37 Silabus BIndo SMA WAJIB Versi 120216

Wahyu8
e-book ini di download di situs 8-spensasi

CHATTING MATEMATIKA SMP KELAS VIII KURIKULUM 2013 – SEMESTER 1
CHATTING MATEMATIKA
SMP/MTs Kelas VIII Kurikulum 2013
Hak Cipta 2014 pada Wahyu
Penyusun : Wahyu
Buku ini diset dengan Times New Roman 12 pt
Desainer Sampul : Wahyu
Tahun Terbit : 2014
Preliminary : v
Halaman Isi : 184
Ukuran Buku : 21 cm  29,7 cm (A4)
Diizinkan untuk mencetak/memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi

e-book dengan syarat tidak mengubah sebagian atau seluruh isinya
serta tidak memperjualbelikan/mengkomersilkannya.
ii
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, puji syukur alhamdulillah ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala
karena atas rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyusun e-book ini. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulillah Sallallahu’alaihi Wasallam.
“Matematika merupakan salah satu emanasi penting dari jiwa manusia, sesuatu yang
harus dihargai dan untuk dirinya sendiri, seperti seni atau puisi” (oswald veblen). Begitulah
salah seorang matematikawan menterjemahkan matematika. Sebenarnya matematika memang
menakjubkan, bagaimana tidak, dapat dikatakan berbagai disiplin ilmu berkaitan dengan
matematika.
Buku matematika SMP kelas VIII kurikulum 2013 telah terbit sebagai buku panduan
belajar. Oleh karenanya, e-book ini disusun sebagai penunjang/mendampingi buku tersebut.
e-book berjudul “Chatting Matematika SMP Kelas VIII Kurikulum 2013” ini berisikan
pembahasan latihan-latihan soal dan disertai pula soal-soal tantangan dan olimpiade
matematika.
Akhirnya penulis berharap kehadiran bacaan ini dapat bermanfaat bagi penikmat
matematika. Tentu kritik dan saran sangat diharapkan agar terbitan e-book berikutnya lebih
baik. Selamat melatih skill matematika Anda.
Situbondo, Agustus 2014
Wahyu
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
NOTATIONS ............................................................................................ vi
CHATTING 1. SISTEM KOORDINAT ........................................................ 1
1.1. Catatan Sistem Koordinat .................................................................... 2
1.2. Alternatif Penyelesaian Soal Latihan BAB 1 ................................ 4
1.3. Alternatif Penyelesaian Soal Uji Kompetensi 1 ................................ 12
CHATTING 2. OPERASI ALJABAR ........................................................ 15
2.1. Catatan Operasi Aljabar .................................................................... 16
CHATTING 3. FUNGSI ................................................................................ 56
3.1. Catatan Fungsi ................................................................................ 57
CHATTING 4. PERSAMAAN GARIS LURUS ................................ 72
4.1. Catatan Persamaan Garis Lurus ........................................................ 73
CHATTING 5. TEOREMA PYTHAGORAS ............................................ 97
5.1. Catatan Teorema Pythagoras ........................................................ 98
CHATTING 6. STATISTIKA .................................................................... 121
6.1. Catatan Statistika ................................................................................ 122
UJI KOMPETENSI SEMESTER 1 ........................................................ 132
iv
DAFTAR ISI
OLIMPIADE MATEMATIKA SMP 2013 ............................................ 150

Seleksi Tingkat Kabupaten/Kota tahun 2013 ............................................ 151
Seleksi Tingkat Provinsi tahun 2013 ........................................................ 173
Seleksi Tingkat Nasional tahun 2013 ........................................................ 176
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 178
v
NOTATIONS
NOTATIONS
 the set of positive integers (natural numbers)
0 the set of non-negative integers
 the set of integers
 the set of positive integers

 the set of rational numbers
 the set of positive rational numbers
0  the set of non-negative rational numbers
 the set of real numbers

m, n the lowest common multiple of the integers m dan n
(m, n) the greatest common devisor of the integers m dan n
ab a devides b
x absolute value of x
 x  the greatest integer not greather than x
 x  the least integer not less than x
{x} the decimal part of x, i.e. {x} = x –  x 
a  b (mod c) a is congruent to b modulo c

n
  the binomial coefficient n choose k
k 
n! n factorial, equal to the product 1  2  3  n

 a, b  the closed interval, i.e. all x such that a  x  b
(a,b) the open interval, i.e. all x such that a < x < b
 iff, if and only if
 implies
AB A is a subset of B
AB the set formed by all the elements in A but not in B
AB the union of the sets A dan B
AB the intersection of the sets A dan B
aA the element a belongs to the set A
vi
WAHYU
1
SISTEM KOORDINAT
SMP Negeri 1 Situbondo via Google Earth
Did You Know?

Letak suatu tempat dapat kita temukan dengan menentukan titik
koordinatnya. Akan tetapi hal semacam itu terlalu rumit, kita biarkan itu
untuk materi lanjut. Nah sekarang, mari pelajari dahulu hal-hal sederhana
mengenai sistem koordinat.
KBM Isaac Newton

Apa yang kita tahu hanyalah setetes air, yang kita tidak tahu adalah lautan.
BSE SCHEMA
BAB 1. SISTEM KOORDINAT
A. Sistem Koordinat dalam Bidang (R2)
Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan letak suatu titik
pada bidang. Sistem koordinat yang kita kenal adalah untuk menunjukkan kedudukan
sebarang titik (sebut saja P) pada bidang. Seiring perkembangan pengetahuan dan
teknologi, selanjutnya letak suatu titik pada suatu bidang biasanya dinyatakan dalam
koordinat-koordinat. Pada bidang letak suatu titik dapat dinyatakan dalam koordinat
kartesius (siku-siku) atau koordinat kutub (polar).
B. Sistem Koordinat Kartesius
Sistem koordinat kartesius dalam dua dimensi umumnya didefinisikan dengan dua
sumbu yang saling bertegak lurus antar satu dengan yang lain, yang keduanya terletak
pada satu bidang XOY. Sumbu horizontal diberi label x dan sumbu vertikal diberi label y,
Titik pertemuan antara kedua sumbu, titik asal umumnya diberi label O (origin). Setiap
sumbu juga mempunyai besaran panjang unit dan setiap panjang tersebut diberi tanda
dan ini membentuk semacam grid. Untuk mendeskripsikan suatu titik tertentu dalam
sistem koordinat dua dimensi, nilai x disebut absis lalu diikuti nilai yang disebut ordinat.
Dengan demikian, format yang dipakai selalu (x,y) dan urutannya tidak dibalik-balik.
C. Kuadran pada Bidang Datar
Perhatikan gambar sumbu koordinat siku-siku berikut ini

Y
x0 x  0,
y0 y0
Kuadran II Kuadran I
X
Kuadran III Kuadran IV
x  0, x  0,
y0 y0
Gambar 1
2
Kuadran Nilai x Nilai y Derajat

I >0 x positif >0 y positif 0, 90
II <0 x negatif >0 y positif 90, 180
III <0 x negatif <0 y negatif 180, 270
IV >0 x positif <0 y negatif 270, 360
Misal P(x,y) sebarang titik pada bidang XOY, maka letak titik P sangat memungkinkan
posisinya di kuadran I, kuadran II, kuadran III, atau kuadran IV tergantung dari besaran x
dan besaran y.
Perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 2
Pada gambar 2 keempat kuadran sistem koordinat kartesius. Panah yang ada pada sumbu
berarti panjang sumbunya tak terhingga pada arah panah tersebut. Pilihan huruf-huruf
didasari oleh konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir (seperti x dan y) digunakan
untuk menandakan variabel dengan nilai yang tak diketahui, sedangkan huruf-huruf yang
lebih dekat awal digunakan untuk menandakan nilai yang diketahui. Misal P( x1 , y1 ) dan
terletak di kuadran I hal ini berarti x1 > 0 dan y1 > 0.
3
Alt
Latihan 1.1
+P
1. Sebutkan titik-titik yang mempunyai jarak yang sama dengan sumbu-x.

Titik A dengan Titik B berjarak 3 satuan terhadap sumbu-x.
Titik C dengan Titik G berjarak 4 satuan terhadap sumbu-x.
Titik D dengan Titik I berjarak 6 satuan terhadap sumbu-x.
2. Sebutkan titik-titik yang mempunyai jarak yang sama dengan sumbu-y.
Titik A dengan Titik B berjarak 4 satuan terhadap sumbu-x.
Titik C dengan Titik G berjarak 3 satuan terhadap sumbu-x.
Titik D dengan Titik I berjarak 6 satuan terhadap sumbu-x.
3. Sebutkan titik-titik yang berada di sebelah kanan dan sebelah kiri sumbu-y.
Titik-titik yang berada di sebelah kanan sumbu-y.
Titik A : berjarak 4 satuan terhadap sumbu-y.
Titik E : berjarak 3 satuan terhadap sumbu-y.
Titik G : berjarak 6 satuan terhadap sumbu-y.
Titik I : berjarak 6 satuan terhadap sumbu-y.
4
Titik-titik yang berada di sebelah kiri sumbu-y.

Titik D : berjarak 6 satuan terhadap sumbu-y.
Titik B : berjarak 4 satuan terhadap sumbu-y.
Titik C : berjarak 3 satuan terhadap sumbu-y.
Titik H : berjarak 4 satuan terhadap sumbu-y.
4. Sebutkan titik-titik yang berada di bawah dan di atas sumbu-x.
Titik-titik yang berada di bawah sumbu-x.
Titik C : berjarak 4 satuan terhadap sumbu-x.
Titik H : berjarak 5 satuan terhadap sumbu-x.
Titik G : berjarak 4 satuan terhadap sumbu-x.
Titik I : berjarak 6 satuan terhadap sumbu-x.
Titik-titik yang berada di atas sumbu-x.
Titik A : berjarak 3 satuan terhadap sumbu-x.
Titik F : berjarak 2 satuan terhadap sumbu-x.
Titik B : berjarak 3 satuan terhadap sumbu-x.
Titik D : berjarak 6 satuan terhadap sumbu-x.
5. Berapa jarak titik E terhadap sumbu-x dan sumbu-y dan terletak di sebelah mana
terhadap sumbu-x dan sumbu-y?
Titik E tepat pada sumbu-x dan juga terletak tepat pada sumbu-x.
Titik E berjarak 6 satuan terhadap sumbu-y dan terletak di sebelah kanan sumbu-y.
6. Gambarlah titik yang jaraknya ke sumbu-x sama dengan titik G dan jarak ke sumbu-y
sama dengan titik B. ada berapa titik yang kalian temukan?
Sebagai latihanmu.
7. Sebutkan titik-titik yang berada di kuadran I dan kuadran II.
Titik-titik yang berada di kuadran I yaitu titik A, titik E, dan titik F.
Titik-titik yang berada di kuadran II yaitu titik G dan titik B.
8. Berada di kuadran manakah titik E dan F? Jelaskan.
Titik E dan F berada di kuadran I. (mengapa?)
5
Alt
Latihan 1.2
+P
1. Gambar di atas menunjukkan aliran sungai yang melewati beberapa titik dalam bidang
koordinat.
a. Coba sebutkan 5 koordinat titik-titik yang dilalui oleh aliran sungai tersebut.
Jawab:
Titik A(–7, 7), Titik B(–6, 4), Titik C(–3, 3), Titik D(0, 2), dan Titik E(2, 4)
b. Sebutkan titik-titik yang dilewati aliran sungai yang berada pada kuadran I, kuadran
II, kuadran III, dan kuadran IV.
Jawab:
Kuadran I : Titik D(0, 2), Titik E(2, 4), Titik F(5, 5), Titik G(6, 2), Titik H(4, 0)
Kuadran II : Titik A(–7, 7), Titik B(–6, 4), Titik C(–3, 3)
Kuadran III : Titik K(–2, –4), Titik L(–4, –5), Titik M(–7, –7)
Kuadran IV : Titik I(3, –4), Titik J(1, –5)
c. Sebutkan koordinat titik A, B, C, dan D terhadap titik G
d. Sebutkan koordinat titik E, F, G, dan H terhadap titik J
6
2. y a. Tuliskan koordinat titik tersebut secara

G F berurut dari titik A sampai dengan titik G.
C B b. Tentukan koordinat titik J.
x
A c. Bagaimana kalian menentukan titik J.
D E
Sebagai latihanmu.
3. Dalam bidang koordinat, seekor lalat bergerak dari titik (0,0) mengikuti pola: 1 satuan ke
atas dan 1 satuan ke kiri, 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan, 1 satuan ke atas dan 1
satuan ke kiri, 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan dan seterusnya.
Tentukan koordinat lalat setelah bergerak
a. 100 kali c. 115 kali
b. 105 kali d. 130 kali
Perhatikan polanya berikut.
y
A 1 satuan ke atas dan 1 satuan ke kiri A(–1, 1)
B 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan B(0, 0)

O x
Dengan mengikuti pola pergerakannya,
maka lalat akan berhenti di dua titik saja
yaitu titik A dan B.
Translasi Modulo 2 Pergerakan Koordinat

1 1+1 1 satuan ke atas dan 1 satuan ke kiri (–1, 1)
2 2+0 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan (0, 0)
3 2+1 1 satuan ke atas dan 1 satuan ke kiri (–1, 1)
4 2+2=22+0 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan (0, 0)
   
100 50  2 + 0 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan (0, 0)
105 52  2 + 1 1 satuan ke atas dan 1 satuan ke kiri (–1, 1)
115 57  2 + 1 1 satuan ke atas dan 1 satuan ke kiri (–1, 1)
130 65  2 + 0 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan (0, 0)
7
4. Gambarlah 4 titik yang berjarak 4 satuan terhadap sumbu-x dan terhadap sumbu-y.
5. Gambarlah 4 titik yang jaraknya terhadap sumbu-x dua kali jarak terhadap sumbu-y.
6. Ada berapa banyak titik berjarak 3 satuan dari sumbu-x dan 5 satuan dari sumbu-y?
Nomor soal 4 - 6 sebagai latihanmu.
7. Berilah nama untuk setiap titik koordinat yang hilang dalam setiap gambar berikut.
Persegi ABCD Persegipanjang EFGH
y y
D C H(0, b) G
x x
A(0, 0) B(a, 0) E(0, 0) F(a, 0)
Jawab:
a. Titik D(0, b) dan Titik C(a, b)
b. Titik G(a, b)
8. Segitiga siku-siku QRS digambar dalam bidang koordinat seperti berikut.
a. Jika QR = 6 satuan dan QS = 4 satuan, tentukan y
koordinat titik-titik segitiga QRS. S
a. Jika QR = a dan QS = b, tentukan koordinat
titik Q, R dan S.
Jawab:
x
a. Diketahui
Q R
QR = 6 satuan
QS = 4 satuan
Koordinat titik Q(0, 0), R(6, 0), S(0, 4).
b. Diketahui
QR = a dan QS = b
Koordinat titik Q(0, 0), R(a, 0), S(0, b).
8
Alt
Latihan 1.3
+P
1. Gambarlah garis l yang tegak lurus dengan sumbu-x berada di sebelah kanan dan
berjarak 5 satuan dari sumbu-y.
2. Gambarlah garis m yang tegak lurus dengan sumbu-y berada di bawah dan berjarak 4
satuan dari sumbu-x.
3. Gambarlah garis n yang tidak sejajar dengan sumbu-x dan sumbu-y.
4. Jika ada garis a melalui titik B(4, 5) dan titik C(4, –5), bagaimanakah kedudukan garis
tersebut terhadap sumbu-x dan sumbu-y?
5. Gambarlah garis k yang melalui titik P(–3, –5) yang tidak sejajar dengan sumbu-y dan
tidak sejajar dengan sumbu-x.
6. Apabila dua garis l dan m memotong sumbu-x dan sumbu-y tidak tegak lurus,
bagaimanakah posisi garis l terhadap garis m? Jelaskan kemungkinannya dan tunjukkan
dengan gambar.
7. Diketahui titik A(5, 6), B(3, –3), dan C(–4, 6).
a. Jika dibuat garis yang melalui titik A dan B, bagaimanakah kedudukan garis tersebut
b. Jika dibuat garis yang melalui titik A dan C, bagaimanakah kedudukan garis tersebut
c. Jika dibuat garis yang melalui titik B dan C, bagaimanakah kedudukan garis tersebut
Nomor soal 1 – 7 sebagai latihan.
8. Perhatikan gambar berikut ini.
9
Diketahui garis l1 melalui titik A(1, 0), garis l2 melalui titik B((3, 0), garis l3 melalui
titik C(6, 0), dan garis l4 melalui titik D(10, 0). Tentukan koordinat titik J pada garis l10 .
Jawab:
l1 : A(1, 0)  A(1, 0)
l2 : B(3, 0)  B(1 + 2, 0)
l3 : C(6, 0)  C(1 + 2 + 3, 0)
l4 : D(10, 0)  D(1 + 2 + 3 + 4, 0)

l10 : J(x, 0)  J(1 + 2 + 3 +  + 9 + 10, 0)
Perubahan koordinat titik hanya pada nilai absis.

Perhatikan bahwa:
l1 :  1
l2 :  1+2 Perhatikan deret bilangan di samping
l3 :  1+2+3
l4 :  1+2+3+4
Diketahui deret bilangan di atas merupakan deret aritmetika dengan:

a (suku pertama) = 1
b (beda/selisih) = 1
dengan rumus jumlah sampai suku ke-n:
  2a   n  1 b 
n
Sn =
2
  2 1  10  1 1
10
S10 =
2
= 5  (2 + 9)
= 5  11
= 55
Alternatif penyelesaian lain:
Dapat dilihat bahwa nilai absis merupakan bilangan segitiga, maka koordinat titik J pada
n  n  1
garis l10 dapat ditemukan dengan rumus .
2
10
Sehingga:
n  n  1 10 10  1
= = 5  11 = 55.
2 2
Jadi, koordinat titik J pada garis l10 adalah (55, 0).
9. Poligon IJKL digambar dalam bidang koordinat sehingga I berada pada titik asal dan IJ
berada pada sumbu-x. Titik koordinat I, J, dan L diketahui. Tentukan koordinat titik K
dalam variabel a, b, dan c. apakah IL dan JK sejajar? Jelaskan bagaimana kalian
mengetahuinya.
L(b,c) N K
I(0,0) M J(a,0) x
Sebagai latihanmu.
Petunjuk.
Koordinat titik K(a + b, c)
1. Gunakan kongruensi segitiga.
2. IL dan JK sejajar jika keduanya mempunyai gradien (kemiringan) yang sama.
10. Persegipanjang ABCD memiliki panjang AB = 10 satuan dan AD = 8 satuan. Tentukan
titik-titik koordinat persegipanjang untuk setiap syarat berikut.
a. AB berada pada sumbu-x dan sumbu-y adalah sumbu simetrinya.
b. Sumbu-x dan sumbu-y adalah sumbu simetrinya.
Sebagai latihanmu.
11
Alt
Uji Kompetensi 1
+P
1. Gambarlah titik A(1, –2), B(–3, 6), C(2, 8), dan D(–1, –5) pada koordinat Kartesius
a. Tentukan titik-titik yang berada pada kuadran I, II, III, dan IV.
b. Tentukan jarak setiap titik dengan sumbu-x.
c. Tentukan jarak setiap titik dengan sumbu-y.
2. Gambarlah titik A(–4, 2), B(–4, 9), C(2, 2), dan D(3, 9) pada koordinat Kartesius
a. Tentukan jarak setiap titik dengan sumbu-x.
b. Tentukan jarak setiap titik dengan sumbu-y.
c. Tentukan jarak antara titik A dengan titik B.
d. Tentukan jarak antara titik C dengan titik D.
3. Gambarlah 4 titik pada bidang koordinat yang berjarak sama terhadap titik A(3, –6)
4. Ada berapa titik yang berjarak 5 dari sumbu-x dan 7 dari sumbu-y? Tunjukkan.
5. Gambarlah garis l melalui titik P(–3, 5) yang sejajar dengan sumbu-x dan tegak lurus
dengan sumbu-y.
6. Gambarlah garis m melalui titik Q(2, 3) yang tidak sejajar dengan sumbu-x dan sumbu-y.
7. Gambarlah garis t melalui titik D(–2, 5) yang tidak tegak lurus terhadap sumbu-x dan
tidak tegak lurus terhadap sumbu-y.
8. Gambarlah garis h melalui titik D(–2, –4) yang tidak sejajar dengan sumbu-y dan tidak
sejajar dengan sumbu-x.
9. Gambarlah 4 titik yang memiliki jarak yang sama terhadap garis yang melalui titik A(4, –
2) dan B(–2, 6) dan tentukan koordinat dari keempat titik tersebut.
10. Gambarlah 3 garis yang berpotongan dengan sumbu-x dan sumbu-y dan melalui titik
Q(2, 7)
11. Jika garis k sejajar dengan garis m, dan keduanya tegak lurus terhadap sumbu-y, apakah
kedua garis tersebut memiliki jarak yang sama dengan sumbu-x? Jelaskan jawabanmu!
12. Gambarlah dua garis yang saling tegak lurus, atap tidak sejajar dengan sumbu-x dan
sumbu-y. kemudian hubungkan beberapa titik yang melalui kedua garis tersebut dan
membentuk bangun datar. Ada berapa banyak bangun datar yang kalian temukan?
13. Dua buah titik koordinat suatu bangun adalah (–4, 0) dan (2, 0)
a. Tentukan titik koordinat ketiga yang berada di atas sumbu-x supaya membentuk
segitiga samasisi.
12
b. Tentukan dua titik koordinat lain yang berada di atas sumbu-x supaya membentuk
persegi.
14. Diketahui segitiga samakaki XYZ, dengan XY = YZ, XZ = 8 satuan, dan garis tinggi dari Y
memiliki panjang 5 satuan. Tentukan titik-titik koordinat segitiga XYZ untuk setiap syarat
berikut.
a. X berada pada titik asal, XZ berada di sumbu-x, dan Y berada di kuadran I
b. XZ berada di sumbu-x, sumbu-y adalah garis simetri, dan koordinat y titik Y adalah
positif.
Soal Uji Kompetensi 1 Sebagai Latihanmu.
13
Siap OSN
1. Titik-titik sudut suatu segitiga memiliki koordinat (0,0), (4,3) dan (7,–1), Maka luas
segitiga tersebut adalah ...
2. Diketahui koordinat segiempat ABCD adalah A(0, 0), B(30, 0), C(0, 40), dan D(30, 40).
Titik E dan F masing-masing membagi sisi CD dan AC menjadi dua bagian sama
panjang. Jika pada segitiga CEF dibuat lingkaran dalam maka koordinat titik pusat
lingkaran adalah ...
3. Titik-titik (1, –1), (3, 4), (m, n), dan (11, –1) adalah titik-titik sudut suatu jajargenjang, m
dan n bilangan bulat. Panjang diagonal terpendeknya adalah ...
4. Buktikanlah bahwa segitiga yang titik-titik sudutnya adalah (5, 3), (–2, 4), dan (10, 8)
adalah samakaki.
5. Tunjukkan bahwa segitiga yang titik-titik sudutnya adalah (2, –4), (4, 0), dan (8, –2)
adalah siku-siku.
6. Titik-titik (3, –1) dan (3, 3) adalah titik-titik sudut suatu bujur sangkar. Berikan tiga
pasang titik-titik sudut lain yang mungkin.
7. Diketahui titik A(–1, 2), B(0, 2), C(3, 0), dan D(3, –l) seperti terlihat pada gambar berikut
Tentukan besar sudut AOD!
A B
C
O
D
14
WAHYU
2
OPERASI ALJABAR
Did You Know?

Seorang pedagang bakso membeli sekian
kg daging untuk dibuat menjadi beberapa
mangkuk bakso. Jika pedagang itu ingin
laba per mangkuk dari bakso sekian
rupiah. Bagaimana perhitungannya?
Sumber: norrizal96.blogspot.com
KBM George Cantor

Esensi dari matematika adalah kebebasannya
BSE SCHEMA
BAB 2. OPERASI ALJABAR
A. Monomial dan Polinomial
Bentuk aljabar 3a, –3ab2 disebut suku tunggal (monomi), 3x2 – 6xy (binom) berderajat
dua, mn – pq + 7 (trinom). Bentuk aljabar yang terdiri lebih dari 3 suku disebut suku
banyak (polinom). Contoh 2a – 3b + 4c – 5. Perhatikan bentuk –2x2y + 5, –2 dan 5
disebut koefisien, x dan y disebut variabel atau peubah, dan angka 2 pada x2 disebut
pangkat atau derajat.
B. Suku Sejenis
Suku sejenis adalah suku yang mempunyai faktor huruf (variabel) yang sama dan
pangkat derajar pada variabel yang bersesuaian juga sama. Contoh 3ab, 2ab, dan –3ab.
C. Operasi Hitung Aljabar
Jika m, n, dan p adalah bilangan bulat, maka:

1. m + n = n + m. (sifat komutatif pada penjumlahan)
2. (m + n) + p = m + (n + p). (sifat asosiatif pada penjumlahan)
3. m  (n + p) = m  n + m  p (sifat distributif)
4. m  n = n  m. (sifat komutatif pada perkalian)
5. (m  n)  p = m  (n  p). (sifat asosiatif pada perkalian)
6. m + 0 = m (elemen identitas pada penjumlahan)
7. m  1 = m (elemen identitas pada perkalian)
8. m + (–m) = 0 (invers penjumlahan)
1
9. m  =1 (invers perkalian)
m
10. misal m, n, dan p bilangan bulat. Jika mn = mp dan m  0, maka n = p (pencoretan)
D. Pemangkatan Bentuk Aljabar
(a  b)2 = a2  2ab + b2
(x + y + z)2 = x2 + y2 + z2 + 2xy + 2xz + 2yz
(x + y + z + w)2 = x2 + y2 + z2 + w2 + 2xy + 2xz + 2xw + 2yz + 2yw + 2zw
(a + b)3 = a3 + 3a2b + 3ab2 + b3
E. Pembagian Bentuk Aljabar
x 2  13x  30
=
 x  3 x  10  = x + 3
x  10 x  10
Hasil bagi dari x2 + 13x + 30 oleh x + 10 adalah x + 3.
16
2 x 2  7 x  15  2 x  3 x  5 
= = 2x – 3
x5 x5
Hasil bagi dari 2x2 – 7x – 15 oleh x + 5 adalah 2x – 3.
6 x 2  7 x  24  2 x  3 3 x  8 
= = 2x + 3
3x  8 3x  8
Hasil bagi dari 6x2 – 7x – 24 oleh 3x – 8 adalah 2x + 3.
2 x 2  3x  4
=
 2 x  3 x  3  5 = (2x – 3) sisa 5.
x3 x3
Hasil bagi dari 2x2 + 3x – 4 oleh x + 3 adalah 2x – 3 sisa 5.
F. Pemfaktoran Bantuk Aljabar
Berikut adalah rumus-rumus perkalian istimewa.
a(c  d) = ac  cd
(a  b)(a + b) = (a  b)2 = a2  2ab + b2
(x + a)(x + b) = x2 + (a + b)x + ab
(ax + b)(cx + d) = acx2 + (ad + bc)x + bd
(a + b)(c + d) = ac + bc + ad + bd
A. Bentuk a2 – b2 (selisih dua kuadrat)
a2 – b2 = (a + b) (a – b) atau a2 – b2 = (a – b) (a + b)
B. Bentuk Trinomial Kuadrat (perfect square trinomial)
Berdasarkan formula dari pengkuadratan binomial, diperoleh formula berikut:
x2 + 2xy + y2 = (x + y)2 dan x2 – 2xy + y2 = (x – y)2.
1. Bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1
ax2 + bx + c = (x + p)(x + q)
ax2 + bx + c = x2 + (p + q)x + p  q
Dengan demikian, diperoleh hubungan sebagai berikut.
b = (p + q) dan c = pq
Contoh. Faktorkanlah: x2 + 3x – 4.
Jawab (dengan cara langsung).
x2 + 3x – 4 dengan b = 3 dan c = –4. Diperoleh:
p + q = 3 dan pq = –4  p = 4 dan q = –1
Hal ini berarti: x2 + 3x – 4 = (x + 4)(x – 1)
17
2. Bentuk ax2 + bx + c dengan a  1
Anggap, ax2 + bx + c =
 ax  P  ax  Q 
a
a(ax2 + bx + c) = (ax + P)(ax + Q)
a2x2 + abx + ac = a2x + a(ax + P)x + PQ
Dari hubungan di atas, diperoleh:

b = (P + Q) dan ac = PQ
Contoh. Faktorkanlah: 3x2 – 4x – 4
Cara kreatif. (pengembangan dari cara langsung)
Nilai P = –6 dan Q = 2 yang habis dibagi a = 3 adalah P = –6. Hali ini berarti:
 2  6
3x2 – 4x – 4 =  3 x    x  
 1  3
Jadi, 3x2 – 4x – 4 = (3x + 2)(x – 2) atau 3x2 – 4x – 4 = (x – 2)(3x + 2).

Tugas tantangan.
Faktorkanlah 3x2 – 4x – 4 dengan menggunakan cara langsung, cara tak langsung, dan
dengan melengkapkan kuadrat sempurna.
G. Bentuk Faktorisasi Khusus
1. Jumlah dan selisih dari dua bentuk aljabar kuadrat.
a. x2 + y2 = (x + y)2 – 2xy
b. x2 + y2 = (x – y)2 + 2xy
c. x2 – y2 = (x + y)(x – y)
2. Jumlah dan selisih dari dua bentuk aljabar kubik.
a. x3 + y3 = (x + y)(x2 – 2xy + y2)
b. x3 – y3 = (x – y)(x2 + 2xy + y2)
c. x3 + y3 = (x2 + y2)(x + y) – xy(x + y) = (x + y)3 – 3xy(x + y)
d. x3 – y3 = (x2 + y2)(x – y) – xy(x – y) = (x – y)3 + 3xy(x – y)
3. Jumlah dan selisih dari dua bentuk aljabar berpangkat n.
a. xn + yn = (x + y)( xn – 1 – xn – 2y1 + xn – 3y2 +  + yn – 1), untuk n bilangan ganjil.
b. xn – yn = (x – y)( xn – 1 + xn – 2y1 + xn – 3y2 +  + yn – 1), untuk n bilangan asli.
c. xn – yn = (x – y)( xn – 1 – xn – 2y1 + xn – 3y2 +  + yn – 1), untuk n bilangan genap
18
H. Pecahan Kompleks (Complex Fractions)
A. Pecahan kompleks biasa

1 1

Sederhanakan x  2 x  3
1 1

x3 x4
1 1  x  3   x  2 

x  2 x  3 =  x  2  x  3
1

1  x  4    x  3
x3 x4  x  3 x  4 
x  3  x  2  x  3 x  4 
= 
 x  2  x  3 x  4  x  3
=
1

 x  3 x  4  =
x4
 x  2  x  3 1 x2
B. Pecahan bertumpuk
Bentuk pecahan aljabar ini bertumpuk di bawah, berarti kita mengerjakannya dari
bawah ke atas, yaitu sebagai berikut:
1 1
=
1 1
x x
 x  1 
1  x  1 x  2   1
x2  x  2
1
=
x2
x 2
x  3x  2  1
1
=
x2
x 2
x  3x  1
1
=
 
x x  3x  1   x  2 
2
x 2
 3x  1 
x 2  3x  1
=
x3  3x 2  x  x  2
x 2  3x  1
= 3
x  3x 2  2
19
Alt
Latihan 2.1
+P
Untuk soal nomor 1 sampai 3, sajikan permasalahan tersebut dalam bentuk aljabar. Jelaskan
makna variabel yang kalian gunakan.
1. Suatu ketika Pak Veri membeli dua karung beras untuk kebutuhan hajatan di rumahnya.
Setelah dibawa pulang, istri Pak Veri merasa beras yang dibeli kurang. Kemudian Pak
Veri membeli lagi sebanyak 5 kg. Nyatakan bentuk aljabar dari beras yang dibeli Pak
Veri.
Jawab:
Misal 1 karung beras = b
2b + 5
2. Pak Deni membeli tiga gelondong kain untuk keperluan menjahit baju seragam pesanan
sekolah SMP Semangat 45. Setelah semua seragam berhasil dijahit, ternyata kain masih
tersisa 4 meter. Nyatakan bentuk aljabar kain yang digunakan untuk menjahit.
Jawab:
Misal 1 gelondong kain = k
3k – 4
3. Bu Niluh seorang pengusaha kue. Suatu ketika Bu Niluh mendapat pesanan untuk
membuat berbagai macam kue dalam jumlah yang banyak. Bahan yang harus dibeli Bu
Niluh adalah dua karung tepung, sekarung kelapa, dan lima krat telur. Nyatakan bentuk
aljabar harga semua bahan yang dibeli oleh Bu Niluh.
Jawab:
Misal: x = harga 1 karung tepung
y = harga 1 karung kelapa
z = harga 1 krat telur
Sehingga bentuk aljabarnya sebagai berikut.
2x + y + 5z
4. Ibu memberikan uang kepada Anggi sebesar Rp 70.000,00. Setiap hari si Anggi
mengeluarkan uangnya sebesar Rp 9.000,00. Bagaimanakah bantuk Aljabar dari sisa
uang Anggi setiap harinya?
Jawab:
Misal 1 hari = h
70.000 – 9.000h
Berapa nilai maksimum h?
20
5. Perhatikan denah berikut.
Denah tersebut menunjukkan

jalur angkutan umum dalam suatu
kota. Nyatakan rute berikut dalam
bentuk aljabar.
a. 1 – 2 – 3 – 4
b. 1 – 6 – 5 – 4
Apakah kedua rute tersebut
sama? Jelaskan.
Carilah dan ceritakan contoh
nyata dalam kehidupan sehari-
hari yang serupa dengan masalah
tersebut.
Sebagai latihamu.
Petunjuk:
Horisontal (lintasan tegak) = y
Vertikal (lintasan mendatar) = x
6. Buatlah suatu cerita yang bermakna bentuk aljabar 4x + 8. Perjelas makna variabel dari
cerita yang kalian buat.
Sebagai latihamu.
7. Buat suatu bentuk aljabar yang memiliki koefisien 2 dan konstanta –13. Buat suatu cerita
yang hasilnya adalah bentuk aljabar tersebut.
Jawab:
2a – 13
Buatlah ceritamu sendiri.
21
Soal Tantangan 2.1
1. Kalian tentu sudah mempelajari apa itu variabel, koefisien, derajat, dan konstanta dalam
pokok bahasan aljabar. Coba cari tahu apakah 5 merupakan konstanta atau koefisien
(karena 5 = 5x0)?
2. Pak Rudi membeli perlengkapan belajar dalam jumlah banyak untuk dua keponakannya
yaitu Rama dan Shinta yang baru saja naik ke kelas VIII dengan nilai excellent. Pak Rudi
membeli 6 buah pensil, 4 buah bolpoin, 2 buah penggaris, 4 pak buku tulis (1 pak = 5
buku), dan 2 buah tipe-x. Bagaimana kalian menuliskannya dalam bentuk aljabar?
Berapa itemkah masing-masing yang diterima Rama dan Shinta?
3. Tito sedang asyik bermain playstation di rumah saudaranya. Agar ia menang, maka ia
harus menggerakkan karakter pada game itu dengan instruksi stick-control (dalam hal ini
diasumsikan tombol arah saja) sebagai berikut:
push-up (tekan atas) dua kali, push-left (tekan kiri) 4 kali, push-up (tekan atas) 1 lagi,
push-down (tekan bawah) dua kali, push-left (tekan kiri) lima kali, push-up (tekan atas)
lagi sebanyak tiga kali, dan terakhir push-right (tekan kanan) tiga kali.
Apakah insturksi di atas dapat dinyatakan dalam bentuk aljabar? Jika iya, coba temukan
bentuk aljabarnya, jika tidak silakan berikan alasan.
4. Nilai konstanta dari bentuk aljabar –3x + y + 3z adalah 
5. Banyak suku dari x3 + 2x2y + 3xy2 + 4xy + x + y + 2 ada  buah.
6. Dalam bentuk aljabar 3xy – 5x + 8y + 2x2, banyak variabel ada  buah.
7. Berikan paling sedikit dua contoh bentuk aljabar trinom tiga variabel berderajat dua.
8. Hasilkali semua koefisien termasuk konstanta dari bentuk aljabar 3x2 + 4x + 5iy + 2y2 + 6
samadengan 
22
Alt
Latihan 2.2
+P
1. (13a – 8b) + (12a + 9b) = 

Jawab:
(13a – 8b) + (12a + 9b) = 13a – 8b + 12a + 9b
= 13a + 12a + 9b – 8b
= (13 + 12)a + (9 – 8)b
= 25a + b
2. (15i + 14b + 13k) + (–30i – 45j + 51k) = 
Jawab:
(15i + 14b + 13k) + (–30i – 45j + 51k) = 15i + 14b + 13k – 30i – 45j + 51k
= 15i – 30i + 13k + 51k + 14b – 45j
= (15 – 30)i + (13 + 51)k + 14b – 45j
= –15i + 64k + 14b – 45j
3. Tentukan hasil penjumlahan (3 – 7x + 35z) dan (4x + 23y – 9).
Jawab:
(3 – 7x + 35z) + (4x + 23y – 9) = 3 – 7x + 35z + 4x + 23y – 9
= –7x + 4x + 23y + 35z – 9 + 3
= (–7 + 4)x + 23y + 35z – 9 + 3
= –3x + 23y + 35z – 6
4. (42n + 35m + 7) – (50m – 20n + 9) = 
Jawab:
(42n + 35m + 7) – (50m – 20n + 9) = 42n + 35m + 7 – 50m + 20n – 9
= 35m – 50m + 42n + 20n – 9 + 7
= (35 – 50)m + (42 + 20)n – 9 + 7
= –15m + 62n – 2
5. Tentukan hasil pengurangan (5x + 3) oleh (x – 1)
Jawab:
(5x + 3) – (x – 1) = 5x + 3 – x + 1
= 5x – x + 3 + 1
23
= (5 – 1)x + 4  = 4x + 4  = 4(x + 1)
6. Tentukan hasil pengurangan (4y – 8) dari (2y + 15z)
Jawab:
(2y + 15z) – (4y – 8) = 2y + 15z – 4y + 8
= 2y – 4y + 15z + 8
= (2 – 4)y + 15z + 8
= –2y + 15z + 8
7. Tentukan hasil pengurangan 5z + 3 oleh 2z – 7
Jawab:
(5z + 3) – (2z – 7) = 5z + 3 – 2z – 7
= 5z – 2z – 7 + 3
= (5 – 2)z – 4
= 3z – 4
8. Tentukan hasil pengurangan 6x + 4 dari x – y
Jawab:
(x – y) – (6x + 4) = x – y – 6x – 4
= x – 6x – y – 4
= (1 – 6)x – y – 4
= –5x – y – 4
= – (5x + y + 4)
9. Nyatakan keliling bangun datar berikut dalam bentuk aljabar.
Jawab:
a. a + a + a + a + a + a + a + a = 8a
b. a + a + a + b + b + b + a + a + a + b + b + b = 3a + 3b + 3a + 3b
= 3a + 3a + 3b + 3b
= (3 + 3)a + (3 + 3)b
= 6a + 6b  6(a + b)
c. a + d + (a – c) + (b – d) + c + b = a + d + a – c + b – d + c + b
=a+a+b+b–c+c+d–d
= 2a + 2b = 2(a + b)
24
Soal Tantangan 2.2
1. Hitunglah:
3(2x2 + 5x – 4) + 2(x2 – 3x – 5) + (x2 + 6x + 2)
2. (1 – 3r) + (2 – 4r) – (3 – 5r) + (5r + 4) – (4r + 5) – (3r + 6) = 
3. Hitung hasil penjumlahan berikut:
(t + 2) + (2t + 4) + (3t + 6) +  + (13t + 26) + (14t + 28)
4. Jika A = x + 2y – 4, B = 3x + 4y + 6, dan C = 5x + 6y + 16, hitunglah:
a. A + 2B + 3C
b. 5A + 3B + C
5. Hitunglah:
3{2(x2 – 7x + 2) + 1} – 4{3(2x – x2 – 3) – 3}
6. Hitunglah hasil operasi aljabar:
(1 + 2t) – (–3 – 4t + t2) + (5 + 6t – 3t2) – (–7 – 8t + 5t2)
25
Alt
Latihan 2.3
+P
1. Nyatakan luas bangun datar berikut dalam bentuk aljabar.

a a 3a
a
3b
a
2s t
3s
Jawab:
a. 2a  2a = 4a2
b. 3a  3b = 9ab
c. 3s  (2s + t) = 6s2 + 3st
2. Tentukan hasil kali dari bentuk-bentuk aljabar berikut.
Jawab:
a. 10  (2y – 10) = (10  2y) – (10  10)
= 20y – 100
b. (x + 5)  (5x – 1) = x  (5x – 1) + 5  (5x – 1)
= 5x2 – x + 25x – 5
= 5x2 + 25x – x – 5
= 5x2 + 24x – 5
c. (7 – 2x)  (2x – 7) = 7  (2x – 7) – 2x  (2x – 7)
= 14x – 49 – 4x2 + 14x
= –4x2 + 14x + 14x – 49
= –4x2 +28x – 49
26
3. Tentukan nilai r pada persamaan bentuk aljabar (2x + 3y)(px + qy) = rx2 + 23xy + 12y2.
Jawab:
(2x + 3y)(px + qy) = rx2 + 23xy + 12y2
2x  (px + qy) + 3y  (px + qy) = rx2 + 23xy + 12y2
2px2 + 2qxy + 3pxy + 3qy2 = rx2 + 23xy + 12y2
(2p)x2 + (2q + 3p)xy + (3q)y2 = rx2 + 23xy + 12y2
Dengan melihat kesesuaian letak (variabel x berderajat dua) ditemukan nilai r adalah 2p.
4. Tentukan dua bentuk aljabar yang bila dikalikan hasilnya adalah
a. –6x – 80xy = 2x  (–3 – 40y)
b. y2 + 7y + 10 = (y + 5)  (y + 2)
5. Tanpa menggunakan alat hitung, tentukan
a. 102  98 = (102  100) – (102  2) = 9.996
Misal a = 100, b = 2 sehingga diperoleh:
(a + b)  (a – b) = a2 – b2
= 1002 – 22
= 10.000 – 4
= 9.996
b. 1003  97 = (1003  100) – (1003  3) = 97.591
Misal a = 1000, b = 100, dan c = 3 sehingga diperoleh:
(a + c)  (b – c) = ab + (b – a)c – c2
= 1000  100 + (100 – 1000)  3 – 32
= 100.000 + (–900)  3 – 9
= 100.000 – 2.700 – 9
= 97.921
c. 2052 = 42.025
(a + b)  (a + b) = a2 + 2ab + b2
= 2002 + 2  200  5 + 52
= 40.000 + 2.000 + 25
= 42.025
27
d. 3982 = 158.404
(a – b)  (a – b) = a2 – 2ab + b2
= 4002 – 2  400  2 + 22
= 160.000 – 1.600 + 4
= 158.400 + 4
= 158.404
6. Tentukan cara tercepat menghitung
Untuk mempermudah perhitungan
Jawab: operasi bilangan kita dapat
menggunakan bentuk aljabar, kita
a. 372 + 74 + 1
gunakan huruf (variabel) sebagai
Misal x = 37 sehingga diperoleh: permisalannya, contoh a, b, c, z.
Nilai variabel dapat ganti secara
x2 + 2x + 1 = (x + 1)  (x + 1) bebas, akan tetapi berilah nilai
= (x + 1)2 variabel (ganti dengan bilangan)
yang sesuai/pas sehingga
= (37 + 1)2 perhitungannya menjadi lebih
= 382 mudah.
= 1.444 Setelah diperoleh bentuk

aljabarnya, lakukan operasi aljabar
b. 582 + 232 + 4 sebagaimana biasa.
Misal x = 58 sehingga diperoleh:
x2 + 4x + 4 = (x + 2)  (x + 2)
= (x + 2)2
= (58 + 2)2
= 602
= 3.600
c. 252 – 100 + 4
a2 – 2ab + b2 = (a – b)  (a – b)
= (a – b)2
= (25 – 2)2
= 232
= 529
28
7. Si A dan si B masing-masing menyimpan sebuah bilangan. Jika kedua bilangan yang

mereka miliki dikalikan, hasilnya adalah 1.000. Setelah dihitung-hitung ternyata bilangan
si A dan si B adalah 15. Berapakah jumlah dari bilangan-bilangan yang dimiliki
keduanya?
a. Nyatakan bentuk aljabar untuk yang diketahui
b. Nyatakan bentuk aljabar untuk yang ditanya
c. Nyatakan bentuk aljabar yang ditanya dalam bentuk aljabar yang diketahui
Dalam koreksi.
 1  1  1  1   1 
8. Diketahui bahwa 1    1    1    1     1    11 . Berapakah nilai n yang
 2  3  4  5   n 
memenuhi?
a. Sederhanakan bilangan yang di dalam kurung.
b. Amati pola perkalian beberapa bilangan awal.
c. Dengan mengamati, tentukan nilai n yang memenuhi persamaan di atas.
Jawab:
 1  1  1  1   1 
 1   1    1    1     1   = 11 (instruksi: samakan penyebut)
 2  3  4  5   n 
 2 1  3 1  4 1  5 1   n 1 
                 = 11 (instruksi: jumlahkan)
 2 2  3 3  4 4  5 5   n n 
 3   4   5   6   n 1
          = 11
 2  3  4  5   n 
3 4 5 n 1
     = 11 (instruksi: gunakan trik pencoretan)
2 3 4 n
n 1
 = 11 (instruksi: kalikan silang)
2
 n + 1 = 11  2
 n + 1 = 22
 n = 22 – 1
 n = 21
9. Ketika tuan Felix dihadapkan dengan soal berbentuk 2.374  2.375  2.376  2.377  1
dia tidak mengalikan satu persatu bilangan-bilangan yang ada, yang dia lakukan adalah
menjumlahkan 2.374 dengan kuadrat dari 2.375. Benarkah jawabannya? Bisakah
jawabannya dipertanggungjawabkan untuk setiap bentuk dengan pola seperti itu?
29
Jawab:
Perhatikan contoh yang lebih sederhana berikut.
1 2  3  4  1 = 24  1
= 25
=5
= 1 + 22 Perhatikan.
Contoh di samping menggunakan
3 4  5 6 1 = 360  1 angka-angka yang lebih sederhana.
= 361
= 19
= 3 + 42
Dan seterusnya...
Sepanjang ia megikuti pola serupa yaitu akar kuadrat dari perkalian 4 bilangan terurut
ditambah 1, maka perhitungan dengan cara di atas adalah benar.
Bukti (Bentuk umum aljabar).
x   x  1   x  2    x  3  1 = x   x  1   x  2    x  3  1
= x 2

 x   x  2    x  3  1
= x 3

 3 x 2  2 x   x  3  1
= x 4

 6 x3  11x 2  6 x  1
= x 4  6 x3  11x 2  6 x  1
= x 2

 3x  1  x 2  3x  1 
x 
2
= 2
 3x  1
= x2 + 3x + 1
= x2 + 2x + x + 1
= x + (x2 + 2x + 1)
= x + (x + 1)2
Jadi, x   x  1   x  2    x  3  1 = x + (x + 1)2.
30
10. Pikirkan sebuah bilangan dan jangan beritahu saya. Saya akan menebaknya. Tapi,
lakukan dulu perintah saya berikut: (a) kalikan 2 bilangan dalam pikiran kalian, (b)
tambahkan 3 pada hasilnya, (c) kalikan 5 hasilnya, (d) tambahkan 85 pada hasilnya, (e)
bagilah hasilnya dengan 10, (f) kurangkan hasil terakhirnya dengan 9. Maka aku bisa
menebak bilangan kamu, yaitu 1 kurangnya dari bilangan terakhir yang kamu simpan di
otak kalian. Buktikan bahwa tebakan tersebut berlaku untuk semua bilangan yang
mungkin dipilih oleh teman-teman kalian.
Jawab:
Misal bilangan yang dipikirkan adalah z.
INSTRUKSI
(a) kalikan 2 bilangan dalam pikiran kalian,
2  z = 2z
(b)tambahkan 3 pada hasilnya,
2z + 3
(c) kalikan 5 hasilnya,
5  (2z + 3) = 10z + 15
(d)tambahkan 85 pada hasilnya,
10z + 15 + 85 = 10z + 100
(e) bagilah hasilnya dengan 10,
10 z  100
= z + 10
10
(f) kurangkan hasil terakhirnya dengan 9.
z + 10 – 9 = z + 1
11. Persegipanjang ABCD berikut dibangun dari 13 persegipanjang kecil yang kongruen.
Luas persegipanjang ABCD adalah 520 cm2. Tentukan keliling dari persegipanjang
ABCD tersebut.
D C
A B
Jawab:
Misal:
Sisi terpanjang (panjang) persegipanjang kecil = x
31
Sisi terpendek (lebar) persegipanjang kecil = y

AB = CD = 5x = 8y (mengapa?)
AD = BC = x + y (mengapa?)
Panjang persegipanjang ABCD = P
Lebar persegipanjang ABCD = L
Sehingga:
Luas persegipanjang ABCD = P  L
520 = (5x)  (x + y)
5x2 + 5xy = 520
5
5 x 2  5 x  x = 520 (amati perubahan variabel y. mengapa?)
8
25 x 2
5x 2
= 520
8
40 x 2 25 x 2
 = 520
8 8
65 x 2
= 520
8
65x2 = 520  8
65x2 = 520  8
65x2 = 4160
4160
x2 =
65
x2 = 64
x = 64
x =8
Diperoleh nilai x = 8
5
Untuk mencari nilai y. Substitusi nilai x = 8 ke y  x.
8
5 5
y x  y  8  y=5
8 8
Dengan demikian,
Keliling persegipanjang ABCD = AB + BC + CD + AD
32
= 5x + (y + x) + 8y + (x + y) (mengapa?)
= 5x + y + x + 8y + x + y (sifat distributif)
= 5x + x + x + 8y + y + y (sifat asosiatif)
= 7x + 10y
= 7  8 + 10  5
= 56 + 50
= 106
Jadi, keliling persegipanjang ABCD adalah 106 cm.
12. Tentukan solusi dari masalah apel yang terdapat pada pembukaan Bab Operasi Aljabar.
Jawab:
Pak Idris mempunyai kebun apel berbentuk persegi dan Pak
Halim mempunyai kebun semangka berbentuk persegipanjang.
Ukuran panjang kebun semangka Pak Halim 10 m lebihnya
dari panjang sisi kebun apel Pak Idris. Sedangkan lebarnya, 3
lebihnya dari panjang sisi kebun apel Pak Idris. Jika diketahui
luas kebun Pak Halim adalah 450 m2. Tentukan luas kebun
apel Pak Idris?
Kebun Pak Indris: Persegi

Kebun Pak Halim: Persegipanjang
Karena kebun Pak Indris berbentuk persegi maka misalkan sisinya adalah x sehingga luas
kebun Pak Idris adalah x2. Mengapa?
Oleh karena itu, ukuran panjang dan lebar kebun Pak Halim dapat ditulis sebagai:
Panjang = x + 10 dan Lebar = x + 3
Sehingga:
Luas kebun Pak Halim = Panjang  Lebar
= (x + 10)  (x + 3)
= x  (x + 3) + 10  (x + 3)
= x2 + 3x + 10x + 30
450 = x2 + 13x + 30
x2 + 13x + 30 – 450 = 0
x2 + 13x – 420 = 0
Dengan cara pemfaktoran:
x2 + 13x – 420 = 0
33
(x + 28)(x – 15) = 0
x + 28 = 0 atau x – 15 = 0
x = –28 atau x = 15
Dapat dilihat bahwa nilai x yang memenuhi adalah 15. (mengapa?)
Alternatif Penyelesaian:
Bentuk x2 + 13x – 420 = 0 merupakan persamaan kuadrat.
Dengan a = 1, b = 13, dan c = –420
b  b 2  4ac
x1,2 =
2a
13  132  4 1  420 

=
2 1
13  169  1680

=
2
13  1849
=
2
13  43
=
2
13  43 13  43
x1 = x2 =
2 2
30 56
= =
2 2
= 15 = –28
Karena ukuran panjang tak boleh negatif maka nilai x yang memenuhi adalah 15. Kita
coba periksa terhadap luas kebun Pak Halim.
Luas kebun Pak Halim = Panjang  Lebar
450 = (x + 10)  (x + 3)
450 = (15 + 10)  (15 + 3)
450 = 25  18
450 = 450 (benar)
Dengan demikian, luas kebun Pak Idris adalah 225 m2. (mengapa?)
34
Soal Tantangan 2.3
1. Jika 2(3x – 4) + 3(x + 1) + 4(2x2 – 3x – 1) = ax2 + bx + c, maka (a  b + b  c + c  a) = 

2. Jika ax(2x + 3) – 3(2x + 7) = 2ax2 – (a + b)x – 5 – b, hitunglah: (b2 – a2).
3. (ax + b)(cx + d) = acx2 + (ad + bc)x + (bd).
Bentuk kesamaan di atas dapat dibuktikan dengan beberapa cara pengerjaan. Coba kamu
kamu buktikan bentuk di atas dengan penggunaan sifat distributif, bagan bangun datar
persegipanjang, dan bentuk diagram alir perkalian. Pemenangnya adalah yang dapat
melakukan ketiganya.
4. Jabarkan dan sederhanakan bentuk berikut:
(1 + 2x)(2 + 3x)(3 + 4x)(4 + 5x)
5. Diberikan: P(x) = 2x2 – 4ax + 3a2 dan Q(x) = x2 – 2bx – b2.
Jabarkan setiap operasi bentuk aljabar berikut dan tulis hasilnya dalam bentuk paling
sederhana.
a. P(a + b) + Q(a + b)
b. P(a – b) – Q(a – b)
6. Seorang pesulap menyatakan dirinya ahli menebak pikiran dengan pertunjukan berikut.
Salah seorang penonton awalnya diminta secara tersembunyi menuliskan sebuah
bilangan lima angka, lalu menguranginya dengan jumlah angka-angka penyusun
bilangan tersebut, kemudian menyebutkan empat dari lima angka penyusun bilangan
hasil (dengan urutan sebarang). Selanjutnya pesulaptersebut dapat menebak angka yang
masing disembunyikan. Sebagai contoh, jika penonton menyebutkan empat bilangan
hasil: 0, 1, 2, 3, maka pesulap akan tahu bahwa angka yang disembunyikan adalah 3.
a. Berilah suatu contoh Anda sendiri dari proses di atas.
b. Jelaskan secara matematis bentuk umum dari proses tersebut.
35
Alt
Latihan 2.4
+P
1. Tentukan hasil bagi

a. x2 + 5x + 6 oleh x + 2
Jawab:
x2  5x  6 x2  5x  6
=
x2 x2
=
 x  3 x  2 
x2
=x+3
b. 2x2 – x – 10 oleh x + 2
Jawab:
2 x 2  x  10 2 x 2  x  10
=
x2 x2
=
 2 x  5 x  2 
x2
= 2x – 5
c. 2x3 + 7x2 – 14x – 40 oleh 2x – 5
Jawab:
2 x 3  7 x 2  14 x  40
=
 x 2  6 x  8  2 x  5
2x  5 2x  5
= x2 + 6x + 8
= (x + 4)(x + 2)
d. 3x3 – 4x2 – 5x + 6 oleh x + 2
Jawab:
3x3  4 x 2  5 x  6
= (3x3 – 4x2 – 5x + 6)  (x + 2) + 8
x2
2. Tentukan faktor dari
a. x2 – 3x – 10
Jawab:
x2 – 3x – 10 = (x – 5)(x + 2)
36
b. 3x2 – x – 10
Jawab:
3x2 – x – 10 = (3x + 5)(x – 2)
3. Tentukan suatu bentuk aljabar yang menurutmu bisa dibagi oleh 3x – 1. Kemudian
tentukan hasil baginya.
Sebagai latihanmu.
4. Tentukan suatu bentuk aljabar dengan pangkat tertingginya 3, yang menurutmu bisa
dibagi oleh 3x – 1. Kemudian tentukan hasil baginya.
Sebagai latihanmu.
5. Tentukan hasil bagi 4x + 6 oleh 2x + 8.
Jawab:
4x  6
= (4x + 6)  1 + (2x – 2)
2x  8
2x + 8 + 2x – 2 = 4x + 6
Keterangan:
4x + 6: yang dibagi (dividend)
2x + 8: pembagi (divisor)
1 : hasil bagi (quotient)
2x – 2: sisa bagi (remainder)
Jadi, hasil baginya adalah 1.
6. Nilai rata-rata ujian 5 orang siswa adalah 80. Andi yang kemudian menyusul ikut ujian
mengatakan bahwa “Nilai rata-rata ujian kita berenam sekarang menjadi 85”. Apakah
ucapan Andi itu masuk akal kalau maksimal nilai ujian yang mungkin dicapai adalah
100? Mengapa?
Jawab:
abcd e
 80
5
a + b + c + d + e = 400
abcd e f
 85 
 a  b  c  d  e  f  85
6 6
400 + f = 85  6
f = 510 – 400 = 110
Dengan demikian, tidak mungkin nilai rataannya menjadi 85.
37
7. Bentuk aljabar x2 + 4x – 60 jika dibagi suatu bentuk aljabar hasilnya adalah x – 10.
Tentukan bentuk aljabar pembagi tersebut.
Jawab:
x 2  4 x  60
=
 x  6  x  10 
x  10 x  10
=x+6
Jadi, bentuk aljabar pembaginya adalah x + 6.
8. Tentukan bentuk aljabar yang bila dibagi x + 2 hasilnya adalah 2x – 6.
Jawab:
(x + 2)(2x – 6) = x  (2x – 6) + 2  (2x – 6)
= 2x2 – 6x + 4x – 12
= 2x2 –2x – 12
Jadi, bentuk aljabar yang bila dibagi x + 2 hasilnya adalah 2x – 6 adalah 2x2 –2x – 12.
9. Suatu bentuk aljabar memiliki tiga faktor, x + 3, x – 6, dan 2x + 7. Tentukan bentuk
aljabar tersebut jika dibagi 6 – x.
Jawab:
(x + 3)  (x – 6)  (2x + 7) = (x + 3)  (2x + 7)  (x – 6)
= (2x2 + 13x + 21)  (x – 6)
= 2x3 + x2 – 57x – 126
Perhatikan proses:
(2x2 + 13x + 21)  (x – 6)
Oleh karena 6 – x adalah lawan dari x – 6 (silakan kamu teliti), maka bentuk aljabar yang
dimaksud jika dibagi oleh 6 – x adalah –(2x2 + 13x + 21). (mengapa?)
Tugas Tantangan
Proses pengerjaan beberapa soal di atas menggunakan “cara pemfaktoran”. Coba kamu
kerjakan kembali dengan “cara pembagian biasa”.
38
Alt
Latihan 2.5
+P
Sederhanakan bentuk-bentuk aljabar berikut.

1. 2x + 3y – 4x – 5y
Jawab:
2x + 3y – 4x – 5y = 2x – 4x + 3y – 5y (sifat komutatif)
= (2 – 4)x + (3 – 5)y (sifat distributif)
= –2x – 2y
= –2(x + y)
2. 9x2 + 7x3 – 8x2 – 5x3
Jawab:
9x2 + 7x3 – 8x2 – 5x3 = 7x3 – 5x3 + 9x2 – 8x2
= (7 – 5)x3 + (9 – 8)x2
= 2x3 + x2
= (2x + 1)x2
3. 7a(1 + b) – 3b(1 + a)
Jawab:
7a(1 + b) – 3b(1 + a) = 7a + 7ab – 3b – 3ab
= 7a – 3b + 7ab – 3ab
= 7a – 3b + (7 – 3)ab
= 7a – 3b + 4ab
3b  bx
4.
cx  3c
Jawab:
3b  bx
=
3  x  b
cx  3c  3  x  c
=
3  x  b
 3  x  c
=
3  x  b = 
b
3  x  c c
39
3 3
5. 
x 1 x 1
Jawab:
3 3 3  x  1  3  x  1
 =
x 1 x 1  x  1 x  1
3x  3  3x  3
=
 x  1 x  1
6x
=
x 1
2
x y
6. 
x y x y
Jawab:
x y x x  y  y  x  y
 =
x y x y  x  y  x  y  a2 – b2 = (a + b)(a – b)
x 2  xy  xy  y 2
=
 x  y  x  y 
x2  y 2
=
x2  y 2
x2  y 2
x y
7.
x y

y x
Jawab:
x2  y 2
x y x2  y 2 x y
=  
x y
 x y y x
y x
x2  y 2 x  x  y  y
= 
x y x y
x2  y 2 x2  y 2
= 
x y xy
x2  y 2 xy xy
=  2 =
x y x  y 2
x y
40
x2  5x  6
8.
x 1
Jawab:
x2  5x  6
=
 x  6    x  1  bentuk faktoran lainnya
 x  3   x  2 
x 1 x 1 x 1
=x–6
3 x 2  27
9.
x2  2x  3
Jawab:
3 x 2  27
=
3 x2  9  
x 2  2 x  3  x  3 x  1
=

3 x 2  32 
 x  3 x  1
3  x  3   x  3
=
 x  3   x  1
3  x  3 3x  9
= =
 x  1 x 1
2 x 2  3x  9
10. 2
x  2x  3
Jawab:
2 x 2  3x  9
=
 2 x  3 x  3
x  2x  3
2
 x  3 x  1
2x  3
=
x 1
2 x 2  5 x  12
11.
x 2  16
Jawab:
2 x 2  5 x  12  2 x  3   x  4 
= a2 – b2 = (a + b)(a – b)
x 2  16 x 2  42
=
 2 x  3   x  4  = 2x  3
 x  4   x  4 x4
41
 x 2  2 x  35
12.
x 2  25
Jawab:
 x 2  2 x  35   x 2  2 x  35 
= a2 – b2 = (a + b)(a – b)
x 2  25 x 2  52
  x  7    x  5  
=
 x  5   x  5
x7
=
x5
42
Soal Tantangan 2.5
1. Jika x + y = 3, xy = 2, maka nilai dari x3 – y3.

1 1
2. Jika x   3 , maka nilai dari x8  8 adalah 
x x
3. Ubah bentuk aljabar berikut ke dalam bentuk paling sederhana:
3x 2
a. 
x  x  1 x
x3 1 3x  1
b.  
 x  1 x  2   x  2   x  11  x 
x 1 x 1

4. Bentuk sederhana dari pecahan kompleks x  2 x  2 adalah 
8
4
x2
1
5. Tuliskkan pecahan bertumpuk sebagai pecahan aljabar biasa.
1
x
1
 x  1 
x2
2
 13  1
6. Jika    a  , maka jumlah semua angka dari hasil (a2 + b2 + c2 – d2)
 3 b
1
1
c
d
adalah 
43
Alt
Uji Kompetensi 2
+P
1. Tentukan hasil penjumlahan bentuk aljabar:

a. 6x + 5 dengan –3x – 6
(6x + 5) + (–3x – 6) = 6x + 5 – 3x – 6 (aturan perkalian tanda)
= 6x – 3x – 6 + 5 (sifat komutatif)
= (6 – 3)x – 1 (sifat distributif)
= 3x – 1
b. 6x – 5y – 2z dengan –8x + 6y + 9z
(6x – 5y – 2z) + (–8x + 6y + 9z) = 6x – 5y – 2z – 8x + 6y + 9z
= 6x – 8x + 6y – 5y + 9z – 2z
= (6 – 8)x + (6 – 5)y + (9 – 2)z
= –2x + y + 7z
c. 3(2x2 – 4x + 5) dengan 2(4x2 + 3x – 7)
[3(2x2 – 4x + 5)] + [2(4x2 + 3x – 7)] = [6x2 – 12x + 15] + [8x2 + 6x – 14]
= 6x2 – 12x + 15 + 8x2 + 6x – 14
= 6x2 + 8x2 + 6x – 12x + 15 – 14
= (6 + 8)x2 + (6 – 12)x + 1
= 14x2 – 6x + 1
2. Tentukan hasil pengurangan:
a. 5x – 9y dari 7x + 15y
(7x + 15y) – (5x – 9y) = 7x + 15y – 5x + 9y
= 7x – 5x + 9y + 15y
= (7 – 5)x + (9 + 15)y
= 2x + 24y
b. 5x – 3y + 7 dari 5y – 3x – 4
(5y – 3x – 4) – (5x – 3y + 7) = 5y – 3x – 4 – 5x + 3y – 7
= –3x – 5x + 3y + 5y – 4 – 7
= –(3 + 5)x + (3 + 5)y – (4 + 7)
= –8x + 8y – 11
44
c. –x2 + 6xy + 3y2 dari 5x2 – 9xy – 4y2

(5x2 – 9xy – 4y2) – (–x2 + 6xy + 3y2) = 5x2 – 9xy – 4y2 + x2 – 6xy – 3y2
= 5x2 + x2 – 3y2 – 4y2 – 6xy – 9xy
= (5 + 1)x2 – (3 + 4)y2 – (6 + 9)xy
= 6x2 – 7y2 – 15xy
3. Tentukan hasil perkalian dari:
a. 5x2(6x – 3y) = 30x3 – 15x2y
b. (2x – 2)(x + 5) = 2x2 – 8x – 10
c. (x – 5)(x2 – 4x + 20) = x3 – 9x2 + 40x – 100
4. Tuliskan bentuk aljabar yang hilang di setiap lingkaran kosong berikut.
7 – 5m –8 + 15m C
+ +
B 10 – 6m
A
Oval B.
(7 – 5m) + (–8 + 15m) = 7 – 5m – 8 + 15m
= 15m – 5m – 8 + 7
= (15 – 5)m – 1
= 10m – 1
Oval C.
(10 – 6m) – (–8 + 15m) = 10 – 6m + 8 – 15m
= –15m – 6m + 10 + 8
= –(15 + 6)m + 18
= –21m + 18
Oval A.
(10m – 1) + (10 – 6m) = 10m – 1 + 10 – 6m
= 10m – 6m + 10 – 1
= (10 – 6)m + 9
= 4m + 9
45
5. Tentukan hasil bagi:

a. 4x2 + 16x + 15 oleh (2x + 5)
Jawab:
4 x 2  16 x  15
=
 2 x  3   2 x  5 
2x  5 2x  5
= 2x + 3
b. 4x3 + 12x2 – x – 15 oleh x – 1
Jawab:
4 x3  12 x 2  x  15
=
 4x 2

 16 x  15   x  1
x 1 x 1
= 4x2 + 16x + 15
c. 4x3 + 12x2 – x – 15 oleh 2x2 + 3x – 5
Jawab:
4 x3  12 x 2  x  15  2 x  3   2 x 2  3 x  5 
=
2 x 2  3x  5 2 x 2  3x  5
= 2x + 3
6. Nyatakan keliling dan luas bangun berikut dalam bentuk aljabar! (ada soal yang
menyuruh menghitung keliling dalam bentuk aljabar di bawah ini tlg dihilangkan)
a
b
a
x b a
y
y b
z
y z r
Sebagai latihanmu.
7. Sederhanakan bentuk aljabar berikut:
a. 4x2 + x – x2 + 2
46
Jawab:
4x2 + x – x2 + 2 = 4x2 – x2 + x + 2
= (4 – 1)x2 + x + 2
= 3x2 + x + 2
b. 2ab – 3bc + 5ba – 4cb
Jawab:
2ab – 3bc + 5ba – 4cb = 2ab – 3bc + 5ab – 4bc
= 2ab + 5ab – 4bc – 3bc
= (2 + 5)ab – (4 + 3)bc
= 7ab – 7bc
= 7(ab – bc)
c. –2(2x2 + 3x – 4)
Jawab:
–2(2x2 + 3x – 4) = (–2  2x2) + [(–2)  3x] – (–2)  4
= –4x2 – 6x + 8
8. Tentukan bentuk paling sederhana dari bentuk aljabar berikut:
1 4
a. 
 x  3  2 x  6 
Jawab:
1 4 1   2 x  6   4   x  3
 =
 x  3  2 x  6   x  3   2 x  6 
2 x  6  4 x  12
=
 x  3   2 x  6 
6 x  18
=
 x  3   2 x  6 
6  x  3
=
 x  3   2 x  6 
6
=
2x  6
5 5
b.  2

 x  3 x  9 
47
Jawab:
5
 2
5
=
 
5 x 2  9  5  x  3

 x  3 x  9   x  3   x 2  9 
5 x 2  45  5 x  15
=

 x  3  x 2  9 
5 x 2  5 x  30
=

 x  3  x 2  9 
=
 5 x  10    x  3
 x  3   x 2  9 
5 x  10
=
x2  9
5 5
c. 
 x  2  x  2
Jawab:
5 5 5  x  2  5  x  2
 =
 x  2  x  2  x  2   x  2
5 x  10  5 x  10
=
x2  4
10 x
=
x2  4
9. Sederhanakan bentuk aljabar berikut:
a.
 x  1  1  x 
 x  2  x  2
Jawab:
 x  1  1  x  =
 x  1   x  2   1  x    x  2 
 x  2  x  2  x  2   x  2
x2  x  2  x2  x  2 2 x
= = 2
x 4
2
x 4
48
x y

y x
b.
2 y 2x

x y
Jawab:
x y

y x x y 2 y 2x
=   
2 y 2x y x x y

x y
x  x  y  y  2 y   y   2x  x
= 
x y x y
x2  y 2 2 y 2  2x2
= 
xy xy
x2  y 2 xy
=  2
xy 2 y  2 x2
x2  y 2
=

2 y 2  x2 
=
 x  y  x  y 
2  y  x  y  x  
x y
=
2 y  x
1 y  x  1
= = 
2 y  x 2
a 1  a 

b 1  b 
c.
b 1  a 
1
a 1  b 
Jawab:
a 1  a 

b 1  b  a 1  a  1 b 1  a 
=   
b 1  a  b 1  b  1 a 1  b 
1
a 1  b 
49
a  1  b   b  1  a  a 1  b   b 1  a 
= 
b  1  b  a 1  b 
a  ab  b  ab a  ab  b  ab
= 
b  1  b  a  1  b 
a b a b
= 
b 1  b  a 1  b 
a b a 1  b 
= 
b  1  b  a b
a  1  b 
=
b  1  b 
a
=
b
10. Sederhanakan bentuk aljabar berikut.
x2  6x  8
a.
x 2  16
Jawab:
x2  6x  8
=
 x  2   x  4
x 2  16 x 2  42
=
 x  2   x  4
 x  4   x  4
x2
=
x4
2x2  8
b.
x2  x  6
Jawab:
2x2  8
=

2 x2  4 
x2  x  6  x  3   x  2 
2  x  2    x  2  
=
 x  3   x  2 
2  x  2
=
x3
50
4 x 2  4 x  15
c.
2x2  x  3
Jawab:
4 x 2  4 x  15
=
 2 x  3 2 x  5
2x  x  3
2
 2 x  3 x  1
2x  5
=
x 1
11. Bu Marhawi membeli 14 kg tepung, 17 kg wortel, dan 4 kg tomat. Karena terlalu lama
disimpan 4 kg tepung, 3 kg wortel, dan 3 kg tomat ternyata rusak/busuk. Tentukan
tepung, wortel, dan tomat yang tersisa. Jka harga tepung, wortel, dan tomat secara
berurutan adalah x rupiah, y rupiah, dan z rupiah. Nyatakan harga barang yang dibeli Bu
Marhawi tersebut dalam bentuk aljabar.
Jawab:
Tepung = x, Wortel = y, Tomat = z
Sehingga:
14x + 17y + 4z – 4x – 3y – 3z = 14x – 4x + 17y – 3y + 4z – 3z
= (14 – 4)x + (17 – 3)y + (4 – 3)z
= 10x + 14y + z
Jadi, harga barang yang dibeli Bu Marhawi adalah 10x + 14y + z.
12. Arman mempunyai 5 buah robot dan 8 buah mobil-mobilan. Jika Arman diberi 2 buah
robot oleh Ibu dan 3 mobil-mobilannya Ia berikan kepada Arif. Berapa sisa robot dan
mobil Arman, nyatakan dalam bentuk aljabar.
Sebagai latihanmu.
13. Tentukan keliling dan luas daerah berikut, jika diketahui x + y = 12.
x
y y
x x
y y
x x
y y
x
Keliling.
6x + 6y = 6  (x + y)
= 6  12
= 72 satuan panjang.
51
Luas.
5xy = 5x  (12 – x)
= 60x – 5x2
5xy = 5y  (12 – y)
= 60y – 5y2
60x – 5x2 = 60y – 5y2
Oleh karena 60x – 5x2 = 60y – 5y2, maka didapat nilai x dan y yang memenuhi adalah 6.
Sehingga:
5xy = 5  6  6 = 180 satuan luas.
14. Sketsalah suatu bangun datar yang kelilingnya dinyatakan dalam bentuk aljabar berikut.
a. 3a + 6b
b. 4x + 10y
c. 10x + 2y + 4z
Sebagai latihanmu.
15. Seorang anak merahasiakan tiga bilangan. Dia hanya memberi tahu jumlah dari masing-
masing dua bilangan tersebut secara berturut-turut adalah 28, 36, 44. Tentukan jumlah
ketiga bilangan tersebut.
Jawab:
Misal ketiga bilangan yang disembunyikan berturut-turut adalah a, b, dan c, maka:
a + b = 28
b + c = 36
a + c = 44 +
2a + 2b + 2c = 108
2(a + b + c) = 108
108
a+b+c=
2
a+b+c=2
Jadi, jumlah ketiga bilangan tersebut adalah a + b + c = 2.
1 1 4
16. Misalkan m dan n adalah bilangan bulat positif yang memenuhi   . Nilai m2 + n2
m n 7
adalah 
Jawab:
52
1 1 4
   m+n=4 dan mn = 7
m n 7
(m + n)2 = 42
16 = m2 + n2 + 2mn
16 = m2 + n2 + 2  7
16 = m2 + n2 + 14
m2 + n2 = 16 – 14
m2 + n2 = 2
Jadi, nilai m2 + n2 = 2.
17. Diketahui bilangan bulat positif n memiliki sifat-sifat berikut. 2 membagi n, 3 membagi
n + 1, 4 membagi n + 2, 5 membagi n + 3, 6 membagi n + 4, 7 membagi n + 5, dan 8
membagi n + 6. Bilangan bulat positif pertama yang memiliki sifat-sifat ini adalah 2.
Tentukan bilangan bulat positif ke-4 yang memenuhi sifat-sifat tersebut.
Jawab:
Diketahui Misalkan Diperoleh

2 membagi n 2 membagi (k + 2)
3 membagi n + 1 3 membagi (k + 2) + 1 = k + 3
5 membagi n + 3 n=k+2 5 membagi (k + 2) + 3 = k + 5
Dengan demikian, pembagian ditentukan oleh nilai k.
di mana: k = KPK dari 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 = 840.
Sehingga:
n1 = 0  k + 2 = 0  840 + 2 = 2
n2 = 1  k + 2 = 1  840 + 2 = 840 + 2 = 842
n3 = 2  k + 2 = 2  840 + 2 = 1680 + 2 = 1682
n4 = 3  k + 2 = 3  840 + 2 = 2520 + 2 = 2522
Jadi, bilangan bulat positif ke-4 yang memenuhi adalah 2522.

18. Jika bilangan bulat x dan y dibagi 4, maka bersisa 3. Jika bilangan x – 3y dibagi 4, maka
bersisa 
53
Jawab:
x = 4a + 3  untuk a  bilangan bulat
y = 4b + 3  untuk b  bilangan bulat
3y = 3  (4b + 3)
= 4  (3b) + 9
= 4b + 1  untuk b  bilangan bulat
Sehingga:
x – 3y = 3  (4b + 3) – (4b + 1)
= 4a + 3 – 4b – 1
= 4  (a – b) + 2
Jadi, x – 3y dibagi 4 bersisa 2.
19. Dua bilangan jumlahnya 30. Hasil kalinya 200. Akan dicari selisihnya tanpa menghitung
bilangan tersebut.
a. Nyatakan yang diketahui dalam bentuk aljabar
b. Nyatakan yang ditanya dalam bentuk aljabar
c. Nyatakan hubungan bentuk aljabar yang ditanya dengan bentuk aljabar yang diketahui
Sebagai latihanmu.
54
Siap OSN
1. Hasil dari 50502  49502 = ...
2. Hitung 1000000 10000011000002 1000003  1 tanpa menggunakan kalkulator.
1 2 3 11
3. Misalkan N =  2  3  ...  11 . Dalam bentuk desimal nilai N adalah ...
10 10 10 10
4. Jika a, b, c, dan d adalah bilangan bulat positif dibagi 13 berturut-turut bersisa 12, 9, 11,
dan 7, maka 3a + 4b – 3c + 2d dibagi 13 akan bersisa ...
b
5. Jika a  , maka b dinyatakan dalam a adalah ...
1 b
x3  3x 2 y 27 y 3  9 xy 2
6. Jika   x  3 y , maka nilai x = ...
x  3y 3y  x
7. Perhatikan kumpulan pernyataan berurut berikut.

Diketahui bahwa x = 1.
Karena x = 1 maka x2 = 1.
Sehingga x2 = x.
Akibatnya, x2 – 1 = x – 1
(x – 1) (x + 1) = (x – 1) . 1
Dengan aturan pencoretan, diperoleh x + 1 = 1
1+1=1
2=1
Pertanyaannya.
a. Kalau 2 = 1, maka setiap bilangan asli pasti sama dengan 1. Tunjukkan!
b. Hasil 2 = 1 adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tentu ada yang salah di dalam
argumen di atas? Dimanakah letak kesalahannya? Mengapa itu kamu anggap salah?
8. Tunjukkan bahwa a3 + b3 + c3 – 3abc = (a + b + c)(a2 + b2 + c2 – ab – bc – ca).
9. Buktikan bahwa (n – 1)n (n3 + 1) senantiasa habis dibagi oleh 6 untuk semua bilangan
asli n.
55
WAHYU
3
FUNGSI
Did You Know?

Sebuah gas station (pom bensin),
pada umumnya kita ketahui melayani
beberapa jenis pengisian BBM seperti
solar, premium, pertamax, dan jenis
lainnya. Kendaraan bermotor tertentu
memilih pertamax agar kendaraannya
tetap berada pada kondisi terbaik.
Lalu, bagaimanana hubungannya?
Gas station karang asem situbondo
KBM Ivan Panin

Dalam setiap keindahan, selalu ada mata yang memandang.
Dalam setiap kebenaran, selalu ada telinga yang mendengar.
Dalam setiap kasih, selalu ada hati yang menerima.
BSE SCHEMA
BAB 3. FUNGSI
A. Pengertian Fungsi (Pemetaan)
Pemetaan adalah relasi (hubungan) yang memasangkan setiap anggota domain dengan
tepat satu anggota kodomain.
Notasi fungsi: f : A  B
Himpunan A disebut daerah asal (domain)
Himpunan B disebut daerah kawan (kodomain)
Pasangan anggota A di B disebut daerah hasil (range)
Berikut adalah jenis-jenis fungsi yaitu:
a. Fungsi Injektif
f : A  B disebut injektif jika x, y  A, f(x)  f(y)  x  y atau f(x) = f(y)  x = y.
b. Fungsi Surjektif (pada)
f : A  B disebut surjektif jika y  B  x  A  f(x) = y.
c. Fungsi Bijektif
f : A  B disebut surjektif jika f injektif sekaligus f surjektif (korespondensi satu-satu)
B. Bentuk Penyajian Fungsi
a. Diagram Panah
b. Himpunan Pasangan Terurut
c. Diagram Cartesius (Grafik)
d. Rumus Fungsi
e. Tabel
C. Menentukan Banyak Pemetaan yang Mungkin dari Dua Himpunan
Misal banyak anggota A adalah n(A) dan banyak anggota B adalah n(B), maka banyak
Banyak pemetaan f : A  B ditentukan oleh rumus:
n(f : A  B) = (n(B))n(A)
Banyak pemetaan f : B  A ditentukan oleh rumus:
n(f : B  A) = (n(A))n(B)
Menentukan banyak korespondensi satu-satu dengan n(A) = n(B) = n.
11
n(f : A   B) = n  (n – 1)  (n – 2)    2  1 = n!
57
BAB 3. FUNGSI
Contoh. Jika A = {2, 3, 5, 7} dan B = {4, 6, 8, 9, 10}. Tentukan banyaknya pemetaan

yang mungkin.
Jawab:
A = {2, 3, 5, 7}  n(A) = 4 dan B = {4, 6, 8, 9, 10}  n(B) = 5
Banyak pemetaan f : A  B adalah:
n(f : A  B) = (5)4 = 625 pemetaan.
Banyak pemetaan f : B  A adalah:
n(f : B  A) = (4)5 = 256 pemetaan.
D. Menghitung dan Menulis Formula/Rumus Fungsi
Contoh. Jika f(x) = x2 – 4x, tentukan f(x – 3).

Jawab:
f(x) = x2 – 4x
f(x – 3) = (x – 3)2 – 4(x – 3) (substitusikan (x – 3) ke x)
f(x – 3) = x2 – 6x + 9 – 4x + 12 (penjabaran)
f(x – 3) = x2 – 10x + 21 (penyederhanaan)
E. Menghitung nilai fungsi
Menghitung nilai fungsi berarti kita mensubstitusi nilai variabel bebas ke dalam rumus
fungsi. Misal untuk rumus fungsi f(x) = x2 – 4x dengan x = 3 diperoleh f(3) = –3.
F. Kriptografi
Suatu teknik untuk merahasiakan pesan dan mendeskripsikannya kembali, pelakunya

disebut kriptanalis. Misalnya pada Caesar cipher, teknik kriptografi yang digunakan
oleh Kaisar Romawi, Julius Caesar.
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B C
*Plainteks: teks jelas yang dapat dimengerti
*Cipherteks: teks tersandi
Pesan:
AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
Maka diperoleh chiperteksnya yaitu:
DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA
58
BAB 3. FUNGSI
Alt
Latihan 3.1
+P
1. Perhatikan aturan sandi
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
q w e r t y u i o p a s d f g h j k l z x c v b n m
Tulislah arti pesan sandi berikut:

a. gkqfu zxqax qrqsqi uxkxax atzoaq ro kxdqi
Jawab:
ORANG TUAKU ADALAH GURUKU KETIKA DI RUMAH
b. uxkxax qrqsqi gkqfu zxqax ro ltagsqi
Jawab:
GURUKU ADALAH ORANG TUAKU DI SEKOLAH
Sandikan pesan berikut:
a. SAYA ANAK INDONESIA
Jawab:
lqnq qfqa ofrgftloq
b. MATEMATIKA ADALAH KEHIDUPANKU
Jawab:
dqztdqzoaq qrqsqi atiorxhqfax
2. Diketahui P = {1, 2, 3, 4, 6} dan Q = {2, 4, 6, 8, 10, 12}.
a. Jika dari P ke Q dihubungkan relasi “setengah dari”, tentukan himpunan anggota P
yang mempunyai pasangan di Q.
b. Jika dari Q ke P dihubungkan relasi “kuadrat dari”, tentukan himpunan anggota Q
yang mempunyai pasangan di P.
3. Diketahui himpunan A adalah himpunan kuadrat sempurna antara 1 sampai dengan 100
dan B adalah himpunan bilangan kelipatan tiga antara 1 sampai dengan 100. Relasi yang
menghubungkan himpunan A ke B adalah akar dari.
a. Sebutkan anggota-anggota himpunan A dan anggota-anggota himpunan B
b. Sebutkan semua pasangan berurutan dari relasi tersebut
c. Apakah relasi di atas merupakan fungsi?
d. Tentukan domain, kodomain, dan daerah hasil
59
BAB 3. FUNGSI
4. Diketahui K = {p, q} dan L = {2, 3, 4}

a. Buatlah semua pasangan berurutan dari himupunan A ke himpunan B yang
membentuk fungsi
b. Tentukan banyaknya fungsi yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B
5. Buatlah dua himpunan yang relasinya adalah faktor dari.
Soal Tantangan 3.1
1. Diketahui relasi dari himpunan P = {a, b, c, d} ke himpunan Q = {e, f, g} dengan

ketentuan a  e, b  e, c  e, dan c  f. Apakah relasi tersebut merupakan suatu
fungsi? Mengapa? Jelaskan jawabanmu.
2. Diketahui daerah asal suatu fungsi P = {1, 3, 7, 8} ke himpunan bilangan asli Q dengan
relasi “setengah dari”.
a. Tulislah notasi fungsi untuk relasi tersebut
b. Tentukan rangenya.
3. Jika A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B himpunan bilangan bulat, relasi berikut ini manakah yang
merupakan pemetaan dari A ke B? Berikan alasannya.
a. Kurang dari c. Akar kuadrat dai
b. Faktor dari d. Dua kurangnya dari
4. Seorang pedagang membuat daftar harga barang dengan menggunakan kata sandi. Kata
sandi yang digunakan adalah RUMAH KECIL! Huruf-huruf pada kata sandi tersebut
dipasangkan satu-satu dengan angka 0 sampai dengan 9 dan tanda koma.
R U M A H K E C I L !

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ,
Dengan menggunakan sandi tersebut, suatu barang yang harganya Rp 5.000,00 ditulis
KRRR!RR.
a. Tuliskan harga barang-barang berikut dengan menggunakan kata sandi.
1) Rp 1.250,00 3) Rp 1.000,00
2) Rp 6.300,00 4) Rp 3.550,00
b. Tuliskan harga barang-barang yang dinyatakan dengan kata sandi berikut.
1) MCRR!RR 3) EHRR!RR
2) ILKR!RR 4) LKR!RR
60
BAB 3. FUNGSI
Alt
Latihan 3.2
+P
1. Diketahui A = {0, 1, 4, 9} dan B = {0, 1, 2, 3, 4}.

a. Tentukan relasi yang merupakan fungsi dari A ke B
b. Sajikan relasi tersebut dengan diagram panah
c. Sajikan relasi tersebut dengan rumus
d. Sajikan relasi tersebut dengan tabel
e. Sajikan relasi tersebut dengan grafik
Sebagai latihanmu.
2. Diketahui suatu fungsi f dengan daerah asal A = {6, 8, 10, 12} dengan rumus fungsi
f(x) = 3x – 4.
a. Tentukan f(6), f(8), f(10), dan f(12). Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh?
b. Nyatakan fungsi tersebut dengan tabel
c. Tentukan daerah hasilnya
d. Nyatakan fungsi tersebut dengan grafik
Sebagai latihanmu.
3. Diketahui fungsi h dengan rumus h(x) = ax + 9. Nilai fungsi h untuk x = 3 adalah –6.
a. Coba tentukan nilai fungsi h untuk x = 6.
Jawab:
h(x) = ax + 9
h(3) = a  3 + 9
–6 = 3a + 9
3a = –6 – 9
15
a= = –5  nilai a = –5
3
h(x) = –5x + 9
h(6) = –5  6 + 9
h(6) = –30 + 9
h(6) = –21
b. Tentukan rumus fungsi h. Jelaskan caramu.
61
BAB 3. FUNGSI
Jawab:
Substitusi a = –5 ke h(x) = ax + 9.
h(x) = –5x + 9
a. Berapakah nilai elemen domain yang hasilnya positif.
Sebagai latihanmu.
4. Fungsi n dari himpunan bilangan real R ke himpunan bilangan real R didefinisikan
dengan grafik sebagai berikut:
a. Pasangan berurutan
b. Diagram panah
c. Tabel
Sebagai latihanmu.
Berikut merupakan contoh fungsi dan bukan fungsi dari gambar di atas
a. Relasi dari telur ke wadah disebut dengan fungsi (gambar 3.4). Mengapa?
b. Sedangkan relasi dari wadah ke telur disebut dengan bukan fungsi (gambar 3.3 dan
3.4). Mengapa?
Carilah contoh lain yang ada di sekitar kalian yang merupakan fungsi dan bukan fungsi.
Sebagai latihanmu.
62
BAB 3. FUNGSI
6. Fungsi f didefinisikan dengan rumus f(x) = 5 – 3x dengan daerah asal {–2, –1, 0, 1, 2, 3}
a. Buatlah tabel dan himpunan pasangan berurutan dari fungsi tersebut
b. Gambarlah grafik fungsinya
Sebagai latihanmu.
7. Diketahui fungsi f dirumuskan dengan f(x) = –3x + 6
a. Tentukan bayangan dari –3 dan 2
Jawab:
f(–3) = –3  (–3) + 6
=9+6
= 15
f(2) = –3  2 + 6
= –6 + 6
=0
b. Jika f(a) = –9, tentukan nilai a.
Jawab:
f(a) = –9
–3a + 6 = –9
–3a = –9 – 6
–3a = –15
15
a=
3
a=5
63
BAB 3. FUNGSI
Soal Tantangan 3.2
1. Suatu fungsi dari A ke B didefinisikan sebagai f(x) = –2x + 7. Jika A = {x–1 < x  5}
dan B adalah himpunan bilangan bulat maka
a. Tentukan f(x) untuk setiap x  A,
b. Gambarlah fungsi f(x) dalam diagram panah, diagram Cartesius, dan himpunan
pasangan berurutan.
2. Diketahui fungsi f(x) = –2x2 + 5 pada himpunan bilangan bulat. Jika f(a) = –3, tentukan
nilai a.
1
3. Suatu fungsi f dirumuskan oleh f : x   x  3 pada bilangan bulat. Tentukan nilai b
2
jika f(b) = 4.
4. Diketahui f(x) = (x + a) + 3 dan f(2) = 7. Tentukan bentuk fungsi f(x).
a
5. Diketahui dua buah fungsi, yaitu f(x) = 2  x dan g(x) = 2 – (a – 3)x. Jika f(x) = g(x),
2
tentukan:
a. Nilai a
b. Bentuk fungsi f(x) dan g(x)
c. Bentuk fungsi f(x) + g(x)
6. Diketahui fungsi f(x) = 2x untuk x bilangan real.
a. Apakah fungsi f(–x) = –f(x)?
b. Bagaimana dengan fungsi f(x) = x2? Apakah f(–x) = –f(x)?
f  4  h  f  4
7. Untuk f(x) = x2 – 2x, sederhanakan .
h
8. Diketahui f(x) = 4x untuk x bilangan real. Jika y adalah variabel lain pada bilangan real,
tunjukkan bahwa f(x + y) = f(x) + f(y).
9. Jika panjang suatu persegipanjang adalah 6 cm, nyatakan luas L sebagai fungsi dari
lebarnya l.
64
BAB 3. FUNGSI
Alt
Uji Kompetensi 3
+P
1. Pak Mahir mempunyai tiga anak: bernama Budi, Ani, dan Anton. Pak Ridwan
mempunyai dua anak: bernama Alex dan Rini. Pak Rudi mempunyai seorang anak
bernama Suci.
a. Nyatakan dalam diagram panah, relasi “ayah dari”
b. Apakah relasi tersebut merupakan fungsi? Jelaskan.
c. Nyatakan dalam diagram panah, relasi “anak dari”
d. Apakah relasi pada soal c merupakan fungsi? Jelaskan.
Sebagai latihanmu.
2. Fungsi f didefinisikan dengan rumus f(x) = 5 – 3x dan diketahui daerah asalnya adalah {–
2, –1, 0, 1, 2, 3}
a. Buatlah tabel dan himpunan pasangan berurutan dari fungsi tersebut.
Jawab:
Dengan rumus fungsi f(x) = 5 – 3x diperoleh:
x –2 –1 0 1 2 3
f(x) 11 8 5 2 –1 –4
(x, f(x)) (–2, 11) (–1, 8) (0, 5) (1, 2) (2, –1) (3, –4)
b. Gambarlah grafik fungsinya.
Sebagai latihanmu.
3. Daerah asal fungsi didefinisikan dengan fungsi f dari x ke 2x – 1 adalah {x–2 < x < 3, x
 R}. Tentukan daerah hasilnya.
Jawab:
f(x) = 2x – 1 untuk x–2 < x < 3, x  R}. Untuk x = 1
Untuk x = –1 f(1) =21–1
f(–1) = 2  (–1) – 1 =2–1
= –2 – 1 =1
= –3 Untuk x = 2
Untuk x = 0 f(2) =22–1
f(0) =20–1 =4–1
= 0 – 1 = –1 =3
65
BAB 3. FUNGSI
Jadi, daerah hasil (range) dari fungsi f(x) = 2x – 1 untuk {x–2 < x < 3, x  R} adalah {–3,
–1, 1, 3}.
4. Jika A = {2, 3, 5, 7} dan B = {4, 6, 8, 9, 10}. Tentukan banyaknya pemetaan yang
mungkin.
Jawab:
A = {2, 3, 5, 7}  n(A) = 4
B = {4, 6, 8, 9, 10}  n(B) = 5
Banyak pemetaan f : A  B adalah:
n(f : A  B) = (5)4
= 625 pemetaan.
Banyak pemetaan f : B  A adalah:
n(f : B  A) = (4)5
= 256 pemetaan.
5. Suatu fungsi didefinisikan dengan rumus f(x) = 5 – 3x dengan daerah asal {–3, –2, –1, 0,
1, 2, 3, 4}.
a. Buatlah tabel dan himpunan pasangan berurutan dari fungsi tersebut.
b. Gambarlah grafik fungsinya.
6. Misalkan ada suatu fungsi f dari x ke 4x – 2.
a. Tentukan rumus fungsinya.
Jawab:
f(x) = 4x – 2
b. Tentukan bayangan (daerah hasil) dari 2, –2, 4, –4, dan
Jawab:
Untuk x = 2 Untuk x = 4
f(2) = 4  2 – 2 f(4) =44–2
=8–2 = 16 – 2
=6 = 14
Untuk x = –2 Untuk x = –4
f(–2) = 4  (–2) – 2 f(–4) = 4  (–4) – 2
= –8 – 2 = –16 – 2
= –10
66
BAB 3. FUNGSI
Jadi, daerah hasil (range) dari fungsi f(x) = 4x – 2 untuk x = {2, –2, 4, –4} adalah {6, –
10, 14, –18}.
c. Jika 8 adalah bayangan dari p, tentukanlah nilai p.
Jawab:
Untuk x = p
f(p) = 4  p – 2
8 = 4p – 2
4p = 8 + 2
4p = 10
10
p =
4
5
p =
2
5
Jadi, nilai p adalah .
2
7. Fungsi f didefinisikan oleh f(x) = ax + b. jika bayangan dari –3 adalah –15 dan bayangan
dari 3 adalah 9. Tentukan nilai dari f(–2) + f(2).
Jawab:
Untuk x = –3
f(–3) = a  (–3) + b
–15 = –3a + b
–3a + b = –15  (1) Jika diketahui f(x) = ax + b, f(m) = p dan f(n) = q maka:
Untuk x = 3 pq
a=
f(3) = a  3 + b mn
9 = 3a + b Jika diketahui f(a) = s dan f(b) = t maka:

ts
3a + b = 9  (2) f c  s  c  a 
ba
Eleminasi (1) dan (2)
–3a + b = –15
3a + b = 9 +
2b = –6
6
b= = –3
2
67
BAB 3. FUNGSI
Substitusikan b = –3 ke 3a + b = 9.
3a + b = 9
3a + (–3) = 9
3a – 3 = 9
3a = 9 + 3
3a = 12
12
3a =
3
a=4
Dari hasil pengerjaan di atas diperoleh rumus fungsi yaitu f(x) = 4x – 3.
Untuk x = –2
f(–2) = 4  (–2) – 3
= –8 – 3
= –11
Untuk x = 2
f(2) = 4  (2) – 3
=8–3
=5
f(–2) + f(2) = –11 + 5 = –6
Jadi, nilai dari f(–2) + f(2) = –6.
8. Fungsi f ditentukan oleh f(x) = ax + b. jika himpunan pasangan berurutannya adalah (p, –
3), (–3, q), (2, –2), dan (–2, 6) terletak pada grafik fungsi tersebut. Tentukan nilai p, q,
dan r.
Soal kurang jelas.
9. Diketahui fungsi f dirumuskan dengan f(x) = –2x + 3
a. Tentukan bayangan dari –2 dan 3.
Jawab:
Untuk x = –2
f(–2) = (–2)  (–2) + 3
=4+3
=7
68
BAB 3. FUNGSI
Untuk x = 3
f(3) = (–2)  3 + 3
= –6 + 3
= –3
b. Jika f(a) = –7, tentukan nilai a.
Jawab:
Untuk x = a
f(a) = (–2)  a + 3
–7 = –2a + 3
–2a = 3 + 7
–2a = 10
10
a=
2
a = –5
Jadi, nilai a adalah –5.
10. Sebuah rumah mempunyai bak penampung air. Melalui sebuah pipa, air dialirkan dari
bak penampungan ke dalam bak mandi. Volume air dalam bak mandi setelah 5 menit
adalah 25 liter dan setelah 10 menit adalah 50 liter. Volume air dalam bak mandi setelah
dialiri air selama t menit dinyatakan sebagai V t   V0  at  liter, dengan V0 adalah
volume air dalam bak mandi sebelum air dialirkan dan a adalah debit air (volume air)
yang dialirkan tiap menit.
a. Tentukan volume air dalam bak mandi sebelum air dialirkan.
Jawab:
Debit air permenit
25 liter
= 5 liter/menit
5 menit
50 liter
= 5 liter/menit
10 menit
Dengan demikian, diketahui bahwa debit air yang dialirkan adalah 5 liter/menit.
Misal keadaan bak mandi mula-mula adalah kosong (V0 = 0) dan t = 0. (mengapa?)
V(0) = V0 + at
=0+50=0
69
BAB 3. FUNGSI
b. Berapa volume air dalam bak mandi setelah 15 menit.

Jawab:
t = 15
V(15) = V0 + at
Volume air ditentukan oleh fungsi:
= 0 + 5  15
V(t) = at
= 0 + 75
= 75
Jadi, volume air dalam bak mandi setelah 15 menit adalah 75 liter.
70
BAB 3. FUNGSI
Siap OSN
1. Misalkan A = {1,2,3} dan B = {a,b,c}. Banyaknya korespondensi satu-satu yang dapat

dibuat dari A ke B adalah ...
f (b)  f (a )
2. Jika f(z) = az + b, maka nilai dari adalah ...
ba
3. Jika f(x) = 3x + l, g(x} = l – 2x.dan f(g(a)) = 28, maka nilai a adalah ...
4. Jika f fungsi dari himpunan bilangan asli ke himpunan bilangan asli yang memenuhi
f(x) + f(x + 1) = 2x2 dan f(31) = 99, maka f(99) = ...
5. Jika f(n) menyatakan banyak faktor bilangan asli n, maka f(f(f(2009))) = ...
6. Jika f adalah fungsi sehingga f ( xy )  f ( x  y ) dan f (6)  1 , maka f (2)  f (4)  ...
7. Diberikan fungsi kuadrat:

f(x) = ax2 – 3x + c. Jika f(1) = 4 dan f (2) = 7, maka f (–1) = ...
8. Untuk x bilangan real, dirumuskan suatu fungsi
2
f ( x) 
2  4x
Maka hitunglah hasil penjumlahan berikut
 1   2   2013 
f  f   ...  f 
 2014   2014   2014 
2x  4
9. f ( x)  , x  0 dan x bilangan real, maka f 2009 (6) = ....
x
Catatan: Notasi f 2 (x) = f ( f (x)), notasi f 3 (x) = f ( f ( f (x))) , dan seterusnya.
71
WAHYU
4
PERSAMAAN GARIS LURUS
Did You Know?

Pernahkah kamu menaiki tangga?
Pernahkah kamu membayangkan,
bagaimana jika kemiringan tangga
terlalu menanjak atau sebaliknya?
Kemiringan tersebut akan kamu
pelajari di dalam bab ini.
Dokumentasi penulis
KBM Albert Einstein

Sebagian besar orang mengatakan bahwa kecerdasan
lah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka
salah, karakter lah yang melahirkannya
BSE SCHEMA
BAB 4. PERSAMAAN GARIS LURUS
A. Gradien Garis Lurus
1. Cara menentukan gradien dari sebuah garis

y2  y1
 Gradien garis lurus yang melalui titik ( x1 , y1 ) san ( x2 , y2 ) adalah m  .
x2  x1
 Persamaan garis y = mx + c maka gradiennya adalah m.

 Persamaan garis ax + by + c = 0, dengan:
koefisien x a
x dan y pada ruas yang sama maka m   atau m  
koefisien y b
koefisien x a
x dan y pada ruas yang berbeda maka m  atau m 
koefisien y b
2. Jika titik yang diketahui adalah titik potong pada sumbu-x dan y.
b
 Garis miring ke kanan, gradiennya positif m 
a
Gradien sebuah garis bertanda positif. (m > 0)

Sebuah garis dengan gradien positif mempunyai kemiringan dari dasar garis
ke kanan atas menuju puncak garis atau dari puncak garis turun menuju ke
kiri dasar garis.
 Puncak  Puncak
atas (+) turun (–)
 kanan (+)  kiri (–)

dasar dasar
b
 Garis miring ke kiri, gradiennya negatif m  
a
Gradien sebuah garis bertanda positif. (m < 0)

Sebuah garis dengan gradien negatif mempunyai kemiringan dari dasar garis
ke kiri atas menuju puncak garis atau dari puncak garis turun menuju ke
kanan dasar garis.
73
 Puncak  Puncak
atas (+)
turun (–)
 dasar  dasar
kiri (–) kanan (+)
 Garis yang sejajar dengan sumbu-x (horisontal), gradien garisnya adalah nol.
Gradien sebuah garis bertanda 0 (m = 0)

Sebuah garis bergradien 0 (m = 0) apabila garis itu berhimpit dengan sumbu
X (y = 0) ataupun sejajar dengan sumbu X (y = k, k  R)
 Garis yang sejajar dengan sumbu-y (vertikal), gradien garisnya adalah tak hingga
(tidak memiliki gradien garis).
Gradien sebuah garis tak terdefinisi (m = )

Sebuah garis bergradien 0 (m = ) apabila garis itu berhimpit dengan sumbu
Y (x = 0) ataupun sejajar dengan sumbu Y (x = k, k  R)
B. Menentukan Persamaan Garis Lurus
a. Jika diketahui gradien (m) dan sebuah titik ( x1 , y1 ): y  y1  m  x  x1 
x  x1 y  y1
b. Jika diketahui dua titik ( x1 , y1 ) san ( x2 , y2 ): 
x2  x1 y2  y1
c. Melalui titik (0, q) dan (0, p): qx + px = pq (cara singkat)
C. Hubungan Antara Dua Garis
a. Dua garis lurus yang saling sejajar ( m1  m2 )
Persamaan garis yang sejajar dengan garis ax + by + c = 0 dan melalui ( x1 , y1 ).
ax  by  a  x1  b  y1
b. Dua garis lurus yang saling tegak lurus ( m1  m2  1 )
Persamaan garis yang tegak lurus dengan garis ax + by + c = 0 dan melalui ( x1 , y1 ).
ay  bx  a  y1  b  x1
74
Alt
Latihan 4.1
+P
1. Gambarlah grafik persamaan garis berikut pada bidang koordinat.

a. y = 5x
b. y = 4x – 1
c. x = 2y – 2
d. y = 2x + 3
e. x – 3y + 1 = 0
2. Seorang manager pemasaran memperoleh gaji sebesar Rp 100.000.000,00 per tahun
ditambah 5% komisi dari total penjualan selama setahun. Gaji tahunan yang Dia peroleh
dinyatakan dalam persamaan berikut.
y menyatakan gaji tahunannya dan x menyatakan total penjualan tiap tahun.
Total gaji setiap
600
tahun
400
200
0 2000 4000 6000 8000

a. Berapakah gaji manager tersebut selama setahun jika total penjualan sebesar Rp
5.000.000.000,00?
b. Berapakah gaji manager tersebut selama setahun jika total penjualan sebesar Rp
3.000.000.000,00?
c. Apakah maksud dari koordinat titik potong garis dengan sumbu-y dalam masalah ini?
3. Gambarlah grafik persamaan y = x + 2, y = 2x + 2 dan y = 2x – 3 pada bidang koordinat
yang sama. Apa dampak perubahan grafik dari 1x menjadi 2x dan menjadi 4x? Jelaskan.
4. Gambarlah grafik persamaan y = 2x + 2, y = x + 5 dan y = 2x – 3 pada bidang koordinat
yang sama. Apa dampak perubahan grafik dari +2 menjadi +5 dan menjadi –3? Jelaskan.
5. Gambarlah grafik persamaan y = 2x + 4, y = 2x – 8 dan y = 6 dan y = 2 pada bidang
koordinat yang sama. Berbentuk apakah perpotongan keempat grafik persamaan
tersebut? Tentukan luas bangun yang terbentuk dari titik potong keempat grafik
persamaan tersebut.
6. Gambarlah grafik x + y = 1, x + y = –1, x – y = 1 dan x – y = –1. Apakah bentuk bangun
dari perpotongan keempat garis tersebut?
Latihan 4.1 sebagai latihanmu.
75
Alt
Latihan 4.2
+P
1. Tentukan kemiringan tangga ranjang berikut ini.
Jawab:
Titik (–50, 150)
2. Masing-masing diagram berikut, P dan Q merupakan dua titik pada garis.
a) Tentukan kemiringan setiap garis.

i. P(1, 1) dan Q(2, 4)
76
y2  y1 4 1 3
m  m  m =3
x2  x1 2 1 1
ii. P(–1, 2) dan Q(1, 1)

y2  y1 1 2 1 1
m  m  m =
x2  x1 1   1 2 2
b) Pilihlah dua titik lain dan hitunglah kemiringannya. Apakah kemiringannya juga
berubah? Mengapa?
3. Jelaskan bagaimana kalian menentukan kemiringan garis lurus yang melalui dua titik
berikut.
a) (2, 3) dan (6, 8) b) (–4, 5) dan (–1, 3)
y2  y1 83 5
a. m   m  m
x2  x1 62 4
y2  y1 35 2 2
b. m   m  m =
x2  x1 1   4  1  4 3
4. Gambarlah grafik dengan diketahui sebagai berikut.

2
a) (1, 1) dengan kemiringan .
3
b) (0, –5) dengan kemiringan 3.
c) (–2, 2) dengan kemiringan 0.
Sebagai latihanmu.
1
5. Garis yang melalui titik A(–2, 3) dan B(2, p) memiliki kemiringan . Tentukan nilai p.
2
Jawab:
y2  y1
m=
x2  x1
1 p 3

2 2   2 
2 + 2 = 2(p – 3)
4 = 2p – 6
2p = 4 + 6
10
2p = 10  p= =5
2
Jadi, nilai p adalah 5.
77
1
6. Kemiringan garis yang melalui titik (4,h) dan (h + 3,7) kemiringan  .Tentukan nilai h.
4
Jawab:
y2  y1
m=
x2  x1
1 7h
 
4  h  3  4
–1(h – 1) = 4(7 – h)
–h + 1 = 28 – 4h
4h – h = 28 – 1
3h = 27
27
h= =9
3
Jadi, nilai h adalah 9.
Untuk soal nomor 7 – 12, diketahui dua titik pada garis l1 dan l2 , tanpa menggambar
grafik, tentukan apakah kedua garis tegak lurus, sejajar, atau tidak keduanya.
7. l1 : (2, 5) dan (4, 9) 8. l1 : (–3, –5) dan (–1, 2) 9. l1 : (4, –2) dan (3, –1)
l2 : (–1, 4) dan (3, 2) l2 : (0, 4) dan (7, 2) l2 : (–5, –1) dan (–10, –16)
10. l1 : (0, 0) dan (2, 3) 11. l1 : (5, 3) dan (5, 9) 12. l1 : (3, 5) dan (2, 5)
l2 : (–2, 5) dan (0, –2) l2 : (4, 2) dan (0, 2) l2 : (2, 4) dan (0, 4)
Jawab:
y2  y1
l1 l2 m
No. x2  x1 Status
( x1 , y1 ) ( x2 , y2 ) ( x1 , y1 ) ( x2 , y2 ) ml1 ml2
1
7 (2, 5) (4, 9) (–1, 4) (3, 2) 2  Tegak lurus
2
7 2
8 (–3, –5) (–1, 2) (0, 4) (7, 2)  Tegak lurus
2 7
9 (4, –2) (3, –1) (–5, –1) (–10, –16) –1 3 Tidak
3 7
10 (0, 0) (2, 3) (–2, 5) (0, –2)  Tidak
2 2
11 (5, 3) (5, 9) (4, 2) (0, 2)  0 Tegak lurus
12 (3, 5) (2, 5) (2, 4) (0, 4) 0 0 Sejajar
78
13. Garis yang melalui titik (–5, 2p) dan (–1, p) memiliki kemiringan yang sama dengan
garis yang melalui titik (1, 2) dan (3, 1). Tentukan nilai p.
Jawab:
Misal garis g melalui titik (–5, 2p) dan (–1, p).
Misal garis h melalui titik 1, 2) dan (3, 1).
y2  y1 p 2p
mg   mg 
x2  x1 1   5 
 4mg = –p
 4mg + p = 0  (1)
y2  y1 1 2
ml   ml 
x2  x1 3 1
 2 ml = –1
 2 ml + 1 = 0  (2)
Eleminasi (1) dan (2).

4m + p = 0 1 4m + p = 0
2m + 1 = 0 2 4m + 2 = 0 –
p–2=0  p=2
Jadi, nilai p adalah 2.
13. Gambarlah grafik yang melalui titik W(6,4) dan tegak lurus DE dengan D(0,2) dan
E(5,0).
14. Penerapan kemiringan suatu garis
Banyaknya laki-laki berusia lebih dari 20 tahun yang bekerja di suatu Provinsi secara
linear mulai dari 1970 sampai 2005 ditunjukkan oleh gambar di bawah. Pada tahun 1970,
sekitar 430.000 laki-laki berusia di atas 20 tahun yang bekerja. Pada tahun 2005, jumlah
ini meningkat menjadi 654.000.
a. Tentukan kemiringan garis, gunakan titik (1970, 430) dan titik (2005, 654)
b. Apa maksud dari kemiringan pada soal 15.a dalam konteks masalah ini?
79
Sebagai latihanmu.
Soal Tantangan 4.2
1. Gradien garis dengan persamaan 5x – 4y – 20 = 0 adalah 

2. Gradien dengan persamaan garis yang melalui titik K(–1, –6) dan L(–4, –3) adalah 
3. Persamaan garis yang memiliki gradien yang sama dengan gradien garis 3y = 7 – 6x
adalah 
4. Diketahui persamaan garis k sejajar dengan garis 2x – 4y = –1. Tentukan gradien garis k.
5. Temukan persamaan garis bergradien 2 yang melalui (2, 5). Tuliskan dalam bentuk
eksplisit dan implisit!
80
Alt
Latihan 4.3
+P
1. Tulislah persamaan garis yang ditunjukkan masing-masing gambar berikut.
Jawab:
1
a. Diketahui: m = , titik (0, –1) b. Diketahui: m = –1, titik (0, 3)
2
y  y1  m  x  x1 
y  y1  m  x  x1 
y – 3 = –1(x – 0)
1
y – (–1) = (x – 0)
2 y – 3 = (–1)  x
2(y + 1) = x y = –x + 3
2y + 2 = x
2y – x + 2 = 0
3
a. Diketahui: m = , titik (5, 9)
5
y  y1  m  x  x1 
81
3
y–9= (x – 5)
5
5(y – 9) = 3(x – 3)
5y – 45 = 3x – 9
5y – 3x = 45 – 9
5y – 3x = 36
1
b. Diketahui: m =  , titik (6, 3)
2
y  y1  m  x  x1 
2(y – 3) = –1(x – 6)
2y – 6 = –x + 6
2y + x = 6 + 6
2y + x = 12
Jawab:
a. Persamaan garis melalui titik (–1, –4) dan (2, 6)
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x   1 y   4 

2   1 6   4 
x 1 y  4

2 1 6  4
82
x 1 y  4

3 10
10(x + 1) = 3(y + 4)
10x + 10 = 3y + 12
10x – 3y = 12 – 10
10x – 3y = 2
b. Persamaan garis melalui titik (8, –5) dan (1, 3)
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x  8 y   5 

1  8 3   5 
x 8 y 5

7 35
x 8 y 5

7 8
8(x – 8) = –7(y + 5)
8x – 64 = –7y – 35
8x + 7y = 64 – 35
8x + 7y = 29
4. Tentukan persamaan garis lurus jika diketahui informasi berikut ini.
1
a. Memiliki kemiringan  dan melalui perpotongan sumbu-y di titik (0, 4).
3
Jawab:
1
Diketahui: m =  , titik (0, 4)
3
y  y1  m  x  x1 
3(y – 4) = –1(x – 0)
3y – 12 = –x
3y + x = 12
b. Memiliki kemiringan –4 dan melalui (1, –2).
Jawab:
83
Diketahui: m = –4, titik (1, –2)
y  y1  m  x  x1 
y – (–2) = –4(x – 1)
y + 2 = –4x + 4
y = –4x + 4 – 2
y = –4x + 2
c. Melalui titik (1, 6) dan (7, 4).
Jawab:
Diketahui: (1, 6) dan (7, 4)
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x 1 y  6

7 1 4  6
x 1 y  6

6 2
–2(x – 1) = 6(y – 6)
–2x + 2 = 6y – 36
–2x – 6y = – 36 – 2
–2x – 6y = –38
2x + 6y = 38
d. Melalui (–2, –1) dan sejajar dengan garis y = x – 6.
Jawab:
Persamaan garis y = x – 6 memiliki gradien ( m1 ) = 1
Syarat dua garis sejajar adalah m1  m2
Maka m2 = 1 dan melalui (–2, –1):
y  y1  m  x  x1 
y – (–1) = 1(x – (–2))

y+1=x+2
y=x+2–1
y=x+1
84
e. Sejajar sumbu-x dan melalui (–3, 1).

Jawab:
Garis yang sejajar dengan sumbu-x (horisontal), gradien garisnya adalah nol.
y  y1  m  x  x1 
y  1  0  x   3   Garis sejajar sumbu-x (m = 0)
y–1=0
y=1
f. Sejajar sumbu-y dan melalui (7, 10).
Jawab:
Garis yang sejajar dengan sumbu-y (vertikal), gradien garisnya adalah tak hingga
(tidak memiliki gradien garis).
m  y  y1   x  x1 Garis sejajar sumbu-y (m = )

(y – 10) = x – 7 (tak tentu).
g. Melalui (–2, 1) dan tegak lurus dengan garis yang melalui titik (–5, –4) dan (0, –2)
Jawab:
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x   5  y   4 

0   5  2    4 
x5 y4

0  5 2  4
x5 y4

5 2
2(x + 5) = 5(y + 4)
2x + 10 = 5y + 20
2x – 5y = 20 – 10
2x – 5y = 10
2
Dari 2x – 5y = 10, diketahui gradien m1 = dan melalui (–2, 1).
5
2 5
m1  m2  1   m2  1  m2  
5 2
85
m  y  y1   x  x1
5
  y  1  x   2 
2
–5(y – 1) = 2(x + 2)
–5y + 5 = 2x + 4
–5y – 2x = 4 – 5
–5y – 2x = –1
5y + 2x = 1
5. Tentukan persamaan garis yang melalui (7, 2) dan sejajar dengan garis 2x – 5y = 8.
Jawab:
2
Persamaan garis 2x – 5y = 8 memiliki gradien ( m1 ) = .
5
Syarat dua garis sejajar adalah m1  m2
2
Maka m2 = dan melalui (7, 2):
5
y  y1  m  x  x1 
2
y–7= (x – 7)
5
5(y – 7) = 2(x – 7)
5y – 35 = 2x – 14
5y – 2x = 35 – 14
5y – 2x = 21
7
6. Tentukan persamaan garis yang tegak lurus 2 y  2    x  7  dan melalui titik (–2, –3).
4
Jawab:
7
2y  2    x  7  4   2 y  2   7  x  7 
4 kalikan silang
 8y + 8 = –7x + 49
 8y + 7x = 49 – 8
 7x + 8y = 41
86
7
Dari 7x + 8y = 41, diketahui gradien m1 =  dan melalui (–2, –3).
8
7
m1  m2  1    m2  1
8
8
 m2 
7
m  y  y1   x  x1
8
7
 y   3    x    2 
8(y + 3) = 7(x + 2)
8y + 24 = 7x + 14
8y – 7x + 24 – 14 = 0
8y – 7x + 10 = 0
7. Tentukan persamaan garis lurus untuk masing-masing garis berikut.
a. k
b. l
c. m
d. n
e. tegak lurus garis l dan melalui (–1, 6)
f. sejajar garis k dan melalui (7, 0)
g. sejajar garis n dan melalui (0, 0)
h. tegak lurus garis m dan melalui (–3, –3)
87
Jawab:
Perhatikan kembali grafik.
Dari kondisi grafik di atas diperoleh:

a. garis k melalui titik (0, –2) dan (–3, 7), sehingga persamaan garisnya yaitu:
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x0 y   2 

2  0 7   2 
x y2

2 7  2
x(7 + 2) = –2(y + 2)
9x = –2y – 4
9x + 2y + 4 = 0
Jadi, persamaan garis k adalah 9x + 2y + 4 = 0
b. garis l melalui titik (–5, 0) dan (0, 5), sehingga persamaan garisnya yaitu:
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x   5  y0

0   5  50
88
x5 y

5 5
5(x + 5) = 5  y
5x + 25 = 5y
5x – 5y + 25 = 0
x–y+5=0
Jadi, persamaan garis l adalah x – y + 5 = 0
c. garis m melalui titik (6, 8) dan (0, –4), sehingga persamaan garisnya yaitu:
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x 6 y 8

0  6 4  8
x 6 y 8

6 12
–12(x – 6) = –6(y – 8)
12(x – 6) = 6(y – 8)
12x – 72 = 6y – 48
12x – 6y – 72 + 48 = 0
12x – 6y – 24 = 0
2x – y – 4 = 0
Jadi, persamaan garis m adalah 2x – y – 4 = 0
d. garis n melalui titik (–7, 7) dan (7, 5), sehingga persamaan garisnya yaitu:
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x   7  y7

7   7  57
x7 y7

77 2
–2(x + 7) = 14(y – 7)
–2x – 14 = 14y – 98
2x + 14y – 98 + 14 = 0
2x + 14y – 84 = 0
89
x + 7y – 42 = 0
Jadi, persamaan garis n adalah x + 7y – 42 = 0
e. tegak lurus garis l dan melalui (–1, 6)
persamaan garis l : x – y + 5 = 0  y=x+5 (ingat bentuk y = mx + c)
sehingga m = 1  m1  m2  1  m2  1
y  y1  m  x  x1 
y – 6 = –1(x – (–1))
y – 6 = –x – 1
x+y–6+1=0
x+y–5=0
Jadi, persamaan garisnya adalah x + y – 5 = 0
f. sejajar garis k dan melalui (7, 0)
persamaan garis k : 9x + 2y + 4 = 0
9
m
2
y  y1  m  x  x1 
9
y0    x  7
2
2y = –9x + 63
9x + 2y – 63 = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah 9x + 2y – 63 = 0
g. sejajar garis n dan melalui (0, 0)
persamaan garis n : x + 7y – 42 = 0
1
m
7
y  y1  m  x  x1 
1
y0    x  0
7
7y = –x  x + 7y = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah x + 7y = 0
90
h. tegak lurus garis m dan melalui (–3, –3)

persamaan garis l : 2x – y – 4 = 0  y = 2x – 4 (ingat bentuk y = mx + c)
1
sehingga m = 2  m1  m2  1  m2  
2
y  y1  m  x  x1 
y   3   
1
2
 x   3  
2(y + 3) = –1(x + 3)
2y + 6 = –x – 3
x + 2y + 6 + 3 = 0
x + 2y + 9 = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah x + 2y + 9 = 0
8. P berkoordinat di (8, 3), Q berkoordinat di (4, 6) dan O adalah titik asal.
a. Tentukan persamaan garis yang melalui P dan memiliki kemiringan sama dengan
garis OQ.
Jawab:
P(8, 3), Q(4, 6), O(0, 0)
y2  y1 60 3
Kemiringan garis OQ : m   m  m
x2  x1 40 2
Sehingga persamaan garis yang melalui P yaitu:
y  y1  m  x  x1 
3
y 3   x  8
2
2(y – 3) = 3(x – 8)
2y – 6 = 3x – 24
3x – 2y + 6 – 24 = 0
3x – 2y – 18 = 0
b. Diketahui bahwa garis di soal 8a. Melalui (k, 1), tentukan nilai k.
Jawab:
Persamaan garis di soal 8a : 3x – 2y – 18 = 0
Substitusikan x = k dan y = 1 ke 3x – 2y – 18 = 0
91
3  k – 2  1 – 18 = 0
3k – 2 – 18 = 0
20
3k – 20 = 0  k
3
9. Persamaan garis l adalah 2y – x = 5. Tentukan
a. Titik koordinat garis l yang memotong sumbu-x
Jawab:
2y – x = 5  y=0
20–x=5
x = –5
b. Titik koordinat garis l yang memotong sumbu-y
Jawab:
2y – x = 5  x=0
2y – 0 = 5
5
y=
2
c. Kemiringan garis l
Jawab:
1
m
2
d. Gambarkan garis l
Sebagai latihanmu.
10. Garis k melalui titik A(–2, 3) dan B(3, 1). Garis l melalui titik C(–6, 5), D(–2, d), T(t, –5).
Garis k tegak lurus garis l. Tentukan nilai d dan t.
Jawab:
Kemiringan garis k melalui titik A(–2, 3) dan B(3, 1)
y2  y1 1 3 2
m  m  m
x2  x1 3   2  5
Kemiringan garis l melalui titik C(–6, 5) dan D(–2, d)

y2  y1 d 5 d 5
m  m  m
x2  x1 2   6  4
92
Kemiringan garis l melalui titik C(–6, 5) dan T(t, –5)

y2  y1 5  5 10
m  m  m
x2  x1 t   6  t6
garis k tegak lurus garis l sehingga:

nilai d yaitu:
m1  m2  1
2 d 5 d 5
   1  1
5 4 10
d – 5 = 10  d = 10 + 5 = 15
Jadi, nilai d adalah 15
nilai t yaitu:
m1  m2  1
2 10 4
   1   1
5 t6 t 6
4=t+6  t = 4 – 6 = –2
Jadi, nilai t adalah –2
Soal Tantangan 4.3
1. Persamaan garis yang melalui titik K(–1, –6) dan L(–4, –3) adalah 
1
2. Gambarlah garis dengan persamaan y =  x  4 pada bidang Cartesius!
2
a. Jika titik Q(8, b) terletak pada garis tersebut, tentukan nilai b!
b. Tentukan letak titik Q pada bidang tersebut!
3. Diketahui garis yang menghubungkan titik A(3a, 8a) dan B(2a, 4) sejajar dengan sumbu
x. Tentukan nilai a!
93
Alt
Uji Kompetensi 4
+P
1. Gambarlah grafik persamaan garis lurus berikut.

a. y = x – 2
b. –3y + 4x = 12
Sebagai latihanmu.
2. Ketut dan Kadek menghitung kemiringan garis yang melalui titik A(15, 4) dan B(–6,–13)
Kadek Ketut
4   13 
m =
15   6 
m =
4 13
15  6
17 9
= =
21 1
Perhitungan siapakah yang benar?

3. Tentukan kemiringan masing-masing garis berikut.
Jawab:
Misal A(4, 3) dan B(–2, –5)
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x4 y 3

2  4 5  3
94
x4 y 3

6 8
–8(x – 4) = –6(y – 3)
–8x + 32 = –6y + 18
8x – 6y + 18 – 32 = 0
8x – 6y – 14 = 0
Misal S(7, –3) dan T(–1, –1)
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x7 y   3 

1  7 1   3
x7 y3

8 1  3
–2(x – 7) = –8(y + 3)
–2x + 14 = –8y – 24
2x – 8y – 24 – 14 = 0
2x – 8y – 38 = 0
4. Tentukan persamaan garis lurus jika diketahui informasi berikut.
a. Memiliki kemiringan 3 dan melalui titik (0, –4)
y  y1  m  x  x1 
y – (–4) = 3(x – 0)
y+4=3x
y = 3x – 4
1
b. Memiliki kemiringan 1 dan melalui titik (1, 2)
2
y  y1  m  x  x1 
3
y – 2 =  (x – 1)
2
2(y – 2) = –3(x – 1)
2y – 4 = –3x + 3
2y + 3x – 4 – 3 = 0
95
2y + 3x – 7 = 0
c. Memiliki kemiringan 4 dan melalui titik (–2, 1)
y  y1  m  x  x1 
y – 1 = 4(x – (–2))
y – 1 = 4(x + 2)
y – 1 = 4x + 8
4x – y + 8 + 1 = 0
4x – y + 9 = 0
d. Melalui (1, 4) dan (2, –1)
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x 1 y  4

2  1 1  4
x 1 y  4

1 5
–5(x – 1) = y – 4
–5x + 5 = y – 4
y + 5x – 4 – 5 = 0
y + 5x – 9 = 0
e. Melalui (–1, 0) dan (3, –8)
x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x   1 y0

3   1 8  0
x 1 y

4 8
–8(x + 1) = 4y
–8x – 8 = 4y
4y + 8x + 8 = 0
5. Titik P, Q, dan R berturut-turut berkoordinat di (0, 2), (5, 0), dan (3, 4).
96
a. Garis l1 memiliki kemiringan yang sama dengan garis PQ dan melalui titik R.
Tentukan persamaan garis l1 .
P(0, 2) dan Q(5, 0)

x  x1 y  y1

x2  x1 y2  y1
x0 y2

50 02
–2x = 5(y – 2)
–2x = 5y – 10
2x + 5y – 10 = 0
2
Gradien garis 2x + 5y – 10 = 0 adalah  dan R(3, 4), sehingga persamaan garis l1 :
5
y  y1  m  x  x1 
2
y – 4 =  (x – 3)
5
5(y – 4) = –2(x – 3)
5y – 20 = –2x + 6
5y + 2x – 20 – 6 = 0
5y + 2x – 26 = 0
Jadi, persamaan garis l1 adalah 5y + 2x – 26 = 0.
b. Garis l2 berkemiringan 2, melalui titik R dan memotong sumbu-y di S.
(i) Tentukan persamaan garis l2 .
(ii) Tentukan koordinat titik S.

Sebagai latihanmu.
97
6. Cocokkan setiap persamaan garis lurus di a dengan kemiringan di b, titi potong sumbu-y
di c, dan gambar grafik di d.
a. (i) y=x–3 b. (i) Kemiringan = –2 c. (i) (0, 3)
1
(ii) y = 3x – 1 (ii) Kemiringan = (ii) (0, 2)
2
(iii) 2y – x = 2 (iii) Kemiringan = 3 (iii) (0, –2)
(iv) 2x + y – 3 = 0 (iv) Kemiringan = 1 (iv) (0, –3)
Sebagai latihanmu.
7. Grafik di samping menunjukkan persentase pembelajaran dengan akses internet.
a. Berapakah laju perubahan persentase kelas dengan akses internet antara tahun 1998
dan 2000.
98
b. Jika persentase kelas dengan akses internet meningkat seperti peningkatan antara
tahun 1999 dan 2000, pada tahun berapakah banyak kelas yang menggunakan akses
internet sebesar 90%?
c. Apakah grafik tersebut akan terus meningkat tanpa batas? Jelaskan.
Sebagai latihanmu.
8. Terdapat dua garis k dan l seperti gambar di bawah ini. Tentukan persamaan masing-
masing garis.
a. l
b. k
c. garis yang sejajar dengan l dan melalui (4, 4)
Sebagai latihanmu.
9. Tiga garis lurus l1 , l2 , dan l3 mempunyai gradien berturut-turut 3, 4, dan 5. Ketiga garis
tersebut memotong sumbu-y di titik yang sama. Jika jumlah absis titik potong masing-
47
masing garis dengan sumbu-x adalah , tentukan persamaan garis l1 .
60
Jawab:
Garis lurus l1 , l2 , dan l3 mempunyai gradien berturut-turut 3, 4, dan 5 (m > 0)
47
Jumlah absis titik potong masing-masing garis dengan sumbu-x adalah , berarti:
60
47
x1  x2  x3  .
60
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Garis lurus l1 , l2 , dan l3 memotong di sumbu-x positif dan sumbu-y negatif.
y 0
Garis l1  ( x1 , 0) dan (0, –y)  3
0  x1
99
y
3
 x1
y y
3   x1
x1 3
y 0
Garis l2  ( x2 , 0) dan (0, –y)  4
0  x2
y
4
 x2
y y
4   x2
x2 4
y 0
Garis l3  ( x3 , 0) dan (0, –y)  5
0  x3
y
5
 x3
y y
5   x3
x3 5
y y y 47
Substitusi:  x1 ,  x2 , dan  x3 ke x1  x2  x3  .
3 4 5 60
47
x1  x2  x3 =
60
y y y 47
  =
3 4 5 60
20 y 15 y 12 y 47
  =
60 60 60 60
47 y 47
=
60 60
47 60
y =  =1
60 47
Garis l1  (0, –y) = (0, –1) dan gradien = 3  y – (–1) = 3  (x – 0)
y + 1= 3x
y – 3x + 1 = 0
Jadi, persamaan garis l1 adalah y – 3x + 1 = 0.
100
10. Titik A(5, –4), B(2, –8), dan C(k, 12) berada di garis lurus yang sama.
a. Tentukan nilai k.
y2  y1 8   4  8  4 4
mAB = = = =
x2  x1 25 3 3
y2  y1 12   8  20
mBC = = =
x2  x1 k 2 k 2
Oleh karena titik A, B, dan C berada di garis lurus yang sama, maka gradiennya
adalah sama ( m1  m2 ) sehingga:
4 20
=
3 k 2
4(k – 2) = 3  20
4k – 8 = 60
4k = 60 + 8
4k = 68
68
k= = 17
4
Jadi, nilai k adalah 17.
b. Titik P berada di sumbu-x sedemikian sehingga AP = BP,
(i) Tentukan koordinat titik P.
(ii) Tentukan persamaan garis yang melalui P dan titik (0, 3).
Sebagai latihanmu.
101
Siap OSN
1. Suatu garis lurus memotong sumbu-x di titik A(a, 0) dan memotong sumbu-x di titik
B(0,b) dengan a dan b adalah bilangan bulat. Jika luas segitiga OAB adalah 12 satuan
luas, maka banyaknya pasangan bilangan bulat a dan b yang mungkin adalah ...
2. Garis g melalui titik (–2,3), memotong sumbu-x di titik A, dan memotong sumbu-y di
titik B. Jika jarak titik O dengan titik A sama dengan jarak titik O dengan titik B, maka
persamaan garis g adalah ...
3. Suatu garis memotong sumbu X di titik A(a, 0) dan memotong sumbu Y di titik B(0, 3).
Jika luas segitiga AOB sama dengan 6 satuan luas dengan titik O(0,0), maka keliling
segitiga AOB sama dengan ...
4. Cari nilai k sedemikian sehingga garis kx – 3y = 10 sejajar gais y = 2x + 4.
5. Garis l melalui titik (–4, –3) dan (3, 4). Jika garis l juga melalui titik (a, b), maka nilai
a3 – b3 – 3a2b + 3ab2 – 32 = ...
6. Diketahui parabola y = ax2 + bx + c melalui titik (–3, 4) dan (3, 16), serta tidak
memotong sumbu- x. Carilah semua nilai absis yang mungkin untuk titik puncat parabola
tersebut.
102
WAHYU
5
TEOREMA PYTHAGORAS
Did You Know?

Seorang tukang menghitung siku dengan
menggunakan angka keramat 6, 8, dan 10.
Selain menyiku, sering pula digunakannya
untuk menghitung kebutuhan genting yang
biasanya ditata dalam kerangka atap yang
miring. Bagaimana cara kerjanya? Mari
kalian pahami tentang teorema pythagoras
pada bab ini.
Sumber: andy.web.id
KBM Pythagoras
Jika engkau tidak sanggup menahan lelahnya belajar,
maka engkau harus menanggung pahitnya kebodohan
BSE SCHEMA
BAB 5. TEOREMA PYTHAGORAS
A. Segitiga siku-siku
Luas segitiga siku-siku samadengan setengah

a hasil kali sisi-sisi yang saling tegak lurus.
b
A c B
Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya siku-siku dengan sudut siku-
sikunya (90). Gambar di samping adalah segitiga siku-siku dengan sudut siku-sikunya
A. Sisi terpanjang pada segitiga siku-siku disebut hypotenuse (sisi miring). Secara
umum, sisi-sisi dari segitiga siku-siku ABC sengan sisi miring a menunjukkan hubungan
b  c  a atau c  b  a.
B. Teorema Pythagoras
A Perhatikan ABC siku-siku di titik C (ACB = C = 90)

Sisi-sisi siku : a dan b
c Sisi miring (hipotenusa) :c

b Sisi di hadapan sudut A, BC = a
Sisi di hadapan sudut B, AC = b
Sisi di hadapan sudut C, AB = c
C a B
Teorema Pythagoras:
c2 = a2 + b2, b2 = c2 – a2, a2 = c2 – b2, dengan:
c = sisi miring = hipotenusa merupakan sisi terpanjang.
C. Tripel Pythagoras
Tripel Pythagoras adalah tiga bilangan asli yang menyatakan panjang sisi-sisi suatu
segitiga siku-siku.
52 = 25
25 + 144 = 169
5 2
13 12 = 144
132 = 169
12
104
Kelipatan dari tripel Pythagoras adalah juga tripel Pythagoras, sebagai contoh kelipatan
3, 4, 5 yaitu 6, 8, 10 atau 9, 12, 15 (atau yang lainnya) juga merupakan tripel Pythagoras.
Aturan dalam menemukan tripel Pythagoras adalah:

Tetapkan dua bilangan asli m dan n yang memenuhi m > n.
Hitunglah masing-masing nilai m2 – n2, 2mn, dan m2 + n2.
Hasil perhitungan nilai: m2 – n2, 2mn, dan m2 + n2 meruapakan tripel Pythagoras
atau tigaan Pythagoras.
D. Menghitung Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Khusus
a. Segitiga siku-siku samakaki
C
Perbandingan Segitiga siku-siku samakaki:
45
AB : AC : BC = a : a : a 2
a 2
a AB : AC : BC = 1 : 1 : 2
45
a
A B
b. Segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30

R
Segitiga PQR adalah segitiga samasisi dengan
60
RPQ = PQR = PRQ = 60 dan PQ = QR
a a = PR.
Jika PQ = QR = PR = a, maka akan diperoleh
perbandingan seperti pada gambar di bawah.
60 S 60
P a Q R
Perbandingan segitiga QSR adalah: 30

a
1
1 1 a 3
QS : RS : QR = a : a 3 :a 2
2 2
90 60
QS : RS : QR = 1 : 3 :2
S 1 Q
a
2
105
Alt
Latihan 5.1
+P
1. Tentukan nilai a, b, dan c pada gambar di bawah.
15
8
b 6 6
a 12
6 c
Jawab:
a = 152  122 b = 82  6 2 c = 62  62
= 225  144 = 64  36 = 36  36
= 369 = 32 = 36  2
= 9  41 =4 2 =6 2
= 3 41
2. Tentukan panjang ketiga sisi segitiga siku-siku yang berupa bilangan bulat berurutan.
Jawab:
3, 4, dan 5
Dapatkah kalian temukan solusi lain?
3. Apakah suatu segitiga yang panjang ketiga sisinya berturut-turut 9 cm, 12 cm, dan 18 cm
adalah segitiga siku-siku? Jelaskan.
Jawab:
92 + 122 = 182
81 + 144 = 324
225  324
Oleh karena 225  324, maka segitiga tersebut bukan segitiga siku-siku.
4. Tentukan panjang ketiga sisi segitiga siku-siku yang berupa bilangan genap berurutan.
Jawab:
6, 8, dan 10.
Dapatkah kalian temukan solusi lain?
106
5. Tentukan jarak dua garis sejajar pada bangun segidelapan beraturan.

Jawab:
x Coba perhatikan ilustrasi gambar
segidelapan beraturan di samping.
x x Misal panjang sisinya x.
A D
B C
x x x
C D
x x
x
Misal panjang CD = s, dengan rumus perbandingan:
x x 2 x2 x2 2
  s  x 2  x2  s  s
s x x 2 2x
x2 2
Diperoleh panjang CD = s = .
2x
Dengan demikian,
Panjang AD = AB + BC + CD
x2 2 x2 2
= +x+
2x 2x
2  x2 2
=x+
2x
2x  x 2
=x+
2x
= xx 2
Jadi, jarak dua garis sejajar pada bangun segidelapan beraturan adalah x  x 2 .
6. Diketahui luas suatu segitiga siku-siku adalah 16 cm2. Tentukan panjang sisi-sisi segitiga
tersebut.
Jawab:
Misal
A = Panjang sisi siku-siku (terpendek)
B = Panjang sisi siku-siku
C = Panjang sisi miring
107
Dengan panjang sisi-sisi yang saling tegak lurus merupakan bilangan bulat.
A B C Jenis segitiga
4 4 4 2 Segitiga siku-siku samakaki
2 8 2 17 Segitiga siku-siku
   
Jika ada, coba kamu temukan kemungkinan lainnya.
7. Jika panjang sisi-sisi suatu segitga siku-siku berturut-turut adalah x, 15, dan x + 5.
Tentukan nilai x.
Jawab:
x2 + 152 = (x + 5)2
x2 + 225 = x2 + 10x + 25 (ruas kiri dan kanan dikurangi x2)
225 = 10x + 25
10x = 225 – 25
10x = 200
200
x = = 20
10
8. Diketahui suatu trapesium samakaki ABCD. AB sejajar DC, BC = AD, AB = a, CD = c,
dan EF adalah garis simetri yang tegak lurus AB dan CD. Jika panjang garis EF adalah h,
tentukanlah:
a. Letak suatu titik X yang berada pada garis simetri tersebut sedemikian sehingga
BXC = AXD = 90.
b. Jarak setiap titik X dari AB dan dari CD.
Sebagai latihanmu.
9. Seorang matematikawan Hindu yang bernama Bhaskara menyusun sebuah persegi dan
empat buat segitiga siku-siku yang memiliki panjang sisi yang sama yaitu a, b, dan c ke
dalam sebuah persegi yang mempunyai panjang sisi c.
c b
a
b c c b
a
a
c c b a
a. Tunjukkan bagaimana kelima potong bangun datar yang disusun tersebut dapat
disusun untuk mengisi dua persegi yang berada di sebelah kanan.
b. Jelaskan bagaimana teorema pythagoras termuat dalam pertanyaan a.
Klik http://www.8-spensasi.blogspot.com/search/label/media20%belajar (Pythagoras)
108
10. Tabel berikut menunjukkan panjang sisi-sisi beberapa segitiga siku-siku. Jika diketahui
panjang dua dari tiga sisi segitiga siku-siku, kalian dapat secara langsung mencari
panjang sisi-sisi yang ketiga dengan menggunakan rumus teorema pythagoras. Sekarang,
hanya diberikan panjang sisi terpendek. Tentukan panjang dua sisi yang lain berdasarkan
contoh yang disediakan.
Jawab:
Panjang sisi siku-siku
Panjang sisi siku-siku Panjang sisi miring
(terpendek)
3 4 5
5 12 13
7 24 25
9 40 41
11 60 61
? ? ?
? ? ?
a. Tentukan nilai yang belum diketahui pada tabel tersebut dan buktikan bahwa teorema
pythagoras dipenuhi.
Jawab:
Misal
Panjang sisi siku-siku = m
Panjang sisi miring = n
Dengan teorema pythagoras didapat:
m2 = n2 + 112
m2 – n2 = 112
(m – n)(m + n) = 121 = 1  121 = 11  11
Dengan demikian,
m – n = 1, m + n = 121
n = 60, m = 61
atau
109
m – n = 11, m + n = 11
n = 0, m = 11 (jelas ini tidak mungkin. Mengapa?)
Sehingga panjang sisi-sisi tersembunyi yang memenuhi yaitu:
Panjang sisi siku-siku = 60
Panjang sisi miring = 61
b. Lanjutkan tabel tersebut untuk dua baris lagi dan buktikan bahwa teorema pythagoras
dipenuhi.
Sebagai latihanmu.
11. Tentukan panjang sisi miring segitiga siku-siku yang ke- 10.
1 1
1
1
1 1
1
1
Jawab:
D x
x C
E
x
x
B
F
x x
G O x A Coba perhatikan ilustrasi gambar

x segitiga siku-siku kontinu dengan
H panjang sisi x yang menyusun.
x
I
x
J
x
K
Dengan pengerjaan bertahap:
OB = OA2  OB 2 = x2  x2
= 2x 2 = x 2
x 2
2
OC = OB 2  BC 2 =  x2
= 2x 2  x 2 = 3x 2 = x 3
Dengan cara yang sama, coba kamu kerjakan sampai kamu temukan panjang OK.
110
Jika panjang sisi yang membentuk sisi miring sama (dalam hal ini adalah x),
maka panjang sisi miring = x n
dengan
n = banyaknya sisi x yang menyusun
Sehingga, panjang sisi miring segitiga siku-siku yang ke- 10 adalah 10 .
12. Perhatikan gambar dua persegi berikut. Luas daerah persegi kecil adalah 25 cm 2.
Tentukan nilai x.
15 cm
2
x 25 cm
Jawab:
Luas daerah persegi kecil adalah 25 cm2, maka panjang sisinya = 5. (coba kamu selidiki)
Sehingga:
x = 202  152
= 400  225
= 625
= 25
Jadi, nilai x adalah 25.
111
Soal Tantangan 5.1
1. perbandingan panjang dan lebar suatu persegipanjang adalah 4 : 3. Jika keliling

persegipanjang 140 cm, tentukan panjang diagonalnya!
2. Diberikan beberapa argumen sebagai berikut:
a. Jika a2 = b2 – c2, ABC siku-siku di A
b. Jika a2 = b2 – c2, ABC siku-siku di B
c. Jika b2 = a2 – c2, ABC siku-siku di B
d. Jika c2 = b2 + a2, ABC siku-siku di A
Manakah pernyataan di atas yang benar? Berikan alasanmu.
3. Sebuah segitiga siku-siku mempunyai panjang sisi a2 + b2, a2 – b2, dan 2ab. Buktikan
bahwa segiitiga tersebut siku-siku.
4. Diketahui a, b, dan c adalah tripel Pythagoras. Buktikan bahwa na, nb, dan nc adalah
tripel Pythagoras!
5. Kota A, B, dan C merupakan titik-titik sudut sebuah segitiga siku-siku, dengan sudut
siku-siku di titik B. Garis AB dan BC merupakan jalan, ,masing-masing dengan panjang
300 km dan 400 km. Sebuah pesawat terbang dapat menerbangi rute AC yang bukan
suatu jalan. Biaya pengiriman barang dengan truk Rp 500,00 per km, sedangkan dengan
pesawat sebesar Rp 700,00 per km. Tentukan manakah yang lebih murah untuk
mengirimkan barang dari kota A ke kota C, dengan truk atau pesawat dan tentukan biaya
total dengan memakai metode yang lebih murah.
6. Dengan ukuran-ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Temukan
panjang BC dan garis tinggi AD.
C
8 cm
D
A 6 cm B
7. Diketahui PQR siku-siku di P dengan sisi PQ = (3x – 2) xm dan PR = (x + 6) cm. Jika

besar sudut Q = 45, tentukan PQ, PR, dam QR!
112
Alt
Latihan 5.2
+P
1. Tentukan nilai a dan b pada gambar di bawah.
16 cm
a 32 cm
30
b
Jawab:
  2 3
2
32 = a2 + a2 
16 b
32 = 2a2
2b = 16 3
32
a2 = 16 3
2 b=
2
a2 = 16
b= 8 3
a = 16
b= 64  3
a =4
b = 192
2. Tentukan luas segitiga berikut.
16
Jawab:
Perhatikan gambar di atas.
Segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku samakaki, dengan kata lain terdapat
sepasang sisi yang sama panjang.
Misal sisi yang sama panjang adalah x. Dengan teorema pythagoras diperoleh:
 16 
2
= x2 + x2
16 = 2x2
16
x2 =
2
x2 = 8
113
x = 8
x =2 2
Sehingga,
 8
2
Luas segitiga =
= 8 satuan luas.
3. Apa yang salah dengan gambar di bawah ini? Jelaskan.
15 cm
8 cm
60
17 cm
Sebagai latihanmu.
Coba kamu selidiki dengan menggunakan perbandingan sudut istimewa pada segitiga
siku-siku. Apakah gambar di atas memenuhi?
4. Tentukan luas persegipanjang KLMN berikut.
N M
8 cm
30
K L
Jawab:
NK : KL : LN = 1 : 3 :2
NK : KL : LN = x : y : 8
NK x 1 x
    2x = 8  x=4
LN 8 2 8
KL y 3 x
    2x = 8 3  x= 4 3
LN 8 2 8
Luas KLMN = 2  Luas KLN
1 
= 2   4 3 4
2 
= 16 3 cm2.
114
Soal Tantangan 5.2
1. Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjnagnya 100 meter.
Jaraj anak di tanah dengan titik yang tepat berada di bawah layang-layang adalah 60
meter. Hitunglah ketinggian layang-layang.
2. Sebuah kapal berlayar ke arah timur sejauh 150 km, kemudian ke arah selatan sejauh 200
km. Hitung jarak kapal sekarang dari tempat semula.
3. Sebuah tangga yang panjnagnya 12 m bersandar pada tembok yang tingginya 8 m. Jika
kaki tangga terletak 6 m dari tembok maka hitunglah panjang bagian tangga yang tersisa
di atas tembok.
4. Seseorang menyeberangi sungai yang lebarnya 30 meter. Jika ia terbawa arus sejauh 16
meter, berapakah jarak yang ia tempuh pada saat menyeberangi sungai?
5. Dua buah tiang berdampingan berjarak 24 m. Jika tinggi tiang masing-masing adalah 22
m dan 12 m, hitunglah panjang kawat pernghubung antara ujung tiang tersebut.
6. Sebidang sawah berbentuk persegipanjang berukuran (40  9) m. Sepanjang keliling dan
kedua diagonalnya akan dibuat pagar dengan biaya Rp 25.000,00 per meter. Hitunglah:
a. Panjang pagar,
b. Biaya pembuatan pagar.
115
Alt
Latihan 5.3
+P
1. Tinggi sebuah jendela lantai 2 pada sebuah gedung kira-kira 8 meter. Di depan gedung
tersebut ada sebuah taman dengan lebar 6 meter. Berapa panjang tangga minimum yang
dibutuhkan agar kaki-kaki tangga tidak merusak taman tersebut?
Jawab:
Ilustrasi (perhatikan gambar).
Tinggi (sisi tegak) = Panjang sisi siku-siku = 8 m
Lebar (sisi horisontal) = Panjang sisi terpendek = 6 m
Panjang tangga = Sisi miring = x
8m
x = 82  6 2
Coba perhatikan
= 64  36
ilustrasi dengan
gambar di samping.
= 100
= 10
6m
Jadi, panjang tangga minimum adalah 10 m.
2. Suatu ketika terjadi gempa bumi yang mengakibatkan
tiang listrik patah. Jika tiang tersebut patah pada
ketinggian 16 meter dari tanah dan bagian tiang yang
patah membentuk sudut 60 dengan permukaan tanah.
Berapa tinggi menara sebenarnya.
Sebagai latihanmu.
Gunakan perbandingan sudut istimewa pada segitiga siku-siku.
116
Alt
Uji Kompetensi 5
+P
1. Tentukan nilai a pada gambar berikut.
3a + 2 3a + 4
Jawab: a+4
(3a + 4)2 = (3a + 2)2 + (a + 4)2
9a2 + 24a + 16 = (9a2 + 12a + 4) + (a2 + 8a + 16)
9a2 + 24a + 16 = 9a2 + 12a + 4 + a2 + 8a + 16
9a2 – 9a2 – a2 + 24a – 12a – 8a + 16 – 16 – 4 = 0
–a2 + 4a – 4 = 0
a2 – 4a + 4 = 0 (Perhatikan perubahannya. Mengapa?)
(a – 2)(a – 2) = 0
a=2 atau a=2
Jadi, nilai a adalah 2.
2. Suatu ketika Jodi dan Nikolas diminta menentukan apakah 8 - 17 - 15 adalah suatu Tripel
Pythagoras. Kemudian mereka menjawab:
Jodi Nikolas
82 + 172 = 64 + 289 82 + 152 = 64 + 225
= 353 = 289
2 2
15 = 225 17 = 289
353  225 289  289
Bukan Tripel Pythagoras Tripel Pythagoras
Manakah yang benar? Jelaskan.
Teorema Pythagoras
Untuk suatu segitiga siku-siku dengan dua sisi a, b dan sisi miring c (hipotenusa),
jumlah dari kuadrat kedua sisinya samadengan kuadrat dari sisi miringnya.
117
3. Tentukan nilai x.
4
x 7 x
20
37,5 5
Jawab: 7
202  37,52
2 2
x = 5 4
x =    
7 7
= 400  1406, 25
5 4 5 4
= 1806, 25 =     
7 7 7 7
= 42,5
9 1
= 
7 7
9
=
49
3
=
7
4. Tentukan apakah ABC dengan koordinat A(–2, 2), B(–1, 6) dan C(3, 5) adalah suatu
segitiga siku-siku? Jelaskan.
Jawab:
Diketahui A(–2, 2), B(–1, 6) dan C(3, 5).
Gradien garis AB:
y2  y1 62 4
mAB = = =
x2  x1 1   2  1
Gradien garis BC:

y2  y1 56 1
mBC = = =
x2  x1 3   1 4
Jika benar ketiga koordinat tersebut membentuk suatu segitiga siku-siku, maka kedua
persamaan garis tersebut haruslah saling tegak lurus.
4 1
mAB  mBC = –1    = –1
1 4
Oleh karena mAB  mBC = –1, maka ABC dengan koordinat A(–2, 2), B(–1, 6) dan C(3,
5) adalah suatu segitiga siku-siku.
118
5. Ukuran layar monitor komputer biasanya diukur berdasarkan panjang diagonalnya.

Sebuah monitor 19 inch berarti mempunyai panjang diagonal 19 inch. Jika tinggi layar
monitor 11,5 inch, berapakah lebarnya?
6. Diketahui sebuah Balok ABCD.EFGH dengan panjang AB = 8 cm, BC = 6 cm dan BF =

8 cm. Titik M adalah titik potong antara diagonal AC dan BD. Jelaskan apakah hubungan
antara panjang HM, FM, GM, dan EM.
Sebagai ilustrasi, coba perhatikan gambar berikut.
H G
Perhatikan gambar limas yang

E F terbentuk (garis merah)
8 cm
D C
M
6 cm
A 8 cm B
7. D C
A B
Perhatikan gambar di atas. Persegi ABCD mempunyai panjang sisi 1 satuan dan garis
AC adalah diagonal.
a) Bagaimana hubungan antar segitiga ABC dan segitiga ACD?
b) Tentukan besar sudut-sudut pada salah satu segitiga di atas.
c) Berapakah panjang diagonal AC? Jelaskan.
d) Misalkan panjang sisi persegi ABCD 6 satuan, apakah yang berubah dari jawabanmu
pada soal b) dan c)? Jelaskan.
119
8. Tentukan keliling segitiga ABC.

A
8 cm 60
30
B D C
9.
Sebuah air mancur terletak di tengah perempatan jalan di pusat kota. Mobil merah dan
mobil hijau sama-sama melaju mmeninggalkan air mancur tersebut. Mobil merah melaju
dengan kecepatan 60 km/jam sedangkan mobil hijau 80 km/jam.
a. Buatlah tabel yang menunjukkan jarak yang ditempuh kedua mobil dan jarak kedua
mobil tersebut setelah 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Gambarkan perubahan jarak tersebut.
b. Misalkan mobil merah melaju dengan kecepatan 40 km/jam setelah 2 jam jarak antara
kedua mobil 100 km. Berapakah kecepatan mobil hijau pada saat itu?
Keterangan: jarak kedua mobil yang dimaksud adalah panjang ruas garis yang
menghubungkan kedudukan dua mobil tersebut.
10. C
30
A 8 cm D B
a. Tentukan keliling segitiga ACD

Dengan menggunakan perbandingan sudut istimewa segitiga siku-siku, diperoleh:
AD 1 8 1
    DC = 8 3
DC 3 DC 3
AD 1 8 1
    AC = 16
AC 2 AC 2
120
Sehingga: K. ACD = AD + DC + CA
= 8 + 8 3 + 16
= 24 + 8 3
b. Apakah hubungan antara keliling segitiga ACD dan ABC?
c. Apakah hubungan antara luas segitiga ACD dan ABC?
11. Tentukan panjang AF, CE, dan CD pada gambar berikut.
E
F 60
45
45
A
D
6 cm
30
B C
Jawab:
Dengan menggunakan perbandingan sudut istimewa pada segitiga siku-siku, diperoleh:
AB 1 6 1
    AC = AF = 12
AC 2 AC 2
Panjang AF = AC = 12
Dengan cara yang sama, coba temukan panjang CE dan CD.
12. Pada ketiga sisi sebuah segitiga siku-siku dibuat setengah lingkaran
III Rumus luas lingkaran
1 2
5 cm L = r2 atau L = d
4 cm
II 4
dengan:
r = jari-jari lingkaran
d = diameter lingkaran
3 cm
I
a. Tentukan luas setiap setengah lingkaran
121
Jawab:
1
Luas lingkaran I =    d2
4
1
=  3,14  32
4 3 cm
= 7,065 cm2
1
Luas lingkaran II =    d2
4
1
=  3,14  42 4 cm
4
= 12,56 cm2
1
Luas lingkaran III =    d2
4
1
=  3,14  52
4 5 cm
2
= 19,625 cm
b. Bagaimanakah hubungan ketiga luas setengah lingkaran tersebut?
Luas lingkaran III = Luas lingkaran I + Luas lingkaran II
19,625 = 7,065 + 12,56
19,625 = 19,625
13. Pada sebuah segitiga siku-siku dibuat segitiga samasisi.
II Formula Heron
4 cm
5 cm III L = s  s  a  s  b  s  c 
3 cm
I
a. Tentukan luas setiap segitiga samasisi
b. Bagaimanakah hubungan ketiga luas segitiga samasisi tersebut?
Sebagai latihanmu (gunakan formula heron untuk mencari luas segitiga samasisi).
122
Siap OSN
1. Gambar bangun berikut, ABCD adalah persegi dengan sisi 6 satuan. Titik E dan F
membagi diagonal AC menjadi tiga bagian sama panjang. Luas segitiga DEF = ...
D C
A B
2. Persegi pada gambar di bawah memiliki luas satu satuan luas. Pecahan yang menyatakan
luas dari daerah yang tidak diarsir adalah ...
3. Perhatikan gambar berikut. Panjang CP adalah ...

D C
P
3
160
5
A B
4. Perhatikan gambar di bawah ini. Jika CE = EB, AD = DB, besar ABC 30°, dan panjang
CA = 4 cm, maka panjang CF adalah ...
C
E
F
30
A D B
5. Diberikan segitiga PQR siku-siku di Q. Jika panjang PQ adalah x + 4, panjang QR adalah

3x + 2, dan panjang PR adalah 3x + 4, maka panjang QR adalah ...
123
6. Perhatikan gambar di bawah ini. Jika panjang AB = 2 cm, panjang CD = 3 cm, dan
panjang AC = 9 cm, maka panjang BC adalah ...
C
B D
A
7. Pada segiempat ABCD dibuat setengah lingkaran pada sisi AD dengan pusat E dan
segitiga sama sisi BEC. Jika BC = 20 cm, maka luas daerah yang diarsir adalah ...
D C
A B
8. Diberikan sebuah persegi dengan sisi a satuan sebagaimana tampak pada gambar di
bawah. Empat buah segitiga siku-siku dipotong dari persegi tersebut seperti digambarkan
sebagai daerah berarsir abu-abu. Diketahui semua sisi siku-siku yang lebih pendek
3
memiliki panjang a satuan. Luas daerah tak berarsir pada persegi tersebut adalah ...
8
9. Pada segitiga ABC (siku-siku di C), titik Q pada AC, titik P pada AB, dan PQ sejajar
BC. Panjang sisi AQ = 3; AP = 5; BC = 8, maka luas ABC adalah ...
10. Diketahui limas T.ABCD. panjang rusuk AB = 2 cm dan TA = 4 cm. Jarak titik M
dengan rusuk TD adalah ...
11. Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 2 cm. Jika titik T adalah titik potong
diagonal bidang BCGF, titik P adalah titik tengah rusuk AB, dan titik Q adalah titik
tengah rusuk DC, maka jarak antara titik T dengan bidang PQHE adalah ... cm.
12. Jika diketahui panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 1 satuan, maka jarak titik E ke
bidang datar AFH adalah ... satuan
124
13. Jika segitiga ABC siku-siku di B, AB = 6, AC = 10, dan AD adalah garis bagi sudut
BAC, maka panjang AD adalah ...
Jika panjang sisi pada persegi yang terbesar adalah 1 satuan panjang dan persegi
berikutnya diperoleh dengan cara menghubungkan semua titik tengah pada keempat
sisinya, maka jumlah luas yang diarsir adalah ...
15. T
T2
T4
T6
T1 T3 T5 Tx
Jika segitiga TT1Tx siku-siku sama kaki dan panjang TT1 = 8 cm, maka TT1 + T1T2 + T2T3
+ T3T4 + T4T5 + … adalah ...
16. Perhatikan gambar jajaran genjang di bawah ini, Jika sudut BPC dan BQD siku-siku, dan
BP = 4 cm, DP = 4 cm dan DC = 7 cm, tentukan panjang BQ.
D P
C
A B
17. Diketahui luas persegi ABCD adalah 25 m2. Jika E, F, dan G masing-masing adalah titik
tengan AB, AD, dan CD seperti pada gambar berikut, maka luas trapesium BHFE adalah
... m2. D G C
A E B
125
18. Pada sebuah segiempat ABCD, sudut ABC dan sudut DAC adalah sudut siku-siku. Jika
keliling segiempat ABCD adalah 64 cm, keliling ABC adalah 24 cm, dan keliling ACD
adalah 60 cm, berapakah luas segiempat ABCD?
19. Diberikan persegipanjang ABCD dengan ukuran 16 cm  25 cm, EBFG layang-layang,
dan panjang AE = 5 cm. Tentukan panjang EF!
A D
25 cm
G
B F C
16 cm
20. Diketahui ABCD dan DEFG adalah dua jajargenjang. Titik E terletak pada AB dan titik
C terletak pada FG. Luas ABCD adalah 20 satuan. H adalah titik pada DG sehingga EH
tegak lurus DG. Jika panjnag DG adalah 5 satuan, tentukan panjang EH.
B
E F
A
D G
H
126
WAHYU
6
STATISTIKA
Did You Know?

Kamu sudah mempelajari statistika di
kelas VII tentang mean, mode, dan
median juga bentuk penyajiannya.
Kalian telah mengenal penyajian
dalam bentuk diagram seperti diagram
lingkaran, diagram batang dan diagram
garis. Statistik dapat dipresentasikan
dalam kategori diagram dan grafik.
Sumber: irmasafitri07.wordpress.com
KBM Thales
Orang yang bercita-cita tinggi adalah orang yang menganggap
teguran keras baginya lebih lembut daripada sanjungan merdu
seorang penjilat yang berlebih-lebihan.
BSE SCHEMA
BAB 6. STATISTIKA
A. Pengertian Statistika
Statistik (statistics) adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cara mengumpulkan,
mengolah, menjelaskan, meringkas, menyajikan, dan menginterpretasi data yang
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
a. Rataan Aritmetik atau Rataan (Arithmetic Mean or Mean)
Untuk data tunggal
x1  x2  x3    xn
x =
n
1 n
=  xi
n i 1
Metode Singkat:
x  A
d
n
A = rataan sementara atau sebarang nilai x
d = selisih tiap nilai dengan rataan sementara
b. Median (Md)
 n 1 
Md = data ke-    untuk data ganjil
 2 
n n 
data ke-    data ke-   1
Md = 2 2   untuk data genap
2
*untuk menentukan median, kamu harus mengurutkan data terlebih dahulu.
c. Modus (Mode)
Modus menunjukkan nilai dalam sebaran data yang paling sering muncul.
B. Kegunaan Statistik
Terdapat beberapa kegunaan dari statistik yang termuat dalam lima kegunaan penting
yaitu condensation, comparison, forecasting, estimation, tests of hypothesis.
C. Cakupan Statistik
Mari sekarang kita diskusikan dengan baik tentang penerapan statistik dalam berbagai
disiplin ilmu seperti statistik dalam industri, bisnis, agrikultur, ekonomi, pendidikan,
perencanaan, kesehatan, dan terapan modern. Coba kamu cari tahu detail daripada
keterkaitan statistika dengan bidang ilmu lainnya.
128
BAB 6. STATISTIKA
D. Penyajian Data dalam Diagram dan Graf
Penyajian Data dengan Diagram

1. Diagram dimensi satu
a. Diagram garis
b. Diagram sederhana
c. Diagram batang bertumpuk
d. Diagram batang sub-divisi
e. Diagram batang persentase
2. Diagram dimensi dua
a. Diagram Persegipanjang
b. Diagram Persegi
c. Diagram lingkaran
3. Diagram dimensi tiga
4. Pictogram dan Cartogram
Penyajian Data dengan Graf
1. Histogram
2. Frekuensi segibanyak
3. Kurva frekuensi
4. Ogive
5. Kurva Lorenz
Note: Coba kalian temukan informasi yang lebih lengkap tentang penyajian data dalam
diagram dan graf. Kalian dapat mencarinya di buku-buku, internet, maupun berbagai
referensi yang relevan.
129
BAB 6. STATISTIKA
Alt
Latihan 6.1
+P
1. Hasil PEMILUKADA pada suatu Kabupaten ditunjukkan seperti pada tabel berikut
Pasangan calon bupati A B C D E F

Presentase perolehan suara 23% 15% 37% 6% 12% 7%
Coba sajikan data tersebut dalam diagram batang.
40%
35%
30%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
A B C D E F
2. Buatlah diagram batang dari tabel berikut
Banyak siswa
Kelas Untuk memudahkan
Laki-laki Perempuan pekerjaanmu dalam
VIII-A 16 14 membuat diagram
VIII-B 12 18 statistika di komputer,
gunakan saja
VIII-C 15 19
software/program
VIII-D 14 18 komputer semacam
VIII-E 13 17 microsoft office excel
VIII-F 15 16 atau lainnya.
20
18
16
14
12
Laki-laki
10
Perempuan
8
6
4
2
0
VIII-A VIII-B VIII-C VIII-D VIII-E VIII-F
130
BAB 6. STATISTIKA
3. Nilai rata-rata Ujian Nasional dari SMP Tunas Bangsa tahun pelajaran 2011 - 2013
ditunjukkan dalam tabel berikut. Coba buatlah diagram batang dari data tersebut.
Mata pelajaran 2011 2012 2013

Bahasa Indonesia 8,37 8,86 8,73
Matematika 9,02 8,89 9,20
IPA 8,67 8,90 9,00
Bahasa Inggris 8,87 8,50 8,97
Sebagai latihanmu.
131
BAB 6. STATISTIKA
Alt
Latihan 6.2
+P
1. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam seminggu ditunjukkan dalam tabel berikut.
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

10.300 10.450 10.630 10.550 10.740 10.830 10.920
Buatlah diagram garis dari data tersebut.
11.000 10.920
10.900 10.830
10.740
10.800
10.700 10.630
10.550
10.600
10.450
10.500
10.400 10.300
10.300
10.200
10.100
10.000
9.900
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
2. Buatlah sajian diagram garis dari data berat badan seorang bayi dalam waktu 10 bulan
pada tabel berikut.
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berat (kg) 3,0 3,2 3,6 4,0 3,9 4,3 4,8 5,2 5,4 5,7
5,7
6 5,4
5,2
4,8
5 4,3
4 3,9
4 3,6
3,2
3
3
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
132
BAB 6. STATISTIKA
3. Perhatikan diagram garis berikut ini.
a. Buatlah tabel dari grafik diagram garis tersebut.
Bulan
September
November
Desember
Jenis
Februari
Agustus
Oktober
Januari
Maret
April
Juni
Mei
Barang
Juli
Laptop 10 15 8 12 15 18 24 22 15 16 8 6
Komputer 12 8 18 12 10 8 20 22 18 14 10 8
b. Pada bulan apa penjualan laptop dan komputer paling tinggi.
Bulan
September
November
Desember
Jenis
Februari
Agustus
Oktober
Januari
Maret
April
Juni
Mei
Barang
Juli
Laptop 10 15 8 12 15 18 24 22 15 16 8 6
Komputer 12 8 18 12 10 8 20 22 18 14 10 8
Penjualan paling tinggi:
Penjualan laptop paling tinggi yaitu pada bulan Juli sebanyak 24.
Penjualan komputer paling tinggi yaitu pada bulan Agustus sebanyak 22.
133
BAB 6. STATISTIKA
c. Pada bulan apa penjualan laptop dan komputer paling tinggi mengalami kenaikan
paling tinggi.
Bulan
September
November
Desember
Jenis
Februari
Agustus
Oktober
Januari
Maret
April
Juni
Mei
Juli
Barang
Laptop 10 15 8 12 15 18 24 22 15 16 8 6
Fluktuasi  5 8 4 3 3 6 2 7 1 8 2
Komputer 12 8 18 12 10 8 20 22 18 14 10 8
Fluktuasi  4 10 6 2 2 12 2 4 4 4 2
Dari tabel di atas, diperoleh penjualan laptop dan komputer paling tinggi mengalami
kenaikan paling tinggi terjadi pada bulan Juli.
4. Data jumlah penduduk usia 20 – 40 tahun di suatu daerah selama 5 tahun terakhir
disajikan dalam bentuk tabel berikut.
Jenis Kelamin 2009 2010 2011 2012 2013

Laki-laki 1.200 1.250 1.400 1.400 1.550
Perempuan 1.250 1.300 1.550 1.600 1.750
Buatlah diagram batang dari data di atas.
Sebagai latihanmu.
134
BAB 6. STATISTIKA
Alt
Latihan 6.3
+P
1. Buatlah diagram lingkaran dari data banyak siswa kelas VIII berikut ini.
Banyak siswa
Jenis
Kelamin Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas
VIII-A VIII-B VIII-C VIII-D VIII-E VIII-F
Laki-laki 12 14 13 15 16 14
Perempuan 18 17 18 18 16 18
2. Laporan penjualan deler sepeda motor selama lima tahun disajikan dalam tabel sebagai
berikut.
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013

Banyak sepeda motor terjual 155 170 185 150 145
Buatlah diagram lingkaran dari data tersebut.
3. Data jenis pekerjaan orang tua siswa kelas VIII disajikan dalam tabel sebagai berikut.
No Jenis Pekerjaan Banyak orang tua

1 Pegawai Negeri 35
2 Pegawai BUMN 15
3 TNI/POLRI 10
4 Pegawai swasta 20
5 Pedagang 25
6 Petani 40
7 Lain-lain 45
Data pekerjaan orang tua siswa kelas VIII
35 Pegawai Negeri
45
Pegawai BUMN
15 TNI/POLRI
Pegawai swasta
10
Pedagang
40
Petani
20
25 Lain-lain
135
BAB 6. STATISTIKA
Alt
Uji Kompetensi 6
+P
Selesaikan soal berikut dengan cermat.

1. Banyaknya penduduk dari satu kecamatan seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini
Banyak penduduk
Nama desa
Laki-laki Perempuan
Sidomulyo 1.250 1.550
Kedungjajang 2.050 2.400
Sumberejo 1.500 1.650
Arjopuro 1.350 1.500
Sidomakmur 1.700 1.950
Merjosari 1.900 2.350
a. Buatlah diagram batang dan diagram garis dari data tersebut?
b. Apa kesimpulan tentang banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan dari setiap
desa?
2. Dalam satu minggu banyaknya kendaraan yang melintas di jala tol tercatat dalam tabel
berikut.
Hari Banyak kendaraan

Senin 2.550
Selasa 3.500
Rabu 3.000
Kamis 2.100
Jumat 2.050
Sabtu 4.500
Minggu 5.600
a. Buatlah diagram lingkaran dari data tersebut.
b. Tentukan persentase banyak kendaraan setiap hari dalam sepekan.
c. Apa kesimpulan kalian tentang banyaknya kendaraan yang melintas dalam sepekan di
jalan tol?
3. Diagram lingkaran di bawah ini menunjukkan penjualan mobil di beberapa kota besar.
a. Jika semua mobil yang terjual sebanyak 41.300, tentukan berapa banyak mobil yang
terjual tiap-tiap kota.
b. Apa kesimpulan kalian tentang banyaknya mobil yang terjual dari kota besar tersebut?
136
BAB 6. STATISTIKA
Denpasar
Jakarta
Palu 4500
7800
3500 11%
19%
8%
Medan Surabaya
5500 6500
13% 16%
Bandung Semarang
7500 6000
18% 15%
4. Diketahui diagram batang tentang tinggi badan seperti di bawah ini.
30
25
20
15
10
0
153cm 154cm 155cm 156cm 157cm 158cm 160cm 161cm 162cm 163cm
Diketahui jumlah siswa adalah 126 anak.

a. Tentukan berapa banyak siswa masing-masing.
b. Pada tinggi badan berapa jumlah siswa yang paling banyak dan paling sedikit?
c. Tentukan ukuran tinggi badan yang banyak siswanya sama?
5. Banyak siswa laki-laki dan perempuan di SD, SMP, dan SMK ditunjukkan dalam tabel
di bawah ini.
Banyak siswa
Sekolah
Laki-laki Perempuan
SD 2.250 2.300
SMP 1.750 2.200
SMA 1.550 1.700
SMK 1.250 1.400
a. Buatlah diagram batang dan diagram garis dari data tersebut.

b. Buatlah diagram lingkaran dari data tersebut.
c. Apa yang dapat kalian simpulkan dari ketiga diagram tersebut?
137
WAHYU
UJI
KOMPETENSI
SEMESTER 1
BSE SCHEMA
UJI KOMPETENSI SEMESTER 1
Alt
Uji Kompetensi Semester 1
+P
1. Gambarlah titik A(–2, 6), B(2, 4), C(–2, –5), dan D(–6, 4) pada koordinat Cartesius
a. Tentukan jarak setiap titik dengan sumbu-x
b. Tentukan jarak setiap titik dengan sumbu-y
c. Tentukan jarak antara titik A dengan titik B dan titik C dengan titik D
d. Bagaimana kedudukan garis AC dengan BD?
e. Bangun apakah yang terbentuk apabila keempat titik dihubungkan?
2. Diketahui koordinat titik-titik A(2, 3), B(6, 3), C(6, 5), dan D(2, 5)
a. Jika keempat titik tersebut dihubungkan, bangun apakah yang terbentuk?
b. Jika koordinat titik E(8, 3), F(12, 3), dan G(12, 5), tentukan koordinat titik H agar
EFGH berbentuk apa?
3. Diketahui 4 titik yaitu K, L, M, dan N. Jika koordinat titik K(2, 0), L(4, –4), M(0, 6) dan
keempat titik tersebut bila dihubungkan akan membentuk bangun belah ketupat, tentukan
koordinat titik N?
4. Perhatikan gambar di bawah:
Diketahui persegi a1 dengan titik koordinat bagian ujungnya adalah A(3, 2)
139
Persegi a2 dengan titik koordinat bagian ujungnya adalah B(7, 4)
Persegi a3 dengan titik koordinat bagian ujungnya adalah C(13, 7)
Persegi a4 dengan titik koordinat bagian ujungnya adalah D(21, 12)

Persegi a20 dengan titik koordinat bagian ujungnya adalah T(... , ...). Tentukan koordinat
titik T pada persegi a20 .
Jawab:
Persegi a1  A(3, 2)
Persegi a2  B(7, 4)
Persegi a3  C(13, 7)
Persegi a4  D(21, 12)

Persegi a20  T(... , ...)
Perhatikan nilai absisnya.

3, 7, 13, 21, 
(1  2 + 1), (2  3 + 1), (3  4 + 1), (4  5 + 1), 
Dapat dilihat bahwa polanya adalah (n  (n + 1) + 1) atau n2 + n + 1.
Sehingga nilai absis pada a20 = 20  (20 + 1) + 1 = 20  21 + 1 = 421 (titik x)
Sekarang perhatikan nilai ordinatnya.

2, 4, 7, 12, 
Coba kamu selidiki sampai berapa tingkat dicapai selisih konstan (tetap).
Titik ordinat ke-n dapat dicari dengan rumus

1 3
6
  1

 n  3n 2  14n = n  n 2  3n  14
6

Sehingga nilai ordinat pada a20 :
1
6
 
 203  3  202  14  20 
1
6
  8000  1200  280 
1
  7080 = 1180 (titik y)
6
Jadi, koordinat titik T pada persegi a20 adalah T(421, 1180).
140
5. Gambarlah titik yang melalui titik A(4, –3) dan melalui titik B(4, 3), apakah garis
tersebut sejajar atau tegak lurus terhadap sumbu-x? Jelaskan.
6. Gambarlah 4 titik yang memiliki jarak yang sama tehadap garis yang melalui titik A(5, –
3) dan B(–3, 5) dan tentukan koordinat dari keempat titik tersebut.
7. Tulislah prosedur untuk menggambar empat titik yang berjarak sama dengan titik-titik
yang memiliki jarak yang sama terhadap titik P(1, –7) dan Q(6, –2).
8. Jika diketahui titik P(4, –5) dan titik Q(3, 2), R(8, 2), S(–5, 4), dan T(–3, –6), tentukan
koordinat titik Q, R, S, dan T terhadap titik P.
9. Diketahui titik A(5, 6), B(3 – 3), dan C(1 – 4, 6)
a. Jika dibuat garis yang melalui titik A dan B bagaimanakah kedudukan garis tersebut
terhadap sumbu-x dan sumbu-y
b. Jika dibuat garis yang melalui titik A dan C bagaimanakah kedudukan garis tersebut
c. Jika dibuat garis yang melalui titik B dan C bagaimanakah kedudukan garis tersebut
10. Tentukan keliling dan luas gambar berikut.
b
a
x
a
b
y
11. Tentukan hasil bagi bentuk aljabar –x3 + 2x2 + 18x – 24 oleh –(x + 4)
Jawab:
 x 3  2 x 2  18 x  24


 x3  2 x 2  18 x  24 
  x  4   x  4
x 3  2 x 2  18 x  24

x4

x 2

 6x  6   x  4
x4
 x2 – 6x + 6
141
12. Sederhanakan bentuk berikut.
9 x 2  36
6 x 2  19 x  14
Jawab:
9 x 2  36


9 x2  4  a2 – b2 = (a + b)(a – b)
6 x 2  19 x  14 
 6 x 2  19 x  14 
9  x  2    x  2  

  6 x  7    x  2  
9  x  2 9 x  18
 =
 6x  7 6 x  7
13. Buatlah suatu soal cerita yang bermakna bentuk aljabar 5x – 4.

Sebagai latihanmu.
14. Vio dan Bela masing-masing memiliki sehelai kertas karton. Karton Vio berbentuk
persegi dengan panjang sisinya (x + 2) cm dan karton Bela berbentuk persegipanjang
dengan ukuran panjang (x + 8) cm sedangkan lebarnya (x – 2) cm. Bila luas karton
mereka sama, maka hitunglah luas karton mereka.
Jawab:
Persegi dengan panjang sisinya (x + 2) cm
Persegipanjang dengan ukuran panjang (x + 8) cm sedangkan lebarnya (x – 2) cm.
(x + 2)2 = (x + 8)  (x – 2)
(x + 2)  (x + 2) = (x + 8)  (x – 2)
x  (x + 2) + 2  (x + 2) = x  (x – 2) + 8  (x – 2)
x2 + 2x + 2x + 4 = x2 – 2x + 8x – 16  ruas kiri dan ruas kanan dikurangi x2
4x + 4 = 6x – 16  ruas kiri dan ruas kanan dikurangi 4x + 4
4x + 4 = 2x – 16
0 = 2x – 12
2x = 12
12
x =
2
x =6
Ditemukan nilai x = 2, selanjutnya substitusi nilai x ke masing-masing ukurang panjang.
142
Luas persegi = (x + 2)2

= (6 + 2)2
= 82
= 64 cm2
Luas persegipanjang = (x + 8)  (x – 2)
= (6 + 8)  (6 – 2)
= 14  4
= 64 cm2
Jadi, luas total karton keduanya adalah 64 + 64 = 128 cm2.
15. Keluarga Amelia dan Firman adalah saudara kandung. Ketika Amelia ditanya oleh
gurunya “Berapa banyak saudaramu?” Amelia menjawab, “Banyak saudara perempuan
saya samadengan banyak saudara laki-laki saya. “Ketika Firman ditanya gurunya,
“Berapa banyak saudaramu?” Firman menjawab “Banyak saudara laki-laki saya setengah
dari saudara perempuan saya. Tentukan berapa bersaudarakah Amelia dan Firman.
Jawab:
Misal:
Perempuan = p
Laki-laki = l
Sehingga banyak anak perempuan ditulis n p dan banyak anak laki-laki ditulis nl .
Dari pernyataan “Banyak saudara perempuan saya samadengan banyak saudara laki-laki
saya”. Artinya banyak anak perempuan selain amelia samadengan banyak anak laki-laki
sehingga dapat dituliskan:
n p  1  nl  n p  nl  1
Dari pernyataan “Banyak saudara laki-laki saya setengah dari saudara perempuan saya”.
Artinya banyak anak laki-laki selain firman samadengan setengah banyak anak
perempuan sehingga dapat dituliskan:
1
nl  1   np  2  nl  1  n p
2
2nl  2  nl  1
2nl  nl  1  2
nl  3
Ditemukan banyak anak laki-laki adalah 3 orang.
143
n p  nl  1
np  3  1
np  4
Ditemukan banyak anak perempuan adalah 4 orang.

Jadi, Amelia dan Firman adalah 3 + 4 = 7 bersaudara.
16. Perhatikan gambar timbangan berikut ini!
Timbangan A dan B berisi bola, tabung, dan balok dalam keadaan seimbang. Tentukan
banyaknya bola atau tabung atau balok pada timbangan C supaya seimbang.
Jawab:
Timbangan Bola (x) Tabung (y) Balok (z) Bentuk aljabar

A 3 1 3x = y
B 1 2 1 x + 2y = z
C 1 2 ? = x + 2z
Perhatikan proses berikut.
x + 2z = x + 2(x + 2y)
= x + 2x + 4y
= 3x + 4y
17. Pemberian cairan melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui
pembuluh darah yang dilakukan pada pasien dengan bantuan perangkat infus. Tindakan
ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan
pengobatan dan pemberian makanan.
Dengan mengetahui cara menghitung tetesan infus dapat membantu perawat dalam
menentukan berapa banyak jumlah tetesan cairan infus dalam tiap menit dan mengetahui
berapa jumlah zat gizi yang dikandungnya.
Perawat harus menghitung kecepatan tetesan cairan infus (D) yaitu banyak tetesan per
dv
menit. Perawat menggunakan rumus D =
60n
144
d menunjukkan banyak tetesan per menit

v menunjukkan volume cairan infus dalam mililiter
n menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk menginfus dalam jam
a. Seorang perawat ingin melipat gandakan lama waktu menginfus. Bagaimana
perubahan D jika dilipatgandakan namun d dan v tetap? Jelaskan.
b. Perawat juga harus menghitung volume infus yang dibutuhkan v berdasarkan
kecepatan tetesan infus D. sebuah infus dengan kecepatan tetesan 50 tetes per menit
telah dialirkan ke pasien selama 3 jam. Infus memiliki 25 tetesan per mililiter.
Berapakah volume cairan infus dalam mililiter?
18. Mainan Tradisional (Mobil-mobilan)
Mobil-mobilan dari kulit jeruk Bali merupakan salah satu mainan tradisional anak-anak
Indonesia. Pak Riko ingin membut beberapa mobil mainan untuk anak-anak di sekitar
rumahnya. Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat mobil-mobilan
tersebut sebagai berikut.
Jawab:
Jumlah mainan maksimal yang dapat dibuat adalah 5. (mengapa?)
19. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(3, 2) dan sejajar garis 3y = 5.
Jawab:
y=2
145
20. Tentukan persamaan garis yang melalui titik O(0, 0) dan tegak lurus garis 2x + y – 4 = 0.
Jawab:
Gradien garis 2x + y – 4 = 0
2
m = = –2
1
1 1
m1  m2  1  2  m2  1  m2   m2 
2 2
m  y  y1   x  x1
1
 y  0  x  0
2
y = 2x
Jadi, persamaan garis yang melalui titik O(0, 0) dan tegak lurus garis 2x + y – 4 = 0
adalah y = 2x.
21. Perhatikan gambar di bawah ini. Daerah yang diarsir memiliki luas 12 satuan dan garis
yang membatasinya bergradien. Tentukan nilai s, t, dan persamaan garis yang melalui
kedua titik.
y
(0, s)
2
m= 
3
x
0 (t, 0)
Jawab:
t = 3 dan s = 2
Persamaan garisnya adalah 2x + 3y – 6 = 0.
Perhatikan gambar di samping. (0, b)

b
Garis miring ke kiri mempunyai m= 
a
b
gradien negatif: m = 
a x
Persamaan garis lurus yang melalui 0 (a, 0)

(0, b) dan (a, 0): ax + by = ab
146
22. Torik dan Mamad sedang berdiskusi tenang suatu grafik di bawah ini.
Torik menganggap bahwa grafik di atas adalah grafik suatu fungsi. Namun, Mamad tidak
setuju dengan pendapat Torik. Mamad berpendapat bahwa grafik tersebut bukan grafik
fungsi.
Menurut kalian, siapakah yang benar? Jelaskan alasan kalian.
23. Tentukan persamaan garis lurus untuk setiap keadaan berikut.
a. Melalui titik (–3, –2) dan sejajar sumbu-x
b. Melalui titik (–3, –2) dan sejajar sumbu-y
c. Melalui titik (–3, –2) dan memiliki gradien yang tak terdefinisi.
d. Melalui titik (–3, –2) dan bergradien 0.
24. Pilihan ganda. Manakah di antara grafik berikut yang melalui titik (1, 1) dan sejajar
dengan garis 2x + 3y = 6.
2 1
a. 2x + 3y = 8 c. y  x
3 3
2 7
b. 2x + 3y = 1 d. y   x 
3 3
25. Diketahui selesaian dari suatu persamaan linear dua variabel adalah {(0, 4); (3, 2); (6, 0)}
Temukan bentuk persamaan linearnya! Ada berapa banyak yang kalian temukan?
Jawab:
2x + 3y = 12
26. Garis m mempunyai persamaan y = –3x + 2. Garis tersebut memotong sumbu-y pada
koordinat titik 
Sebagai latihanmu.
27. Gradien garis yang melalui titik (5, –3) dan (3, –8) adalah 
147
Jawab:
y2  y1 8   3 8  3 5
m  m  m  m
x2  x1 35 2 2
28. Grafik persamaan garis 3x – 2y = 12 dan 5x + y = 7 saling berpotongan di titik (p, q).
Nilai 4p + 3q = 
Jawab:
Untuk menemukan titik (p, q) cukup kita cari nilai variabel x dan y saja.
Gunakan metode penghapus (eleminasi)
3x – 2y = 12 1 3x – 2y = 12
5x + y = 7 2 10x + 2y = 14 +
13x = 26
26
x= = 2 (titik p)
13
Substitusikan x = 2 ke 3x – 2y = 12.
3x – 2y = 12
3  2 – 2y = 12
6 – 2y = 12
–2y = 12 – 6
6
y= = –3 (titik q)
2
Sehingga diperoleh:
4p + 3q = 4  2 + 3  (–3)
=8–9
= –1
29. Persamaan garis yang melalui koordinat titik P(4, –2) dan tegak lurus dengan persamaan
garis 3y = 7 – 6x adalah 
30. Persamaan garis yang melalui koordinat titik P(2, 3) dan sejajar dengan garis yang
persamaannya 3x + 5y = 15 adalah 
Nomor soal 29 dan 30 sebagai latihanmu.
148
31. Tentukan nilai x pada gambar di samping.

C
3x – 1 4x – 2
A 2x B
Jawab:
(4x – 2)2 = (3x – 1)2 + (2x)2
(4x – 2)  (4x – 2) = (3x – 1)  (3x – 1) + (2x)  (2x)
4x  (4x – 2) – 2  (4x – 2)= 3x  (3x – 1) – 1  (3x – 1) + 4x2
16x2 – 8x – 8x + 4 = 9x2 – 3x – 3x + 1 + 4x2
16x2 – 16x + 4 = 13x2 – 6x + 1  kedua ruas dikurangi 13x2 – 6x + 1
3x2 – 10x + 3 = 0
Dengan pemfaktoran:
3x2 – 10x + 3 = 0
(3x – 1)(x – 3) = 0
3x – 1 = 0 atau x–3=0
3x = 1 atau x=3
1
x= atau x=3
3
Dengan formula ABC:
b  b 2  4ac
x1,2 =
2a
  10    10 
2
 4  3 3
=
23
10  100  36
=
6
10  64
=
6
149
10  8
=
6
10  8 18
x1 = = =3
6 6
10  8 2 1
x2 = = =
6 6 3
Jadi, nilai x yang memenuhi adalah 3. (mengapa?)
A
10 cm
60
B x D C
33. Berapa kira-kira panjang tali layang-layang untuk menarik perahu dengan sudut 45 dan
tingginya 150 m, seperti yang ditunjukkan gambar.
a. 173 m c. 285 m
b. 212 m d. 300 m
Jawab:
Gunakan aproksimasi (pendekatan) akar kuadrat (bilangan irasional 2 )

Notasi “” dibaca mendekati atau didekati.
Panjang tali = 150 2
= 150  1,4  ( 2  1,4)
150
= 210
Jadi, kita pilih 212 m. (mengapa?)
Selain menggunakan cara

Formula Bakhshali Manuscript di samping, banyak lagi
cara untuk
2
 c  mengaproksimasi
 2b  (mencari pendekatan)
a  b c b   
2 c
Nilai akar kuadrat suatu
2b  c 
2b   bilangan. Salah satu
 2b 
alternatif lainnya, ia dapat
Dengan: kita perkirakan dengan
menentukan taksiran
a : sebarang bilangan asli atau bilangan cacah terkecil dan taksiran
b : bilangan yang kuadratnya sangat mendekati a terbesar dari akar kuadrat
tersebut.
c = a – b2

A
x
4 3
120
45
B D C
Jawab:
Perhatikan segitiga siku-siku ABD.
Oleh karena besar sudut luar D = 120 maka BDA = 60, dengan itu kita gunakan
perbandingan sudut istimewa pada segitiga siku-siku.
Kita cari panjang AB (misal a).
3 a

2 4 3
4 3  3  2a
4  3  2a
12
a= =6
2
151
Sehingga a = AB = 6.
Perhatikan segitiga siku-siku samakaki ABC. A
AC = AB 2  BC 2
= 62  62
6 x
= 36  36
= 36  2
45
=6 2 B C
Jadi, nilai x = 6 2 .
35. Berdasarkan gambar, segitiga ABC adalah segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di B.
panjang BD = 6 m dan panjang AB = 8 m. Jika luas segitiga ADC 50% lebih besar dari
luas segitiga ABD, tentukan keliling segitiga ADC.
B D C
Jawab:
BD = 6 m
AB = 8 m
 ADC  (luas segitiga ADC)

1
 ADC  = 1   ABD 
2
3
=  6  8 = 72 m2
2
 ADC  = 8  (6 + x)
72 = 48 + 8x
8x = 72 – 48
8x = 24
152
24
x= =3
8
Sehingga panjang BC:
BC = BD + x
=6+3=9
Selanjutnya akan dicari panjang AC:
AC = AB 2  BC 2
= 82  9 2
= 64  81 = 145
Sehingga:
Keliling ADC = AB + BC + AC
= 8 + 9 + 145 = 17 145
Jadi, Keliling ADC = 17 145 m.
36. Tentukan panjang sisi miring segitiga siku-siku yang ke- 10.
1 1
1
1
1 1
1
1
Soal sama pada latihan 5.1 nomor soal 11.

37. Berikut diberikan pasangan sisi-sisi suatu segitiga. Manakah yang termasuk segitiga
lancip, segitiga siku-siku, atau segitiga tumpul. Jelaskan!
a. 500, 400, 300
b. 5.555, 6.666, 7.777
c. 12.000, 13.000, 20.000
38. Selama satu tahun keuntungan toto “Rahmad mencatat keuntungan setiap bulan sebagi
berikut (dalam jutaan rupiah)
Bulan ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Keuntungan 2,7 1,6 2,0 4,2 3,5 3,6 4,0 5,6 2,1 4,2 6,2 6,2
a. Buatlah diagram batang vertikal dari data tersebut.
153
b. Berapakah keuntungan terbesar yang diperoleh Toko “Rahmad” selama 1 tahun?

c. Kapan Toko “Rahmad” memeperoleh keuntungan yang sama selama dua bulan
berturut-turut?
39. Berikut ini adalah tabel berat badang seorang yang dipantau sejak lahir sampai berusia 9
bulan
Usia (bulan) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berat Badan (kg) 2,9 3,2 4,2 5,7 6,8 7,6 7,6 8,1 8,8 8,6
a. Pada usia berapa bulan berat badannya menurun?
b. Pada usia berapa bulan berat badannya tetap?
40. Tabel berikut menunjukkan banyaknya siswa di suatu kabupaten menurut tingkat sekolah
pada tahun 2013.
Tingkat Pendidikan Banyaknya Siswa

SD 4.850
SMP 3.850
SMA 2.250
a. Buatlah diagram lingkaran untuk data tersebut.
b. Berapa persen siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada tingkat SMP?
c. Berapa persen siswa yang menyelesaikan sekolah sampai pada tingkat SMA?
41. Bu Nunik menyuruh Delia, anaknya, mengambil sebauh permen dari tas belanja. Karena
letak tas terlalu tinggi untuk Delia, dia bisa mengambil permen dengan berjinjit namun
tidak bis melihat permen di dalamnya. Banyak permen masing-masing warna yang ada di
dalam tas ditunjukkan pada grafik berikut.
Berapa persen kemungkinan Delia mengambil permen berwarna merah?

a. 10%
b. 20%
c. 25%
d. 50%
154
42. Perhatikan grafik dan diagram lingkaran di bawah.
a. Berapakah jumlah total ekspor sampai pada tahun 2011?

b. Berapakah jumlah cengkeh yang diekspor Indonesia pada tahun 2012?
1) 1,8 milyar
2) 2,3 milyar
3) 2,4 milyar
4) 3,4 milyar
5) 3,8 milyar
155
WAHYU
SOAL MATEMATIKA - SMP

OLIMPIADE SAINS NASIONAL
2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
TAHUN 2013
BSE SCHEMA
OLIMPIADE MATEMATIKA 2013
SELEKSI TINGKAT KOTA (BAGIAN A: SOAL PILIHAN GANDA)

1. Bentuk x4 – 1 mempunyai faktor sebanyak ...
a. 3 c. 5 e. 6
b. 4 d. 6
Penyelesaian:
x4 – 1 = (x2)2 – 12
= (x2 + 1)(x2 – 1)
= (x2 + 1)(x + 1)(x – 1)
2. Jika a, b, c, dan d adalah bilangan bulat positif dibagi 13 berturut-turut bersisa 12, 9, 11,
dan 7, maka 3a + 4b – 3c + 2d dibagi 13 akan bersisa ...
a. 0 c. 7 e. 11
b. 1 d. 9
Penyelesaian:
a = 13.r + 12
b = 13.s + 9
c = 13.t + 11
d = 13.u + 7
3a + 4b – 3c + 2d = 3(13.r + 12) + 4(13.s + 9) – 3(13.t + 11) + 2(13.u + 7)
= 39r + 12 + 42s + 36 – 39t – 33 + 26u + 14
= 39r + 42s – 39t + 26u + 36 + 36 – 33 + 14
= 13 (3r + 4s – 3t + 2u) + 53
= 13 (3r + 4s – 3t + 2u) + 13  4 + 1 (bersisa 1)
3. Nilai rata-rata kelas A adalah 73, sedangkan nilai rata-rata kelas B adalah 88. Jika jumlah
siswa kedua kelas tersebut adalah 75 dan nilai rata-rata kedua kelas adalah 80, maka
banyak siswa kelas A adalah ... orang
a. 35 c. 40 e. 45
b. 38 d. 42
Penyelesaian:
xa  73
xb  88
na + nb = 75
157
nb = 75 – na
xgabungan  80
na  xa  nb  xb
xgabungan =
na  nb
na  73   75  na   88
80 =
75
80  75 = 75na + 75  88 – 88na
6000 = 6600 – 15na
15na = 6600 – 6000
15na = 600
600
na =
15
na = 40
4. Suatu hari perbandingan jumlah uang Netty dan Agit adalah 2 : 1. Sehari kemudian Netty
memberikan uangnya sejumlah Rp100.000,00 kepada Agit. Sekarang perbandingan uang
Netty dan Agit adalah 1 : 3. Jumlah uang Netty sekarang adalah Rp. ...
a. 240.000,00
b. 180.000,00
c. 120.000,00
d. 100.000,00
e. 60.000,00
Penyelesaian:
Misal:
Uang Netty mula-mula = N
Uang Agit mula-mula = A
N 2 N
  N = 2A  A=
A 1 2
 N  100000   1
 A  100000  3
3(N – 100000) = 1(A + 100000)
3N – 300000 = A + 100000
3N – A = 100000 + 300000 = 400000
158
N
Substitusikan A = ke persamaan 3N – A = 400000:
2
3N – A = 400000
N
3N – = 400000
2
6N N
 = 400000
2 2
5N
= 400000
2
5N = 400000  2 = 800000
800000
N= = 160000
5
Jadi, jumlah uang Netty sekarang adalah 160000 – 100000 = 60000
5. Jika f adalah fungsi linier, f (1) = 2000, dan f (x + 1) + 12 = f(x), maka nilai f (100) = ...
a. 762 c. 832 e. 1012
b. 812 d. 912
Penyelesaian:
f (1) = 2000
f (x + 1) + 12 = f(x)  f (x + 1) = f(x) – 12
Sehingga:
f (x + 1) = f(x) – 12
untuk x = 1
f (x + 1) = f(x) – 12
f (1 + 1) = f(1) – 12
f (2) = 2000 – 12
untuk x = 2
f (x + 1) = f(x) – 12
f (2 + 1) = f(2) – 12
f (3) = (2000 – 12) – 12
untuk x = 3
f (x + 1) = f(x) – 12
f (3 + 1) = f(3) – 12
159
f (4) = (2000 – 2(12)) – 12

untuk x = 4
f (x + 1) = f(x) – 12
f (4 + 1) = f(4) – 12
f (5) = (2000 – 3(12)) – 12

untuk x = x
f (x + 1) = f(x) – 12
f (x + 1) = [2000 – (x – 1)(12)] – 12
f (x + 1) = [2000 – (12x – 12)] – 12
f (x + 1) = 2000 – 12x + 12 – 12
f (x + 1) = 2000 – 12x
Maka:
f (100) = f (99 + 1)  x = 99
f (99 + 1) = 2000 – 12x
f (99 + 1) = 2000 – 12  99
f (100) = 2000 – 1188
f (100) = 812
Jadi, nilai f (100) = 812.
6. Diketahui H = {k x2 – 1 < x2 + k < 2(x + 1), dengan x dan k bilangan bulat}. Banyaknya
himpunan bagian dari himpunan H adalah ...
a. 4 c. 16 e. 64
b. 8 d. 32
Penyelesaian:
H = {k x2 – 1 < x2 + k < 2(x + 1), dengan x dan k bilangan bulat}
Sehingga:
x2 – 1 < x2 + k < 2(x + 1)
x2 – 1 < x2 + k < 2x + 2
x2 – 1 – x2 < k < 2x + 2 – x2
–1 < k < – x2 + 2x + 2
160
Untuk x = 0
–1 < k < – x2 + 2x + 2
–1 < k < – (02) + 20 + 2
–1 < k < 0 + 0 + 2
–1 < k < 2  k = 0, 1 (memenuhi)
Untuk x = 1
–1 < k < – x2 + 2x + 2
–1 < k < – (12) + 21 + 2
–1 < k < –1 + 2 + 2
–1 < k < 3  k = 0, 1, 2 (memenuhi)
Untuk x = 2
–1 < k < – x2 + 2x + 2
–1 < k < – (22) + 22 + 2
–1 < k < –4 + 4 + 2
–1 < k < 2  k = 0, 1 (memenuhi)
Untuk x = 3
–1 < k < – x2 + 2x + 2
–1 < k < – (32) + 23 + 2
–1 < k < –9 + 6 + 2
–1 < k < –1  (tidak memenuhi)
Jadi, H = {0, 1, 2}  n(H) = 3
Banyak himpunan bagian dari H adalah 2n(H) = 23 = 8
7. Tiga orang A, B, dan C pinjam meminjam kelereng. Pada awalnya ketiga orang tersebut
memiliki sejumlah kelereng tertentu dan selama pinjam meminjam mereka tidak
melakukan penambahan kelereng selain melalui pinjam meminjam diantara ketiga orang
tersebut. Pada suatu hari A meminjami sejumlah kelereng kepada B dan C
sehingga jumlah kelereng B dan C masing-masing menjadi dua kali lipat jumlah kelereng
sebelumnya. Hari berikutnya B meminjami sejumlah kelereng kepada A dan C sehingga
jumlah kelereng A dan C masing-masing menjadi dua kali lipat jumlah kelereng
sebelumnya. Hari terakhir C meminjami sejumlah kelereng kepada A dan B sehingga
jumlah kelereng A dan B masing-masing menjadi dua kali lipat jumlah kelereng
sebelumnya. Setelah dihitung akhirnya masing-masing memiliki 16 kelereng. Banyak
kelereng A mula-mula adalah ...
161
a. 8 c. 26 e. 32
b. 14 d. 28
Penyelesaian:
Kelereng awal:
A = x, B = y, C = z
Hari pertama:
A=x–y–z
B = 2y
C = 2z
Hari kedua:
A = 2(x – y – z) = 2x – 2y – 2z
B = 2y – (x – y – z) – 2z
= 2y – x + y + z – 2z
= 3y – x – z
C = 4z
Hari ketiga:
A = 2(2x – 2y – 2z)
= 4x – 4y – 4z
B = 2(3y – x – z)
= 6y – 2x – 2z
= –2x + 6y – 2z
C = 4z – (2x – 2y – 2z) – (3y – x – z)
= 4z – 2x + 2y + 2z – 3y + x + z
= 7z – x – y
= –x – y + 7z
A  4x – 4y – 4z = 16
x–y–z=4 ... persamaan (1)
B  –2x + 6y – 2z = 16
 –x + 3y – z = 8 ... persamaan (2)
C  –x – y + 7z = 16 ... persamaan (3)
162
Eliminasi (metode penghapus) persamaan (2) dan (1):

x  3y  z  8
x y z  4
 2 x  4 y  4  (4)
Eliminasi persamaan (1) dan (3):

7 x  7 y  7 z  28
x  y  7z  4 
6x  8 y  44
3x – 4y = 22 ... (5)
Eliminasi persamaan (5) dan (4):
3 x  4 y  28
2 x  4 y  4 
x  26
Jadi, banyak kelereng A mula-mula adalah 26.
8. Jika jumlah dua bilangan positif adalah 24, maka nilai terkecil dari jumlah kebalikan
bilangan-bilangan tersebut adalah ...
1 1
a. 1 c. e.
3 6
1 1
b. d.
2 4
Penyelesaian:
x + y = 24
1 1
bentuk  merupakan nilai terkecil
x y
x = 12 dan y = 12
1 1 1 1
 = 
x y 12 12
2 1
= =
12 6
2013
9. Jika ditulis dalam bentuk desimal, maka angka ke-2013 di belakang koma adalah..
7000
a. 1 c. 4 e. 8
b. 2 d. 5
163
Penyelesaian:
2013
= 0,287571428571428...
7000
0, 2 8 7  5 7 1 4 2 8  5 7 1 4 2 8
3 digit tidak berulang dan angka setelahnya merupakan 6 digit berulang (periode 6)
0 2 8 7 5 7 1 4 2 8
3 tidak berulang 6 berulang
Memberikan      
sisa 1 2 3 4 5 6
Angka 2013 di belakang koma dapat ditemukan dengan:
(2013 – 3) dibagi 6  2010 = 6(335) + 0
2010 dibagi 6 memberikan sisa 0 (sisa 0 = sisa 6) sehingga angka 2013 di belakang koma
adalah 8.
10. Diberikan angka disusun sebagai berikut: 987654321. Berapa banyak tanda operasi
penjumlahan harus disisipkan di antara angka-angka tersebut agar menghasilkan jumlah
99?
a. 3 c. 5 e. 8
b. 4 d. 7
Penyelesaian:
987654321
9 + 8 + 7 + 65 + 4 + 3 + 2 + 1 = 99
Jadi, banyaknya tanda operasi penjumlahan ada 7.
11. Jika barisan berikut adalah barisan bilangan bulat positif berurutan yang dihilangkan
semua bilangan kelipatan tiga: 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, ..., maka suku ke-67 barisan
tersebut adalah ...
a. 59 c. 86 e. 100
b. 62 d. 92
Penyelesaian:
Barisan: 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, ...
Dari angka 1 sampai ke 100, angka kelipatan 3 yang harus dihilangkan sebanyak:
99
= 33 angka. Sehingga angka 100 merupakan suku ke 100 – 33 = 67
3
Jadi, suku ke-67 barisan tersebut adalah 100.
164
12. Jika rata-rata 51 bilangan bulat berurutan adalah 10, maka bilangan terkecil dari semua
bilangan tersebut adalah ...
a. 5 c. –5 e. –15
b. 0 d. –13
Penyelesaian:
Rata-rata 51 bilangan bulat berurutan adalah 10, sehingga:
... 10 10 10 10 10 10 ...
Bilangan ke 24 25 26 27 28 29
... 8 9 10 11 12 13 ...
Agar berurutan maka angka 10 harus berada pada bilangan ke 26.
Jadi, bilangan terkecil dari semua bilangan tersebut adalah 10 – 25 = –15
13. Sebuah kantong berisi 15 bola merah, 12 bola biru, dan 3 bola hijau. Diambil sebuah
bola secara acak sebanyak 2 kali tanpa pengembalian. Peluang bola yang terambil merah
pada pengambilan pertama dan hijau pada pengambilan kedua adalah ...
1 1 6
a. c. e.
20 5 29
3 3
b. d.
58 29
Penyelesaian:
Merah = 15
Biru = 12
Hijau = 3
Total = 15 + 12 + 3 = 30
Peluang bola yang terambil merah pada pengambilan pertama dan hijau pada
pengambilan kedua:
15 3 45 3
 = =
30 29 870 58
14. Lima orang anak akan naik mobil dengan kapasitas enam tempat duduk, yakni dua di
depan termasuk pengemudi (Sopir), dua di tengah, dan dua di belakang. Jika hanya ada
dua orang yang bisa mengemudi, banyak cara mengatur tempat duduk mereka adalah ...
a. 120 c. 220 e. 280
b. 200 d. 240
Penyelesaian:
Misal:
165
Yang dapat menjadi sopir: A dan B

Penumpang: A, B, C, D, dan E
Sehingga akan terdapat dua pola tempat duduk (Pola I):
B A
C D
E
Banyak cara mengatur tempat duduk pada pola I:
5!
5P4 = = 120
 5  4 !
Pola II:
A B
C D
E
Banyak cara mengatur tempat duduk pada pola II:
5!
5P4 = = 120
 5  4 !
Jadi, banyak cara mengatur tempat duduk mereka adalah 120 + 120 = 240.
15. Jika diketahui panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 1 satuan, maka jarak titik E ke
bidang datar AFH adalah ... satuan
1 1 3
a. c. e.
2 3 4
2 3
b. d.
2 3
Penyelesaian:
166
Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH = 1 satuan

AE = 1 satuan
AF = FH = EG = 2 satuan
1 2
FS = ES =  FH = satuan
2 2
Perhatikan segitiga AFS:
AS = AF 2  FS 2
2
 2
 2
2
=   
 2 
2
= 2
4
8 2
= 
4 4
6 3 2 6
= =  =
4 2 2 2
Perhatikan segitiga ASE:

1
Luas ASE =  AE  ES
2
1 1
 AS  ET =  AE  ES
2 2
1 6 1 2
  ET =  1 
2 2 2 2
6 2
ET =
4 4
2 6
ET = :
4 4
2 4
= 
4 6
2 6
= 
6 6
167
12 43 2 3 3
= = = =
6 6 6 3
3
Jadi, jarak titik E ke bidang datar AFH adalah satuan.
3
16. Diketahui sekelompok data memiliki sifat-sifat berikut:
i. Terdiri dari 5 data bilangan bulat positif dengan rataan = 7
ii. Median = modus = 9
Jika jangkauan didefinisikan sebagai selisih data terbesar dengan data terkecil, maka
jangkauan terbesar yang mungkin adalah ...
a. 11 c. 13 e. 15
b. 12 d. 14
Penyelesaian:
5 data bilangan bulat positif dengan rataan = 7
Median = Modus = 9
Berarti:
77777  5 data dengan rata-rata 7
66977  mediannya 9, rata-ratanya 7
1 2 9 9 14  rata-ratanya 7, mediannya 9, modusnya 9, jangkuannya terbesar
Jangkuannya = 14 – 1 = 13
17. Di dalam suatu keranjang terdapat 12 apel Malang, dua diantaranya diketahui busuk.
Jika diambil 3 apel secara acak (random), maka peluang tepat satu di antaranya busuk
adalah ...
9 4 5
a. c. e.
22 11 22
5 9
b. d.
11 44
Penyelesaian:
12 apel  10 baik dan 2 busuk
Peluang mendapatkan 1 busuk dalam 3 kali pengambilan, terdapat 3 kemungkinan:
2 10 9 3
I. Apel busuk terambil pada pengambilan pertama:   =
12 11 10 22
10 2 9 3
II. Apel busuk terambil pada pengambilan kedua:   =
12 11 10 22
168
10 9 2 3
III. Apel busuk terambil pada pengambilan kedua:   =
12 11 10 22
3 3 3 9
Jadi, peluang tepat satu di antaranya busuk adalah + + =
22 22 22 22
18. Sebuah silinder tegak diletakkan di dalam kubus ABCD.EFGH dengan panjang sisi
kubus 2 m. Selanjutnya silinder dipancung oleh bidang miring yang melalui titik A, B,
dan T dimana T adalah titik perpotongan diagonal bidang CDHG. Volume terbesar
silinder terpancung ini adalah ... m3.
3π 5π 7π
a. c. e.
2 4 5
4π 5π
b. d.
3 3
Penyelesaian:
Agar volume silinder maksimal maka diameter silinder harus sama dengan panjang sisi
kubus, yaitu 2 m.
Jari-jari silinder = 1 m
Tinggi silinder = 2 m
Jika dilakukan pemancungan kubus ABCD.EFGH melalui bidang ABT, maka seperti
tampak pada gambar silinder akan kehilangan volume pada bagian 1. Dengan demikian
3
volume silinder hanya tinggal nya saja.
4
3
Volume silinder terpancung = r2t
4
3
= 122
4
3 3π
= 2 =
4 2
169
19. Jika gambar di bawah adalah segi delapan beraturan, maka perbandingan luas antara
daerah yang diarsir dan luas segi delapan beraturan adalah ...
a. 1 : 3 c. 2 : 5 e. 3 : 7
b. 1 : 4 d. 3 : 8
Penyelesaian:
Segidelapan tersebut terdiri dari:

 4 segitiga siku-siku sama kaki (yang sama persis)
 4 persegipanjang (yang sama persis)
 1 persegi.
Misal:
Panjang sisi segi delapan adalah x
AC = AB = y
Perhatikan segitiga siku-siku sama kaki pada gambar:
AC2 + AB2 = BC2
y2 + y2 = x2
2y2 = x2
x2
y2 
2
x2 2 2x
y  =
2 2 2
170
Luas arsiran:
Luas arsiran = 2  Luas segitiga + Luas persegipanjang
1
=2  y y  yx
2
= y 2  yx
x2 2x
= + x
2 2
=
x2
+
2 x2
=

x2  1  2 
2 2 2
Luas segidelapan:
Luas segidelapan = 4  Luas segitiga + 4  Luas persegipanjang + Luas persegi
1
=4  y  y  4  y  x  x2
2
= 2 y 2  4 yx  x 2
x2 2 x2
=2 +4 + x2
2 2
= x2 + 2 2 x2 + x2
= 2x2 + 2 2 x2
= 2x2 (1 + 2 x2)
Luas arsiran
x2
 1 2  
= 2
Luas segidelapan 2x2  1  2  
1
1 1 1
= 2  =   =
2 2 2 4
Jadi, perbandingan luas antara daerah yang diarsir dan luas segi delapan beraturan adalah
1 : 4.
20. Beberapa bilangan empat angka memiliki angka-angka penyusun tak nol yang saling
berbeda dan berjumlah 10. Banyak bilangan yang dimaksud adalah ...
a. 24 c. 20 e. 16
b. 22 d. 18
Penyelesaian:
171
Aturan:
 Terdapat 4 digit bilangan saling berbeda
 Angka penyusun tidak nol
 Jumlah semua digit adalah 10
Misalkan saja digit-digit tersebut adalah A, B, C, dan D. perhatikan tabel di bawah.
percobaan A B C D keterangan
I 9 1 0 0 Tidak memenuhi
II 8 1 1 0 Tidak memenuhi
III 7 2 1 0 Tidak memenuhi
IV 6 2 1 1 Tidak memenuhi
V 5 2 3 0 Tidak memenuhi
VI 4 1 2 3 Memenuhi
Banyak bilangan yang dapat disusun dari angka 4, 1, 2, dan 3 adalah:
4! = 4  3  2  1 = 24.
172
SELEKSI TINGKAT KOTA (BAGIAN B: SOAL ISIAN SINGKAT)

1. Tino sedang memanjat tangga dan sekarang dia berada tepat di tengah tangga. Jika ia
naik 3 anak tangga ke atas, kemudian turun 5 anak tangga, serta naik kembali 10 anak
tangga, maka Tino akan sampai di puncak tangga. Banyak anak tangga yang dimiliki
tangga tersebut adalah ...
Penyelesaian:
Misal:
Banyak anak tangga = x
Karena Tino tepat berada ditengah tangga maka banyak anak tangganya adalah ganjil.
x 1
Tangga paling tengah =
2
sehingga:
x 1
+ 3 – 5 + 10 = x
2
x 1
+8=x
2
x 1
=x–8
2
x + 1 = 2 (x – 8)
x + 1 = 2x – 16
2x – x = 1 + 16
x = 17
Jadi, banyak anak tangga yang dimiliki tangga tersebut adalah 17.
2. Ani mempunyai uang Rp. 16.500,00. Sejumlah uang itu akan dihabiskan untuk membeli
6 buah peralatan sekolah. Ia membeli beberapa pensil dengan harga Rp. 2.000,00 per
pensil. Ia membeli beberapa buku dengan harga Rp. 2.500,00 per buku, dan ia juga
membeli beberapa kotak pensil dengan harga Rp. 4.000,00 per kotak pensil. Banyak
buku yang dibeli Ani adalah ...
Penyelesaian:
Misal:
Pensil = x, Buku = y, Kotak pensil = z
x+y+z=6
4x + 5y + 8z = 33
Untuk x = 3, y = 1, x = 2
173
4x + 5y + 8z = 33
4(3) + 5(1) + 8(2) = 33
12 + 5 + 16 = 33
33 = 33 (benar)
Jadi, banyak buku yang dibeli Ani adalah 1.
2013
3. Banyak bilangan positif n sehingga berupa bilangan bulat positif adalah ...
n2  3
Penyelesaian:
2013
Agar merupakan bilangan bulat positif, untuk bilangan positif n maka harus
n2  3
memenuhi:
n2 – 3 = (faktor dari 2013)
(faktor dari 2013) + 3 = n2
2013 = 3  671
= 3  11  61  faktornya {1, 3, 11, 33, 61, 183, 671, 2013}
Sehingga: (faktor dari 2013) + 3 = n2
1+3=4  n=2
3+3=6  n= 6
11 + 3 = 14  n = 14
33 + 3 = 36  n=2
61 + 3 = 64  n=2
183 + 3 = 186  n = 186
671 + 3 = 674  n= 674
2013 + 3 = 2016  n= 2016
Dengan demikian nilai n yang memenuhi ada 8.

4. Diberikan tabel bilangan berikut.
–7 x –8
2y –5 –4
x–2 –10 y
174
Jika diketahui bahwa jumlah masing-masing baris, kolom, dan diagonal adalah sama,
maka nilai x + y adalah ...
Penyelesaian:
–7 + 2y + x – 2 = –8 – 4 + y
2y + x – 9 = –12 + y
2y – y + x = –12 + 9
y + x = –3
5. Jika himpunan A mempunyai anggota sebanyak x dan himpunan B mempunyai anggota
sebanyak y, x ≤ y, maka himpunan A  B mempunyai anggota (maksimum) sebanyak ...
Penyelesaian:
n(A) = x
n(B) = y
xy
n(A  B) = n(A) + n(B) – n(A  B)  n(A  B) maksimal jika n(A  B) = 0
n(A  B) = x + y – 0
n(A  B) = x + y
karena x  y maka dengan mengambil x = y akan diperoleh:

n(A  B) = y + y
n(A  B) = 2y
6. Semua bilangan asli n yang memenuhi sifat bahwa 6n2 + 5n – 4 adalah bilangan prima
adalah ...
Penyelesaian:
6n2 + 5n – 4 = (3n + 4)(2n – 1)
Bilangan prima merupakan bilangan yang hanya mempunyai dua faktor, sehingga:
Untuk n = 1, maka:
 (3n + 4)(2n – 1)
 (3 1 + 4)(2 1 – 1)
 (3 + 4)(2 – 1)
71=7  bilangan prima
Untuk n = 2, maka:
 (3n + 4)(2n – 1)
175
 (3 2 + 4)(2 2 – 1)
 (6 + 4)(4 – 1)
 10  3 = 30  buka bilangan prima
Untuk n = 3, maka:
 (3n + 4)(2n – 1)
 (3 3 + 4)(2 3 – 1)
 (9 + 4)(6 – 1)
 13  5 = 65  bukan bilangan prima
Untuk n seterusnya pasti hasilnya akan memiliki faktor lebih dari dua, jadi bukan
merupakan bilangan prima.
Jadi, bilangan asli n yang memenuhi adalah 1.
7. Jika S1  1, S 2  S1  3, S3  S 2  5, S 4  S3  7, S5  S 4  9, ... adalah suku-suku suatu

barisan bilangan, maka S 2013 = ...
Penyelesaian:
S1 = 1
S2 = S1 – 3 = 1 – 3 = –2
S3 = S2 + 5 = –2 + 5 = 3
S4 = S3 – 7 = 3 – 7 = –4
S5 = S4 + 9 = –4 + 9 = 5

S2013 = 2013
Jadi, S 2013 = 2013.
8. Pada ABC terdapat titik D pada BC sehingga BD : DC = 1 : 3. Titik L pada AD

sehingga AL : LD = 1 : 4. Perbandingan luas ACL dan BDL adalah ...
C
D
L
A B
176
Penyelesaian:
D
L
A B
Perhatikan segitiga ADC:
AL : LD = 1 : 4
Misal:
Tinggi segitiga ADC = t1 , Sehingga:
1 1
 AL  t1 1  t1
Luas ΔACL 2 1
 = 2 =
Luas ΔDCL 1 1 4
 LD  t1  4  t1
2 2
1
Luas ACL =  Luas DCL ... (1)
4
Perhatikan segitiga BCL:
BD : DC = 1 : 3
Misal:
Tinggi segitiga BCL = t2 , Sehingga:
1 1
 DC  t2  3  t2
Luas ΔDCL 2 2 3
 = =
Luas ΔBDL 1  BD  t 1
1  t2 1
2
2 2
Luas DCL = 3  Luas BDL ... (2)
Substitusikan: (2) ke (1)
1 1 3
Luas ACL =  Luas DCL =  (3  Luas BDL =  Luas BDL
4 4 4
Luas ΔACL 3

Luas ΔBDL 4
Luas ACL : Luas BDL = 3 : 4
177
9. Suatu string terdiri dari 10 angka 0, 1, atau 2. Bobot string didefinisikan sebagai jumlah
angka-angka dalam string tersebut. Sebagai contoh, string 0002002001 mempunyai
bobot 5. Banyak string dengan bobot 4 adalah ...
Penyelesaian:
Yang dimasud dengan string dalam matematika atau bahasa pemrograman komputer
adalah suatu penulisan dengan menggunakan gabungan huruf, angka, atau simbol-simbol
karakter lain dan bersifat sebagai teks biasa. Contoh nomor peserta 001 sebagai teks,
bukan bilangan.
String dengan bobot 4:
1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
10!
Banyak string dengan pola seperti ini adalah = 210
4!  6!
1 2 1 0 0 0 0 0 0 0
10!
1!  2!  7!
2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
10!
2!  8!
Jadi, banyak string dengan bobot 4 adalah 210 + 360 + 45 = 615
10. Tita memiliki tetangga baru yang memiliki 2 anak. Jika salah satu anak tetangga baru
tersebut adalah perempuan, maka besar peluang anak yang lain adalah laki-laki adalah ...
Penyelesaian:
Misal:
L = Laki-laki
P = Perempuan
L P
L L, L L, P
P P, L P, P
Karena salah satu anak sudah dipastikan adalah perempuan, maka ruang sampelnya
menjadi:
S = {(L,P), (P,L),(P,P)}  n(S) = 3
2
Jadi, besar peluang anak yang lain laki-laki adalah .
3
178
SELEKSI TINGKAT PROVINSI (BAGIAN A: SOAL ISIAN SINGKAT)

1. Diketahui segitiga sama sisi dengan panjang sisi 10 cm. Jika dibuat lingkaran yang
berpusat di titik tengah salah satu sisi segitiga dengan jari-jari 5 cm, maka luas daerah di
dalam lingkaran dan di luar segitiga adalah ... cm2.
25  5 
Jawab:   π  3  cm2.
3 2 
2. Rata-rata dari 25 siswa adalah 40. Jika selisih rata-rata nilai 5 siswa terendah dan 20
siswa sisanya adalah 25, maka rata-rata nilai 5 siswa terendah adalah ...
Jawab: 20.
3. Dalam sebuah kotak terdapat beberapa bola dengan empat macam warna yakni: biru,
merah, kuning, dan putih. Paling sedikit terdapat 10 bola untuk masing-masing warna.
Bola diambil satu demi satu dari dalam kotak tersebut secara acak tanpa pengembalian.
Banyak pengambilan yang harus dilakukan untuk memastikan mendapatkan 6 bola
dengan warna sama adalah ...
Jawab: 21.
x3  3x 2 y 27 y 3  9 xy 2
4. Jika   x  3 y , maka nilai x = ...
x  3y 3y  x
Jawab: x = 1 + 3y.
5. Himpunan penyelesaian pertidaksamaan di bawah adalah ...
x 4  2 x3  2 x 2  1
1
x2 1
Jawab: {xx  0 atau x  3 dan x  –1}
6. Jika nilai 100B = 1002 + 992 – 982 – 972 + 962 + 952 – 942 – 932 +  + 42 + 32 – 22 – 12,
maka nilai B adalah ...
Jawab: 101.
7. Sebuah drum berbentuk tabung yang berjari-jari 70 cm dan berisi air setinggi 40 cm
22
(gunakan π  ). Seorang tukang pasang ubin memasukkan 110 buah ubin keramik ke
7
dalam drum sehingga tinggi permukaan air bertambah 8 cm. Jika permukaan setiap ubin
keramik berukuran 40 cm x 40 cm, berapakah tebal ubin keramik tersebut?
Jawab: 0,7 cm.
8. Diketahui n bilangan bulat positif. Jika n ditambahkan angka-angka pembentuknya
menghasilkan 313, maka semua nilai n yang mungkin adalah ...
Jawab: 296 dan 305.
9. Diketahui dua buah himpunan A dan B dengan
179
A  {( x, y ) 1987  y  x  2013 dengan x dan y bilangan bulat} dan

A  {( x, y ) y  2013  x dengan x dan y bilangan bulat}.
Banyaknya anggota himpunan A  B adalah ...

Jawab: 351.
10. Tim sepakbola terdiri atas 25 orang, masing-masing diberi kaos bernomor 1 sampai
dengan 25. Banyak cara memilih tiga pemain secara acak dengan syarat jumlah nomor
kaos mereka habis dibagi tiga adalah ...
Jawab: 772.
SELEKSI TINGKAT PROVINSI (BAGIAN B: SOAL URAIAN)

1. Suatu yayasan menyumbangkan 144 buku ke 4 sekolah. Banyak buku yang diterima
untuk setiap sekolah tidak sama. Selisih buku yang diterima sekolah A dan B adalah 16.
Selisih buku yang diterima sekolah B dan C adalah 12. Selisih buku yang diterima
sekolah C dan D adalah 8. Sekolah A menerima buku paling sedikit dibandingkan
dengan yang diterima sekolah lain. Jika sekolah D menerima buku 2 kali lebih banyak
daripada buku yang diterima sekolah A, tentukan banyak buku yang diterima masing-
masing sekolah.
Jawab: Sekolah A = 20, Sekolah B = 36, Sekolah C = 48, Sekolah D = 40
2. Satu set kartu remi/bridge terdiri dari 52 lembar. Diambil 5 lembar kartu secara acak.
Tentukan peluang terambil 2 kartu warna merah dan 3 kartu warna hitam, yang
diantaranya terdapat tepat 1 kartu king.
460
Jawab: .
833
3. Misalkan 10 lingkaran yang berjari-jari 1 cm dimasukkan dalam lingkaran berjari-jari R
cm seperti pada gambar berikut. Tentukan R.
Jawab: R) = 4 cm.
4. Gunakan depapan bilangan prima yang berbeda dan kurang dari 25 untuk melengkapi
persegi ajaib di bawah, sehingga setiap kotak di dalam persegi terisi oleh satu bilangan
prima serta jumlah bilangan pada setiap baris dan setiap kolom selalu sama.
180
47 53
37 41
29 61
59 31
Jawab:
a=3 b = 11 47 53
c = 23 37 41 d = 13
29 61 f=7 e = 17
59 h=5 g = 19 31
5. Didefinisikan  x adalah bilangan bulat terbesar yang kurang dari atau sama dengan x.
5 5
Sebagai contoh    2 karena 2   3 . Jika x dan y adalah bilangan real dengan
 2 2
  
 x   10 dan  1 y   8 , tentukan nilai dari
   4    x  y   .
   
 
Jawab:   x  y   = 5.
 
181
A. SOAL HARI PERTAMA (SELEKSI TINGKAT NASIONAL)
1
1. Diketahui f adalah suatu fungsi sehingga f ( x)  2 f    3 x untuk setiap x  0. Carilah
 x
nilai x yang memenuhi f(x) = f(–x)
Jawab: x =  2 atau x = 2.
2. Diketahui ABC adalah segitiga lancip dengan titik-titik sudutnya terletak pada lingkaran
yang berpusat di titik O. Titik P terletak pada sisi BC sehingga AP adalah garis tinggi
segitiga ABC. Jika ABC + 30  ACB, buktikan bahwa COP + CAB < 90.
Jawab: Terbukti COP + CAB < 90.
3. Tentukan semua bilangan asli a, b, dan c yang lebih besar dari 1 dan berbeda, serta
memenuhi sifat bahwa abc membagi habis bc + ac + ab + 2.
Jawab: Solusi yang memenuhi adalah a = 2, b = 3, c = 8 dan a = 2, b = 4, c = 5 serta
semua permutasinya (total ada 12 solusi untuk triple (a, b, c) yang mungkin).
4. Misalkan A, B, dan P adalah paku-paku yang ditanam pada papan ABP. Panjang AP = a
satuan dan BP = b satuan. Papan ABP diletakkan pada lintasan x1 x2 dan y1 y2 sehingga
A hanya bergerak bebas sepanjang x1 x2 lintasan dan hanya bergerak bebas sepanjang
lintasan y1 y2 seperti pada gambar berikut. Misalkan x adalah jarak titik P terhadap
lintasan y1 y2 dan y adalah terhadap lintasan x1 x2 . Tunjukkan bahwa persamaan lintasan
x2 y 2 y2
titik P adalah 2  2  1 . P
b a
B
x1 A x2
y1
x2 y 2
Jawab: Terbukti lintasan titik P berupa ellips dengan persamaan  1.
b2 a 2
5. Terdapat tiga buah kotak A, B, dan C masingmasing berisi 3 bola berwarna putih dan 2
bola berwarna merah. Selanjutnya dilakukan pengambilan tiga bola dengan aturan
sebagai berikut:
1. Tahap ke- 1
Ambil satu bola dari kotak A
2. Tahap ke- 2
 Jika bola yang terambil dari kotak A pada tahap ke- 1 berwarna putih, maka bola
tersebut dimasukkan ke kotak B. selanjutnya dari kotak B diambil satu bola, jika
yang terambil adalah bola berwarna putih, maka bola tersebut dimasukkan ke kotak
182
C, sedangkan jika yang terambil bola merah, maka bola tersebut dimasukkan ke
kotak A.
 Jika bola yang terambil dari kotak A pada tahap ke- 1 berwarna merah, maka bola
tersebut dimasukkan ke kotak C. selanjutnya dari kotak C diambil satu bola. Jika
yang terambil adalah bola berwarna putih maka bola tersebut dimasukkan ke kotak
A, sedangkan jika yang termbil bola merah, maka bola tersebut dimasukkan ke
kotak B.
3. Tahap ke- 3
Ambil masing-masing satu bola dari kotak A, B, dan C.
Berapa peluang bahwa semua bola yang terambil pada tahap ke- 3 berwarna merah?
419
Jawab:
7500
B. SOAL HARI KEDUA (SELEKSI TINGKAT NASIONAL)

1. Apakah ada bilangan asli n sehingga n2 + 5n + 1 habis dibagi oleh 49? Jelaskan!
Jawab: Tidak ada bilangan asli n yang memenuhi.
2. Diketahui parabola y = ax2 + bx + c melalui titik (–3, 4) dan (3, 16), serta tidak
memotong sumbu- x. Carilah semua nilai absis yang mungkin untuk titik puncat parabola
tersebut.
Jawab: –9 < x p < –1.
3. Diketahui T.ABC adalah limas segitiga beraturan dengan panjnag rusuk 2 cm. Titik-titik
P, Q, R, dan S berturut-turut merupakan titik berat segitiga ABC, segitiga TAB, segitiga
TBC, dan segitiga TCA. Tentukan volume limas segitiga P.QRS.
(catatan: titik berat suatu segitiga adalah perpotongan ketiga garis berat)
2 2
Jawab: cm2.
81
4. Pada suatu acara diundang 13 orang tamu istimewa yang terdiri dari 8 orang pria dan 5
orang wanita. Khusus untuk semua tamu istimewa tersebut disediakan 13 tempat duduk
pada satu baris khusus. Jika diharapkan tidak ada dua orang wanita yang duduk
bersebelahan, tentukan banyak posisi duduk yang mungkin untuk semua tamu istimewa
tersebut.
Jawab: (15120  8!) cara.
5. Sebuah tabel yang berukuran n baris dan n kolom akan diisi dengan bilangan 1 atau –1
sehingga hasil kali semua bilangan yang terletak dalam setiap baris dan hasil kali semua
bilangan yang terletak dalam setiap kolom adalah –1. Berapa banyak cara berbeda untuk
mengisi tabel tersebut?
Jawab: Banyaknya cara pengisian tabel n  n tersebut adalah 2 n1 .

2
183
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
______________. 2014. Matematika SMP/MTs kelas VIII Kurikulum 2013. Pusat
Perbukuan Depdiknas.
______________. 2013. Matematika SMP/MTs kelas VII Kurikulum 2013. Pusat
Perbukuan Depdiknas.
Sukino. 2012. Three in One Matematika 8 untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta:
Erlangga.
Purcell, Edwin J. And Dale Varberg. 1994. Kalkukus dan Geometri Analitis edisi
kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Umi Salamah. 2012. Berlogika dengan Matematika untuk kelas VIII SMP dan Mts.
Solo: Tiga Serangkai.
Rinaldi Munir. 2005. Matematika Diskrit edisi ketiga. Bandung: Informatika.
______________. 2005. Statistics Higher Secondary – First Year. Goverment of
Tamilnadu.
Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk
kelas VIII SMP dan MTs. Pusat Perbukuan Depdiknas.
Nuniek Avianti Agus. 2007. Mudah Belajar Matematika untuk kelas VIII SMP dan
MTs. Pusat Perbukuan Depdiknas.
Xu Jiagu. 2010. Lecture Notes on Mathematical Olympiad Courses for Junior Section
Vol. 1 and Vol. 2.
Beck, Matthias and Ross Geoghegan. 2010. The Art of Proof: Basic Training for
Deeper Mathematics.
Kumpulan Soal OSN 2003 - 2014, Tingkat Kota/Kabupaten, Provinsi, dan Nasional.
184
vii
NOTES
185
viii

37 Silabus BIndo SMA WAJIB Versi 120216

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

37 Silabus BIndo SMA WAJIB Versi 120216

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Wahyu8

e-book ini di download di situs 8-spensasi

Hak Cipta 2014 pada Wahyu

Diizinkan untuk mencetak/memfotokopi baik sebagian atau seluruh isi

Situbondo, Agustus 2014

OLIMPIADE MATEMATIKA SMP 2013 ............................................ 150

 the set of integers

 the set of positive integers

 the set of real numbers

a  b (mod c) a is congruent to b modulo c

n! n factorial, equal to the product 1  2  3  n

SMP Negeri 1 Situbondo via Google Earth

Did You Know?

KBM Isaac Newton

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

A. Sistem Koordinat dalam Bidang (R2)

B. Sistem Koordinat Kartesius

C. Kuadran pada Bidang Datar

Perhatikan gambar sumbu koordinat siku-siku berikut ini

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

Kuadran Nilai x Nilai y Derajat

Perhatikan gambar berikut ini.

terletak di kuadran I hal ini berarti x1 > 0 dan y1 > 0.

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

1. Sebutkan titik-titik yang mempunyai jarak yang sama dengan sumbu-x.

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

Titik-titik yang berada di sebelah kiri sumbu-y.

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

2. y a. Tuliskan koordinat titik tersebut secara

B 1 satuan ke bawah dan 1 satuan ke kanan B(0, 0)

Translasi Modulo 2 Pergerakan Koordinat

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

A(0, 0) B(a, 0) E(0, 0) F(a, 0)

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

Perubahan koordinat titik hanya pada nilai absis.

l2 :  1+2 Perhatikan deret bilangan di samping

Diketahui deret bilangan di atas merupakan deret aritmetika dengan:

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

BAB 1. SISTEM KOORDINAT

Did You Know?

KBM George Cantor

BAB 2. OPERASI ALJABAR

A. Monomial dan Polinomial

C. Operasi Hitung Aljabar

Jika m, n, dan p adalah bilangan bulat, maka:

BAB 2. OPERASI ALJABAR

BAB 2. OPERASI ALJABAR

2. Bentuk ax2 + bx + c dengan a  1

Dari hubungan di atas, diperoleh:

Jadi, 3x2 – 4x – 4 = (3x + 2)(x – 2) atau 3x2 – 4x – 4 = (x – 2)(3x + 2).

BAB 2. OPERASI ALJABAR

H. Pecahan Kompleks (Complex Fractions)

A. Pecahan kompleks biasa

BAB 2. OPERASI ALJABAR

BAB 2. OPERASI ALJABAR

5. Perhatikan denah berikut.

Denah tersebut menunjukkan

BAB 2. OPERASI ALJABAR

Soal Tantangan 2.1

BAB 2. OPERASI ALJABAR