TUGAS AKHIR
oleh:
YESPI ENDRI
10854004331
YESPI ENDRI
10854004331
Jurusan Matematika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
H. HR. Soebrantas No. 155 Pekanbaru
ABBTRAK
Banyak cara yang bisa dilakukan nutuk meinntukan determinar dari niatu matriks,.
diantaranya aturan segitiga, aturan sarrus, metode minor kofaktor, reduksi baris, kondensasi
chio, dan metode kondensasi dodgson. Tugzs akhir ini membahas tentang inetnde baru iintiik
menghitung
determinaii maaiks n • n. Ada 2 met‹xle baru nutuk menghitung determinen matriks
bmik«w n • n. pertaina adalah menghitung determinen maniki n • n(n z S) dengan
inereduksi ordo menjadi (Il - 4) (tí 4) diinana entri dari baris ke-2 dan baris ti - 1 serta
—
koloin ke-2 dan knlom n - 1 adalah rul, kecuali entri pertainn dan terakhirnya Metode pertaina
'h' fi'ttg g r ° I Ü • n I'( 1 t 21 n,« - i a -i,n- iz in o,n - i n — i, i - z 1 ni i,n - 1 n- t,n
nt q- aiquqto - t t) ft -t¡ t -t¡ . Metode kedua adalah menghitimg determinen matriks
n x n( u R 3) dengan mereduksi determinar ninnjadi .onlo 2. Metode kcdua ini dihitung dongan
rumus : dJd)= , dengan syar• I I tidak nol.. Matriks 8 adalah mat‹iks b‹m
kuran
n — 2) X U — 2) yang diperoleh dari mairiks d dengan menghapus baris pertama kolom
pertama scrta baris terzkhir kolom terakhir. Sedangkan f, D, E, F Bdalah matriks berukumn
n — l) X {p — l) yang diperoleh dari matriks Ä dengan menghapus baris lerakhir koloni
terakhir, barts terakhir koloin pertama, baris pcrtama knloin terakhir dan barts pertama koloin
pertainn
Pekanbaru, 31 Oktober20l3
Yespi Endri
DAFTAR ISI
I FMBAR PFRSFTUJUAN................................................................. ii
I FMBAR PFNGESAHAN ................................................................. iii
LEMBAR HAK ATAS OFKAYAAN INTELFKTUAL.................... iv
I FMBAR PERNYATAAN................................................................. v
I CMBAR PERSEMBAHAN .............................................................. vi
AB STRAK........................................................................................... vii
ABSTRACT........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................... ix
DAFTAR PSI........................................................................................ xi
DAFTAR SIMBOL.............................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................... I-1
1.2 Rümusan Masalah ........................................................ I-3
1.3 Batasan Masalah .......................................................... 1-3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan..................................... I-3
1.5 Sistematika Penulisan .................................................. IN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
BAB I
PENDAHULUAN
12
1.3
Adapun batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah
1. Metode pertama hanya dapat digunakan untuk matriks o x n
tt n 5 dengan syarat entri dari baris ke-2 dan baris a 1 seıta kolom ke-2
dan kolom n — 1 adalah nol, kecuah entri pertama dan terakhimya.
2. Metode kedua dapat digunakan untuk matriks o xp n * 3 .
1-4
BAB O
Landasan teori ini terdiri atas beberapa teori pendukung yang akan
dipergunakan dalam menentukan deteiminan matriks berukuran ø x n .
2.1 Matriks
Defínisi 2.1 (Charles G. Cutïeu, 1992) Matriks adalah suatu susunan bilangan
yang berbentuk persegi paujang. Cara yang biasa digunakan untuk menuliskan
sebuah matriks dengan m baris dan n kolom adalah
Contoh 2.1•
Berikut ini adalah beberapa contoh matrïks.
1 2 e w -¥2
3 0. 2 -3, i 1 4
-1 4 0 1 r 3'
0 0 0
Contoh 2J:
Berikut ini adalah contoh matriks skalar.
5 0 0
5 0
4
0 0 5
Contoh 2d:
Berikut ini adalah contoh matriks simetri.
3 l 4 5
l 4
4 -3 0
5 0 7
Contoh 2.4:
Berlloit ini adalah contoh matriks simetri miring.
0 5 -7
6q -- -5 0 -2
7 2 0
D-2
e. Matriks kesatuan/identitas (air matrix. lentil matrix ) adalah matriks
dimana semua elemen pada diagonal utamanya bemilai satu dan elemen
diluar diagonal utama bemilai nol.
Contoh 2N:
Berikut ini adalah contoh matriks identitat.
1 0 0
O 1 0 0 1
Contoh 2.6:
Berikut ini adalah eontoh matriks segiiiga atas.
5 3 2
0 3 4
0 1
0 5
Contoh 2.7•
Berikut iii adalah contoh matriks segitíga bawah.
1 0 0
3 0
2 1 4 3 5
Contoh 2.9:
Berikut ini atlalah ctintoh niatri ks tritliagtinal.
5 2 0
A —— 2 5 2
0 2 5
Matriks Si o/Li$f1F (.S fI! R*!• r mntri x) adalah niatri ks yang tlctcrniinannya
firnilai nol.
Contoh 2.10:
Berikut ini atlalah conttih iratri ks singular.
2 3 2
1 5
4 0 0 0
k. Matri ks non sindu lar {non .sfI7pii/ar MéffFf.I'j atlillah niatriks yany
dctorminannya bcrnilai titlak sain‹i tlcngaii ntil.
Contoh 2.11.
Berikut ini adalah contoh matri ks non singular.
4 5
1 2 2 1 2
II-4
2.ñ Operasi Matriks
2.ñ.1 Pen umlahan dan Penguraagaa Dua Buah MatriLs
Defiuisi 2.2 (Anton. Rorres, 2004) Jikzt d Plan D ar1aJah matrikx- rlcngan
ukuran yang xa›\aa, ›\aaka jumlah A + D arTalah nlatrikx yang cJigcrulch r1cn$an
mcn]u»Iahkan enSri -CnSri pocIa /? LIC ngan cntri-Cn tri yang bcthemu aim pada fl don
2.12:
Di%ü núuabuahmaràs
12 3 5 6 8
ü—0 5 —2 . // — 7 —3 9
47 8 6 2 1
Tcntukan A -F E tlan A — D.
Penyelesaian :
1 2 3 5 6 8 1+5 2+6 3+8
# + 6 — 0 5 —2 + 7 —3 9 = 0 + 7 5+ —3 —2 + 9
4 7 8 6 2 1 4+6 7+2 8+1
6 8 11
=j 7 2 7
10 9 9
1 2 3 5 6 8 1—5 2 — 6 3 — 8
J — — 0 5 —2 7 —3 9 = 0 —7 5 — (—3) —2 — 9
4 7 8 6 2 1 4 —6 7 —2 8 1
-4 -4 -5
- -7 8 -11
—2 5 7
2.3 J Perkalian Matriks dengan Bilangan Real (Skalar)
Definisi 2.3 (Charles G. Cullen, 1992) lika A sebaranb matriks dan k
sembarang bilangan nyata, maka kclipatan skalar kA ialah matriks yang
diperoleh dengan mengalikan setiap unsur matriks A dengan k.
lika
A -—
Maka
ka„
kA -— /«›.
Contoh 2.13:
Diberikan sebuah matriks
2 1 0
A -- 3 7 5
-2 0 4
TentuLan 3fl.
Penyelesaian :
2 1 0
3ä = 3 3 7 5
-2 0 4
6 3 0
3 9 21 15
—6 0 12
II 6
Perkalian matriks dide finisikan hanya jika banyaknya kolom matriks
yang
pertama sanna dengan banyaknya baris matriks yang kedua yaitu :
(J) (8) = AB
Contoh 2.14:
Hitunglah AB dan BUjika:
2 0
5
Z= l 4 , B=
2 l -3 -1 2
3 7
Penyelesaian :
2 0
Aa _ 1 4 5 -ı
2 1 -3
3 7
1 x 2 + 4 x —1 + 5 x 3 1x0+4x2+5x7
2 x 2 + 1 x —1 + (—3) x 3 2 x 0 + 1 x 2 + (—3) x 7
I3 43
-6 -19
2 0
BA-- —1 2 l 4 5
3 7 2 l -3
2xl+0x2 2x4+0x1 2x5+0x(-3)
= -1 xl+2 x2 -l x4+2 xl -1 x5 +2x(-
3) 3 xl+7 x2 3x4+7 xl
3x5+7x(-3)
2 8 10
=Q3 -2 -11
17 19 -6
Contoh 2.15:
Ada enam pcrmutasi yang berhcda dari hirnpnnan bilangan bilangan bulat
( Q, 2, 3), permutasi-permutasinya adalah :
3! 3x2xl-6
(1,2,3) (2,1,3) (3,1,2)
(1,3.2) (2.3.1 (3,2.1)
Contoh 2.16:
Daft anlah semua permutasi himpunan bilangan bulat { Q,2,3, 4).
Peayelesaiaa :
4! - 4 3 x 2 x 1 = 2@
Maka terdapat 24 permutasi yaitu :
1,2,3,4)(2,1,3,4 3,1,2,4) 4,1,2,3)
¿1,2,4,3) ¿2,1,4,3)(3,1,4,2 4,1,3,2)
1,3,2,4)(2,3,1,4)(3,2,1,4) 4,2,1,3)
1,3,4,2)(2,3,4,1)(3,2,4,1)(4,2,3,1)
1,4,2,3)(2,4,1,# (3,4,1,2)(4,3,1,2)
1,4,3,2)(2,4,3,1)(3,4,2,1)(4,3,2,1)
II g
fnversi dalam pernıutasi adalah jika dalam penrıutasi bilangan yang lebih besar
mendahului yang lebih kecil.
Contoh 2.17•
Tentukanlah banyaknya invers dalam pennutasi-permutasi berikut:
I. (6,1,3,4,5,B
2. (24,1,/
3. (1,23,4›
Penyelesaian :
1. Banyaknya invers adalah 5 + 0 + l + l + l = 8
2. Banyaknya invers adalah l -1- 2-ı- 0 - 3.
3. Tidak ada invers dalam permutasi ini.
Definisi 2.6 (£foward Anton, 21100 ) Sebuah permutasi dinamakan genap even),
jika jumlah invers selurahnya adalah sebuah bilangan bulat yang .genap dan
dinamakan ganjil(odd), jika jumlah invers seluruhnya adalah sebuah bilangan
bulat yang ganjil.
Contoh 2.18:
Tentukanlah apakah permutasi dari { Q,2, 3}, permutasi genap atan pennutasi
Penyelesaian :
Untuk menentukan permutasi dari { Q, 2, 3} termasuk permutasi genap atau
ganjil bisa dillhat dari tabel berikut :
D-9
Tabel 2.1 Permutasi
banyaknya
Permutasi
(12/ 0 Genap
(1,3,2 1 Ganjil
(21/ 1 Canjil
23,1) 2 Cìenap
(3,12) 2 Genap
(3,21 3 Ganjil
Definisi 2.7 (Anton. Rorres, 2004) Suatu hasil kali elementer {elementary
product ) dari suatu matriks A, n X n adalah hasil kali dari n entri dari A,
yang tidak satu pun berasal dari baris atau kolom yang sama.
Contoh 2.19:
Buatlah daftar hasil kali elementer bertanda dari matriks-matriks.
Penyelesaian :
Untuk inenennikan hasil kali elementer bertanda dari matríks diatas bisa
dilihat dari tabel berikut :
II-10
Contoh 2.20:
Buatlah daftar hasil Doli elementer beitanda dari matriks-matriks.
Penyelesaian :
Untuk menentukan hasil kali elementer bertanda dari matriks diatas bisa dilihat
dari tabel berikut :
Definisi 2.8 (Runiinta , 2009) Determinan matriks adalah bilangan tunggal yang
diperoleh dari semua permutasi n' elemen matriks bujur sangkar. lika
subskrip permutasi elemen matriks adalah genap diberi tanda positif (+) dan
sebalilmya jika subskrip permutasi elemen matriks adalah ganjil maka diberi
tanda negatif (—). Inversi te adi jika bilangan yang lebih besar mendahului
bilangan yang lebih kecil dalam iiriirtan subskrip permutasi elemen matriks.
Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujtir sangkar
(matriks kuadrat).
Notasi deierminan matriks :
det(A) = I
O-11
Jika rhketahui matriks A:
Definisi 2.9 (Charles G. Cııllen, 1992) Jika A adalah suatu matriks o x n, maka
anak matriks (shh- vw) berukuran (n l) R (o 1) yang diperoleh dari A
dengan menghapuskan baris ke-[f dan kolom ke-J dinamakan minor unsur
(i,j) dari matriks A dan dilambangkan dengan JU yolat{M¡/ A .
Jika
Maka
O-12
Detinisi 2.10 (Charles G. Cullen, 1992) Jika matriks A berukuran{n x n,
determinan mairiks A didefinisikan sebagai :
dx
det
+ u„det
11- 13
kekanan bawah) diberi tanda (+) sedangkan peAalian elemen matriks pada
diagonal naik (dari biri bawah kekanan atas) diberi tanda negatif (—).
a. Determlnan matriks ukuran 2 X 2.
Contoh 2J1:
Tentukan deterruinan matriks 2 K 2 berikut menggunakan aturan samis.
2 -3
J = 1 4
Penyelesaian :
-3
det(A) 2
4 2x4 lx(-3) 11
Maka
11- 14
Contoh 2.22:
Tentukan tletcrininao iuatri k s 3 X 3 bcrikut incnggrinakan aturar s arrcis.
1 5 -3
A' 1 0 2
3 -1 2
Penyelesaian :
l
5 -3 1 5
J•M - À=l 0 2 l 0
3 -l 2 3 -l
=jl x0 x2 + 5x2 x3 + -3xlx-l 3x0 x
-3 Q#@}@-l x 2 x 1 2 x 1 x
5
-0+JO+3-0 -2 10
=33 -8
-25
Contoh 2.23:
Tcntukan tlctcrniinan matri ks 3 X 3 bcrikut nicngycinakan aterrar s murs.
0 2 l
F= 3 -l 2
4 -4 l
Penyelesaian :
0 2 10 2
Jyto)= D - 3 -l 2 -l
3
-Q0x 4-l -4
xl l
+ 2-4
x2 x4 + 1x3x-4 4x-1x
(4x2x0)-(lx3x2)
-0+16 12+4 -0-6
0— 1 S
2.SP Afiiran Segitiga
Jika
Hasil kali dari elemen elemen diagonal dan hasil kah elemen dalam
kcdua simpul dua segitiga dari determinan pcrtama diberi tanda ”+ ' dan hasil
kali dari elemen-e1emen diagonal dan hasil kali elemen dalam kedua simpul
dna segitiga dari demrminan kedua dibcri tanda “ —“ . Dalam dasar aturan
segitiga, diperoleh :
det(A) =
Contoh 2.24:
Tentukaп determinan matriks 3 x 3 berikut menggunakan attiran segitiga.
2 3 2
A 2 2 1
1 2 2
Penyelesaian :
2 3 2
det(d) - I I - 2 2 1
1 2 2
=Q2 x2 x2 + 3 xl xl + 2 x2 x22 x2 xl
2 x 1 x 2g (3 x 2 x 2)
= 8 +3 +8 -4 —4 -I?
O—16
Contoh 2.25:
Tenttikan determinan matriks 3 x 3 betikut menggunakan aturan segitiga.
1 2 1
B -— 3 6 3
5 10 5
Peayetesaian :
1 2 1
det(B) = FBI - 3 6 3
5 10 5
=Q1x6x5 + 2x3x5 + 1x3x10 lx6x5 dlx
x Q0 (2 x 3 x 5)
= 30 +30 +30 - 30 —30 —30
=0
21 Zn
A --
Penyelesaian :
l. Mengptinakan niintir tlan kt›faktor patla baris ke-@.
4 -l , 2 —1 ,2 4
Uoi)=(1)(-l)” +(5)(-l) +(0>(-1)
—2 0 0 —2
= 1 l 0 -2 +S -l 0 -0 +(0)(1)(-4-0)
—2 + 0 + 0
0 —18
- l 1 0 -2 + 2 -1 0-0 + 0 l -5 -0
=-2+0+0
--2
Contoh 2.27:
Tentukan tletcrniinan ni atri ks bcrikut mcngguo akan ni inor
dan kol’aktor u otuk
matriks 4 x 4.
Q Q 2Q QJ
Penyelesaian :
Menggunakaii rninor d ‹in kofaktur patla baris kc fi.
&QJ 2Q QJ
j-4
l 2 4
A , , -- —l " ' Q0 2 3
1 6 1
l 2 4
- -l 0 2 3
l 6 l
,., 2 „ l m. , 1
- 0(-1) 4 +6 2(—1) l 4+3(-1)
1 6
2
Nilai detcrminan merupakan pcrkalian dasar yang selalu rnemuat salah satu
elemen pada setiap baris atau kolom, oleh karena itu pada matriks segitiga
atas atau bawah untuk baris dan kolorn yan tidak sanna nilai clemcnnya nol,
sedanghan pada baris atau kolom yang sanna elemennya tidak sakna dengan
nol, schingga nilai determinan dari matriks segitiga atas atau bawah hanyalah
perkalian elemen pada diagonal utamanya saja.
Contoh 2.28:
Tentukan determinan untuk matriks 3 x 3 berikut menggunakan reduksi baris.
0 1 5
A -— 3 —6 9
2 6 1
D-20
Penyelesaian :
0 1 5 3 -6 9
JmiJ)= 3 -6 9 0 l 5 ilwà2
2 6 l 2 6 l
1 -2 3
--3 0 l 5 3 d akfirkandÜurUcírnünan)
2 6 l
l -2 3
--3 0 1 5 53+ -2 8l
2 6 l
l -2 3
- -3 0 1 5 83+ -10 1›2
0 10 -5
1 -2 3
- —3 0 1 5 ((-SS) tlifaktorkan tliluar U ctcrnaio ao)
O O —55
1 -2 3
— 3.(-55) 0 1 5
0 0 1
= - x -55a x l
= 165
Contoh 2.29:
Teotukan tlcterininan inatri ks 4 X 4 bcrikut iiienggunakan reduksi baris.
1 1QJJ|{ 2
1
2
2 2 1
Penyelesaian :
l l 2
2 b2 + —2 El
2 2 1
_ 0 p3
Ò3+ -l bl
1Ç 1 2
0 —21
0 -3 -2å1
b4y 1 2b3
-3
=1x-1x2x-3
=6
2y [ 22 . •
1L22
Maka
l
det A
det(X)=
Contoh 2M:
Tentukan determinan matriks 3 3 berikut menggunakan metode kondensasi
chio.
1 5 0
á= 2 4 -1
0 -2 0
Penyelesaian :
1 2 QQ 2 p1 -6 -1
i^-^ 1@ 5 1 " -2 0
-6
-2
0-23
Contoh 2.31:
Tenttikan determinan matriks 4 x 4 berikut menggunakan metødc kondensasi
chio.
l 2ggQ 4
A=
3 2Ø|]Ø 0
2 1
Penyelesaian :
1 2 1 3 1
1 4 —3 —6 —S
2 1 2 0 2
3
det(A) 1 2 1 3 1 = -4 —8 -IN
= 0-Z 4 0 —6 -7
3 2 3 1 3 0
1 2 1 3 1 4
2 4 2 0 2 l
der(A) = 1 _ ‹ 0 16
( )
3 -• -3 ’(-w 18 21
Q-5Ç Q-7Q
1
-288
—3
A --
Maka
•ıtd8I8I8J °ıt °ııB8I8IIIIö J °ı3 ”• °ı.(•-ıı8BBBIIB °ı•
2t t 22 22 23 • ” 2, n-1 2n
d t (*) = •»8ıBtBtBB0 t•›2 •32@|@|@|@||a •33 •’• 3, n- ^3ı•
Algoritma dari metode kondensasi dodgson terdiri dari empat langkah yaitu:
1. Misalkan fl sebuah matriks n R n. Aturlah d sehingga fidak ada not teŞadi
dalam interiomya dengan melakukan operasi yang tidak mengubah nilai
determinannya.
2. Buat matriks B berukuran (u l) X (q 1), terdiri dari determinan nutuk
setiap submatriks 2 x 2 dari d. secara eksplisit dapat ditulis :
Contoh 2J2:
Tentukan determinan matriks 3 X 3 berlkut menggunakan metode kondensasi
dodgson.
1 5 0
A= 2 4 -1
0 -2 0
Penyelesaian :
det (d) = 4 4 1 _ -€
2 =—6x-2-5x—4
-5
4 4 -1 -4 -2
0 -2 -2 0
11-25
— —& kcmutlian dibini de ndan i rıtcrior dari matriks asli yaitu 4.
nıaka tliperolch has il:
4
= —2
Contoh 2.33:
Teotukan tlctcrminan nıatriks 4 K 4 bcrikut nıcnyguo akan nıctodc ken den
sasi dotlyson.
—2 —lQQ|-l —4
Penyelesaian
:
-2 -l -l -l -l -4
-l -2 -2 -l -l -6 3 -l 2
-l -2 -2 -l -l -6 =-l -5 8
-l -l -1 B
-l -l -1 B l l -4
g -3 -3 -8
3Q -1 —1
-lÜ[]-5 —5 _ —16 2
-lÇ -5 -5 j# 4 12
l -4
-16 2 —2 —1
dibagi dengan intcrior dari nıatriks asli yaitu
4 —1 2
sctclah tlibagi diperoleh 8 -2
- 40|, sclanjutojxı 40 dibagi den gao intcrior
-4 6
nıatriks 3 X 3 yaitu —5 mala tlipcrulch hasil akhirn ya yaitu —8.
a. Sifat Determinan Matriks
Ada bcberapa sifat tlctcrniinan niatriks
Contoh 2.34 :
Tcntukan determinen tlari niatri ks N tlan transposc-nya bcri kut :
A ——
5 7
3 -4
Penyelesaian :
5 7
3 -4 -20-21=-41
5 3
7 -4 --20-21=-41
Contoh 2.35 :
Tentvikan tlctcriiiinan dari niatriks bcrikut :
6 2 2
J= 0 0 0
9 2 2
Penyelesaian :
6 2 2
tc(d)= 0 0 0 =0+0+0-0-0-0=0
9 2 2
c. lira salah satu baris ( koltini ) matri ks fi nicrcipakan kelipatan tlari baris tlan
Colom lain, inaka tlct(N ) 0
Contoh 2.3ti:
Tcntukan dctcrminan tlari niatri ks be rikut:
6 2 2
? - 3 l l b, 25,
9 2 2
Penyelesaian :
6 2 2
Jm(E)= 3 l l 12 +18+l7 18 [2 12 - 0
9 2 2
J ika sctiap olcnion tlalani satu baris inatriks N dikalikan tlcnJan skaliw k.
niaka tietä fi ) - k ‹i<t t A ).
Contoh 2.37:
Tee tukaii dcteriuinao tlari niatri k s herikcit :
1 2 1 1 2 l
J — 4 4 8 4 1 1 2 D
2 1 2 2 l 2
Penyelesaian :
l 2 l
det(Z) — 4 4 8 = 8 + 34 + 4 — 8 — 8 16 = H
2 l 2
l 2 l
rlctt6) — 4 1 1 2 - 4 2 + 8 + l — 2 — 2 — 4 - K
2 l 2
Jim:i setiap elemen patla satu baris atau koloni magi Ls d rii kalikao Um gao
konstanta kcinu diao ditarnbahkan de baris atau kolont lain titlak akan
nicngu bah nilai tletcrniinan.
Contoh 2.%:
Tcntukan dctcrminan tlari niatri ke be rikut:
5 l 2 5 l 2
/= 3 0 7 b,3) 3 0 7 -0
4 -l 4 -11 -4 -2
Penyelesaian:
5 1 2
Jc‹ f9› 3 0 7 0 + 28 — 6 — 0 + 35 12 = 45
—
4 —1 4
S 1 2
ct (D) — 3 0 7 == 0 —77 —24 — 0 + 140 + 6 45
-
1’. Jip: salah satu babe (kolom) niatriks ë tlipertu karkan tlengan baris (kuloin)
lain, maka tlctcriiii nann ya adalah — dct(fi).
Contoh 2.39:
Tcntukan dctcrminan tlari niatri ke berikut :
1 2 1 1 2 l
d- l l 2 2 1 2 =D
2 l 2 l 1 2
Penyelesaian :
1 2 1
J«t4) = 1 1 2 - 2 + 8 + 1—2 —2 — 4 - 3
2 1 2
1 2 1
dct(/fJ — 2 1 2 == 2 + 4 + 2 — 1 2 — 8 = —3
1 1 2
Jika d tlan D adalah nr atriLs ukurun ri X ri, niaka hett AB) — dett d) x tlctt D).
0 —29
Contoh 2.40:
Tcntukan dctcrminan tlari niatri ks berikut :
A ——
6 4 6 1 4 3_ 25 20
3 1 3 2 1 2 14 13
Penyelesaian :
25 20
14 = 25 x 13 — 20 x 14 - 45
13
6 1
=6x2 1 3= 9
3 2
4 3
=4x2 -3xl =5
1 2
9 x 5 = 45
Dengan
:
=0, = 2,3,..Qn 1.B
=0, = 2,3,..Qn 1,
=0, = 1 dao
2,3,..Qx 1.
=0, = 2,3,..Qn
2. Gunakan rumus :
3. Diperoleh dei(A).
Langkah-langkah nictotl oloyi pcnclitian di atas dapat tliyani barkan dalam
GUNAKAN RUMUS
SFI ,ES AI
4. Diperoleh de(A).
III-3
Langkah-langkah nictotl of oyi penelitian di atas dapat tliyani barkan dalam
MATRIKS ZBERU
HAS IL
Berdasarkan uraian dari landasan teori pada Bab II, maka pada Bab ini
penulis akan membahas tentang langkah-langkah metode bam untuk menghitung
determlnan matriks berukuran o x n (n * 3).
4.1 Mengtı‘0ung Determtnan Matriks n x n (n dengan Mereduksi Ordo
Disini yang
akan dilakukan adalah menganalisis deterininan matriks
berukuran o x o u a 5), dimana entri dari baris ke-2 dan baris u — 1 serta
kolom ke-2 dan kolom n — 1 adalah nol, kecuali entri pertama dan
terakhimya. Dengan kata lain,
oz =O, =23,ga Ig
o ,q =O, =23,Qa 1,
„ =O, 2,3,..in ld:m
J(n-t) 0# = 2,3, • • n - 1.
Determinan matriks seperti yang disebutkan diatas disebut cornice
determlnan. Sehingga matriks A dapat ditıılis sebagai:
Setiap eomirr determinan berukuran o x oQn N 5) bisa ilihitung dengan
mereduksi menjadi 4, sehingga dimbah menjadi determinan berukuran (o - 4)
x (n — 4).
Teorema 4.1 (Qefsere Gjonbalaj, Armend Salifiu, 2010) Setiap romice
determinan líos l tt X rt rt fi 5) bisa riihitung dengan mereduksi ordo
pada determinan menjadi ordo 4 dengan rurnus :
dimana
Biikti :
IV-2
Determinan di atas direduksi sepanjang kolom ri — 1 , diperoleh:
c„ = ( —1)' •n„ (—1) -' •-•n„_ ,
..
• • . .
• • .
Z’,2’ ’ -7,n-2 -7n
0 e ,
-1)’+n-’yi -z ’
-za • -zn-z
IV-3
' J2 n,n- t " 2 1,n- t )([ 2t - t,n ” Zn°n- t,t )0<
Contoh 4.1:
Diberikan matriks berukuran 5 R 5, tentukan determinan matriks dengan
mereduksi ordo menjadi (u — 4) x (o — 4).
1 2Q 3 -1 Q
2 Q-d
= 2gg Q-1
6
0g 9
4 Ig 3 1
l•enyeIesaian :
4 3 l
=Q2x2x3x9-2x -6 x3x1 2x1x -l x9+
(-i) (-a) i i lzl
=Q108+36+18+6 2
IV-4
-jl68 2
= 336
4.2:
Difirikan niatriks firukcirao 6 X fi tcntukan tlcterininan matriks tlcngan
n crcdukxi ordu n cnjarli (n — 4) x (n — 4).
7 1 —3 }|]11 9 —6
8 0 0Q Q0 0 2
—5 0 5 —5 0 2
12 0 3 7 0 2
3 0 0 0 11
10 9 -2Q l 5 7
Penyelesaian :
7 l -3§§ll 9 -6
8 0 0$ $0 0 2
0 5 —5 0 2
0@ 3 7 0 2
3 Ok 0 0 11
10 9g -2Q l 5 7
-§Bx1 x5x11 1x2x3x5-Bx9x9x11+9x2x
3x9 5 —5
3
= 440 — 30 —7128 + 468 x 50
4.3:
Difiri kan firu kuran 7 X 7. tcntukan tlcteririnan matriks tlcngan
mcrctlu ksi ordo nicnjatli (n — 4) x (n — 4).
3 ]@ 0@| 2 @-3
0 5
Penyelesaian :
1@@ -J@ 2 @§ #4
2@ 0@ @
3 @] 0@ 2 @-3
7 5
-1 x2xl0x -8 -l x3xl0x6 2xlx3x
2 -3 l
-8 +3x3x1x6 4 l -2
5 -4 2
= + 180 + 48 + S4)(21)
=q442 x 21
= 9282
IV 6
Teorema 4.2 (Armend Salihu, 2012) Setiap determinan berukiiran o x sju n
2) bisa direduksi menjadi determinan berukuran 2 R 2, dengan menghitung 4
determinan berukuran (n l) X (n 1) dan 1 determinan (n — 2)
X (n — 2), dengan syarat determinan berukuran (n — 2) x (n - 2) iidak
sanna dengan nol.
Berdasarkan teorema tersebut perhitungan determinan matriks berukuran
o R pQq n 3) dapat dituhskan sebagai berikut
: Diberikan matriks A benikuran X n .
A --
Maka
lxl=
n-1,3 n-I,f n-I,D ” *-I (*-I) *-I,n
atau
Berdasarkan rumus diatas bisa dibuktikan bahwa häsil yang sanna juga
diperoleh unmk matriks bemkuran 3 x 3 Qesuai dengan skema diatas :
O; O O3
det(g)
Berdasarkan rumus diatas untuk matriks 4 X 4 juga bisa dibiiHlkan
bahwa hasil yang sanna juga bisa diperoleh sesuai dengan skema diatas :
J
Akan ditnnjukkan
31 32 ’9J J2 ’93 ’3]
det(A)
Az
= -
’22’33”23’32 '
IV-9
= det(fl).
Berdasarkan hal ini, Inta dapat peroleh hasil semua kombinasi dari
Contoh 4.4:
Diberikan matriks berukuran 3 X 3, teniukan deterrainan matriks dengan
mereduksi determinan menjadi ordo 2.
1 2 3
J = -4 5 6
7 —8 9
IV-I0
Penyelesaian :
—4/]]|]g S@ @BIB 6
¿| —4@] g]g@ @@ @
—8 —@ @
1 13 —3
S —3 93
i
— — 1200
240
Contoh 4.5:
Difiri dan matriks firu kuran 4 X 4. tcntukan tlcteririnan matriks tlcngan
mcrctlu ksi tlctcriiiinan mcnjatli ortlo 2.
l lQ§g 2
1 2
2 2gj]|} 1
Penyelesaian :
1 1 1 1 1 2
2 1 2 1 2 1
1 1 3 1 3 2
# 2 1 2 1 2 1
' 1 1 3 1 3 2
2 2 1 2 1 1
Atlapun langkah-langkah untuk nie n hitcin dcterniinan tlari matriks tliatas
adalah scbagai hcrikut:
l. MenJhitung fi yany tlipcnilch tlari niatriks ß tlcn an nienghapu s baris
pcrtama koloni pe rtaiua scrta baris terakhir koloni ter-akhir.
1 2
1 3 -2 =l
IV — 11
2 Mcnghitung ü yang dipcrulch dari nr ari ke d dcngan nicnghapus baris
tcrikhir kolom tcrukhir.
l i i l l l l
2 l 2 2 1 1 2
1 1 3 2 1 l 2
l l l 3
-l l
l l
=Q-2
3. Menghitung D yany tlipc roleh tlari niatri ke tlcngan nicnyhapus baris
tcrakhlr kolom pcrtania
l l 2 1 l l l l 2
l 2 1- 2 2 l
|2|' 1 2 2 1
1 3 2 l 3 3 2
l -3
l l
4
2 1 2 2 1 1 2
l l 1 1 l l 3
l l 3
2
l
Contoh 4.6:
Diberikan matriks berukuran 5 x 5. tentukan determinan matriks dengan
rnereduksi determinan menjadi ordo 2.
2@ -3@ @
@@ Ø}@ -2Ø]@}-3 @
A = 5@ —4@ @ -3
Penyelesaian :
“-4q 5Ø]]{@-1 @
2 - -3 1 # 5
4 2@3 -2Ø@|-3Ø]2
5 —4 2 -4@2 @3
IV- 13
—6 2
-18
f36 + 36)
-6 2
- 10+6
-z
--8
4 l -2 4 l 1 -2
5 —4 —4 2
5 -4 2 5 —4 —4 2
3 -l 5 3 -1 -l 5
l -21 -6
7 -18
lV — l4
378 + 42
—4
= 420
4
--105
1 -2 -3 1 -2 -2 -3
—4 2 2 2
I -4 2 2 —4 2 2 2
-1 8 2 -1 5 8 2
i —6 2
2 -18 -6
2 36 + 36
72
2 —3@]]]g g}g
@ ]@-2 Q3
— ]]] 2 " * 21 -8
-t -105 36
- 756-840
6
— 84
=Q4
3. Meu yhitung D an g dipcroleh dari matrí s A tlengan incnghapu s baris
tcrdkhir koloir pcrtania
-3 1 2 1 2 8
-3 l 8 1 -2 -3 -2 -3 2
@L -2@@3@ 2 -4 2 2 2 2 -3
-4@ 2 @3 l -2 -3 -2 -3 2
2 2 -4 2 2 2 2 -3
-l 5 2 8 2 l
-3 1 2 -9 1 1 2
a. 1 -2 -3
1 1 -2 -2 -3
1 -2 -2 -3
-4 2 2 —4 2 2 2
1 5 l
” —2 2
IV —15
1
10+6
1
16
—2
--8
1 2 5 1 2 2 5
b. —2 —3 2 —2 —3 —3 2
—2 —3 —3 2
2 2 —3 2 2 2 —3
1 l 19
—3 2 5
1
" —3 5— 38
-3 —33
-
11
1 -2 -3 1 —2 —2 —3
. -4 2 2 1
-l 5 2 2QJ
5Q
1 -6 2
] -18 -6
36 + 36
2
= 72
2
—2 —3 2
d. 2 2 —3 2O @ 2 —3
5 2 1 2g]g 2 2 3
1 2 5
7 —6 8
- 16+ЗO
2
1
-3 l # 5
@ —2 @|-3@ 2
—4@ 2 @]|} @3 -8 11
36 23
- -184-396
— 580
2
—Q-290
4. Mcnphitung ü any tlipnrolc h clari matriks ü dcng an iucnghapu s baris
pcrtania koloiu terakhir.
4 1 -2 1 -2 -3
1 5 -4 2 -4 I 2
-l 5 3 -1 5 -1 B 2
B -4 2 -4 2 2
-4 3 -l 8 -l 8 2
-4 1 B 1 B -1
4 l -2 4 1 1 -2
a 5 -4 2 5 @4 -4 2
3 -l 5 5 -4 -4
3 -l -l
l -21 -6
7 -18
1
378 + 42
1
= 420
--105
1 -2 -2 -3
1 -2 -3
b. —4 2 2
-1 8 2
1 -6 2
2 -18
-6
= 36 + 36
2
= 72
2
IV —17
B -4 2 5 -4 -4 2
9 -1 5 3Q l -l 8
-4 1 5 b -ı -ı &
-4 l l 8
1 7 -18
-l -10
= -70 18
-a
l
—t
-4 2 2 -4 2 2 2
J -1 5 2 -IQ 5 2
l 5 -l -IQ B B Q
u s s -ı
1 -18 -6
-10 -15
1
= 270
8
1
-- 210
— 42
4@ S@ @
1@ 2g—3
—4 Ç]j -105 86
—1 88 42
1 -4410-3168
’-18
—7578
— lti
-421
5. Mcııghitunp F j‹ın g tlipcrtılch dari matriks d tlcngan ınengh‹ıpus boris
pertanıa kt›ltım pe rtanıa.
1 -2 -9 -2 -9 2
-4 2 2 2 2 -3
1 -1 5 2 5 2 l
-4 2 2 2 2 -3
1 1 5 2 -1 '5 2 B 2 1
2 1 5 -1 B -1 2
lV —18
1 -2 -3 l -2 -2 -3
a. -4 2 2 —4 2 2 2
-1 З 2 —4 2 2 2
-l 5 5 2
1 -6 2
T -18 -6
— 72
2
-2 -3 2
b. 2 2 -3 2
2 2 -9
t i 2 2 2 -3
8 2 2 1
1 2 5
'2 8
- 16+З0
2
- 23
—4 2 2 -4 2 2 2
c. —1 5 2 -l 5 £ 2
1 5 -l -1 8 B 2
1 8 8 -l
1 -18 -6
5 -10 -15
- 270
— 210
— 42
2 2 -3
d. fi 2 1 5 22 1
З -1 2 8 2 2 1
8 -l -l 2
1 -6 8
'2 -Is s
IV —19
120
Z
2
-45
1 —2Ø@|-@ Øg
—4 Д 2 —3 23
—1@ SØ@Ț |ğ!ØȚ |]j 1 42 45
1@ 5@}— 1@] 2
1
-6 1620 — 966
654
14 —290
421 -109
— —1526 + 1 2090
3
(1 05 )
3349
IV —20
BAB V
EFSIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
lebih cepat dan lebih mudah karena inatriks akan dircduksi sampai n 4 x
(n — 4).
2. Menghitung determinan matriks o x u u n 3) dengan mereduksi
determinan menjadi ordo 2. Untuk menghitung determinan menggunakan
metode ini
5.2 Saran
Sudah banyak sekali metode-met‹xJe untuk menghitung determinan
matriks yang dikemukakan oleh peneliti peneliti sebelumnya. Bagi peneliti
selanjutnya disarankan untuk membandingkan metode mana yang perhitungannya
lebih eepat, lebih mudah dan eocok untuk menghitung detcrminan matriks.
V-1
DAFTAR PUSTAKA
Leon J. Steven. 2001. Aljnfiar finer den APlikasinya. Penerbit erlangga: Jakarta.