Anda di halaman 1dari 23

SISTIM GETARAN BEBAS

Per. Gerak :

m.y  c. y  k . y  P(t )
Jika sistim bergetar bebas, maka P(t)=0, jadi:

m.y  c. y  k . y  0 (1)

Pers. Di atas adalah PD Homogen dengan koefisien konstan.


Penyelesaian:
Jika : y  ze st (2)

Maka: y  zse st dan y  zs 2 e st (3)


Substitusi ke per. (1) dihasilkan:

 2 c k  st
 s  s   zse  0 (4)
 m m
 2 c k
dan s  s    0 (5)
 m m

Pers. (5) adalah Solusi Umum.

GETARAN BEBAS TANPA REDAMAN


(UNDAMPED FREE VIBRATIONS)

Jika tanpa redaman, maka nilai c pada pers. (1) adalah 0, sehingga:

m.y  k . y  0 (6)
k k
Jika diambil definisi  2  atau   Maka pers.(6) menjadi:
m m

y   2 y  0 (7)
Pers. (7) adalah PD linier homogen orde dua, dan mempunyai respon umum:

y = A cos ωt + B sin ωt (8)

Pers. (8) adalah persamaan getaran harmonik berupa fungsi periodik. Fungsi
periodik berulang kembali setelah interval waktu T.
Dimana :
T = waktu getar alami.
Untuk menyelesaikan persamaan (8) diambil kondisi batas, pada
t = 0 → y = y0 dan ỳ = ỳ0
Sehingga substitusi ke persamaan (8) menjadi :
y0 = A . Cos (ω.0) + B ( Sin (ω.0)
y0 = A.1 + 0
A = y0 (9)

Selanjutnya turunan pertama persamaan (8) :


ỳ = - A ω sin ωt + B ω cos ωt (10)
Pada t = 0 substitusi ke persamaan (10) →
ỳ = - A ω sin (ω.0) + B ω cos (ω.0)
y 0
B

Nilai A dan B yang diperoleh selanjutnya di substitusikan ke persamaan (8),
jadi :
y 0
y  y0 cos t  sin t (11)

Persamaan (11) adalah nilai simpangan sistim getaran bebas tanpa redaman.
GETARAN BEBAS DENGAN REDAMAN (DAMPED
FREE VIBRATION)
Pada umumnya semua benda yang bergerak di muka bumi akan mengalami
redaman. Dengan adanya redaman maka memungkinkan suatu benda yang
bergerak dapat berhenti. Karena ada redaman, maka nilai c persamaan (5)
tidak sama dengan nol. Dari persamaan (5) yaitu :

 2 c k
s  s    0 (12)
 m m
Akar2 persamaan di atas adalah:
2
c  c 
    
2
s1, 2 (13)
2m  2m 
Secara umum penyelesaian pers.(1) adalah:

y(t )  z1e s1t  z2e s2t (14)

Nilai – nilai yang terkandung dalam persamaan (13) akan menentukan


bentuk getaran.
Kondisi 1 : Redaman Kritik ( Critical Damping )

Jika nilai di bawah tanah akar pada persamaan (13) sama dengan nol,
maka kondisi tersebut dinamakan redaman kritik.

2 2
Maka:  c   c  k
     0 atau    0
2

 2m   2m  m
sehingga : c cr  2 km (15)
st
2k
c cr  2m  (16)
st

Ccr
Maka: s1 = s2 = - (17)
2m

Solusi: y1(t) = y0 est + [ ỳ0 - y0 s ] t est (18)

Persamaan (18) adalah penyelesaian Persamaan Diferensial getaran bebas


dengan redaman kritis.
Kurva respon getaran bebas redaman kritis.
y

y (0)  0

y (0)  0

0 t

y (0)  0
Kondisi 2 : Redaman Kuat ( Overdamped ), c > ccr
Redaman kuat yang dimaksud adalah redaman dimana koefisien
redamannya lebih besar daripada redaman kritik atau c > ccr. Kondisi seperti
ini berarti :

C>2mω
Maka:
2
c  c 
      0
2
s1, 2 (19)
2m  2m 
Respon umum:

y(t )  z1e s1t  z2e s2t (20)

Nilai – nilai Z1 dan Z2 diperoleh dengan memperhatikan kondisi awal yaitu :


t = 0 → y (0) = z1 e0 + z2 e0 ,
y (0) = z1 + z2 (21)
Pasa saat t = 0 :

y 0  s1 z1e0  s2 z2e0
y 0  s1 z1  s2 z2 (22)
Persamaan (21) dan (22) adalah persamaan simultan dengan dua bilangan
yang akan dicari yaitu z1 dan z2 . Melalui penyelesaian persamaan simultan
biasa, maka diperoleh solusi :
 yt s2  y (t )  s2t  yt s1  y (0) 
y(t )  e s1t
e   (23)
 s 2  s1   s1  s 2 
y

y 0
y0
0 t
Kondisi 3 : Redaman Lemah ( Underdamped )

Redaman lemah adalah redaman yang mana besarnya koefisien redaman c,


masih lebih kecil daripada redaman kritik.
Berarti : c < 2 m ω
2
 c 
  
2
(24)
 2m 

Mengingat persamaan (24), persamaan (19) akan menjadi :


2
c  c 
s1, 2    i 2    (25)
2m  2m 
c
s1, 2   i d (26)
2m
Dimana:
c 2
d = 2  ( ) 2 2(
c 2
) (27)
2m 2m
d =  2 [1  (
c 2
) ]=  1  2 (28)
2m
c c
ξ=  = disebut sebagai damping ratio/rasio redaman( % ) (29)
ccr 2m
d = frekuensi sudut dari sistim yang diredam

Maka pers. (26) dapat ditulis menjadi:

s1, 2    id (30)

Jika pers. (30) disubstitusikan ke per. (20):

y(t )  z1e t id t  z2e t id t


 e t ( z1eid t  z2e id t ) (31)
Jika digunakan persamaan Euler yaitu :

eid t = Cos ωd.t + i Sin ωd.t


(32)
e  id t = Cos ωd.t - i Sin ωd.t
Maka persamaan (31) menjadi :

  t
y (t) = e [ (z1 + z2 ) Cos ωd.t + i (z1 - z2) Sin ωd.t ] (33)

 y 0y0 
 y0 cos d t  sin d t 
 t
y (t )  e (34)
 d 
y

Ce  t

y0

Td

Td = waktu getar sistim yang diredam


2 2
Td  

d  1   2 
Nilai ξ antara 2% - 20%
Logarithmic Decreement

Logarithmic Decreement: logaritma natural dari rasio antara dua


puncak simpangan yang berurutan pada getaran bebas yang
mempunyai redaman lemah (Under Damped Free Vibration
System). Simpangan – simpangan tersebut adalah rasio antara y(t1)
dengan y(t2)
y(t) = c . e-..t [cos d.t - ]

 y o ξω 
c 2
y0  
 ωd 
y 0 y ξω
tan   0

ωd . y(0)

Apabila nilai cosinus pada persamaan 4.36 sama dengan satu,


maka akan menjadi :
y(t) = c . e-t

jika y1(t1) = c . e-t1

y2(t1+Td) = c . e-(t1+Td)

y1 c e  ξ ω t1
Logarithmic Decreement”  :   ln
y 1 (t)

y2
 ln
y 2 (t  td)  
c e  ξ ω t1 . c e  ξ ω td 
= ln e-Td 4.40
Substitusi nilai Td ke dalam persamaan 4.40, akan menghasilkan

 =  .  . Td

2π 2πξ
  ..  2 (4.41)
2
ω 1 ξ 1 ξ

Pada nilai rasio redaman yang relative kecil, maka nilai di bawah akar pada
persamaan 4.41 dapat d anggap sama dengan satu. Oleh kerena itu
persamaan 4.41 akan menjadi

=2 (4.42)
Contoh 4.1.
Sebuah sistem bergetar dan mempunyai berat w=10 lb dan pegas dengan
kekakuan k=20 lb/in, dipengaruhi redaman liat (viscous damped) sehingga dua
amplitudo puncak berurutan adalah 1 sampai 0,85.
Tentukan:
a.Frekuensi natural sistem tak teredam
b.Logarithmic decreement/pengurangan logaritmik
c.Rasio redaman
d.Koefisien redaman
e.Frekuensi natural teredam

Jawab:
a. Frekuensi natural tak teredam :

k 20.386
   27,78 rad/det
m 10

f  4,42 Hz
2
b. Logarithmic decreement
y1 1,0
  ln  ln  0,163
y2 0,85

c. Rasio redaman
 0,163
   0,026
2 2

d. Koefisien redaman

10.20
c   .ccr  2.0,026  0,037 lb det/in
386

e. Frekuensi natural sistem teredam

D   1   2
 D  27,78 1  0,026 2  27,77 rad/det
Contoh 4.2
Sebuah lantai berat w=4000 lb didukung oleh empat buah kolom yang sama
dan diikat pada pondasi dan lantai. Apabila bekerja gaya statis F=1000 lb
bekerja pada lantai tersebut dan mengakibatkan perpindahan horizontal
sebesar 0,10 in, dengan redaman sebesar 5% dari redaman kritis. Tentukan:
a)Frekuensi natural tak teredam
b)Koefisien redaman absolut
c)Pengurangan logaritmik (logarithmic decreement)
d)Jumlah siklus dan waktu yang diperlukan supaya amplitudo gerakan
berkurang dari harga awal 0,1 in menjadi 0,01 in.
Jawab:
a) k=F/Δ = 1000/0,1 = 10000 lb/in
frekuensi natural tak teredam:

k 10000 x386
   31,06 rad/det
w/ g 4000
b) Redaman kritis
ccr  2 km  2 10000 x 4000 / 386
 643,8 lb.det/in

Redaman absolut

c   .ccr  0,05.643,8  32,19 lb.det/in


c) Logarithmic decreement
y 
  ln  o   2  2 .0,05  0,314
 y1 
Rasio dari dua amplitudo berurutan
yo
 1,37
y1
d) Rasio antara amplitudo pertama yo dan amplitudo yk sesudah siklus k dapat
dinyatakan sebagai:
yo yo y1 y
 . .... k 1
yk y1 y2 yk
yo
ln      ...    k
yk
0,1
ln  0,314k
0,01
ln 10
k  7,33  8 siklus
0,314

Frekuensi teredam:
D   1   2  31,06 1  0,052  31,02 rad/det
2 2
Td    0,2025 det
D 31,02

Waktu untuk delapan siklus:


t (8 siklus) = 8 TD = 1,62 det
Contoh 3:
2,5 t/m

20/40

20/30 20/30 3,5 m

5m

Diketahui:
Eb = 2,2 . 105 kg/cm2
g = 980 cm / dt2
Hitunglah :
Rasio antara puncak simpangan yang berurutan untuk berbagai nilai
rasio redaman mulai dari 3, 5, 7, 9, 11, 13 dan 15%.
Jawab:

1. Massa.
qL 2500.5
m   12,755 kg dt 2 / cm
g 980
2. Momen inersia
1 3 1
Ic  bh  .20.303  45000 cm 4
12 12
1 1
I c  bh 3  .20.403  106667,6 cm 4
12 12
3. Kekakuan kolom
Prinsip shear building

12.(2,2.105 )(0,45.105 )
kf  3
 2770,8455 kg/cm
350
k b  2.2770,8455  5441,6910 kg/cm

Anda mungkin juga menyukai