Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR II


(ABKC 4203)

GELOMBANG LONGITUDINAL
(P7)

DOSEN PEMBIMBING
Drs.Zainudin, M.Pd.

ASISTEN PRAKTIKUM
Fitriyani

OLEH
Muhammad Nuzuludz Dzikra
2010121310008
KELAS B
KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2021
Nama : Muhammad Nuzuludz Dzikra Kode Percobaan : 7

NIM : 2010121310008 Tanggal Percobaan : 12 mei 2021

Program Studi : Pendidikan Fisika Kelompok: 1

ABSTRAK
Tujuan percobaan cepat rambat gelombang longitudinal adalah
menyelidiki faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang dan menentukan
cepat rambat gelombang longitudinal. Dengan memanipulasi sebanyak 3 kali
diperoleh factor mempengaruhi ialah panjang gelombang, frekuensi ,dan periode.
Cepat rambat gelombang longitudinal percobaan yaitu pada frekuensi 3Hz
berturut-turut sebesar 0,648 m/s, 0,641m/s , 0,655 m/s dan pada frekuensi 6 Hz
berturut-turut sebesar 0,736m/s , 0,703m/s , 0,693m/s dan pada frekuensi 9Hz
berturut-turut sebesar 0,905m/s , 0,962m/s , 0,950m/s. Hasil cepat rambat
gelombang yang diperoleh tidak membuktikan hipotesis maupun teori karenakan
kesulitan dalam menghentikan stopwatch ,mungkin akan lebih mudah jika berdua
secara bersaman.

.
I.
II. PENDAHULUAN
Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain sebagian besar dengan
memanfaatkan gelombang suara atau gelombang bunyi ketika seseorang berbicara
pada kita maka telinga kita akan menangkap gelombang yaitu dalam bentuk
gelombang bunyi yang kemudian dapat membuat kita dapat mendengar apa yang
seseorang bicarakan pada kita berdasarkan arah getar dan arah rambat gelombang
dibagi menjadi dua yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Gelombang transversal adalah jenis gelombang yang ditahannya bergerak secara
tegak lurus dengan arah rambatnya. Contohnya: gelombang cahaya gelombang
pada tali, dan gelombang permukaan air. Sedangkan gelombang longitudinal
adalah jenis gelombang yang di tangannya bergerak sejajar sesuai dengan
rambutnya. Contoh: gelombang udara gelombang pegas dan gelombang bunyi.
jadi, gelombang Bunyi atau suara termasuk gelombang longitudinal dikarenakan
memiliki arah getaran yang sama dengan arah rambatannya. Pada udara yang
dirambati gelombang longitudinal akan menjadi rapatan dan renggangan pada
molekul-molekulnya dan saat ada rambatan molekul-molekul ini juga bergetar
.dalam percobaan ini kita akan menentukan faktor yang mempengaruhi cepat
rambat gelombang tersebut dan menentukan rumusan laju dari rambatan
gelombang longitudinal tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dibuat rumusan masalahnya
yaitu,“Apa sajakah faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang
longitudinal?” dan” Bagaimanakah rumusan persamaan gelombang longitudinal
tersebut?”.
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu itu untuk menyelidiki faktor yang
mempengaruhi cepat rambat gelombang longitudinal dan untuk menentukan
rumusan cepat rambat gelombang longitudinal.
III. KAJIAN TEORI
Gelombang adalah Getaran yang merambat. jadi di setiap titik yang
dilalui gelombang terjadi getaran, dan getaran tersebut berubah fasenya sehingga
tampak sebagai Getaran yang merambat. Terkait dengan arah getar dan arah
rambatnya gelombang dibagi menjadi dua kelompok gelombang transversal dan
gelombang longitudinal gelombang transversal arah rambatnya tegak lurus dengan
arah getarannya sedangkan gelombang longitudinal arah rambatnya searah dengan
arah getarnya.
( satriawan 2012:76)
Besaran-besaran dalam gelombang:
1.Simpangan adalah jarak perpindahan titik pada medium diukur dari posisi
kesetimbangan.

a.

b.
Gambar 1. Contoh gelombang transversal(a) dan gelombang longitudinal (b),
Kedua jenis gelombang dihasilkan dengan memberikan arah simpangan yang
berbeda

2. Amplitudo , yaitu simpangan maksimum titik dalam medium yang dilewati


gelombang.
3. Periode adalah waktu yang diperlukan titik pada medium kembali ke dalam
osilasi semula.
4. Frekuensi adalah Jumlah osilasi yang dilakukan titik-titik pada medium selama
1 detik.
5. Panjang gelombang adalah jarak dua Puncak berdekatan atau jarak dua Lembah
berdekatan.
6. Kecepatan osilasi adalah pada gelombang transversal yaitu ukuran seberapa
cepat gerak naik dan turun simpangan pada gelombang longitudinal yaitu ukuran
seberapa cepat getaran maju mundur titik-titik dalam medium.
7 Kecepatan rambat gelombang adalah ukuran seberapa cepat pada osilasi
berpindah dari suatu tempat ke tempat lain.
( Abdullah 2017: 549 - 553)

ketika gelombang di gambar2 bergerak setiap titik dari bentuk gelombang


yang bergerak itu mempertahankan perpindahannya. titik-titik pada tali tidak
mempertahankan perpindahan titik Tersebut, tetapi titik pada bentuk gelombang
yang melakukannya. untuk setiap titik semacam itu persamaan y (x,t)=Ym sin
(kx-wt)Menginformasikan bahwa argumen fungsi sinus harus merupakan suatu
konstanta:
kx-wt=suatu konstanta (1)

Untuk menentukan kelajuan gelombang V , kita menurunkan


persamaan(1), sehingga mendapatkan:
dx
k -w=0
dt
atau
dx w
=v= (2)
dt k
Dengan menggunakan persamaan k = 2π / λ dan persamaan w=2 π /T , kita
dapat menuliskan kembali kelajuan gelombang sebagai
w λ
V= = =λf ( kelajuan gelombang )(3)
k T
(Holiday dkk, 1985: 647- 648)
Contoh gelombang longitudinal dalam kehidupan sehari-hari adalah
gelombang bunyi .gelombang longitudinal ditandai dengan terjadinya rapatan dan
renggangan sebagai akibat dari Perubahan tekanan gas jadi simpangan pada gas
disebabkan oleh perbedaan tekanan.
d2 y 2
2d y (persamaan umum gelombang) d 2 y βαδ d 2 y (persamaan gelombang
=¿ v (4) =
dt 2 dx 2 dt 2 ρ dt 2
longitudinal)
(5)
βαδ/ρ
v2 ¿ (6)

βαδ
v¿ ρ

di mana v adalah cepat rambat gelombang longitudinal, βαδ adalah modulus Bulk
gas, dan ρ adalah rapat massa volume gas. cepat rambat gelombang longitudinal
pada gas(v) akan besar jika modulus Bulk gas diperbesar(βαδ) atau rapat massa
volume gas( ρ ) diperkecil
( Zainuddin, 2016:6 -7)
laju gelombang longitudinal memiliki wujud yang mirip dengan laju
gelombang transversal pada kawat ,yaitu:

faktor gaya elastis


v=
fak tor inersia
Khususnya, untuk gelombang longitudinal yang berjalan sepanjang batang
panjang solid.
E
v¿
√ ρ
(gelombang longitudinal paa batang) (7)

di mana E modulus elastis dari materialnya dan... adalah identitas nya. untuk
gelombang longitudinal yang berjalan di cairan atau gas.
β
v¿
√ ρ
(gelombang longitudinal di fluida) (8)

di mana... Na adalah modulus Bulk dan... adalah densitas.


( Giancoli, 2014: 387)
menurut laplace, kelajuan bunyi dalam gas mengikuti proses adiabatik.
βρ
v¿
√ ρ
(9)

Cp
β¿ (10)
Cv

Berdasarkan persamaan diatas kelajuan bunyi dalam gas ideal dirumuskan sebagai
berikut.
βRT
v¿
√ M
(11)

Keterangan:
v= laju gelombang bunyi(m/s)
ρ= kerapatan medium(kg/m3)
R= konstanta/ tetapan gas ideal(8,314 J/mol k)
T= suhu mutlak gas(k)
P= tekanan gas(Pa)
β= konstanta laplace(N/m2)

CP= kalor jenis pada tekanan tetap(J/kg.k)

CV= kalor jenis gas pada volume tetap(J/kg.k)

(Chasanah dkk,2015:3)

Resonansi terjadi karena dua gelombang suara yang berfrekuensi sama saling
berinterferensi konstruktif. pengamatan resonansi ini dapat dilakukan dengan sebuah
tabung resonansi yang panjang kolom udaranya dapat kita atur dengan menaikkan atau
menurunkan permukaan dalam tabung tersebut.Jika sebuah sumber gelombang suara
dengan frekuensi tertentu dijalankan di atas tabung( misalnya sebuah garpu tala) maka

1 3 5
resonansi terjadi pada saat panjang kolom udara( λ, λ, λ, dan seterusnya). Hal ini
4 4 4
disebabkan seakan-akan ada dua sumber gelombang berfrekuensi sama berinterferensi.
gelombang pertama berasal dari garputala dan gelombang ke-2 berasal dari
gelombang pantul terhadap permukaan air.

Dalam eksperimen ini resonansi diartikan oleh kerasnya bunyi garputala ketika
terjadi resonansi sehingga pada saat membunyikan garpu tala di ujung terbuka tabung
dengan memukulnya dan sambil menurunkan permukaan secara perlahan kita akan
memperoleh bunyi keras lemah. keras lemah secara bergantian yang menunjukkan
resonansi kesatu kedua dan seterusnya

(Ishaq, 2007: 213- 214)


Gelombang merupakan getaran yang merambat. Merambat berarti
bergerak dari suatu tempat ke tempat lain dalam selang waktu tertentu. Jika
diketahui panjang gelombang dan periodenya, dapat ditentukan kecepatan
gelombang tersebut. Panjang gelombang dilambangkan λ (baca: lamda), dengan
satuan meter, sedangkan kecepatan dilambangkan v satuannya m/s. 
Telah diketahui bahwa periode gelombang T adalah:
1 1
T= atau f=
f T
Dengan demikian, diperoleh hubungan antara kecepatan gelombang (v)
dengan panjang gelombang λ, periode (T), dan frekuensi gelombang (f) yang
dituliskan sebagai berikut.
V=λf
Keterangan:
v = kecepatan gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi(Hz)

(Ishaq, 2007: 213- 214)


IV. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
-Aplikasi Pheet.
-Stopwatch
-Penggaris digital
B. Rumusan Hipotesis
Jika semakin besar frekuensi yang digunakan maka panjang gelombang
akan semakin kecil. jika semakin besar provinsi yang digunakan Kan maka
periode akan semakin kecil.
Jika amplitudo semakin besar maka panjang gelombang tidak akan
berubah begitu pula dengan periode nya dan frekuensinya.

C. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel


1. Identifikasi Variabel
 Variabel manipulasi : Percobaan 1
Frukuensi(f)
Percobaan 2
Amplitudo(A)

 Variabel respon : Periode(T)


Panjang Gelombang(λ)
 Variabel kontrol : Percobaan 1
Amplitudo(A)
Percobaan 2
Frukuensi(f)
2. Definisi Operasional Variabel
 Variabel manipulasi :  Percobaan 1
 Frekuensi adalah banyaknya jumlah
gelombang dalam 1 detik yang
dinyatakan dalam satuan hertz diubah
sebanyak 3 kali yaitu 3 Hz , 6 Hz, dan
9 Hz.
 Percobaan 2
 Amplitudo adalah simpangan
maksimum titik dalam medium yang
dilewati gelombang diubah sebanyak 3
kali yaitu 3 cm, 6 cm, dan 9 cm.
 Variabel respon :  Panjang gelombang adalah waktu yang
diperlukan oleh satu titik pada medium
kembali keadaan osilasi semula
 Periode adalah waktu yang diperlukan
oleh satu. pada medium kembali
keadaan osilasi semula
 Variabel kontrol :  Percobaan 1
 Amplitudo adalah simpangan
maksimum titik dalam medium yang
dilewati gelombang tetap yaitu 3 cm.
 Percobaan 2
 Frekuensi adalah banyaknya jumlah
gelombang dalam 1 detik yang
dinyatakan dalam satuan hertz
ditetaokan yaitu 3 Hz.
D. Langkah Kerja
Kegiatan 1
Buka aplikasi Pheet atur frekuensi dimanipulasi sebanyak 3 kali yaitu 3
Hz 6 hz dan 9 Hz titik kemudian tetapkan pengaturan amplitudo yaitu 3 cm
atur penggaris sesuai keinginan agar dapat mendapatkan hasil yang maksimal.
pergerakan gelombang secara slow untuk mendapatkan panjang
gelombang , setelah setelah itu pilih yang hanya satu gelombang dan atur
kembali normal agar kita bisa menghitung periode yang kita dapatkan dalam
satu gelombang.
Kegiatan 2
Buka aplikasi pheet , atur amplitudo dimanipulasi sebanyak 3 kali yaitu 3
cm 6 cm dan 9 cm. dan tetapkan frekuensi sebesar 3 Hz atur pengaturan
penggaris sesuai keinginan agar mendapatkan hasil yang maksimal, untuk
mendapatkan panjang gelombang atur kecepatan gelombang Jadi slow dan
gunakan gelombang berjalan agar mendapatkan beberapa gelombang setelah
mendapatkan panjang gelombang dinginkan lalu kita hitung periode nya
dengan menggunakan gelombang normal hanya satu gelombang lalu kita itu
menggunakan Stopwatch di handphone ataupun jam digital.
E. Rancangan Percobaan

Gambar 2. Rancangan Percobaan 1 manipulasi frekuensi


Gambar 3. Rancangan Percobaan 2 manipulasi amplitude

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
Kegiatan 1
Amplitudo = 3×10-2m
No Frukuensi± 0,5(Hz) Panjang gelombang± 0,0005(m) Periode± 0,005(s)
1 3Hz 1,20 1,85
2 3Hz 1,20 1,87
3 3Hz 1,20 1,83
4 6Hz 0,95 1,29
5 6Hz 0,95 1,35
6 6Hz 0,95 1,37
7 9Hz 0,77 0,85
8 9Hz 0,77 0,80

9 9Hz 0,77 0,81

Tabel 1.hasil pengamatan panjang gelombang dan periode

Kegiatan 2
Frukuensi=3Hz
No Amplitudo± 0,005(m) Panjang gelombang± 0,0005(m) Periode± 0,005(s)
1 3×10-2m 1,20 1,77
2 3×10-2m 1,20 1,80
-2
3 3×10 m 1,20 1,83
4 6×10-2m 1,20 1,85
-2
5 6×10 m 1,20 1,83
6 6×10-2m 1,20 1,80
-2
7 9×10 m 1,20 1,81
-2
8 9×10 m 1,20 1,83
9 9×10-2m 1,20 1,85
Tabel 2.hasil pengamatan panjang gelombang dan periode

B. Pembahasan
Percobaan cepat rambat gelombang longitudinal dilakukan untuk
menyelidiki faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang longitudinal
dan untuk menentukan cepat rambat gelombang longitudinal. dengan metode
memanipulasi frekuensi sebanyak 3 kali pada percobaan pertama dan
memanipulasi amplitudo sebanyak 3 kali pada percobaan kedua.
Dari hasil yang diperoleh data pada tabel 1 level amplitudonya yaitu 3
cm dengan menggunakan frekuensi pertama yaitu 3 Hz diperoleh panjang
gelombang sebesar 1,20m dan periode berturut-turut sebesar 1,85±0,005s ,
1,87±0,005s , 1,83±0,005s. ketika frekuensi 6 Hz diperoleh panjang
gelombang sebesar 0,95m dan periode berturut-turut sebesar 1,29±0,005s ,
1,35±0,005s , 1,37±0,005s pada frekuensi 9 Hz di peroleh panjang gelombang
berturut-turut 0,77 m dan periode berturut-turut sebesar0,85±0,01s ,
0,80±0,005s , 0,81±0,005s.
Berikut hubungan frekuensi (f) dengan panjang gelombang (λ) percobaan 1.

Hubungan f dengan λ
1.4

1.2

0.8 Hubungan f dengan λ

0.6

0.4

0.2

0
3 6 9

Grafik 1.Hubungan Frukuensi dan panjang gelombang


Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa semakin besar frekuensi yang
digunakan maka akan menghasilkan panjang gelombang yang semakin kecil titik
Hal ini sesuai dengan rumusan hipotesis, sehingga dapat dikatakan percobaan ini
berhasil. dan hasil dari cepat rambat gelombang longitudinal berdasarkan
percobaan yaitu pada frekuensi 3 Hz berturut-turut sebesar 0,648 m/s, 0,641m/s ,
0,655 m/s dan pada frekuensi 6 Hz berturut-turut sebesar 0,736 m/s , 0,703 m/s ,
0,693 m/s dan pada frekuensi 9 Hz berturut-turut sebesar 0,905 m/s , 0,962 m/s ,
0,950 m/s. Secara perhitungan teori untuk 3 hz memperoleh kecepatan sebesar 3,6
m/s. Untuk 6 Hz memperoleh kecepatan sebesar 5,7 m/s. Untuk 9 Hz memperoleh
kecepatan sebesar 6,9 m/s. Untuk hasil cepat rambat gelombang tidak sesuai
dengan rumusan hipotesis dan teori. Dengan data dari percobaan pertama
hubungan antara frekuensi periode dan panjang gelombang adalah semakin
besar frekuensi maka Semakin kecil periode dan semakin kecil panjang
gelombang namun cepat rambat gelombang semakin besar. begitu pula sebaliknya
Semakin kecil frekuensi maka semakin besar periode dan panjang
gelombangnya.,namun cepat rambat semakin kecil pula.
Berikut hubungan Amplitudo(A) dengan Panjang gelombang (λ)
percobaan 2.

Hubungan A dengan λ
1.4

1.2

0.8 Hubungan A dengan λ

0.6

0.4

0.2

0
3 6 9

Grafik 2.Hubungan Amplitudo dan panjang gelombang

Berdasarkan grafik di atas pada percobaan 2 terlihat bahwa semakin besar


amplitude tidak mempengaruhi panjang gelombang hal ini sesuai dengan rumusan
hipotesis sehingga dapat dikatakan percobaan ini berhasil. untuk hubungan antara
amplitudo dengan panjang gelombang, cepat rambat gelombang ,dan periode
gelombang dihasilkan bahwa semakin besar amplitudo tidak mempengaruhi
panjang gelombang ,cepat rambat gelombang, dan periode gelombang.
Berdasarkan hitungan percobaan untuk Amplitudo 3cm mengasilkan cepat rambat
berturut-turut 0,677 m/s , 0,666 m/s / dan 0,655 m/s. untuk amplitude 6 cm
menghasilkan cepat rambat berturut-turut sebesar 0,648 m/s , 0,655 m/s , 0,666
m/s. Untuk amplitude 9 cm menghasilkan cepat rambat berturut-turut sebesar
0,662 m/s , 0,655 m/s , 0,667 m/s. . Secara perhitungan teori untuk amplitude 3
cm,6cm, dan 9cm memperoleh cepat rambat sebesar 3,6 m/s. Untuk hasil cepat
rambat gelombang tidak sesuai dengan rumusan hipotesis dan teori.
Berdasarkan 2 percobaan didapatkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi cepat rambat gelombang longitudinal adalah panjang gelombang
,frekuensi, dan periode. Adapun kendala saat melakukan percobaan yaitu
kesulitan dalam menghentikan secara bersamaan stopwatch dengan gelombang
yang sedang berjalan sehingga memperoleh hasil cepat rambat gelombang yang
berbeda dengan perhitungan teori.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan diperoleh kesimpulan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang longitudinal
adalah panjang gelombang ,frekuensi ,dan periode. hasil dari cepat rambat
gelombang longitudinal berdasarkan percobaan yaitu pada frekuensi 3 Hz
berturut-turut sebesar 0,648 m/s, 0,641m/s , 0,655 m/s dan pada frekuensi 6 Hz
berturut-turut sebesar 0,736 m/s , 0,703 m/s , 0,693 m/s dan pada frekuensi 9 Hz
berturut-turut sebesar 0,905 m/s , 0,962 m/s , 0,950 m/s. Hasil cepat rambat
gelombang yang diperoleh tidak membuktikan hipotesis maupun teori yang ada
dikarenakan kesulitan dalam menghentikan stopwatch dan dan gelombang yang
sedang berjalan secara bersamaan saran yang mungkin bisa saya lakukan
mungkin bisa mengatur secara otomatis jika pun ada pengaturannya waktu dan
gelombang berjalan secara bersamaan Atau satu orang menghentikan stopwatch 1
orang menghentikan aplikasinya agar fokus tidak terbagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin . 2017. Fisika Dasar 2 . Bandung:ITB.

Chasanah risdiani. 2015 . Fisika .Klaten: Intan Pariwara.

 giancoli, Douglas. 2014 . Fisika Jilid 1 . Jakarta: Erlangga.

 halliday, David, dkk. 1985 . Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

 Ishaq, Muhammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha ilmu

 satriawan, Mirza. 2012. Fisika Dasar. Yogyakarta:UGM

 Zainuddin.2016. Dasar-Dasar Gelombang dan Optika Titik Banjarmasin: FKIP


UNLAM.
Nama : Muhammad Nuzuludz Dzikra Kode Percobaan : 7

NIM : 2010121310008 Tanggal Percobaan : 12 mei 2021

Program Studi : Pendidikan Fisika Kelompok: 1

Laporan Sementara

1. Amplitudo Aplikasi 3. Stopwatch

Batas ukur 10 Batas ukur 1


NST¿ ¿ ¿ 1cm NST ¿ ¿ ¿ 0,01 s
Jlhskala 10 Jlhskala 100
1 1 1 1
∆A ¿ × NST ¿ ×1=¿ 0 , 5 cm ∆t ¿ × NST ¿ × 0,01 ¿ 0,005 s
2 2 2 2
2. Frekuensi Aplikasi
4. Penggaris
Batas ukur 10 Batas ukur 1
NST ¿ ¿ ¿ 1 Hz NST ¿ ¿ ¿ 0,1 cm¿0,1
Jlhskala 10 Jlhskala 10
cm
1 1
∆ 𝑓 ¿ × NST ¿ ×1 ¿ 0,5 Hz 1 1
2 2 ∆𝓁 ¿ × NST ¿ × 1 ¿ 0,05 cm
2 2

Tabel.1 Hasil Pengamatan

No Frukuensi± 0,5(Hz) Panjang gelombang± 0,05 Periode± 0,005(s)


cm

1 3Hz 1,20 1,85

2 3Hz 1,20 1,87

3 3Hz 1,20 1,83

4 6Hz 0,95 1,29

5 6Hz 0,95 1,35

6 6Hz 0,95 1,37

7 9Hz 0,77 0,85

8 9Hz 0,77 0,80

9 9Hz 0,77 0,81


No Amplitudo± 0,5cm Panjang gelombang± 0,05cm Periode± 0,005(s)
1 3 1,20 1,77
2 3 1,20 1,80
3 3 1,20 1,83
4 6 1,20 1,85
5 6 1,20 1,83
6 6 1,20 1,80
7 9 1,20 1,81
8 9 1,20 1,83
9 9 1,20 1,85

Pelaihari, 12 Mei 2021


Asisten Praktikum

LAMPIRAN I
Fitriyani
NST dan ketidakpastian alat ukur
1. Amplitudo Aplikasi
Batas ukur 10
NST¿ ¿ ¿ 1×10−2 m
Jlhskala 10
1 1
∆A ¿ × NST ¿ ×1 ×10−2 ¿ 5 ×10−3 m
2 2
2. Frekuensi Aplikasi

Batas ukur 10
NST ¿ ¿ ¿ 1 Hz
Jlhskala 10

1 1
∆𝑓 ¿ × NST ¿ ×1 ¿ 0,5 Hz
2 2

3. Stopwatch
Batas ukur 1
NST ¿ ¿ ¿ 0,01 s
Jlhskala 100
1 1
∆t ¿ × NST ¿ × 0,01 ¿ 0,005 s
2 2

4. Penggaris

Batas ukur 1
NST ¿ ¿ ¿ 0,1 cm ¿ 1×10−3 m
Jlhskala 10

1 1
∆𝓁 ¿ × NST ¿ × 1 × 10−3 ¿ 5×10−4 m
2 2
LAMPIRAN II

Perhitungan data

 Kegiatan 1
Amplitudo ¿ 3×10−2 m
T 1−¿ T 9 ¿1,85 s 1,87s 1,83 s 1,29 s 1,35 s 1,37 s 0,85 s 0,80 s

0,81s
λ 1−λ9 =¿1,20m 1,20 m1,20m 0,95 m 0,95 m 0,95 m 0,77 m 0,77

m 0,77m
f 1 −f 9=¿ 1,20m 1,20 m1,20m 0,95 m 0,95 m 0,95 m 0,77 m 0,77 m
0,77m3Hz,3Hz,3Hz,6Hz,6Hz,6Hz,9Hz,9Hz,9Hz

Perhitungan Percobaan Perhitungan Teori


λ1 V 1=¿ λ 1 ∙ f 1=3,6 m/s
1. V 1=¿
T1
= 0,648 m/s
λ2 V 2=¿ λ 2 ∙ f 2=3,6 m/s
2. V 2=¿
T2
=0,641m/s
λ3 V 3=¿ λ 3 ∙ f 3 =3,6 m/s
3. V 3=¿
T3
=0,655 m/s
λ4 V 4 =¿ λ 4 ∙ f 4 =5,7 m/s
4. V 4 =¿
T4
=0,736 m/s
λ5 V 5=¿ λ 5 ∙ f 5 =5,7 m/s
5. V 5=¿
T5
=0,703 m/s
λ6 V 6=¿ λ 6 ∙ f 6 =5,7 m/s
6. V 6=¿
T6
=0,693 m/s
λ7 V 7=¿ λ 7 ∙ f 7 =6,9 m/s.
7. V 7=¿
T7
=0,905 m/s
λ8 V 8=¿ λ 8 ∙ f 8 =6,9 m/s.
8. V 8=¿
T8
=, 0,962 m/s
λ9 V 9=¿ λ 9 ∙ f 9=6,9 m/s.
9. V 9=¿
T9
=0,950 m/s
 Kegiatan 2
f=3 Hz
A1−¿ A9 ¿ 3×10-2m ,3×10-2m ,3×10-2m ,6×10-2m ,6×10-2m ,6×10-2m 9×10-2m ,
9×10-2m ,9×10-2m
T 1−¿ T 9 ¿1,77 s 1,80 s 1,83s 1,85s 1,83s 1,80s 1,81s 1,83s 1,85
λ 1−λ9 =¿1,20m

Perhitungan Percobaan Perhitungan Teori


λ1 V 1=¿ λ 1 ∙ f 1=3,6 m/s
1. V 1=¿ = 0,677 m/s
T1
λ2 V 2=¿ λ 2 ∙ f 2=3,6 m/s
2. V 2=¿ =0,666 m/s
T2
λ3 V 3=¿ λ 3 ∙ f 3 =3,6 m/s
3. V 3=¿ = 0,655 m/s
T3
λ4 V 4 =¿ λ 4 ∙ f 4 =3,6 m/s
4. V 4 =¿ =0,648 m/s
T4
λ5 V 5=¿ λ 5 ∙ f 5 =3,6 m/s
5. V 5=¿ =0,655 m/s
T5
λ6 V 6=¿ λ 6 ∙ f 6 =3,6 m/s
6. V 6=¿ = 0,666 m/s
T6
λ7 V 7=¿ λ 7 ∙ f 7 =3,6 m/s
7. V 7=¿ =0,662 m/s
T7
λ8 V 8=¿ λ 8 ∙ f 8 =3,6 m/s
8. V 8=¿ =0,655 m/s
T8
λ9 V 9=¿ λ 9 ∙ f 9=3,6 m/s
9. V 9=¿ =0,667 m/s.
T9
LAMPIRAN III

Anda mungkin juga menyukai