TEORI BILANGAN
Kelompok 3:
MEI 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah tugas Mini Riset pada mata kuliah Teori Bilangan ini dapat kami selesaikan
dengan baik dan tepat. Kami berterima kasih kepada dosen pengampu yang sudah
memberikan bimbingan dan arahan kepada saya. Kami juga berterima kasih kepada seluruh
pihak yang membantu dalam penyelesaian tugas Mini Riset Teori Bilangan ini.
Harapan kami semoga laporan Mini Riset ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki tugas ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Kami menyadari masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep pembagian atau keterbagian sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari-
hari. Keterbagian atau divisibility adalah sudut pandang matematika yang mempelajari suatu
bilangan yang habis oleh bilangan lain. Keterbagian Bilangan merupakan dasar dari berbagai
sifat teori bilangan, oleh karenanya kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi harus
mempelajari dan memahami keterbagian bilangan. Keterbagian (divisibility) merupakan
dasar pengembangan teori bilangan, sehingga konsep-konsep keterbagian akan banyak
digunakan didalam sebagian besar uraian atau penjelasan matematis tentang pembuktian
teorema. Keadaan inilah yang memberikan gagasan tentang perlunya definisi keterbagian.
Keterbagian atau divisibility adalah sudut pandang matematika yang mempelajari suatu
bilangan yang habis oleh bilangan lain. Untuk menguji suatu bilangan bulat dapat dibagi
(habis dibagi) atau tidak dapat dibagi oleh bilangan bulat lain kita dapat menggunakan
kalkulator atau dengan metode pembagian cara panjang. Meskipun demikian, kita akan
menggungkap cara lain untuk menguji keterbagian beberapa bilangan bulat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Definisi Keterbagian
Misalkan a dan b adalah bilangan bulat dengan 𝑎 ≠ 0 . Bilangan a dikatakan habis
membagi b jika terdapat bilangan bulat k sehingga 𝑏 = 𝑘𝑎. Untuk selanjutnya kita tulis
𝑎 | 𝑏, sedangkan dalam hal a tidak habis membagi b kita tulis dengan 𝑎 ∤ 𝑏.
Contoh:
2
2. Jika 𝑎 | 𝑏 dan 𝑏 | 𝑎, maka |𝑎| = |𝑏|
3. Untuk setiap bilangan bulat a berlaku 1 | 𝑎
4. Jika 𝑎 | 𝑏 dan 𝑏 | 𝑐 maka 𝑎 | 𝑐
Bukti:
Apabila 𝑎|𝑏 dan 𝑏 | 𝑐 , menurut defenisi maka 𝑏 = 𝑘𝑎 dan 𝑐 = 𝑚𝑏. Sehingga :
𝑐 = 𝑚 (𝑘𝑎)
𝑐 = (𝑚𝑘) 𝑎
karena (𝑚𝑘) adalah bilangan bulat maka c akan akan habis dibagi a atau dapat
dinyatakan 𝑎 | 𝑐.
5. Jika 𝑎 | 𝑏 maka 𝑎 | 𝑚𝑏
Bukti :
Apabila 𝑎 | 𝑏 , berdasarkan defenisi maka 𝑏 = 𝑘𝑎. Sehingga :
𝑏 = 𝑘𝑎
(𝑚)𝑏 = (𝑚)𝑘𝑎
𝑚𝑏 = (𝑚𝑘)𝑎
karena 𝑚𝑘 adalah bilangan bulat sehingga (𝑚𝑏) habis akan dibagi a atau dapat
dinyatakan 𝑎 | 𝑚𝑏.
6. Jika 𝑎 | 𝑏 dan 𝑎 | 𝑐 maka 𝑎 |(𝑏 ± 𝑐)
Bukti :
Apabila 𝑎 | 𝑏 dan 𝑎 | 𝑐 , menurut defenisi maka 𝑏 = 𝑘𝑎 dan 𝑐 = 𝑚𝑎. Sehingga :
(𝑏 ± 𝑐) = 𝑘𝑎 ± 𝑚𝑎
(𝑏 ± 𝑐) = (𝑘 ± 𝑚)𝑎
karena (𝑘 ± 𝑚) adalah bilangan bulat sehingga (𝑏 ± 𝑐) akan habis dibagi a atau
dapat dinyatakan 𝑎 |(𝑏 ± 𝑐) .
7. Jika 𝑎 | 𝑏 dan 𝑎 | 𝑐 maka 𝑎 | 𝑏𝑐
Bukti :
Apabila 𝑎 | 𝑏 dan 𝑎 | 𝑐 , menurut defenisi maka 𝑏 = 𝑘𝑎 dan 𝑐 = 𝑚𝑎. Sehingga :
𝑏𝑐 = 𝑘𝑎 × 𝑚𝑎
𝑏𝑐 = (𝑘𝑚𝑎)𝑎
karena (𝑘𝑚𝑎) adalah bilangan bulat sehingga (𝑏𝑐) akan habis dibagi a atau dapat
dinyatakan 𝑎 | 𝑏𝑐 .
3
8. Jika 𝑎 | 𝑏 dan 𝑎 | 𝑐 maka 𝑎 |(𝑝𝑏 + 𝑞𝑐)
Bukti :
Apabila 𝑎 | 𝑏 dan 𝑎 | 𝑐 , menurut defenisi maka 𝑏 = 𝑘𝑎 dan 𝑐 = 𝑚𝑎. Sehingga :
𝑝𝑏 + 𝑞𝑐 = 𝑝(𝑘𝑎) + 𝑞(𝑚𝑎)
𝑝𝑏 + 𝑞𝑐 = (𝑝𝑘 + 𝑞𝑚)𝑎
karena (𝑝𝑘 + 𝑞𝑚) adalah bilangan bulat sehingga (𝑝𝑏 + 𝑞𝑐) akan habis dibagi a
atau dapat dinyatakan 𝑎 | 𝑏𝑐.
9. Jika 𝑎 | 𝑏 maka 𝑝𝑎 | 𝑝𝑏
10. Jika 𝑎 | 𝑏 dan 𝑐 | 𝑑 maka 𝑎𝑐| 𝑏𝑑
Bukti :
Apabila 𝑎 | 𝑏 dan 𝑐 | 𝑑 , menurut defenisi maka 𝑏 = 𝑘𝑎 dan 𝑑 = 𝑚𝑐. Sehingga :
(𝑏)(𝑑) = ( 𝑘𝑎)(𝑚𝑐)
𝑏𝑑 = (𝑘𝑚)(𝑎𝑐)
karena (𝑘𝑚) adalah bilangan bulat sehingga (𝑏𝑑) akan habis dibagi (𝑎𝑐) atau dapat
dinyatakan 𝑎𝑐| 𝑏𝑑.
4. Keterbagian Oleh 2n
Suatu bilangan habis dibagi 2n jika n bilangan terakhir dari bilangan tersebut habis
dibagi 2n.
1. Untuk n = 1, berarti suatu bilangan habis dibagi 2 jika angka terakhir dari bilangan
tersebut habis dibagi 2.
Contoh :
Tentukan apakah 1672 habis dibagi oleh 2.
Perhatikan digit terakhir dari bilangan tersebut, yaitu 2. Karena 2|2, maka dapat
disimpulan bahwa 2|1672.
2. Untuk n = 2, berarti suatu bilangan habis dibagi 4 jika 2 bilangan terakhir dari
bilangan tersebut habis dibagi 4.
Contoh :
Tentukan apakah 187324 habis dibagi oleh 4.
Perhatikan 2 digit terakhir dari bilangan tersebut, yaitu 24. Karena 2|24, maka dapat
disimpulan bahwa 4|187324.
4
3. Untuk n = 3, berarti suatu bilangan habis dibagi 8 jika 3 bilangan terakhir dari
bilangan tersebut habis dibagi 8.
Contoh :
Tentukan apakah 173332 habis dibagi oleh 8.
Perhatikan 3 digit terakhir dari bilangan tersebut, yaitu 332. Karena 2 |332, maka
dapat disimpulan bahwa 2 |173332.
6. Contoh Soal
1. Buktikan bahwa jika 𝑎 | (𝑏 − 1) maka 𝑎 | (𝑏 4 − 1) !
Penyelesaian:
Berdasarkan defenisi 𝑎 | (𝑏 − 1) maka (𝑏 − 1) = 𝑘𝑎 . Sehingga :
5
𝑏 4 − 1 = (𝑏 2 − 1)(𝑏 2 + 1 )
𝑏 4 − 1 = (𝑏 − 1)(𝑏 + 1)(𝑏 2 + 1 )
𝑏 4 − 1 = (𝑘𝑎) (𝑏 + 1) (𝑏 2 + 1)
𝑏 4 − 1 = [𝑘 (𝑏 + 1)(𝑏 2 + 1)]𝑎
Keterbagian oleh 8.
Diperoleh 89b habis dibagi oleh 8. Perhatikan bahwa89b bagi 8 hasilnya 110 dengan
sisa 1b. Agar 1b habis dibagi oleh 8, maka kemungkinan nilai b-nya adalah 6.
Keterbagian oleh 9.
Perhatikan bahwa a + 1 + 9 + 8 + 9 + b = a + 27 + b habis dibagi oleh 9. Dari
keterbagian 8, diperoleh b = 6, berakibat a + 33 habis dibagi oleh 9. Agar a + 33 habis
dibagi oleh 9, maka nilai a yang mungkin adalah a = 3.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang kami gunakan adalah penelitian kualitatif karena bertujuan untuk
mendeskripsikan atau menggambarakan kesalahan/permasalahan siswa dalam
mengerjakan soal yang terkait denga teknik integral meggunakan kata-kata. Sesuia
dengan pendapat Jane Richie, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia
sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan
persoalan tentang manusia yang diteliti. Dan Denzin & Lincoln menyatakan bahwa
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar belakang alamiah, dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
berbagai metode yang ada dalam penelitian kualitatif.
B. Tempat Dan Waktu
Tempat penelitian dilakukan melalui aplikasi media sosial yaitu whatsapp dan
waktu pelaksanaannya 15-20 Mei 2022
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber
informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Dengan pengambilan
subjek purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel berupa data dengan
pertimbangan tertentu misalnya orang tersebut paling tahu tentang apa yang diharapkan
sehingga memudahkan penelitian menjelajahi objek/situasi yang diteliti.
Penelitian yang kami lakukan adalah secara online, dimana kami memberikan
angket yang telah disiapkan kepada adik-adik sekolah menengah atas. Pengambilan
subjek dilakukan dengan memilih anak SMA yang memeilik kemampuan matematis
tinggi di kelasnya,yang kami survey berdasarkan pendapat dari teman-temanya. Dalam
penelitian ini kami hanya mendeskripsikan tentang permasalahan atau kesalahan apa saja
yang sering atau umum dihadapi oleh siswa dalam menyelesaikan soal yang
berhubungan dengan penggunaan teknik-teknik integral terlepas dari kemampuan
matematis siswa. Subjek penilitian ini sekitar 8 siswa.
7
D. Jenis Dan Sumber Data
Pengumpulan data yang kami lakukan dalam mini riset ini adalah data primer,
yaitu data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh peneliti dari sumber
pertama/utama. Data yang digunakan dalam mini riset ini adalah data dari angket yang
disebar kepada adik-adik SMA yang memiliki kemampuan matematis tinggi di kelasnya.
E. Teknik Pengumpulan Data & Metode Penelitian
Pada penelitian ini kami menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode
menggunakan questioner (angket) yang kami sebar melalu room chat whatsapp atau
berbasis online.
Questioner disebut pula angket atau self administrated, questioner adalah teknik
pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden
untuk diisi. Dan pada penelitian mini riset ini kami menggunakan metode
questioner/angket terbuka. Jadi, kuestioner terbuka artinya jawaban yang diberikan
adalah bebas.
F. Langkah-Langkah Penelitian
8
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil
Soal 1
Pertanyaan “jika ayah menghabiskan 3 obat dalam 1 hari, maka berapa obat yang ayah
perlukan tepat 1 minggu” terdapat 3 dari 8 mahasiswa yang keliru dalam pengerjaannya.
9
Soal 2
3𝑛+25
Tentukan semua bilangan asli n sehingga juga merupakan bilangan asli”. Dari soal
2𝑛−5
diatas dari 8 responden yang menyelesaikan soal terdapat 4 siswa yang mengalami
kekeliruan atau kesalahan dalam pengerjaaannya.
Salah satu responden memberikan jawaban seperti diatas, diketahui bahwa responden sudah
paham bagaimana maksud dari soal namun yang menjadi kekeliruan disini adalah kesalahan
dalam pengoperasian perkalian dan penjumlahan.
10
Soal 3
Penyelesaian. ( benar )
Pertama selidiki dulu gcd(172, 20), yaitu dengan algoritma Euclides berikut
172 = 8 · 20 + 12
20 = 1 · 12 + 8
12 = 1 · 8 + 4
8=2·4+0
sehingga diperoleh gcd (172, 20) = 4. Karena 4|1000 maka persamaan Diphantine ini
dipastkan mempunyai penyelesaian. Tulis 1000 = 250 · 4. Untuk menentukan penyelesaian
ini digunakan algoritma yang telah diberikan sebelumnya. Dengan cara berjalan mundur
pada algoritma Euclides di atas untuk membentuk identitas Bezout berikut.
4 = 12 − 8
= 12 − (20 − 1 · 12)
= 2 · 12 − 20
= 2(172 − 8 · 20) − 20
Dari sini diambil x₀ = 500 dan y₀ = −4250 sebagai penyelesaian khususnya. Selanjutnya
bentuk umum penyelesaian persamaan ini diperoleh dengan menerapkan formula pada,
diperoleh
20
x = 500 + t = 500 + 5t
4
172
y = −4250 − t = −4250 − 43t
4
11
dimana t bilangan bulat sebarang. Terakhir untuk memilih diantara penyelesaian ini yang
bernilai positif, kita perlu memberikan syarat berikut
500 + 5t > 0
x = 500 + 5(−99) = 5
y = −4250 − 43(−99) = 7.
Penyelesaian ( salah )
Pertama selidiki dulu gcd(172, 20), yaitu dengan algoritma Euclides berikut
172 = 8 · 20 + 12
20 = 1 · 12 + 8
12 = 1 · 8 + 4
8=2·4+0
sehingga diperoleh gcd (172, 20) = 4. Karena 4|1000 maka persamaan Diphantine ini
dipastkan mempunyai penyelesaian. Tulis 1000 = 250 · 4. Untuk menentukan penyelesaian
ini digunakan algoritma yang telah diberikan sebelumnya.
4 = 12 − 8
= 12 − (20 − 18 · 4)
= 2 · 12 − 20
= 2(172 − 168 · 3) − 20
12
172
y = −4250 − t = −4250 − 43t
4
Terakhir untuk memilih diantara penyelesaian ini yang bernilai positif, kita perlu
memberikan syarat berikut
500 + 5t > 0
x = 500 + 5(−99) = 5
y = −4250 − 43(−99) = 7.
Soal 4
Penyelesaian:
Dihitung dulu FPB dari kedua bilangan ini dengan menggunakan algo-ritma
Euclides
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penelitian ini di temukan beberapa masalah atau kesalahan dalam menjawab
soal matematika khususnya pada soal keterbagian. Adapun jenis-jenis kesalahan responden
dan indikator kesalahannya dalam pengerjaan soal yaitu sebagai berikut:
14
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Budhi, Wono Setya. 2006. Langkah Awal Menuju Ke Olimpiade Matematika. Jakarta : CV
Ricardo.
15