Anda di halaman 1dari 31

MODUL MATEMATIKA

BARISAN DAN DERET GEOMETRI

PENULIS

YUNI CATUR INDRAWATI, S.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS MUSAMUS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya, sehingga
penyusunan Modul Matematika Barisan dan Deret Geometri ini dapat terselesaikan. Modul
ini disusun untuk memenuhi tagihan tugas Pendidikan Profesi Guru dalam Jabatan Angkatan
1 tahun 2021 di Universitas Musamus yang telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan
belajar peserta didik si SMK Kehutanan Negeri Manokwari.

Adapun materi yang ada pada modul ini adalah:

1. Barisan Geometri
2. Deret Geometri
3. Deret Geometri Tak Hingga

Dalam modul ini, materinya sudah disusun dan disesuaikan dengan kurikulum 2013
menggunakan Bahasa yang komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
Masalah-masalah yang dihadirkan dalam modul ini juga disesuaikan dengan aplikasi materi
pada kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik diharapkan dapat meningkatkan
pemahamannya terhadap konsep barisan dan deret geometri dan kemampuannya dalam
menyelesaikan masalah.

Akhirnya, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada


semua pihak yang turut membantu dalam upaya penyelesaian modul ini dan kepada pembaca
modul ini atas kesediaannya memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan modul ini.

Manokwari, 21 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
A. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
B. TUJUAN PEMBELAJARAN ............................................................................. 2
C. POKOK-POKOK MATERI ................................................................................ 3
D. URAIAN MATERI: ............................................................................................ 3
1. BARISAN GEOMETRI ................................................................................ 3
2. DERET GEOMETRI..................................................................................... 9
3. DERET GEOMETRI TAK HINGGA ........................................................... 15
E. FORUM DISKUSI .............................................................................................. 19
F. RANGKUMAN ................................................................................................... 20
G. TES FORMATIF ................................................................................................. 21
H. DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 27
I. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ............................................................... 27
J. KRITERIA PENILAIAN TES FORMATIF ....................................................... 27

iii
A. PENDAHULUAN
Peserta didik yang bersemangat, selamat mengikuti kegiatan belajar materi
Barisan dan Deret Geometri. Sebelum mulai belajar, silahkan berdoa menurut agama
dan keyakinan masing-masing agar ilmu yang Anda pelajari nantinya menjadi ilmu yang
bermanfaat.

Tahukah Anda, siapa sosok yang ada pada gambar di atas? Dialah Johann Carl
Friedrich Gauß atau Gauss lahir di Braunschweig, 30 April 1777, meninggal di
Göttingen, 23 Februari 1855 pada umur 77 tahun adalah matematikawan, astronom, dan
fisikawan Jerman yang memberikan beragam kontribusi, termasuk teori
bilangan,aljabar, statistik, analisis, geometri diferensial, geodesi, geofisika,
elektrostatika, astronomi, dan optik. Beliau adalah yang pertama kali memberikan rumus
untuk menghitung jumlah suatu deret aritmetika. Tidak jauh berbeda dengan barisan dan
deret aritmetika, barisan dan deret geometri juga erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari.

1
Pada pembelajaran modul ini, Anda akan belajar mengenai barisan dan deret
geometri meliputi bentuk umum barisannya, rumus umumnya, dan aplikasinya. Barisan
dan deret geometri merupakan materi kelanjutan dari barisan dan deret aritmetika. Oleh
karenanya, proses pembelajaran untuk materi pada modul ini akan dapat berjalan dengan
baik jika Anda mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Ingat kembali materi:


• Akar dan pangkat
• Pola bilangan
• Barisan dan deret aritmetika
2. Pelajari materi pada setiap kegiatan belajar, selesaikan Latihan pada forum diskusi,
dan selesaikan tes formatif secara mandiri.
3. Cocokkan jawaban tes formatif yang Anda kerjakan dengan kunci jawaban yang
diberikan.
4. Apabila tingkat penguasaan Anda 74% atau lebih, Anda dapat melanjutkan ke
kegiatan belajar selanjutnya. Apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 74%,
maka Anda harus mempelajari kembali materi yang belum Anda pahami.
5. Keberhasilan pembelajaran Anda dalam mempelajari materi pada modul ini sangat
tergantung pada kesungguhan Anda dalam belajar dan mengerjakan tugas dan
latihannya. Untuk itu, berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan teman
sekelas Anda.

Selanjutnya, kami ucapkan selamat belajar, semoga Anda sukses mampu


mengimplementasikan pengetahuan yang didapatkan dalam modul ini.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu:

1. Menunjukkan barisan dan deret geometri


2. Menemukan rumus barisan geometri
3. Menemukan rumus deret geometri
4. Menyelesaikan masalah menggunakan konsep barisan geometri

2
5. Menyelesaikan masalah menggunakan konsep deret geometri

Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, responsive dan proaktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan saat berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam.

C. POKOK-POKOK MATERI
Materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar pada modul ini antara lain:

1. Barisan geometri
2. Deret geometri
3. Deret geometri tak hingga

D. URAIAN MATERI
Setelah Anda mempelajari dan paham tentang materi Pola Bilangan, Barisan
Bilangan, serta Barisan dan Deret Aritmetika, pada modul ini Anda akan diajak untuk
mempelajari materi tentang Barisan dan Deret Geometri. Aplikasi barisan deret geometri
dapat Anda temukan pada masalah perhitungan bunga majemuk, pertumbuhan
penduduk, nilai penyusutan suatu aktiva tetap, dan lain-lain. Deret geometri juga
digunakan untuk menyelesaikan masalah pada ilmu pengetahuan lain seperti ilmu fisika,
ilmu kimia, ilmu ekonomi dan lain sebagainya

1. BARISAN GEOMETRI
Apa itu barisan geometri? Apakah sama seperti barisan aritmetika? Jika berbeda,
dimana letak perbedaannya? Lalu apa sih manfaat mempelajari barisan geometri?
Nah, untuk menjawab semua pertenyaan tersebut, silahkan Anda pelajari materi
berikut ini.

3
Perhatikan contoh berikut:

Seandainya Anda punya selembar kertas,


• Kemudian Anda melipat kertas itu satu kali, berapa banyak bagian (kotak) yang
terbentuk pada kertas itu?
• Jika Anda melipat kertas tersebut dua kali, berapa banyak bagian (kotak) yang
terbentuk pada kertas itu?
• Jika Anda melipat kertas tersebut tiga kali, berapa banyak bagian (kotak) yang
terbentuk pada kertas itu?
• Jika Anda melipat kertas tersebut empat kali, berapa banyak bagian (kotak) yang
terbentuk pada kertas itu?
• Jika Anda melipat kertas tersebut n kali, berapa banyak bagian (kotak) yang
terbentuk pada kertas itu?

Dari kegiatan melipat kertas di atas, diperoleh suatu barisan bilangan dari banyak
bagian (kotak) yang terbentuk setiap kali melipat sebagai berikut:

1 2 4 8 16 dst
Bisa dilihat bahwa setiap dua suku yang berurutan memiliki perbandingan yang sama
dan tetap yaitu 2 (dua). Dan seperti pada barisan aritmetika yang telah kalian pelajari
pada modul sebelumnya, untuk suku pertama (𝑈1 ) pada suatu barisan biasa
disimbolkan dengan huruf 𝑎.

1 2 4

…….

4
Perhatikan setiap dua suku berurutan dari barisan bilangan tersebut memiliki
𝑈2 𝑈 𝑈𝑛
perbandingan yang sama, yaitu
𝑈1
= 𝑈3 = ⋯ = 𝑈 =2
2 𝑛−1

Nah…barisan bilangan yang seperti ini disebut BARISAN GEOMETRI dengan


perbandingan setiap dua suku berurutannya dinamakan RASIO (𝑟).
Jadi, bisakah kalian simpulkan apa itu Barisan Geometri?

Yap, benar sekali, Barisan Geometri adalah suatu barisan dengan


perbandingan (rasio) antara dua suku yang berurutan selalu tetap.

Sekarang kita bentuk Rumus Umum Barisan Geometrinya, yuk!


Masih ingatkah anda dengan pola bilangan?
Bagaimana pola bilangan dari barisan bilangan yang terbentuk dari percobaan di atas?

1 2 4 8 16 … dst
….

𝑼𝟏 𝑼𝟐 𝑼𝟑 𝑼𝟒 𝑼𝟓 𝑼𝒏

….

𝟏. 𝟐𝟎 𝟏. 𝟐𝟏 𝟏. 𝟐𝟐 𝟏. 𝟐𝟑 𝟏. 𝟐𝟒 … 𝟏. 𝟐𝒏−𝟏
….

𝒂. 𝒓𝟎 𝒂. 𝒓𝟏 𝒂. 𝒓𝟐 𝒂. 𝒓𝟑 𝒂. 𝒓𝟒 … 𝒂. 𝒓𝒏−𝟏
….

𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟 𝑛−1

5
Jadi rumus umum barisan geometri adalah 𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟 𝑛−1

Dengan 𝑈𝑛 = suku ke-n


𝑎 = suku pertama
𝑟 = rasio antara dua suku yang berurutan
𝑛 = banyak suku
Dan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa perbandingan antara dua suku
yang berurutan pada barisan geometri disebut rasio, maka untuk menghitung rasio
adalah dengan membandungkan dua suku yang berurutan dari suatu barisan:

𝑈2 𝑈3 𝑈𝑛
𝑟= = =⋯=
𝑈1 𝑈2 𝑈𝑛−1

Cobalah anda kerjakan soal-soal berikut ini. Kemudian bandingkanlah penyelesaian


yang Anda kerjakan dengan penyelesaian yang diberikan setelah soal-soal ini.
a. Diketahui barisan geometri: 2, 4, 8, 16, ….
Tentukan suku pertama, rasio, rumus suku ke-n, dan suku ke-7!
b. Diketahui barisan geometri: 27, 9, 3, 1, …
Tentukan suku pertama, rasio, dan suku ke-6
c. Pada tahun 2003 jumlah penduduk kota A adalah 500.000 orang. Jika setiap tahun
karena faktor urbanisasi dan kelahiran penduduk bertambah 2%, tentukan jumlah
penduduk pada tahun 2012.
d. Dava asik bermain bola. Ia menjatuhkan bola dari atas meja. Tinggi meja adalah
1m. sebelum berhenti, bola itu memantul dan mencapai ketinggian yang sama
dengan setengah kali tinggi yang dicapai sebelumnya. Berapa tinggi bola Dava
pada pantulan ke-6?
e. Perencana mesin penggerak memerlukan empat roda gigi A, B, C, dan D yang
satu sama lain merupakan penggerak dan yang digerakkan. Roda gigi tersebut
diletakkan berurutan dan putaran roda giginya membentuk barisan geometri.
Tentukan berapa putaran/menit roda gigi D apabila diketahui putaran roda gigi
A= 30 putaran/menit dan B = 60 putaran/menit.

6
Sekarang cobalah Anda bandingkan penyelesaian soal-soal di atas dengan
penyelesaian yang Anda kerjakan.

a. Diketahui barisan geometri: 2, 4, 8, 16, ….


Tentukan suku pertama, rasio, rumus suku ke-n, dan suku ke-7!
Penyelesaian:
• Suku pertama (𝑈1 ) = 𝑎 = 2
𝑈2 𝑈3 4
• Rasio (𝑟) = = = =2
𝑈1 𝑈2 2

• Rumus suku ke-n = 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1 = (2). (2)𝑛−1 = 21+𝑛−1 = 2𝑛


• Suku ke-7 (𝑈7 ) = 𝑎𝑟 7−1 = 𝑎𝑟 6 = (2). (2)6 = 27 = 128
Jadi suku pertama barisan tersebut adalah 2, rasio = 2, rumus suku ke-n = 2𝑛 , dan
suku ke-7 nya adalah 128.
b. Diketahui barisan geometri: 27, 9, 3, 1, …
Tentukan suku pertama, rasio, dan suku ke-6
Penyelesaian:
• Suku pertama (𝑈1 ) = 𝑎 = 27
𝑈2 𝑈3 1
• Rasio (𝑟) = = =
𝑈1 𝑈2 3
1 1
• Suku ke-6 (𝑈6 ) = 𝑎𝑟 6−1 = 𝑎𝑟 5 = (27). ( )5 = (3)3 . 3−5 = 3−2 = 9
3

c. Pada tahun 2003 jumlah penduduk kota A adalah 500.000 orang. Jika setiap tahun
karena faktor urbanisasi dan kelahiran penduduk bertambah 2%, tentukan jumlah
penduduk pada tahun 2012.
Penyelesaian:
Diketahui (𝑈1 ) = 𝑎 = 500.000
• Rasio 𝑟 = 2% = 0,02
• Tahun 2012 adalah tahun ke-10 maka (𝑈10 ) = 𝑎𝑟 10−1
= 𝑎𝑟 9
= (500.000). (0,02)9
= 597.546,28

7
Jadi jumlah penduduk pada tahun 2012 adalah 597.546 orang.
d. Dava asik bermain bola. Ia menjatuhkan bola dari atas meja. Tinggi meja adalah
1m. sebelum berhenti, bola itu memantul dan mencapai ketinggian yang sama
dengan setengah kali tinggi yang dicapai sebelumnya. Berapa tinggi bola Dava
pada pantulan ke-6?
Penyelesaian:
1 1 1
Dari soal didapat barisan bilangannya 1, , , , …
2 4 8

• Suku pertamanya (𝑈1 ) = 𝑎 = 1


1
𝑈2 1
• Rasio (𝑟) = = 2
=
𝑈1 1 2

• Pantulan ke-6 (𝑈6 ) = 𝑎𝑟 6−1 = 𝑎𝑟 5


1 5
= (1). ( )
2
1
=
32
1
Jadi tinggi bola Dava pada pantulan ke-6 adalah 𝑚.
32

e. Perencana mesin penggerak memerlukan empat roda gigi A, B, C, dan D yang


satu sama lain merupakan penggerak dan yang digerakkan. Roda gigi tersebut
diletakkan berurutan dan putaran roda giginya membentuk barisan geometri.
Tentukan berapa putaran/menit roda gigi D apabila diketahui putaran roda gigi
A= 30 putaran/menit dan B = 60 putaran/menit.
Penyelesaian:
Barisan geometri yang terbentuk dari soal di atas adalah 30, 60, ….
• Suku pertama (𝑈1 ) = 𝑎 = 30
𝑈2 60
• Rasio (𝑟) = = =2
𝑈1 30

• Putaran roda gigi D (𝑈4 ) = 𝑎𝑟 4−1 = 𝑎𝑟 3 = (30). (2)3 = 30(8) = 240.


Jadi, putaran roda gigi D adalah 240 putaran/menit.

8
2. DERET GEOMETRI
Seorang Polisi Kehutanan berhasil menggagalkan transaksi penjualan kayu
illegal (tanpa perijinan) dari Hutan Papua. Untuk mengelabuhi petugas, kayu yang
dijual tanpa perijinan tersebut sudah dipotong menjadi beberapa bagian yang tidak
sama panjang. Jika diurutkan dari yang terpendek (dalam meter), ternyata panjang
kayu yang ditemukan membentuk suatu barisan geometri yaitu 1, 2, 4, 8 yang jika
dijumlahkan maka dapat diketahui panjang kayu sebelum dipotong yaitu 1+2+4+8 =
15 meter.
Nah, penjumlahan suku-suku dari barisan geometri yang berurutan itulah yang
disebut dengan deret geometri. Sama seperti deret aritmetika, deret geometri juga
dinyatakan dengan 𝑆𝑛 . Bisakah Anda menentukan bentuk umum dari deret geometri?

𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + ⋯ + 𝑈𝑛 atau

𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 0 + 𝑎𝑟1 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + ⋯ 𝑎𝑟 𝑛−1

Apakah untuk menghitung deret geometri hanya bisa dengan menjumlahkan suku-
suku barisan geometri yang berurutan secara manual? Bagaiman jika suku dari
barisan geometri yang ada sebanyak 100 suku, apakah Anda akan menjumlahkannya
satu persatu suku tersebut? Tentu tidak! Selain ketelitian, waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan perhitungan tersebut juga cukup lama sehingga perhitungan
manual dalam deret geometri tidaklah efektif dan efisien. Lalu bagaimana Anda
menyelesaikan permasalahan deret geometri? Yuk kita buat rumus umumnya!
Perhatikan persamaan berikut:
𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 0 + 𝑎𝑟1 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + ⋯ 𝑎𝑟 𝑛−1 (persamaan 1)
*dengan mengalikan kedua ruas pada persamaan 1 dengan 𝑟 maka didapat:
𝑟𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + 𝑎𝑟 4 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 + 𝑎𝑟 𝑛 (persamaan 2)
Dengan mengurangkan persamaan 1 dan 2, maka diperoleh:
𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 0 + 𝑎𝑟1 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + ⋯ 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑟𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + 𝑎𝑟 4 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 + 𝑎𝑟 𝑛
𝑆𝑛 − 𝑟𝑆𝑛 = 𝑎 − 𝑎𝑟 𝑛

9
⇔ 𝑆𝑛 (1 − 𝑟) = 𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
Sehingga, untuk 𝑟 < 1 berlaku:
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 =
(1 − 𝑟)
Atau untuk 𝑟 > 1, berlaku:
𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 =
(𝑟 − 1)

dimana, 𝑆𝑛 = jumlah n suku pertama.

Cobalah anda kerjakan soal-soal berikut ini. Kemudian bandingkanlah penyelesaian


yang Anda kerjakan dengan penyelesaian yang diberikan setelah soal-soal ini.
a. Tentukanlah rasio, suku ke-10, dan jumlah 10 suku pertama dari deret geometri
3+6+12+24+….
b. Hitunglah jumlah 9 suku pertama dari deret geometri: 3, -6, 12, -24, 48, …
c. Suatu deret deret geometri dinyatakan sebagai berikut:
2 + 22 + 23 + 24 + ⋯ + 2𝑛 = 510.
Tentukanlah banyaknya suku (n)!
d. Diketahui barisan geometri dengan suku ke-3 adalah 3 dan suku ke-5 adalah 27.
Hitunglah jumlah 5 suku pertamanya.
e. Sebuah ajir akan dipotong menjadi 7 (tujuh) bagian. Panjang dari masing-masing
ajir membentuk barisan geometri. Jika bagian yang terpendek adalah 5cm dan
terpanjang 320cm, maka panjang mula-mula ajir tersebut adalah …
f. Jika setelah lulus SMK nanti, ternyata Anda diterima di perusahaan kayu lapis
yang menawarkan gaji dengan 2 macam pilihan. Pilihan yang pertama gaji akan
dibayar dengan aturan hari kerja dalam sebulan dianggap 16 hari, walaupun
masuk dalam seminggu 5 hari dari hari Senin sampai Jum’at. Hari pertama kerja
dibayarkan Rp 100.000,00, pembayaran hari kedua dua kali gaji hari pertama,
pembayaran hari ketiga dua kali gaji hari kedua, begitu seterusnya. Sedangkan
pilihan penggajian yang kedua tiap-tiap akhir bulan Anda akan mendapatkan gaji

10
sebesar Rp 5.000.000,00. Sistem pembayaran mana yang Anda pilih? Jelaskan
alasan Anda atas pilihan itu!

Sekarang cobalah Anda bandingkan penyelesaian soal-soal di atas dengan


penyelesaian yang Anda kerjakan.
a. Tentukanlah rasio, suku ke-10, dan jumlah 10 suku pertama dari deret geometri
3+6+12+24+….
Penyelesaian:
Dari barisan diketahui 𝑎 = 𝑈1 = 3
𝑈2 6
• Maka besar rasio 𝑟 = = = 2 karena 2 > 1 maka 𝑟 > 1
𝑈1 3

• Suku ke-10: 𝑈10 = 𝑎𝑟 10−1 = 𝑎𝑟 9 = 3(2)9 = 3. (512) = 1.536


• Jumlah 10 suku pertama: gunakan rumus jumlah untuk 𝑟 > 1
𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 =
𝑟−1
3(210 − 1)
𝑆10 =
2−1
(3). (210 − 1)
=
1
= (3). (1.024 − 1)
= 3.069
b. Hitunglah jumlah 9 suku pertama dari deret geometri: 3, -6, 12, -24, 48, …
Penyelesaian:
Dari soal sudah diketahui bahwa suku pertama 𝑎 = 3
• Untuk menghitung 9 jumlah suku pertama, maka Anda perlu tahu berapa
rasio dari barisan tersebut terlebih dahulu, maka:
𝑈2 −6
𝑟= = = −2
𝑈1 3
Karena 𝑟 < 1 maka jumlah 9 suku pertamanya:
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 =
(1 − 𝑟)

11
3(1 − (−2)9 )
𝑆9 =
(1 − (−2))
3(1 − (−512)
=
3
3(513)
=
3
= 513
Jadi jumlah 9 suku pertama barisan tersebut adalah 513.
c. Suatu deret deret geometri dinyatakan sebagai berikut:
2 + 22 + 23 + 24 + ⋯ + 2𝑛 = 510.
Tentukanlah banyaknya suku (n)!
Penyelesaian:
Dari deret geometri diketahui 𝑎 = 2, dan 𝑆𝑛 = 510
𝑈2 22 4
• Rasio (𝑟) = = = =2 (𝑟 > 1)
𝑈1 2 2

• Untuk menentukan banyaknya suku (𝑛) Anda dapat menggunakan rumus


𝑎(𝑟 𝑛 −1)
deret geometri: 𝑆𝑛 =
𝑟−1
𝑛
2(2 − 1)
510 =
2−1
510 = 2𝑛+1 − 2
512 = 2𝑛+1
29 = 2𝑛+1
9=𝑛+1
𝑛+1=9
𝑛=8
Jadi banyaknya suku pada deret geometri tersebut adalah 8 suku.
d. Diketahui barisan geometri dengan suku ke-3 adalah 3 dan suku ke-5 adalah 27.
Hitunglah jumlah 5 suku pertamanya.
Penyelesaian:
• Suku ke-3 = 𝑈3 = 𝑎𝑟 2 = 3 …….…………persamaan (1)
• Suku ke-5 = 𝑈5 = 𝑎𝑟 4 = 27………………persamaan (2)

12
• Substistusi persamaan (1) ke persamaan (2)
𝑎𝑟 4 = 27
𝑎𝑟 2 . 𝑟 2 = 27
3. 𝑟 2 = 27……………kedua ruas dibagi 3
3. 𝑟 2 27
=
3 3
𝑟2 = 9
𝑟 2 = 32
𝑟=3
• Substirusi 𝑟 = 3 ke persamaan (1) untuk mendapatkan nilai 𝑎
𝑎𝑟 2 = 3
𝑎. (3)2 = 3
𝑎. 9 = 3………………kedua ruas dibagi 9
𝑎. 9 3
=
9 9
1
𝑎=
3
• Jumlah 5 suku pertamanya:
𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 =
𝑟−1
1 5
(3 − 1)
𝑆5 = 3
3−1
1
(243 − 1)
=3
2
1
(242)
=3
2
121
=
3
121
Jadi, jumlah 5 suku pertamanya adalah .
3

13
e. Sebuah ajir akan dipotong menjadi 7 (tujuh) bagian. Panjang dari masing-masing
ajir membentuk barisan geometri. Jika bagian yang terpendek adalah 5cm dan
terpanjang 320cm, maka panjang mula-mula ajir tersebut adalah …
Penyelesaian:
Dari soal di atas diperoleh 𝑛 = 7, 𝑎 = 5, 𝑈7 = 320
• Substitusi nilai 𝑎 ke rumus suku ke-7
𝑈7 = 𝑎𝑟 6 = 320
5. 𝑟 6 = 320………………. kedua ruas dibagi 5
5𝑟 6 320
=
5 5
𝑟 6 = 64
𝑟 6 = 26
𝑟=2
𝑎(𝑟 𝑛 −1)
• Panjang mula-mula (𝑆7 ) =
𝑟−1

5(27 − 1)
=
2−1
5(128 − 1)
=
1
= 5(127)
= 635
Jadi, panjang mula-mula ajir tersebut sebelum dipotong adalah 635 cm.
f. Jika setelah lulus SMK nanti, ternyata Anda diterima di perusahaan kayu lapis
yang menawarkan gaji dengan 2 macam pilihan. Pilihan yang pertama gaji akan
dibayar dengan aturan hari kerja dalam sebulan dianggap 16 hari, walaupun
masuk dalam seminggu 5 hari dari hari Senin sampai Jum’at. Hari pertama kerja
dibayarkan Rp 100,00, pembayaran hari kedua dua kali gaji hari pertama,
pembayaran hari ketiga dua kali gaji hari kedua, begitu seterusnya. Sedangkan
pilihan penggajian yang kedua tiap-tiap akhir bulan Anda akan mendapatkan gaji
sebesar Rp 5.000.000,00. Sistem pembayaran mana yang Anda pilih? Jelaskan
alasan Anda atas pilihan itu!

14
Penyelesaian:
Dari soal tersebut diperoleh:
• Pilihan gaji pertama menggunakan sistem deret geometri, dengan suku
pertama (𝑎) = 100, 𝑟 = 2, dan banyak hari (𝑛) = 16.
• Karena 𝑟 > 1 maka rumus yang digunakan untuk menghitung gaji dalam
sebulannya adalah
𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 =
𝑟−1
100. (216 − 1)
𝑆16 =
2−1
= 100 (65.536 − 1)
= 100(65.535)
= 6.553.500
Jika dilihat dari segi kuantitas, maka yang dipilih adalah sistem pembayaran gaji
yang pertama, karena jumlahnya lebih banyak daripada sistem pembayaran gaji
yang kedua.

3. DERET GEOMETRI TAK HINGGA


Deret geometri tak hingga yang aplikasinya sering digunakan dalam perhitungan
matematika keuangan yang berkaitan dengan rente kekal, dan dapat juga digunakan
dalam menghitung panjang lintasan pantulan bola yang jatuh dari ketinggian tertentu
hingga berhenti. Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai konsep deret tak
hingga, mari kita simak pembahasan berikut ini.

15
Masih ingatkah Anda percobaan melipat kertas pada materi barisan geometri?

Perhatikan gambar di atas. Pada pembagian pertama diperoleh setengah bagian, yang
kedua seperempat bagian, yang ketiga seperdelapan bagian, dan seterusnya sampai
tak hingga. Secara teoritis pembagian ini dapat dilakukan berulang kali sampai tak
hingga. Tampak jelas bahwa jumlah dari seluruh hasil pembagian sampai tak hingga
= jumlah kertas semula (1 bagian). Hasil ini dapat dituliskan sebagai berikut:
1 1 1 1
+ + + +⋯=1
2 4 8 16
Untuk mendapatkan jumlah suku-suku deret geometri tak hingga adalah sebagai
berikut:
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 =
(1 − 𝑟)
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
lim 𝑆𝑛 = lim
𝑛→∞ 𝑛→∞ 1−𝑟
𝑎 𝑎𝑟 𝑛
= lim ( − )
𝑛→∞ 1 − 𝑟 1−𝑟
𝑎 𝑎
= lim −( lim 𝑟 𝑛 )
𝑛→∞ 1 − 𝑟 1 − 𝑟 𝑛→∞
𝑎 𝑎
= −( × 0)
1−𝑟 1−𝑟
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟

16
Cobalah anda kerjakan soal-soal berikut ini. Kemudian bandingkanlah penyelesaian
yang Anda kerjakan dengan penyelesaian yang diberikan setelah soal-soal ini
a. Tentukan jumlah tak hingga dari deret geometri 54+18+6+1+….
1
b. Diketahui rasio suatu deret geometri tak hingga adalah dan jumlahnya 4,5.
3

Tentukan suku pertamanya.


c. Suatu bola dijatuhkan ke lantai dari ketinggian 8m. Setiap kali menyentuh lantai,
bola itu memantul dengan tinggi pantulan bola tiga per empat dari tinggi
sebelumnya. Tentukan panjang lintasan sampai bola itu berhenti.

Sekarang cobalah Anda bandingkan penyelesaian soal-soal di atas dengan


penyelesaian yang Anda kerjakan.
a. Tentukan jumlah tak hingga dari deret geometri 54+18+6+1+….
Penyelesaian:
Dari deret geometri pada soal diketahui 𝑎 = 54
18 1
• Rasio (𝑟) = =
54 3
𝑎
• Jumlah tak hingga (𝑆∞ ) =
1−𝑟

54
=
1
1−
3
54
=
2
3
= 81
Jadi, jumlah deret geometri tak hingga pada deret di atas adalah 81.
1
b. Diketahui rasio suatu deret geometri tak hingga adalah dan jumlahnya 4,5.
3

Tentukan suku pertamanya.

17
Penyelesaian:
1
Dari doal diketahui besar 𝑟 = dan 𝑆∞ = 4,5
3

𝑎
(𝑆∞ ) =
1−𝑟
⇔ 𝑎 = (1 − 𝑟). 𝑆∞
1
⇔ 𝑎 = (1 − ) . 4,5
3
⇔𝑎=3
Jadi, suku pertama deret geometri tak hingga tersebut adalah 3.
c. Suatu bola dijatuhkan ke lantai dari ketinggian 8m. Setiap kali menyentuh lantai,
bola itu memantul dengan tinggi pantulan bola tiga per empat dari tinggi
sebelumnya. Tentukan panjang lintasan sampai bola itu berhenti.
Penyelesaian:

Berdasarkan ilustrasi di atas, diperoleh


• 𝑈1 = 8
3
• 𝑈2 = 8 × = 6
4
3 9
• 𝑈3 = 6 × = , dan seterusnya.
4 2

18
• Panjang lintasan bola terdiri dari 2 lintasan, yaitu lintasan bola kebawah
dan lintasan bola ke atas
9
• Lintasan bola ke bawah/ jatuh : 8+6+ + ⋯
2
9
• Lintasan bola ke atas/ memantul : 6 + + ⋯
2

• Jumlah lintasan seluruhnya: 𝑆∞1 + 𝑆∞2


8 6
= +
3 3
1− 1−
4 4
= 32 + 24
= 56
Jadi, panjang lintasan sampai bola itu berhenti adalah 56m

E. FORUM DISKUSI
Untuk memperkuat pemahaman Anda, silahkan diskusikan soal cerita berikut dengan
teman sekelompok Anda.

Perhatikan gambar di atas. Jika jari-jari lingkaran yang paling besar adalah A, hitunglah:
a. Luas semua lingkaran yang terjadi
b. Luas semua persegi yang terjadi.

19
F. RANGKUMAN
Selamat ya…Anda telah menyelesaikan kegiatan belajar tentang Barisan Geometri,
Deret Geometri, dan Deret Geometri Tak Hingga. Hal-hal penting yang telah Anda
pelajari dalam modul ini dapat dibaca pada rangkuman materi berikut ini:

1. Barisan geometri adalah suatu barisan dengan perbandingan (rasio) antara dua suku
yang berurutan selalu tetap.
2. Rasio adalah perbandingan antara dua suku yang berurutan pada barisan geometri.
3. Rumus umum barisan geometri

𝑈𝑛 = 𝑎. 𝑟 𝑛−1

Dengan 𝑈𝑛 = suku ke-n


𝑎 = suku pertama
𝑟 = rasio antara dua suku yang berurutan
𝑛 = banyak suku
4. Rumus mencari rasio pada barisan geometri:

𝑈2 𝑈3 𝑈𝑛
𝑟= = =⋯=
𝑈1 𝑈2 𝑈𝑛−1

5. Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dari barisan geometri yang berurutan

6. Rumus umum deret geometri


Untuk 𝑟 < 1 , berlaku:

𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 =
(1 − 𝑟)

untuk 𝑟 > 1, berlaku:

𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 =
(𝑟 − 1)

20
7. Rumus deret geometri tak hingga
𝑎
𝑆∞ =
1−𝑟

G. TES FORMATIF
Pilihlah jawaban yang tepat dari setiap persoalan berikut:

1. Diketahui barisan geometri 3+6+12+25. Suku ke-10 barisan tersebut adalah …


A. 512 D. 1.536
B. 1000 E. 3.069
C. 1.024
2. Jika diketahui suku kedua dan keenam barisan geometri adalah 24 dan 3, maka rasio
dan suku pertamanya adalah ….
1
A. D. -1
2
1
B. 1 E. −
2

C. 2
3. Suku pertama suatu deret geometriadalah 500 dan jumlah tak hingganya 1.250. rasio
deret tersebut adalah …
2 3
A. D.
5 4
1 4
B. E.
2 5
3
C.
5

4. Suatu barisan geometri memiliki suku kedua 6 dan suku kelima 48. Suku kedelapan
barisan tersebut adalah …
A. 364 D. 686
B. 384 E. 766
C. 544
3
5. Jumlah penduduk di suatu daerah menjadi kali lipat dalam waktu lima tahun. Jika
2

pada waktu 2010 jumlah penduduk wilayah tersebut 1.555.200 jiwa, perkiraan
jumlah penduduk pada tahun 2035 adalah …

21
A. 11.809.800 jiwa
B. 11.820.000 jiwa
C. 11.840.000 jiwa
D. 11.894.000 jiwa
E. 11.946.000 jiwa
3 4
6. Suatu barisan geometri memiliki suku kedua dan suku keempat . Suku keenam
4 27

barisan tersebut adalah …


8 4
A. D.
243 243
8 4
B. E.
729 729
4
C.
81

7. Rumus suku ke-n dari barisan geometri 12, 48, 192, 768,…. Adalah …𝑈𝑛 = ⋯
A. 3. 4𝑛−1
B. 3. 4𝑛
C. 3. 4𝑛+1
D. 12. 4𝑛−2
E. 12. 4𝑛
8. Seorang peserta didik melakukan suatu percobaan matematika untuk menghitung
barisan geometri. Pada Langkah pertama, peserta didik menggunakan 3 batang sapu
lidi dengan ukuran panjang yang sama. Setiap Langkah selanjutnya, peserta didik
harus memotong sapu lidi pada bagian tengahnya sehingga panjang semua lidi
menjadi lebih kecil dengan ukuran yang sama, kemudian digabungkan. Jika
percobaan dilakukan sebanyak 5 langkah, banyak potongan sapu lidi yang terbentuk
adalah …
A. 11 potong
B. 13 potong
C. 14 potong
D. 48 potong
E. 243 potong

22
9. Jumlah tak hingga dari suatu deret geometri adalah 36 dan suku pertamanya 6. Rasio
deret tersebuit adalah …
1 5
A. D.
6 7
2 5
B. E.
7 6
3
C.
7

10. Usaha Kecil Menengah Maju Kreatif memproduksi pot bunga dari daur ulang kertas
dan serbuk kayu gergajian. Pada hari kedua hanya dapat memproduksi 8 unit,
sedangkan pada hari keenam dapat memproduksi 128 unit setelah diperoleh beberapa
took sebagai tempat pemasarannya. Produksi pot Bungan terus meningkat hingga
produksi per harinya memenuhi kriteria barisan geometri. Pernyataan berikut yang
sesuai dengan kondisi UKM tersebut adalah …
A. Banyaknya produksi pot bunga pada hari kesembilan dan kesepuluh adalah sama.
B. Banyak produksi pot bunga pada hari pertama adalah 2 unit.
C. Terjadi kenaikan produksi pot bunga sebesar dua kali lipat setiap harinya.
D. Banyak produksi pot bunga pada hari kedelapan mencapai 162 unit.
E. Jumlah produksi pot bunga dalam satu minggu pertama adalah 504 unit.
11. Suku ketiga dan suku kelima dari suatu barisan geometri berturut-turut adalah 6 dan
48. Suku ketujuh barisan tersebut adalah …
A. 96
B. 128
C. 194
D. 262
E. 384
12. Suku pertama dari suatu deret geometri tak hingga adalah 8. Jumlah suku-sukunya
adalah 32. Rasio deret tersebut adalah …
1 4
A. D.
4 5
1 5
B. E.
2 6
3
C. 4

23
3
13. Diketahui rasio barisan geometri adalah dan jumlah tak hingganya 30. Suku pertama
5

barisan tersebut adalah …


A. 6 D. 14
B. 10 E. 15
C. 12
14. Diketahui suatu barisan geometri memiliki suku ketiga dan keenam berturut turut
3 3
adalah dan . Suku kedelapan barisan tersebut adalah …
8 64
3
A.
128
3
B.
196
3
C.
224
3
D.
256
3
E.
512
1
15. Suku pertama dan rasio dari suatu deret geometri berturut-turut adalah 24 dan .
5

Jumlah tak hingga deret tersebut adalah …


4
A. 4
5
1
B. 19
5

C. 30
D. 120
E. 210
16. Jumlah tak hingga dari deret 2.000 + 400 + 80 + … adalah …
A. 2.500
B. 2.000
C. 1.800
D. 1.600
E. 1.400
17. Suatu barisan geometri memiliki suku ke-2 = 8 dan suku ke-5=160. Suku ke-8
barisan tersebut adalah …

24
A. 1.600
B. 1.800
C. 2.400
D. 2.800
E. 3.200
18. Suku pertama dari suatu deret geometri adalah 8 dan jumlah tak hingganya 24. Rasio
deret tersebut adalah ….
1 3
A. D.
3 4
1 4
B. E.
2 5
2
C.
3

19. Suku kedua dan suku keempat dari suatu deret geometri berturut-turut adalah 5 dan
20. Jumlah 7 suku pertama deret tersebut adalah …
A. 269,5
B. 282,5
C. 317,5
D. 356,5
E. 358,5
20. Berdasarkan pengamatan perkembangbiakan suatu jenis bakteri, diperoleh data
bahwa setiap menit banyak bakteri menjadi dua kali dari sebelumnya. Jika mula-
mula terdapat 1.250 bakteri, banyak bakteri pada akhir menit kelima adalah ….
A. 5.000 bakteri
B. 10.000 bakteri
C. 20.000 bakteri
D. 40.000 bakteri
E. 80.000 bakteri
21. Diketahui suatu barisan geometri memiliki suku pertama 5 dan suku keempat 40.
Suku kesepuluh barisan tersebut adalah ….
A. 2.440 D. 3.220
B. 2.560 E. 3.430

25
C. 3. 3164
20 2
22. Jumlah tak hingga dari suatu deret geometri adalah . Jika rasionya , suku pertama
3 5

deret tersebut adalah ….


A. 4
B. 5
16
C.
3
17
D.
3

E. 6
23. Jumlah 8 suku pertama 3, 9, 27, 81, … adalah ….
A. 19.680
B. 16.400
C. 9.840
D. 6.560
E. 3.280
1
24. Julmah deret tak hingga 81 − 27 + 9 − 3 + 1 − adalah ….
3
243
A.
2
243
B.
3
243
C.
4
182
D.
3
182
E.
4

25. Ira bermain bola dengan memantulkan bola ke lantai rumahnya. Setiap dipantulkan
bola akan memantul kembali dengan ketinggian setengah dari ketinggian
sebelumnya. Ketinggian lantunan kelima jika lantunan pertamanya setinggi 2 m
adalah ….
A. 100 cm
1
B.
2
𝑚

C. 25 𝑐𝑚

26
1
D. 𝑚
4

E. 12,5 𝑐𝑚

H. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Nuriana. 2019. Pendalaman Materi Matematika Modul 5 Bilangan. Semarang:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kasmina, Toali. 2013. Matematika untuk SMK/ MAK Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Kasmina, Toali. 2013. Matematika untuk SMK/ MAK Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Tim Terompong UN. 2019. Teropong UN 2019 untuk SMK/MAK. Jakarta: Erlangga.

I. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF


Kunci jawaban tes formatif

1. D 6. D 11. E 16. A 21. B


2. A 7. B 12. C 17. E 22. A
3. D 8. D 13. C 18. C 23. C
4. B 9. E 14. D 19. C 24. C
5. A 10. C 15. C 20. D 25. E

J. KRITERIA PENILAIAN TES FORMATIF


Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang ada di akhir materi. Hitunglah
banyak jawaban Anda yang benar. Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi di modul ini.

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟


Tingkat penguasaan (𝑇𝑃) = × 100%
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑜𝑎𝑙

27
Dengan KKM = 60
Arti tingkat penguasaan:
88% ≤ 𝑇𝑃 ≤ 100% = A (Amat baik)
74% ≤ 𝑇𝑃 < 88% = B (Baik)
60% ≤ 𝑇𝑃 < 74% = C (Cukup)
< 60% = D (Kurang)
Apabila tingkat penguasaan Anda 74% atau lebih, Anda dapat melanjutkan ke modul
berikutnya. Apabila tingkat penguasaan Anda kurang dari 74%, Anda harus mempelajari
kembali materi pada modul ini.

28

Anda mungkin juga menyukai