Anda di halaman 1dari 59

Standar Kompetensi

Menggunakan operasi dan sifat serta manipulasi aljabar dalam pemecahan masalah
yang berkaitan dengan bentuk pangkat, akar dan logaritma, persamaan kuadratdan
fungsi kuadrat, system persamaan linier – kuadrat, pertidak samaan satu variable,
logika matematika.

A. KALIMAT MATEMATIKA, PERNYATAAN, KALIMAT TERBUKA DAN KALIMAT MAJEMUK.


Kompetensi Dasar : 1.11. Menggunakan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan implika-
si dalam pemecahan masalah.
A.1. KALIMAT MATEMATIKA, PERNYATAAN, NILAI KEBENARAN DAN KALIMAT TER-
BUKA.
Pengalaman Belajar: 1.11.1. Mengidentifikasi kalimat yang merupakan pernyataan atau
bukan pernyataan.
1.11.2. Menentukan nilai kebenaran pernyataan dengan menggali in
formasi berupa fakta atau melalui perhityungan matematika.
1.11.3. Membuat pernyataan yang merupakan ingkaran dari suatu
pernyataan.
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
permasalahan matematika yang menyangkut logika matematika diharapkan peserta didik
secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari beberapa
sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:
Pengantar materi:
Dalam setiap pembicaraan, baik lisan maupun tulisan, kita sering menggunakan Kalimat.
Kalimat dalam matematika dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Kalimat Matematika
Tertutup dan Kalimat Matematika Terbuka.
Salah satu jenis kalimat yang penting dan banyak digunakan dalam pembicaraan
matematika adalah Kalimat deklaratif atau pernyataan atau Kalimat Matematika
Tertutup.
Pernyataan adalah kalimat yang mempunyai nilai benar atau salah (Nilai Kebenaran)
Sedang kalimat yang tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya dikenal dengan Kalimat
Terbuka, yang dicirikan oleh adanya suatu variabel yang belum pasti.
Contoh 1 :
1. Dalam sebuah bidang, jumlah sudut-sudut suatu segitiga adalah 180o.
Ini merupakan pernyataan benar, sebab teori ini sudah dikenal dalam geometri
Euclides.
2. Presiden RI yang ke tiga adalah Bapak B.
Ini bukan pernyataan akan tetapi merupakan kalimat matematika terbuka sebab nilai
kebenarannya tidak dapat dipastikan.
Suatu kalimat matematika terbuka dapat berubah menjadi tertutup (pernyataan) jika
variabelnya diganti dengan suatu unsur yang disebut konstanta.
Contoh 2 :
Presiden RI yang ke tiga adalah Bapak B. Jika B diganti konstanta Megawati SP, maka
kalimatnya berubah menjadi pernyataan yang SALAH.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna menyelesaikan dan memahami
1. Semua bilangan prima adalah bilangan ganjil.
2. Benarkah 236 habis dibagi oleh 9?
3. Terdapat bilangan x sedemikian hingga x + 5 = 3
4. Sebuah belah ketupat dapat ditempatkan ke dalam bingkainya dengan tepat empat
cara.
5. Bagilah sebuah segitiga menjadi tiga bagian yang sama luasnya !
6. Tidak ada bilangan prima yang terbesar.
7. Mudah-mudahan kita sehat wal afiat.
8. Dalam himpunan bilangan rasional positif ada anggota yang terkecil.

Penyelesaian:
1. Merupakan pernyataan yang salah, sebab 2 bilangan genap juga prima.
2. .........................................................................................................................................
3. .........................................................................................................................................
4. .........................................................................................................................................
5. Bukan pernyataan tetapi termasuk dalam katagori kalimat perintah / suruh, sehingga
nilai kebenarannya kabur.
6. .........................................................................................................................................
7. .........................................................................................................................................
8. .........................................................................................................................................

Masalah 2:
Dengan mengambil himpunan bilangan Asli sebagai semesta pembicaraan, tentukan
himpunan penyelesaian dari masing-masing kalimat terbuka di bawah ini:
1. 2x + y = 6 5. 3x – 5 = x + 2
2. 2x – 3 = 3x – 1 6. x2 + y2 = 25
2
3. x -2x -3 = 0 7. x2 – y2 = (x + y)(x – y)
4. x adalah faktor dari 6 8. xy < 10

Penyelesaian :
1. Jika x dan y adalah variabel pada himpunan bilangan asli, maka HP dari 2x + y = 6
adalah : { (0, 6) ; (1, 4) ; (2, 2) ; (3, 0) }
2. …………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
4. Jika x  B , maka HP = { 1, 2, 3, 6 } sebab bilangan tersebut merupakan factor dari
6.
5. …………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
6. …………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
7. …………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
8. …………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
Dalam pembicaraan selanjutnya suatu Pernyataan biasa diwakili oleh suatu huruf/abjad
alpabhet kecil, missal:
p  Surabaya kota pahlawan q  Amir sekolah di SMA N 1 Gondang

A.2. Ingkaran / Negasi atau pernyataan sangkalan.


Pengantar materi:

Dan biasa dilambangkan dengan : ~p atau p atau p atau  p dan biasa dibaca:

bukan p atau tidak p bisa juga menggunakan kata yang mempunyai lawan katanya.

Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna menentukan negasi dari pernyataan
berikut ini:
Masalah 3:
Tentukan negasi atau ingkaran dari :
a. Surabaya kota cosmopolitan.
b. Sebuah belah ketupat dapat ditempatkan ke dalam bingkainya dengan tepat empat
cara.
c. Bagilah sebuah segitiga menjadi tiga bagian yang sama luasnya !
d. Cuaca hari ini sangat cerah.
e. 2 + 9 > 15
Penyelesaian:
a. Surabaya bukan kota cosmopolitan
b. .........................................................................................................................................
c. Tidak punya negasi sebab bukan pernyataan.
d. .........................................................................................................................................
e. .........................................................................................................................................

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Tentukan beberapa kalimat di bawah, termasuk kalimat tertutup atau kalimat terbuka!

a. 3 + 2 = 25 b. 2a + 16 = 20 c. Pada segitiga ABC siku-siku di A berla-


ku b2 + c2 = a2
2. Negasi dari pernyataan berikut adalah :
a. Pada hari Senin siswa SMA X Mojokerto mengikuti Upacara Bendera.
b. Joko merupakan siswa teladan yang berasal dari Desa Kampung Cendekia.
c. 2 – 4 < 6
d. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki 2 faktor.

A.3. Pernyataan Majemuk.


Sebelum mempelajari lebih jauh serta mengenal, memahami dan menyelesaikan
beberapa permasalahan matematika yang menyangkut pernyataan majemuk diharapkan
peserta didik menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari beberapa sumber
referensi maupun media inetraktif.

Pengantar materi:
Suatu pernyataan yang terdiri dari dua atau lebih gabungan pernyataan-pernyataan tungal
dikenal dengan Pernyataan Majemuk.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami dan mengenal lebih dalam
tentang beberapa jenis pernyataan majemuk berikut ini:

A.3.1. Konjungsi.
Konjungsi merupakan gabungan dua pernyataan tunggal atau lebih yang menggu-
nakan kata hubung ”DAN” atau ”TETAPI” atau ”MESKIPUN” atau ”WALAUPUN”
Atau yang bermakna sama, dst
Biasa dilambangkan dengan tanda ”  ”
Nilai kebenaran dari pernyataan majemuk jenis Konjungsi sebagaimana tabel;

p Q p  q
B B B
B S S
S B ...............
S S ...............

Jika diaplikasikan dalam model jaringan listrik maka Konjungsi dapat terwakili oleh
pola arus listrik hubungan seri dari dua buah saklar, sebagai berikut:

p q

P q p  q p q Jaringan Listrik Arus


B B B 1 1 1 Ada
B S S ….. 0 ……. ……..
S B ............... 0 ….. 0 Tidak
S S ............... ….. ….. …….. ……..

A.3.2. Disjungsi.
Disjungsi merupakan gabungan dua pernyataan tunggal atau lebih yang menggu-
nakan kata hubung ”ATAU”
Biasa dilambangkan dengan tanda ” V ”
Missal: p  Ani salah satu siswa SMA X Mojokerto yang cerdas
q  Ani anak rajin
maka p V q  Ani salah satu siswa SMA X Mojokerto yang cerdas atau rajin.

Nilai kebenaran dari pernyataan majemuk jenis Disjungsi bermakna pilihan bebas
sebagaimana tabel;

p Q pVq
B B ...............
B S B
S B ...............
S S ...............

Jika diaplikasikan dalam model jaringan listrik maka Disjungsi dapat terwakili oleh
pola arus listrik hubungan paralel dari dua buah saklar, sebagai berikut:

P Q pvq p q Jaringan Listrik Arus


B B ............... 1 1 1 Ada
B S ............... ...... ...... ........... ..........
S B B ...... 1 1 ...........
S S ............... 0 ..... ........... Tidak

Masalah 4:
Diketahui:
p  Tari gadis pandai
q  Tari anak orang kaya
Penyelesaian:
a. p  q  Tari gadis pandai dan anak orang kaya.
b. p  ~q 
c. q v p 
d. ~p v ~q 
e. q v ~p 
A.3.3. Implikasi atau Kondisional.
Implikasi merupakan gabungan dua pernyataan tunggal atau lebih yang menggu-
nakan kata hubung ” Jika ............. maka ...............”
Biasa dilambangkan dengan tanda ” p  q ” di mana lambang ini juga dibaca:
- p hanya jika q - p syarat cukup bagi q
- q jika p - q syarat perlu bagi p
Pernyataan p dikenal dengan Anteseden (Sebab) dan q dikenal dengan
konsekuen (Akibat).
Missal: p  Ani salah satu siswa yang cerdas
q  Ani anak rajin
maka p  q  Jika Ani salah satu siswa yang cerdas maka Ani anak rajin.

Nilai kebenaran dari pernyataan majemuk jenis Implikasi sebagaimana tabel;

P Q p  q
B B ...............
B S S
S B ...............
S S B

A.3.4. Bi-Implikasi atau Bi-Kondisional.


Implikasi merupakan gabungan dua pernyataan tunggal atau lebih yang menggu-
nakan kata hubung ” .........Jika dan hanya jika ............”
Biasa dilambangkan dengan tanda ” p  q ” di mana lambang ini juga dibaca:
- p bila dan hanya bila q - p syarat perlu dan cukup bagi q
- Jika p maka q dan jika q maka p - q syarat perlu dan cukup bagi p

Missal: p  Ani salah satu siswa yang cerdas


q  Ani anak rajin
maka p  q  Jika dan hanya jika Ani salah satu siswa yang cerdas
maka Ani anak rajin.

Nilai kebenaran dari pernyataan majemuk jenis Implikasi sebagaimana tabel;

P Q p  q
B B ...............
B S S
S B ...............
S S B

Masalah 5:
Diketahui:
p  Tari gadis pandai
q  Tari anak orang kaya
Tulis dan nyatakan dalam kalimat atau kata-kata pernyataan berikut ini:
Penyelesaian:
a. p  q  Tari gadis pandai jika dan hanya jika Tari anak orang kaya.
b. p  ~q 
c. q  p 
d. ~p  ~ q 
e. q ~p 
Permasalahan untuk didiskusikan siswa:
1. Jika p  Aswan tidak suka menyanyi dan q  Aswan suka sepak bola
Nyatakan dalam kalimat yang sesuai dari pernyataan berikut:
a. p v ~q c. ~p  q e. ~q  ~p g. ~p  q
b. ~ p  q d. ~q  p f. q  ~p h. ~p  ~q

2. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan:


a. Kucing binatang menyusui dan gajah binatang melata
b. 3 x 3 x 3 = 3 x (3 + 3) atau 23 = 8
c. Jika 3 bilangan prima maka 32 = 3 + 3
d. Jika 2 bilangan genap maka Jakarta ibu kota RI.
e. Jika jumlah sudut suatu segitiga 180o maka 1 + 3 = 4
f. 4 x 2 = 8  Solo di Pulau Bali

3. tentukan nilai x agar pernyataan berikut bernilai Benar !


a. Jika 2x = 12 maka 2 bilangan ganjil
b. Jika sin x = ½ , x sudut lancip maka cos 45o = ½
c. x2 = 9 jika dan hanya jika 22 = 4
d. Sin x = ½ jika dan hanya jika tan 45o = -1
e. Cos 2x = 1 dan tan 2x = -1
f. 2x – 1 < 0 atau x > 0

A.3.4. Pernyataan majemuk yang ekuivalen.

Dua atau lebih suatu pernyataan majemuk yang memiliki nilai kebenaran yang
sama disebut dengan Pernyataan Majemuk ekuivalen.
Missal : Jakarta ibukota RI dan 2 + 3 = 5 ekuivelen dengan
4 + 1 < 9 atau gajah berkaki 3.

A.4. Nilai kebenaran suatu pernyataan.


Pengantar materi:
Nilai Kebenaran suatu pernyataan majemuk dapat dibuktikan dengan menggunakan
kaidah tabel kebenaran masing-masing pernyataan induknya
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami dan mengenal lebih dalam
tentang aturan tabel kebenaran guna menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan
berikut ini:
Masalah 6:
Selidiki nilai kebenaran dari pernyataan:
a. ( p  q )  p b. ~p  ~ ( p  q )
Penyelesaian:
a. ( p  q )  p b. ~p  ~ ( p  q )
x y
p q pq (p  q)  p p Q ~p p  q ~ (p  q) x  y
B B B ............ B B S ....... S ........
B S ...... B B S S S .......... .........
Jika diperhatikan hasil penyelidikan terhadap dua pernyataan majemuk di atas
mendapatkan nilai kebenaran sebagai berikut:

a. ( p  q )  p, ternyata dalam kondisi apapun nilai kebenaran dari pernyataan tunggal


nya, pernyataan ini selalu bernilai benar ( dan pernyataan seperti ini
dikenal dengan Tautologi)

b. ~p  ~ (p  q) , ternyata dalam kondisi apapun nilai kebenaran dari pernyataan


tunggalnya, pernyataan ini selalu bernilai Salah ( dan pernyataan se-
perti ini dikenal dengan kontradiksi )

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Selidiki nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan berikut ini:
a. (p  q)  ~ (p  q) b. ~ (~p  q )  p
2. Selidiki apakah pernyataan majemuk ini ekuivalen:
a. q v (p  r) b. (p  q )  r dan r  (p  q) c. ~ (p  q) dan p  ~ q
3. Buktikan bahwa Negasi dari masing-masing pernyataan majemuk berikut benar
adanya ( Dalil d’Morgan) :
a. ~ (p  q)  ~ p v ~ q c. ~ ( p  q )  (p  ~ q) v (q  ~ p)
b. ~ (p v q)  ~ p  ~ q d. ~ (p  q)  p  ~ q

A.5. Konvers, invers dan kontra posisi.


Pengantar materi:
Dari suatu pernyataan majemuk implikasi dapat dilakukan suatu operasi bervariasi yang
menghasilkan pernyataan baru dan biasa dikenal konvers, invers serta kontra posisi.
Karakteristik masing-masing pernyataan tersebut dapat anda perhatikan dalam bahasan
di bawah ini.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami dan mengenal lebih dalam
tentang konvers, invers dan kontra posisi berikut nilai kebenarannya:
Masalah 7:
Selidiki dan lengkapi nilai kebenaran dari beberapa pernyataan berikut ini :
p Q ~p ~q p  q q  p ~p  ~ q ~q  ~ p
Pernyataan tunggal Implikasi Konvers Invers Kontra posisi
B B S ....... ....... B ....... .......
B S ....... B ....... ....... B .......
S B ....... ....... ....... ....... ....... B
S S ....... ....... B ....... ....... .......

Nilai logisnya sama


Ini berarti ekuivalen
Permasalahan untuk didiskusikan siswa:
1. Negasi dari pernyataan majemuk di bawah ini adalah :
a. Segitiga ABC adalah siku-siku dan sama kaki
b. Garis a dan b sejajar atau berpotongan
c. Harga barang naik dan sulit didapat
d. Jika mandor tidak datang maka kuli banyak yang pulang
e. Jika x bilangan real dengan x < 2 maka x2 < 4
f. Jika Ac tegal lurus BD maka ABCD layang-layang
2. Tentkan konvers, invers dan kontra posisi dari pernyataan pada nomor 1 d s/d f.
A.5. Pernyataan Kuantor.
Pengalaman Belajar: 1.11.4. Mendiskusikan pengertian kuantor universal dan ekstensial
beserta ingkarannya.
1.11.5. Mempresentasikan hasil diskusi.
1.11.6. Menyimpulkan hasil diskusi secara kelompok.
1.11.7. Membuat pernyataan berkuantor universal dan ekstensial
beserta ingkarannya
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
permasalahan matematika yang menyangkut pernyataan kuantor diharapkan peserta didik
secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari beberapa
sumber referensi maupun media interaktif.

Pengantar materi:
Dalam bagian terdahulu telah kita pahami, bahwa kalimat matematika terbuka dapat
diubah menjadi suatu pernyataan, dengan mengganti variabel – nya dengan suatu
anggota / unsur semesta pembicaraan.
Masih ada suatu langkah mengubah kalimat matematika terbuka menjadi tertutup/
pernyataan, yaitu dengan menggunakan kuantor, suatu ungkapan/kata yang menyatakan
”nominal atau berapa banyak”.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami dan mengenal lebih dalam
tentang pernyataan kuantor , perhatikan hal-hal berikut ini:
Pernyataan kuantor dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kuantor Universal:
Suatu kuantor yang menunjukan bahwa setiap atau semua elemen/unsur berlaku
pada sistem /semesta pembicaraan.
Kuantor universal biasa diberi lambang: (x) dibaca: Untuk semua x, berlaku .....
Semua x, berlaku ........
Setiap x, berlaku .......
b. Kuantor Ekstensial:
Suatu kuantor yang menunjukan bahwa (Tidak semua) / hanya ada atau beberapa
elemen/unsur yang berlaku/memenuhi sistem /semesta pembicaraan.
Kuantor universal biasa diberi lambang: (x) dibaca: Tidak semua x, berlaku .....
Ada x, berlaku ........
Beberapa x, berlaku .......
Catatan: Diantara ke dua jenis pernyataan kuantor tersebut keduanya memiliki sifat saling
invers / sangkal / atau ingkarannya.

Masalah 8:
1. Nyatakan pernyataan kuantor di bawah ini ke dalam bentuk kalimat !
a. (x)  R, x2 + 1 > 0 c. (x)  B, 5x – 3 = 12
b. (x)  R, 2x – 4 < 4
2
d. (x)  R, 2 – x2 = 4
2. Nyatakan pernyataan kuantor di bawah ini ke dalam lambang-lambang kuantor !
a. Untuk semua bilangan x anggota real berlaku 3x – 2 = 8
b. Ada bilangan x anggota bilangan cacah sedemikian hingga x2 selalu genap.
c. Semua bilangan x anggota bilangan Asli berlaku 2x – x2 > 0
d. Beberapa bilangan x anggota real berlaku x – 4x2 < 0
3. Tentukan negasi dari masing-masing pernyataan kuantor berikut !
a. (x)  R, x2 + 1 > 0
b. (x)  R, 2 – x2 = 4
c. Untuk semua bilangan x anggota real berlaku 3x – 2 = 8
d. Ada bilangan x anggota bilangan cacah sedemikian hingga x2 selalu genap.
e. Semua bilangan x anggota bilangan Asli berlaku 2x – x2 > 0
f. Beberapa bilangan x anggota real berlaku x – 4x3 < 0
Penyelesaian:
1. a. (x)  R, x2 + 1 > 0 ; Untuk semua x anggota bilangan real berlaku x2 + 1 > 0
b. (x)  R, 2x2 – 4 < 4 ; Beberapa x anggota real berlaku 2x2 – 4 < 4
c. (x)  B, 5x – 3 = 12 ; ...............................................................................................
d. (x)  R, 2 – x2 = 4 ; ...............................................................................................

2. a. Untuk semua bilangan x anggota real berlaku 3x – 2 = 8


(x)  R, 3x – 2 = 8
b. Ada bilangan x anggota bilangan cacah sedemikian hingga x2 selalu genap.
....................................................
c. Semua bilangan x anggota bilangan Asli berlaku 2x – x2 > 0
....................................................
d. Beberapa bilangan x anggota real berlaku x – 4x3 < 0
....................................................
3. a. (x)  R, x2 + 1 > 0 negasinya : (x)  R, x2 + 1  0
b. (x)  R, 2 – x2 = 4 negasinya : ......................................
c. .........................................................................................................
d. .........................................................................................................
e. .........................................................................................................
f. .........................................................................................................

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan kuantor berikut ini:
a. (x)  R, x2 + 2  0

b. (x)  R, x = x

c. (x)  R, x2 = 25  x =5

d. ( (x)  R)( ( y )  R), x2 –y2 = (x +y)(x –y)

e. (x)  R, x2 -5x + 6 = 0

f. (x)  R, x + 4 > 7

g. ( (x)  C )( ( y )  C ), x < y

h. ( (x)  R )( (x)  R), x + y > xy

2. Nyatakan dalam bentuk pernyataan kuantor:


a. x2 + 1 = 0 tidak mempunyai akar real
b. Setiap bilangan bulat, genap atau ganjil
c. Terdapat bilangan real x sedemikian hingga x2 < 0
d. Setiap bilangan prima adalah ganjil.

3. Tentukan negasi dari setiap pernyataan berikut dan tentukan nilai kebenarannya.
a. (x)  R, x3 > x

b. (x)  Q, 2x2-x -1 = 0

c. ( (x)  R )( ( y )  R ), sin ( x + y) = sin x + sin y


A. Berilah tanda silang pada huruf yang memuat jawaban paling tepat !
1. Negasi dari ‚“ Pada hari minggu semua siswa tidak masuk ke sekolah,“ adalah ................
a. Pada hari minggu semua siswa ke sekolah.
b. Pada hari minggu ada siswa ke sekolah
c. Pada hari minggu ada siswa yang tidak ke sekolah
d. Pada hari yang bukan minggu semua siswa tidak ke sekolah
e. Pada hari yang bukan hari minggu ada siswa yang tidak ke sekolah
2. Negasi dari ”Jika saya ke Jakarta, maka saya mampir ke rumah Ayu” adalah ..........
a. Jika saya tidak ke Jakarta, maka saya tidak mampir ke rumah ayu.
b. Jika saya tidak mampir ke rumah Ayu, maka saya tidak ke Jakarta
c. Jika saya ke Jakarta, maka saya tidak mampir ke rumah Ayu.
d. Saya ke Jakarta dan saya tidak mampir ke rumah Ayu
e. Saya ke Jakarta dan saya mampir ke rumah Ayu.
3. Diketahui ” Jika jalan diperbaiki maka lalu linta lancar” Kontraposisi dari konvers pernyataan
diatas adalah ......................
a. Jika jalan tidak diperbaiki, maka lalu lintas tidak lancar
b. Jika lalu lintas lancar, maka jalan diperbaiki
c. Jika lalu lintas tidak lancar, maka jalan tidak diperbaiki
d. Jika jalan diperbaiki maka lalu lintas lancar
e. Jika jalan diperbaiki, maka lalu lintas tidak lancar.
4. Nilai x agar implikasi ” x2 = 25  tan 45o = 3 ” bernilai benar kecuali ..........
a. x = 5 b. x = -5 c. x  5 d. x  -5 e. x  25
5. Jika pernyataan p dan q benar, maka pernyataan yang bernilai benar adalah .........
a. p  q b. p v ~q c. p  q d. ~q  p e. ~p  q
6. ~p  q mempunyai nilai kebenaran yang sama dengan ........................
a. p  q b. q  ~ p c. ~p  ~ q d. p  q e. p v q
7. Diketahui p, q, r, dan s , Jika p  q , q  r, r  s dan s masing-masing bernilai Benar,
maka pernyataan berikut yang bernilai salah adalah …………………..
a. p v q b. ~p v q c. p  q d. ~p  ~ s e. ~p  ~ q
8. Negasi dari (p  q)  r adalah ….................
a. (p v q)  r b. p  q  ~ r c. (p  q)  r d. p v q v r e. p  q v r
9. Perhatikan kalimat ” Jika ia berusaha, maka ia berhasil.” Kontra posisinya adalah …….
a. Jika ia tidak berusaha, maka ia tidak berhasil
b. Jika ia berhasil, maka ia berusaha.
c. Jika ia tidak berhasil, maka ia tidak berusaha.
d. Ia tidak berusaha, tetapi ia berhasil.
e. Ia tidak berusaha, tetapi ia tidak berhasil.
10. Pernyataan,” Jika Rina lulus ujian, maka Rina akan kawin,” senilai dengan .............
a. Jika Rina lulus, maka Rina kawin.
b. Jika Rina tidak lulus ujian, maka Rina akan kawin.
c. Jika Rina tidak lulus ujian, maka Rina tidak kawin.
d. Jika Rina kawin, maka Rina lulus ujian.
e. Jika Rina tidak kawin, maka Rina tidak lulus ujian.

B. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!


1. Tentukan ingkaran dari pernyataan:
a. Semua peserta ujian tulis lulus. c. Ada manusia yang dapat hidup di planet Mars
b. Jika x bilangan Prima, maka x bilangan Ganjil.
2. Tentukan nilai kebenaran dari:
a. x2 = x + 2  3x + 1 = 7
b. Sin2 x = ½ , x di kuadran dua maka tan x = 1
B. PENARIKAN KESIMPULAN dan PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA.
Kompetensi Dasar : 1.12. Menggunakan sifat dan prinsip logika untuk penarikan kesimpulan
dan membuktikan sifat/teorema matematika
B.1. PENARIKAN KESIMPULAN.
Pengalaman Belajar: 1.12.1. Mengingat kembali tabel kebenaran, operasi logika.
1.12.2. Membuat argumentasi tentang kehidupan sehari-hari yang
relevan dengan logika.
1.12.3. menarik kesimpulan dengan kaidah modus ponens, tollens,
dan silogisme.
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
permasalahan matematika yang menyangkut penarikan kesimpulan diharapkan peserta
didik secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari beberapa
sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:
Pengantar materi:
Salah satu tujuan penting dari logika matematika adalah untuk memperoleh pengetahuan
guna menguji argumentasi atau penarikan kesimpulan.
Yang dimaksud dengan argumentasi dalam pembahasan ini adalah suatu penegasan
bahwa dari beberapa pernyataan benar yang diketahui (premis), melalui langkah-langkah
logis, dapat diturunkan suatu pernyataan yang benar ( disebut kesimpulan atau konklusi )
Suatu argumentasi dikatakan berlaku atau sah jika dan hanya jika konjungsi dari premis-
premisnya berimplikasi konklusi, yaitu bilamana semua premisnya benar, maka
konklusinya juga benar.
Terdapat beberapa model penarikan kesimpulan yang mengedepankan kaidah implikasi,
yaitu:
b.1.1. Modus Ponens.
Suatu model penarikan kesimpulan yang mengikuti pola, sebagai berikut:
Premis 1 : p  q : Benar
Premis 2 : p : Benar

Jadi : q : Benar (Konklusi)


b.1.2. Modus Tollens.
Suatu model penarikan kesimpulan yang mengikuti pola, sebagai berikut:
Premis 1 : p  q : Benar
Premis 2 : ~q : Benar

Jadi : ~p : Benar (Konklusi)


Guna menyelidiki berlakunya Modus Ponens dan Tollens dapat diperhatikan tabel
kebenaran di bawah ini:
p q p  q ~p ~q
B B B S S Modus Ponens
B S S S B
S B B B S
S S B B B Modus Tollens

b.1.3. Silogisma.
Suatu model penarikan kesimpulan yang mengikuti pola, sebagai berikut:
Premis 1 : p  q : Benar
Premis 2 : q  r : Benar
Berlakunya kaidah silogisma dapat diperhatikan pada tabel kebenaran berikut ini:
p q r p  q q  r p  r
B B B B ................. .................
B B S ................. S .................
B S B ................. ................. B
B S S S ................. .................
S B B ................. ................. .................
S B S ................. S .................
S S B ................. ................. B
S S S ................. ................. .................

Masalah 9:
1. Selidiki sah tidaknya penarikan kesimpulan di bawah ini dan menurut pola apa
a. Jika umar seorang haji, maka ia beragama Islam.
Umar adalah seorang haji.
-----------------------------------------------------------------
Jadi Umar beragama Islam.
b. Jika ABCD sebuah belah ketupat, maka AC tegak lurus BD
AC tidak tegak lurus BD
-------------------------------------------------------------------------------
Jadi ABCD bukan belah ketupat.
c. Jika Burhan begadang pada malam minggu, maka ia masuk angin
Jika Burhan masuk angin, hari Senin tidak masuk sekolah.
----------------------------------------------------------------------------------------
Jadi : Jika burhan begadang pada malam mingu, maka hari Senin ia tidak masuk
Sekolah.
2. Kajilah sah tidaknya argumentasi berikut ini:
a. p  q b. p v q
p p
----------------- ---------------
Jadi: q Jadi: ~q

Penyelesaian:
1. a. p  q : premis 1 c. p  ........ : premis 1
p : premis 2 ........  r : premis 1
Jadi: q : konklusi ........  ...... : Konklusi
Syah menurut Modus Ponens. Syah menurut ............................

b. p  q : premis 1
....... : premis 2
Jadi: ...... : konklusi
Syah menurut Modus ................

2. a. p  q b. p v q
p p
----------------- ---------------
Jadi: q Jadi: ~q
p q p  q p q ~q p v q
B ........ B B ........ S ........
........ S ........ ........ S ........ B
........ B S S ........ S ........
S ........ ........ ........ ........ ........ ........
Permasalahan untuk didiskusikan siswa:
1. Tentukan syah tidaknya argumentai berikut ini !
a. Jika Amir rajin belajar, maka Amir naik kelas.
Amir naik kelas .
Jadi Amir rajin belajar
b. Jika Burhan lulus ujian, maka ia dibelikan sepeda motor.
Burhan tidak dibelikan sepeda motor .
Jadi Burhan tidak lulus ujian
c. Jika ab = 0 maka a = 0 atau b = 0
a  0 dan b  0
----------------------------------------------------
Jadi ab  0
d. Setelah tamat SMA, saya bekerja atau kuliah di UNESA
Saya tidak kuliah di UNESA .
Jadi Saya bekerja.

2. Kajilah syah tidaknya pernyataan berikut !


a.1. p  q 2. p  q
~r  ~q ~q  ~r
--------------------- ----------------------
Jadi: ~r  ~ p Jadi: r  p
b. Jika Cecep lulus ujian maka saya diajak ke Bandung
Jika saya diajak ke Bandung maka saya pergi ke Lembang
Jadi: Jika saya tidak pergi ke Lembang maka Cecep tidak lulus ujian.
c. Jika n bilangan prima ganjil maka n > 2
Jika n > 2 maka n2 > 4 .
Jadi: Jika n bilangan prima ganjil, maka n2  4

B.2. PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA.


Pengalaman Belajar: 1.12.4. Membuktikan sifat matematika dengan bukti langsung dan ti-
dak langsung (Menggunakan kaidah kontraposisi/kontradiksi)
1.12.5. Membuktikan sifat matematika dengan induksi matematika.
1.12.6. Mengolah dan mendiskusikan informasi yang diperolehnya
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
permasalahan matematika yang menyangkut pembuktian dalam matematika diharapkan
peserta didik secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari
beberapa sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:
Pengantar materi:
B.2.1. Bukti langsung.
Suatu model pembuktian yang menggunakan argumentai langsung dari beberapa
premis yang ada.
Masalah 10:
Buktikanlah bahwa untuk semua bilangan bulat n, Jika n ganjil maka n2 ganjil.
Penyelesaian:
Misalkan: p  n bilangan Bulat ganjil, dan q  n2 bilangan Bulat ganjil
Harus dibuktikan bahwa p  q bernilai BENAR.
Bukti:
Oleh karena n ganjil (p), maka dapat dimisalkan : n = 2a + 1, dengan a bilangan
Bulat, Dengan demikian: n2 = ( 2a + 1 )2
= ........ + ........ + 1 [ Bulat ganjil (q) ]
LKS-Mat.X-59
B.2.2. Bukti tidak langsung.
Metode bukti tak langsung yang sering disebut reductio ad absurdum atau bukti
dengan kemustahilan banyak digunakan dalam Geometri.

(i) Dengan Kontradiksi:


Misal akan dibuktikan : p  q bernilai BENAR.
Dari yang diketahui p benar, diandaikan q salah atau ~ q benar.
Dengan langkah logis diturunkan bahwa ~ p benar.
Hal ini berarti terjadi kontradiksi (karena diketahui p benar), dengan demikian
pengandaian bahwa q salah harus diingkar yang berarti benar.
Masalah 11:
Buktikanlah bahwa untuk semua bilangan bulat n, Jika n2 ganjil maka n ganjil.
Penyelesaian:
Misalkan: Diketahui n2 bilangan ganjil, akan dibuktikan n bilangan ganjil
Bukti:
Andaikan n bukan bilangan genap, karena n bilangan genap, Dapat
dimisalkan : n = 2k, dengan k bilangan Bulat,
Dengan demikian: n2 = ( 2k )2
= ........ = 2 (...... )
= 2 m , dengan m = ........
Karena n2 = 2m berarti n2 bilangan genap. Hal ini bertentangan (kontradiksi)
dengan yang diketahui bahwa n2 ganjil.
Oleh karena itu pengadaian harus diingkar yaitu yang benar adalah n
bilangan ganjil. (terbukti)

(ii) Dengan Kontraposisi


Bukti dengan kontraposisi dapat dilakukan dengan langkah logis sbb:
Misalkan harus dibuktikan p  q (BENAR)
Kita andaikan q Salah atau ~ q Benar, dengan langkah logis diturunkan p
salah atau ~ p benar, maka diperoleh : ~ q  ~ p (BENAR)
Oleh karena : ~q  ~ p  p  q maka Jika ~ q  ~ p (BENAR),
akibatnya p  q juga BENAR.
Masalah 12:
Buktikanlah bahwa untuk semua bilangan bulat n, Jika n ganjil maka n2 ganjil.
Penyelesaian:
Diketahui : n2 bilangan bulat ganjil. (p)
Harus dibuktikan : n bilangan bulat ganjil (q)
Andaikan : n bukan bilangan bulat ganjil (~q )
Maka : n2 bukan bilangan bulat ganjil. (~p )
Karena : ~q  ~ p kontraposisi dari p  q dan ekuivalen
Maka terbukti bahwa pernyataan benar.

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Gunakan bukti langsung guna membuktikan kebenaran masing-masing pernyataan di
bawah ini!
a. Untuk setiap bilangan n, jika n genap maka n2 genap.
b. Setiap bilangan real x, jika x = 3 maka x2 = 9
c. Terdapat bilangan real sehingga r2 > r
d. Jumlah sudut-sudut dalam sebuah segitiga ama dengan 180o
e. Untuk setiap bilangan real x, 1 + cos x  0
LKS-Mat.X-60

c. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, jika ab ganjil maka a dan b kedua-
duanya ganjil.
d. Jika dua garis a dan b sejajar dipotong oleh garis ke tiga c, maka sudut-
sudut dalam berseberangan sama besar.
e. Untuk setiap bilangan real x, Jika x2 > 1 maka x < -1 atau x > 1

B.2.2. Induksi matematika.


Salah satu cara pembuktian yang penting dalam matematika adalah jenis ini.
Dengan prinsip sebagai berikut:
Misalkan P(n) adalah suatu pernyataan yang menyangkut bilangan asli n.
Apabila P(1) bernilai BENAR, dan apabila P(k) juga bernilai BENAR maka
P(k +1) juga bernilai BENAR.
Maka dapat dipastikan P(n) bernilai BENAR untuk semua n bilangan Asli

Masalah 13:
Buktikanlah bahwa 1 + 3 + 5 + ..... + (2n – 1) = n2 , untuk semua bilangan Asli n.
Penyelesaian:
Misalkan: P(n) adalah ” 1 + 3 + 5 + ..... + (2n – 1) = n2 ”
(a). Untuk n = 1 , maka P(1) bernilai Benar, Sebab 1 = ( ….. )2 = 1
(b). Andai untuk n = k sehingga P(k) bernilai Benar, yaitu apabila:
1 + 3 + 5 + ..... + (2 …. – 1) = .....2 , maka:
(c). Akan dibuktikan berlaku (Benar) untuk n = k +1
1 + 3 + 5 + ..... + (2k -1) + (2 (k+1) – 1)
= [1 + 3 + 5 + ..... + (2k -1) + [(2k + ..... – 1) ]
k2
= ...... 2 + (..... +1)
= k2 + ..... +1 = ( ..... + 1)2
Jadi untuk P(k + 1) bernilai Benar, dengan demikian P(n) Benar.

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


Buktikan kebenaran dari argumentasi di bawah ini dengan Induksi Matematika !
1. Buktikan bahwa ” n3 +5n habis dibagi oleh 6”
2. Buktikan bahwa ” 1 +2 +3 +4 + ...... + n = ½ n (n +1) ”
3. Buktikan bahwa ” 1 +2 + 22 + 23 + ...... + 2n -1 = 2n -1 ”
4. Buktikan bahwa ” 33n + 22n +2 habis dibagi 5 ”
5. Buktikan bahwa ’’ 24n +3 + 33n +1 habis dibagi oleh 11 “
1. Jika kita akan membuktikan kebenaran implikasi ” p  q “, kita dapat melakukannya dengan
bukti tidak langsung yaitu kontraposisi, hal ini sah karena ………………
a. kedua ruas di negasi sehingga nilai kebenarannya sama
b. kontraposisi ekuivalen dengan implikasi
c. invers ekuivalen dengan implikasi
d. pembuktian dengan kontraposis selalu bernilai benar
e. kontraposisi sama dengan implikasi

LKS-Mat.X-61

 pvq

02. Kesimpulan dario tiga premis: q  r , adalah ...............
 r

a. p b.  p c. q d.  q e. p   p

03. Ditentukan premis-premis : 1. Jika Adi rajin, maka ia disayang ibu.


2. Jika Adi disayang ibu, maka ia disayang bapak.
3. Adi tidak disayang bapak.
Kesimpulan yang sah dari ke-tiga premis tersebut adalah ..........
a. Adi rajin tapi tidak disayang ibu. d. Adi tidak rajin
b. Adi rajin e. Adi disayang nenek
c. Adi disayang ibu

04. Semua peserta UMPTN ingin diterima di Perguruan Tinggi Negeri.


Soni tidak ingin diterima di perguruan tinggi negeri .
Kesimpulan: ................................................................................... , Isian yang tepat adalah:
a. Soni ingin diterima di perguruan tinggi negeri
b. Soni tidak ingin lulus UMPTN
c. Soni peserta UMPTN
d. Soni bukan peserta UMPTN
e. Soni peserta UMPTN yang tidak ingin diterima di perguruan tinggi negeri.

05. Semua lelaki berrambut gondrong berjiwa seni.


Ali berjiwa seni
Amir berambut gondrong, Penarikan kesimpulan berikut:
1. Ali berambut gondrong. 3. Ali dan Amir berambut gondrong.
2. Amir berjiwa seni 4. Ali atau Amir berambut gondrong.
Penarikan kesimpulan yang valid adalah ...................
a. 1, 2 dan 3 b. 1 dan 3 c. 2 dan 4 d. 4 e. 1, 2, 3 dan 4

06. Pembuktian berikut termasuk bukti langsung, kecuali ........


a. Modus ponens c. kontraposisi e. Silogisme
b. Modus Tollens d. Induksi Matematika

07. Jika kita akan membuktikan bahwa 3 irrasional menggunakan bukti tak langsung, maka
langkah yang benar adalah ..........
6
a. lihat 3 dalam tabel c. 3 = e. dengan menggunakan kalkulator
2
a
b. lihat 3 lewat kalkulator d. 3 = , a , b bulat yang tidak punya faktor persekutuan.
b
08. Jika kita akan membuktikan kebenaran Implikasi ” p  q ” , kita dapat melakukanya dengan
bukti tak langsung melalui kontraposisi, hal ini syah karena ..............
a. ke-dua ruas dinegasi sehingga nilai kebenarannya sama.
b. kontraposisi ekuivalen dengan implikasi
c. invers ekuivalen dengan implikasi
d. pembuktian dengan kontraposisi selalu bernilai benar.
1. Semua siswa kelas X memakai baju baru.
Semua siswa kelas X tidak memakai dasi.
Budi memakai dasi, Tentukan kesimpulan yang syah dari ke-tiga premis tersebut !

2. Buktikan bahwa ” 2 +4 +6 +8 + ........ + 2n = n (n +1)

3. Buktikan bahwa 72n +1 + 1 habis dibagi 8 untuk semua n bilangan asli !

LKS-Mat.X-62

MENGUKUR MINAT SISWA TERHADAP MATERI BELAJAR

Menurut anda materi belajar tentang bentuk pangkat dan logaritma (lingkari angka diantara
pernyataan berikut):

Menyenangkan 1 2 3 4 5 Membosankan

Bermanfaat 1 2 3 4 5 Tidak Bermanfaat

Menarik 1 2 3 4 5 Tidak Menarik

Sangat perlu dipelajari 1 2 3 4 5 Tidak perlu dipelajari

Menantang 1 2 3 4 5 Tidak Menantang

Perlu disebar luaskan 1 2 3 4 5 Tidak Perlu disebar luaskan

Mempunyai korelasi dengan Tidak Mempunyai korelasi


1 2 3 4 5
masalah sehari-hari dengan masalah sehari-hari

Petunjuk Penilaian:

1. Jika rata-rata jawaban berkisar angka 1 dan 2 maka materi pembelajaran menarik minat
siswa.
2. Jika rata-rata jawaban berkisar angka 4 dan 5 maka materi pembelajaran tidak menarik
minat siswa, sehingga perlu adanya perubahan metode, media, strategi pembelajaran, dll.
Standar Kompetensi
Memahami dan Menggunakan aturan dan sifat perbandingan, fungsi, persamaan
dan identitas trigonometri dalam pemecahan masalah

A. NILAI PERBANDINGAN DAN FUNGSI TRIGONOMETRI.


Kompetensi Dasar : 2.1. Menggunakan sifat dan aturan tentang fungsi trigonometri, rumus
Sinus, dan rumus Cosinus dalam pemecahan masalah.
A.1. UKURAN SUDUT DALAM DERAJAT DAN RADIAN.
Pengalaman Belajar: 2.1. Mendefinisikan pengertian derajat dan radian.
2.1. Mengidentifikasi hubungan ukuran sudut dari derajat ke radian
dan sebaliknya.
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
permasalahan matematika yang menyangkut ukuran sudut diharapkan peserta didik
secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari beberapa
sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:
Pengantar materi:
Dalam setiap pembicaraan tentang trigonometri tidak terlepas dari apa yang dinamakan
ukuran sudut. Pada hakekatnya ukuran sudut sering dinyatakan dalam dua hal, sebagai
berikut:
A.1.1. UKURAN DERAJAT. Y
Jika Titik A bergerak mengelilingi keliling lingkaran
penuh, berarti titik A menempuh sudut 360o
A
Jika bergerak setengah putaran penuh, berarti X
Titik A menempuh sudut ......... o
Jika bergerak seperempat putaran penuh, berarti
Titik A menempuh sudut ......... o
Jika titik A menempuh sudut 30o, maka A bergerak
30o
mengelilingi keliling lingkaran putaran = ...... putaran.
360o
........
Jadi pengertian dari: 1o = putaran penuh.
........

A.1.2. UKURAN RADIAN.


Y Perhatikan gambar disamping:
B
R Besar sudut AOB dapat dinyatakan dalam :
O A
Panjang  busur  AB
radian
Jari  jari

LKS-Mat.X-63
LKS-Mat.X-64
y Q Perhatikan gambar disamping ini:
R Jika panjang busur PQ sama dengan panjang jari-jari
R Lingkaran. Maka  POQ besarnya 1 radian.
R P Sehingga 360o = ....?.... radian.
O x Telah diketahui bahwa 360o adalah besar sudut 1 putar
an penuh. Dalam perhitungan ukuran radian, maka:

Keliling  lingkaran 2R


360o = radian = radian
Jari  jari ........

Jadi : 3600 = ....... radian.


1800 = ....... radian.
900 = ....... radian.

22 7
Jika  mendekati maka 1 radian = x180o = ......... o
7 22

Masalah 14:
a. Nyatakan ukuran derajat berikut ke dalam ukuran radian !
i. 60o ii. 1500 iii. 3150
b. Nyatakan ukuran radian berikut ke dalam ukuran derajat !
i. 3  radian ii. 32  radian iii. 2 radian
Penyelesaian:
60 1 
9. i. 60o = x2  = x2  = radian
360 ..... .....
a. 1500 = ...........................................................
b. 3150 = ...........................................................

10. i. 3  radian = 3 x 180o = ........ o


ii. 3
2
 radian = ............................................
iii. 2 radian = 2 x 57,27o = ............... o

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


 3 7
a. rad b. rad c. rad d. 1,2 rad e. 3,5 rad f. 0,25 rad
3 5 6

A.2. NILAI PERBANDINGAN FUNGSI TRIGONOMETRI.


Pengalaman Belajar: 2.3. Mendefinisikan nilai perbandingan trigonometri dalam segitiga
siku-siku.
2.4. Menghitung nilai sinus sudut siku-siku dan sudut-sudut tertentu/
atau sudut khusus.
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
permasalahan matematika yang menyangkut nilai perbandingan fungsi trigonometri
diharapkan peserta didik secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar
terdahulu dari beberapa sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

LKS-Mat.X-65
Pengantar materi:
Nilai perbandingan fungsi trigonometri pada hakekatnya dapat diturunkan dari konsep
dasar tempat Kedudukan Titik pada koordinat cartesius (Ingat materi SLTP) dipadu
dengan teorema Phytagoras, sebagaimana dapat diperhatikan pada gambar berikut:
Untuk setiap sudut di kuadran 1 (ao lancip) dapat diturun-
kan pengertian Fungsi Trigonometri, yang pada hake-
P(x, y) katnya merupakan nilai perbandingan dari 3 sisi suatu se
gitiga siku-siku ( perhatikan segitiga OAP ), sbb:
sisi  tegak AP y
R y Sinus ao = Sin ao = = =
sisi  miring OP .......
sisi  datar OA .......
ao Cosinus ao = Cos ao = = =
sisi  miring OP .......
O x A X
sisi  tegak AP .......
Tangen ao = Tan ao = = =
sisi  datar ........ .......
Disamping itu terdapat pula relasi kebalikan dari fungsi trigonometri sebagai berikut:
sisi  miring OP ....... 1
Secans ao = Sec ao = = = =
sisi  datar OA ....... cos .a o
sisi  miring ...... ....... ......
Cosecans ao = Cosec ao = = = =
sisi  tegak AP ....... sin .a o
sisi  datar OA ....... 1
Cotangens ao = Cotan ao = = = =
sisi  tegak ....... ....... ........
Masalah 15: B
Tentukan nilai-nilai perbandingan dari 24
fungsi trigonometri dari sebuah segitiga a
siku-siku di bawah ini
C A
Penyelesaian: 25
Dari gambar didapat: a = 25  ......... = .......  ....... = ....... = ........
2

Sehingga nilai-nilai fungsi trigonometri dapat diturunkan, sebagai berikut:


AB ...... BC .......
Cos A = = = ....... Cos C = = = .......
...... ...... ...... ......
...... ...... ...... .......
Tan A = = = ....... Tan C = = = .......
AB ...... ...... ......
...... ...... ...... .......
Sec A = = = ....... Cosec C = = = .......
...... ...... ...... ......

Sekarang bagaimana kita menentukan nilai fungsi trigonometri untuk sudut-sudut khusus
atau istimewa, dan perlu diketahui bahwa yang dimaksud sudut istimewa adalah nilai-nilai
sudut pada kuadran I diantaranya 0o , 30o , 45o , 60o dan 90o
C Pada segitiga ABC siku-siku di B sama kaki dengan panjang sisi
siku-sikunya p, berarti AB = BC = p
Sehingga didapat AC = p 2  .....2 = 2.....2 = ..... .....
p dan sudut A = 45o
p
A B Sehingga didapat:
BC p 1 1
Sin A = Sin 45o = = = = .....
AC p 2 ..... 2

LKS-Mat.X-66
AB ....... 1 ......
CosA = Cos 45o = = = = .....
...... p 2 ..... ......
BC ......
C Tan A = Tan 45o = = = ........
AB ......

Pada segitiga ABC siku-siku di B dengan AB = p,  A = 60o ,


D Maka  C = ….. o
Dibuat  ABD = 60o , maka  ADB = ......o dan  CBD = …..o
60o
A Karena  A = 60o =  ABD, maka segitiga ABD sama sisi, se-
B
hingga AB = AD = …… = p
Karena  C =  CBD, maka segitiga BCD sama kaki, sehingga BD = …… = ……..
Akibatnya AC = AD + CD = …… + ….. = …… dan BC = AC 2  AB 2 = …….
BC ...... ...... ......
Sin A = sin 60o = = = …… Sin C = sin 30o = = = ……
AC ...... AC ......
...... ...... ...... ......
Cos A = sin 60o = = = …… Cos C = Cos ....o = = = ……
...... ...... ...... ......
...... ...... ...... ......
Tan A = sin ....o = = = …… Tan C = Tan ....o = = = ……
...... ...... ...... ......
Dari beberapa temuan di atas dapat dibuat tabel dan coba lengkapilah tabel berikut:

Fungsi 0o 30o 45o 60o 90o


1
Sin  0 ......... 2 ......... 1
2
1
Cosec  ......... ......... ......... ......... .........
Cotan  ......... ......... ......... ......... .........

Masalah 16:
Tanpa menggunakan kalkulator dan alat lain, tentukan nilai dari:
sin 30ocos 60o + cos 30o sin 60o
Penyelesaian:
1
sin 30ocos 60o + cos 30o sin 60o = ( x ..... ) + ( ...... x ...... ) = ....... + ...... = ........
2

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Tentukan nilai perbandingan fungsi trigonometri lengkap dari gambar di bawah ini !
C Q C
a 3
B P p 7 2
10 5 B
6 R A c
A
2. Tentukan nilai dari :
a. Tan 30o + cos 45o – sin 45o d. cos 30o cos 60o – sin 30osin 60o
b. sin 30o + cos 60o + tan 45o e. sin 60o tan 30o + tan 60ocos 30o
1 sin 2 45o  sin 2 60o  cos 2 45o cos 2 60o
c. cos2 45o + 2 cos 45o – f.
2 tan 30o  tan 60o

LKS-Mat.X-67
3. Hitunglah unsur-unsur yang belum diketahui dari segitiga ABC jika diketahui  C= 90o
dan: a.  A= 15o dan a = 10 cm b.  B= 70o dan c = 20 cm
4. D
4cm Tentukan nilai p dari gambar disamping !

p C

30o
A 10 cm B
5. P Pada gambar disamping, jika  Q = 60o dan QR = 8 cm
,  APQ =  ASP =  PRS = 90o
Tentukan panjang PQ, PR, PS dan QS !

A S Q

A.3. RELASI SUDUT FUNGSI TRIGONOMETRI.


Pengalaman Belajar: 2.5. Menunjukan letak sudut di beberapa kuadran
2.6. Menghitung nilai sinus, cosinus, tangen dari beberapa kuadran
2.7. Menghitung besarnya sudut dalam perbandingan trigonometri
jika salah satu nilai trigonometrinya diketahui.
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
Pengantar materi:
A.3.1. Tanda-tanda fungsi trigonometri di berbagai kuadran.
Dengan mengingat kembali definisi fungsi trigonometri dan juga memperhatikan
letak kaki sudut di kuadran tertentu, terdapat perbedaan tanda positif dan negatif
pada setiap unsur x dan y, sehingga memiliki pengaruh pada nilai perbandingan
fungsi trigonometri, coba perhatikan gambar dan tabel dibawah ini:

y
Kuadran II Kuadran I Kuadran
Nilai Perban-
I II III IV
x<0,y…0 x>0,y>0 dingan Trigo-
R…0 R>0 nometri x y x y x y x y
x + + - + - - + -
Sinus + +
x … 0 , y …0 x…0,y…0 Cosinus + -
R…0 R ... 0
Kuadran III Kuadran IV Tangen + +

A.3.2. Relasi sudut fungsi trigonometri di berbagai kuadran.


y
Perhatikan gambar di samping, nampak bahwa
P’ P hasil pencerminan Titik P terhadap sumbu y, di
dapat titik P’ dan seterusnya, sehingga diturun-
kan nilai sudut di berbagai kuadran yang mem-
(180 -  )  x punyai korelasi satu sama yang lainnya, seba-
(180 +  ) (360 -  ) gai berikut:
atau (-  )

LKS-Mat.X-68

Kuadran II Kuadran I

Sin (180 -  ) = Sin  Sin 


Cos (180 -  ) = - Cos  Cos 
Tan (180 -  ) = - Tan  Tan 

Kuadran III Kuadran IV


Sin (180 +  ) = - Sin  Sin (360 -  ) = - Sin 
Cos (180 +  ) = - Cos  Cos (360 -  ) = Cos 
Tan (180 +  ) = Tan  Tan (360 -  ) = - Tan 

A.3.3. Relasi sudut yang saling berkomplemen di berbagai kuadran.

Dengan menggunakan aturan refleksi/pencerminan terhadap garis y = x & y = -x


dari suatu titik P(x, y) yang membentuk sudut  , kita dapat turunkan relasi dari
beberapa sudut yang saling berkomplemen, sebagai berikut:
Kuadran II Kuadran I

Sin (90 +  ) = Cos  Sin (90 -  ) = Cos 


Sin (270 -  ) = - Cos  Sin (270 +  ) = - Cos 
Cos (270 -  ) = - Sin  Cos (270 +  ) = Sin 
Tan (270 -  ) = Cotan  Tan (270 +  ) = - Cotan 

Masalah 17:
1. Tanpa menggunakan kalkulator dan alat lain, tentukan nilai dari:
a. sin 120o b. Cos 300o – Tan 135o c. Sec2 210o

2. Jika sin 44o = 0,695 dan cos 46o = 0,719, maka tentukan nilai dari fungsi trigono-
metri berikut ini (tanpa bantuan alat hitung) !
a. cos 226o b. Sin 224o – sin 316o
Penyelesaian:
1. a. Sin 120o = ( ingat 120o berada pada kuadran II sehingga Sin + )
1
Sin 120o = Sin ( 180 - ...... )o = Sin .....o = 3
2
b. Cos 300o – Tan 135o = Cos ( 360 - ..... ) – Tan (180 - .... ) = Cos ..... – ( -Tan .... )
= ......... - ........ = ..........
c. Sec2 210o = Sec2 ( 180 + ..... )o = ( Sec …..o )2 = ……2 = ……

2. Diketahui : sin 44o = 0,695 dan cos 46o = 0,719


Ditanya : a. cos 226o b. Sin 224o – sin 316o
Jawab :
a. cos 226o = (berada di kuadran II berkomplemen )
cos 226 = cos ( 270 - ..... ) = - sin 44o = - ……….
o o

b. Sin 224o – sin 316o = Sin ( 270 - ..... )o - Sin (270 + ....)o = - cos ..... – cos ......
= -2 cos ....... = - ..............

LKS-Mat.X-69
A.3.4. Menentukan nilai perbandingan trigonomeri.
Menentukan nilai fungsi trigonometri di berbagai kuadran jika salah satu nilai
fungsinya diketahui harus memperhatikan aturan nilai fungsi yang berlaku di
masing-masing kuadran.
Masalah 18:
4
Jika sin A = dan 90o < A < 180o (kuadran II) maka Tentukan nilai dari:
5
a. cos A b. Tan A c. sec2 A d. 1 – cotan2A
Penyelesaian:
Karena A pada kuadran II, maka x < 0 dan y > 0 maka R > 0
4 y
sin A = = , maka didapat y = 4 dan R = 5 sehingga x = R2  y2
5 R
maka x = .....2  .....2 = ...... = ....... dan didapat :
x ...... ...... 2 ......
a. cos A = = c. sec2 A = [ sec A ]2 = [ ] =
R ...... ...... ......
...... ...... ...... ......
b. Tan A = = d. 1 – cotan2A = 1 - [ ]2 = 1 - = ....
...... ...... ...... ......
Permasalahan untuk didiskusikan siswa:
1. Tanpa alat bantu, tentukan nilai dari:
a. tan 240o (sin 30o + cos 45o) c. tan 120o – cotan 30o + sec 330o
4 2 11 3 5 11 5
b. tan ( sin + cos ) d. tan - cotan + sin + cos
3 3 6 4 6 6 3
5
2. Jika diketahui A = , maka nilai dari : sin A – cos A + tan2 A adalah ........
3
3. Jika diketahui cos 15o = k, maka tentukan nilai dari Sin 15o !
4
4. Jika sin A = dan A sudut lancip maka tentukan nilai dari :
7
a. sin A – 2 cos A b. Cos2 A – 2 sin2 A c. cosec A – ½ cotan A
7
5. Jika tan B = dan B sudut tumpul 9pada kuadran III) maka tentukan nilai dari:
24
a. cos B – sin B b. Cos2 B – 2 tan2 B c. sec B – 2 cotan B

A.4. GRAFIK FUNGSI TRIGONOMETRI.


Pengalaman Belajar: 2.8. Menggambar grafik fungsi sinus, cosinus dan tangen
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
permasalahan matematika yang menyangkut grafik fungsi trigonometri diharapkan peserta
didik secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari beberapa
sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:
Pengantar materi:
Grafik fungsi trigonometri merupakan sketsa gambar fungsi trigonometri dalam bidang
datar yang tertuang dalam sumbu salib cartesius, dan guna mendukung hal tersebut
siswa diharapkan membuka lagi konsep periodisitas fungsi trigonomeri yang sudah
disampaikan pada jenjang SLTP.

LKS-Mat.X-70
Grafik fungsi trigonometri dasar dinyatakan dalam:
f(x) = sin x , f(x) = cos x dan f(x) = tan x
Dengan bantuan nilai perbandingan fungsi trigonometri sudut-sudut istimewa di
beberapa kuadran, maka garfik fungsi trigonometri tersebut dapat kita lukis / sketsa
sebagaimana langkah berikut:

X 0 30 45 60 90 150 180 210 270 300 315


f(x) = sin x 0 .... ½ 2 ....... 1 ..... 0 -½ ..... -½ -½ 2

y
1

y = sin x
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360


X 0 30 45 60 90 150 180 210 270 300 315
f(x) = cos x 1 ½ 3 ..... ½ 0 ..... ...... ..... ...... ½ ......

y
1

y = cos x
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

-1

X 0 30 45 60 90 120 150 210 270 300 345


Y = tan x 0 1/3 3 ..... .....  - 3 ..... ..... ..... ..... -1

y

y = cos x
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360

-1
- 3

-

LKS-Mat.X-71
Dari grafik fungsi trigonometri di atas nampak bahwa fungsi trigonometri memiliki
periode / satu putaran nilai yang berbeda, dan dapat diperhatikan sebagai berikut:
Fungsi : f(x) = sin x dan f(x) = cos x terbentuk grafik utuh/penuh dalam interval :
0o  x  360o , dengan demikian nilai fungsi akan berulang kembali
setelah 360o, Jadi fungsi sinus dan cosinus mempunyai periode 360o
atau biasa dinyatakan : x  k. 360o , di mana k  Bil. Real.
f(x) = tan x terbentuk grafik utuh/penuh dalam interval : 0o  x  180o ,
dengan demikian nilai fungsi akan berulang kembali setelah 180o,
Jadi fungsi tangen dan cotangen mempunyai periode 180o
atau biasa dinyatakan : x  k. 180o , di mana k  Bil. Real.

A.5. TEMPAT KEDUDUKAN TITIK (KOORDINAT KUTUB).


Tempat kedudukan titik pada hakekatnya dapat dinyatakan dalam fungsi trigonometri dan
biasa dikenal dengan Koordinat kutub, sistem ini dapat diturunkan dari hubungan
pengertian dasar nilai perbandingan fungsi trigonometri sebagaimana bagian terdahulu.
Jika terdapat titik dalam koordinat Kartesius P ( x, y ) dapat diubah menjadi koordinat
P(x, y) Telah diketahui bahwa:
.....
Sin  o
= maka y = R ...........
R
R y R= x3  y 2
x
 o
Cos  o
= maka x = ..... cos  o

.....
O x X
..... .....
Tan  o
= maka  o
= anti tan
..... .....
Masalah 19:
Nyatakan ke dalam koordinat kutub A( -1 , 3)
Penyelesaian:
A( -1 , 3 ) didapat x = -1 dan y = 3 berarti  o
berada pada kuadran II.
Maka R = ......2  ......2 = ......  ....... = ...... = .......
.....
Dan  o = anti tan = ……o sehingga didapat P ( R,  o
)  P ( …. , …..o )
.....

A.6. PERSAMAAN TRIGONOMETRI DASAR.

Persamaan trigonometri pada hakekatnya sama saja dengan persamaan linier maupun
kuadrat, di mana Himpunan penyelesaiannya merupakan nilai-nilai x yang memenuhi
persamaan tersebut, bedanya dalam persamaan trigonomeri nilai pengganti x merupakan
suatu sudut, beberapa bentuknya: sin x = c , cos x = c , tan x = c dst, dan c  Bil. Real.
Masalah 19:
Tentukan Himpunan Penyelesaian dari: sin x = ½ pada 0o  x  360o
Penyelesaian:
sin x = ½ karena sin x nilainya + maka x berada dalam kuadran I atau II, sehingga:
i). sin x = sin 30o (Kuadran I) ii). sin x = sin (180 – 30)o (Kuadran II)
x = ....  k. 360
o o
x = ....o  k. 360o
untuk k = 0  x = 30o untuk k = 0  x = ....o
o
k = 1  x = 390 (Tidak memenuhi)

Jadi: HP = { 30o , ......o }

LKS-Mat.X-72
Permasalahan untuk didiskusikan siswa:
1. Gambarlah grafik fungsi berikut ini, pada 0o  x  360o :
a. y = ½ cos x c. f(x) = sin 2x
b. y = -2 tan x d. f(x) = -3 cos 3x
2. Nyatakan ke dalam koordinat kutub beberapa titik berikut ini:
a. (2, 2 3 ) b. (-3 3 , 3) c. (-1, 3 ) d. (-3, -3)
3. Nyatakan ke dalam koordinat katesius beberapa titik berikut ini:
7 5
a. (4, 60o) b. (3, 240o) d. (5, ) d. (6, )
6 3
4. Tentukan Himpunan penyelesaian persamaan trigonometri berikut ini:
a. sin x = ½ 3 c. cos x = -½ 2 e. Tan x = 3
A. Berilah tanda silang pada huruf yang memuat jawaban paling tepat !
1. Jika tan A = 7/24 , A sudut lancip, maka nilai sin A. cos A = ……….
a. 168/625 b. 131/625 c. 124/625 d. 24/175 e. 7/175
2. Koordinat cartesius titik (6, 45o) adalah ……………..
a. (3 2 , 3 2 ) c. (3 3 , 3 3 ) e. (3 3 , 3 2 )
b. (3, 3) d. (6, 6)
3. Koordinat kutub dari titik (9, 9 3 ) adalah …….
a. (9, 30o) b. (9, 60o) c. (18, 60o) d. (18, 30o) e. (4, 30o)
4. Nilai dari cos2 (1200o) = ........
a. 0 b. ¼ c. ½ d. ½ 3 e. ¾
5. Diketahui  = 3,1416, maka jika 60 dinyatakan dalam radian = ........
o

a. 2,0944 b. 1,5708 c. 1,0472 d. 0,9425 e. 0,7854


6. Hitung harga cos 75 + cos 15 = ..........(tanpa menggunakan tabel)
1 1 1 1 1
a. √2 b. √3 c. √5 d. √6 e. √6
2 3 2 2 3
7. cos 105 = ....................
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
a. √6 - √2 b. √6 + √2 c. √2 - d. √2 - √6 e. √6 -
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2
8. jika tg = (  A lancip) maka sin A = ...........................
3
2 3 6 2 3
a. b. c. d. e. 9. 9.
13 13 13 13 13
9. jika cos A = 0,8 maka tg A adalah ................
4 3 4 5 3
a. b. c. d. e.
3 4 5 4 5
10. bila tg ½ x = t maka sin x adalah ...................................
t 2t 3t 4t 5t
a.

1 t2  b.

1 t2  c.

1 t2  d.

1 t2  e.
1  t 
2

B. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar !


1. Tentukan nilai dari tg 135  sin 120  cos150 !
2. Tentukan titik p (4, 180 ) dalm koordinat kartesius !
13
3. Jika cosec   dan  lancip, tentukan sin  dan ctg  !
12

LKS-Mat.X-73
B. ALJABAR (PERHITUNGAN DASAR) FUNGSI TRIGONOMETRI.
Kompetensi Dasar : 2.2. Menentukan manipulasi aljabar dalam perhitungan teknis yang ber
kaitan dengan fungsi trigonometri.
B.1. IDENTITAS FUNGSI TRIGONOMETRI.
Pengalaman Belajar: 2.2.1. Membuktikan berlakunya identitas fungsi trigonometri
2.2.2. Mendiskusikan pola pembuktian fungsi trigonometri
2.2.3. Mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusi
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
permasalahan matematika yang menyangkut identitas fungsi rigonometri diharapkan
peserta didik secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari
Dalam setiap pembicaraan tentang identitas fungsi trigonometri tidak terlepas dari apa
pengertian dasar nilai perbandingan fungsi trigonometri, dan perhatikan serta diskusikan
dengan teman anda beberapa konsep dasar berikut ini:
y Perhatikan gambardi samping:

P(x, y) Telah diketahui bahwa:


.....
Sin  o
= maka y = R ...........
R
R y R= x3  y 2
x
 o
Cos  o
= maka x = ..... cos  o

.....
O x X
..... .....
Tan  o
= maka  o
= anti tan
..... .....

a. Dari x2 + y2 = R2
(.... cos  o 2
) + (R ...........)2 = R2
R2 (..............)2 + ....2 sin2  o
= .......
R2 ( ............ + ........... ) = R2
( ............ + ........... ) =1
Cos2  o
= 1 - .................
Jadi: cos  2 o
+ ...... 
2 o
=1
Sin2  o
= 1 - .................

y
sin  o sin  o ..... ..... .....
b. = R  = x = = tan  o

cos  o x cos  o
R x .....
R

Dengan langkah dan pola berpikir yang sama, diskusikan dan tunjukan berlakunya
identitas berikut ini:
1 cos A
1. cosec A = 4. cotan A =
sin A sin A
1
2. sec A = 5. tan2 A + 1 = sec2 A
cos A
1
3. cotan A = 6. cotan2 A + 1 = cosec2 A
tan A

LKS-Mat.X-74

Masalah 20:
Buktikan bahwa: sin2 A cotan2 A + cos2 A tan2 A = 1
Bukti:
Ambil Ruas Kiri: sin2 A cotan2 A + cos2 A tan2 A
cos 2 A ..........
 sin2 A + cos2 A
.......... ..........
 cos2 A + ………..
Bukti:
Ambil Ruas Kiri: ( cos A + sin A )2 – 2 cos A sin A
 ( cos2 A + 2 cos A ……… + …….2 A ) – 2 ……. …….
 ( cos2 A + ……….. )

 1 (terbukti)

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


Buktikan identitas-identitas berikut ini:
1. (cos A + sin A)(cos A – sin A) = 1 – 2 sin2 A
2. sin4A + 2 sin2A cos2 A + cos4 A = 1
3. 5 cos 2 A – 3 = 2 – 5 sin2 A
4. tan A sin A = cos A
5. ( 1 + tan2 A) cos2 A = 1
6. ( 1 – sin2 A)(1 + tan2 A) = 1
7. sin4 A – cos4 A = 1 – 2 cos2 A
sin 3 A  cos3 A
8.  sin A  cos A
1  sin ACosA

9. sin A sec A cos ec 2 A  1 = 1


10. tan A sin A + cos A = sec A

B.2.1. LUAS SEGITIGA dan SEGI-n.


Pengalaman Belajar: 2.2.4. Membuktikan berlakunya rumus sinus untuk luas segitiga
2.2.5. Mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusi
2.2.6. Mendiskusikan berlakunya aturan sinus dan aturan cosinus.
2.2.7. Menghitung luas segi-n beraturan.
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa
permasalahan matematika yang menyangkut penerapan fungsi sinus dalam luas segitiga
dan segi-n diharapkan peserta didik secara mandiri menggali informasi dan pengalaman
belajar terdahulu dari beberapa sumber referensi maupun media interaktif.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

LUAS SEGITIGA
Pengantar materi:
Rumus sinus untuk menentukan luas segitiga dapat diturunkan dari pengertian dasar nilai
perbandingan fungsi trigonometri jika diketahui dua sisi dan satu sudut apit segitiga,

LKS-Mat.X-75

dan perhatikan serta diskusikan dengan teman anda beberapa konsep dasar berikut ini:
C C

b a b
t a t
Perhatikan pada gambar (i) dan (ii) dapat ditarik hubungan sebagai berikut:
t t
Sin Ao =   t = ..... sin Ao
b .......
Luas segitiga ABC = ½ alas x tinggi (ingat saat SLTP) = ½ AB . t
= ½ (......) (...................) = ½ (.....) ( b ..........)
= ½ b c sin A.
Dengan argumentasi yang sama maka berlaku pula:

Luas segitiga ABC = ½ a c sin B = ½ a b sin C

Jika diketahui satu sisi dan dua sudut segitiganya, maka berlaku hubungan tentang
luas segitiga sebagai berikut:

a 2 sin B sin C b 2 sin A sin C c 2 sin A sin B


L= = =
2 sin( B  C ) 2 sin( A  C ) 2 sin( A  B )

Dengan melakukan kajian beberapa referensi study pustaka secara diskusi kelompok
lakukan telaah dan pembuktian berlakunya teorema tersebut di atas !
Masalah 22:
Tentukan luas segitiga ABC jika AC = 6 cm, AB = 8 cm dan  A = 45o
Penyelesaian:

C
Luas  ABC = ½ …… AB Sin ….. = ½ (…..)(….) Sin 45o
6 = ½ …… ……..
45o = ½ ……
A B = ……… cm2
8

Masalah 23:
Tentukan luas segitiga ABC jika AB = 5 cm,  A = 30o dan  B = 40o
Penyelesaian:

c 2 sin A sin B 52 sin .....sin ...... ......(0,5)(.......) .......


L= =    ........cm 2
2 sin( A  B ) .....sin(......  ......) 2(........) .......
Jadi luas segitiga ABC = 4,255 cm2

LKS-Mat.X-76

LUAS SEGI-4 SEMBARANG

D C Dengan menggunakan aturan sinus dalam menentu-


kan luas segitiga dan Segi empat sembarang di sam-
A B LABCD = ½ AC. BD sin  o

Coba selidiki kebenaran hal ini, melalui study pusta-


ka dan diskusi kelompok !

LUAS SEGI- n BERATURAN

a. Jika diketahui jari-jari lingkaran luarnya.

P Dengan mendeskripsikan bahwa segi-n beraturan terben


tuk dari n segitiga sama sisi, maka luas segi n beraturan
dapat diturunkan dari aturan sinus luas segitiga, sbb:
U r Q
Ingat luas segitiga = ½ dua sisi yang membentuk sudut
 kali sinus sudut yang terbentuk
O
R Sehingga berlaku:
R
T Luas segi-n beraturan = n . Luas segitiga sama sisinya

S = n . [ ½ r . (....) sin ..... ]


........o
= n . [ ½ (.....)2 sin
n

b. Jika diketahui panjang sisinya.


(n  2).180o
n.s 2 sin 2 [ ]
L= 2n Coba selidiki kebenaran hal ini !
(n  2).180o
2 sin[ ]
n
Masalah 24:
Tentukan luas segi-6 beraturan yang jari-jari lingkaran luarnya 4 cm !
Penyelesaian:
6 360
Lsegi-6 = (.....)2 sin ( ) = ...... (.......) (........) = 48. (........) = ......... cm 2
.... ......

Jadi luas segi-6 beraturan = 24 3 cm2

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Hitung luas segitiga berdasar kondisi sebagai berikut:
a. F b. M
100o 20 25
15
30o
D E K L
c.  ABC dengan AB = 6 cm,  A = 30 dan  B = 60 O O

d.  ABC dengan AC = 4 cm,  A = 20O dan  C = 70O

LKS-Mat.X-77

2. Luas  ABC adalah 20,72 cm2 , Jika AB = 6,42 cm dan AC = 8,54 cm.
4. Pada suatu jajaran genjang, dua sisi yang berdekatan panjangnya 8 cm dan 12 cm.
Jika besar sudut apitnya 60o , Tentukan luas jajaran genjang tersebut !
5. Hitung luas segi banyak beraturan yang dilukiskan dalam lingkaran berikut ini !
a. Segi- 5 dalam lingkaran berjari-jari 10 cm.
b. Segi- 8 dalam lingkaran berjari-jari 1 cm.
c. Segi- 40 dalam lingkaran berjari-jari 5 cm.
d. Segi- 70 dalam lingkaran berjari-jari 7 cm.

B.2.2. ATURAN SINUS dan COSINUS.


Pada hal-hal tertentu perhitungan unsur-unsur suatu segitiga sembarang, sering kali
diminta untuk melengkapi beberapa unsur yang belum diketahui misalnya panjang sisi
dan atau besar salah satu sudut suatu segitiganya. Khusus perhitungan dalam sebuah
segitiga siku-siku, hal ini dapat dilakukan dengan mengaplikasikan teorme phythagoras
sebagaimana telah dipelajaran semenjak duduk di bangku SLTP.
Bagaimana hal ini dapat dilakukan pada sebuah segitiga sembarang ?
Ada beberapa konsep trigonometri yang dapat membantu anda, dan dapat dipahami
sebagaimana tertuang di bawah ini.

ATURAN SINUS
Diskusikan dengan kelompok belajar anda guna memahami dan mendalami beberapa
aturan sinus yang berlaku di bawah ini:

y B y B

c a
a c

b b
A D C x C D A x
Gambar i Gambar ii
...... ......
Sin A = maka BD = ….. x …….. Sin C = maka BD = ….. x ……
...... ......
Sehingga dapat ditarik hubungan:
BD = BD
c sin ……. = …… sin C
c ..... ..... ..... c
= Sehingga berlaku: = =
............ sin A sin A .......... .........

Masalah 25: C
Dengan aturan sinus, Tentukan panjang AC ! 9 cm
o
Penyelesaian: 60 45o
A B
BC AC ....... ....... ........SinB
    AC = = ……..
SinA ........ ....... ....... ..........
B Perhatikan gambar  ABC, nampak  ABD siku-
siku di D, sehingga berlaku:
BD
Sin A =  BD = ...... Sin A = c Sin A
.......
c a
AD
Cos A =  AD = ......Cos A = c Cos A
.......
A b D C
CD = b – AD = b – (….)(……….)

Pada  BCD berlaku : BC2 = BD2 + CD2 sehingga dapat ditarik hubungan sbb:
a = (………………)2 + ( b - …………… )2
2

= c2 ………. + b2 – 2bc ……… + (….)2 cos2 A


= c2 ( …….. + …….. ) + (….)2 – 2 (…)(…) cos A
= (….)2 . 1 - 2 (…)(…) cos A
b2  c2  a 2
a2 = b2 + c2 – 2 b c cos A  Cos A =
2bc

dan dengan cara serta pola pikir yang sama dapat diturunkan pula hubungan, sbb:
.....2  ....2  b 2
b2 = a2 + c2 – 2 a c cos B  Cos B =
2(....)(....)

.....2  b 2  .....2
c2 = a2 + b2 – 2 a b cos C  Cos C =
2(....)(....)
Masalah 26:
Pada segitiga ABC diketahui panjang sisi AB = 3 cm, AC = 2,2 cm dan  A = 60o
Tentukan panjang sisi BC !
Penyelesaian:
a2 = b2 + c2 – 2 b c cos A = (2,2)2 + (….)2 – 2 (….)(….) cos ….o
= ….. + …… - …… ½
= ……. - ……. = ……..

a = ........ = …….

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:

1. Tentukan panjang sisi x pada gambar di bawah ini !


C R M

x 8 2,8 x 30 o 25

A 43o 57o B 50o 61o 100o


P Q K x L
2. a. Diketahui  PQR dengan panjang sisi p = 15 cm, q = 9 cm dan  P = 60 . o

Hitunglah besar  Q = .....


b. Diketahui  PQR dengan panjang sisi PR = 16 cm, RQ = 21cm dan  Q = 30o.
Hitunglah besar  P = .....
Tentukan panjang sisi a !
4. D Perhatikan gambar di samping !
28o C Tentukan keliling segi empat ABCD !
70o
A 50o 10 cm
35o
B
5. Tentukan panjang sisi ke tiga pada setiap segitiga dengan karakteristik, sbb:
a.  ABC dengan AC = 6 cm , AB = 8 cm, dan  A = 45o
b.  ABC dengan BC = 5 cm , AC = 8 cm, dan  C = 60o
c.  PQR dengan QR = 7 cm , PQ = 5 cm, dan  Q = 30o
d.  PQR dengan PQ = 9 cm , PR = 11 cm, dan  P = 30o
6. Tentukan salah satu cosinus sudut dari segitiga berikut !
R P
M
3 5 3 7
2 6

P 6 Q Q 6 R K 7 L
7. Tentukanbesar sudut yang terkecil dari segitiga berikut ini !
a.  ABC dengan a = 5 cm , b = 6 cm, dan c = 7 cm
b.  PQR dengan p = 10 cm , q = 12 cm, dan r = 15 cm
8. Diketahui segitiga ABC sama kaki dengan AB = AC = 12 cm dan  B = 15o
Tentukan panjang BC dengan aturan cosinus !

C. PENERAPAN / IMPLEMENTASI RUMUS FUNGSI TRIGONOMETRI.


Kompetensi Dasar : 2.3. Merancang model matematika yang berkaitan dengan fungsi trigo-
nometri, rumus sinus, cosinus, dan menyelesaikan modelnya, dan
menafsirkan hail yang diperolehnya.
Pengalaman Belajar : 2.3.1. Mendiskusikan rumusan model matematika dari masalah yang
berkaitan dengan fungsi trigonometri, rumus sinus dan cosinus
bersama anggota semestanya.
2.3.2. Menentukan besaran dan mengubah variabel
2.3.3. Merumuskan fungsi, dan menyelesaikan persoalannya.
2.3.4. Mempresentasikan dan menyimpulkan hasil diskusi

Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa permasalahan


matematika yang menyangkut implementasi dan atau penerapan fungsi rigonometri dalam
kehidupan sehari-hari diharapkan peserta didik secara mandiri menggali informasi dan
pengalaman belajar terdahulu dari beberapa sumber referensi maupun media interaktif.

Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:
Pengantar materi:
Konsep fungsi trigonometri sering kali tanpa disadari dapat ditemukan implementasinya
dalam permasalahan kehidupan sehari-hari dan terkadang untuk memecahkan
permasalahan kehidupan nyata diperlukan pendekatan Model matematika sebagai bagian
dari langkah berpikir logis dan salah satunya konsep fungsi trigonometri, untuk itu
perhatikan serta diskusikan dengan teman anda beberapa konsep dasar berikut ini:

Masalah 27:
Sebuah tangga disandarkan pada dinding setinggi 6 meter dengan posisi tegak, dengan
o
LKS-Mat.X-80
Penyelesaian:
.....
Diketahui : Jawab: sin 60o =
x
.....
6m x? x =
sin 60o

= ..........
60o

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:

1. Pada saat bersamaan dua kapal meninggalkan pelabuhan. Kapal pertama


berlayar dengan arah 068o dengan kecepatan 15 km/jam. Sedang Kapal ke-dua
berlayar dengan arah 162o dengan kecepatan 16 km/jam.
Tentukan jarak antara ke-dua kapal setelah berlayar selama 4 jam !
2. Sebidang tanah berbentuk segitiga dimana salah satu sisi yang diapit dua sudut
panjangnya 99 m dan sudut apitnya maing-masing 45o dan 30o
Tentukan panjang sisi yang lainnya !
3. Dua buah mobil menempuh jarak 450 km. Kecepatan mobil ke-dua setiap jamnya
15 km lebih dari pada kecepatan mobil pertama.
waktu perjalanan mobil ke-dua 1 jam lebih pendek dari waktu perjalanan mobil
pertama . Rata-rata kecepatan ke-dua mobil tersebut adalah ...........

4. Titik A terletak 2 satuan di sebelah barat titik B dan titik C terletak 2 3 satuan di
sebelah utara titik B. Sedangkan titik D terletak 2 satuan di sebelah barat titik C
dan 2 3 satuan sebelah utara A. Koordinat kutub titik D jika dilihat dari titik B
adalah.....
5. Dua buah kapal berangkat dari tempat yang sama dan membentuk sudut 30o. Jika
kapal pertama berkecepatan 15 km/jam dan kapal ke-dua berkecepatan 18
km/jam, Tentukanlah jarak ke-dua kapal tersebut setelah 2 jam perjalanan !

A. Berilah tanda silang pada huruf yang memuat jawaban paling tepat !

1. Pada segitiga ABC diketahui siku-siku di A,  B = 60o , panjang sisi a = 10 cm, maka
panjang sisi b adalah .........
a. 8 b. 6 c. 5 3 d. 5 2 e. 5
2. Identitas berikut yang benar adalah .........
a. cos2 A – sin2 A = 1 c. 5 cos2 A – 3 = 2 – 5 sin2 A e. sin (270 + A) = - cos A
b. tan A sin A = cos A d. cos (90 + A) = sin A
3. Ditentukan segitiga ABC dengan besar sudut A = 45o , dan sudut C = 75o sedang sisi a = 8
cm. Panjang sisi b = ...... cm
a. 6 3 b. 4 6 c. 3 6 d. 4 3 e. 3 3
4. Diketahui  PQR , dengan p = 3 cm,  P = 45o dan  Q = 30o . Panjang sisi q adalah ....
a. 3 2 b. 3 3 c. 3/2 2 d. 3/2 3 e. 3 6
LKS-Mat.X-81
6. Sebuah segitiga diketahui panjang sisi-sisinya 3 cm, 5 cm, dn 7 cm. Nilai sinus sudut
terbesarnya adalah ...........
a. ½ b. ½ 2 c. ½ 3 d. – ½ e. - ½ 3
7. Diketahui jajaran genjang dengan panjang sisi 4 cm dan 5 cm. Jika salah satu sudutnya 120o,
maka diagonal panjangnya adalah ....... cm.
a. 21 b. 31 c. 41 d. 51 e. 61
8. Luas  ABC adalah 10 cm2 , sedangkan  A = 60o dan panjang sisi b adalah 8 cm. Panjang
sisi c = ....... cm.
5 5 5
a. 5 b. 3 c. 3 d. 4 e. 8
3 2 4
9. Pada  PQR diketahui  P = 65o dan  R = 85o , sedangkan panjang QR = 4 cm dan PQ =
8 cm. Luas  PQR = .........cm2
a. 32 b. 24 c. 20 d. 16 e. 8
10. Diketahui segi-4 ABCD dengan  A = 90o , AB = 4 cm , AD = 3 cm BC = 4 cm dan  DBC =
45o maka luas segi-4 ABCD itu adalah ........ cm2
a. 11 2 b. 6 +5 2 c. 12 d. 11 3 e. 5 3 +6

II. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!


1. Tentukan Himpunan penyelesaian dari : -2 cos (2x – 30o) = 3 untuk 0o  x  360o
2. Panjang ke-dua isi yang sama dari segitiga sama kaki adalah 4,2 cm. Jika luas segitiga
tersebut 6 cm2< Hitunglah panjang sisi yang ke-tiga b! (ada 2 kemungkinan)
3. Jika jajaran genjang ABCD luasnya 36,77 cm2 , AB = 8 cm dan AD = 6 cm, maka tentukan
besar sudut BAD !
4. Buktikan bahwa : Cotan A sin A = cos A
5. Bus air berjalan dengan kecepatan 17 km/jam dengan jurusan tiga angka 70o. Perjalanan
berikutnya dengan kecepatan 8 km/jam dengan jurusan tiga angka 150o.
Tentukan jarak yang telah ditempuh bus air tersebut !

Selamat mengerjakan – terima kasih


LKS-Mat.X-82

MENGUKUR MINAT SISWA TERHADAP MATERI BELAJAR

Menurut anda materi belajar tentang bentuk pangkat dan logaritma (lingkari angka diantara
pernyataan berikut):

Menyenangkan 1 2 3 4 5 Membosankan

Bermanfaat 1 2 3 4 5 Tidak Bermanfaat

Menarik 1 2 3 4 5 Tidak Menarik

Sangat perlu dipelajari 1 2 3 4 5 Tidak perlu dipelajari

Menantang 1 2 3 4 5 Tidak Menantang

Perlu disebar luaskan 1 2 3 4 5 Tidak Perlu disebar luaskan

Mempunyai korelasi dengan Tidak Mempunyai korelasi


1 2 3 4 5
masalah sehari-hari dengan masalah sehari-hari

Petunjuk Penilaian:

1. Jika rata-rata jawaban berkisar angka 1 dan 2 maka materi pembelajaran menarik minat
siswa.
2. Jika rata-rata jawaban berkisar angka 4 dan 5 maka materi pembelajaran tidak menarik
minat siswa, sehingga perlu adanya perubahan metode, media, strategi pembelajaran, dll.
Standar Kompetensi
Menggunakan sidfat dan aturan geometri dalm menentukan kedudukan titik, garis
dan bidang; jarak; sudut; dan volum.

A. RUANG DIMENSI TIGA (BANGUN RUANG).


Kompetensi Dasar : 3.1. Memahami komponen, menggambar, dan menghitung volume da
ri benda ruang.
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa permasalahan
matematika yang menyangkut ruang dimensi tiga (bangun ruang) diharapkan peserta didik
secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari beberapa sumber
referensi maupun media interaktif.
A.1. KEDUDUKAN TITIK, GARIS DAN BIDANG DALAM RUANG.
Pengalaman Belajar: 3.1.1. Mendiskusikan secara kelompok guna menentukan keduduk-
an titik, garis & bidangdalam ruang menggunakan alat peraga
3.1.2. Mempresentasikan hasil diskusi sekaligus menarik kesim-
pulannya.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:
Pengantar materi:
Sebelum mengenal lebih jauh tentang kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
terlebih dahulu perlu anda buka referensi yang sesuai tentang pemahaman terhadap
beberapa unsur ruang diantaranya titik, garis, bidang dan bangun ruang.
Titik, garis, dan bidang pada hakekatnya merupakan sesuatu yang abstrak, yang hanya
dapat dibayangkan keberadaannya dan guna mempermudah pemahamannya dilakukan
pendekatan natural (nyata) dalam bentuk lambang / gambar dan selanjutnya ditarik
pemikiran logis secara aljabar (hitungan).

C B
B
A A B A
Ruas Garis V
Titik Garis AB Sinar BC AB Bidang V

Jadi titik, garis, dan bidang dapat ditarik pengertian sesuatu yang in-defined term,
maksudnya sesuatu yang tak perlu didifinisikan tetapi kita sudah tahu maksudnya.
Ada beberapa pakar berusaha menjelaskan tentang pengertian dari unusr ruang sebagai
berikut:
Garis, adalah himpunan titik-titik yang mempunyai panjang tetapi tidak mempunyai luas
dan volume.
Bidang, adalah himpunan titik-titik yang mempunyai panjang dan luas tetapi tidak
mempunyai volume. (Suatu hamparan datar yang luasnya tak terbatas)

A.1.1. KEDUDUKAN TITIK TERHADAP GARIS.


Titik A terletak di .............. garis g. Titik A berada .............. pada garis g.

Aksioma I : Melalui dua buah titik yang tidak berhimpit dapat dibuat dengan tepat
satu garis.
Melalui sebuah titik dapat dibuat n garis yang saling berpotongan.

LKS-Mat.X-83
LKS-Mat.X-84

A.1.2. KEDUDUKAN ANTARA DUA GARIS.


A g
g g
h h h
garis g & h saling ............ garis g & h ber...........an garis g & h ber............an
( g // h ) di satu titik A

Aksioma II : Melalui dua garis yang berpotongan atau melalui dua garis yang
sejajar hanya dapat dibuat dengan tepat sebuah bidang.

A.1.3. KEDUDUKAN TITIK TERHADAP BIDANG.


A
A

V
V
Titik A terletak di .............. bidang V. Titik A berada .............. pada bidang V

Aksioma III : Jika suatu garis terletak pada bidang, maka setiap titik pada garis itu
juga terletak pada bidang.
Aksioma IV : Melalui tiga buah titik yang tidak berhimpit dapat dibuat dengan tepat
sebuah bidang.
Aksioma V : Melalui sebuah garis dan sebiuah titik di luar garis dapat dibuat
dengan tepat satu bidang.

A.1.4. KEDUDUKAN GARIS TERHADAP BIDANG.

g
g

V V
garis g terletak di ............bidang V garis g terletak ................ pada bidang V

g g

A.
V V
garis g sejajar dengan bidang V garis g memotong/menembus bidang V
a. Jika sebuah garis tegak lurus pada dua buah
garis yang saling berpotongan, maka garis h
tersebut tegak lurus pada bidang yg melalui g P
ke-dua garis yang berpotongan tersebut. V

k
b. Jika sebuah garis tegak lurus pada sebuah f g
bidang, maka garis itu akan tegak lurus pada
semua garis yang terletak pada bidang itu. V h

LKS-Mat.X-85

A.1.5. KEDUDUKAN ANTARA DUA BIDANG

V
W
W V

Bidang V // bidang W Bidang V berpotongan dengan bidang W


(sejajar)

A.2. KOMPONEN-KOMPONBEN BENDA RUANG.


Pengalaman Belajar: 3.1.3. Mendiskusikan secara kelompok guna menentukan kompo-
nen-komponen benda ruang menggunakan alat peraga
3.1.4. Mempresentasikan hasil diskusi sekaligus menarik kesim-
pulannya.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:
Pengantar materi:
Sebelum mengenal lebih jauh tentang komponen-komponen bangun ruang terlebih dahulu
perlu anda buka referensi yang sesuai tentang pemahaman terhadap beberapa unsur
ruang diantaranya titik, garis, ruas garis, dan bidang serta teorema Pythagoras.
Guna memberikan ilustrasi lebih baik tentang pemahaman komponen-komponenbangun
ruang, prhatikan gambar Kubus di bawah ini:
H G
AB, CD, EF dan HG disebut dengan Rusuk Datar.
AC, BD, FG dan EH disebut dengan Rusuk Frontal.
E F AE, BF, DG dan CH disebut dengan rusuk Tegak.

BG, DF, BE, AF, AH, EC, CG, HD, AD dan BC


disebut dengan ……………. sisi.
C D BH, DE, AG, dan CF disebut dengan …………... ruang.

A B

H G

E F
D C
Bidang ABGH, CDEF, BCHE, ADGH,
BDHF, dan ACGE disebut dengan Jaring-jaring kubus dan jika dihitung luasnya
Bidang ..................ruang. Maka hal ini disebut juga Luas ................... /
Luas kulit.
Masalah 28:
H G Diketahui kubus sebagaimana di samping:
Tentukan :
E F a. Panjang diagonal isi AC.
6
b. Panjang diagonal ruang EC.
D C
3 c. Luas bidang alas ABCD.
A B
5

LKS-Mat.X-86

d. Luas Permukaan Bangun Ruang ABCD.EFGH.


e. Sebutkan beberapa pasang garis yang sejajar dan bebera-
pa bidang datar yang berpotongan tegak lurus.
Penyelesaian:
a. Perhatikan bagun datar (bidang sisi) ABCD
Berlaku: AC2 = AB2 + BC2 D C
AC = ......  BC
2 2

= .....2  .....2
= ..... = ...... A B
b. Perhatikan bagun datar (bidang diagonal ruang) ACGE
Berlaku: EC2 = EA2 + AC2 E G
EC = ......2  AC 2
= .....2  .....2
= ..... = ...... A C
c. Perhatikan bagun datar (bidang alas) ABCD:
LABCD = AB . BC = ....... x ...... = .......... satuan persegi.
d. Luas Permukaan ABCD.EFGH ( Lp ABCD.EFGH ):
Lp = 2 Luas bidang alas + 2 Luas bidang samping + 2 Luas bidang depan.
= 2 ( AB x BC + BC x CG + AB x BF )
= 2(p.l+l.t+p.t)
= 2 ( ..... x 3 + ..... x ..... + 5 x ..... )
= 2 ......... = ........... satuan persegi.
e. Beberapa garis yang saling sejajar adalah:
AB // DC , ..... // ...... , ..... // ..... , ..... // ..... , dst.
Beberapa bidang datar yang berpotongan tegak lurus:
ABCD dan BCGF, ............ dan ............ , ............ dan ............. , ............ dan .............

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Diketahui sebuah Kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm, maka tentukan:
a. Panjang diagonal sisi c. Luas bidang sisi
b. Panjang diagonal ruang. d. Luas permukaan kubus.
A.3. VOLUME BANGUN RUANG.
Pengalaman Belajar: 3.1.5 Mendiskusikan secara kelompok guna menentukan formula
Volume beberapa benda ruang.
3.1.6. Mempresentasikan hasil diskusi sekaligus menarik kesim-
pulannya.
3.1.7. Mendiskusikan cara menentukan perbandingan Volume dua
benda dalam satu bangun ruang.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

Pengantar materi:
Sebelum mengenal lebih jauh tentang volume bangun ruang terlebih dahulu perlu anda
buka referensi yang sesuai tentang pemahaman terhadap karakteristik beberapa bangun
ruang diantaranya Balok, Kubus, Prisma, Limas, Kerucut, Bola, dll.
Guna memberikan ilustrasi lebih baik tentang pemahaman volume bangun ruang,
sebaiknya didekati dengan gambar bangun ruangnya.

LKS-Mat.X-87

A.3.1. BALOK.
Merupakan suatu bangun ruang yang sering
dikenal dengan sebutan Kotak.
Balok memiliki panjang, lebar dan tinggi.
t
Volume Balok (VBalok ) dapat ditentukan, de-
ngan aturan:
l
Vb = luas alas x tinggi p
= ...... x ....... x t

Luas permukaan/kulit balok = 2 ( L. Bid. alas + L. Bid. depan + L. Bid. samping )


= 2 ( ..... x ...... + ..... x ..... + ..... x ..... )

A.3.2. KUBUS.
Merupakan suatu bangun ruang yang merupakan
bangun istimewa dari Balok, dimana rusuk-rusuk
nya sama panjang (s).
s
Volume Balok (VBalok ) dapat ditentukan, de-
ngan aturan:
s s
Vk = luas alas x tinggi s
= ........ 3

Luas permukaan/kulit Kubus = 2 ( L. Bid. Sisi )


= 6 ( ..... x ...... )
A.3.3. PRISMA.
E H
Definisi: Prisma adalah suatu bangun ruang
yang dibatasi oleh dua buah bidang datar yang
sejajar dan oleh lebih dari dua buah bidang F G
datar yang berpotongan menurut garis-garis
2. Bidang alasnya segi-n beraturan. B C
Sehingga dapat disimpulkan bahwa BALOK merupakan bagian dari PRISMA TE-
GAK jenis Prisma tegak segi-4 beraturan.
Prisma miring adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tidak tegak lurus alas.

Volume Prisma dapat ditentukan dengan: Vpr = luas bangun alas x tinggi

Luas permukaan/kulit Prisma, perhatikan gambar di atas:


Missalkan panjang rusuk tegak adalah t, maka:
Luas ABFE = AB x t
Luas BCGF = ..... x t
Luas CDHG = ..... x t
Luas ADHE = ..... x t
---------------------------------- +

Luas kulit / selubung = t x ( ..... + BC + ..... + ..... )


= rusuk tegak x keliling alas

LKS-Mat.X-88

Masalah 29:
Diketahui prisma tegak sg-3 ABC.DEF dengan AB = 13 cm, BC = 14 cm, AC = 15 cm
dan rusuk Tegak AD = 10 cm.
Hitung Volume Prisma tersebut ! D F
Penyelesaian:
Perhatikan gambar dan amti segitiga alas ABC. E
15 10
A C
15
13 14 A C
B 13 14
Luas segitiga ABC kita hitung dengan aturan:
s = ½ ( a + b + c ) = ½ keliling segitiga B
= ½ ( .... + ..... + …. ) = 21

LABC = a ( s  a )( s  b)( s  c) = 21(.....  .....)(.....  .....)(.....  .....) = ...... = 84


Jadi Volume prisma = LABC x AD = …… x …… = ……. Cm3

A.3.4. TABUNG.
Definisi: Tabung adalah suatu bangun ruang
yang merupakan Prisma Segi-n Beraturan. t
Segi-n dapat juga disebut bangun Lingkaran.
R
Volume Tabung: Vt = luas alas x tinggi
= luas lingkaran x tinggi
=  x ....2 x.....
A.3.5. LIMAS.
T
Definisi: Prisma adalah suatu bangun ruang
Limas diberikan nama menurut bentuk bangun
alasnya (segi-n), missal alasnya segi-3 disebut B C
Limas segitiga.
Limas disebut beraturan jika memenuhi dua syarat utama, yaitu:
1. Proyeksi/bayangan titik puncak terhadap alas tepat berhimpit dengan pusat
bidang alas.
2. Bidang alasnya segi-n beraturan.
Volume Limas dapat ditentukan dengan: Vlms = 1/3 luas segi-n alas x tinggi

Luas kulit / selubung = luas alas x jumlah luas segitiga tegak

Masalah 30: T
Diketahui limas segi empat T.ABCD beraturan dengan
alas berbentuk bujur sangkar, panjang sisinya 10 cm,
jika rusuk tegaknya 13 cm, maka Hitunglah:
a. Volume limas. b. Luas permukaan Limas
D C
Penyelesaian: O E
A B

LKS-Mat.X-89
a. Perhatikan gambar,  TBC sama kaki,
maka TE  BC, pada  TBE berlaku:

TE = ......2  ......2 = ....... = ........


Pada  TOE , didapat: TO = ......2  ......2 = ....... = ........
Jadi Vol. Limas T.ABCD = 1/3 Luas alas x tinggi =1/3 LABCD x TO
= ..... x …. = ..… cm3

b. Luas permukaan limas = Luas alas + 4 (luas segitiga sama kaki TBC)
= ........... + 4 . ½ . alas x tinggi
= ......... + 2 ( ....... x ....... ) = ....... + ...... = ........ cm 2

A.3.5.1. LIMAS TERPANCUNG. T

Jika sebuag limas dipotong oleh sebuah


bidang datar yang sejajar dengan bidang
alas, maka akan terbentuk bangun ruang E H
baru yang dikenal Limas terpancung.
Sifat Limas Terpancung:
a. Bidang alas dan atas sebangun & sejajar F G
b. Sudut-sudut yang seletak pada bidang A D
alas dan bidang atas sama besar.
c. Rusuk-rusuk yang seletak pada bidang
alas dan bidang atas sejajar.
d. Sisi tegak lemias terpancung berbentuk
Trapesium. B C

Bangun Ruang ABCD.EFGH merupakan limas terpancung.


Segi-n dapat juga disebut bangun Lingkaran.

Volume Tabung: VKR = 1/3 luas alas x tinggi O r


= 1/3 luas lingkaran x tinggi
= 1/3  x ....2 x.....

A.3.7. BOLA.

4 3
Volume Bola =  .r
3

Masalah 31:
Dalam sebuah tabung dengan jari-jari lingkaran alas
8 cm, dan tingginya 20 cm, jika dibuat dua buah, t2
kerucut yang saling bertolak belakang menurut pun-
caknya, Dengan perbandingan tinggi 2 kerucut ter- 20
sebut menurut tinggi tabung 5 : 2.
Hitunglah: Nilai perbandingan volume ke 2 kerucut!
t1
Penyelesaian:
t1 + t2 = 20 sedang t1 : t2 = 5 : 2 8

LKS-Mat.X-90
5 ....
 t1 = x ....... dan t2 = x ........
7 ....
Sehingga : Vol. Tabung 1 = 1/3  . R2 . t1 = 1/3 (.....)(....)2(.....) = ....... cm3
Vol. Tabung 2 = 1/3  . R2 . t2 = 1/3 (.....)(....)2(.....) = ....... cm3
Jadi : Vt1 : Vt2 = ...... : ...... = ....... : .......

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Balok PQRS.TUVW dengan ukuran panjang PQ = 10 cm, QR = 7 cm, dan QU = 5 cm,
Hitunglah : a. Volume Balok. c. Luas bidang-bidang diagonal.
b. Luas permukaan Balok. d. Panjang diagonal ruang.
2. Prisma segi empat ABCD.EFGH alasnya bujur sangkar dengan sisi 10 cm. Rusuk
tegak panjangnya 12 cm dan membentuk sudut 60o dengan bidang alas, Hitung
Volume Prisma tersebut !
3. Limas tegak M.PQRS dengan alas berbentuk persegi panjang dengan PQ = 8 cm dan
QR = 6 cm, MM1 tegak lurus bidang alas, M1 pusat bidang alas dan MP = 13 cm,
Hitunglah : a. Volume limas b. Luas permukaan limas.
4. Hitunglah volume tabung dan kerucut yang alasnya lingkaran dengan jari-jari 8 cm
dan tingginya 12 cm !
5. Sebuah tabung dengan volume 124 cm3 memiliki tinggi 4 cm, maka nilai yang tepat
untuk jari-jari lingkaran alas adalah ..............
6. Dalam sebuah kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 4 cm, Tentukan perbandingan Luas
Kubus dengan luas limas T.ABCD yang terbentuk, dimana titik T merupakan
perpotongan diagonal ruang !
7. Tinggi ruangan berbentuk kotak adalah 2 m kurangnya dari lebarnya dan 4 m
A.4. MENGGAMBAR BANGUN RUANG.
Pengalaman Belajar: 3.1.8 Menggambar bangun ruang yang ditentukan bidang frontal, su
dut surut dan perbandingan proyeksinya.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

Pengantar materi:
Sebelum kita melangkah guna memahami aturan main menggambar bangun ruang
terlebih dahulu perlu anda buka referensi yang sesuai tentang pemahaman terhadap
beberapa bangun ruang serta siapkan dan atau pahami berbagai alat bantu lukis yang
dapat digunakan sebagai media menggambar bangun ruang.

Guna menggambar bangun ruang, sebaiknya perhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Bidang frontal yaitu suatu bidang yang sejajar dengan bidang proyeksi (bidang
gambar), dimana ukuran bangun sesuai aslinya.
b. Bidang orthogonal yaitu bidang yang tegak lurus terhadap bidang frontal.
c. Sudut surut, yaitu sudut yang dibentuk oleh garis orthogonal dengan garis horizontal.
d. Perbandingan Proyeksi, yaitu perbandingan antara panjang garis orthogonal hasil
proyeksi dengan panjang garis orthogonal sebenarnya.

Masalah 32:
Gambarlah sebuah kubus dengan syarat ABFE frontal, sudut surut 30o , perbandingan
proyeksi 2 : 3 dan panjang sisi 6 cm.

LKS-Mat.X-91
Penyelesaian:
H G

E F

D C

A 30o B

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:


1. Gambarlah sebuah kubus dengan syarat ABFE frontal, sudut surut 30o ,
perbandingan proyeksi 1 : 3 dan panjang sisi 8 cm.
2. Gambarlah sebuah Balok dengan syarat ABFE frontal, sudut surut 35o , perbandingan
proyeksi 1 : 2 dan panjang 8 cm, lebar 4 cm serta tinggi 5.
3. Gambarlah sebuah Limas Segi empat ABCD dengan syarat sudut surut 30o ,
perbandingan proyeksi 2 : 3 dan bangun alas memiliki panjang 8 cm , lebar 4 cm
B. RUANG DIMENSI TIGA (LANJUTAN).
Kompetensi Dasar : 3.2. Menggunakan abstraksi ruang untuk menggambardan menghitung
Jarak dan sudut antara unusr-unsur benda ruang.
Sebelum mempelajari serta mengenal, memahami dan menyelesaikan beberapa permasalahan
matematika yang menyangkut ruang dimensi tiga (bangun ruang) diharapkan peserta didik
secara mandiri menggali informasi dan pengalaman belajar terdahulu dari beberapa sumber
referensi maupun media interaktif.
B.1. PROYEKSI UNSUR-UNSUR RUANG DALAM BANGUN RUANG.
Pengalaman Belajar: 3.2.1. Mendiskusikan secara kelompok guna menentukan proyeksi
titik ke garis, titik ke bidang dan garis ke bidang.
3.2.2. Mempresentasikan hasil diskusi sekaligus menarik kesim-
pulannya.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:
Pengantar materi:
Sebelum mengenal lebih jauh tentang proyeksi titik ke garis, titik ke bidang dan garis ke
bidang dalam ruang terlebih dahulu perlu anda buka referensi yang sesuai tentang
pemahaman terhadap beberapa konsep proyeksi atau cara menentukan bayangan.

B.1.1. PROYEKSI TITIK KE GARIS.


.A
Titik A di luar garis g, Jika dari A dibuat
garis tegak lurus g dan didapat titik A’
, maka titik A’ disebut dengan Proyeksi g
A ke garis g. A’

LKS-Mat.X-92
B.1.2. PROYEKSI TITIK KE BIDANG.
.A
Titik A di luar bidang V, Jika dari A dibuat
garis tegak lurus V dan didapat titik A’
, maka titik A’ disebut dengan Proyeksi
A ke bidang V. A’

B.1.3. PROYEKSI GARIS KE BIDANG.

Sebuah garis g di luar bidang V, Jika dari


dua buah titik A dan B pada garis g dibu- A B
at garis tegak lurus bidang V dan didapat
titik A’ dan B’, maka garis yang melalui
A’B’ disebut dengan Proyeksi garis g ke
bdang V. A’ B’

B.2. JARAK.

Pengalaman Belajar: 3.2.3. Mendiskusikan secara kelompok guna menentukan jarak anta
ra titik ke garis, titik ke bidang, dua garis bersilangan, garis
sejajar bidang dan dua bidang sejajar.
3.2.5. Mempresentasikan hasil diskusi sekaligus menarik kesim-
pulannya.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

Pengantar materi:
Jarak : garis hubung terpendek antara dua buah benda.
B.2.1. JARAK ANTARA DUA TITIK.
Jarak antara dua titik A dan B adalah panjang ruas garis AB yang ditarik dari titik A
dan B.

B.2.2. JARAK ANTARA TITIK DAN GARIS.


.A
Jarak antara titik A dan garis g merupakan panjang
ruas garis yang ditarik dari titik A tersebut serta
tegak lurus garis g. (AA’) g
A’

B.2.3. JARAK ANTARA DUA GARIS SEJAJAR.

Jarak antara sebuah titik pada garis yang satu, ke k


garis lainnya yang dihubungkan sebuah garis yang
tegak lurus ke-dua garis yang sejajar tersebut.
g

B.2.4. JARAK ANTARA TITIK DAN BIDANG.


.A
Jarak Titik A di luar bidang V, adalah
Panjang ruas garis AA’ yang ditarik
dari A tegak lurus bidang V. A’

LKS-Mat.X-93

B.2.5. JARAK ANTARA GARIS DAN BIDANG. A

Jarak antara garis g di luar bidang V, adalah g


Panjang ruas garis AA’ yang ditarik dari se A’
buah titik A pada garis g dan tegak lurus V
bidang V. h

g // h dan AA’  bidang V

B.2.6. JARAK ANTARA DUA BIDANG SEJAJAR.


A
Jarak antara dua bidang sejajar adalah pan- V
jang ruas garis AA’ yang ditarik dari sebuah
titik A pada bidang yang satu dan tegak lu-
rus bidang yang lain. A’
W

B.2.7. JARAK ANTARA DUA GARIS BERSILANGAN.


g bersilangan dengan h A’
g // k , h dan k terletak pada V V k
AA’  V
AA’ merupakan jarak g dan h.

Masalah 33:
Jika rusuk-rusuk sebuah kubus ABCD.EFGH adalah a cm, maka tentukan:
a. Panjang diagonal sisi AC. c. Jarak titik E ke garis BG.
b. Panjang diagonal ruang EC.
Penyelesaian: H G
a. Perhatikan  ABC siku-siku di B maka: E F

AC = AB 2  BC 2 = .....2  ......2  ......  ...... ......


b. Perhatikan  EAC siku-siku di A maka: D C

EC = EA2  AC 2 = .....2  ......2  ......  ...... ...... A B


c. Perhatikan  BEG sama sisi: E

EB = BG = EG = AC = ...... ........
 EOG siku-siku di O maka:

EO = EA2  AC 2 = .....2  ......2  ...... = ....... B O G

Masalah 34:
Diketahui bidang empat beraturan ABCD dengan panjang semua rusuknya a cm.
Hitng tingi bidang empat tersebut ! A
Penyelesaian:
Dalam  ABE berlaku : D
AE = AE  BE =
2 2
.....  ......  ...... = ...... .....
2 2
B
EA’ = 1/3 ED= 1/3 AE = ....... ..... E
Jadi AA’ = AE 2  A' E 2 = .....2  ......2  ...... C

LKS-Mat.X-94

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:

1. Diketahui lima segi empat T.BCD dengan alas ABCD persegi panjang, Tentukan :
a. Proykesi puncak T pada bidang alas.
b. Proyeksi AT pada bidang alas.
c. Proyeksi garis tinggi pada bidang TBC.
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm, titik pusat P pada bidang ABCD.
a. Lukis jarak P ke garis CE.
b. Hitung jarak P ke CE.
3. Diketahui limas segi tiga D.ABC dengan rusuk-rusuk yang berpotongan di A saling
tegak lurus dan sama panjang, yaitu 4 cm.
a. Lukiskan jarak titik A ke bidang BCD
b. Hitung jarak A ke bidang BCD.
4. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 4 cm.
a. Tentukan jarak titik B ke garis CF.
B.3. SUDUT DALAM RUANG.

Pengalaman Belajar: 3.2.6. Mendiskusikan secara kelompok guna menentukan sudut da


lam ruang, yaitu sudut antara garis dan bidang , sudut antara
dua bidang.
3.2.7. Mempresentasikan hasil diskusi sekaligus menarik kesim-
pulannya.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

Pengantar materi:

B.3.1. SUDUT ANTARA DUA GARIS BERSILANGAN.

Sudut antara dua garis bersilangan a dan b a


sama dengan besar sudut antara garis a’
dan b yang berpotongan dengan ketentuan b’
a’ // a. 
atau a’
Sudut antara dua garis bersilangan a dan b
sama dengan besar sudut antara garis a’ b
dan b’ yang berpotongan dengan ketentuan
a’ // a dan b’ // b.

B.3.2. SUDUT ANTARA GARIS DAN BIDANG. A

Sudut antara sebuah garis dan sebuah bidang k


adalah besar sudut yang dibentuk oleh garis
itu dengan proyeksi garis tersebut terhadap
bidang yang diminta. B = B’  k’
A’
k’ proyeksi garis k pada bidang.

Sudut antara k dan bidang = sudut antara k dan k’.

LKS-Mat.X-95

B.3.3. SUDUT ANTARA DUA BIDANG. b


W
Sudut antara dua bidang V dan W,
merupakan sudut yang dibentuk
oleh dua garis a dan b, di mana
a pada V serta b pada W dan ma-
sing-masing tegak lurus garis po-
tong bidang ke-duanya tepat di satu a 
titik.
V
Masalah 35:
Diketahui limas beraturan T.ABCD dengan rusuk 4 cm dan tingginya 6 cm.
Sudut tumpuan bidang TAD dan ABCD adalah
sudut TPE.

b. Perhatikan segi tiga TPE siku-siku di E.


PE = ½ AB = …….

TE = 6 cm  TP2 = PE2 + TE2 = ….. + ..... = ..... D C


TP = ..... ....... E P
TE ......
Sin  TPE =   ...... ...... A B
...... ......

Permasalahan untuk didiskusikan siswa:

1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a cm. Tentukan dan hitung sudut antara:
a. Bidang ADHE dan bidang ABCD. c. Bidang BDG dan bidang ABCD
b. Bidang ABGH dan bidang ABCD.

2. Diketahuii limas segitiga D.AB. Rusuk-rusuk yang bertemu di titik A saling tegak lurus,
Jika AB = 2 2 cm dan AD = 2 3 , Tentukan besar dari:
a. Sudut antara bidang DBC dan bidang ABD.
b. Tangens sudut bidang ACD dan bidang ABD.

3. Diketahui bidang empat beraturan D.ABC dengan rusuk 6 cm, Tentukan dan hitung:
a. sudut antara rusuk dan bidang sisi alas.
b. sudut antara dua bidang sisi yang berdampingan.

4. Limas persegi panjang T.ABCD dengan AB = 6 cm, BC = 8 cm dan TA = TB = TC = TD


= 13 cm. Tentukan Sudut antara bidang TAD dan TBC dan nilai Tan-nya berapa !

B.4. IRISAN.

Pengalaman Belajar: 3.2.8. Mendiskusikan secara kelompok guna menentukan irisan


Antara bidang dan benda ruang.
3.2.9. Mempresentasikan hasil diskusi sekaligus menarik kesim-
pulannya.
Diskusikan dengan kelompok belajar anda, guna memahami beberapa hal berikut ini:

LKS-Mat.X-96
Pengantar materi:
Yang dimaksud dengan irisan antara sebuah bidang datar V dengan sebuah bangun
ruang adalah bangun datar yang semua sisinya adalah ruas garis bersekutuan antara
bidang V dan bidang sisi bangun ruang tersebut.
Jika bangun ruangnya segi banyak maka irisanya juga merupakan segi banyak.

Ada tiga aturan guna menentukan dan melukis irisan bidang, yaitu dengan menggunakan
bantuan:

B.4.1. SUMBU AFINITAS.


Diketahui limas T.ABCDE, Titik P, Q, & R P.
berturut-turut pada TA, TB, dan TC.
Gambarlah irisan bidang V yang melalui E D .R
Titik P, Q, dan R terhadap limas T.ABCDE.
A Q. C

Penyelesaian:

T T B

P. P.

E D .R E D .R

A C A C
Q Af

B K1 B
K2

Dengan cara yang sama, lanjutkan sampai mendapatkan penampang irisan yang
benar, serta diskusikan secara kelompok.

B.4.2. PERPOTONGAN BIDANG DIAGONAL.


T T

P. P.
K .R .R
E D E D
A Q F B A Q B

C C
Dengan cara yang sama, lanjutkan sampai mendapatkan penampang irisan yang
benar, serta diskusikan secara kelompok.

LKS-Mat.X-97
B.4.3. PERLUASAN BIDANG SISI TEGAK.

P.
.R
B

Dengan cara yang sama, lanjutkan sampai mendapatkan penampang irisan yang
benar, serta diskusikan secara kelompok.
Permasalahan untuk didiskusikan siswa:

Lukis bidang irisan yang melalui titik P, Q dan Ryang diberikan sesuai bangun ruang di
bawah ini !

P.
R.

R.

Q. p.

.
Q

P P
R R

Q
Q

P R

.Q

LKS-Mat.X-98

A. Pilih salah satu alternatif jawaban yang tepat !


02. Limas beraturan T. ABCD dengan AT = 3a 2 , AB = 3a . bidang datar  melalui A dan tegak
lurus TC. Luas irisan bidang  dengan limas adalah ………………
a. a 2 2 b.3a 2 2 c. 3a 2 3 d. 6a 2 6 e. 9a 2 6

03. Diketahui kubus ABCD EFGH dengan panjang rusuk 2cm. Titik P terletak pada perpanjangan
BC sehingga BP = 2CB . luas irisan bidangn melalui P, G, dan H adalh .................
4 10 10 40
a. 4 10 cm2 b. 10 cm2 c. 10 cm2 d. cm2 e. cm2
3 9 9 9

04. Diketahui ABCD EFGH titik P, Q, R berturut – turut terletak pada AE , BF, dan CG sehingga AP
= 1cm, BQ = 3cm dan CR = 5 cm.jika panjang rusuk kubus 6cm, maka luas bidang irirsan yang
melalui P,Q,R, adalah.................
a. 36 cm2 b. 24 cm2 c. 16 cm2 d. 12 22 cm2 e. 11 12 cm2

05. Garis G  bidang V. Bidang W membentuk sudut lancip dengan bidang V. jika W memotong V
menurut garis a, maka proyeksi g pada bidang W adalah……….
a. tegak lurus V b. tegak lurus a c. bersilang tegaklurus dengan g d. sejajar V e. sejajar a

06. Alas nidang empat D. ABCberupa segitiga siku – siku sama kaki, sudut BAC = 90 E adalah
proyeksi D pada ABC tepatb jatuh di tengah – tengah BC. Jika AB = AC= 4 , DE= 8 maka AD ..
a. 6 b. 6 2 c. 6 3 d. 6 6 e. 6 11

07. Diketahui kubus ABCD EFGH dengan panjang rusuk 4 cm,. Titik P ditengah – tengah AB dan Q
di tengah – tengah EH. Panjang proyeksi PQ pada bidang BDHF adalh ..............................
a. 2 7 b. 2 6 c. 3 2 d. 14 e. 2 3

08. Panjang rusuk kubus ABCD EFGH adalh 2cm, jarak B ke AG adalah .....................
2 2 1 1 1
a. 6 cm b. 2 cm c. 3 cm d 2 cm. e. 2 cm
3 3 2 4 6

09. Diketahui limas beraturan T. ABCD dengan TA = 4 2 dan BC = 4 jarakBke TD adalah ..........
a. 4 6 cm b. 3 6 cm c. 2 6 cm d. cm 6 e. 1
2 6 cm

10. Jarak titik E ke bidang AFH pada kubus ABCD EFGH dengan rusuk 6 cm adalh .......
a. 6 3 cm b.6 2 cm c.4 2 cm d.2 3 cm e.2 6 cm

11. Pada kubus ABCD EFGH dengan rusuk 4 cm K adalah titik potong kedua diagonal sisi alas ,
titik M terletak pada pertengahan BF , maka jarak titik M ke garis KH adalah..............
4 2
a. 3 3 b.2 6 c.2 3 d. 6 e. 6
3 3

12. Diketahui limas tegak T> ABCD , ABCD perdsehi panjang dengan AB = 6 cm BC = 8 cm. Jika
TC= 12 cm m, maka nilai tg sudut antara bidang TAD dan TBC adalah.......................
2 3 8 8
a. 1 b. c. d. e.
3 4 15 17

LKS-Mat.X-99

13. Jika  adalah sudut antara bidang BDE dan bidang BDG pada kubus ABCD EFGH maka nilai
sin  = .................
14. Diketahui kubus ABCD EFGH dengan rusuk 9 cm , titik P dan Q adalah titik tengah FG dan GH.
a. lukis iriisan bidang APQ dengan kubus !
b. hitung luas daerah penampangnya !

15. Diketahui limas beraturan T. ABCD dengan AB = 6 cm dan tinggi limas 10 cm. Titik P pada TB
sehingga TP : PB = 2 : 3. tentukan panjang proyeksi PA pada TAC!

16. Pada kubus ABCD EFGH yang pnjang rusuknya 8 cm hitunglah jarak di titik B ke DF !

17. Diketahui kubus ABCD EFGH dengan AB = 10 cm. Melalui diagonal AC dibuat dua bidang
masing – masing membentuk sudut 45 dan 60 dengan alas ABCD dan berturut – turut
memotong rusuk DH di titik Pdan Q. Tentukan perbandingan luas ACP dan luas ACQ !

LKS-Mat.X-100
MENGUKUR MINAT SISWA TERHADAP MATERI BELAJAR

Menurut anda materi belajar tentang bentuk pangkat dan logaritma (lingkari angka diantara
pernyataan berikut):

Menyenangkan 1 2 3 4 5 Membosankan

Bermanfaat 1 2 3 4 5 Tidak Bermanfaat

Menarik 1 2 3 4 5 Tidak Menarik

Sangat perlu dipelajari 1 2 3 4 5 Tidak perlu dipelajari

Menantang 1 2 3 4 5 Tidak Menantang

Perlu disebar luaskan 1 2 3 4 5 Tidak Perlu disebar luaskan

Mempunyai korelasi dengan Tidak Mempunyai korelasi


1 2 3 4 5
masalah sehari-hari dengan masalah sehari-hari

Petunjuk Penilaian:

1. Jika rata-rata jawaban berkisar angka 1 dan 2 maka materi pembelajaran menarik minat
siswa.
2. Jika rata-rata jawaban berkisar angka 4 dan 5 maka materi pembelajaran tidak menarik
minat siswa, sehingga perlu adanya perubahan metode, media, strategi pembelajaran, dll.
I. Berilah tanda silang pada huruf yang memuat jawaban paling tepat !
11. Jika pernyataan p bernilai salah dan pernyataan q bernilai benar, maka pernyataan berikut
yang bernilai salah adalah ...............................
a.  p v q b. p ==> q c.  p   q d.  p  v q e.  p v  q
12. Diberikan empat pernyataan p, q, r, dan s. Jika pernyataan berikut benar:
p  q , q  r dan r  s
dan s pernyataan yang salah, maka diantara pernyataan berikut yang salah adalah .......
a.  p b.  r c.  q d. p  r e. p v  r
13. Pernyataan (  p v q)  (p v  q) equivalen dengan pernyataan:
a. p  q b. p   q c.  p  q d.  p   q e. p  q
14. Kalimat ingkaran dari” Semua orang berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan,” adalah:
a. Semua orang tidak berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan.
b. Tidak ada orang yang berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan.
c. Ada orang yang berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan.
d. Ada orang yang tidak berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan.
e. Tidak ada orang yang tidak berdiri ketika tamu agung memasuki ruangan.

15. Perhatikan kalimat, ”Jika ia berusaha, maka ia berhasil.” Kontraposisinya adalah ............
a. Jika ia tidak berusaha, maka ia tidak berhasil.
b. Jika ia berhasil maka ia berusaha
c. Jika ia tidak berhasil, maka ia tidak berusaha.
d. Ia tidak berusaha, tetapi ia berhasil
e. Ia tidak berusaha, tetapi ia tidak berhail.

16. Ditentukan segitiga ABC dengan panjang sisi BC = 3 cm, AC = 4 cm dan sin A = ½.
Nilai cos B = ...........
2 1 1 2 1
a. 5 b. 5 c. 3 d. e.
5 3 2 3 2
17. Diketahui segitiga ABC dengan AB = 6 cm, Besar sudut A = 30o dan sudut C = 120o .
Luas segitiga ABC adalah ........
a. 18 cm2 b. 9 cm2 c. 6 3 cm2 d. 3 3 cm2 e. 2 3 cm2
18. Dari segitiga PQR, ditentukan panjang PQ= 7 cm, PR = 4 cm dan QR = 5 cm.
Nilai Tan  PRQ adalah .........
a. 26 b. 24 c. 19 d.  24 e.  26
19. Nilai dari cos 75o + cos 15o adalah .........
1 1 1 1
a. 0 b. 2 c. 6 d. 2 e. 6
4 4 2 2
20. Diketahui segitiga ABC dengan a = 7 cm, b = 5 cm dan c = 3 cm. Nilai Sin A = ........
1 1 2
a. - ½ b. ½ c. 3 d. 3 e. 3
3 2 3
21. Limas T.ABC merupakan limas segitiga beraturan TA = TB = TC = 13 cm dan AB = BC = AC
= 12 cm. Jarak titik ke AD adalah .....................
a. 4 3 b. 6 3 c. 11 d. 133 e. 12
22. Kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm. Jarak titik C ke bidang AFH = ......
LKS-Mat.X-102

23. Kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm. Panjang proyeksi AH ke bidang BDHF = ......
a. 8 3 b. 8 2 c. 4 6 d. 4 3 e. 4 2
24. Bidang empat ABCD, AD tegak lurus alas.
Sudut antara bidang BCD dan BCA adalah 
Nilai Tan  = .......
a. ¼ 2 c. 2 e. 2 2
b. ½ 2 d. 2

25. Limas tegak T.ABCD dengan alas persegi panjang Ab = 6 cm , BC = 8 cm dan rusuk tegak
13 cm. Sudut antara bidang TAD dan TBC adalah v maka Tan v = ...........
15 3 2 8 8
a. b. c. d. e.
17 4 3 15 17

II. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!


1. Tentukan ingkaran dari pernyataan:
a. Jika saya rajin belajar maka saya tidak lulus ujian.
b. Semua pemain basket berbadan tinggi.
c. Semua peserta ujian ingin masuk perguruan tinggi.

2. Selidiki kebenaran dari: [ (  p v r)   (p v  q) ]  [ ( p   r) v p ]

sin 2 45o sin 2 60o  cos 2 45o cos 2 60o


3. Tentukan nilai dari :
tan 30o. tan 60o

4. Jika nilai cos B = - ½ 3 dan sudut B pada kuadran II, maka Tentukan nilai dari Tan B !

5. Hitung luas permukaan prisma segi enam beraturan, jika panjang rusuk alas dan tingginya
masing-masing adalah a cm!

Anda mungkin juga menyukai