Anda di halaman 1dari 6

Laporan Cepat Rambat Gelombang Longitudinal (2D)

CEPAT RAMBAT GELOMBANG LONGITUDINAL (2D)


Nanda Mahjatia,Ahmat Hidayat,Ramdhanti, Benny Ansari dan Abdul Salam M, M.pd
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung
Mangkurat (UNLAM)
Jl. Brigjend H. Hasan Basri, Banjarmasin, 70123
e-mail: fkipunlam.ac.id
Abstrak Percobaan ini bertujuan untuk
menyelidiki faktor yang mempengaruhi cepat
rambat gelombang longitudinal pada tabung gas
dan menentukan cepat rambat gelombang
longitudinal
pada
tabung
gas.
Metode
percobaannya dengan mengubah-ubah frekuensi
pada audio generator dengan respon panjang
tabung yang menghasilkan bunyi keras. Dari hasil
yang di dapatkan telah sesuai dengan rumusan
hipotesis di mana semakin besar frekuensi audio
generator maka semakin keras pula bunyi yang di
keluarkan dari tabung dan semakin panjang
tabung yang menghasilkan bunyi.Dari grafik juga
dapat dilihat jika semakin besar nilai frekuensi
yang di gunakan maka semakin besar pula nilai
cepat rambat gelombangnya.

Suatu gelombang longitudinal yang menjalar


di dalam suatu tabung gas mengalami pantulan
pada kedua ujung tabung, seperti halnya
gelombang transversal pada tali. Superposisi
atau interferensi antara gelombang yang
menjalar pada arah berlawanan menghasilkan
gelombang beridiri.
Berdasarkan latar belakang diatas dapat
diambil sebuah rumusan masalah yaitu: Apa
faktor yang mempengaruhi cepat rambat
gelombang longitudinal pada tabung gas ? dan
Bagaimana menentukan cepat rambat
gelombang longitudinal pada tabung gas ?.

Kata
Kunci--Cepat
rambat
gelombang
longitudinal, frekuensi dan Panjang tabung.

I.

PENDAHULUAN

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang


merambat pada suatu medium. Di dalam
perambatannya tidak diikuti oleh berpindahnya
partikel-partikel perantarannya. Gelombang
longitudinal adalah gelombang yang memiliki
arah getar sejajar dengan arah rambatnya. Pada
gelombang longitudinal, getaran partikel pada
medium adalah sepanjang arah yang sama
dengan gerak gelombang. Kecepatan gelombang
dalam gelombang longitudinal adalah kecepatan
di mana setiap rapatan tampak bergerak; dan
besarnya sama dengan hasil kali panjang
gelombang dan frekuensi.

II.

KAJIAN TEORI

Gelombang longitudinal adalah gelombang


yang memiliki arah getar sejajar dengan arah
rambatnya. Contoh gelombang longitudinal
adalah gelombang bunyi dan slinki yang ditekan
sejajar badannya. [3]
Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh gelombang dalam satu sekon. Pada
gelombang, dalam periode T, jarak tempuhnya
sama

dengan

panjang

gelombang

( )

sehingga cepat rambat gelombangnya memenuhi


persamaan.

v=

s
= atau v= f
t T

(1)

Dengan v = cepat rambat gelombang (m/s), dan

= panjang gelombang (m).[2]

Laporan Cepat Rambat Gelombang Longitudinal (2D)


2
Ada jenis gelombang lain yang dikenal
dengan
gelombang
longitudinal.
Pada
gelombang longitudinal, getaran partikel
padamedium adalah sepanjang arah yang sama
dengan
gerak
gelombang.
Gelombang
longitudinal dibentuk pada pegas yang terentang
dengan secara bergantian menekan dan
meregangkan satu ujung. Hal ini ditunjukkan
pada gambar 1.

Gambar 1. Gelombang longitudinal.

Satu contoh penting dari gelombang


longitudinal adalah gelombang suatu di udara.
Drum yang bergetar, misalnya secara bergantian
menekan dan menipiskan udara. Menghasilkan
gelombang longitudinal yang merambat di
udatra, seperti pada gambar 2.

Gelombang longitudinal dapat di


gambarkan
secara
grafis
dengan
menggambarkan kerapatan molekul udara (atau
kumparan-kumparan pegas) terhadap posisi pada
saat tertentu, seperti pada gambar 3. Kita akan
sering menggunakan penggambaran grafis
karena jauh lebih mudah untuk mengilustrasikan
apa yang terjadi. Perhatikan bahwa grafik
tampak sangat mirip dengan gelombang
transversal.
Kecepatan gelombang longitudinal
mempunyai bentuk yang hampir sama dengan
kecepatan gelombang transversal pada tadi
yaitu:

v=

faktor gaya elastis


faktor inersia

(2)

Gambar 3. Gelombang longitudinal dengan


respresentasi grafisnya, pada satu saat tertentu.

Gambar 2. Produksi gelombang suara, yang


merupakan gelombang longitudinal, diperlibatkan
dua kejadian pada waktu yang sama, yang berjarak
sekitar setengah periode.

Panjang gelombang, frekuensi, dan


kecepatan gelombang semuanya mempunyai arti
dalam gelombang longitudinal. Panjang
gelombang adalah jarak antara rapatan yang
berurutan (atau regangan yang berurutan), dan
frekuensi adalah jumlah tekanan yang melewati
satu titik tertentu per detik. Kecepatan
gelombang adalah kecpatan di mana setiap
rapatan tampak bergerak; dan besarnya sama
dengan hasil kali gelombang dan frekuensi.

Khususnya,
untuk
gelombang
longitudinal yang merambat sepanjang batang
padat yang panjang,

v=

(3)

Di mana E adalah modulus elastis dan


adalah massa jenis (kerapatan)-nya. Untuk
gelombang longitudinal yang merambat dalam
zat cair atau gas

v=

(4)

Laporan Cepat Rambat Gelombang Longitudinal (2D)


3
Dimana B adalah modulus bulk dan
adalah massa jenis (kerapatan)-nya. [1]
Contoh gelombang longitudinal dalam
kehidupan sehari-hari adalah gelombang bunyi.
Untuk memahami mengetahui gelombang
longitudinal pada gas, maka perhatikan gambar
berikut.
Untuk
mengetahui
persamaan
gelombang longitudinal pada gas, maka
perhatikan gambar.

P
2
dx =dx 2
x
t
P
2
dx = 2
x
t

Menurut laplace, perubahan volume gas


dalam gelombang longitudinal merupakan
proses adiabatic, yaitu PV = konstan. Sifat
elastis
gas
merupakan
ukuran
kompressiblitasnya yang dinyatakan sebagai
modulus Bulk (), yaitu:

ad=

Gambar 4. Gelombang longitudinal pada gas.

Gambar 4, menunjukkan suatu elemen


gas yang pada keadaan setimbang berupa lapisan
setebal dx dan berjarak x dari pusat koordinat O.
jika simpangan yang disebabkan oleh karena
lewatnya gelombang longitudinal dalam gas itu
dinyatakan sebagai , maka bagian kiri elemen
gas menyimpang sebesa (x) dan ujung kanan
menyimpang sebesar (x + dx) dari kedudukan
setimbangnya. Gelombang longitudinal ditandai
dengan terjadinya rapatan dan renggangan,
sebagai akibat dari perubahan tekanan gas. Jadi
simpangan pada gas disebabkan oleh perbedaan
tekanan. Bagian kiri elemen gas menderita gaya
tekan F1 = P1 A dan bagian kanan menderita
gaya tekan F2 = P2 A. Misalkan rapat massa gas
adalah , maka berdasarkan Hukum II Newton,
F=ma

( P1P2 ) A= A dx

t 2
2

P ( x )P ( x +dx )=dx


t2

(5)

dB
P

dV
V/P
V

atau

P= ad

A ( x +dx ) (x)
V
= ad
V
A dx

P= ad

(6)
Rumus diatas menunjukkan parsial. Persamaan
gelombang longitudinal pada gas yaitu:

v=

ad

(7)

Dimana v adalah cepat rambat


gelombang longitudinal, ad adalah modulus
Bulk gas, dan adalah rapat massa volume gas.
Kesimpulannya cepat rambat gelombang
longitudinal pada gas (v) akan besar jika
modulus Bulk gas diperbesar (ad) atau rapat
massa volum gas () diperkecil.[5]
Dalam pipa organa tertutup, ujung
tertutup merupakan simpul (node) untuk
simpangan. Frekuensi dasarnya kira-kira sama
dengan

v
4l

(8)

Laporan Cepat Rambat Gelombang Longitudinal (2D)


4
Yaitu setengah dari frekuensi dasar pipa organa
dengan panjang yang sama. Nada- nada atas
yang ada hanyalah nada yang memberikan
simpul untuk simpangan pada ujung tertutup,
dan suatu perut (antinode) panjang ujung
terbuka. Jadi seperti pada gambar 5, harmonik
genap tidak ada. Warna bunyi atau timbre, pipa
organa tertutup akan berbeda dengan bunyi pipa
organa terbuka.

Dengan: fn = frekuensi nada ke-n (Hz), v = cepat


rambat bunyi dalam pipa (m/s) dan L = panjang
pipa (m).[2]
III.

METODE PERCOBAAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan


dalam percobaan ini adalah pipa organa tertutup
sebanyak 1 buah, speaker sebanyak 1 buah,
audio generator sebanyak 1 buah dan mistar
ukur sebanyak 1 buah.
Adapun
rumusan
hipotesis
dari
percobaan ini adalah semakin besar frekuensi
generator maka semakin keras pula bunyi yang
di keluar dari tabung dan semakin panjang pula
tabung yang menghasilkan bunyi.

Gambar 5. Empat cara getaran resonansi untuk pipa


organa tertutup. Perhatikan bahwa harmonik genap
tidak ada.[4]

Pola gelombang pada pipa organa


tertutup adalah seperti ditunjukkan pada gambar
6.

Gambar 6. Pola gelombang pipa organa tertutup pada


saat terjadi (a) nada dasar, (b) nada atas pertama, dan
(c) nada atas kedua.

Dari gambar 6 panjang gelombang nada


dasar, nada atas pertama, dan nada atas kedua
berturut-turut 4L, 4/3L dan 4/5L. Secara umum,
di peroleh

n =

4L
2 n+1

Sehingga
persamaan

(9)
frekuensi

v
v
f n= (2n+ 1)
n
4l

nadanya

memenuhi

(10)

Adapun identifikasi dan definisi operasional


variabel dari percobaan ini sebagai berikut:
variabel manipulasinya adalah frekuensi
generator (Hz), variabel responnya adalah
panjang tabung yang menghasilkan bunyi (l) dan
variabel kontrolnya adalah level signal dan
panjang tabung.
Definisi operasional variabel manipulasinya
adalah frekuensi generator, Frekuensi generator
adalah jumlah tekanan yang melewati satu titik
tertentu per detik. Selama percobaan mengubahubah frekuensi pada geneterator sebanyak 3 kali
yaitu sebesar 600 Hz, 700 Hz dan 800 Hz.
Definisi operasional variabel responnya adalah
panjang tabung yang menghasilkan bunyi,
Panjang tabung
yang menghasilkan bunyi
adalah nilai dari jarak antara dasar tabung
dengan speaker. Selama percobaan mengamati
panjang tabung sebanyak 3 kali yaitu sebesar 8,3
cm, 8,5 cm dan 10,0 cm. Definisi operasional
variabel kontrolnya adalah level signal, level
signal adalah level dari audio generator. Panjang
tabung adalah panjang dari atas tabung sampai
dasar tabung. Selama percobaan mengontrol
level signal sebanyak 10 kali dan panjang
tabung sebesar 24 cm.
Prosuder kerja dari percobaan cepat rambat
gelombang longitudinal pertama meletakkan
speaker di dasar tabung, mengatur frekuensi

Laporan Cepat Rambat Gelombang Longitudinal (2D)


5
generator. Menyalakan audio generator dan
tarik/angkat secara perlahan tangkai speaker.
Mencatat panjang tabung yang menghasilkan
bunyi yang keras. Mencatat di tabel sebagai l 1.
Mengangkat secara perlahan speakernya
sehingga bunyi terdengar lemah, selanjutnya
akan kembali menjadi keras. Mencatat panjang
tabung yang menghasilkan bunyi keras kedua
tersebut sebagai l2. Melakukan hal yang sama
untuk memperoleh bunyi keras ketiga (jika
memungkinkan) kemudian mencatat hal tersebut
sebagai l3. Mengulangi langkah 2 hingga 6 untuk
frekuensi yang berbeda. Menganalisis hasil
pengamatan untuk menentukan cepat rambat
gelombang bunyi.

v = f
IV.

Tabel hasil pengamatan cepat rambat gelombang


longitudinal.
No

Frekuensi (Hz)

(l 0,05)
cm
1
600
8,30
2
700
8,50
3
800
10,00
Dari hasil tabel pengamatan di atas
percobaan ini mengubah-ubah frekuensi sebesar
600 Hz, 700 Hz dan 800 Hz. Dengan panjang
tabung yang menghasilkan bunyi yang keras
sebesar (8,30 0,05) cm, (8,50 0,05) cm dan
(10,00 0,05) cm. Dengan menggunakan
persamaan

Gambar percobaan cepat rambat gelombang


longitudinal pada tabung gas.
Tabel pengamatan percobaan cepat rambat
gelombang longitudinal.
No
1

Frekuensi
.. Hz

. HZ

. Hz

Teknik analisis yang dipakai untung


menghitung hasil data yang diperoleh adalah
sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN

v =f

hasil perhitungan yang di

dapatkan sebesar 199,2 m/s , 238 m/s dan 320


m/s. Panjang gelombang memiliki hubungan
inverse terhadap frekuensi f, jumlah puncak
untuk melewati sebuah titik dalam sebuah waktu
yang diberikan. Panjang gelombang sama
dengan kecepatan jenis gelombang dibagi oleh
frekuensi gelombang. Ketika berhadapan dengan
radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa,
kecepatan ini adalah kecepatan cahaya c, untuk
sinyal (gelombang) di udara, ini merupakan
kecepatan suara di udara. Hubungannya adalah:

c
f

. Berdasarkan hasil yang di peroleh ini,

maka telah sesuai dengan rumusan hipotesis di


mana semakin besar frekuensi audio generator
maka semakin keras pula bunyi yang di
keluarkan dari tabung dan semakin panjang
tabung yang menghasilkan bunyi. Dari hasil
percobaan dapat di buat grafik sebagai berikut:

Laporan Cepat Rambat Gelombang Longitudinal (2D)


6

hubungan antara frekuensi dan cepat rambat gelombang

gelombang di dalam tabung, yaitu: l = /4 atau


= 4l.

1000

UCAPAN TERIMAKASIH

800
600
400
200
0
199,2 m/s

238 m/s

320 m/s

Dari grafik hubungan antara frekuensi dan cepat


rambat gelombang dapat di lihat bahwa jika
semakin besar nilai frekuensi yang di gunakan
maka semakin besar pula nilai cepat rambat
gelombangnya.
Kendala praktikan saat praktikum
kurang telitinya dalam membaca skala pada alat
ukur mistar yang berada di tabung, mematikan
dan menyalakan audio generator dan dalam
menentukan bunyi keras yang di hasilkan pipa
organa tertutup.

Praktikan Nanda Mahjatia (A1C415023)


mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT
karena berkat rahmatNya praktikan dapat
menulis laporan ini dengan lancar. Praktikan
juga mengucapkan terimakasih kepada Benny
Ansari selaku Asisten Praktikum Laboraturium
Fisika FKIP atas bimbingannya dalam
pelaksanaan percobaan ini. Praktikan juga
mengucapkan terimakasih kepada teman
mahasiswi pendidikan fisika yang satu
kelompok dengan praktikan yang telah
membantu banyak hal dalam pelaksanaan
percobaan ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika Jilid 1 Edisi
Kelima. Jakarta: Erlangga.
[2] Utomo, Pristiadi. 2007. Fisika Interaktif SMA

KESIMPULAN

Kelas X. Jakarta: Azka Press.

Dari hasil percobaan di atas dapat di


tarik kesimpulan faktor yang mempengaruhi

[3] Supardianningsih. 2015. Fisika SMA Kelas XII.


Jakarta: Erlangga.

cepat rambat gelombang pada tabung gas adalah


adanya medium udara dan frekuensi yang di
ubah-ubah

hingga

membuat

tabung

mengeluarkan bunyi keras. Menentukan cepat


rambat gelombang longitudinal pada tabung gas
adalah dengan persaman

v = f

,dengan

jarak antara simpul tertutup dan terbuka terdekat


adalah 1/4 , maka frekuensi dasar pada tabung
hanya berhubungan dengan seperempat panjang

[4 ]Sutrisno. 1984. Gelombang dan Optik. Bandung:


ITB.
[5]

Zainuddin.
2009.
Modul
dasar-dasar
Gelombang dan Optika. Banjarmasin:
FKIN UNLAM.

Anda mungkin juga menyukai