Anda di halaman 1dari 18

Soal A (Getaran, Gelombang, dan Bunyi)

1) Suatu bandul bergerak bolak balik dari ABCBA dengan amplitudo konstan.
Tentukan lokasi untuk kondisi berikut!
a) kecepatan maksimum, b) kecepatan nol, c) percepatan nol, d) percepatan
maksimum, e) semua energi berbentuk energi potensial, f) semua energi
berbentuk energi kinetic.
Jawaban:
a) Kecepatan maksimum terjadi pada titik B dimana merupakan titik terendah
dan pada titik tersebut energi kinetic yang dimiliki benda adalah
maksimum.
b) Benda mempunyai kecepatan nol di titik balik yaitu di titik tertinggi
lintasan (titik A & C)
c) Percepatan nol diperoleh ketika gaya pulihnya nol yaitu di titik yang
simpangnya nol, titik B (ingat rumus gaya pulih : mg sin ).
d) Percepatan maksimum diperoleh ketika gaya pulihnya maksimum. Ini
terjadi pada tempat yang simpangannya maksimum yaitu titik A dan titik
C.
e) Semua energy berbentuk energy potensial berarti energi kinetiknya nol. Ini
terjadi di tempat yang kecepatannya nol yaitu : di titik balik (titik A & C).
f) Semua energi berbentuk energy kinetic berarti energy potensialnya nol. Ini
terjadi di tempat yang simpangannya nol yaitu di titik B.
2) Jika amplitudo suatu getaran harmonic diperbesar, bagaimana dengan
frekwensinya, bagaimana dengan kecepatan maksimumnya?
Jawaban:
Frekuensi tidak ada hubungannya dengan amplitudo sehingga amplitudo
diperbesar tidak akan mempengaruhi frekwensi. Namun, amplitudo
mempengaruhi energy potensial maksimum. Amplitudo lebih besar energi
potensial maksimumnya lebih besar energy kinetik maksimumnya
bertambah kecepatan maksimumnya bertambah.
3) Mengapa orang atau hewan berkaki panjang seperti jerapah cenderung
berjalan lebih lambat (seperti ogah-ogahan)?
Jawaban:
Manusia atau hewan yang memiliki kaki panjang ketika berjalan dapat
diibaratkan bagaikan tali suatu bandul yang panjang ketika mengalami gerak
harmonic sederhana. Tali bandul yang panjang mempunyai frekuensi alamiah
lebih kecil atau periodenya lebih besar. Demikian juga orang atau binatang
yang kakinya lebih panjang terlihat berjalan lambat karena waktu yang
diperlukan untuk sekali melangkah lebih besar (periodenya besar atau
frekuensinya kecil).
4) Mengapa orang berbaris diminta berjalan seperti biasa ketika melewati
sebuah jembatan?
Jawaban:
Jembatan mempunyai kecenderungan untuk berosilasi. Pada waktu seorang
menjejakan kakinya ke jembatan, ia memberikan amplitudo pada jembatan itu
Jembatan akan berisolasi. Jika orang banyak sekaligus menginjakkan
kakinya keras-keras ke jembatan itu. Jembatan akan berisolasi dengan
amplitudo yang sangat besar. Jika amplitudo terlalu besar jembatan akan
runtuh.
5) Jelaskan perbedaan gelombang transversal dan longitudinal, gelombang
mekanik dan elektromagnetik?
Jawaban:
Perbedaan glombang transversal dan longitudinal yaitu pada arah
medium gelombang yang bergerak dalam kaitannya dengan arah
propogasi gelombang. Pada gelombang transversal media dipindahkan
tegak lurus terhadap arah gelombang. Sementara dalam gelombang
longitudinal, media dipindahkan sejajar dengan arah gelombang.
Perbedaan gelombang mekanik dan elektromagnetik yaitu pada
gelombang mekanik merupakan gelombang yang merambat dengan
menggunakan sebuah medium atau zat perantara, termasuk ke dalam
gelombang longitudinal. Kecepatannya di vakum nol dan tidak dapat
dipolanisasi. Sedangkan gelombang elektromagnetik merupakan
gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium, termasuk ke
dalam gelombang transversal, kecepatan di ruangan hampa 3no 4 m/s
dan dapat di polanisasi.
6) Gambarkanlah suatu gelombang yang merambat pada tali, tunjukkanlah dari
gambarmu mana yang disebut amplitudo, puncak gelombang, bukit
gelombang, lembah gelombang dan dasar gelombang!
Jawaban:
Amplitudo: amplitude diwakili oleh jarak antara B dan B , D dan D, F
dan F
Puncak gelombang: titik B
Bukit gelombang: ABC, EFG
Lembah gelombang: CDE
Dasar gelombang titik D

7) Gambar pulsa pantulan, jika ujung tali yang terikat adalah ujung tetap.
Jawaban:
8) Suatu gelombang datang pada batas dua medium dengan sudut 450 terhadap
normal. Kecepatan gelombang merambat pada medium I adalah V1 = 30m/s
pada medium 2 adalah V2 = 20m/s. Gambarkanlah perambatan
gelombangnya, b) hitung indeks bias relatif medium 1 terhadap medium 2, c)
hitung sudut biasnya, d) tentukan panjang gelombang medium 2.
Jawaban:
Diketahui:
i = 45
V1 = 30 m/s
V2 = 20 m/s
Ditanya:
a) Gambar perambatan gelombangnya
b) Indeks bias medium 1 relatif terhadap medium 2
c) Sudut bias
d) Panjang gelombang dalam medium 2
Jawab.
a)

b)

n12 = =

c) =

Sin r =

=
r = 28,1
d)

9) Apakah syarat terjadinya bunyi? Jelaskan!


Jawaban:
Misalkan kita gunakan ilustrasi bel listrik. Bila bel listrik dibunyikan di dalam
ruang tertutup yang hampa, bunyi tidak akan terdengar oleh orang di luar
ruang tersebut. Jadi, bunyi membutuhkan medium untuk merambat. Karena
bunyi membutuhkan medium penjalaran (tidak dapat melalui hampa udara),
maka bunyi termasuk gelombang mekanik. Kemudian bagaimana jika bel itu
bergetar di tengah hutan yang lebat dan di sana tidak ada pendengar, apakah
terjadi bunyi? tentunya tidak akan ada yang mendengar bunyi bel tersebut
karena tidak ada penerimanya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa bunyi dapat
terjadi jika memenuhi 3 syarat sebagai berikut.
1. Ada sumber bunyi yang bergetar
2. Terdapat medium (zat antara) yang menghantarkan bunyi
3. Ada penerima atau telinga pendengar
10) Bagaimana proses perambatan bunyi dari sumber hingga telinga pendengar?
Jawaban:
Proses perambatan bunyi dari sumber hingga mencapai telinga pendengar
melibatkan peran bagian-bagian yang terdapat pada telinga. Bagian-bagian
telinga ada yang berfungsi menerima getaran udara (gelombang
bunyi), meneruskan getaran, dan menyampaikan getaran ke saraf pendengar
di otak besar. Bunyi akan terdengar jika tidak ada sumbatan atau gangguan
pada bagian telinga yang menyebabkan gangguan perambatan getaran.
Getaran udara berupa bunyi ditangkap oleh daun telinga dan diteruskan
melalui liang dan saluran telinga sampai pada gendang telinga sehingga
gendang telinga ikut bergetar. Getaran pada gendang telinga diteruskan ke
tulang-tulang pendengaran (dari tulangmalleus-incus-stapes), kemudian
diteruskan ke tingkap oval/jorong. Di tingkap oval, getaran mengalami
penguatan menjadi berlipat antara 15 sampai 25 kali). Getaran pada tingkap
oval diteruskan melalui cairan pada saluran vestibule dalam rumah siput
(kohlea) dengan arah memutar kembali yang melalui cairan dalam saluran
tymphani hingga sampai pada tingkap bundar. Getaran pada cairan perilimfe
yang melewati saluran vestibule akan sgetaran merangsang ujung-ujung saraf
pendengaran dan diteruskan menjadi impuls menuju ke pusat pendengaran di
otak besar. Setelah impuls diterima dan diolah otak, maka bunyi dapat
didengar.
11) Mengapa kita masih dapat mendengar suara teman kita walaupun antara kita
dan teman kita terhalang oleh lemari besar?
Jawaban:
Hal tersebut dapat terjadi karena bunyi memiliki sifat dapat pengalami
pelenturan dan mampu merambat dalam medium padat. Bunyi dapat
dilenturkan atau sering disebut dengan difraksi artinya adalah pembelokan
arah gerak gelombang bunyi saat melewati suatu celah atau bertemu dengan
penghalang pada lintasan geraknya. Gelombang bunyi memiliki panjang
gelombang dalam rentang beberapa sentimeter sampai dengan beberapa meter
(dibandingkan dengan gelombang cahaya yang panjang gelombangnya
berkisar 500 nm). Seperti yang telah kita ketahui bahwa gelombang yang
panjang gelombangnya lebih panjang akan mudah didifraksi. Sifat difraksi ini
memungkinkan gelombang bunyi masih terdengar walaupun ada penghalang
berupa lemari besar di depannya. Selain itu sifat gelombang bunyi yang dapat
merambat melalui medium padat juga berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Perambatan bunyi melalui benda padat lebih cepat terdengar daripada melalui
benda cair atau gas.
12) Apakah cepat rambat bunyi tergantung pada medium? tunjukkan
persamaannya!
Jawaban:
Cepat rambat bunyi tergantung pada medium. Kecepatan bunyi dalam zat cair
lebih besar dari pada cepat rambat bunyi di udara, sementara itu kecepatan
bunyi pada zat padat lebih besar dari pada cepat rambat bunyi dalam zat cair
dan udara. Cepat rambat bunyi di udara bergantung pada jenis partikel yang
membentuk udara tersebut. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut.

V=

Ket : Y = konstanta laplace


R = tetapan umum gas (8,31 J / mol K)
T = suhu mutlak gas (kelvin)
M = massa molekul gas (gram/mol)
Cepat rambat bunyi dalam zat padat ditentukan oleh modulus young dan
massa jenis zat tersebut. Persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut :

V=

Ket : E = modulus young zat padat (N/ )

= massa jenis zat padat (Kg/ )


Di dalam zat cair, cepat rambat bunyi ditentukan oleh modulus bulk dan
kerapatan (massa jenis) cairan tersebut. Persamaannya dapat dituliskan
sebagai berikut.

V=
Ket :

13) a. Apakah yang dimaksud dengan taraf intensitas bunyi? b. Taraf intensitas
sebuah mesin tik adalah 75 dB. Berapakah taraf intensitas 15 mesin tik yang
dipakai secara bersamaan?
Jawaban:
a. Taraf intensitas bunyi merupakan perbandingan antara intensitas bunyi
dengan ambang pendengaran, digunakan skala logaritma yang di rumuskan
dalam persamaan

TI =

TI menyatakan taraf intensitas bunyi ( ), Io adalah harga ambang

intensitas bunyi (10 watt/ ), dan I adalah intensitas bunyi (watt/ )


b. Diketahui:
TI = 75
n = 15
Ditanya: TIn .?
Jawab :
TIn = TIn + 10logn
TI15 = 75 + 10 log 15
TI15 = 75 + I.176
TI15 = 76.176
14) Apakah yang dimaksud dengan pelayangan bunyi?
Jawaban:
Pelayangan adalah peristiwa perubahan frekuensi bunyi yang berubah ubah
dengan tajam karena ada dua sumber bunyi dengan perbedaan frekuensi yang
kecil. Berarti pelayangan terjadi jika perbedaan frekuensi kedua sumbernya
kecil. Pelayangan (beats) merupakan fenomena yang menerapkan prinsip
interferensi gelombang. Pelayangan akan terjadi jika dua sumber bunyi
menghasilkan frekuensi gelombang yang mempunyai beda frekuensi yang
kecil. Kedua gelombang bunyi akan saling berinterferensi dan tingkat suara
pada posisi tertentu naik dan turun secara bergantian. Peristiwa menurun atau
meningkatnya kenyaringan secara berkala yang terdengar ketika dua nada
dengan frekuensi yang sedikit berbeda dibunyikan pada saat yang bersamaan
disebut pelayangan. Gelombang akan saling memperkuat dan memperlemah
satu sama lain bergerak di dalam atau di luar dari fasenya.
Bentuk Gelombang Layangan Bunyi Atau Pelayangan Bunyi

Fenomena pelayangan terjadi sebagai akibat superposisi dua gelombang


bungi dengan beda frekuensi yang kecil
Gambar (a) menunjukkan pergeseran yang dihasilkan sebuah titik di dalam
ruang di mana rambatan gelombang terjadi, dengan dua gelombang secara
terpisah sebagai sebuah fungsi dari waktu. Kita anggap kedua gelombang
tersebut mempunyai amplitudo sama. Pada gambar (b) menunjukkan
resultan getaran di titik tersebut sebagai fungsi dari waktu.
kecil.
15) Sebuah garputala dengan frekuensi 440 Hz bergerak kea rah tembok dengan
kecepatan 2 m/s. Hitung layangan yang terjadi tiap detiknya antara bunyi
yang terdengar langsung dan bunyi yang dipantulkan tembok (v = 340 m/s),
jika:
a. Pengamat memegang garpu tala tersebut dan bergerak bersamanya.
b. Pengamat diam dan berdiri di antara garpu tala dan tembok.
Jawaban:
Diketahui:
= 440 Hz (Fs)
v ke arah tembok = 2 m/s (Vs)
V antara bunyi terdengar bunyi dipantulkan tembok = 340 m/s
Ditanya
a) N saat pengamat memegang garpu tala tersebut dan bergerak
bersamanya.
b) N saat pengamat diam dan berdiri diantara garpu tala dan tembok.

Jawab :
a) Pengamat ikut bergerak
VP = Vs = 2 m/s

p = ( ) Fs
Fp = ( ) 440

Fp = ( ) 440

Fp = (1) 440
Fp = 440 Hz
Fn = N = |f1 f2|
Fn = N = 440-440
Fn = N = 0 (tidak terjadi pelayangan)
b) Pengamat diam
Vs = -
Vp = 0

Fp = ( ) 440

Fp = ( ) 440

Fp = (0,876) 440
Fp = 385,57 Hz

Fn = N = |f1 f2|
Fn = N = 440-385,57
Fn = 54,43

Soal B (OPTIK: Cermin, lensa, alat optik)


1. Sebuah sinar datang pada sebuah cermin datar dengan sudut . Kemudian
cermin tersebut diputar 10 derajat ternyata sudut pantulnya sekarang 1,5
dihitung dari garis vertical. Hitunglah !
Jawaban:
Diketahui:
sinar datang =
Cermin diputar 10o = sudut pantul 1,5
Ditanya : ....?
Jawab:
Bila cermin datar diputar sebesar , maka sudut pantulnya 2
(sudut putar) = 2 =rumus sudut putar
= r + i = besarnya untuk cermin datar
Sehingga: = 2 (substitusi rumus x =
= 2 (r+i)
10o = 2 ( + 1,5 ) = 2o
10o = 2 (2,5 )
10o = 5 jadi = 2o
2. Sebuah cermin cekung memiliki jari-jari kelengkungan 20 cm. Sebuah benda sejati
diletakkan pada jarak 30 cm di depan cermin, tinggi benda 2 cm.
a. Hitung letak dan tinggi bayangan
b. Lukis jalannya sinar pada pembentukan bayangan
c. Tentukan sifat-sifat bayangan tersebut
Jawaban:
Diketahui:
R = 20 cm F = R = 10 cm
S = 30 cm
h= 2cm
Ditanya : a. S1 & h1
b. lukis jalannya sinar pada pembentukan bayangan
c. sifat-sifat bayangan
Jawaban

a.

= 15 cm

kali

= 1 cm
b.

c. Sifat bayangan : nyata, terbalik, diperkecil


3. Mengapa dokter gigi menggunakan cermin cekung untuk memeriksa lubang
gigi yang kecil?
Jawaban:
Dokter gigi menggunakan cermin cekung untuk memeriksa lubang kecil
karena dengan menggunakan cermin cekung kerusakan pada gigi akan terlihat
jelas sebab cermin cekung memiliki kemampuan memberikan bayangan maya
yang diperbesar. Berbeda dengan cermin cembung yang memberikan
bayangan maya namun diperkecil.
4. Apakah besar bayangan maya dapat diukur secara langsung?
Jawaban:
Bayangan maya adalah bayangan yang tidak bisa tertangkap oleh layar.
Maksud tidak bisa tertangkap oleh layar itu misalnya ketika sedang bercermin
di cermin datar. Misal jarak kita terhadap cermin adalah 20 cm. Tentu saja
kita bisa melihat dengan jelas di belakang cermin itu ada bayangan kita.
Tetapi di belakang cermin itu kita simpan kertas putih atau apa saja yang
penting bukan hitam, atau dengan telapak tangan kita letakkan 20 cm di
belakang cermin. Adakah bayangan terlihat di kertas atau di telapak tangan
kita? Ternyata tidak ada. Jadi itulah maksud bayangan semu atau bayangan
maya. Bayangan itu tampak ada saat kita bercermin tapi ternyata bayangan
itu tidak ada ketika kita cari di belakang cermin itu. Dari pengertian tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa kita tidak dapat mengukur secara langsung
bayangan maya tersebut. Hal itu dikarenakan untuk mengukur dibutuhkan
suatu layer sebagai objek tangkap bayangan, sedangkan bayangan maya tidak
dapat digambar di layar.
5. Apakah mata dapat membedakan suatu bayangan sejati atau maya?
Jawaban:
Tidak, mata kita tidak dapat membedakan apakah suatu bayangan sejati atau
maya yang dapat membedakan adalah layar. Bayangan sejati dapat ditangkap
oleh layar, sedangkan bayangan maya tidak.
6. Di hari yang cerah, kadang-kadang kita melihat bayangan pohon yang terletak
di tepi jalan, seolah-olah jalan bertindak sebagai cermin. Sebenarnya
fenomena apakah itu?
Jawaban:
Fenomena
Ini adalah fenomena pembentukan bayangan yang muncul ketika ada sinar
atau cahaya. Sinar itu ada tiga jenis, yaitu sinar lurus, sinar pantul, dan sinar
bias. Namun, hanya sinar lurus lah yang bisa membentuk bayangan. Sinar
lurus adalah sinar yang tidak dibelokkan, atau sinar yang langsung mengenai
objek.Sedangkan sinar pantul adalah sinar yang dipantulkan oleh suatu
permukaan objek, seperti cermin dan kertas. Dan sinar bias adalah sinar yang
dibelokkan saat melewati dua medium yang berbeda kerapatannya. Nah,
mengapa sinar lurus bisa membentuk bayangan? Bayangan terbentuk ketika
sinar terhalang oleh suatu objek dan tidak dapat menembus objek
tersebut. Saat matahari menyinari tubuh kita atau benda lainnya, sinarnya
terhalang oleh tubuh kita sehingga sinar matahari membentuk bayangan tubuh
kita di atas permukaan jalan. Posisi sinar matahari akan menentukan sudut
sinar datang dan menentukan panjang suatu bayangan. Jadi tidak heran
apabila bayanganmu pada siang hari lebih pendek daripada saat sore hari. Itu
karena pada siang hari, matahari berada tepat di atas kepala kita. Saat itu sinar
matahari jatuh tegak lurus sehingga hanya menyinari sebagian permukaan
bumi. Akibatnya, bayangan yang timbul menjadi pendek. Sedangkan pada
sore hari saat matahari akan tenggelam, sinarnya jatuh ke Bumi dari samping
atau condong dari barat, sehingga permukaan bumi yang terkena sinarnya
lebih luas. Maka bayangan yang timbul menjadi panjang.
7. Mengapa intan tampak berkilauan?
Jawaban:
Batu intan tampak berkilau karena batu intan yang sudah diasah dirancang
agar dapat memantulkan kembali bagian terbanyak dari cahaya yang
menimpa bagian depannya. Sebagian dari cahaya dipantulkan oleh bagian
luar muka sebelah atas, dan sebagian lagi oleh bagian dalam muka sebelah
atas. Hal inilah yang menyebabkan intan tampak berkilau jika terlihat dari
bagian depan, tetapi gelap/buram jika dilihat dari bagian belakang.
8. Sebuah lensa bikonveks (double convex) mempunyai jarak fokus 8 cm.
Sebuah benda yang tingginya 2 cm diletakkan di depan lensa. Hitung letak
dan tinggi bayangan jika benda diletakkan di depan lensa pada jarak:
a. 4 cm
b. 12 cm
c. 20 cm
d. 8 cm
Jawaban:
Lensa dikonveks (cembung-cembung)
F dan R = positif
Dik : f = 8 cm
h = 2 cm
Jawab :
a. S = 4 cm
s = -8 (dibelakang cermin)

| |

| |= 2

2=

h1 = 4 cm

b. S = 12 cm

S1 = 24 cm (di depan fokus)

| |= |=2

h1 = 4 cm
c. S = 20
=

= 16 cm

=| | = 8,8 cm

= 1,6 cm

d. S = 8 cm

0=

S1 = (tak terhingga)

9. Apakah guna lensa bifocal?


Jawaban:
Kegunaan lensa bifocal adalah lensa yang mengoreksi rabun dekat dan jauh
dengan memiliki dua bagian yang berkekuatan focus berbeda. Lensa ini
memiliki dua titik fokus dan satu titik api. Bagian atas digunakan untuk
melihat bagian yang jauh sedangkan bagian bawah untuk melihat bagian yang
dekat dengan jarak kurang lebih 30 sampai 35 cm dari mata. Pengguna lensa
ini biasanya berusia 40 tahun ke atas.

10. Seseorang yang berpenglihatan dekat tidak dapat melihat dengan jelas benda
yang berjarak lebih jauh dari 60 cm diukur dari mata. Berapa kuat lensa
kacamata yang memungkinkan ia dapat melihat dengan jelas?
Jawaban:
Diketahui : PR = 60 cm (Rabun jauh)
Ditanyakan : P .?
Jawab :

P=

P = -1,67 diopri

Anda mungkin juga menyukai