Getaran Mesin
09
Teknik Teknik Mesin 13045 DR.Ir.Abdul Hamid,M.Eng
Abstract Kompetensi
Uraian ini membahas tentang analisa dan Setelah memahami materi yang disajikan
perhitungan System with One Degree of pada modul ini anda diharapkanmampu
Freedom. Hal ini perlu diketahui bahwa menghitung dan menganalisa Damped
Derajat Kebebasan adalah jumlah koordinat Forced Vibration System dengan metoda-
independen yang diperlukan untuk metoda:
menjelaskan gerakan sistem vibrasi,yaitu Method Based on Newton’s II Law
bahwa Method Based on D’Alembert’s
“System Derajat Kebebasan = Principle,
( Jumlah massa dalam sistem ) x ( jumlah Energy Method,dan
kemungkinan jenis gerak masing-masing Aplikasi Pers.Diff.second order
massa) linear
Pada pembahasan yang terdahulu telah
dibahas System Undamped Forced Vibration
dan pembahasan disini difokuskan tentang
vibrasi Damped Forced Vibration.
Dengan metoda yang sama seperti yang
terdahulu,disini penganalisaan dan
perhitungan analysa vibrasi dilakukan
dengan methoda sbb,yaitu:
Method Based on Newton’s II Law
Method Based on D’Alembert’s
Principle,dan
Energy Method
Aplikasi Pers.Diff.second order
linear
Dibahas juga tentang phenomena resonansi
dan runtuhnya jembatan
Tacoma,Washington yang runtuh pada
November 7,1940 sebagai akibat resonansi.
Bila F(t)=F0sin0t adalah gaya luar (external force) dalam sistem ini (Gambar 1) ,maka
pers.diff.dari pers.gerak massa tsb:
Persamaan diffrensial linear order dua dari persamaan gerak massa tersebut adalah:
d 2x dx
m 2
c kx F0 sin 0t …..(1)
dt dt
(t )
F0
(k m 0 ) c 0
2 2 2 2
(k m 0
2
) cos 0 t c 0 sin 0 t
F0
(k m 02 ) 2 c 2 02
(k m 02 ) 2 c 2 02
1/ 2
sin( 0 t )
F0 cos( 0 t )
(k m ) c 2 02
2 2
0
1/ 2
…..(2)
dimana tan c /( k m0 ) .Karenanya setiap solusi x(t) dari pers.(1) adalah:
2
nol dgn t ,sehingga untuk harga t yg besar maka x(t)=(t) .Dan (t) disebut bagian
steady state sedangkan (t) disebut bagian transient.
Sama halnya dengan Pers.(3.) diatas,yaitu bila dalam Pers.(3) 0ωω=n,maka kondisi apa
yang disebut “resonansi “ akan terjadi.
Masalah ini dapat diperlihatkan bahwa amplitude dari steady state atau harmonic response
adalah seperti yang dibawah ini:
.......(4)
Atau,
......(5)
Dan,
…..(6)
Disini X adalah amplitude respons steady state and δ adalah sudut phase of ψ(t) relative
terhadap gaya eksitasi F0 cos o t ,yaitu displasemen terlambat sebesar δ radian dari gaya
eksitasi. Untuk mempermudah pengertian ,dua persamaan diatas yang terakhir pada
umumnya ditulis dalam bentuk nondimensional ,yaitu dengan mensubstitusi notasi dan
k / m n2 dan o c / k 2 o / n serta mendefinisikan r o / n ,maka persamaan yang
tersebut tadi dapat ditulis dalam bentuk,
....(7)
Kurva persamaan (7) dan(8) diatas dapat terlihat seperti pada Gambar 2,dibawah ini dengan
sebagai parameter.
Berikut adalah bagaimana hal ini dilakukan. Kami menemukan beberapa cara untuk
menerapkan eksitasi harmonik ke sistem ( basis eksitasi mungkin ter-aplikasi , atau Anda
dapat menerapkan gaya menggunakan beberapa jenis aktuator , atau Anda sengaja bisa
me-lekatkan sebuah unbalanced rotor pada sistem ) .
.
Kami mendefinisikan bandwidth dari response sebagai
1 2
Like the logarithmic decrement, the bandwidth of the forced harmonic response is a measure
of the damping in a system.
It turns out that we can estimate the natural frequency of the system and its damping
coefficient using the
Untuk memahami asal-usul formula ini , mengingat bahwa amplitudo getaran akibat gaya
eksternal diberikan oleh
Ingat bahwa maximum amplitude vibrasi dapat dihitung dengan mengatur can be
calculated max , yang memberikan
Jadi, pada kedua frequencies yang didinginkan, kita tahu X X max / 2 , sehingga 1 dan
Expandlah kedua expresi dalam Taylor series terhadap 0 untuk memeriksa bahwa
Example
1.Sebuah mesin dengan massa 20 kg ditopang di atas pegas dan damper seperti yang
diperlihatkan dalam Gambar diatas. Total kekakuan pegas adalah 8 kN/m
dan total damping coefficient adalah 130N-s/m. Jika sistem ini pada awalnya pada posisi
diam dan suatu kecepatan lOOmm/s diberikan pada massa, tentukan (a) displacement dan
kecepatan massa sebagai sebuah fungsi waktu, dan (b) displacement pada t = 1.0s.
n k / m 8000 / 20 20rad / s
c /( 2m n ) 130 /[ 2(20)(20)] 0.1625
d ( 1 2 ) n 20 1 0.1625 2 19.7rad / s
x(0) 0 a 0
x (0) 100m / s b 100 / 19.7 5.07
x 5.07e 3.25t sin 19.7t
x e 3.25t (16.47 sin 19.7t 100 cos 19.7t )
101.3e 3.25t cos(19.7t 9.5 0 )mm / s
2.Hitunglah steady –state response dan gerak transient dari system vibrasi seperi pada
Example diatas,bila diketahui gaya eksitasi sebesar 24 sin 15t N diaplikasikan terhadap
massa sebagai kondisi awal.
Penyelesaian:
Example
Struktur lepas pantai yang secara tetap terkena dibawah badai osilasi waves.Dalam
pendekatan pertama , diperkirakan bahwa gelombang menghasilkan gaya harmonik gaya F
( t ) memiliki amplitudo F = 122 kN . Periode gelombang ini adalah detik . Struktur
dimodelkan sebagai memiliki massa sebesar 110 ton terkonsentrasi di dek . Berat struktur
itu sendiri diasumsikan dapat diabaikan . Periode natural dari struktur terukur sebagai = 4.0
detik . Hal ini diasumsikan bahwa faktor redaman adalah ζ=5% . Hal ini diperlukan untuk
menentukan amplitudo steady state dari respon struktur.
Solusi: Seperti yang dimodelkan, yaitu adalah force‐excited system, dan response dapat
dihitung dari fungsi yang didapat dari
Xo 1
Fo / k 1 r 2 r
2 2 2
Masalahnya adalah mereduksi ke salah satu rasio frekuensi r yang ditemukan dan stiffness
k.
Karena r adalah rasio frekuensi yang memaksa terhadap frekuensi natural , yang diikuti
bahwa r juga akan menjadi rasio periode natural untuk periode paksa (forcing period) .
Dengan demikian ,
n 4
r 0.5
8
1
fn 0.25Hz
n
1 k
fn
2 W / g
Xo=5.87 m.
Suatu mesin yang berputar dengan total massa mt dengan unbalance Mu adalah
diperlihatkan pada Gambar 4.Ke- eksentrik-an massa Mu berputar dengan kecepatan sudut
d2
(mt Mu) x m ( x e sin t ) cx kx 0
dt 2
Disini:
Feq Mue 2
X R R
k k
Persamaan ini dapat ditulis dalam bentuk nondimension.Dengan mengalikan dan membagi
k
persamaan trsebut oleh mt ,dan bila notasi n2 ,r ,maka didapat:
mt n
mt X r2
r2R .
Mue (1 r 2 ) 2 (2 r ) 2
......(5)
1
mendekati nol.Pada resonansi ,saat r=1 dan amplification factor R ,massa (mt Mu)
2
Mue
mempunyai amplitude sama dengan X .Karenanya amplitude vibrasi terbatas
(2 mt )
hanya karena adanya damping dalam sistem ini.
Selanjutnya,massa (mt Mu) adalah berbeda phase sebesar 900 dengan massa
unbalance Mu.Sebagai contoh , saat massa (mt Mu) bergerak keatas dan melewati posisi
Mue
Pada kecepatan tinggi ,saat r 1 , massa (mt Mu) mempunyai amplitude X .
mt
Sudut phase sama dengan 1800 ; yaitu saat massa (mt Mu) tepat berada di posisi
Example:
Tentukan stifness setara crane yang ditunjukkan pada gambar . ( a) di bawah dalam arah
vertikal .
Sebuah mesin stamping mengerjakan pukulan palu di lembaran logam dengan yang mati
melekat plunger
Plunger bergerak vertikal ke up - dan -down oleh putaran flywheel di set pada kecepatan
konstan . Kecepatan rotasi konstan dari flywheel membuat gaya impact pada lembaran
logam , dan karena itu maka pendukung basis, adalah intermiten dan siklik. Basis berat di
mana lembaran logam terletak memiliki massa M = 2.000 kg .
Gaya yang bekerja di pangkalan berikut fungsi : F ( t ) = 2.000 Sin ( 10T ) , di mana t =
waktu dalam seconds.The dasar didukung oleh pad elastis dengan pegas setara konstanta k
= 2x105 N / m
Tentukan berikut ini ,bila base awalnya ditekan kebawah oleh sebesar is initially 0.1 m:
(b) Periksalah bila hal ini adalah suatu kondisi resonansi vibrasi dengan beban yang
diaplikasikan
(d) Apabila bahwa benar hal ini adalah sebuah resonansi vibrasi, berapa lama waktu yang
diperlukan untuk mematahkan pada elonggasi senilai 0.3 m ?.
d 2 x (t )
2000 2 105 x(t ) 2000 sin 10t
dt
dx(t )
x(0) 0.1m, and .. t 0
0
dt
(b) Untuk mengecek apabila hal ini adalah kondisi sebuah resonant vibrasi :
Marilah kita hitung Natural (circular) frequency dari mass-spring system dengan
menggunakan Diffrential Equation, atau:
k 2 105
0 10 rad/sec.= ω, the frequency of the excitation force
m 2 103
Persamaan diatas adalah sebuah non-homogeneous diff.eq., jadi solusinya terdiri dari dua
bagian,yaitu:
Karena hal diatas adalah resonansi vibrasi – kaus special untuk memecahkan non-
homogeneous 2nd order diff.eq, yaitu particular solution xp(t) akan dalam bentuk:
Dengan procedure normal yaitu pen-substitusi-an xp(t) dalam Equation (c) kedalam diff.eq.,
dan menyamakan terms pada kedua sisinya, maka kita akan dapat memecahkan dua
konstatnta A dan B yang dicari,yaitu:
A = -1/20 and B = 0.
Dengan men-substitusi-kan Equation (b) dan (d) kedalam (a), kita mendapatkan general
solution dari diff.eq. menjadi :
Terapkan dua kondisi awal yang ditentukan dalam diff.eq ke dalam general solution di atas
yang akan menghasilkan nilai-nilai dari dua sebarang konstanta :
Representasi grafis dari x(t) dalam Persamaan (f) mirip dengan grafik di sebelah kanan
dengan amplitudo yang meningkat pesat dengan waktu t . Secara fisik , amplitudo adalah
elonggasi (perpanjangan) dari spring support yang mengikat.
Since the elastic pad will break at an elongation of 0.3 m, we may determine the time to
reach this elongation (tf) by the following mathematical expression:
Karena pad elastis akan berhenti di perpanjangan 0,3 m , kita dapat menentukan waktu
untuk mencapai elongasi ini ( tf ) oleh ekspresi matematika berikut :
Dengan memecahkan untuk tf dari persamaan diatas yang didapat Tf = 8 s dimulai dari
titik terjadinya resonant vibration.
Daftar Pustaka