Anda di halaman 1dari 4

Metode Rayleigh

Metode energy dapat digunakan untuk system bermasa banyak atau system yang
massanya terdistribusi, bila gerak tiap titik dalam system diketahui. Dalam system
dimana massa-massa dihubungkan oleh penghubung tegar, tuas(lever), atau roda
gigi, gerak berbagai massa tadi dapat dinyatakan dalam gerak beberapa titik
spesifik dan system hanyalah merupakan system dengan satu derajat kebebasan
karena hanya diperlukan satu koordinat. Energi Kinetik dapat ditulis sebagai

1
T = mef
2

Dengan mef adalah massa efektif atau sebuah gumpalan massa ekivalen pada titik
speifik tersebut. Bila kekakuan di titik itu juga diketahui, maka frekuensi natural
dapat dihitung dari persamaan sederhana

n=
k
mef

Dalam system yang massanya terdistribusi seperti pegas dan balok, pengetahuan
tentang distribusi amplitude getaran diperlukan sebelum energy kinetic dapat
dihitung. Rayleigh menunjukan bahwa dengan asumsi bentuk amplitudo getaran
yang masuk akal, maka massa yang tadinya diabaikan dapat ikut diperhitungkan
dan diperoleh perkiraan frekuensi dasar lebih baik.

Getaran bebas teredam karena kekentalan


Bila sistem linier dengan satu derajat kebebasan dirangsang, maka responnya akan
tergantung pada jenis rangsangan dan redaman yang ada. Bentuk persamaan
geraknya pada umumnya adalah

m + F d +kx =F ( t )

F(t) : perangsang
Fd : gaya redaman
Gaya redaman karena kekentalan dinyatakn oleh persamaan

Fd =c

c : konstanta kesebandingan
Persamaan geraknya dapat ditulis

m +c + kx=F ( t )
Solusi persamaan diatas ada dua macam. Jika F(t) = 0, maka diperoleh persamaan
diferensial homogeny yang solusinya secara fisis sesuai dengan getaran teredam-
bebas. Dengan F(t) , diperoleh solusi khusus yang disebabkan karena rangsangan
tanpa tergantung pada solusi homogen.
Dengan persamaan homogeny
m +c + kx=0

Maka pendekatan yang biasa adalah memisalkan solusi dengan bentuk

x=e st

Dengan s adalah konstanta dengan mensubtitusi kedalam persamaan differensial


deperoleh

( m s 2+ c s+k ) e st=0

Yang dipenuhi untuk semua nilai t, bila

2 c k
s + s+ =0
m m

Persamaan diatas dekenal sebagai persamaan katrakteristik, mempunyai dua akar

s 1,2=
c
2m

( c 2 k
2m

m )
Jadi, solusi umum diberikan oleh persamaan

x= Aes t + Be s t
1 2

Didapat persamaan

( Ae ( +B e )
2 2
c k c k
c
2m 2m) t
m
( 2m) t
m
x= Ae

c
Suku pertama Ae 2 m adalah fungsi meluruh (decaying) secara eksponensial. Tetapi
suku-suku di dalam kurung tergantung nilai numerik dibawah akar yaitu apakah
postif, nol, atau negative.
2
c k
Bila suku ( )
2m lebih besar dari m maka eksponen pada persamaan diatas

merupakan bilangan rill dan getaran tidak mungkin terjadi. Keadaan ini disebut
banyak teredam (overdamped)
2
c k
Bila suku ( )
2m kurang dari m maka eksponen menjadi bilangan khayal maka

suku-suku yang didalam kurung pada persamaan diatas adalah berosilasi. Keadaan
ini disebut kurang teredam (underdamped).
Sebagai batas antara gerak berosilasi dan gerak tanpa berosilasi didefinisikan
redaman kritis sebagai nilai c yang mereduksi nilai dibawah tanda akar menjadi nol.
Redaman kritis

cc 2 k
( )
2m
= = n2
m

Atau

c c =2 km=2 m n

Nilai suatu redaman biasanya dinyatakan dalam redaman kritis oleh rasio
nondimensional
cc
=
c

Yang disebut sebagai rasio redaman, dengan mengingat bahwa

c c
= c = n
2m 2m

Akar persamaan dinyatakan dalam sehingga

s 1,2=( 21 ) n

Gerak berosilasi. ( < 1.0 , keadaan kurang teredam) dengan konsisi awal x(0)
dan (0) didapat

( 0 ) + n x (0)
x=e t n

( n 1 2
sin 1 2 n t + x (0)cos 1 2 n t
)
Persamaan ini menunjukkan bahwa frekuensi getaran teredam adalah sama denga
2
=n 1
2
d=
d

Anda mungkin juga menyukai