Tim Penyusun
Indikator
Menetukan Pemecahan
Pengertian Himpunan
1. Mengetahui persamaan linier dua variabel dan bukan Masalah
SPLDV Penyelesaian
persamaan linier dua variabel Kontekstual
SPLDV
2. Dapat Menetukan himpunan penyelesaian SPLDV dengan
metode eliminasi, subtitusi, grafik atau gabungan eliminasi
dan subtitusi
3. Dapat Menentukan penyelesaian kontekstual dengan Eliminiasi Grafik
menggunakan SPLDV.
Subtitusi Gabungan
Alokasi Waktu
16 Jam Pelajaran.
Apersepsi
Alun-alun Kabupaten Brebes Jawa Tengah yang terletak di jalan Pangen Diponegoro
mempunyai luas 449 m2. Kelilingnya 126,33 m. Dapatkah kalian menentukan Panjang dan
lebarnya? Untuk mencari solusi dari permasalahan seperti ini kalian diajak mencari tahu dengan
mempelajari persamaan linier dua variabel.
Sumber https://arahpantura.aboutsemarang.id/revitalisasi-
alun-alun-kota-brebes-ternyata-bagian-penataan-koridor-jalan-
diponegoro-begini-penjelasannya/
A. Penegertian SPLDV
Persamaan linier dua variabel adalah suatu persamaan yang tepat mempunyai dua variabel/
peubah dan masing-masing variabel berpangkat satu.
Ayo kita amati Contoh 1.1
Contoh Persamaan linier dua variabel
a. 2x + 3y = 6 c. 4a – 5b = 20
b. 3x = 12 + 4y d. y = 2x + 4
Sedangkan sistem persamaan linear dua variabel dapat dipahami sebagai himpunan
persamaan-persamaan linear yang memiliki dua variabel. Penyebutan nama sistem persamaan
linear dua variabel sering disingkat dengan SPLDV.
Bentuk umum dari sitem persamaan linier dua variabel adalah :
ax + by = c ... ( persamaan 1)
px + qy = r ....( Persamaan 2)
Manakah diantara persamaan berikut yang merupakan persamaan linier dua variabel
a. 2 + 2x = 5 e. 3xy + 9x = 18
x 2y
b. 3p = 6 -2q f. =4
2 3
3 2
c. =5 g. 3m – 12 = 2n
2x y
d. 5p = 14 -2p h. 3x -2y = 4 + 2x
Penyelesaian dari persamaan linier dua variabel adalah himpunan pasangan berurutan yang
menjadikan persamaan itu menjadi pernyataan yang bernilai benar.
Untuk menyelesaikan sitem persamaan linier dua variabel dapat di lakukan dengan Metode
grafik, eliminiasi, subtitusi ataupun campuran antara eliminasi dan subtitusi. Berikut ini adalah
penjabaran penyelesaian SPLDV dengan menggunakan metode-metode tersebut.
1. Metode Grafik
Menyelesaikan sistem persamaan linier dua variabel dengan metode grafik dapat dilakukan
dengan cara membuat grafik dari kedua persamaan yang telah diketahui dalam satu diagram
kartesius. Koordinat titik potong kedua garis yang telah dibuat merupakan penyelesaian dari
sistem persamaan linier dua variabel tersebut.
Ayo kita amati Contoh 1.5
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan x + y = 5 dan x – y = 1 dengan cara garfik
Penyelesaian:
1. Buat grafik garis x + y = 5
Menetukan dua titik koordinat yang di lalui garis x + y = 5 yaitu pada saat memotong sumbu
x dan sumbu y. Garis akan memotong sumbu x bila y = 0 dan garis akan memotong sumbu
y jika x = 0.
Titik potong terhadap sumbu x jika y = 0
x 5 0
X + 0 = 5 maka x = 5
y 0 5 Titik potong terhadap sumbu y jika x = 0
(x,y) (5,0) (0,5) 0 + y = 5 maka y = 5
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linier dua variabel berikut dengan cara
grafik :
a. x – y = 3 d. 2x – y = 8
x+y=7 x+y =1
b. 2x – y = 2 e. 3x + 2y = 1
x + 2y = 6 -2x + y = 4
c. y = 3x – 7
x – y = -5
2. Metode Eliminasi
Menyelesaikan sitem persamaan linier dua variabel dengan metode eliminasi dilakukan
dengan cara menghilangkan salah satu dari variabel, sehingga terbentuk persamaan linier
satu variabel.
Tentukan Himpunan penyelesaian sistem persamaan linier berikut dengan metode eliminasi.
a. x – y = 1 d. x – 2y = 10
2x + 3y = 17 5x + 3y = -2
b. 3x + 2y = 17 e. 2x + y -5 = 0
2x – 3y = -6 x – y -7 = 0
c. 3x – 2y -12 = 0
4x – 3y -7 = 0
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut dengan metode Subtitusi
a. x + y = 3 d. 5x + y = 10
2x – y = 3 4x – 2y = -6
b. x - 2y = 1 e. 3x – 2y -7 = 0
2x + 3y = 9 4x + y – 13 = 0
c. 2x + 3y = 12
4x – 7y = -2
4. Metode Campuran
Metode campuran merupakan salah sartu cara untuk menyelesaikan sisitem persamaan
linier dua variabel dengan mengabungan dua metode yaitu metode eliminasi dan metode
subtitusi.
Untuk menghilangkan variabel y langkah yang dilakukan adalah dengan menyamakan terlebih
dahulu koefisien dari variabel y. Untuk itu Persamaan pertama dikali dengan 2 dan persamaan
kedua dikali dengan 1
Untuk menghilangkan variabel y langkah yang dilakukan adalah dengan menyamakan terlebih
dahulu koefisien dari variabel y. Untuk itu Persamaan pertama dikali dengan 3 dan persamaan
kedua dikali dengan 4
Tentukan Himpunan penyelesaian sistem persamaan linier dua variabel berikut dengan metode
campuran :
a. x – y = 8 d. 5x = 2 –y
2x + y = 7 15x + 4y – 11 = 0
b. 3x + 2y = 10 e. 9x – 7y + 2 = 0
3x + 5y = 16 8x + 7y = 15
Dalam kehidupan sehari-hari banyak permasalah yang kita hadapi dapat di pecahkan dengan
konsep sisitem persamaan linier dua variabel. Untuk menyelesaikan masalh kontekstual yang
berhubungan dengan sisitem persamaan linier dua variabel langkah pertama yang di lakukan
adalah membuat model matematika (model persamaan linier dua variabel). Setelah itu baru dapat
di selesaikan dengan model yang diinginkan.
Tugas Proyek 1
Asesmen Sumatif 1
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang benar!
Sistem persamaan linier yang sesuai dengan gambar disamping adalh ... .
a. x – y = 3 dan 2x + y = 6
b. x – y = -3 dan 2x + y = 6
c. x + y = -3 dan 2x – y = 6
d. x + y = 3 dan x + 2y = 6
4. Grafik Penyelesaian dari sisitem persamaan x – y = 3 dan x + y = 7 adalah ...
a. c.
b. d.
B. Jodohkanlah pernyataan pada lajur kiri dengan pilihan lajur kanan yang sesuai!
Pertanyaan Jawaban
1. Himpunan penyelesaian dari x – y = 3 dan 2x + y = 12 a. {(4, -1)}
adalah ... . b. {(1,4)}
2. Himpunan penyelesaian dari y = -x +3 dan x = 5 + y adalah c. {(5,2)}
3. Himpunan penyelesaian dari 3x = y -1 dan 6x = y + 2 adalah d. {(3,-1)}
... e. {(-5,2)}
4. Himpunan penyelesaian dari x + 3y = 1 dan 2x + 5y = 0
adalah ... .
5. Himpunan penyelesaian dari x + 2y = 1 dan 2x – y = 7
adalah ... .
Indikator
Triple Segitiga
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat:
Pythagoras Istimewa
1. Menganalisis beberapa informasi untuk membuktikan
teorema Pythagoras
2. Membuat pembuktian berupa skema atau prosedur
terhadap rumus teorema Pythagoras Segitiga siku-
3. Menentukan panjang sisi segitiga menggunakan teorema siku sudut 30°,
Pythagoras 60°, 90°
4. Membandingkan sisi pada segitiga siku-siku istimewa
5. Menemukan bentuk tripel Pythagoras
6. Menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari Segitiga siku-
terkait penerapan teorema Pythagoras siku sama kaki
7. Menentukan jarak antara dua titik dalam koordinat Kartesius
(pengayaan)
PenerapanTeorema
Alokasi Waktu Pythagoras
16 Jam Pelajaran.
Apersepsi
A A
2. , A 0, B 0
B B
3. A BA C A
B C , B 0,C 0
4. Ax A A, A 0
Alternatif Penyelesaian :
1. a. 132 = 13 × 13 = 169
b. 242 = 24 × 24 = 576
c. 352 = 35 × 35 = 1.225
d. 82,52 = 82,5 × 82,5 = 6806,25
e. 1192 = 119 × 119 = 14161
2. a. 49 7
b. 169 13
c. 256 16
d. 484 22
e. 625 25
Ayo Berteknologi
B C
Keterangan:
Segitiga ABC adalah segitiga dengan siku-siku di B dan besar sudutnya adalah 90°
Sisi depan sudut siku-siku atau sisi C adalah sisi terpanjang yang disebut sisi miring (hipotenusa).
Sisi lain pembentuk sudut siku-siku (sisi AB dan sisi BC ) disebut sisi siku-siku.
Gambar 2.2 di atas menunjukkan beberapa tukang, mereka memastikan bahwa sudut fondasi
yang akan dibangun rumah harus membentuk sudut siku-siku menggunakan kawat dan pita
pengukur. Perbandingan ukuran yang disiapkan oleh tukang adalah :
30 cm, 40 cm, 50 cm
12 cm, 5 cm, 14 cm
60 cm, 80 cm, 100 cm
90 cm, 120 cm, 140 cm
12 cm, 16 cm, 20 cm
Bagaimana Anda bisa membantu tukang membuktikan bahwa perbandingan ini membentuk
segitiga siku-siku atau tidak?
Ayo Mencoba
Sebagai stimulus kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari TeoremaPythagoras dan memveriikasi
kebenarannya. Pembuktian TeoremaPythagoras erat kaitannya dengan luas persegi dan segitiga.
Pythagorasmenunjukkan bahwa kuadrat dari panjang sisi miring suatu segitigasiku-siku sama
dengan jumlah kuadrat dari panjang sisi lainnya. Untukmemeriksa akurasi, gunakan langkah-
langkah sebagai berikut.
Untuk lebih meyakinkan kalian tentang hubungan nilai a, b, dan c, lanjutkan dengan kegiatan
berikut.
7. Pada kertas berpetak, gambar tiga segitiga siku-siku ABC dengan tiga ukuran yang berbeda.
a. AB = 5 satuan, BC = 12 satuan
b. AB = 8 satuan, BC = 15 satuan
c. AB = 9 satuan, BC = 12 satuan
Ukurlah panjang sisi yang ketiga dari setiap segitiga.
Lengkapi tabel berikut berdasarkan ketiga segitiga yang telah kalian buat.
a.
b.
c.
Memperhatikan kegiatan Ayo Mencoba, tunjukkan hubungan yang kaliantemukan antara luas
persegi pada sisi miring dengan dua persegi lainpada sisi siku-sikunya? Selanjutnya, hubungan
apakah yang dapat kaliantemukan antara kuadrat dari sisi miring dengan kuadrat sisi lainnya?
Dalil Pythagoras
Pada suatu segitiga siku-siku, luas persegi pada sisi miringnya sama dengan jumlah luas persegi
lain pada kedua sisi siku-sikunya, hal ini juga berarti jumlah dari kuadrat kedua sisisiku-siku segitiga
pada segitiga siku-siku sama dengan kuadrat panjang sisi miringnya (hipotenusa).
c
a
C A
b
Secara matematis, seperti apakah Teorema Pythagoras? Berikut adalah salah satu
pembuktian untuk memeriksa kebenaran Teorema Pythagoras.
Berdasarkan Gambar 2.4. Kita dapat menemukan bentuk persamaan seperti berikut.
Pada Gambar 2.4(i) diperoleh bahwa :
1
(a b )2 4 ab c 2
2
2ab c 2
Selanjutnya, perhatikan pada Gambar 2.4(ii) diperoleh bahwa
(a b )2 a 2 2ab b 2
Dengan demikian, luas persegi pada sisi hipotenusa adalah c2, dan jumlah luas persegi pada
kedua sisi tegaknya adalah a2 + b2.
12 cm
C B
5 cm
Alternatif jawaban :
Diketahui :
AB = 12 cm, BC = 5 cm
Ditanya : hipotenusa atau panjang AC
Jawab :
c2 = a2 + b2
AC2 = AB2 + BC2
= 122 + 52
= 144 + 25
AC = 169
2
AC = 169 = 13 cm
D 25 cm C
15 cm
A 33 cm B
Menghitung Panjang BE
D 25 cm C
15 cm
A 33 cm E B
DC = AE = 8 cm
BE = AB – AE
BE = 33 – 25
BE = 8
Jadi, panjang BE = 8 cm
Panjang CE = AD = 15 cm
Perhatikan Δ EBC siku-siku di E
BC2 = CE2 + BE2
BC2 = 152 + 82
BC2 = 225 + 64
BC2 = 289
BC = 289
BC = 17
Jadi, panjang BC adalah 17 cm.
Tentukan nilai variabel pada panjang segitiga sebelah kiri kemudian pasangkan pada nilai yang
sesuai yang berada di samping kanan.
11 cm 12
14 cm
t cm
9 cm 13,2
h cm
8 cm
75
13 cm
p cm
5 cm
y cm 13
4,3 cm
2,5 cm
65
8 cm d cm
6 cm 3 cm
12 cm
4 cm
f cm
3 cm
Gambar berikut memperlihatkan tiang antena TV di atas genting. Tiang antena tersebut
ditarik oleh kawat supaya kuat dan tidak goyang saat terkena angin. Biasanya kawat tersebut
3
dipasang pada bagian dari tiang dari permukaan atas genting.
4
a. Jelaskan cara kalian dalam menentukan panjang kawat tersebut tanpa mengukurnya,
jika tiang antena tingginya 8 mater.
b. Tentukan panjang kawat jika jarak kawat dan tiang pada tanah adalah 8 meter.
2. Aldo akan menaiki tangga untuk memperbaiki jam dingding yang ditunjukkan seperti gambar
di bawah ini. jika tinggi tembok dari tumpun tangga ke permukaan tanah adalah 3 meter.
Tentukan panjang tangga yang digunakan Aldo.
Ayo Refleksi
Berdasarkan beberapa aktivitas yang telah kalian lakukan terkait menemukan konsep Teorema
Pythagoras, berikan jawaban dan penjelasan pada beberapa pertanyaan di bawah ini.
1. Apakah bilangan kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan merupakan bilangan dasar yang
menentukan terbentuknya Teorema Pythagoras? Jelaskan.
2. Bagaimana bentuk hubungan dari setiap sisi pada segitiga siku-siku? Apakah dari hubungan
tersebut dapat dikaitkan dengan Teorema Pythagoras? Jelaskan.
3. Bagaimana langkah kalian menentukan hipotenusa dari suatu segitiga siku-siku jika diketahui
kedua sisi yang lain dari segitiga tersebut? Jelaskan.
B. Tripel Pythagoras
Ayo Bereksplorasi
Pada setiap pembuatan struktur atap menggunakan genting seperti bangunan rumah di
pedesaan ataupun perkotaan, sebagian besar menggunakan siku-siku sebagai pedoman supaya
atap yang dibangun bisa kuat dan kokoh, seperti yang ditunjukkan pada kerangka atap di bawah
ini.
Teorema Pythgoras
B
C A
Menyatakan :
Pada ABC jika C siku-siku dan AB c, BC a,CA b
Maka AB 2 BC 2 CA2
c 2 a2 b 2
Pada kebalikan dari teorema Pythagoras dapat dinyatakan bahwa dalam ABC, jika
c 2 a2 b 2 , maka C siku-siku.
Dengan demikian, dapat disimpulkan hal berikut ini.
Pada ABC, apabila a, b,dan c adalah sisi-sisi dihadapan sudut A, B dan C maka berlaku
kebalikan Teorema Pythagoras.
C Untuk b c a
jika a2 = b2 + c2
maka ABC siku-siku di A
B
A
C Untuk a c b
jika b2 = a2 + c2
maka ABC siku-siku di B
A B
Sehingga, tiga bilangan a,b,c dengan a b c dikatakan tripel Pythagoras jika memenuhi
hubungan persamaan c 2 a2 b 2 .
Berikut adalah pasangan bilangan yang dapat disebut tripel Pythagoras, antara lain :
a. 6, 8, 10 102 62 82 100 36 64
b. 7, 24, 25 252 72 242 625 49 576
c. 3, 4, 5 52 32 42 25 9 16
7, 10, 12
120, 110, 50
10, 22, 26
Segitiga lancip
19, 16, 10
2, 5, 29
3. Seekor kucing berada di atas genting dan terlihat kebingungan karena tidak bisa turun. Aysha
yang melihat kucing tersebut langsung mencari galah dan kemudian diikat dengan keranjang
kecil pada ujung galah tersebut. Saat menolong kucing tersebut, Cintia melihat Aysha dan
mencoba membantunya untuk mengarahkan galah yang telah diikat keranjang tepat pada titik
lokasi kucing pada jarak 4 meter. Jika jarak pandangan Cintia terhadap kucing diperkirakan
5 meter. Tentukan hasil dari pernyataan berikut ini.
a. Tentukan jarak atap yang ditempati kucing terhadap tanah tempat Aysha berdiri.
b. Tentukan panjang galah yang digunakan Aysha menolong kucing, jika tinggi Aysha 165
cm.
Kusen jendela yang berbentuk persegi panjang memiliki tinggi 40,8 cm dan panjang 30,6 cm,
serta panjang salah satu diagonalnya 52,5 cm. Apakah kusen jendela benar-benar persegi
panjang? Jelaskan.
5. Jika (p-q),p,(p+q) membentuk tripel Pythagoras,
a. Tentukan hubunan antara p dan q.
b. Jika p = 12, tentukan pasangan tripel Pythagorasnya
Ayo Berefleksi
Berdasarkan beberapa aktivitas yang telah kalian lakukan terkait tripel Pythagoras, berikan
penjelasan pada beberapa pertanyaan di bawah ini.
1. Apakah bilangan kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan merupakan bilangan dasar yang
menentukan terbentuknya Teorema Pythagoras? Jelskan
2. Bagaimana bentuk hubungan dari setiap sisi pada segitiga siku-siku? Apakah dari hubungan
tersebut dapat dikaitkan dengan Teorema Pythagoras? Jelaskan .
Ayo Bereksplorasi
Pada bangunan minimalis seperti gambar di bawah, biasanya menggunakan kerangka segitiga
yang memiliki ukuran sisi miring sama, baik dari sisi miring kanan dan kiri
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa bingkai yang menyangga kaca pada sisi depan
atap berbentuk segitiga istimewa. Jika diperhatikan dengan baik, segitiga istimewa pada bingkai
kaca di atas berbentuk segitiga siku-siku sama kaki. Menggunakan aturan Teorema Pythagoras
kalian akan dapat menentukan panjang dari ketiga sisi bingkai tersebut. Bagaimana kalian dapat
menentukan ciri khusus dari segitiga siku-siku samakaki? Jika Anda hanya mengetahui satu sisi
segitiga sama kaki, bagaimana cara menghitung panjang salah satu sisi segitiga siku-siku sama
kaki?
Pembahasan
Segitiga siku-siku sama kaki adalah segitiga istimewa yang ukuran ketiga sudutnya adalah 45° -
45° - 90° . Semua segitiga siku-siku sama kaki adalah setengah persegi. Segitiga ABC di samping
memiliki sisi siku-siku AB dan BC serta sisi miring AB. Diketahui bahwa sisi AB =
BC = a maka panjang sisi miringnya adalah
C
45°
AC AB 2 BC 2
a2 a2
a 2
45°
A B
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh perbandingan sisi-sisinya adalah
AB : BC : AC a : a : a 2
Sehingga, pada segitiga istimewa dengan sudut 450, 900 dan 450 memiliki panjang sisi miring
2 kali panjang dari sisi yang lain.
Sebagai pembuktian pada kegiatan sebelumnya, gunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan
panjang sisi hipotenusa setiap segitiga siku-siku sama kaki pada gambar di bawah. Kemudian
sederhanakan setiap bentuk akar kuadratnya.
Perhatikan panjang hipotenusa setiap kolom yang telah kalian lengkapi. Bagaimanakah pola
yang terbentuk dari panjang sisi siku-siku dan panjang sisi miring pada segitiga siku-siku sama
kaki di atas?
Ayo Bereksplorasi
45°
15 2
a
45°
A a C
34 Matematika VIII untuk SMP/MTs • Semester Genap
Diketahui suatu segitiga siku-siku sama kaki ∆ ABC dengan C 90 dan AB 15 2 cm .
Hitunglah panjang AC.
Alternatif penyelesaian
Diketahui:
B
45°
15 2
a
45°
A a C
Segitiga ABC siku-siku di C dengan sisi miring AB dan sisi siku-sikunya AC dan BC, serta
A 30, C 90, B 60 . Kalian coba buktikan bahwa pada segitiga siku-siku yang sudut-
sudutnya 300 dan 600 , perbandingan sisi terpendek dan sisi lainnya adalah 1 : 2 : 3.
Menggunakan perbandingan pada segitiga istimewa yaitu panjang sisi miring adalah 2 kali sisi
terpendek dan panjang sisi lainnya adalah 3 kali sisi terpendek.
a.
AC 3
BC 1
AC 3
12 1
AC 12 3
b. AB 2
BC 1
AB 2
12 1
AB 24 cm
Gambar di bawah ini merupakan Theodorus yang diberi nama berdasarkan nama pembuatnya
yaitu Theodore dari Kirene. Theodore adalah orang yang memiliki pendapat yang sama dengan
Pythagoras. Gambar Roda Theodorus dimulai dengan segitiga siku-siku dengan panjang kedua
sisinya adalah 1 satuan panjang dan bergerak berlawanan arah jarum jam yang ditunjukkan
seperti gambar berikut.
1. Berikut ditunjukkan gambar rencana bangun rumah yang sedang dikerjakan oleh Amri sebagai
seorang arsitek yang terlihat tampak depan.
Tentukan tinggi atap rumah di atas, jika lebar rumah adalah 6,4 m.
Jawab: .....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
2. Bagaimana kalian dapat menemukan nilai x dan y pada bangun datar berikut.
60°
30°
Jawab: .....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawab: .....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Jawab: .....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
Permainan Bentengan atau Rerebonan merupakan permainan yang dimainkan oleh dua kelompok
penawan dan tertawan. Masing-masing kelompok terdiri atas empat hingga delapan orang. Lalu,
memiliki satu tempat sebagai markas. Markas atau ‘benteng’ bisa berupa sebuah tiang, pohon,
atau pilar.
Apakah kalian pernah bermain bentengan? Jika Kalian berada 4 meter sebelah utara dan 3 meter
sebelah timur dari benteng kalian.Benteng lawan kalian berada di 6 meter sebelah utara dan 8
meter sebelah timur dari benteng kalian. Bagaimanakah menentukan jarak kalian dengan benteng
lawan kalian? Masalah ini bisa kalian selesaikan dengan menggunakan Teorema Pythagoras.
Namun sebelumnya kalian pelajari terlebih dahulu kegiatan ini.
Pembahasan
Berdasarkan kegiatan eksplorasi di atas kalian dapat ketahui melalui visualisasi gambar berikut.
Titik awal yang digunakan untuk perhitungan adalah titik tumpu tiang pada tanah. Sehingga jarak
antara titik awal dengan posisi kalian, serta jarak antara titik awal ke pohon sebagai daerah lawan
yaitu titik tumpu pohon pada tanah dapat dihitung, bisa dengan memanfaatkan tripel Pythagoras.
Perhatikan Gambar 2.10. Setiap ruas garis yang tidak sejajar dengan sumbu-x maupun sumbu-y
Untuk mengukur panjang ruas garis yang menghubungkan dua titik pada bidang koordinat, kita
dapat menggambar titik-titik tersebut. Setelah itu, kita menentukan panjang setiap ruas garis.
Namun, bagaimana jika titik-titik yang diketahui tidak memungkinkan untuk diplotkan pada bidang
kartesius? Misalkan, diminta untuk menentukan jarak antara titik A(−5, 3) dan B(3, −4). Bagaimana
kita dengan mudah menentukan jarak dua titik pada bidang kartesius?
Untuk menyelesaikan masalah di atas, lakukan kegiatan di bawah terlebih dahulu bagaimana
menentukan jarak titik antara dua titik.
Perhatikan gambar berikut!
1. Gambar kedua titik A dan B pada bidang kartesius. Tarik garis sehingga menghubungkan
kedua titik. Gambar yang kalian buat akan tampak sama seperti pada gambar di bawah.
Berdasarkan gambar di atas, dan menerapkan Teorema Pythagoras jarak kedua titik sebagai sisi
miring, maka berlaku :
2 2
Sisi miring (8 7 )
64 49
113
Sehingga, jarak kedua titik tersebut sebagai sisi miring adalah 113 satuan.
Suatu hari Aldo melihat dua perahu, yaitu perahu wisata dan perahu nelayan, seperti yang
ditunjukkan pada gambar. Jika kecepatan rata-rata kedua perahu untuk mendekati pantai adalah
30 km/jam, tentukan selisih waktu yang ditempuh kedua perahu tersebut untuk mendekati pantai.
Alternatif penyelesaian
Berdasarkan gambar diketahui bahwa jarak Aldo dan perahu nelayan adalah 15 km, kemudian
jarak kedua perahu adalah 20 km. Pada gambar juga diketahui bahwa jarak antara Aldo, perahu
wisata dan perahu nelayan membentuk suatu segitiga siku-siku. Sehingga berlaku aturan dalam
Teorema Pythagoras.
Menemukan jarak Aldo dengan perahu wisata.
Jarak Raja dengan Perahu Wisata 152 202
225 400
625
25 km
Dengan kecepatan 30 km/jam, maka waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan perahu
wisata menuju tempat Aldo adalah,
1. Diketahui ABC dengan titik-titik A(−1, 3), B(4, −2), dan C(1, −5). Apakah segitiga ABC
merupakan segitiga siku-siku? Jelaskan.
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Kalian diminta guru untuk menentukan jarak antara dua titik yaitu (4, 2) dan (7, 6). Jika kalian
menggunakan titik (4, 2) sebagai (x1, y1), sedangkan teman kalian menggunakan titik (7, 6)
sebagai (x1, y1). Berdasarkan analisis kalian apakah hasil yang kalian temukan sama? Jelaskan.
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. Aldo dan Arjuna berdiri saling membelakangi untuk main tembak-tembakan pistol bambu.
Aldo berjalan 20 langkah ke depan kemudian 15 langkah ke kanan. Pada saat yang sama,
Arjuna juga berjalan 16 langkah ke depan kemudian 12 langkah ke kanan. Pada titik terakhir,
mereka berdua saling menembak.
Gambar situasi di atas dengan menggunakan bidang kartesius.
Berapa langkah jarak kalian berdua saat mereka saling menembak?
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Seorang atlet tenis mengajukan pertanyaan kepada wasit. Suara atlet mampu didengar wasit
hanya pada jarak maksimum 30 kaki. Berdasarkan posisi wasit dan atlet tenis pada gambar
berikut, dapatkah wasit mendengar suara sang atlet? Jelaskan jawaban kalian.
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Tugas Proyek 2
Asesmen Sumatif 7
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang benar!
1. Suatu segitiga siku-siku memiliki panjang hipotenusa 34 cm dan salah satu sisi siku-siku
adalah 16 cm. Panjang sisi siku-siku lainnya adalah ...
a. 30 cm
b. 29 cm
c. 31 cm
d. 21 cm
2. Panjang sisi-sisi siku-siku pada suatu segitiga siku-siku adalah 7 cm dan 6 cm. Panjang
hipotenusa adalah ...
a. 8,2
b. 9,2
c. 7,2
d. 6,2
Jika jarak Humam dan Arjuna 6 m, maka lebar sungai tersebut adalah ...
a. 7 m
b. 6 m
c. 8 m
d. 9 m
5. Suatu segitiga dikatakan segitiga siku-siku jika panjang ketiga sisinya berturut-turut adalah
...
a. 3 cm, 5 cm, dan 6 cm
b. 7 cm, 8 cm, dan 12 cm
c. 5 cm, 12 cm, 15 cm
d. 8 cm, 15 cm, dan 17 cm
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Andi sedang membantu Ibunya untuk membuat tempat jemuran pakaian. Jika bentuk jemuran
yang diinginkan Andi ditunjukkan seperti gambar berikut. Berapa panjang tali keseluruhan
yang dibutuhkan Andi untuk membuat jemuran pakaian tersebut?
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Perhatikan gambar berikut!
Indikator
Alokasi Waktu
Masalah terkait
lingkaran
20 Jam Pelajaran
Apersepsi
Luas lingkaran
Keliling lingkaran
1
L = r2= d²
4
Keterangan:
22
= baca phi nilainya atau 3,14
7
r = jari-jari lingkaran
d = diameter lingkaran = 2 × jari-jari
7
Maka r = 88 × = 14 cm
44
22
L = r2= × 14 × 14 = 22 × 2 × 14 = 616 cm.
7
5. Sebuah meja berbentuk lingkaran dengan diameter 100 cm, diatas meja tersebut akan
dipasangkan kaca sesuai dengan luas meja tersebut. Berapakah luaskaca yang diperlukan?
Pembahasan
1 1
L = d² = × 3,14 × 100² = 7.850 cm²
4 4
Jadi, luas kaca yang diperlukan untuk meja adalah 7.850 cm².
Luas juring lingkaran merupakan daerah yang dibatasi oleh dua jari-jair dan sebuah
busur yang mengapitnya. Sedangkan panjang busur merupakan panjang garis lengkung yang
menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran. Untuk memperjelas perhatikan unsur-unsur
lingkaran berikut ini!
1 22 1
Panjang Busur = × 2r = ×2× ×7== × 308 = 25,67 cm
360 12 7 12
Bila OA = 14 cm, AB = 12 cm, tentukan luas segitiga dan luas temberengnya ( 10 = 3,16)!
Pembahasan
OA = a = 14 cm, OB = b = 14 cm, AB = c = 12 cm
1 1
S= (a + b + c) = (14 + 14 + 12) = 20 cm
2 2
Luas Tembereng = Luas juring – luas segitiga = 85,56 – 75,84 = 9,72 cm2
3. Sebuah lingkaran mempunyai sudut pusat 400 dan luas juringnya154 cm2. Tentukan jari-jari
lingkarantersebut!
Pembahasan
360 360
LJ 154
Luas Juring = 360 × r2 r2 = a = 40 = 1.386 = 1.386 × 7 = 441
22 22 22
7 7
Maka r = 441 = 21 cm
4. Perhatikan gambar berikut!
Jika Panjang busur DC = 6 cm dan luas juring OBD = 9 cm2, tentukan Panjang busur BD dan
dan luas juring OCD!
30
Panjang busur BD = × 6 = 3 cm
60
5. Sebuah pizza dipotong menjadi 8 juring yang sama. Bila kita anggap pizza tersebut merupakan
lingkaran dan luas juringnya 19,25 cm2, tentukan diameter pizza tersebut!
Pembahasan
360
LJ
a 19,25 8 154 7
Luas Juring = × r2 r2 = = = 22 = 154 × = 49
360 22 22
7 7
Maka r = 49 = 7 cm d = 2r = 2 × 7 = 14 cm
1. Sebuah lingkaran mempunyai sudut pusat 400 dan jari-jari 14 cm. Tentukan luas juring dan
Panjang busurnya!
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Perhatikan gambar berikut!
Jika Panjang busur BC = 6 cm dan luas juring OBC = 9 cm2, tentukan Panjang busur CD dan
dan luas juring OCD!
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
5. Perhatikan gambar berikut!
Ada 6 anak mengelilingi pohon seperti terlihat pada gambar. Panjang jari kiri sampai jari kanan
setiap anak 120 cm dan 6 anak tersebut ujung jarinya tepat saling bersentuhan mengelilingi
pohon tersebut. Tentukan diameter pohon tersebut!
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Sudut pusat lingkaran adalah sudut yang titik sudutnya berada pada pusat lingkaran dan kaki-
kainya merupakan jari-jari lingkaran. Sudut keliling lingkaran adalah sudut yang titik sudutnya
berada pada keliling lingkaran dan kaki-kainya merupakan tali busur lingkaran.
1. Teorema Sudut Keliling
Besar sudut keliling adalah setengah dari sudut pusat yang menghadap busur yang sama
Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama memiliki ukuran yang sama besar.
Sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran adalah 90° (Teorema Thales).
Jika titik P di dalam Jika titik P pada keliling Jika titik P di luar keliling
lingkaran O, maka lingkaran O, maka lingkaran O, maka
Sudut P ∠ Sudut Q Sudut P = Sudut Q Sudut P ∠ Sudut Q
Gambar 8.7. Akibat Kebalikan Teorema Sudut Keliling
Pembahasan
1
a. Sudut × berada di keliling lingkaran maka berlaku x = O = 50°
2
b. Sudut × berada di pusat lingkaran maka berlaku x = 2 × P = 240°
1
c. Sudut × berada di keliling lingkaran dan menghadap diameter maka x = ∠O = 90°
2
2. Sudut pusat P dan sudut keliling Q menghadap busur yang sama. Bila besar sudut Q adalah
800 tentukan besar sudut P!
Pembahasan
Sudut pusat 2 kali sudut keliling bila menghadap busur yang sama, maka:
P = 2 × Q = 2 × 80° =160°
3. Tentukan besar x pada gambar-gambar di bawah ini!
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
2. Sudut pusat P dan sudut keliling Q menghadap busur yang sama. Bila besar sudut P adalah
700 tentukan besar sudut P!
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Tentukan besar sudut P dan Q pada gambar berikut!
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
5. Sudut pusat A, B, C, mempunyai perbandingan 1 : 2 : 3. Tentukan ukuran masing-masing
sudut tersebut!
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Teorema sudut keliling dapat diterapkan dalam pembuktian sifat bangun datar dan membuat
garis singgung lingkaran.
1. Membuktikan Sifat-Sifat Bangun Datar
Ayo kita amati Contoh 3.4
Perhatikan gambar berikut!
Titik P merupakan perpotongan 2 tali busur AB dan CD.Buktikan bahwa ∆ACP sebanding ∆DBP!
Pembahasan
DP BP BP 4
DP AP = 12 = 8 cm
AP CP CP 6
Garis singgung lingkaran merupakan garis yang memotong lingkaran hanya pada satu
titik dan selalu tegak lurus dengan jari-jari yang melalui titik singgungnya.
Cara menggambar garis singgung lingkaran yang berpusat di O dan melalui titik T yang
berada di luar lingkaran adalah:
a. Hubungkan titik T dan titik O, kemudian tentukan titik tengah TO, yaitu titik M.
b. Buatlah lingkaran yang berpusat di titik M dengan jari-jari OM dan memotong lingkaran
O di titik A dan B.
c. Buatlah garis TA dan TB.
Pada gambar tersebut, lingkaran O menyinggung ketiga sisi ΔPQR di titik S, T dan U. Jika diketahui
P = 90°, QR = 10 cm, PQ = 8 cm dan PR = 6 cm, tentukan panjang jari-jari lingkaran O.
Pembahasan
OT = OU = OS = r = jari-jari
TR = RS = 6 – r dan UQ = SQ = 8 – r sehingga
RS + SQ = 10
14 10
8 – r + 6 – r = 10 ×14 – 2r = 10 × r = = 2 cm
2
Ayo kita amati Contoh 3.7
Sebuah titik berada di luar lingkaran dengan jarak 15 cm, bila jari-jarinya lingkaran 9 cm tentukan
panjang garis singgungnya!
Pembahasan
Pada gambar di samping, lingkaran O menyinggung ketiga sisi ΔPQR di titik S, T dan U.
Jika diketahui P = 90°, QR = 13 cm, PQ = 12 cm dan PR = 5 cm, tentukan panjang jari-jari
lingkaran O.
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
3. Sebuah lingkaran jari-jarinya 12 cm membentuk garis singgung sepanjang 16 cm dari sebuah
titik yang berada di luar lingkaran, tentukan jarak pusat lingkaran dengan titik tersebut!
Jawab: ....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
4. Perhatikan gambar berikut!
Tugas Proyek 3
Carilah 10 benda berbentuk lingkaran yang ukurannya berbeda-beda kemudian ukurlah keliling
lingkaran (K) dan diameter lingkaran (d). Hitunglah nilai perbandingan antara K dengan d. Isilah
table berikut!
10
O
x
A
O
B C
: BC
AB 3 :1
24 cm
C D
12 cm P
B 8 cm
11. Sebuah lingkaran mempunyai luas 616 cm2, jari-jari lingkaran tersebut a. 14 cm
adalah …. b. 7,5 cm
12. Bila keliling lingkaran 88 cm, maka luas lingkaran adalah …. 616 cm2 c. 4 cm
13. Sebuah lingkaran mempunyai sudut pusat 900 dan jari-jari 14 cm maka d. 616 cm2
panjang busurnya adalah …. e. 154 cm
14. Perhatikan gambar berikut! f. 16 cm
g. 94°
h. 40°
i. 180°
j. 180 cm2
Apersepsi
Pernahkah kalian memperhatikan kardus kotak makanan,
akurium, atap rumah atau potongan tempe? Semua benda-benda
itu termasuk jenis bangun ruang sisi datar yang dapat kita temui
dalam kehiduoan nyata. Disebut bangun ruang sisi datar karena
permukaannya datar dan memiliki ruang sehingga kita dapat
mencari luas permukaan dan volumunya.
A. Kubus
Kubus adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh enam bidang sisi yang kongruen
berbentuk persegi.
Kubus di samping disebut kubus ABCD.EFGH
H G E F
E A
F B
C G
D H
A B D C
1. Sifat- sifat kubus:
Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang kongruen
Memiliki 12 rusuk yang sama panjang
Rumus jumlah panjang rusuk = 12 × S
memiliki 8 titik sudut.
memiliki 12 diagonal sisi / diagonal bidang,
Contoh: Garis EB
Rumus diagonal sisi kubus = a 2
Kubus memiliki 4 diagonal ruang,
Contoh: Garis AG
H H
Rumus diagonal sisi kubus = a 3
Kubus memiliki 6 buah bidang diagonal berbentuk persegi
E
panjang. F
Contoh: Bidang CDEF
Rumus luas bidang diagonal kubus = s2 × 2
C
Ayok kita amati contoh 8.1 berikut ini! D
Diketahui suatu kubus MNOP dengan panjang rusuk 7 cm.
A B
Hitunglah:
a. Diagonal sisi
b. Diagonal ruang
c. Luas bidang diagonal
Penyelesaian:
a. Diagonal sisi = s 2 7 2 cm
N
K
Q
R
S P
1. Jika daerah yang diarsir adalah alas kubus, maka nama kubus berikut adalah…
2. Tulislah rusuk dan titik sudutnya!
3. Carilah diagonal sisi dan hitunglah panjang diagonal sisinya!
4. Carilah diagonal ruang dan hitunglah panjang diagonal ruangnya!
5. Tentukan bidang diagonal dan hitunglah luas bidang diagonal!
1. Panjang kawat yang dibutuhkan untuk membuat satu kerangka kubus dengan panjang rusuk
11, 2 cm adalah…
2. Jika jumlah panjang rusuk sebuah kubus 2,5 m, maka penjang rusuk kubus itu adalah…
3. Sebuah kerangka kubus dengan panjang rusuk 17,5 cm akan dibuat sebanyak 8 buah. Panjang
kawat yang dibutuhkan adalah…
4. Luas sebuah karton yang dibutuhkan untuk membuat kubus dengan panjang rusuk 14 cm
adalah…
5. Sebuah karton berukuran 1 m × 3 m akan dibuat kubus dengan panjang rusuk 8 cm. Banyak
kubus yang akan dibuat adalah…
B. Balok
H G
E
F
D
C
A B
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tiga pasang persegi atau persegi
panjang, dengan paling tidak satu pasang di antaranya berukuran berbeda.
Balok di sampan disebut balok ABCD.EFGH
1. Elemen balok
a. Panjang adalah rusuk terpanjang dari alas balok.
b. Lebar adalah rusuk terpendek dari sisi alas balok.
c. Tinggi balok adalah rusuk yang tegak lurus terhadap panjang dan lebar balok.
E
F
D
C
A B
Contoh:
Diagonal sisi alas (atap) = AC → AC = p2 l 2
Diagonal sisi samping kanan (kiri) = BG → BG = l2 t2
Diagonal sisi depan (belakang) = AF → AF = p2 t 2
d. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran yang sama panjang.
H G
E
F
D
C
A B
E
F
D
C
A B
Contoh :
daerah yang diarsir adalah bidang diagonal = BDHF
Rumus :
Bidang diagonal BDHF = t × p2 l 2
Bidang diagonal ABGH = p × l 2 t 2
Bidang diagonal AFGD = l × p 2 t
E
F
D
C
A B
Penyelesaian:
Daerah yang diarsir disebut bidang diagonal ABGH
1. Sebuah balok berukuran panjang 10 cm, lebar 7 cm, dan tinggi 5 cm. Panjang diagonal ruang
balok tersebut adalah…
2. Pada balok PQRS.KLMN, kelompok rusuk yang sejajar dengan rusuk PQ adalah…
3. Pada balok, banyak pasangan diagonal sisi yang sejajar adalah…
4. Banyak diagonal sisi pada balok adalah…
5. Hitunglah jumlah panjang rusuk balok jika diketahui panjang 8 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 5
cm!
3. Kerangka dan Jaring-jaring Balok
l
p
Luas permukaann balok = 2 (pl × lt × pt
1. Panjang kawat yang diperlukan untuk membuat sebuah kerangka balok berukuran 20 cm ×
13 cm × 9 cm adalah…
2. Dengan mengggunakan kawat yang panjangnya 6 m akan dibuat kerangka balok berukuran
13 cm × 9 cm × 8 cm. Banyak kerangka balok yang dapat dibuat adalah…
3. Dari sebatang kawat dapat dibuat 6 buah kerangka balok berukuran panjang 20 cm, lebar 15
cm dan tinggi 10 cm. Dengan kawat yang sama, banyak kerangka kubus yang dapat dibuat
dengan panjang rusuk 18 cm adalah…
4. Sebuah balok berukuran 20 cm × 18 cm × 15 cm akan dibuat dari kertas karton berukuran
20 cm × 31 cm. Banyak lembar kertas karton yang dibutuhkan adalah…
5. Sebuah balok berukuran panjang 15 cm dan lebar 10 cm. Jika luas permukaan balok tersedia
550 cm2 tentukan tingginya!
C. Prisma
Tutup
Alas
Prisma adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas dan tutup identik berbentuk
segi-n dan sisi-sisi tegak berbentuk persegi atau persegi panjang.
Prisma dengan alas dan tutup berbentuk persegi disebut balok sedangkan prisma dengan
alas dan tutup berbentuk lingkaran disebut tabung.
D E
A B
1. Pada prisma segitiga ABC.DEF berikut, yang merupakan rusuk tegak adalah…
Penyelesaian:
Yang merupakan rusuk tegak pada prisma segitiga ABC.DEF = garis AD, BE dan CF.
2. Banyaknya diagonal bidang pada prisma segi–5 adalah…
Penyelesaian:
Diagonal sisi bidang = n(n-1) = 5 × (5 – 1) = 5 × 4 = 20 buah
2. Jaring-jaring prisma
Contoh: arring-jaring prisma segitiga
10 24
=2×
4 13 20
2
= 2 × 120 + 1.040
= 240 + 1.040
= 1280 cm2
1. Buatlah gambar prisma segitiga KLM.NOP, alas berbentuk segitiga sama sisi dengan panjang
4 cm dan tinggi 7 cm!
2. Tentukan banyak rusuk tegak pada prisma segi-6!
3. Tentukan diagonal ruang prisma segi-5!
4. Prisma tegak dengan alas berbentuk trapezium sama kaki dengan panjang garis sejajar
15 cm dan 27 cm serta panjang kaki trapesium 10 cm. Jika tinggi prisma 32 cm, maka luas
permukaan prisma itu adalah…
5. Alas prisma berbentuk segitiga siku-siku mempunyai luas 60 cm2 dan salah satu penyikunya
8 cm. Jika tinggi prisma 30 cm, maka luas permukaan prisma itu adalah…
sisi tegak
D
D
Limas adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibatasi oleh alas berbentuk segi-n dan sisi-
sisi tegak berbentuk segitiga.
1. Unsur-unsur limas
Limas segi-n mempunyai:
i. sisi = n + 1
ii. titik sudut = n + 1
iii. rusuk = 2n
iv. bidang tegak berbentuk segitiga
D A
C B
Luas permukaan limas belahketupat = Lalas + Lselimut = 102 + (4 × luas sisi tegak) = 100 + (4 ×
1
10 12) = 100 + (2 × 10 × 12) = 100 + 240 = 340 cm
2
D A
E F
C B
1. Berdasakan gambar di berikut, bagian yang menunjukkan garis tinggi sisi tegak adalah…
2. Diketahui jaring-jaring limas T.EFGH dengan panjang EF = 10 cm, FG = 18 cm, dan panjang
garis tinggi sisi FGT = 13 cm. tinggi limas T.EFGH adalah…
3. Sebuah limas T.ABCD dengan alas berbentuk segi empat. Jika tinggi limas 15 cm dan panjang
rusuk AB = 16 cm, maka luas permukaan limas adalah…
4. Diketahui limas dengan alas persegi mempunyai luas permukaan 340 cm2. Jika panjang rusuk
alasnya 10 cm, maka panjang rusuk tegaknya adalah…
5. Sebuah limas dengan alas persegi mempunyai luas permukaan 160 cm2. Jika panjang tinggi
bidang tegaknya 6 cm, maka panjang rusuk alasnya adalah…
1. Volume kubus
V = S × S × S atau V = S3
2. Volume Balok
V=p×l×t
3. Volume Prisma
V = Lalas × tinggi
1
V= × Lalas × tinggi
3
Luas alas berbentuk segitiga sembarang = s(s a )(s b)(s c ) = 8(8 3)(8 7)(8 6)
3
= 8(5)(1)(2) = 80 4 5 cm
V prisma = Luas alas × tinggi = 4 5 × 6 = 24 5 cm3
4. Alas limas berbentuk segitiga siku-siku dengan panjang sisi 12 cm, 16 cm, dan 20 cm. Jika
tinggi limas 21 cm maka volume limas tersebut adalah…
Penyelesaian:
1 1 1
V limas = × Luas alas × tinggi limas = × ( × 12 × 16) × 21 = 672 cm3
3 3 2
1. Perhatikan bangun berikut yang terdiri dari balok dan limas. Diketahui balok berukuran 12 cm
× 12 cm × 6 cm dan tinggi limas 8 cm. luas permukaan bangun adalah…
Penyelesaian:
Permukaan bangun terdiri dari empat segitiga pada limas dan lima segi empat pada balok.
1. Diketahui jumlah panjang rusuk kubus sama dengan jumlah panjang kawat sebuah kerangka
balok. Jika balok tersebut berukuran 11 cm × 8 cm × 5 cm, maka panjang rusuk kubusnya
adalah….
2. Jika kubus dengan rusuk 1 m dipotong-potong menjadi kubus dengan rusuk 5 cm, maka
banyak kubus yang terjadi adalah….
3. Perhatikan gambar berikut!
Gambar tersebut menunjukkan kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Di dalam
kubus tersebut terdapat limas G.BCD. Tentukan volume limas G.BCD!
4. Sebuah wadah berbentuk balok berukuran panjang 20 cm dan lebar 11 cm berisi air dengan
ketinggian 9 cm. Ke dalam wadah tersebut dimasukkan sebuah benda logam sehingga tinggi
permukaan air menjadi 12 cm. Hitunglah volume benda logam tersebut!
5. Sebuah batu permata berbentuk limas segi-6 beraturan dengan panjang sisi alas 1 cm dan
tinggi 5 cm. Jika berat jenis abtu itu 270 gram/cm3, maka berat permata itu adalah….
Tugas Proyek 4
Asesmen Sumatif 9
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang benar!
1. Sebuah kubus besar yang mempunyai panjang sisi 1meter akan dipotong-potong menjadi
kubus kecil-kecil dengan panjang sisi 20 cm. Banyak kubus kecil tersebut adalah….
2. Perbandingan rusuk sebuah balok p : l : t = 3 : 2 : 1. Jika balok tersebut memiliki luas sisi 352
cm2, maka hitunglah volume balok tersebut!
3. Diketahui alas sebuah prisma berbentuk trapesium sama kaki dengan panjang garis sejajar
15 cm dan 27 cm serta panjang kaki trapezium 10 cm. Jika tinggi prisma 32 cm. maka luas
permuakaan prisma itu adalah…
4. Diketahui volume limas T.ABC sama dengan 51,2 cm3 dengan alas ABC siku-siku di A dan
TA tegak lurus ABC. Jika panjang BC = 10 cm, dan AB = 6 cm, maka tinggi limas T.ABC
adalah…
5. Sebuah bak mandi berbentuk balok berukuran 50 cm × 40 cm × 60 cm. Bak mandi ini akan
diisi air dari keran dengan debit 2 liter/menit. Lama waktu untuk mengisi bak mandi tersebut
hingga penuh adalah…
Pengayaan
Abdur Rahman, dkk. 2017. Matematika SMP/MTs Kelas VIII Semester 1 Edisi Revisi. Jakarta
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurniawan, 2017. Matematika Mandiri, Jakarta: Erlangga.
Ponco Sujatmiko. 2005. Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya. Solo: Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Tim Gakko Tosho, 2022. Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas I× Edisi Revisi.
Jakarta Selatan Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Tim Gakko Tosho, 2022. Matematika Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Edisi Revisi.
Jakarta Selatan: Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.