MAKALAH
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Nilai Plagirism Checker
sebagai syarat kelulusan Pelatihan ICT 2018
Oleh
RASNA SOLEHAYATI
NIM. 1162070057
BANDUNG
2018 M/1439 H
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya untuk Allah SWT karena atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Gelombang Multidimensi”. Makalah ini berisi
hal-hal mengenai gelombang bidang datar, gelombang bidang rang, dan aplikasi dari
gelmbang multidimensi itu sendiri.
Penulis berharap isi dari makalah ini terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Maka
dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga hasil
makalah yang penulis buat dapat bermanfaat di masa yang akan datang.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep yang dikaji dalam gelombang multidimensi?
2. Apa yang dimaksud gelombang bidang datar?
3. Bagaimana persamaan gelombang 3 dimensi?
4. Bagimana aplikasi dari gelombang multimensional?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan konsep yang dikaji dalam gelombang multidimensi
2. Mendeskripsikan gelombang bidang datar
3. Mendeskripsikan persamaan gelombang 3 tiga dimensi
4. Mendeskripsikan aplikasi dari gelombang multimesnsional
6
BAB II
KAJIAN TEORI
7
di mana p adalah jarak tegak lurus dari garis ke titik asal. Perpindahan di
semua titik rðx; yÞ pada garis yang diberikan berada dalam fase dan
perbedaan fasa antara asal dan garis yang diberikan adalah
2𝜋
𝜙= 𝑝 = 𝐤. 𝐫 = 𝑘𝟏 𝑥 + 𝑘2 𝑦 = 𝑘𝑝
𝜆
Oleh karena itu, (𝜔𝑡 − 𝜙) = (𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) digunakan dalam
gelombang satu dimensi digantikan oleh (𝜔𝑡 − 𝐤. 𝐫) dalam gelombang
lebih dari satu dimensi, mis. kita akan menggunakan ekspresi
eksponensial (Pain, 2005)
𝑒 𝑖(𝜔𝑡−𝐤.𝐫)
8
dimana elemen segi empat kecil ABCD dari sisi x dan y bergetar, gaya
Tx dan Ty diperlihatkan bertindak pada sisi dalam arah yang
cenderung mengembalikan elemen ke posisi ekuilibriumnya.
Dalam menurunkan persamaan untuk gelombang pada string, kita
melihat bahwa tegangan T sepanjang elemen melengkung dari string
panjang dx menghasilkan gaya yang tegak lurus terhadap x dari
𝛿 2𝑦
𝑇= 𝑑𝑥
𝛿𝑥 2
𝛿 2𝑦
𝑇= 𝑑𝑥
𝛿𝑥 2
𝛿 2𝑧
𝑇= 𝑑𝑦
𝛿𝑦 2
Jumlah gaya pemulih yang bertindak dalam arah-z sama dengan massa
Elemen 𝜌xy kali percepatan tegak lurus dalam arah-z, sehingga
9
𝛿 2𝑧 𝛿 2𝑧 𝛿 2𝑦
𝑇= 𝑑𝑥𝑑𝑦 + 𝑇 = 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 𝜌𝛿𝑥𝛿𝑦
𝛿𝑥 2 𝛿𝑦 2 𝛿𝑡 2
𝛿 2𝑧 𝛿 2𝑧 𝜌 𝛿 2𝑦 1 𝛿 2𝑦
+ = =
𝛿𝑥 2 𝛿𝑦 2 𝑇 𝛿𝑡 2 𝑐 2 𝛿𝑡 2
Dimana
𝑇
𝑐2 =
𝜌
Perpindahan gelombang yang menyebar di membran ini akan diberikan
oleh
𝑧 = 𝐴 𝑒 𝑖(𝜔𝑡−𝐤.𝐫) = 𝑒 𝑖(𝜔𝑡−𝑘𝟏 𝑥+𝑘2 𝑦)
Dimana
𝑘 2 = 𝑘12 + 𝑘22
10
tidak terpengaruh sementara −𝑘2 dibalik ke nilai semula 𝑘2 . Sistem
gelombang pada membran oleh karena itu akan diberikan oleh
superposisi insiden dan gelombang yang dipantulkan; yaitu, oleh
Dengan batas:
𝑧 = 0 pada 𝑦 = 0 dan 𝑦 = 𝑏
posisi impedansi tak terbatas.
Kondisi z=0 di y=0 membutuhkan
𝐴2 = −𝐴1
Dan 𝑧 = 0 pada 𝑦 = 𝑏 memberikan:
sin 𝑘2 𝑏 = 0
11
yang mewakili gelombang yang bergerak sepanjang arah x dengan
kecepatan fase
𝜔 𝑘
𝑣𝑝 = = ( )𝑣
𝑘1 𝑘1
Dina v adalah kecepatan pada membrane permukaan, yakni
memberikan
𝜔
𝑣= pada < 𝑣𝑝
𝑘
Karena
𝑘 2 = 𝑘12 + 𝑘22
Sekarang
𝑛2 𝜋 2
2
𝑘 = 𝑘12 + 2
𝑏
Maka
2
𝑛2 𝜋 2 1 𝜔 2 𝑛2 𝜋 2 1
𝑘1 = (𝑘 + 2 ) 2 =( 2+ 2 ) 2
𝑏 𝑣 𝑏
𝑣𝑝 𝑣𝑔 = 𝑣 2
Pada kondisi
12
𝜔 2 𝑛2 𝜋 2
𝑘2 =
𝑣2 𝑏2
Maka
𝑛𝜋𝑣
𝜔
𝑏
Atau
𝑛𝜋
𝑣 ,
2𝑏
13
Gambar 4. Variasi amplitudo dengan y-arah untuk gelombang dua
dimensi merambat di sepanjang membran
di mana sisi kiri tergantung pada x dan y saja dan sisi kanan tergantung
pada t saja. Karena x, y dan t adalah variabel independen, setiap sisi
harus sama dengan konstanta −𝑘 2 .
Ini berarti bahwa istilah sisi kiri dalam x dan y berbeda hanya dengan
konstanta untuk semua x dan y, sehingga setiap istilah itu sendiri sama
dengan konstanta. Dengan demikian kita bisa menulis:
𝑋𝑥𝑥 𝑌𝑦𝑦
= −𝑘12 , = −𝑘22
𝑋 𝑌
Dan
14
1 𝑇𝑡𝑡
2
= −(𝑘12 + −𝑘22 ) = −𝑘 2
𝑐 𝑇
Memberikan
𝑋𝑥𝑥 + 𝑘12 𝑋 = 0
𝑌𝑦𝑦 + 𝑘22 𝑌 = 0
𝑇𝑡𝑡 + 𝑐 2 𝑘 2 𝑇 = 0
Dapat ditulis
15
𝑃/4𝜋𝑟 2 . Daya rata-rata per satuan luas yang datang tegak lurus terhadap arah
penjalaran disebut intensitas.
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝐼=
𝐴
Atau
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝐼=
4𝜋𝑟 2
Intensitas gelombang tiga dimensi bervariasi berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak dari sumber titik.
Ada hubungan sederhana antara intensitas gelombang dan energi per
satuan volume dalam medium yang membawa gelombang. Hasil dari hubungan
tersebut adalah terdapatnya energi tambahan dalam kulit bola, yaitu
∆𝐸 = 𝜂 ∆𝑣 = 𝜂 ∆𝑣 ∆𝑡
Dengan daya datang rata-rata adalah
∆𝐸
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 𝜂∆𝑣
∆𝑡
Dan intensitas gelombang adalah
𝑃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
𝐼= = 𝜂𝑣
𝐴
Dan intensitas tersebut berlaku bagi semua gelombang.
Energi gelombang bunyi di udara adalah energi osilasi molekul udara yang
bervariasi dengan gerak harmonik sederhana sepanjang arah penjalaran
gelombang. Dengan intensitas sebagai berikut:
1 2 2 1 𝜌02
𝐼 = 𝜂𝑣 = 𝜌𝜔 𝑠0 𝑣 =
2 2 𝜌𝑣
di mana kita telah menggunakan 𝑠0 = 𝜌0 /𝜌𝜔𝑣 untuk menghubungkan
amplitudo pergeseran 𝑠0 dengan amplitudo tekanan 𝜌𝑜 . Hasil ini—bahwa
instensitas gelombang bunyi sebanding dengan kuadrat amplitudo---merupakan
sifat umum gelombang harmonik.
16
Untuk menentukan persamaan pada gelombang tiga dimensi untuk
masing-masing kasus adalah sebagai berikut.
2.3.1. Kasus Gelombang Tiga Dimensi pada Bidang
⃑⃑ . 𝑟⃑ = tetap..
Jika 𝑘𝑥 𝑥 + 𝑘𝑦 𝑦 + 𝑘𝑧 𝑧 dan 𝑘𝑥 𝑥 + 𝑘𝑦 𝑦 + 𝑘𝑧 𝑧 tetap, maka: 𝑘
⃑⃑ . 𝑟⃑)
𝜓(𝑟⃑) = 𝐴𝑠𝑖𝑛(𝑘
⃑⃑ . 𝑟⃑)
= 𝐴𝑐𝑜𝑠 (𝑘
= 𝐴𝑒 𝑖𝑘⃑⃑.𝑟⃑
17
Secara umum dapat ditulis:
𝜓(𝑟⃑, 𝑡) = 𝐴𝑒 𝑖(𝑘⃑⃑.𝑟
⃑⃑⃑±𝜔𝑡)
𝑦(𝑥, 𝑦, 𝑧, 𝑡) = 𝐴𝑒 𝑖[𝑘(𝛼𝑥+𝛽𝑦+𝛾𝑧)±𝜔𝑡]
𝛼 2 + 𝛽2 + 𝛾 2 = 1
18
𝜕 2𝜓 1 𝜕 𝜕 1 1 𝑥2
= (𝑥) + ( ) = (1 − )
𝜕𝑥 2 𝑟 𝜕𝑟 𝜕𝑟 𝑟 𝑟 𝑟2
𝜕 2𝜓 𝑥2 𝜕 2𝜓 1 𝑥2 𝜕 2𝜓
= + 𝑥 (1 − 2 ) 2
𝜕𝑥 2 𝑟 2 𝜕𝑟 2 𝑟 𝑟 𝜕𝑟
Sehingga :
𝜕 2 𝜓 2𝜕𝜓
∇2 𝜓(𝑟) = +
𝜕𝑟 2 𝑟𝜕𝑟
2
1 𝜕 2 𝜓 2𝜕𝜓
∇ 𝜓(𝑟) = 2 2 +
𝑟 𝜕𝑟 𝑟𝜕𝑟
1 𝜕2 1 𝜕 2𝜓
(𝑟𝜓) = 2 2
𝑟 𝜕𝑟 2 𝑣 𝜕𝑟
Jika persamaan diatas dikalikan dengan r , maka diperoleh hasil :
𝜕2 1 𝜕 2𝜓
(𝑟𝜓) =
𝜕𝑟 2 𝑣 2 𝜕𝑟 2
19
1 𝜕 𝜕𝜓 1 𝜕2 𝜓
Maka: (𝑟 𝜕𝑟 ) = 𝑣2 (Equations & Coordinates, 2014)
𝑟 𝜕𝑟 𝜕𝑡 2
20
maka kecepatan perambatan gelombang bidang di medium
1
𝑣 = (𝜇𝜀)1/2 .
𝑑 2 𝐸𝑥𝑦 𝜔2
= 2 𝐸𝑥𝑦
𝑑𝑦 2 𝑣
Dimana 𝐸𝑥𝑦 = 𝐸𝑥𝑦𝑚 𝑒 𝑗𝑤𝑡 . Solusi persamaannya:
𝜔 𝑦 𝜔 𝑦
𝑗𝑤𝑡 +𝑗( ) −𝑗( )
𝐸𝑥𝑦 = 𝐸𝑥𝑦𝑚 𝑒 {𝑒 𝑣 +𝑒 𝑣 }
Atau
𝜔 𝜔
𝐸𝑥𝑦 = 𝐸𝑥𝑦𝑚 𝑒 𝑗𝑤𝑡 {cos(𝜔𝑡 + 𝑣 𝑦 + cos(𝜔𝑡 − 𝑣 𝑦)} +
𝜔 𝜔
𝑗𝐸𝑥𝑦𝑚 {sin(𝜔𝑡 + 𝑣 𝑦 + sin(𝜔𝑡 − 𝑣 𝑦)},
𝜔
𝐸𝑥𝑦 = 𝐸𝑥𝑦𝑚 cos(𝜔𝑡 − 𝑦)
𝑣
𝜔 2𝜋 𝑇 2𝜋
Dimana: = ,𝜆 = = 𝛽=konstanta fase.
𝑣 𝑇 𝜆
Dimana
21
1
𝜇 2
( ) = impedensi intrinsik medium
𝜀
Untuk ruang vakum (udara bebas), Impedensi intrinsiknya
adalah:
1
𝜇 2
𝜂𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 = ( ) = 377 ohm
𝜀
∇𝑥𝐻 = (𝜎 + 𝑗𝜔𝜀)𝐸
𝜕𝐻
∇𝑥𝐸 = −𝑢 = −𝑗𝜔𝜇𝐻
𝜕𝑡
∇𝑥∇𝑥𝐸 = 𝑗𝜔𝜇∇𝑥𝐻
Diperoleh persamaan:
∇𝑥∇𝑥𝐸=∇(∇. 𝐸) − ∇2 𝐸
22
Dari Persamaan Maxwell ketida dimana ∇. 𝐸 = 0 ,maka
persamaannya menjadi:
𝛾 2 = 𝑗𝜔𝜇(𝜎 + 𝑗𝜔𝐸)
𝛾 = √𝑗𝜔𝜇(𝜎 + 𝑗𝜔𝐸)
1 1
𝛾 = 𝛼 + 𝑗𝛽 = 𝑗𝜔(𝜇𝜀)2 (1 − 𝑗 tan 𝜃)2
𝜎 𝜇 1/2
Dimana konstanta atenuasi:𝛼 = 2 ( 𝜀 )
𝐸𝑜𝑥 −𝑗𝛽𝐸
𝐸𝑥 = 𝐸𝑜𝑥 𝑒 𝛾𝐸 = 𝑒
𝜂
𝐸𝑜𝑥 −𝑗𝛽𝐸
𝐻𝑦 = 𝐻𝑜𝑦 𝑒 𝛾𝐸 = 𝑒
𝜂
23
Dimana:
Impedansi intrinsik
𝑗𝜔𝜇
𝜂𝑒𝑡𝑎 = √
𝜎 + 𝑗𝜔𝐸
1/2
𝜇 1/2 1
=( ) ( )
𝜀 1 − 𝑗 tan 𝜃
𝜎
dan tan 𝜃 = 𝜔𝜀 = tangen kerugian (Supegina, 2013).
24
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan penjelasan diatas kita bisa simpulkan sebagai berikut.
1) Konsep yang dikaji pada gelombang multidimensi ini berupa gelombang
dua dimensi yaitu gelombang pada dieletrik sempurna dan pada konduktor
serta gelombang tiga dimensi yaitu gelombang bola dan silinder.
2) Gelombang datar adalah gelombang yang apabila sebuah bidang tegak lurus
dengan arah perambatannya, maka titik-titik potong gelombang tersebut
pada bidang yang tegak lurus itu memiliki sudut fase yang sama.
3) Solusi umum untuk persamaan gelombang 3 Dimensi adalah
2
𝜕2 𝜕2 𝜕2
∇ = 2+ 2+
𝜕𝑥1 𝜕𝑥2 𝜕𝑥32
3.2. Saran
Meskipun penyusun menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penyusun perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang
penyusun miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penyusun harapkan untuk perbaikan ke depannya.
25
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Jurnal
Equations, B. F., & Coordinates, S. (2014). Basic Field Equations in Cartesian,
Cylindrical, and Spherical Coordinates. Elasticity, 531–535.
https://doi.org/10.1016/B978-0-12-408136-9.15001-9
Hossain, M. D., Alam, M. K., & Akbar, M. A. (2018). Abundant wave solutions of the
Boussinesq equation and the (2+1)-dimensional extended shallow water wave
equation. Ocean Engineering, 165(May), 69–76.
https://doi.org/10.1016/j.oceaneng.2018.07.025
Liu, R., Li, Y., Qian, C., Li, D., Leng, J., & Zhao, J. (2018). Optical frequency standard
of continuous wave for fiber communication based on optical comb. Optics
Communications, 427(May), 1–5. https://doi.org/10.1016/j.optcom.2018.05.083
1
electromagnetic waves. Soviet Physics-JETP, 38(2), 248–253.
O’Neill, L. E., Mudawar, I., Hasan, M. M., Nahra, H. K., Balasubramaniam, R., &
Mackey, J. R. (2018). Experimental investigation of frequency and amplitude of
density wave oscillations in vertical upflow boiling. International Journal of Heat
and Mass Transfer, 125, 1240–1263.
https://doi.org/10.1016/j.ijheatmasstransfer.2018.04.138