RESUME MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
NIM : 126204201011
JANUARI 2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
BAB X
BAB XI
Sistem adalah satu keseluruhan yang terdiri dari aneka bagian yang
bersama-sama membentuk satu kesatuan yang utuh. Tiap-tiap bagiannya memiliki
tugas dan fungsi yang terintegrasi.
Sedangkan filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu falsafah, yang artinya
gagasan atau sikap batin yang paling dasar dimiliki oleh manusia. Dalam bahasa
Yunani yaitu philoshopia yang terdiri dari kata phillien yang berarti “cinta” dan
shopia yang berarti “kebijaksanaan”. Filsafat dapat juga diartikan sebagai analisa
logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep yang lebih
mengacu pada upaya untuk melakukan klarifikasi, yaitu menjelaskan arti istilah
dan pemakaian bahasa dalam berbagai bidang kehidupan.
a. Pertama, dalam siding BPUPKI pada 1 juli 1945, Soekarno memberi judul
pidatonya dengan nama Philosofische Grondslag daripada Indonesia
Merdeka.
b. Kedua, Pancasila sebagai Weltanschauung (merupakan sebuah pandangan
dunia), artinya nilai-nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan
Etika berasal dari Bahasa Yunani kuno “ethos” yaitu tempat tinggal yang
biasa; padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap,
cara berpikir. Sedangkan moralitas adalah petunjuk konkrit yang siap pakai
tentang bagaimana harus hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis
dan rasional ajaran moral yang siap pakai itu.
Dalam KBBI versi lama, etika disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang
asas-asas akhlak (moral). Sedangkan dalam KBBI versi baru, etika dibedakan
dalam 3 arti: “1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan tentang kewajiban moral (akhlak); 2) kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak; 3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat”.
Ada dua aspek yang muncul ketika menempatkan pancasila sebagai sistem
etika. Pertama, dari sisi personal, nilai-nilai dasar Pancasila menjadi pijakan setiap
pribadi warga negara Indonesia dalam menjalin relasi dengan sesamanya. Kedua,
dari sisi sosial, Pancasila sebagai etika berarti nilai-nilai Pancasila menjadi
pijakan dalam pengelolaan negara dalam segala bidang seperti ekonomi, sosial
budaya, dan politik serta pengembangan iptek. Pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi juga tidak boleh menyimpang pada nilai-nilai Pancasila. Hal ini
berarti iptek yang berkembang di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai
religius dan nilai-nilai humanistik serta tidak merusak kesatuan bangsa.
Pancasila sebagai etika politik bagi bangsa dan Negara Indonesia adalah
etika yag dijiwai oleh falsafah Negara yaitu Pancasila. Namun seriring
perkembangannya, Etika politik saat ini tidak lagi berpedoman pada nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini disebabkan karena adanya kepentingan
kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan golongannya dibandingkan
kepentingan umum. Oleh karena itu, pentingnya Pancasila tidak hanya sebagai
Pancasila adalah sebagai moral identity kita, baik sebagai warga negara,
sebagai warga masyarakat dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, karena
Pancasila sebagai pandangan hidup dan pedoman hidup kita bersama.
a) Masa Orde Lama : Pemilihan umum pada zaman Orde Lama dianggap
terlalu liberal karena pemerintahan Soekarno menganut sistem demokrasi
terpimpin, yang cenderung otoriter.
b) Masa Orde Baru : Etika Pancasila diletakkan dalam bentuk penataran P-4.
c) Masa Reformasi : Sistem etika Pancasila pada era Reformasi tenggelam
dalam eforia demokrasi.
1) Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-
nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia (Bung
Karno, 1 Juni 1945). Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang
bulat dan utuh, sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup
semua nilai yang terkandung di dalamnya.
2) Ideology Liberal
Memiliki metode berpikir liberalistik yang berwatak individualistik. Faham
liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar, yaitu kepentingan pribadi dan
kebebasan mengejar kebahagiaan hidup.
3) Ideology Komunis
Ideology Komunis mengajarkan pemikiran golongan. Aliran pikiran golongan
beranggapan bahwa Negara ialah susunan golongan untuk menindas
6) Kolonialisme
Kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas
daerah/bangsa lain dengan maksud untuk memperluas wilayah negara itu.
7) Nasionalisme
1. Pengertian Paradigma
Ilmu pengetahuan adalah suatu fakta yang bersifat empiris atau gagasan
rasional yang dibangun oleh individu melalui percobaan dan pengalaman yang
teruji kebenarannya.
a. Sumber Historis
Sumber historis Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia
terdapat pada Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, alenia keempat UUD
1945.
b. Sumber Sosiologis
Tercermin dalam sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi
ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan tidak
sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan.
Oleh karena itu, Pengembangan ilmu dan teknologi terlebih yang menyangkut
manusia haruslah selalu menghormati martabat manusia, haruslah
meningkatkan kualitas hidup manusia baik sekarang maupun di masa depan.
c. Sumber Politik
Berupa peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dibuat
sebagai dasar pengembangan ilmu agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan tidak menyeleweng dari nilai-nilai Pancasila.