Anda di halaman 1dari 76

MF.

TODE BARU UNTUK MFNGHITUNG DETERMINAN


DARI MATRIKS x x n

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Velar Sarjana
Sains pada Jurusan Matematika

oleh:

YESPI ENDRI
10854004331

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYABIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2013
MFTODE BARU UNTUK MFNGHITUNG DETERMINEN
DARI MATRIKS n • n

YESPI ENDRI
10854004331

Tanggal Sidang : 31 Oktober


2013 Periode Wisuda : Februari
2014

Jurusan Matematika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
H. HR. Soebrantas No. 155 Pekanbaru

ABBTRAK

Banyak cara yang bisa dilakukan nutuk meinntukan determinar dari niatu matriks,.
diantaranya aturan segitiga, aturan sarrus, metode minor kofaktor, reduksi baris, kondensasi
chio, dan metode kondensasi dodgson. Tugzs akhir ini membahas tentang inetnde baru iintiik
menghitung
determinaii maaiks n • n. Ada 2 met‹xle baru nutuk menghitung determinen matriks
bmik«w n • n. pertaina adalah menghitung determinen maniki n • n(n z S) dengan
inereduksi ordo menjadi (Il - 4) (tí 4) diinana entri dari baris ke-2 dan baris ti - 1 serta

koloin ke-2 dan knlom n - 1 adalah rul, kecuali entri pertainn dan terakhirnya Metode pertaina
'h' fi'ttg g r ° I Ü • n I'( 1 t 21 n,« - i a -i,n- iz in o,n - i n — i, i - z 1 ni i,n - 1 n- t,n
nt q- aiquqto - t t) ft -t¡ t -t¡ . Metode kedua adalah menghitimg determinen matriks
n x n( u R 3) dengan mereduksi determinar ninnjadi .onlo 2. Metode kcdua ini dihitung dongan
rumus : dJd)= , dengan syar• I I tidak nol.. Matriks 8 adalah mat‹iks b‹m
kuran
n — 2) X U — 2) yang diperoleh dari mairiks d dengan menghapus baris pertama kolom
pertama scrta baris terzkhir kolom terakhir. Sedangkan f, D, E, F Bdalah matriks berukumn
n — l) X {p — l) yang diperoleh dari matriks Ä dengan menghapus baris lerakhir koloni
terakhir, barts terakhir koloin pertama, baris pcrtama knloin terakhir dan barts pertama koloin
pertainn

Kntakmici : Determinar, Matriks, dan Ordo.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil'alamin, puji syukur penulis ueapkan kehadirat


Allah SWT. atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas aklıir dengan judul .TODE BARU UNTUK
MFNGHTTUNG DETERMINAN DARI MATRIKS n x n ”. Penulisan tugas
akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam rangka
menyelesaikan studistrata 1 (S1) di UIN Suska Riau. Shalawat beserta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan lö ta
semua selalu mendapat syafa’at-Nya dan selalu dalam lindungan Allah SÜ T
amin.
Dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir ini, penulis tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua
tercinta, ayahanda dan ibunda yang tidak pemah lelah dalam meneurahkan kasih
sayang, perhatian, do’a, dan dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir inL
Selanjutnya ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Nazir selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan
Syarif Kasim Riau.
2. Ibu Dra. Hj. Yenita Morena, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan S yarlf Kasim Riau.
3. Ibu Sri Basriati, M.Sc selaku Ketua Jurusan Matematika Fakultas Sains
dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan S yarif Kasim Riau.
4. Ibu Corry Corazon Marzuki, M.Si selaku pembimbing tugas akhir yang telah
banyak membantu, mengarahkan, mendukung, dan membimbing penulis
dengan penuh kesabarannya dalam penulisan tugas akhir int.
5. Ibu Fitri Aryani, M.Sc selaku penguji I yang telah banyak membantu,
memberikan kritikan dan saran serta dukungan dalain penulisan tugas
akhir

6. Ibn Rahmadeni, M.Si selaku penguji II yang telah banyak membantu,


mendukung dan memberikan saian dalam penulisan tugas akhir ini.
’IX
7. Semua dosen-dosen Jumsan Matematika yang telah memberikan dukungan
serta saran dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Abangku (Hendri) yang tak lelah memberi bantuan, motivasi dan semangat
serta doa yang tak terbalas.
9. Sayangku ( Rafi Zatria) yang tak lelah memberi masukan dan motivasi dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Sahabat-sahabatku (Eka Wahyudiningsih, Netti Herawati, Delni
Yurdaningsih, Rahmawati, Rimi Herlis, Titin Kumiatin, Alfmadilla chaniago,
Andri Fikos, Ise Putra, dan Eko Mulyanto) yang selalu memberi suPport..
11. Teman-teman junısan Matematika Angkatan 2008 serta artik tingkat jurusan
Matematika angkatan pertama sampai terokhir, serta teman-teman yang tak
dapat disebutkan saıu persatu.
12. Adek-adekku sekos (Yosi Novelia dan Risma Fitriani) yang telah memberi
arahan dan masukan dalam peyelesaian tugas akhir Ini.
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis telah bemsaha semaksimal
munglén. Walaupun demiléan tidak tertunip kemungkinan adanya kesalahan dan
kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam penyajian materi. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
kesempumaan tugas akhir ini.

Pekanbaru, 31 Oktober20l3

Yespi Endri
DAFTAR ISI

I FMBAR PFRSFTUJUAN................................................................. ii
I FMBAR PFNGESAHAN ................................................................. iii
LEMBAR HAK ATAS OFKAYAAN INTELFKTUAL.................... iv
I FMBAR PERNYATAAN................................................................. v
I CMBAR PERSEMBAHAN .............................................................. vi
AB STRAK........................................................................................... vii
ABSTRACT........................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................... ix
DAFTAR PSI........................................................................................ xi
DAFTAR SIMBOL.............................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................... I-1
1.2 Rümusan Masalah ........................................................ I-3
1.3 Batasan Masalah .......................................................... 1-3
1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan..................................... I-3
1.5 Sistematika Penulisan .................................................. IN

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Matriks ......................................................................... II—1
2.2 Jenis-Jenis Matriks....................................................... 11-1
2.3 Opnrasi Matriks............................................................ 11-5
2.3.1 Penjumlahan dan Pengurangan Dna Buah Matriks 11-5
2.3.2 Perkalian Matriks dengan Bilangan Real(Skalar) 11-6
2.3.3 Perkalian Dna Buah Matriks ............................... 11-6
2.4 Deterrninan Matriks ..................................................... II-7
2.5 Menghitung Determinan .............................................. II-13
2.5.1 Aturan Sarrus ....................................................... II-13
2.5.2 Aturan Segitiga.................................................... II-16
2.5.3 Metode Minor Kofakaktor................................... II-17
2.5.4 Reduksi Baris....................................................... II-20
2.5.5 Metode Kondensasi Chio .................................... II-22
2.5.6 Metode Kondensasi Dodgson............................. 11-24
2.6 Sifat-Sifat Deierminan ................................................. II-27
BAB III METODOLOCII PENELITIAN
3.1 Menghitung Determinan Matriks o x o(q * 5) dengan
Mereduksi Ordo menjadi (n 4) x (tt — 4) ...............
3.2 Menghitung Determinan Matriks n x n(n a 3) dengan
Mereduksi Determinan menjadi Ordo 2 .....................
BABIV PEMBAHASAN
4.1 Menghitung Determinan Matriks o x o(o * 5)
dengan Mereduksi Ordo menjadi (n 4) x (n
4)............... IV-1
4.2 Menghitung Deterininan Matriks n x n(n a 3) dengan
Mereduksi Determinan menjadi Oido 2...................... IV-6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................. V-1
S.2 Saran............................................................................. V-1

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aljabar adalah cabang matematika yang sudah digunakan matematikawan
sejak ribuan tahun yang lalu. Perkembangan lebih lanjut dari aljabar te adi
pada abad ke-16 yaitu tentang determlnan matriks. Menentukan determinan dari
suatu matriks mempakan hal yang sangat penting dalam menyelesaikan
masalah- masalah tentang matriks. Determinan dari suatu matriks hanya bisa
ditentukan jika
matriks tersebut berukuranq ox atau matriks bujur sangkar.
Teori tentang matriks pertama kali dikembangkan oleh Arthur Cayley
( 1821- 95) pada tahun 1857. Sedangkan ide tentang determinan muncul
pertama kali di Jepang dan di Eropa pada waktu hampir bersamaan, tetapi
Seki Kowa (1642-1708) mempublikasikan lebih dulu di Jepang. Tahun 1683,
Seki menulis buku Method ofsolving the dissimulated problems yang meinuai
m#tode matriks. Tanpa menggunakan istilah apa pun untuk “deiewinnnf”, ia
memperkenalkan deteiminan dan memberikan metode uinum untuk
menghitungnya.
Istilah “dkfrrmionnt” pertama kali digunakan oleh Carl F. Gauss (1777 -
1855) dalam Disquisitmnes arithnieticae (1801), tetapi dalani pembahasan
bentuk-bentuk kuadrat dengan menggunakan determinan. Pierre Frederic Samis
(10 Maret 1798 — 20 November 1861) adalah seorang matematikawan Perancis.
Dia menemukan aturan untuk memecahkan determinan dari sebuah matriks
berukuran 3 x 3 yang dinamakan skema Sairus, yang memberikan metode mudah
untuk diingat dalam menge akan determinan dari sebuah matriks berukuran
33.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menentukan determinan dari suatu
diantaranya amran segitiga, aturan sairus, metode minor kofaktor,
reduksi
baris, metode kondensasi chio, dan metode kondensasi dodgson. Aturan segitiga
hanya bisa digunakan untuk menghitung determinan matriks berukiiran 3 x 3,
attiran samis digunakan untuk menghitung determinan matriks berukuran 2 x 2
dan 3 x 3, sedangkan metode minor kofaktor, rcduksi baris, metode
kondensasi chio dan mct‹xJe kondensasi tiodgson bisa digunakan untuk
menentukan dcterminan matriks berukuran n x n u * 3 .
Belakangan ini, beberapa peneliti sudah menemukan metode baru untuk
menghitung determinan matriks. Diantaranya, pada tahun Dardan Hajrizaj
mcnemukan metode baru untuk mcnghitung determinan matriks bcrukuran 3 x 3
yang ditulis dalam sebuah jurnal dengan judtil “New method re compute rd
determinant y s • 3 «›r/Li”, yang menyajikan skema mudah untuk
menghitung determinan inatriks berukuran 3 x 3. Tahun 2010, Qefserc
Gjonbalaj tian Armend Salihu juga menemukan met‹xJe baru untuk mcnghitung
determinan matriks beriikuran n • n (n z 5) dengan syarat tertentu yang ditulis
dalam sebuah jurnal dengan judul “Computing the eterminnnts b5 reducin g
the orders by fnur”. Sedangkan pada tahun 2012, Armend Salihu juga
meneinukan metode baru untuk menghitting determinan matriks hcrukurao
rt x tt tt a 3 yang ditulis dalam sebuah jumal dengan judul “New computing ir
cal‹•ulnte
deref2fiffiofiii of n x ü rt > 3 matri.x, dv rrduciflg deref2fiffimi.r to 2n J o rdeF’.

Berdasarkan latar bclakang terscbut, penulis tertarik untuk mengulas


kembali tcntang metode baru untuk menghitung determinan matriks bemkuran
n x n n ü 3 yang sudah disajikan pada jurnal “Conipffifog the determinants by
P6Jfffffi§ the orders by your” dan “New computing to cnlculnte determinants of
a • n n z 3 mnrriz, t›y rrduriog determinans tn 2nd order”.

1.2 Rumusan Masalah


Bcrdasarkan latar bclakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian int adalah bagaimana menentukan determinan matriks
bcrukuran tt x o dengan menggunakan metode bam.

12
1.3
Adapun batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah
1. Metode pertama hanya dapat digunakan untuk matriks o x n
tt n 5 dengan syarat entri dari baris ke-2 dan baris a 1 seıta kolom ke-2
dan kolom n — 1 adalah nol, kecuah entri pertama dan terakhimya.
2. Metode kedua dapat digunakan untuk matriks o xp n * 3 .

1.4 Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan determinan matriks
berukuran n x n menggunakan metode baıu.
2. Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
dikemukakan di atas, maka manfaat yang dapat diambil adalah sebagai
berikut :
a. Penulis mengharapkan dapat mengembangkan wawasan keilrnuan
dalam
matematika temtama tentang determinan matriks.
b. Penulis dapat mengetahui lebih banyak materi tentang matriks,
khususnya cara menentukan determinan matriks a xq dengan metnde
bam.
c. Memberikan infonnasi kepada pembaca bagaimana cara menentukan
detenninan matrıks.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penıılisan terdiri dari lima bab yaitu:
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
Bab int menjelaskan teori-teori tentang matriks, jenis-jenis
matriks, operasi pada matriks, determinan matriks serta metode-
metode penyelesaian determinan matriks.
Bab OI Metodologi Peneli‘han
Bab int berisikan langkah-langkah yang penulis gunakan untuk
menyelesaikan deterininan matriks bemkuran n • n dengan
menggunakan metode barn.
Anatisis dan Pembatiasan
Bab int membahas tentang hasil yang diperoleh dari
perhitungan deierminan maulks bemkuran n x n
Bab V menggunakan metode barn. Penutup
Bab int berisikan kesimpulan dan saran dari seluruh
pembahasan.

1-4
BAB O

Landasan teori ini terdiri atas beberapa teori pendukung yang akan
dipergunakan dalam menentukan deteiminan matriks berukuran ø x n .

2.1 Matriks
Defínisi 2.1 (Charles G. Cutïeu, 1992) Matriks adalah suatu susunan bilangan
yang berbentuk persegi paujang. Cara yang biasa digunakan untuk menuliskan
sebuah matriks dengan m baris dan n kolom adalah

Dengan nt adalah unsur pada baris ke-i dan kolom ke-j.

Contoh 2.1•
Berikut ini adalah beberapa contoh matrïks.
1 2 e w -¥2
3 0. 2 -3, i 1 4
-1 4 0 1 r 3'
0 0 0

2.2 Jenis-Jenis Matriks


Terdapat beberapa jenis matriks yaitu:
a. diagonal (dragons I rrix) adalah suatu matriks bujur sangkar
yang semua entrinya yang tidak terletak pada diagonal utama adalah
not.
Contoh 2J:
Berlloit ini adalah contoh matriks diagonal.
1 0 0
0

b. Matriks skalar matrí x ) yaini matrlks diagonal dimana elemen pada


diagonal utarn nya bemilai sama tetapi bukan satu atau not.

Contoh 2J:
Berikut ini adalah contoh matriks skalar.
5 0 0
5 0
4
0 0 5

C. Matriks simetri (iimefN mat) yaitu matriks persegi yang setiap


elemennya. selain eleven diagonal adalah simetri terhadap diagonal
utama. atau A -- A*.

Contoh 2d:
Berikut ini adalah contoh matriks simetri.

3 l 4 5
l 4
4 -3 0
5 0 7

d. Matriks simetri miring (sRw-ymmeMc frk) yaitu matriks simetri yang


elemen-elemennya, selain elemen diagonal saling berlawanan.

Contoh 2.4:
Berlloit ini adalah contoh matriks simetri miring.
0 5 -7
6q -- -5 0 -2
7 2 0

D-2
e. Matriks kesatuan/identitas (air matrix. lentil matrix ) adalah matriks
dimana semua elemen pada diagonal utamanya bemilai satu dan elemen
diluar diagonal utama bemilai nol.

Contoh 2N:
Berikut ini adalah contoh matriks identitat.
1 0 0
O 1 0 0 1

f. Matriks segitiga atas í upPer triangular matrix, If) adalah matriks


diagoanal dimana elemen disebelah kanan (atas) diagonal utama ada
yang bemilai tidak sama dengan nol.

Contoh 2.6:
Berikut ini adalah eontoh matriks segiiiga atas.
5 3 2
0 3 4
0 1
0 5

g. Matriks segitiga bawah lower triangular matrix, f.) adalah matriks


diagonal dimana elemen sebelah kiri (bawah) diagonal utama ada yang
bemilai tidak sama dengan not.

Contoh 2.7•
Berikut iii adalah contoh matriks segitíga bawah.
1 0 0
3 0
2 1 4 3 5

h. Matriks transPose yaitu matriks yang diperoleh dari memindahkan elemen-


elemen baris menjadi elemen pada kolom atau sebali nya. Transynse
matriks d dilambangkan dengan A*.
Contoh 2.S:
Berikut ini adalah contoh niatri ks trans o: .
6 8
6 4 7
7 3 8 1 3

Matriks tritliagonal (irfJinpoun / I7fffii’f.r) yaitu niatri ks tliagonal diniana


clenicn scbclah kiri dan kanan diagonal citaiuao ya hnrnilai titlak santa
tlciiyan nol.

Contoh 2.9:
Berikut ini atlalah ctintoh niatri ks tritliagtinal.
5 2 0
A —— 2 5 2
0 2 5

Matriks Si o/Li$f1F (.S fI! R*!• r mntri x) adalah niatri ks yang tlctcrniinannya
firnilai nol.

Contoh 2.10:
Berikut ini atlalah conttih iratri ks singular.
2 3 2
1 5
4 0 0 0

k. Matri ks non sindu lar {non .sfI7pii/ar MéffFf.I'j atlillah niatriks yany
dctorminannya bcrnilai titlak sain‹i tlcngaii ntil.

Contoh 2.11.
Berikut ini adalah contoh matri ks non singular.

4 5
1 2 2 1 2

II-4
2.ñ Operasi Matriks
2.ñ.1 Pen umlahan dan Penguraagaa Dua Buah MatriLs
Defiuisi 2.2 (Anton. Rorres, 2004) Jikzt d Plan D ar1aJah matrikx- rlcngan
ukuran yang xa›\aa, ›\aaka jumlah A + D arTalah nlatrikx yang cJigcrulch r1cn$an
mcn]u»Iahkan enSri -CnSri pocIa /? LIC ngan cntri-Cn tri yang bcthemu aim pada fl don

sclisih Z — 11 arlalah ınatriks yem g tlipcrule h tlen dan mcngcıranykan Lntri


-entri pim a A d cngan cntri-entri yani bcrse suaian pada fi. Matriks dengan u kuran
yang hnrbetla tidak tlapat tli jrınılahkan atau dik uran gkan .
JiLa A -- u, tlan D -- b, mcnailiki cıkurun yan g sama nıaka :
(ü -I- Ïf)„ — (›\)„ + (/2)„ == ‹z„ -I-/fi„ dan (›\ — /?)„ — (fl) „ = «„ — b, ,

2.12:
Di%ü núuabuahmaràs
12 3 5 6 8
ü—0 5 —2 . // — 7 —3 9
47 8 6 2 1
Tcntukan A -F E tlan A — D.

Penyelesaian :
1 2 3 5 6 8 1+5 2+6 3+8
# + 6 — 0 5 —2 + 7 —3 9 = 0 + 7 5+ —3 —2 + 9
4 7 8 6 2 1 4+6 7+2 8+1
6 8 11
=j 7 2 7
10 9 9
1 2 3 5 6 8 1—5 2 — 6 3 — 8
J — — 0 5 —2 7 —3 9 = 0 —7 5 — (—3) —2 — 9
4 7 8 6 2 1 4 —6 7 —2 8 1
-4 -4 -5
- -7 8 -11
—2 5 7
2.3 J Perkalian Matriks dengan Bilangan Real (Skalar)
Definisi 2.3 (Charles G. Cullen, 1992) lika A sebaranb matriks dan k
sembarang bilangan nyata, maka kclipatan skalar kA ialah matriks yang
diperoleh dengan mengalikan setiap unsur matriks A dengan k.
lika

A -—

Maka
ka„
kA -— /«›.

Contoh 2.13:
Diberikan sebuah matriks
2 1 0
A -- 3 7 5
-2 0 4
TentuLan 3fl.

Penyelesaian :
2 1 0
3ä = 3 3 7 5
-2 0 4
6 3 0
3 9 21 15
—6 0 12

2.3.3 Perkalian Dua Buah Matriks


Definisi 2.4 (Charles G. Cullen, 1992) Jika fl adalah matriks hcrukuran m x r
dan B adalah mawiks bemkuran r x n, nıaka hasil kali AB adalah matriks C yang
bcrukuran m x u yang unsur-unsumya adalah

II 6
Perkalian matriks dide finisikan hanya jika banyaknya kolom matriks
yang
pertama sanna dengan banyaknya baris matriks yang kedua yaitu :
(J) (8) = AB

Contoh 2.14:
Hitunglah AB dan BUjika:
2 0
5
Z= l 4 , B=
2 l -3 -1 2
3 7

Penyelesaian :
2 0
Aa _ 1 4 5 -ı
2 1 -3
3 7
1 x 2 + 4 x —1 + 5 x 3 1x0+4x2+5x7
2 x 2 + 1 x —1 + (—3) x 3 2 x 0 + 1 x 2 + (—3) x 7
I3 43
-6 -19
2 0
BA-- —1 2 l 4 5
3 7 2 l -3
2xl+0x2 2x4+0x1 2x5+0x(-3)
= -1 xl+2 x2 -l x4+2 xl -1 x5 +2x(-
3) 3 xl+7 x2 3x4+7 xl
3x5+7x(-3)
2 8 10
=Q3 -2 -11
17 19 -6

2.4 Determinan Matriks


Definisi 2.5 ( Howard. Anton, 2000) Permutasl himpunan bilangan bilangan
bulat | Q, 2, . . att adalah susunan bilangan-bilangan bulat ini menurut suatu aturan
tanpa nienghilangkan atau niengulangi bilangan-bilangan tersebut.

Contoh 2.15:
Ada enam pcrmutasi yang berhcda dari hirnpnnan bilangan bilangan bulat
( Q, 2, 3), permutasi-permutasinya adalah :
3! 3x2xl-6
(1,2,3) (2,1,3) (3,1,2)
(1,3.2) (2.3.1 (3,2.1)

Contoh 2.16:
Daft anlah semua permutasi himpunan bilangan bulat { Q,2,3, 4).

Peayelesaiaa :
4! - 4 3 x 2 x 1 = 2@
Maka terdapat 24 permutasi yaitu :
1,2,3,4)(2,1,3,4 3,1,2,4) 4,1,2,3)
¿1,2,4,3) ¿2,1,4,3)(3,1,4,2 4,1,3,2)
1,3,2,4)(2,3,1,4)(3,2,1,4) 4,2,1,3)
1,3,4,2)(2,3,4,1)(3,2,4,1)(4,2,3,1)
1,4,2,3)(2,4,1,# (3,4,1,2)(4,3,1,2)
1,4,3,2)(2,4,3,1)(3,4,2,1)(4,3,2,1)

II g
fnversi dalam pernıutasi adalah jika dalam penrıutasi bilangan yang lebih besar
mendahului yang lebih kecil.

Contoh 2.17•
Tentukanlah banyaknya invers dalam pennutasi-permutasi berikut:
I. (6,1,3,4,5,B
2. (24,1,/
3. (1,23,4›

Penyelesaian :
1. Banyaknya invers adalah 5 + 0 + l + l + l = 8
2. Banyaknya invers adalah l -1- 2-ı- 0 - 3.
3. Tidak ada invers dalam permutasi ini.

Definisi 2.6 (£foward Anton, 21100 ) Sebuah permutasi dinamakan genap even),
jika jumlah invers selurahnya adalah sebuah bilangan bulat yang .genap dan
dinamakan ganjil(odd), jika jumlah invers seluruhnya adalah sebuah bilangan
bulat yang ganjil.

Contoh 2.18:
Tentukanlah apakah permutasi dari { Q,2, 3}, permutasi genap atan pennutasi

Penyelesaian :
Untuk menentukan permutasi dari { Q, 2, 3} termasuk permutasi genap atau
ganjil bisa dillhat dari tabel berikut :

D-9
Tabel 2.1 Permutasi

banyaknya
Permutasi

(12/ 0 Genap
(1,3,2 1 Ganjil
(21/ 1 Canjil
23,1) 2 Cìenap
(3,12) 2 Genap
(3,21 3 Ganjil

Definisi 2.7 (Anton. Rorres, 2004) Suatu hasil kali elementer {elementary
product ) dari suatu matriks A, n X n adalah hasil kali dari n entri dari A,
yang tidak satu pun berasal dari baris atau kolom yang sama.

Contoh 2.19:
Buatlah daftar hasil kali elementer bertanda dari matriks-matriks.

Penyelesaian :
Untuk inenennikan hasil kali elementer bertanda dari matríks diatas bisa
dilihat dari tabel berikut :

Tabel 2J Basil Kali Elementer


Hasil Kali Permutasi yang Genap atau Hasil Kali Elementer
Elementer Berkaitan Ganjil Bertanda
ß ngд (1, Z) Genap n t nøø
(21

II-10
Contoh 2.20:
Buatlah daftar hasil Doli elementer beitanda dari matriks-matriks.

Penyelesaian :
Untuk menentukan hasil kali elementer bertanda dari matriks diatas bisa dilihat
dari tabel berikut :

Tabel 2d Rasil Kali Elementer

Hasil Kali Permutasi yang Genap atau Hasil Kali Elementer


Elementer Berkaitan Ganjil Bertanda
(l,Z,/ Genap
(1,3,2) sjf
(21,/
(23,1) €lenap
(3,1,2) Cienap
(3,2,1) Clanjil

Definisi 2.8 (Runiinta , 2009) Determinan matriks adalah bilangan tunggal yang
diperoleh dari semua permutasi n' elemen matriks bujur sangkar. lika
subskrip permutasi elemen matriks adalah genap diberi tanda positif (+) dan
sebalilmya jika subskrip permutasi elemen matriks adalah ganjil maka diberi
tanda negatif (—). Inversi te adi jika bilangan yang lebih besar mendahului
bilangan yang lebih kecil dalam iiriirtan subskrip permutasi elemen matriks.
Determinan matriks hanya didefinisikan pada matriks bujtir sangkar
(matriks kuadrat).
Notasi deierminan matriks :
det(A) = I

O-11
Jika rhketahui matriks A:

Maka determinan dari matriks fl :

Definisi 2.9 (Charles G. Cııllen, 1992) Jika A adalah suatu matriks o x n, maka
anak matriks (shh- vw) berukuran (n l) R (o 1) yang diperoleh dari A
dengan menghapuskan baris ke-[f dan kolom ke-J dinamakan minor unsur
(i,j) dari matriks A dan dilambangkan dengan JU yolat{M¡/ A .
Jika

Maka

O-12
Detinisi 2.10 (Charles G. Cullen, 1992) Jika matriks A berukuran{n x n,
determinan mairiks A didefinisikan sebagai :

dx

det

Berdasarkan definisi tersebut, bisa diterapkan juga pada matriks A yang


berukuran 3 x 3, maka diperoleh:

+ u„det

2.5 Menghitung Determinan


Ada beberapa metode untuk menentukan determinan dari matriks bujur
sangkar yaitu :
2.5.1 Aturan Sarrus
Perhitungan determinan matriks dengan metode sarrus hanya dapat
diterapkan pada matriks berukuran 2 x 2 dans x 3.
Metode sarrus (metode spaghetti ) menggunakan perkalian elemen matriks
secara diagonal. Perkalian elemen matriks pada diagonal tiirun ( dari kiri atas

11- 13
kekanan bawah) diberi tanda (+) sedangkan peAalian elemen matriks pada
diagonal naik (dari biri bawah kekanan atas) diberi tanda negatif (—).
a. Determlnan matriks ukuran 2 X 2.

Contoh 2J1:
Tentukan deterruinan matriks 2 K 2 berikut menggunakan aturan samis.
2 -3
J = 1 4

Penyelesaian :
-3
det(A) 2
4 2x4 lx(-3) 11

b. Detenninan matriks ukuran 3 x 3.


Diberikan matriks d benikur3an 3 3 sebagai berikut :

Maka

Sebagai pengingat ketentuan diatas diperoleh dari :

11- 14
Contoh 2.22:
Tentukan tletcrininao iuatri k s 3 X 3 bcrikut incnggrinakan aturar s arrcis.

1 5 -3
A' 1 0 2
3 -1 2

Penyelesaian :
l
5 -3 1 5
J•M - À=l 0 2 l 0
3 -l 2 3 -l
=jl x0 x2 + 5x2 x3 + -3xlx-l 3x0 x
-3 Q#@}@-l x 2 x 1 2 x 1 x
5
-0+JO+3-0 -2 10
=33 -8
-25

Contoh 2.23:
Tcntukan tlctcrniinan matri ks 3 X 3 bcrikut nicngycinakan aterrar s murs.

0 2 l
F= 3 -l 2
4 -4 l

Penyelesaian :
0 2 10 2
Jyto)= D - 3 -l 2 -l
3
-Q0x 4-l -4
xl l
+ 2-4
x2 x4 + 1x3x-4 4x-1x
(4x2x0)-(lx3x2)
-0+16 12+4 -0-6

0— 1 S
2.SP Afiiran Segitiga
Jika

Aturan segitiga akan terbcntuk dengan skema dibawah ink :

Hasil kali dari elemen elemen diagonal dan hasil kah elemen dalam
kcdua simpul dua segitiga dari determinan pcrtama diberi tanda ”+ ' dan hasil
kali dari elemen-e1emen diagonal dan hasil kali elemen dalam kedua simpul
dna segitiga dari demrminan kedua dibcri tanda “ —“ . Dalam dasar aturan
segitiga, diperoleh :

det(A) =

Contoh 2.24:
Tentukaп determinan matriks 3 x 3 berikut menggunakan attiran segitiga.

2 3 2
A 2 2 1
1 2 2

Penyelesaian :
2 3 2
det(d) - I I - 2 2 1
1 2 2
=Q2 x2 x2 + 3 xl xl + 2 x2 x22 x2 xl
2 x 1 x 2g (3 x 2 x 2)
= 8 +3 +8 -4 —4 -I?

O—16
Contoh 2.25:
Tenttikan determinan matriks 3 x 3 betikut menggunakan aturan segitiga.

1 2 1
B -— 3 6 3
5 10 5

Peayetesaian :
1 2 1
det(B) = FBI - 3 6 3
5 10 5
=Q1x6x5 + 2x3x5 + 1x3x10 lx6x5 dlx
x Q0 (2 x 3 x 5)
= 30 +30 +30 - 30 —30 —30
=0

2.SD Metode Minor-Kofaktor


Definisi 2.11 (fiteven J. Leon, 2001 ) Misalkan A -— nt adalah matriks n x o
dan misalkan M , menyatakan matriks (tt l) K (n l) yang
diperoleh dari A dengan menghapus baris ke-[i| dan koloiri
ke-J dari A. Determinandari M, disebut minor dari n;,
Sedanghan kofaktor (dinotasikan dengan A; ) dari 0, didc
finisikan dengan

lika diketahui suatu matriks A berukuran[u x n:

21 Zn
A --

1. Penentuan determinan hcrbasis baris matriks.


det(A) —— f a, , Q l —l)'*'det[M,;
det A) = f "p al Q A , j = indeks kolom.
O—17
Contoh 2.28:
Tentukan tletcrniinan ni atri ks bcrikut mcngguo akan ni inor dan kol’aktor u otuk
matriks 3 x 3.
1 5 0
A —— 2 4 —1
0 —2 0

Penyelesaian :
l. Mengptinakan niintir tlan kt›faktor patla baris ke-@.

4 -l , 2 —1 ,2 4
Uoi)=(1)(-l)” +(5)(-l) +(0>(-1)
—2 0 0 —2

= 1 l 0 -2 +S -l 0 -0 +(0)(1)(-4-0)

—2 + 0 + 0

2 MxggunAa dnordnkfktupadkulun kM.


l4H)=(1). -1 "' |M, +(2). -1 2'/ M +(0). -1 */M,/
4 -l + t2).(—1) 5 0 +(0). —l ., 5 0
0(Ä=(1)(-l)'
—2 —2 4 -l

0 —18
- l 1 0 -2 + 2 -1 0-0 + 0 l -5 -0
=-2+0+0
--2

Contoh 2.27:
Tentukan tletcrniinan ni atri ks bcrikut mcngguo akan ni inor
dan kol’aktor u otuk
matriks 4 x 4.
Q Q 2Q QJ

Penyelesaian :
Menggunakaii rninor d ‹in kofaktur patla baris kc fi.
&QJ 2Q QJ

j-4
l 2 4
A , , -- —l " ' Q0 2 3
1 6 1
l 2 4
- -l 0 2 3
l 6 l
,., 2 „ l m. , 1
- 0(-1) 4 +6 2(—1) l 4+3(-1)
1 6
2

—(0 x —1 x —22 + 2 x 1 x —3 + 3 x (—1) x 4)


= 0 + —6 + —12
@(—18)
— 18
5 1 2
/„ - -l ”’”0-1 0 2
1 1 6
5 l 2
- -l 0 2
l l 6
0 — 19
= (-1)(-1)
„, 1 , 5 1
6 +0(-1) •z 6 + 2(—1)
1 1 1
5 1
= -1 x -1 x 4 + 0 x 1 28 + 2 x (-1) x 4
- 4 + 0 + (-8)
= -4
det(A) = 1 4mt -r 0 ü 42 0 # + (—4)d 44
= 1 18 + (—4)(-4)
= 34

2.5.4 Reduksi Baris


Metode ini digunakan nutuk menghindari perhittingan yang panjang dalam
penerapan definisi determinar secara langsung. Determinar suatu matriks dapat
dihitung dengan mercduksi matriks tersebut dalam bentuk eselon baris.
Teorema 2.1 Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka dct(A) adalah hasil kali
entri entri pada diagonal utama, yaitu det 9A j = n„ + n + n„ -1- - -1- ngg.

Nilai detcrminan merupakan pcrkalian dasar yang selalu rnemuat salah satu
elemen pada setiap baris atau kolom, oleh karena itu pada matriks segitiga
atas atau bawah untuk baris dan kolorn yan tidak sanna nilai clemcnnya nol,
sedanghan pada baris atau kolom yang sanna elemennya tidak sakna dengan
nol, schingga nilai determinan dari matriks segitiga atas atau bawah hanyalah
perkalian elemen pada diagonal utamanya saja.

Contoh 2.28:
Tentukan determinan untuk matriks 3 x 3 berikut menggunakan reduksi baris.
0 1 5
A -— 3 —6 9
2 6 1

D-20
Penyelesaian :
0 1 5 3 -6 9
JmiJ)= 3 -6 9 0 l 5 ilwà2
2 6 l 2 6 l
1 -2 3
--3 0 l 5 3 d akfirkandÜurUcírnünan)
2 6 l
l -2 3
--3 0 1 5 53+ -2 8l
2 6 l
l -2 3
- -3 0 1 5 83+ -10 1›2
0 10 -5
1 -2 3
- —3 0 1 5 ((-SS) tlifaktorkan tliluar U ctcrnaio ao)
O O —55
1 -2 3
— 3.(-55) 0 1 5
0 0 1
= - x -55a x l
= 165

Contoh 2.29:
Teotukan tlcterininan inatri ks 4 X 4 bcrikut iiienggunakan reduksi baris.
1 1QJJ|{ 2
1
2
2 2 1

Penyelesaian :
l l 2
2 b2 + —2 El
2 2 1

_ 0 p3
Ò3+ -l bl
1Ç 1 2

0 —21
0 -3 -2å1

b4y 1 2b3

-3
=1x-1x2x-3
=6

2. SD Metode Kondensasi Chio


Perhitungan determinan matriks dengan metode Chio dapat diterapkan
pada semua matriks bujur sangkar asalkan elemen aj tidak sanna dengan
nol (nt N 0). Metode chio menghitung determlnan matriks dengan cara
mendekomposisi determinan yang akan dicari menjadi sub-sub detemiinan
derajat dna (2 x 2) menggunakan elemen matriks baris ke-l dan kolom ke-1
sebagai titik tolaknya. Dekomposisi tersebut dilakukan dengan menggunakan
matriks berikut:
i ”’ i/
’•• . , untuk i = 1,2,3,. • O• Q dan i = 2,3,..Qn

lika A merupakan suatu matriks bujur sangkar A berukuran n R itu

2y [ 22 . •

1L22
Maka

l
det A

Setiap dekomposisi determinan awal akan tunin satu derajat, dekomposisi


determinan dapat dihenfikan sampai determinan tersebut berderajat dna.

det(X)=

Contoh 2M:
Tentukan determinan matriks 3 3 berikut menggunakan metode kondensasi
chio.
1 5 0
á= 2 4 -1
0 -2 0
Penyelesaian :
1 2 QQ 2 p1 -6 -1
i^-^ 1@ 5 1 " -2 0

-6
-2

0-23
Contoh 2.31:
Tenttikan determinan matriks 4 x 4 berikut menggunakan metødc kondensasi
chio.
l 2ggQ 4
A=
3 2Ø|]Ø 0
2 1

Penyelesaian :
1 2 1 3 1
1 4 —3 —6 —S
2 1 2 0 2
3
det(A) 1 2 1 3 1 = -4 —8 -IN
= 0-Z 4 0 —6 -7
3 2 3 1 3 0
1 2 1 3 1 4
2 4 2 0 2 l

der(A) = 1 _ ‹ 0 16
( )
3 -• -3 ’(-w 18 21
Q-5Ç Q-7Q
1
-288
—3

2.5.6 Metode Kondensasi Dodgson


Definísi 2.12 ( Lewis Carroll’s, 2006) Diberikan sebuah rnatriks A bnrukuran
ø X n dengan n n 3. Interior dari A adalah matríks firukuran (o — 2) x (n —
2) yang terjadi dengan penghapusan baris pcrtama, baris terakhir, kolom penama
dan kolom terakhir.
Jika ß merupakan suatu matriks berukuran n x n :

A --
Maka
•ıtd8I8I8J °ıt °ııB8I8IIIIö J °ı3 ”• °ı.(•-ıı8BBBIIB °ı•
2t t 22 22 23 • ” 2, n-1 2n
d t (*) = •»8ıBtBtBB0 t•›2 •32@|@|@|@||a •33 •’• 3, n- ^3ı•

Algoritma dari metode kondensasi dodgson terdiri dari empat langkah yaitu:
1. Misalkan fl sebuah matriks n R n. Aturlah d sehingga fidak ada not teŞadi
dalam interiomya dengan melakukan operasi yang tidak mengubah nilai
determinannya.
2. Buat matriks B berukuran (u l) X (q 1), terdiri dari determinan nutuk
setiap submatriks 2 x 2 dari d. secara eksplisit dapat ditulis :

3. Menggxak:m maüt (x 1)x(n l, hkbam lx A ke-2 unuk


mendapatkan sebuah matriks 6 bemkuran (tt — 2) R (n — 2). Bagi
setiap entri pada matriks r dengan entri yang sesuai pada interior
matriks fl.
4. Misalkan Z - B dan & - C. Uiangi langkah ke-3 sampai diperoleh matriks
1 X 1, sehingga diperoleh det(d).

Contoh 2J2:
Tentukan determinan matriks 3 X 3 berlkut menggunakan metode kondensasi
dodgson.
1 5 0
A= 2 4 -1
0 -2 0
Penyelesaian :

det (d) = 4 4 1 _ -€
2 =—6x-2-5x—4
-5
4 4 -1 -4 -2
0 -2 -2 0
11-25
— —& kcmutlian dibini de ndan i rıtcrior dari matriks asli yaitu 4.
nıaka tliperolch has il:

4
= —2

Contoh 2.33:
Teotukan tlctcrminan nıatriks 4 K 4 bcrikut nıcnyguo akan nıctodc ken den
sasi dotlyson.
—2 —lQQ|-l —4

Penyelesaian
:
-2 -l -l -l -l -4
-l -2 -2 -l -l -6 3 -l 2
-l -2 -2 -l -l -6 =-l -5 8
-l -l -1 B
-l -l -1 B l l -4
g -3 -3 -8

3Q -1 —1
-lÜ[]-5 —5 _ —16 2
-lÇ -5 -5 j# 4 12
l -4
-16 2 —2 —1
dibagi dengan intcrior dari nıatriks asli yaitu
4 —1 2
sctclah tlibagi diperoleh 8 -2
- 40|, sclanjutojxı 40 dibagi den gao intcrior
-4 6
nıatriks 3 X 3 yaitu —5 mala tlipcrulch hasil akhirn ya yaitu —8.
a. Sifat Determinan Matriks
Ada bcberapa sifat tlctcrniinan niatriks

Contoh 2.34 :
Tcntukan determinen tlari niatri ks N tlan transposc-nya bcri kut :

A ——
5 7
3 -4

Penyelesaian :

5 7
3 -4 -20-21=-41
5 3
7 -4 --20-21=-41

b. J ika clciuen satu brut s (ktiltim) niatriks fi 0, inaka tlctt3 ) = 0

Contoh 2.35 :
Tentvikan tlctcriiiinan dari niatriks bcrikut :
6 2 2
J= 0 0 0
9 2 2

Penyelesaian :
6 2 2
tc(d)= 0 0 0 =0+0+0-0-0-0=0
9 2 2

c. lira salah satu baris ( koltini ) matri ks fi nicrcipakan kelipatan tlari baris tlan
Colom lain, inaka tlct(N ) 0
Contoh 2.3ti:
Tcntukan dctcrminan tlari niatri ks be rikut:
6 2 2
? - 3 l l b, 25,
9 2 2

Penyelesaian :
6 2 2
Jm(E)= 3 l l 12 +18+l7 18 [2 12 - 0
9 2 2

J ika sctiap olcnion tlalani satu baris inatriks N dikalikan tlcnJan skaliw k.
niaka tietä fi ) - k ‹i<t t A ).

Contoh 2.37:
Tee tukaii dcteriuinao tlari niatri k s herikcit :
1 2 1 1 2 l
J — 4 4 8 4 1 1 2 D
2 1 2 2 l 2

Penyelesaian :
l 2 l
det(Z) — 4 4 8 = 8 + 34 + 4 — 8 — 8 16 = H
2 l 2
l 2 l
rlctt6) — 4 1 1 2 - 4 2 + 8 + l — 2 — 2 — 4 - K
2 l 2

Jim:i setiap elemen patla satu baris atau koloni magi Ls d rii kalikao Um gao
konstanta kcinu diao ditarnbahkan de baris atau kolont lain titlak akan
nicngu bah nilai tletcrniinan.
Contoh 2.%:
Tcntukan dctcrminan tlari niatri ke be rikut:
5 l 2 5 l 2
/= 3 0 7 b,3) 3 0 7 -0
4 -l 4 -11 -4 -2

Penyelesaian:
5 1 2
Jc‹ f9› 3 0 7 0 + 28 — 6 — 0 + 35 12 = 45

4 —1 4
S 1 2
ct (D) — 3 0 7 == 0 —77 —24 — 0 + 140 + 6 45
-

1’. Jip: salah satu babe (kolom) niatriks ë tlipertu karkan tlengan baris (kuloin)
lain, maka tlctcriiii nann ya adalah — dct(fi).

Contoh 2.39:
Tcntukan dctcrminan tlari niatri ke berikut :
1 2 1 1 2 l
d- l l 2 2 1 2 =D
2 l 2 l 1 2

Penyelesaian :
1 2 1
J«t4) = 1 1 2 - 2 + 8 + 1—2 —2 — 4 - 3
2 1 2
1 2 1
dct(/fJ — 2 1 2 == 2 + 4 + 2 — 1 2 — 8 = —3
1 1 2

Jika d tlan D adalah nr atriLs ukurun ri X ri, niaka hett AB) — dett d) x tlctt D).

0 —29
Contoh 2.40:
Tcntukan dctcrminan tlari niatri ks berikut :

A ——
6 4 6 1 4 3_ 25 20
3 1 3 2 1 2 14 13

Penyelesaian :
25 20
14 = 25 x 13 — 20 x 14 - 45
13
6 1
=6x2 1 3= 9
3 2
4 3
=4x2 -3xl =5
1 2

9 x 5 = 45

Dctc miinan niatriks diagonal merupakan pnrkalian clciocn tlari clemcn


diagonal utama.
k t A = n, , x ,@ x n{dd x ...x n„%).
BAB III
MFTODOLOGI
PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan langkah


sebagai berikut :
3.1 Menghitung Determinan Matriks n x n (n >5) dengan Mereduksi Ordo
menjadi (n 4) • (n — 4).
Langkah-langkah untuk menghitung determinan menggunakan metode
ini adalah sebagai berikut :
1. Diberikan suatu matriks ñ berukuran o x q :

Dengan
:
=0, = 2,3,..Qn 1.B
=0, = 2,3,..Qn 1,
=0, = 1 dao
2,3,..Qx 1.
=0, = 2,3,..Qn
2. Gunakan rumus :

- 't,n t,n- t 3n 2 n- t ,t) C(n- 4) x(n-4)

3. Diperoleh dei(A).
Langkah-langkah nictotl oloyi pcnclitian di atas dapat tliyani barkan dalam

MATRIKS A DENGAN SYARAT ENTRI DARI BARIS KE—2 DAN


BARIS u — lSERTA KOLOM KE-2DAN KOLOM n — l ADAI AI-1 NOL. EFCUA I l ENTRI PERTAMA DAN
TERA

GUNAKAN RUMUS

SFI ,ES AI

Gombar à.1 Flowchart Determinan Matriks x x it (n *S)


3.2 Menghitung Determinan Matriks n x xdn u 3) dengan Mereduü si
Determinan menjadi Ordo 2.

Langkah-langkah untuk menghitung determinan menggunakan metode ini


adalah sebagai beriknt :
1. Diberikan suatu matriks A dengan ukuran n x n.
auf das L°» °•a

2. Tentukan B ,C, D ,E, E , dengan syarat i i tidak not. Matriks B adalah


matriks berukuran (n — 2) X (n — 2) yang diperoleh dari matriks A
dengan menghapus baris pertama kolom periama serta baris terakhir
kolom terakbir.
Sedangkan C,D, fi, fQdalah matriks berukuran (o l) X (fi l) yang
diperoleh dari matriks A dengan menghapus baris lerakhir kolom
terakhir, haris terakhir pertama, baris pertama kolom ieraktiir dan
baris pertama kolom penama.

Tfitung det(A) deogan ruraus : det(J) -

4. Diperoleh de(A).

III-3
Langkah-langkah nictotl of oyi penelitian di atas dapat tliyani barkan dalam

MATRIKS ZBERU

TENTU KAN6, F, D ,Ł , l•’

HAS IL

lumbar à .2 Nfø+rftiirf Determinan Matriks x x it (n *3)


PFMHAHASA DANHASN

Berdasarkan uraian dari landasan teori pada Bab II, maka pada Bab ini
penulis akan membahas tentang langkah-langkah metode bam untuk menghitung
determlnan matriks berukuran o x n (n * 3).
4.1 Mengtı‘0ung Determtnan Matriks n x n (n dengan Mereduksi Ordo

Diberikan suatu matriks A

Disini yang
akan dilakukan adalah menganalisis deterininan matriks
berukuran o x o u a 5), dimana entri dari baris ke-2 dan baris u — 1 serta
kolom ke-2 dan kolom n — 1 adalah nol, kecuali entri pertama dan
terakhimya. Dengan kata lain,
oz =O, =23,ga Ig
o ,q =O, =23,Qa 1,
„ =O, 2,3,..in ld:m
J(n-t) 0# = 2,3, • • n - 1.
Determinan matriks seperti yang disebutkan diatas disebut cornice
determlnan. Sehingga matriks A dapat ditıılis sebagai:
Setiap eomirr determinan berukuran o x oQn N 5) bisa ilihitung dengan
mereduksi menjadi 4, sehingga dimbah menjadi determinan berukuran (o - 4)
x (n — 4).
Teorema 4.1 (Qefsere Gjonbalaj, Armend Salifiu, 2010) Setiap romice
determinan líos l tt X rt rt fi 5) bisa riihitung dengan mereduksi ordo
pada determinan menjadi ordo 4 dengan rurnus :

dimana

n -2,9 ””” -2,n-2

Biikti :

Gunakan rumus minor-kofaktor berbasis kolom ke-2, diperolch :

r°.„,-2*«s xi°.„,- eaaaai °.„,u

IV-2
Determinan di atas direduksi sepanjang kolom ri — 1 , diperoleh:
c„ = ( —1)' •n„ (—1) -' •-•n„_ ,

W-z,t H-z,z ”H-z,n-z H-z,n

..
• • . .
• • .
Z’,2’ ’ -7,n-2 -7n
0 e ,

-2,a n-2,2 ' ”' -2,n-2 -2,n

Determlnan d1 atas rhreduksi sepanjang baris pertama, diperoleh:

-1)’+n-’yi -z ’
-za • -zn-z

Determlnan di atas rJireduksi sepanjang baris terakhir, diperoleh:

IV-3
' J2 n,n- t " 2 1,n- t )([ 2t - t,n ” Zn°n- t,t )0<

- 2,3 n -2,4“ ” ” -2,zz-2

' ’]2#2i n- #n-Tn- #2n nn-A a-t - 2i n2 in-i n-In+

t,n- t m z - t,t) (n-4)›‹tn-4)

Untuk lebih jelas bisa dilihat pada skema berikut :

Gambar 4.1 Skema Cornie Determinan

Contoh 4.1:
Diberikan matriks berukuran 5 R 5, tentukan determinan matriks dengan
mereduksi ordo menjadi (u — 4) x (o — 4).
1 2Q 3 -1 Q
2 Q-d
= 2gg Q-1
6
0g 9
4 Ig 3 1

l•enyeIesaian :

4 3 l
=Q2x2x3x9-2x -6 x3x1 2x1x -l x9+
(-i) (-a) i i lzl
=Q108+36+18+6 2

IV-4
-jl68 2
= 336

4.2:
Difirikan niatriks firukcirao 6 X fi tcntukan tlcterininan matriks tlcngan
n crcdukxi ordu n cnjarli (n — 4) x (n — 4).
7 1 —3 }|]11 9 —6
8 0 0Q Q0 0 2
—5 0 5 —5 0 2
12 0 3 7 0 2
3 0 0 0 11
10 9 -2Q l 5 7

Penyelesaian :
7 l -3§§ll 9 -6
8 0 0$ $0 0 2
0 5 —5 0 2
0@ 3 7 0 2
3 Ok 0 0 11
10 9g -2Q l 5 7
-§Bx1 x5x11 1x2x3x5-Bx9x9x11+9x2x
3x9 5 —5
3
= 440 — 30 —7128 + 468 x 50

4.3:
Difiri kan firu kuran 7 X 7. tcntukan tlcteririnan matriks tlcngan
mcrctlu ksi ordo nicnjatli (n — 4) x (n — 4).

3 ]@ 0@| 2 @-3

0 5
Penyelesaian :
1@@ -J@ 2 @§ #4
2@ 0@ @
3 @] 0@ 2 @-3

7 5
-1 x2xl0x -8 -l x3xl0x6 2xlx3x
2 -3 l
-8 +3x3x1x6 4 l -2
5 -4 2
= + 180 + 48 + S4)(21)
=q442 x 21
= 9282

4.2 Menghitung Deterininan Matriks n x ndn n 3) dengan Mereduksi


Deterininan menjadi Ordo 2.

Metcde barn ini didasarkan pada metode k‹›ndensasi chio dan


kondensasi dodgson. Perbcdaannya adalah metode kondensasi chio dan
kondensasi dodgson rnereduksi determinan menjadi ordo 1 dan sedangkan
inetode barn mereduksi tieterminan menjadi ordo 2. Metode barn ini
diselesaikan dengan mereduksi det(A) menjadi determinan mattiks 2 x 2, hal
int dilakukan dengan menghitung 4 tieterminan matriks berukuran n l x (rt
l) yang diperoleh dengan rnenghapus baris tcrakhir kolom tcr-akhir, baris
terakhir kolom pcrtama, baris pertama kolorn terakhir dan baris pertama
kolom pertama dan 1 detetminan matriks heruktiran n — 2 x (n — 2) yang
diperoleh dengan menghapus baris pertama kolom pertarna serta baris
terakhir kolorn terakhir dengan syarat determinan matriks berukuran n — 2
x (n — 2) tidak sanna dengan nol.
Metode ini memiliki keuntungan merediiksi determinan matriks menjadi
matriks 2 X 2Qehingga lebih mcmudahkan perhitungan untuk ukutan matriks
yang lebih besar.

IV 6
Teorema 4.2 (Armend Salihu, 2012) Setiap determinan berukiiran o x sju n
2) bisa direduksi menjadi determinan berukuran 2 R 2, dengan menghitung 4
determinan berukuran (n l) X (n 1) dan 1 determinan (n — 2)
X (n — 2), dengan syarat determinan berukuran (n — 2) x (n - 2) iidak
sanna dengan nol.
Berdasarkan teorema tersebut perhitungan determinan matriks berukuran
o R pQq n 3) dapat dituhskan sebagai berikut
: Diberikan matriks A benikuran X n .

A --

Maka

lxl=
n-1,3 n-I,f n-I,D ” *-I (*-I) *-I,n

mimi , IBI < 0.

atau

n-t ,z n-t ,z”• n-z,‹n-ty


I I adalah determinen berukuran (n -2) X (n -2) yang raerupakan
interior determinan dari determinan matriks A, sementara l C l. 1 1. l l dan l l
adalah determinan (n 1) R (n 1) yang diperoleh dari determinan

Berdasarkan rumus diatas bisa dibuktikan bahwa häsil yang sanna juga
diperoleh unmk matriks bemkuran 3 x 3 Qesuai dengan skema diatas :
O; O O3

Akan ditunjukkan det(fl)

det(g)
Berdasarkan rumus diatas untuk matriks 4 X 4 juga bisa dibiiHlkan
bahwa hasil yang sanna juga bisa diperoleh sesuai dengan skema diatas :
J

Akan ditnnjukkan
31 32 ’9J J2 ’93 ’3]

det(A)

Az
= -
’22’33”23’32 '

IV-9
= det(fl).

Berdasarkan hal ini, Inta dapat peroleh hasil semua kombinasi dari

tidak mengandung salah satu dari kombinasi

rj„¡$ J n/ . . (nytt dari determinan i 1. dan tidak mengandung salah satu

elemen yang unik, sebagai hasil dari persilangan


perkalian, mereka akan saling menghilangkan satu sanna lain, sementara
kombinasi yang lain yang memuat salah salu dari kombinasi zJ, qq J ny ..(n/q

dari determí• 1 1. bisa difaktorkan dan setelah dibagi dengan determinan l l


akan diperoleh hasil determinan tersebut.

Contoh 4.4:
Diberikan matriks berukuran 3 X 3, teniukan deterrainan matriks dengan
mereduksi determinan menjadi ordo 2.
1 2 3
J = -4 5 6
7 —8 9

IV-I0
Penyelesaian :

—4/]]|]g S@ @BIB 6
¿| —4@] g]g@ @@ @
—8 —@ @
1 13 —3
S —3 93
i
— — 1200

240

Contoh 4.5:
Difiri dan matriks firu kuran 4 X 4. tcntukan tlcteririnan matriks tlcngan
mcrctlu ksi tlctcriiiinan mcnjatli ortlo 2.
l lQ§g 2
1 2
2 2gj]|} 1

Penyelesaian :
1 1 1 1 1 2
2 1 2 1 2 1
1 1 3 1 3 2
# 2 1 2 1 2 1
' 1 1 3 1 3 2
2 2 1 2 1 1
Atlapun langkah-langkah untuk nie n hitcin dcterniinan tlari matriks tliatas
adalah scbagai hcrikut:
l. MenJhitung fi yany tlipcnilch tlari niatriks ß tlcn an nienghapu s baris
pcrtama koloni pe rtaiua scrta baris terakhir koloni ter-akhir.
1 2
1 3 -2 =l

IV — 11
2 Mcnghitung ü yang dipcrulch dari nr ari ke d dcngan nicnghapus baris
tcrikhir kolom tcrukhir.

l i i l l l l
2 l 2 2 1 1 2
1 1 3 2 1 l 2
l l l 3
-l l
l l
=Q-2
3. Menghitung D yany tlipc roleh tlari niatri ke tlcngan nicnyhapus baris
tcrakhlr kolom pcrtania

l l 2 1 l l l l 2
l 2 1- 2 2 l
|2|' 1 2 2 1
1 3 2 l 3 3 2
l -3
l l
4

4. MenJhitung f yany tlipcroleh tlari niatri ke fi tlcngan nienghapu s baris


pcrtama kolom ter-akhir.

2 1 2 2 1 1 2
l l 1 1 l l 3
l l 3
2
l

5. Mciighitunp h yang tlipcrulch tLui iratriks fi tlcnpao rnciighapus boris


pertania kt›ltim pc rtania.
l 2
l 1 1 2 2 1
l 3 2 = l 3 3 2
e i 3 3 2
2 l
2 l l l
l l
-8 l
1
6
IV —12
Setelah diperoleh nilai dari ]R , C 1. 1 1. 1 1. I I sehingga diperuleh :
s -2 2
dct(A)
a -5 2
(DUO)
=6

Contoh 4.6:
Diberikan matriks berukuran 5 x 5. tentukan determinan matriks dengan
rnereduksi determinan menjadi ordo 2.
2@ -3@ @
@@ Ø}@ -2Ø]@}-3 @
A = 5@ —4@ @ -3

Penyelesaian :

“-4q 5Ø]]{@-1 @
2 - -3 1 # 5
4 2@3 -2Ø@|-3Ø]2
5 —4 2 -4@2 @3

Adapun langŁah-langŁah untuk mcnghitung determinan dari matriks diatas


adalah scbagai berikut:
1. Menghitung {&] yang dipcroleh dari matriks A dengan menghapus baris
pertarna Co1om pertama serta baris terakhir kolom terakhir
1 1 -2 -3 2 -2 -3
—4ØØ 2 2
-IØØ 5 2

IV- 13
—6 2
-18
f36 + 36)

2. Menghitung 6 yani tlipcrulch tlari nı atriks 3 tl cngan nıcnyhapus boris


tcrakhır kolom tcrdkhir.
2 -3 l -3 1 2
2 - 4 l -2 1 -2 -3
4 2 9 ' 5 -4 2 -4 2 2
- 2 l -2 4 1 -2 1 -2 -9
3 -1 2 -4 2 g -4 2 -4 2 2
9 -1 5 -1 8 2
2 —3 1 Z -3 -3 l
4 l l -2
t 4 1 1 -Z
a 4 1 -2 - B -4 -4 2
5 -4 2 14
’'-21 -6
-#84+105
-21
-3 1 -3 1 1 2
2 ı
b. 1 -2 l -2 -2 -3
l -2 -2 -3
-4 2 -4 2 2 2

-6 2
- 10+6
-z

--8
4 l -2 4 l 1 -2
5 —4 —4 2
5 -4 2 5 —4 —4 2
3 -l 5 3 -1 -l 5
l -21 -6
7 -18

lV — l4
378 + 42
—4

= 420
4
--105
1 -2 -3 1 -2 -2 -3
—4 2 2 2
I -4 2 2 —4 2 2 2
-1 8 2 -1 5 8 2
i —6 2
2 -18 -6

2 36 + 36

72

2 —3@]]]g g}g
@ ]@-2 Q3
— ]]] 2 " * 21 -8
-t -105 36

- 756-840
6
— 84

=Q4
3. Meu yhitung D an g dipcroleh dari matrí s A tlengan incnghapu s baris
tcrdkhir koloir pcrtania
-3 1 2 1 2 8
-3 l 8 1 -2 -3 -2 -3 2
@L -2@@3@ 2 -4 2 2 2 2 -3
-4@ 2 @3 l -2 -3 -2 -3 2
2 2 -4 2 2 2 2 -3
-l 5 2 8 2 l
-3 1 2 -9 1 1 2
a. 1 -2 -3
1 1 -2 -2 -3
1 -2 -2 -3
-4 2 2 —4 2 2 2
1 5 l
” —2 2

IV —15
1
10+6

1
16
—2
--8
1 2 5 1 2 2 5
b. —2 —3 2 —2 —3 —3 2
—2 —3 —3 2
2 2 —3 2 2 2 —3
1 l 19
—3 2 5
1
" —3 5— 38

-3 —33
-
11
1 -2 -3 1 —2 —2 —3
. -4 2 2 1
-l 5 2 2QJ
5Q
1 -6 2
] -18 -6
36 + 36
2

= 72
2

—2 —3 2
d. 2 2 —3 2O @ 2 —3
5 2 1 2g]g 2 2 3

1 2 5
7 —6 8
- 16+ЗO
2
1
-3 l # 5
@ —2 @|-3@ 2
—4@ 2 @]|} @3 -8 11
36 23

- -184-396
— 580
2
—Q-290
4. Mcnphitung ü any tlipnrolc h clari matriks ü dcng an iucnghapu s baris
pcrtania koloiu terakhir.
4 1 -2 1 -2 -3
1 5 -4 2 -4 I 2
-l 5 3 -1 5 -1 B 2
B -4 2 -4 2 2
-4 3 -l 8 -l 8 2
-4 1 B 1 B -1
4 l -2 4 1 1 -2
a 5 -4 2 5 @4 -4 2
3 -l 5 5 -4 -4
3 -l -l
l -21 -6
7 -18
1
378 + 42
1
= 420

--105
1 -2 -2 -3
1 -2 -3
b. —4 2 2
-1 8 2
1 -6 2
2 -18
-6
= 36 + 36
2

= 72
2

IV —17
B -4 2 5 -4 -4 2
9 -1 5 3Q l -l 8
-4 1 5 b -ı -ı &
-4 l l 8
1 7 -18
-l -10
= -70 18
-a
l
—t

-4 2 2 -4 2 2 2
J -1 5 2 -IQ 5 2
l 5 -l -IQ B B Q
u s s -ı
1 -18 -6
-10 -15
1
= 270
8

1
-- 210
— 42
4@ S@ @
1@ 2g—3
—4 Ç]j -105 86
—1 88 42

1 -4410-3168
’-18
—7578
— lti
-421
5. Mcııghitunp F j‹ın g tlipcrtılch dari matriks d tlcngan ınengh‹ıpus boris
pertanıa kt›ltım pe rtanıa.
1 -2 -9 -2 -9 2
-4 2 2 2 2 -3
1 -1 5 2 5 2 l
-4 2 2 2 2 -3
1 1 5 2 -1 '5 2 B 2 1
2 1 5 -1 B -1 2

lV —18
1 -2 -3 l -2 -2 -3
a. -4 2 2 —4 2 2 2
-1 З 2 —4 2 2 2
-l 5 5 2
1 -6 2
T -18 -6

— 72
2

-2 -3 2
b. 2 2 -3 2
2 2 -9
t i 2 2 2 -3
8 2 2 1
1 2 5
'2 8
- 16+З0

2
- 23
—4 2 2 -4 2 2 2
c. —1 5 2 -l 5 £ 2
1 5 -l -1 8 B 2
1 8 8 -l
1 -18 -6
5 -10 -15
- 270

— 210

— 42
2 2 -3
d. fi 2 1 5 22 1
З -1 2 8 2 2 1
8 -l -l 2
1 -6 8
'2 -Is s

IV —19
120
Z

2
-45
1 —2Ø@|-@ Øg
—4 Д 2 —3 23
—1@ SØ@Ț |ğ!ØȚ |]j 1 42 45
1@ 5@}— 1@] 2
1
-6 1620 — 966
654

Setelah dipcrulch nilai tlari B , Ł’ , D , Ł , E sehingga tlipcruleh :

14 —290
421 -109
— —1526 + 1 2090
3

(1 05 )
3349

IV —20
BAB V
EFSIMPULAN DAN
SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab lV, diperoleh hasil penelitian bahwa


tieterminan matriks dapat diselesalkan menggunakan metode bam
dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada metodologi pcnelitian. Pada bab
IV dibahas dua metode bam untuk menghitung determinan rnatriks yaitu :
1. Menghitung determinan matriks n x n (n k5) dengan mcreüuksi ordo
nıenjadi 8 4 x rt 4 . Untuk nıenghitung determinan menggunakan
metode ini dipcroleh rumus . det , =

lebih cepat dan lebih mudah karena inatriks akan dircduksi sampai n 4 x
(n — 4).
2. Menghitung determinan matriks o x u u n 3) dengan mereduksi
determinan menjadi ordo 2. Untuk menghitung determinan menggunakan
metode ini

diperoleh mmus det(é )= !>l * 0. Dimana B merupakan


I B| | E ll*l
determinan matriks bcrukuran n — 2 x (n — 2), sedangkan C, O , E, F
merupakan determinan matriks berukuran u l x (u l) dengan syarat
determinan B tidak nol. Metcde ini akan membuat pcrhitungan lebih cepat
dan le bih mudah karena matriks akan dircduksi sampai iikuran 2 X 2.

5.2 Saran
Sudah banyak sekali metode-met‹xJe untuk menghitung determinan
matriks yang dikemukakan oleh peneliti peneliti sebelumnya. Bagi peneliti
selanjutnya disarankan untuk membandingkan metode mana yang perhitungannya
lebih eepat, lebih mudah dan eocok untuk menghitung detcrminan matriks.
V-1
DAFTAR PUSTAKA

Anton, H. 2000. Aljabar Linier Elementer. Penerbit Erlangga : Jakarta.

Cullen, Charles. G. 1992. Aljabar Linier Dengan Penerapannya. IT €lramedia


Pustaka Utama : Jakarta.

Cijonbaiaj, Qefsere dan Salihu, Armend. 2010. Computing the determinants by


Reducing the Orders by Fen r, Applied Mathemahcs E-notes, I 0(2010),
151-

Hajrizaj, Dardan. 2009. New Method to Compute the Determinant of a 3 x 3 ,


International Jurnal of Algebra, Vol. 3, 211-2i9.

Leon J. Steven. 2001. Aljnfiar finer den APlikasinya. Penerbit erlangga: Jakarta.

Lipschutz, Seymour dkk. 2tXll. MâternatiLa Diskrit . Penerbit Salemba Teknika

Salihu, Armend. 2012. New Method tn Calculate Deterrniants of n n (n M


Marti, by Reducing Determinants to 2nd Order, International Jurnal
of Algebra, VoL 6, 913-917.

Rorres. Anton. 2004. Aljabar Linier Elementer. Penerbit Erlangga : Jakarta.

Ruminta. 3fotriR Persamaon Linicr dan PemogramfZf't Lii2ffZ".


Rekayasa
Sains: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai