GELOMBANG LONGITUDINAL
(P7)
DOSEN PEMBIMBING
Drs.Zainudin, M.Pd.
ASISTEN PRAKTIKUM
Fitriyani
OLEH
Muhammad Nuzuludz Dzikra
2010121310008
KELAS B
KELOMPOK 1
ABSTRAK
Tujuan percobaan cepat rambat gelombang longitudinal adalah
menyelidiki faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang dan menentukan
cepat rambat gelombang longitudinal. Dengan memanipulasi sebanyak 3 kali
diperoleh factor mempengaruhi ialah panjang gelombang, frekuensi ,dan periode.
Cepat rambat gelombang longitudinal percobaan yaitu pada frekuensi 3Hz
berturut-turut sebesar 0,648 m/s, 0,641m/s , 0,655 m/s dan pada frekuensi 6 Hz
berturut-turut sebesar 0,736m/s , 0,703m/s , 0,693m/s dan pada frekuensi 9Hz
berturut-turut sebesar 0,905m/s , 0,962m/s , 0,950m/s. Hasil cepat rambat
gelombang yang diperoleh tidak membuktikan hipotesis maupun teori karenakan
kesulitan dalam menghentikan stopwatch ,mungkin akan lebih mudah jika berdua
secara bersaman.
.
I.
II. PENDAHULUAN
Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain sebagian besar dengan
memanfaatkan gelombang suara atau gelombang bunyi ketika seseorang berbicara
pada kita maka telinga kita akan menangkap gelombang yaitu dalam bentuk
gelombang bunyi yang kemudian dapat membuat kita dapat mendengar apa yang
seseorang bicarakan pada kita berdasarkan arah getar dan arah rambat gelombang
dibagi menjadi dua yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
Gelombang transversal adalah jenis gelombang yang ditahannya bergerak secara
tegak lurus dengan arah rambatnya. Contohnya: gelombang cahaya gelombang
pada tali, dan gelombang permukaan air. Sedangkan gelombang longitudinal
adalah jenis gelombang yang di tangannya bergerak sejajar sesuai dengan
rambutnya. Contoh: gelombang udara gelombang pegas dan gelombang bunyi.
jadi, gelombang Bunyi atau suara termasuk gelombang longitudinal dikarenakan
memiliki arah getaran yang sama dengan arah rambatannya. Pada udara yang
dirambati gelombang longitudinal akan menjadi rapatan dan renggangan pada
molekul-molekulnya dan saat ada rambatan molekul-molekul ini juga bergetar
.dalam percobaan ini kita akan menentukan faktor yang mempengaruhi cepat
rambat gelombang tersebut dan menentukan rumusan laju dari rambatan
gelombang longitudinal tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dibuat rumusan masalahnya
yaitu,“Apa sajakah faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang
longitudinal?” dan” Bagaimanakah rumusan persamaan gelombang longitudinal
tersebut?”.
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu itu untuk menyelidiki faktor yang
mempengaruhi cepat rambat gelombang longitudinal dan untuk menentukan
rumusan cepat rambat gelombang longitudinal.
III. KAJIAN TEORI
Gelombang adalah Getaran yang merambat. jadi di setiap titik yang
dilalui gelombang terjadi getaran, dan getaran tersebut berubah fasenya sehingga
tampak sebagai Getaran yang merambat. Terkait dengan arah getar dan arah
rambatnya gelombang dibagi menjadi dua kelompok gelombang transversal dan
gelombang longitudinal gelombang transversal arah rambatnya tegak lurus dengan
arah getarannya sedangkan gelombang longitudinal arah rambatnya searah dengan
arah getarnya.
( satriawan 2012:76)
Besaran-besaran dalam gelombang:
1.Simpangan adalah jarak perpindahan titik pada medium diukur dari posisi
kesetimbangan.
a.
b.
Gambar 1. Contoh gelombang transversal(a) dan gelombang longitudinal (b),
Kedua jenis gelombang dihasilkan dengan memberikan arah simpangan yang
berbeda
βαδ
v¿ ρ
di mana v adalah cepat rambat gelombang longitudinal, βαδ adalah modulus Bulk
gas, dan ρ adalah rapat massa volume gas. cepat rambat gelombang longitudinal
pada gas(v) akan besar jika modulus Bulk gas diperbesar(βαδ) atau rapat massa
volume gas( ρ ) diperkecil
( Zainuddin, 2016:6 -7)
laju gelombang longitudinal memiliki wujud yang mirip dengan laju
gelombang transversal pada kawat ,yaitu:
di mana E modulus elastis dari materialnya dan... adalah identitas nya. untuk
gelombang longitudinal yang berjalan di cairan atau gas.
β
v¿
√ ρ
(gelombang longitudinal di fluida) (8)
Cp
β¿ (10)
Cv
Berdasarkan persamaan diatas kelajuan bunyi dalam gas ideal dirumuskan sebagai
berikut.
βRT
v¿
√ M
(11)
Keterangan:
v= laju gelombang bunyi(m/s)
ρ= kerapatan medium(kg/m3)
R= konstanta/ tetapan gas ideal(8,314 J/mol k)
T= suhu mutlak gas(k)
P= tekanan gas(Pa)
β= konstanta laplace(N/m2)
(Chasanah dkk,2015:3)
Resonansi terjadi karena dua gelombang suara yang berfrekuensi sama saling
berinterferensi konstruktif. pengamatan resonansi ini dapat dilakukan dengan sebuah
tabung resonansi yang panjang kolom udaranya dapat kita atur dengan menaikkan atau
menurunkan permukaan dalam tabung tersebut.Jika sebuah sumber gelombang suara
dengan frekuensi tertentu dijalankan di atas tabung( misalnya sebuah garpu tala) maka
1 3 5
resonansi terjadi pada saat panjang kolom udara( λ, λ, λ, dan seterusnya). Hal ini
4 4 4
disebabkan seakan-akan ada dua sumber gelombang berfrekuensi sama berinterferensi.
gelombang pertama berasal dari garputala dan gelombang ke-2 berasal dari
gelombang pantul terhadap permukaan air.
Dalam eksperimen ini resonansi diartikan oleh kerasnya bunyi garputala ketika
terjadi resonansi sehingga pada saat membunyikan garpu tala di ujung terbuka tabung
dengan memukulnya dan sambil menurunkan permukaan secara perlahan kita akan
memperoleh bunyi keras lemah. keras lemah secara bergantian yang menunjukkan
resonansi kesatu kedua dan seterusnya
Kegiatan 2
Frukuensi=3Hz
No Amplitudo± 0,005(m) Panjang gelombang± 0,0005(m) Periode± 0,005(s)
1 3×10-2m 1,20 1,77
2 3×10-2m 1,20 1,80
-2
3 3×10 m 1,20 1,83
4 6×10-2m 1,20 1,85
-2
5 6×10 m 1,20 1,83
6 6×10-2m 1,20 1,80
-2
7 9×10 m 1,20 1,81
-2
8 9×10 m 1,20 1,83
9 9×10-2m 1,20 1,85
Tabel 2.hasil pengamatan panjang gelombang dan periode
B. Pembahasan
Percobaan cepat rambat gelombang longitudinal dilakukan untuk
menyelidiki faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang longitudinal
dan untuk menentukan cepat rambat gelombang longitudinal. dengan metode
memanipulasi frekuensi sebanyak 3 kali pada percobaan pertama dan
memanipulasi amplitudo sebanyak 3 kali pada percobaan kedua.
Dari hasil yang diperoleh data pada tabel 1 level amplitudonya yaitu 3
cm dengan menggunakan frekuensi pertama yaitu 3 Hz diperoleh panjang
gelombang sebesar 1,20m dan periode berturut-turut sebesar 1,85±0,005s ,
1,87±0,005s , 1,83±0,005s. ketika frekuensi 6 Hz diperoleh panjang
gelombang sebesar 0,95m dan periode berturut-turut sebesar 1,29±0,005s ,
1,35±0,005s , 1,37±0,005s pada frekuensi 9 Hz di peroleh panjang gelombang
berturut-turut 0,77 m dan periode berturut-turut sebesar0,85±0,01s ,
0,80±0,005s , 0,81±0,005s.
Berikut hubungan frekuensi (f) dengan panjang gelombang (λ) percobaan 1.
Hubungan f dengan λ
1.4
1.2
0.6
0.4
0.2
0
3 6 9
Hubungan A dengan λ
1.4
1.2
0.6
0.4
0.2
0
3 6 9
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah disajikan diperoleh kesimpulan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi cepat rambat gelombang longitudinal
adalah panjang gelombang ,frekuensi ,dan periode. hasil dari cepat rambat
gelombang longitudinal berdasarkan percobaan yaitu pada frekuensi 3 Hz
berturut-turut sebesar 0,648 m/s, 0,641m/s , 0,655 m/s dan pada frekuensi 6 Hz
berturut-turut sebesar 0,736 m/s , 0,703 m/s , 0,693 m/s dan pada frekuensi 9 Hz
berturut-turut sebesar 0,905 m/s , 0,962 m/s , 0,950 m/s. Hasil cepat rambat
gelombang yang diperoleh tidak membuktikan hipotesis maupun teori yang ada
dikarenakan kesulitan dalam menghentikan stopwatch dan dan gelombang yang
sedang berjalan secara bersamaan saran yang mungkin bisa saya lakukan
mungkin bisa mengatur secara otomatis jika pun ada pengaturannya waktu dan
gelombang berjalan secara bersamaan Atau satu orang menghentikan stopwatch 1
orang menghentikan aplikasinya agar fokus tidak terbagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin . 2017. Fisika Dasar 2 . Bandung:ITB.
Laporan Sementara
LAMPIRAN I
Fitriyani
NST dan ketidakpastian alat ukur
1. Amplitudo Aplikasi
Batas ukur 10
NST¿ ¿ ¿ 1×10−2 m
Jlhskala 10
1 1
∆A ¿ × NST ¿ ×1 ×10−2 ¿ 5 ×10−3 m
2 2
2. Frekuensi Aplikasi
Batas ukur 10
NST ¿ ¿ ¿ 1 Hz
Jlhskala 10
1 1
∆𝑓 ¿ × NST ¿ ×1 ¿ 0,5 Hz
2 2
3. Stopwatch
Batas ukur 1
NST ¿ ¿ ¿ 0,01 s
Jlhskala 100
1 1
∆t ¿ × NST ¿ × 0,01 ¿ 0,005 s
2 2
4. Penggaris
Batas ukur 1
NST ¿ ¿ ¿ 0,1 cm ¿ 1×10−3 m
Jlhskala 10
1 1
∆𝓁 ¿ × NST ¿ × 1 × 10−3 ¿ 5×10−4 m
2 2
LAMPIRAN II
Perhitungan data
Kegiatan 1
Amplitudo ¿ 3×10−2 m
T 1−¿ T 9 ¿1,85 s 1,87s 1,83 s 1,29 s 1,35 s 1,37 s 0,85 s 0,80 s
0,81s
λ 1−λ9 =¿1,20m 1,20 m1,20m 0,95 m 0,95 m 0,95 m 0,77 m 0,77
m 0,77m
f 1 −f 9=¿ 1,20m 1,20 m1,20m 0,95 m 0,95 m 0,95 m 0,77 m 0,77 m
0,77m3Hz,3Hz,3Hz,6Hz,6Hz,6Hz,9Hz,9Hz,9Hz