Anda di halaman 1dari 6

8/30/2020

Dinamika Tanah
TS44501
Pertemuan ke 3

II. Mekanika Vibrasi Forced Vibration of a Spring-Mass System


II.2. FORCED VIBRATION (getaran akibat beban luar pada sistem pegas –
massa). Persamaan untuk sistem ini dapat ditulis
dalam persamaan diferensial sebagai berikut:
..
m z  kz  Q 0 sin( ωt  β )
(2)
Penyelesaian persamaan (2) di atas akan
menghasilkan persamaan:

Z= A1[sin(ωt+β) – cos(ωt).sinβ-(
ω ) sin(ωnt).cosβ]
ωn
Q 0 /m
A1  (3)
( k / m)  ω2
Jika   ω  
 cos( ω t ) sin β    sin( ω n t ) cos β   0
  ω n  

2
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


Persamaan (3) menjadi:
Q0
k   ω 
z sin( ωt )    sin( ωnt )
ω   ωn 
2
1   2   
ω
 n 

Q0
zs 
k
1
M
 ω2 
1  2 
 ωn 

M = faktor magnifikasi dan hubungan antara M


dengan ω/ωn dapat dilihat pada gambar di
samping

II. Mekanika Vibrasi


Untuk kondisi ω/ωn = 1, maka M = ∞, kondisi ini disebut kondisi resonansi, dan
simpangan/defleksi dapat menjadi sangat besar dan membahayakan struktur/pondasi.
Grafik dapat dilihat pada gambar fig.2.7. di bawah ini.

4
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


II.3. FREE VIBRATION WITH VISCOUS DAMPING
Free Vibration with Viscous Damping
(getaran bebas dengan peredam)
Persamaan untuk sistem ini dapat ditulis dalam
persamaan diferensial sebagai berikut:
.. .
m z  c z  kz  0 (4)
c = koefisien redaman
Penyelesaian persamaan (4) dilakukan dengan
mengumpamakan:

z  Ae rt
Penyelesaian persamaan (4) akan menghasilkan
hubungan r dengan c, m dan k.

II. Mekanika Vibrasi


Definisikan redaman kritis:
c
dan damping ratio: D
c c  2 km 2 km

Hasil penyelesaian persamaan (4) akan menghasilkan 3 kondisi, yaitu:


1. Overdamped (D > 1)
2. Critically damped (D = 1)
3. Underdamped (D< 1)
Dari ketiga kondisi tersebut perpindahan (displacement) dapat Digambar sebagai berikut:

6
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


Penyelesaian persamaan (4) untuk
1. Kondisi overdamped (D>1): z =e
-Dωn t
[z 0 cosh( ωn D 2 - 1 t ) +
v 0Dωn z 0
sin( ωn D 2 - 1 t ]
ωn D 2 -1

2. Kondisi critically damped [


(D=1): z = z 0 +( v 0 + ωn z 0 )t ]e -ωn t

3. Kondisi under damped (D<1): z = Z cos( ω d


t-α)
v 0 + D ωnz 0
e ωnt z 0 +( )
-D 2
Z =
ωn 1-D 2
v 0 + D ωnz 0
α = tan (
-1
)
ωn 1 -D 2

ω d
= dmped natural circular frequency = ωn 1-D 2

II. Mekanika Vibrasi

8
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


II.4. STEADY-STATE FORCED VIBRATION WITH VISCOUS DAMPING

Kondisi tersebut dapat ditulis dalam persamaan


diferensial sbb:
.. .
m z  c z  kz  Q 0 sin ωt (5)

Penyelesaian persamaan (5) akan menghasilkan:


z = Z cos( ωt + α )
k mω2 1 ( ω2 / ωn2 )
α = tan -1
= tan -1
cω 2D( ω / ωn )
( Q 0 /k )
Z=
[1(- ω2 /ωn2 )] + 4D( ω /ω
2
2 2
n
2
)

II. Mekanika Vibrasi

Hubungan antara Z/(Q0/k) terhadap ω/ωn akan


menghasilkan grafik non-dimensi seperti pada
gambar di samping, dan amplitudo/simpangan
pada saat resonansi dapat ditulis sebagai
berikut:

(6)

10
8/30/2020

II. Mekanika Vibrasi


II.5. SYSTEM WITH TWO DEGREE OF FREEDOM

Kondisi tersebut dapat ditulis dalam persamaan


diferensial sbb:
..

m1 + k1z
z11 + k2 (z1 – z2) = 0 (7)
..
m2 + k2 z(z22 – z1) = 0

..
z1 Penyelesaian persamaaan (7) dapat dilakukan
dengan mengumpamakan:
z1 = A1 sinωt dan
z2 = A2 sinωt

11

II. Mekanika Vibrasi


Hasil penyelesaian persamaan (7) adalah:

ω n4 +( 1 - η )( ω nl2 1 + ω nl2 2 )ω n2 +( 1 - η )( ω nl2 1 )( ω nl2 2 ) = 0 (8)


m2
η=
m1
k1
ω nl1 =
m1 + m 2
k2
ω nl2 2 =
m2

12

Anda mungkin juga menyukai