MODUL 2
BILANGAN CACAH
universitas terbuka
SEPUTIH BANYAK
tahun 2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. PEMBATASAN MAKALAH............................................................................1
C. RUMUSAN MASALAH...................................................................................1
D. TUJUAN............................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN MODUL 2..........................................................................................2
1. KEGIATAN BELAJAR 1..................................................................................2
2. KEGIATAN BELAJAR 2..................................................................................4
BAB III........................................................................................................................19
KESIMPULAN............................................................................................................19
A. KESIMPULAN................................................................................................19
B. SARAN............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii
ii
PETA KONSEP BILANGAN CACAH
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua, tiga,
dan seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan praktis
matematis. Apabila bilangan cacah dihubungkan dengan operasi bilangan, maka
akan ditemukan adanya operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Selain itu, akan pula ditemukan hitungan campuran dari operas pada
bilangan cacah.
B. PEMBATASAN MAKALAH
C. RUMUSAN MASALAH
D. TUJUAN
Tujuan penulisan dari tugas ini adalah :
1
BAB II
PEMBAHASAN MODUL 2
1. KEGIATAN BELAJAR 1
Bilangan dan lambangnya serta pembelajaranya di sd
Definisi
Definisi
2
Gunakan keras manila atau kartun sebgai bahan peraga dan bentu tabel
memenjang dengan dua kolom yang masing-masing kolom bertuliskan lambang
bilangan dan nama bilangan. Kemudian tuliskan beberapa bilangan yang terdiri
dari 6 angka, lalu siswa disuruh menentukan nilai setiap angka
misalnya: 382.657
Angka 5 nialainya 50
Angka 7 nilainya 7
Sebagai contoh, tentukan bilangan terkecil dari sepasang bilangan 357.812 dan
348.967.
357.812 =300.000+50.000+7.000+10+2
348.967=300.000+40.000+8.000+900+60+7
Angka ratusan ribu357.812 lebih besar dari angka puluh ribuan dalam 348.967.
Jadi 357.812 lebih besar dari 348.967. kita tulis 357.812348.967 atau 348.967
357.812.
3
2. KEGIATAN BELAJAR 2
Bilangan Cacah Operasinya Serta Teknik Penyelesaiannya
Dan Pembelajarannya Di Sd
A. BILANGAN CACAH
Dua bilangan itu sama atau tidak sama. Jika tidak sama, tentulah
salah satu lebih kecil daripada yang lain. Dengan demikian telah kita
temukan yakni: Jika a dan b bilangan cacah maka tepat satu dari yang di
bawah ini harus benar
Sekarang, kita cari suatu sifat lagi dari urutan bilangan. Jika
mengetahui bahwa suatu bilangan n lebih kecil daripada 6 dan 6 lebih
kecil daripada 9, apakah yang kita ketahui tentang urutan n dan 9?
Dapatkah pertanyaan itu dijawab tanpa mengetahui berapakah n itu? Kita
dapat menggunakan garis bilangan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Jawabnya secara umum dapat dikatakan sebagai berikut.
Jika a <b dan b < c. tentu a < c. Pada garis bilangan yang mendatar
tampak bahwa jika titik a terletak di sebelah kiri b, tentu titik a terletak di
sebelah kiri c.
4
Jika kita menjumlah bilangan – bilangan maka dapatlah kita
menemukan suatu sifat urutan lagi.
B. PENJUMLAHAN
0 + 0,0 + 1, 0 + 2, ......,0 + 9,
5
2 + 0,2 + 1,2 +2,………,2 + 9
Misalnya :
Saya punya kelereng dua buah. Kemudian saya membeli lagi tiga
buah. Berapa buah kelereng yang sekarang saya miliki? Pada saat kita
menceritakan hal ini kepada anak, kita sebaiknya membawa lima buah
kelereng dan seutas tali atau semacamnya untuk batas kumpulan.
Gambarnya kira-kira sebagai berikut.
6
panjangnya. Penjumlahan dengan pengukuran dapat diperagakan
dengan garis bilangan,l timbangan bilangan atau batang
Cuisenaire(berwarna).
1) Garis Bilangan
Dengan cara ini yang dihitung itu bukan titik-titik pada garis
bilangan tetapi jaraknya.
Sebagai langkah pertama kita mulai dengan keadaan real.
Karena itu, kita buat garis bilangan pada kertas dalam bentuk
tangga bilangan sebagai berikut.
2) Timbangan Bilangan
Timbangan bilangan dapat kita gunakan untuk peragaan
penjumlahan bilangan.
7
Kemudian cari sebuah batang lain yang persis dapat menutup
kedua batang di muka. Ternyata batang yang dapat menutup
persis kedua batang di atas berwarna kuning. Panjang batang
berwarna kuning itu lima satuan. Ini berarti 2+5 = 5 Untuk
memudahkan penggambaran, pada buku-buku pelajaran atau
papan tulis, kedua penyajian di muka digambar dengan dua
dimensi sebagai berikut.
8
Bila yang dimasukkan itu kita misalkan x maka hubungan antara
yang masuk dengan yang keluar itu adalah f : x — x +3. Ini tidak lain
daripada fungsi. Dengan kata lain, bila yang masuk kita misalkan x
dan yang keluar kita misalkan y maka hubungan antara x dan y adalah
y —x 4 3. ini merupakan sebuah fungsi yang berbentuk linier.
=(6.000+1.000)+(600+100)+(10+10)+4
=7.000+700+20+4
=7.724
9
b) Cara bersusun pendek/penjumlahan berdasarkan nilai tempat
dengan menyimpan
111
2.438
1.562
3.724 +
7.724
Langkanya adalah tambahkan 8+2+4=14 tulis 4 dibawah dan
simpan satu diatas, kemudian jumlahkan 1+3+6+2=12,tulis 2
ditempat puluhan simpan satu diatas, kemudian jumlahkan
1+4+5+7=17, tulis 7 ditempat ratusan terakhir jumlahkan
1+2+1+3 tulis 7 pada angka ribuan.
2) Sifat-sifat Penjumlahan
a. Tertutup, jumlah bilangan cacah sembarang adalah bilangan
cacah pula. Contoh, 3 dan 9 bilangan cacah 9 diperoleh dari
3+6. berbeda dengan pengurangan diamana 9-10=-1, meskipun
angka 9 dan 10 bilangan cacah namun tidak dengan -1.
b. Pertukaran, misalkan kita ambil 2 dan 3. 2+3=3+2, dari contoh
ini maka dapat disimulkan bahwa setiap bilangan cacah
sembarang, bila dijumlahkan, letaknya selalu dapat ditukar
maka dikatakan bahwa bilangan cacah memenuhi sifat
pertukaran (komulatif) jumlah.
10
C. PENGURANGAN
Dalam penjumlahan yang kita cari adalah jumlah namun dalam
pengurangan yang kita cari adalah selisih. Misal 5+3= , maka yang
dicari adalah bilangan yang ditambahkan 3 hasilnya 5.
11
5) Pengurangan dengan cara bersusun pendek
D. PERKALIAN
Penjumlahan dan pengurangan dikenal melalui benda-benda kongkret
atau gambar, begitu pula dengan perkalian, pada anak di tingkat rendah
supaya dapat dikaitkan dengan benda-benda kongret atau gambar-gambar
kongret dan dikaitkan pula dengan kehidupan sehari-hari.
12
2) Perkalian melalui Himpunan (Kumpulan)
Perkalian dapat diterangkan dengan menggunkan pedekatan
himpunan, yaitu himpunan-himpunan lepas yang ekuivalen dan
sejenis. Berikut contoh soal. Fajar memilii 3 bungkus permen karet,
masing-masing bungkus berisi 4 buah permen, berapa buah permen
yang dimiliki fajar?
13
Seperti pada penjumlahan dan pengurangan, untuk perkalian pun
mesin fungsi dapat dipergunakan, tatapi disini pun sama halnya, bahwa
pengguna mesin fungsi itu terutama untuk latihan (drill) dan lebih
bersifat untuk rekreasi.
14
e) Sifat bilangan satu dan nol
E. PEMBAGIAN
1. Fakta dasar Pembagian
Pada fakta dasar pembagian bilangan yang harus dibagi adalah dari
0 sampai dengan 81, di mana pembagiannya ialah bilangan bulat dari 1
sampai dengan 9 dan hasil baginya ialah bilangan bulat dari 0 sampai
dengan 9.
2. Pembagian melalui Himpunan
Sebagai contoh, ada 8 biji kue yang harus di bagi rata kepada 4
anak. Berapa biji kue untuk tiap anak ?
Jawab :
15
Kita akan melakukan pembagian 12 : 4 dengan menggunakan
jajaran. Caranya ialah dengan menyusun 12 itu ke dalam jajaran yang
setiap barisnya terdiri atas 4 anggota. Kemudian kita periksa berapa
banyak barisnya telah terjadi dari jajaran itu. Ternyata dari soal itu
terjadi 3 baris. Jadi, 12 : 4 = 3.
5. Pembagian melalui Mesin Fungsi
Ambilah mesin fungsi pembagian 3 atau mesin fungsi 3. Bila ke
dalam mesin fungsi 3 itu di masukkan kartu dengan angka 6 maka
kartu yang keluar itu adalah angka 2.
6. Pembagian sebagai Pengurangan Berulang
Menyelesaikan soal 10 : 2 dengan cara pengurangan berulang ialah
sebagai berikut. Kurangi 10 itu dengan 2 terus menerus sampai habis
atau sisanya lebih kecil dari 2. kemudian kita lihat berapa kali
pengurangan telah di lakukan.
7. Pembagian sebagai Kebalikan Perkalian
Perhatikan pembagian melalui jajaran – jajaran berikut.
Jadi, bila ada soal pembagian 15 : 3 = misalnya maka ini berarti pula..
3 = 15.
Jadi, mencari jawaban dari soal 15 : 3 = sama saja dengan mencari
sebuah bilangan yang bila dikalikan dengan 3 hasil kalinya adalah 15.
8. Membagi dengan Cara Bersusun Pendek
Ambilah contoh 6.822 : 9. menyelesaikan soal di atas dengan cara
bersusunan pendek langkah – langkahnya adalah sebagai berikut.
16
9. Sifat – sifat pembagian
a) Apakah operasi bagi tertutup pada bilangan cacah ?
Dengan mengambil beberapa pasangan bilangan cacah sebarang
kita akan mengetahui bahwa sifat pembagian itu tidak tertutup
pada bilangan cacah. Ambillah dua bilangan cacah 5 dan 2 itu
bilangan cacah sedangkan 2,5 bukan.
b) Apakah operasi bagi memenuhi sifat komutatif ?
Sifat ini tidak di penuhi. Ambillah dua bilangan cacah 9 dan 3,
apakah 9 : 3 = 3 : 9?
Tidak, karena 9 : 3 = 3 dan 3 : 9 =
c) Apakah operasi bagi memenuhi sifat asosiatif ?
Apakah (42 :7) : 3 = 42 : (7 . 3) ? Tidak, karena (42 : 7) : 3 = 6 : 3
= 2, sedangkan 42 : (7 : 3) = 42 : 2½ ≠ 2. Jadi pembagian dalam
bilangan cacah tidak memenuhi sifat asosiatif.
d) Berapakah bilangan di bagi 0 ?
Bila kita mengambil bilangan sebarang dan membaginya dengan 0
maka pada kalkulator itu akan nampak E. Ini maksudnya
pembagian oleh 0 itu tidak didefinisikan.
Oleh karena pembagian dengan bilangan 0 tidak di definisikan
maka pada fakta dasar pembagian, meskipun hasil baginya dari 0
sampai 9, namun pembaginya hanya dari 1 sampai 9 sehingga
bilangan yang di baginya adalah bilangan dari 0 sampai 81.
17
600 : 20 = ... 90.000 : 150 = ...
18
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
iii
LATIHAN SOAL DAN PEMBAHASAN
a) Contoh Soal
1. Pada tahun 2020 Wella memiliki 2 mantan, kemudian tahun 2021 Ia
memiliki 1 mantan, Lalu pada tahun 2022 Ia memiliki 1 mantan lagi.
Berapakah mantan Wella sekarang ?
2. Rikha adalah seorang penglihara kucing kucing, ia memiliki 5 ekor
kucing di rumahnya. Ia melihat ada 3 kucing yang terlantar di jalanan,
kemudian kucing itu ia bawa kerumahnya. Berapakah jumlah kucing
yang di pelihara Rikha sekarang ?
3. Putrianti memiliki kelinci 4 dirumah, yang seekor mati karena terkena
penyakit. Berapa kelinci yang masih di miliki Rikha sekarang ?
4. Wayan memiliki 3 Pcs agar – agar, masing – masing Pcs berisi 6 buah
agar – agar. Berapa agar – agar yang di miliki Wayan ?
5. Ryan adalah seorang seorang dermawan. Pada suatu hari ia membeli
10 bungkus nasi yang akan di bagikan rata kepada 5 anak. Berapa
bungkus nasi untuk tiap anak ?
b) Jawaban soal
1. Kita buat himpunan untuk mengerjakan soal ini
2+1+1 =4
iv
2. Kita buat lagi himpunan agar mudah
5+3=8
4–1=3
v
BIODATA PESERTA MAHASISWA PRESENTASI
Anggota Kelompok :1
NIM : 855744162
NIM : 855744313
NIM : 855744227
vi
Nama Mahasiswa : Riyan Gunawan
NIM : 855751032
NIM : 855745687
NIM : 855744338
NIM : 855744076
vii
viii