berganda suku-sukunya = ( ) 10
2
81
(disisipkan antara dan 4)
4
3. Empat buah bilangan merupakan dewret geometri
dengan U1 = 1 dan hasil kali berganda suku-sukunya =
218.
a. Tentukan ke empat bilangan tersebut ?
b. Diantara tiap-tiap dua bilangan itu disisipkan k
bilangan sehingga meruapakan deret geometri baru.
Buktikan , bahwa jumlah tiap-tiap k bilangan yang
disipkan itu juga merupakan deret geoetri ?
c. Hitunglah k apabila diketahui jumlah bilangan-
biloangan yang disipkan = 438 dan terdiiri atas
bilangan-bilangan positip?
1
4. Diantara x2 dan disisipkan 2 bilangan sehingga
x
membentuk deret geometri yang jumlah suku kedua dan
4
keempatnya = 2 ?
15

143
144
A Barnes & Nolle Outline.Vance E.P. 1975. Modern Algebra and
Trigonometri. Inria Edition, Addisonwesley Publishing
Company. Inc.

Anderson, Robert B., Proving Programs Correct, John Wiley &


Sons, 1979.

Azmoodeh, Manoochehr, Abstract Dua Types and


Algorithms, Macmillan Education, 1988.

Brassad, Gilles & Paul Bratley, Algorithmics, Theory and


Practice, Prentice Hall, 1988

Johnsonbaugh, Richard, Discrete Mathematics, , Pentice Hall,


1997

Lipschuts,S; Silaban, P. 1985. Teori Himpunan. Jakarta: Erlangga

Mauludin, Ujang. 2005.Matematika Program Ilmu Alam untuk


SMA atau MA XII.Bandung: PT Sarana Panca Karya
Nusa

Nurharini, D., Wahyuni, T. 2008.Matematika Konsep dan


Aplikasinya untuk SMP/ MTS kelas 7. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Nasional.

145
Nielsen, Kaj. L; 1969 Algebra: A Modern Approach With
Review.Question & Answer

Ponidi, dkk. 2006. Program Studi Ilmu Alam Matematika untuk


SMA dan MA Kelas XI.

Rosen, Kenneth H., Discrete Mathematics ang Its Applications,


, McGraw-Hall Internatiol 1994

Sukahar.1986.ALJABAR.jogjakarta.(edisi iv)

Sisworo dan Lukito. 2013.


Matematika SMP/MTS untuk Kelas 7 Kurikulum 2013.

Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif

Sinaga, Bornok. 2014. Matematika. Jakarta: Kemdikbud, hlm.


167.

Tampomas, Husein. 2006. Seribu Pena Matematika SMA Kelas


XI. Jakarta: Erlangga, hlm. 352 – 357.

http://www.blajar-pintar.blogspot.com
http://astutisetyoningsih.blogspot.com/p/sejarah-aljabar.html
http://pancaur.blogspot.com/2013/04/cara-mudah-
menghitung-aljabar.html
http://aryrindasholu.blogspot.com/2013/03/bagaimana-cara-
menyelesaikan-operasi.html
http://bljrmatematika.blogspot.com/2012/12/operasi-hitung-
aljabar.html

http//kbs.jogja.go.id/upload/log pangkat akar.pdf

http//logaritma/wordpress
146
http//fungsieksponen/wordpress

http://collegerlearn.blogspot.com/2014/09/belajar-himpunan-
matematika di

http://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika)

147
148

Anda mungkin juga menyukai