Anda di halaman 1dari 7

DAMPED FREE VIBRATION

(GETARAN BEBAS TEREDAM)


Persamaan gerak untuk model getaran

bebas

teredam

seperti

tergambar

adalah:
..

m x C x k x F (t )

Jika

F (t ) =

(1)

0 disebut getaran bebas

teredam,

persamaan

menjadi

persamaan differensial homogen.


Jadi persamaan gerak getaran bebas teredam adalah:
..

(2)

m x Cx k x 0

Solusi persamaan diatas dapat dihitung dengan mengasumsikan


x e st

Dalam hal ini s adalah konstanta, maka diperoleh :


.

x s e st
..

x s 2 e st

, subsitusikan

..

x , x dan x

tersebut ke dalam persamaan (2),

maka diperoleh
(3)

( m s 2 Cs k ) e st 0

Persamaan (3) diatas berlaku untuk seluruh harga (t) bila


m s 2 Cs k 0 , atau
s2

C
k
s
0
m
m

(4)

Persamaan (4) dikenal dengan persamaan karakteristik, mempunyai dua


jawaban:
s1, 2

2m

2m

k
m

(5)
Jawaban umum dari persamaan differensial diatas adalah:
x A e s1 t B e s2 t

(6)
Dalam hal ini A dan B adalah konstatanta yang akan dievaluasi dari kondisi
.
awal x(0) dan x(0)

Subsitusikan persamaan (5) ke dalam persamaan (6), diperoleh:


xe

C
)t
2m

(Ae

2m

k
)t
m

Be

2m

k
)t
m

(7)

Faktor pertama persamaan diatas e ( 2 m ) t adalah fungsi sederhana yaitu


fungsi eksponensial menurun terhadap perubahan waktu. Perilaku faktor

yang di dalam kurung

(Ae

2m

k
)t
m

Be

2m

k
)t
m

2m

numerik dari pangkat yang dibawah tanda akar

tergantung dari nilai

k
m

, apakah positif,

nol, atau negatif.


Bila:

2m

2
m

2m

k
m

>0 disebut kondisi damping lebih atau overdamped,

k
m

=0 disebut damping kritis atau critical damping, dan

k
m

<0 disebut damping kurang atau under damping

Ada tiga kemungkinan:


1. Kondisi damping lebih atau overdamped
Bila,

2
m

maka
xe

k
m

C
)t
2m

(Ae

2m

, maka nilai

tidak

terjadi

C
(

2m

k
)t
m

osilasi

Be

C
(

2m

k
m

adalah bilangan real,

pada

k
)t
m

).

persamaan

(7)

Kondisi seperti ini disebut

kondisi damping lebih atau overdamped


2. Kondisi damping kritis atau Critical damping
Bila,

2m

, dan

2m

k
m

= 0, maka persamaan (7) menjadi

bentuk x e ( 2 m ) t ( A B ) , juga tidak terjadi osilasi. Kondisi seperti


ini dikenal dengan damping kritis critical damping
Pada damping kritis ini berlaku:
Cc

2m

k
n2 ,
m

dan

C c = 2 km

2m n2

Akan lebih mudah jika kondisi sembarang damping dinyatak bilang


tak berdimensi

C
Cc

, yang disebut perbandingan damping atau damping

ratio
Cc
Cc

C
C

2
m

2m

Persamaan (5)

s1, 2

2m

s1, 2

C
Cc

= 2mc

= 2mc

2
m

k
m

dapat diubah menjadi :


(8)

2 1 n

3. Kondisi kurang damping atau Underdamped


Bila,

2m

s1, 2

k
m

2
m

2m

2m

, maka
2

k
m

k
m

k C

m 2m

, sehingga

dapat diubah menjadi


(9)

s1, 2 i 1 2 n

4. Simpulan
Getaran bebas teredam atau damped free vibration terbagi kedalam
tiga kondisi yaitu:
a. Overdamped

2m

Bila

k
m

> 0, atau

k
m

= 0 atau

= 1, tidak terjadi osilasi

k
m

< 0 atau

< 1, terjadi osilasi

> 1, tidak terjadi osilasi

b. Critical damped
C

2m

Bila

c. Under damped
Bila

2m

5. Penggunaan Damped Free Vibration


Penggunaan damped free vibration ini adalah pada sistem suspensi
kendaraan bermotor, yaitu pada kondisi underdamped, karena
walaupun perpindahan masa diredam, tapi masih terjadi gerak osilasi.
Pada kondis under damped ini, solusi persamaan x A e s t B e s t
untuk < 1 adalah
1

x e n t Ae i

1 2 n t

1 2 n t

,
( 10 )
Persamaan (10) dapat juga dinyatakan dengan dua bentuk persamaan
berikut:
x Xe t Sin 1 2 n t , atau
( 11 )
( 12 )
x e t C1 Sin 1 2 n t C 2 Cos 1 2 n t
n

Be i

grafik perpindahan x terhadap n t dapat dilihat pada gambar berikut:

Grafik antara perpindahan x terhadap n t untu

<1

(Underdamped)

Grafik antara perpindahan x terhadap n t untu


(overdamped)

>1

6. Penurunan Logaritmik / Logarithmic Decrement


Suatu cara yang mudah untuk menunjukkan pengaruh damping pada
sistem adalah dengan mengukur penurunan dari simpangan osilasi
bebas. Makin bebsar damping, makin besar laju penurunan dari
penyimpangan tersebut.
Perhatikan kembali persamaan (11)
x Xe t Sin 1 2 n t , dapat digambarkan sbgai berikut:
n

Grafik Laju penurunan secara logaritmik


Perbandingan Penurunan logaritmik ( ) didefinisikan sebagai sebagi
logaritma dari perbandingan dua amplutido berurutan
X
ln 1
X2

= ln

e nt1 Sin 1 2 n t1

e n t1 d Sin 1 2 n t1 d

Nilai sinus akan sama jika waktu berubah sebasar periode damping d ,
persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi
e nt1
= ln
= ln e = n d
n t1 d
e
n d

Subsitusikan periode damping d =


n
penurunan logaritmik adalah

1 2

, maka diperoleh rasio

(13)

1 2

Contoh
Diketahui suatu sistem getar dengan peredam, massa m = 5 kg, konstanta
pegas k = 6000 N/m, dan konstanta damping c= 24 N/m.s. Hitunglah rasio
penurunan logaritmik.
Jawab ;
n

k
m

Damping kritis

6000
5

= 34,64

c c 2m n =

Ratio damping

c
cc

rad
s

2 x 5 x 34,64 = 346,6
24
346,6

=0,07

rasio peneurunan logaritmik

2
1

2 x 0,07
1 0,07 2

= 0,44

Sehingga perbandingan amplitudo


x1
e e 0, 44 =
x2

1,55

Anda mungkin juga menyukai