Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

RESUME MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu :

Moh. Mashudi, M.Pd.I

Disusun Oleh:

NAMA : VINA NURHIDIYAH

NIM : 126204201011

SEMESTER 1 KELAS TMT 1A

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA (TMT)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

JANUARI 2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ........................................................................................ ii

BAB VII

Pancasila dan Sistem Filsafat ........................................................ 1

BAB VIII

Pancasila dan Etika Politik ............................................................ 5

BAB IX

Pancasila dan Ideologi Nasional .................................................... 8

BAB X

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional ................... 12

BAB XI

Pancasila dan Dasar Pengembangan Ilmu ..................................... 14

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | ii


BAB VII

Pancasila dan Sistem Filsafat


1. Pengertian Sistem dan Filsafat

Sistem adalah satu keseluruhan yang terdiri dari aneka bagian yang
bersama-sama membentuk satu kesatuan yang utuh. Tiap-tiap bagiannya memiliki
tugas dan fungsi yang terintegrasi.

Syarat-syarat terbentuknya suatu sistem adalah harus memilki rencana


yang jelas dan terarah, antar bagian-bagiannya harus memilki relasi, harus ada
jaringan informasi dan komunikasi yang baik, kepentingan umum lebih
diutamakan, dan tujuan dibentuknya suatu sistem adalah untuk menyelesaikan
suatu masalah.

Sedangkan filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu falsafah, yang artinya
gagasan atau sikap batin yang paling dasar dimiliki oleh manusia. Dalam bahasa
Yunani yaitu philoshopia yang terdiri dari kata phillien yang berarti “cinta” dan
shopia yang berarti “kebijaksanaan”. Filsafat dapat juga diartikan sebagai analisa
logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep yang lebih
mengacu pada upaya untuk melakukan klarifikasi, yaitu menjelaskan arti istilah
dan pemakaian bahasa dalam berbagai bidang kehidupan.

Filsafat merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hakekat dari


segala sesuatu dengan mencari sebab-sebabnya secara mendalam dengan
menggunakan rasio akal budi manusia. Itu artinya filsafat merupakan seperangkat
wawasan tentang suatu objek khusus yang dihimpun oleh manusia secara
sistematis dan logis dengan menunjukkan sebab musababnya.

Objek Kajian Filsafat

a. Objek Material: Meliputi sesuatu baik berupa material kongkrit.


b. Objek Formal: Merupakan cara pandang seseorang terhadap objek material
yang menjadi pembahasan.
c. Filsafat Khusus: Contohnya, filsafat sosial, filsafat hukum, filsafat bahasa,
Filsafat Pancasila dsb. yang membicarakan hal-hal yang sifatnya khusus.

Ciri Berfikir Kefilsafatan Meliputi :

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 1


a. Koheren (runtut), tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di
dalamnya.
b. Bersifat menyeluruh (komprehensif), artinya mencakup segala hal dan gejala
yang terdapat dalam kehidupan manusia.
c. Bersifat spekulatif. Hasil perenungan sebagai praanggapan yang menjadi titik
awal penalaran logis, serta pangkal pemikiran tentang sesuatu.
d. Bersifat mendasar. Suatu bentuk perenungan mendalam sampai ke inti mutlak
permasalahan sehingga menemukan aspek yang fundamental.

Makna Filsafat Pancasila yaitu pengolahan filosofis Pancasila sebagai dasar


negara, sebagai berikut:

1) Pertama, agar dapat diberikan pertanggungjawaban rasional dan mendasar


mengenai sila-sila dalam Pancasila sebagai prinsip-prinsip politik.
2) Kedua, agar dapat dijabarkan lebih lanjut sehingga menjadi operasional
dalam bidang-bidang yang menyangkut hidup bernegara.
3) Ketiga, agar dapat membuka dialog dengan berbagai perspektif baru dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
4) Keempat, agar dapat menjadi kerangka evaluasi terhadap segala kegiatan
yang bersangkut paut dengan kehidupan bernegara, berbangsa, dan
bermasyarakat, serta memberikan perspektif pemecahan terhadap
permasalahan nasional.

Studi Pancasila secara filsafati adalah pembahasan Pancasila secara


mendalam (objek formal) yang merupakan sistem pemikiran yang rasional,
sistematis, terdalam dan menyeluruh mengenai hakekat bangsa, negara dan
masyarakat Indonesia (objek material). Karena itulah Pancasila menjadi dasar
negara dan dapat disebut dasar filsafat hidup kenegaraan atau ideologi negara.

Alasan Pancasila Disebut sebagai Sistem Filsafat

a. Pertama, dalam siding BPUPKI pada 1 juli 1945, Soekarno memberi judul
pidatonya dengan nama Philosofische Grondslag daripada Indonesia
Merdeka.
b. Kedua, Pancasila sebagai Weltanschauung (merupakan sebuah pandangan
dunia), artinya nilai-nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 2


berkembang di Indonesia yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat
Negara.

Lalu, mengapa Pancasila penting sebagai sebuah sistem filsafat?


Alasannya yaitu karena Pancasila berpadu dengan ilmu-ilmu lain berperan penting
untuk membimbing manusia kepada keinginan dan tujuan mereka. Selain itu,
Karena seiring kemajuan sains dan teknologi, memberi masukan teknik-teknik
untuk memperoleh ketentraman sehingga kehidupan manusia menjadi memiliki
makna.

2. Sumber Historis Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


1) Masyarakat Nusantara memilki sejarah sistem agama yang sudah berkembang
sejak zaman purbakala bahkan hingga saat ini masih ditemui sistem
penyembahan tuhan yang serupa dengan sistem pada zaman dahulu.
2) Masyarakat Indonesia terkenal dengan warganya yang ramah dan berperi
kemanusiaan.
3) Bangsa Indoneisa adalah bangsa yang majemuk sosial, kultural, dan
territorial. Bangsa Indonesia dapat menyatu dalam suatu komunitas politik
kebangsaan Indonesia.
4) Sejarah menunjukkan bahwa kerajaan-kerajaan pra-Indonesia adalah kerajaan
feodal yang dikuasai oleh raja-raja autokrat. Meskipun demikian, nilai-nilai
demokrasi dalam taraf tertentu telah berkembang dalam budaya Nusantara,
dan dipraktikkan setidaknya dalam unit politik.
5) Sejak dahulu bangsa Indonesia hidup adil dan makmur, namun semua itu
sempat lenyap karena adanya kolonialisme. Namun setelah Indonesia
merdeka, keadilan dan kemakmuran tersebut perlahan mulai kembali dalam
kehidupan bangsa dan Negara Indonesia.
3. Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pemahaman masyarakat awam yang memahami Pancasila sebagai sistem


filsafat yang sudah dikenal masyarakat Indonesia dalam bentuk pandangan hidup.
Pemahaman lain yaitu pemahaman masyarakat ilmiah- akademis yang memahami
Pancasila sebagai sistem filsafat dengan teori- teori yang bersifat akademis.

4. Sumber Politis Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 3


a. Wacana politis pancasila sebagai sistem filsafat pada sidang BPUPKI, PPKI,
dan kuliah umum Soekarno tahun 1998 dan 1959.
b. Argumen politis tentang pancasila sebagai sistem filsafat yang disuarakan di
era reformasi dalam pidato politik Habibie 1 Juni 2011.
5. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Sistem Filsafat
a. Pancasila sebagai sistem filsafat mengalami berbagai dinamika seiring
berubahnya pemimpin negara.
b. Di era pemerintahan Soekarno pancasila sebagai sistem filsafat dikenal
dengan istilah "Philosofice Grondslag".
c. Dalam era Soeharto, pancasila sebagai sistem filsafat berkembang menjadi
lebih praktis dan mendapat julukan weltanschauung.
Tantangan Pancasila sebagai sistem filsafat muncul dalam berbagai bentuk
sebagai berikut:
a) Kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahwa kebebasan individu
pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam meraih keuntungan
yang sebesar-besarnya termasuk upaya mensejahterakan masyarakat.
b) Komunisme, yaitu sebuah pemahaman yang meyakini bahwa kepemilikan
modal dikuasai oleh suatu negara untuk kemakmuran rakyat secara
keseluruhan.

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 4


BAB VIII

Pancasila dan Etika Politik


1. Pengertian Etika dan Etika Politik Indonesia

Etika berasal dari Bahasa Yunani kuno “ethos” yaitu tempat tinggal yang
biasa; padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap,
cara berpikir. Sedangkan moralitas adalah petunjuk konkrit yang siap pakai
tentang bagaimana harus hidup. Sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis
dan rasional ajaran moral yang siap pakai itu.

Dalam KBBI versi lama, etika disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang
asas-asas akhlak (moral). Sedangkan dalam KBBI versi baru, etika dibedakan
dalam 3 arti: “1) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan tentang kewajiban moral (akhlak); 2) kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak; 3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan atau masyarakat”.

Dalam perkembangannya, etika dibagi menjadi dua yaitu etika perangai


dan etika moral. Etika perangai adalah adat-istiadat atau kebiasaan yang
menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah tertentu
dan pada waktu tertentu. Sementara itu etika moral adalah berkenaan dengan
kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia.

Kemudian mengenai pengertian etika politik Indonesia. Politik berasal dari


Bahasa Yunani “polis”, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, dan
“teia” berarti urusan. Bila dirumuskan secara tegas, politik merupakan kegiatan
beraneka ragam, interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam suatu entitas
dan sistem politik (negara) yang mencakup proses penentuan tujuan, pelaksanaan
tujuan dengan segala kebijakan umum, dan pengaturannya yang mengikat tentang
kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

Etika politik menuntut agar kekuasaan dalam negara dijalankan sesuai


dengan (1) asas legalitas (legitimasi hukum/Pancasila), yaitu dijalankan sesuai
dengan hukum yang berlaku, (2) disahkan dan dijalankan secara demokratis
(legitimasi demokratis), dan (3) dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral
atau tidak bertentangan dengannya (legitimasi moral).

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 5


2. Pancasila sebagai Sistem Etika

Ada dua aspek yang muncul ketika menempatkan pancasila sebagai sistem
etika. Pertama, dari sisi personal, nilai-nilai dasar Pancasila menjadi pijakan setiap
pribadi warga negara Indonesia dalam menjalin relasi dengan sesamanya. Kedua,
dari sisi sosial, Pancasila sebagai etika berarti nilai-nilai Pancasila menjadi
pijakan dalam pengelolaan negara dalam segala bidang seperti ekonomi, sosial
budaya, dan politik serta pengembangan iptek. Pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi juga tidak boleh menyimpang pada nilai-nilai Pancasila. Hal ini
berarti iptek yang berkembang di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai
religius dan nilai-nilai humanistik serta tidak merusak kesatuan bangsa.

3. Perlunya Pancasila sebagai Sistem Etika

Pancasila sebagai sistem etika kehidupan berbangsa menjadi sangat


penting untuk menjadi rambu normatif atau tuntunan bagi warga negara untuk
mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

Beberapa alasan pentingnya Pancasila sebagai sistem etika:

1) Pancasila diperlukan untuk membentuk karakter masyarakat agar tidak terjadi


penyimpangan moral.
2) Pancasila mampu mengarahkan perilaku masyarakat agar tidak melanggar
peraturan.
3) Pancasila mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menghargai
HAM.
4) Perlu ditetapkannya Pancasila sebagai etika secara hukum agar masyarakat
memahami pentingnya beretika sesuai Pancasila.

4. Pancasila sebagai Etika Politik Indonesia

Pancasila sebagai etika politik bagi bangsa dan Negara Indonesia adalah
etika yag dijiwai oleh falsafah Negara yaitu Pancasila. Namun seriring
perkembangannya, Etika politik saat ini tidak lagi berpedoman pada nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Hal ini disebabkan karena adanya kepentingan
kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan golongannya dibandingkan
kepentingan umum. Oleh karena itu, pentingnya Pancasila tidak hanya sebagai

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 6


sumber derivasi peraturan perundang-undangan, melainkan juga sebagai sumber
moralitas terutama dalam hubungannya dengan legitimasi kekuasaan, hukum,
serta kebijakan dalam penyelenggaraan negara.

Pancasila adalah sebagai moral identity kita, baik sebagai warga negara,
sebagai warga masyarakat dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, karena
Pancasila sebagai pandangan hidup dan pedoman hidup kita bersama.

5. Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika

Dinamika Pancasila sebagai sistem Etika:

a) Masa Orde Lama : Pemilihan umum pada zaman Orde Lama dianggap
terlalu liberal karena pemerintahan Soekarno menganut sistem demokrasi
terpimpin, yang cenderung otoriter.
b) Masa Orde Baru : Etika Pancasila diletakkan dalam bentuk penataran P-4.
c) Masa Reformasi : Sistem etika Pancasila pada era Reformasi tenggelam
dalam eforia demokrasi.

Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika:

a) Masa Orde Lama : Negara yang menerapkan system demokrasi terpimpin.


b) Masa Orde Baru : NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang
merugikan penyelenggaraan negara.
c) Masa Reformasi : Eforia kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan
norma-norma moral.
d) Masa sekarang : Perilaku masyarakat dalam berpolitik menyimpang
dengan nilai-nilai pancasila, maraknya NKK pada pemerintahan mulai dari
tingkat pusat sampai daerah, suara rakyat yang mulai diabaikan, dsb.

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 7


BAB IX

Pancasila dan Ideologi Nasional


1. Pengertian dan Hakikat Ideologi

Ideologi adalah ilmu atau ajaran tentang idea-idea, gagasan-gagasan, atau


cita-cita tertentu. Ideologi juga merupakan seperangkat ide dasar masyarakat,
bangsa, yang dijadikan pegangan, dalam mencapai tujuan atau cita-cita bersama.

Kemudian mengenai hakikat ideology, ideologi Pancasila tidak lain adalah


hasil refleksi bangsa Indonesia berkat kemampuannya mengadakan distansi
terhadap dunia kehidupannya. Dengan demikian ideologi bukanlah sebuah
pengetahuan teoritis belaka tetapi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi
sebuah keyakinan.

2. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada


pandangan hidup dan budaya bangsa karena unsur-unsur yang merupakan materi
Pancasila tidak lain diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri.

Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Ideologi Lain di Dunia

1) Ideologi Pancasila
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-
nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat di Indonesia (Bung
Karno, 1 Juni 1945). Kelima sila dalam Pancasila merupakan kesatuan yang
bulat dan utuh, sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup
semua nilai yang terkandung di dalamnya.
2) Ideology Liberal
Memiliki metode berpikir liberalistik yang berwatak individualistik. Faham
liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar, yaitu kepentingan pribadi dan
kebebasan mengejar kebahagiaan hidup.
3) Ideology Komunis
Ideology Komunis mengajarkan pemikiran golongan. Aliran pikiran golongan
beranggapan bahwa Negara ialah susunan golongan untuk menindas

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 8


golongan lain. Aliran pikiran ini erat hubungannya dengan aliran material-
dialektis atau materialistik.
4) Liberalisme

Prinsip-prinsip dasar yang melandasi liberalisme, yaitu:

a. Individualisme: masyarakat hanya dipandang sebagai sekumpulan individu


semata.
b. Kebebasan: kebebasan memungkinkan tiap-tiap individu dapat
mengembangkan bakat dan ketrampilannya.
c. Keadilan dan kesetaraan: kesetaraan dan kesempatan harus terbuka bagi
tiap individu agar mereka dapat menikmati hak-hak dan penghormatan
yang sama.
d. Utilitarianisme: berakar dari keyakinan bahwa tindakan individu selalu
termotivasi oleh kepentingan-kepentingan pribadi yang dapat didefinisikan
sebagai keinginan untuk mendapatkan keuntungan/kenikmatan dengan
menghindari hal-hal yang merugikan.
5) Kapitalisme

Menurut Adam Smith, kapitalisme mengandung beberapa prinsip dasar, yakni :

a. Ekonomi pasar (penawaran dan permintaan).


b. Pengakuan atas hak untuk memiliki harta pribadi.
c. Kompetisi (antarpengusaha maupun antarnegara). d. Profit (laba bersih
atau pendapatan bersih).

Kelemahan Ideologi Kapitalisme yaitu lahirnya bentuk-bentuk monopoli yang


memperkecil keuntungan di pasar bebas. Selain itu, dalam ekonomi kapitalistis
juga dikenal siklus dari kemakmuran ke resesi atau depresi yang mengakibatkan
banyak orang sewaktu-waktu bisa menganggur.

6) Kolonialisme
Kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas
daerah/bangsa lain dengan maksud untuk memperluas wilayah negara itu.
7) Nasionalisme

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 9


Nasionalisme yang bercorak antikolonialisme dan antiimperialisme
merupakan jiwa dari seluruh gerakan nasional untuk memerdekakan bangsa-
bangsa di Asia dan Afrika.
8) Sosialisme
Kelompok sosialis memiliki pandangan lain, yakni:
a. harta/kekayaan berasal dari tenaga manusia yang diupayakan secara
kolektif.
b. Harta milik pribadi melahirkan ketamakan dan sifat materialistis.
c. Harta milik pribadi dapat menimbulkan konflik antara pengusaha dan
pekerja, serta antara orang kaya dan yang miskin.
9) Marxisme
Merupakan ideology politik yang dapat diterapkan pada gerakan sosialis.
Namun terdapat perbedaan antara Marxisme dengan sosialisme yaitu
pemisahan antara teori dan praksis.
10) Fasisme dan Nazisme
Secara umum, fasisme dan nazisme bertitik tolak dari konsep-konsep dasar
tentang superioritas ras, elit dan kepemimpinan yang karismatik, negara
totaliter (tidak mengenal demokrasi), nasionalisme, sosialisme (pemerataan
ekonomi), dan militerisme.
11) Feminisme
Pemikiran ini lahir karena didorong oleh realitas di masyarakat yakni bahwa
pada masa posisi perempuan kurang menguntungkan dibandingkan dengan
posisi laki-laki.
12) Ekologisme
Merupakan gerakan-gerakan lingkungan hidup dan pembangunan.
3. Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara.
a. Masa pemerintahan Presiden Soekarno, ideology Pancasila sempat
mengalami pasang surut karena dicampur dengan ideologi komunisme
dalam konsep Nasakom.
b. Masa pemerintahan Presiden Soeharto, ideologi Pancasila menjadi asas
tunggal bagi semua organisasi politik (Orpol) dan organisasi masyarakat
(Ormas).

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 10


c. Pada era reformasi, ideology Pancasila mengalami pasang surut, ditandai
dengan hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional. Namun, pada akhirnya
timbul kesadaran penyelenggara Negara tentang pentingnya Pendidikan
Pancasila.

Sedangkan unsur-unsur yang memengaruhi tantangan Pancasila sebagai ideologi


negara meliputi faktor eksternal dan internal. Adapun faktor eksternal meliputi
hal-hal berikut:

a. Pertarungan ideologis antara negara-negara super power antara Amerika


Serikat dan Uni Soviet antara 1945 sampai 1990 yang berakhir dengan
bubarnya negara Soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya negara
super power.
b. Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya
berbagai ideologi asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan
kemajuan teknologi sehingga terjadi eksploitasi sumber daya alam secara
massif.
d. Adanya tantangan dari ideologi lain yang ingin rnengganti ideologi
Pancasila dengan ideologi lain.
e. Adanya intervensi dari negara lain untuk menghancurkan NKRI.

Adapun faktor internal meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang


berorientasi pada kepentingan kelompok.
b. Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya
kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga
kepercayaan terhadap ideologi menurun drastis.
c. Tantangan dari disintegrasi dan adanya unsur SARA : adanya perpecahan-
perpecahan yang dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan NKRI.
d. Permesta dan pemberontakan-pemberontakan lainnya sejak jaman Revolusi.
e. Tantangan dari masalah agama : adanya usaha-usaha yang timbul karena
keinginan untuk mengganti Pancasila dengan simbol-simbol keagamaan.

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 11


BAB X

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional

1. Pengertian Paradigma

Arti paradigm menurut beberapa bahasa, diantaranya bahasa inggris


paradigma berarti keadaan lingkungan. Menurut bahasa yunani, paradigma berasal
dari kata “para” yang berasrti disamping, dan kata “diegma” yang berarti
teladan/ideal. Sedangkan menurut kamus psikologi, paradigm berarti suatu pola
merekomendasikan semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang tersajikan.

Kemudian Pancasila sebagai paradigma artinya, Pancasila sebagai sistem


tolok ukur dalam berbagai aspek pembangunan nasional di Indonesia. Hal ini
karena nilai-nilai pancasila yang sangat kompleks dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan berbegara di berbagai bidang.

2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Politik

Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik artinya menempatkan


nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai sumber nilai politik.
Pembangunan politik harus mengacu pada Pancasila dan harus mampu
meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem politik harus menempatkan
kekuasaan tertinggi ditangan rakyat.

3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila sebagai paradigma dalam pengembangan sosial budaya artinya,


dalam mengembangkan sosial budaya harus mendasarkannya kepada nilai-nilai
Pancasila. Dalam hal ini, pancasila merupakan sumber normatif yang bertujuan
untuk menjadikan warga negara Indonesia menjadi masyarakat yang beradab dan
berbudaya.

4. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi

Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi maksudnya, dalam


kegiatan perekonomian nasional yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan rakyat
harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga pembangunan ekonomi mampu

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 12


menghindarkan diri dari persaingan bebas, monopoli, dan bentuk lainnya yang
dapat menimbulkan penindasan, penderitaan dan kesengsaraan rakyat kecil.

5. Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan Kampus

Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus maksudnya adalah


pembangunan yang merupakan realisasi praksis dalam Kampus untuk mencapai
tujuan seluruh mahasiswa, harus mendasarkan pada hakikat manusia sebagai
subyek pelaksana sekaligus tujuan pembangunan. Warga kampus harus senantiasa
berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila dalam segala aktivitasnya.

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 13


BAB XI

Pancasila dan Dasar Pengembangan Ilmu


1. Pengertian Ilmu

Ilmu pengetahuan adalah suatu fakta yang bersifat empiris atau gagasan
rasional yang dibangun oleh individu melalui percobaan dan pengalaman yang
teruji kebenarannya.

2. Sejarah Perkembangan Ilmu dari Zaman ke Zaman

a) Zaman pra yunani kuno


Pada masa ini manusia masih menggunakan batu sebagai peralatan.
b) Zaman yunani kuno
pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa
Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi.
c) Zaman abad pertengahan
Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah Ancilla Theologia
atau abdi agama. Karena hampir semua ilmuwan pada masa ini adalah para
theology.
d) Zaman renaissance
Renaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan
mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Ditandai dengan
bangkitnya pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama.
e) Zaman modern
Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalam bidang ilmiah.
f) Zaman Kontemporer (abad 20 – dan seterusnya)
Zaman Kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi
canggih. Teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang
mengalami kemajuan sangat pesat.

3. Konsep Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Pengertian Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu yaitu


meliputi bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang
dikembangkan di Indonesia haruslah sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 14


dalam Pancasila. Kemudian, setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus
menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu
sendiri. Selanjutnya, nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi
pengembangan iptek di Indonesia. Terakhir, setiap pengembangan iptek harus
berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).

4. Pentingnya Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

 Pancasila sebagai pengendali sikap bagi bangsa Indonesia dalam memandang


kehidupan yang beragam.
 Pancasila sebagai tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan
iptek di Indonesia.
 Pancasila sebagai filter sekaligus penangkal pengaruh globalisasi yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.

5. Sumber Historis, Sosiologis, Dan Politis Pancasila Sebagai Dasar


Pengembangan Ilmu

a. Sumber Historis
Sumber historis Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu di Indonesia
terdapat pada Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, alenia keempat UUD
1945.
b. Sumber Sosiologis
Tercermin dalam sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi
ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala ilmu pengetahuan tidak
sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan biasanya terjadi penolakan.
Oleh karena itu, Pengembangan ilmu dan teknologi terlebih yang menyangkut
manusia haruslah selalu menghormati martabat manusia, haruslah
meningkatkan kualitas hidup manusia baik sekarang maupun di masa depan.
c. Sumber Politik
Berupa peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dibuat
sebagai dasar pengembangan ilmu agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan tidak menyeleweng dari nilai-nilai Pancasila.

RESUME MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA | 15

Anda mungkin juga menyukai